Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 33

GRADE 7 JHS

GEMPA BUMI,
TSUNAMI,
GUNUNG API
Definisi
Gempabumi (earthquake) adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi
karena pergerakan/pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara
tiba‐tiba akibat pergerakan lempeng‐lempeng tektonik. Gempabumi yang
disebabkan oleh aktivitas pergerakan lempeng tektonik disebut gempabumi
tektonik. Namun selain itu, gempabumi bisa saja terjadi akibat aktifitas gunung
berapi yang disebut sebagai gempabumi vulkanik. Pergerakan tiba‐tiba dari
lapisan batuan di dalam bumi menghasilkan energi yang dipancarkan ke
segala arah berupa gelombang gempabumi atau gelombang seismik. Ketika
gelombang ini mencapai permukaan bumi, getarannya dapat merusak segala
sesuatu di permukaan bumi seperti bangunan dan infrastruktur lainnya
sehingga dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda.
KLASIFIKASI GEMPA

Tektonik

Runtuhan
Vulkanik
(terban)

Gempa
bumi
Gempa Bumi Vulkanik
Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi
akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum
gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka
akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan
menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya
terasa di sekitar gunung api tersebut.
Proses terjadinya Gempa Bumi
Vulkanik
Untuk lebih jelas dari gambar di atas ayo kita simak di
bawah ini :

Gempa vulkanik yaitu gempa bumi sebagai akibat letusan


gunung api. Gunung api yang akan meletus selalu diiringi
dengan gempa yang menggetarkan permukaan bumi
disekitarnya, hal ini disebabkan oleh pergerakan magma
yang akan keluar dari perut bumi ketika gunung akan
meletus. Ketika magma bergerak kepermukaan gunung api,
ia akan bergerak dan memecahkan bebatuan gunung api.
Hal ini dapat menyebabkan terjadinya getaran yang cukup
kuat dan berkepanjangan sehingga menimbulkan gempa
bumi.
Gempa vulkanik yaitu gempa bumi sebagai akibat letusan gunung api.
Gunung api yang akan meletus selalu diiringi dengan gempa yang
menggetarkan permukaan bumi disekitarnya, hal ini disebabkan oleh
pergerakan magma yang akan keluar dari perut bumi ketika gunung akan
meletus. Ketika magma bergerak kepermukaan gunung api, ia akan
bergerak dan memecahkan bebatuan gunung api. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya getaran yang cukup kuat dan berkepanjangan
sehingga menimbulkan gempa bumi. Disamping akibat dari tumbukan
antara magma dengan dinding-dinding gunung api, gempa vulkanik juga
dapat disebabkan oleh tekanan gas pada letusan yang sangat kuat dan
perpindahan magma didalam dapur magma. Pada umumya getaran yang
kuat hanya ada disekitar gunung api itu saja. Gempa vulkanik terjadi
sebelum dan selama letusan gunung api terjadi. Gempa vulkanik hanya
sekitar 7% dari jumlah gempa yang terjadi didunia. Contohnya antara lain
adalah gempa Gunung Merapi di Jawa Tengah, gempa Gunung Una-Una
di Tomini Sulawesi Tengah dan gempa Gunung Pericutin.
GEMPA TEKTONIK
Proses terjadinya Gempa Bumi
Tektonik
Sekarang kita tinjau bagaimana proses terjadinya sebuah gempabumi. Seorang
ahli seismologi Amerika yang bernama Reid pada tahun 1906 mengadakan
penelitian untuk membahas tentang proses pemecahan di sebuah sumber
gempabumi pada gempa San Fransisco yang terjadi di San Andreas Fault.
Displacement dari Fault San Andres ini kebanyakan horizontal, dimana pada
bagian timur yang menghadap ke daratan Amerika bergerak ke selatan
terhadap yang di sebelah barat (yang menghadap ke Pasifik).
Gambar di atas memperlihatkan mekanisme gempabumi yang
menjadi sumber gempa tektonik. Garis tebal vertikal menunjukan
pecahan atau sesar pada bagian bumi yang padat.

*Pada keadaan I menunjukan suatu lapisan yang belum terjadi


perubahan bentuk geologi. Karena di dalam bumi terjadi gerakan
yang terus-menerus, maka akan terdapat stress yang lama
kelamaan akan terakumulasi dan mampu merubah bentuk geologi
dari lapisan batuan.
*Pada Keadaan II menunjukan suatu lapisan batuan telah
mendapat dan mengandung stress dimana telah terjadi
perubahan bentuk geologi. Untuk daerah A mendapat stress ke
atas, sedang daerah B mendapat stress ke bawah. Proses ini
berjalan terus sampai stress yang terjadi (dikandung) di daerah ini
cukup besar untuk merubahnya menjadi gesekan antara daerah A
dan daerah B. Lama kelamaan karena lapisan batuan sudah tidak
mampu lagi untuk menahan stress, maka akan terjadi suatu
pergerakan atau perpindahan yang tiba-tiba sehingga terjadilah
patahan. Peristiwa pergerakan secara tiba-tiba ini disebut
gempabumi.
*Pada keadaan III menunjukan lapisan batuan yang sudah patah, karena
adanya pergerakan yang tiba-tiba dari batuan tersebut. Gerakan perlahan-
lahan sesar ini akan berjalan terus, sehingga seluruh proses diatas akan
diulangi lagi dan sebuah gempa akan terjadi lagi setelah beberapa waktu
lamanya, demikian seterusnya. Teori Reid ini dikenal dengan nama
“Elastic Rebound Theory”.

Dalam keadaan yang sebenarnya permukaan sesar dapat mempunyai


keadaan yang berbeda dan demikian pula dengan gerakannya dapat
mempunyai arah yang berlainan sepanjang permukaannya. Dapat
dibedakan atas tiga bentuk gerakan dasar dari sesar:
Parameter Gempa Bumi
Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time - OT)
Lokasi pusat gempabumi (Episenter)
Kedalaman pusat gempabumi (Depth)
Kekuatan Gempabumi (Magnitudo)

Pada setiap peristiwa gempa bumi yang terjadi,


tentu kita pernah mendengar istilah skala richter.
Semakin besar kekuatan gempa (magnitudo),
semakin besar pula kekuatan gempa yang terjadi.
 Perlu diketahui bahwa BMKG sudah tidak lagi menggunakan skala richter sebagai ukuran gempa, akan tetapi
kini telah menggunakan ukuran magnitudo. Berbagai negara dunia sudah mulai meninggalkan skala richter
sebagai alat ukur. Kalangan akademisi menilai skala richter sudah tidak relevan untuk terus digunakan. Baik
media cetak maupun elektronik sebagian besar belum mengetahui secara pasti penggunaan judul yang tepat
antara magnitudo atau skala richter.

 Penggunaan skala richter sebagai ukuran gempa merupakan bentuk apresiasi terhadap Charles Francis
Richter yang telah menemukan alat ukur gempa pada tahun 1935. Richter merupakan seorang fisikawan asal
Amerika Serikat. Skala richter mengukur kekuatan gempa dengan membuat simpangan amplitudo maksimum
pada seismograf. Seismograf adalah suatu alat atau sensor yang digunakan untuk mengukur gempa atau
getaran yang terjadi di permukaan tanah.

 Penggunaan skala richter biasanya digunakan dalam ruang lingkup yang sempit serta gempa dengan kekuatan
kecil. Lokasi radius yang mampu diukur secara tepat kurang dari 500 hingga 600 kilometer dari pusat gempa.
Awalnya skala richter digunakan untuk mengukur gempa yang terjadi di wilayah California Selatan. Dalam
perkembangannya skala tersebut banyak digunakan pada lokasi lainnya.

 Masih terdapat kelemahan dalam metode ini dimana tidak menggambarkan energi yang terkandung pada
gempa. Selanjutnya, hitungan skala richter menjadi kurang akurat apabila terjadi gempa berkekuatan diatas
6,0.

 Dengan perkembangan teknologi dewasa ini maka kemampuan seismometer dapat ditingkatkan, sehingga bisa
merekam getaran dalam jangkauan frekuensi yang cukup lebar. Alat seperti ini disebut seismometer
broadband.
SEISMOGRAF
SEISMOMETER BROADBAND
Tampilan Hasil Gelombang Seismik Yang Direkam Dari Seismometer Broadband
(Sumber Gambar: Augusto Mazzoni, GPS Seismology for a moderate magnitude
earthquake: Lessons learned from the analysis of the 31 October 2013 M L 6.4 Ruisui
(Taiwan) earthquake, Sapienza University of Rome | la sapienza · Department of Civil,
Building and Environmental Engineering DICEA
Ph.D, 2017, Researchgate)
No Magnitudo Ciri-Ciri/ Akibat

biasanya tidak terasa, tetapi dapat direkam


1 2,5 atau kurang
dengan seismograf
sering dirasakan, tetapi hanya menyebabkan
2 2,5 - 5,4
kerusakan kecil
dapat menyebabkan kerusakan ringan pada
3 5,5 - 6,0
bangunan dan struktur lainnya
dapat menyebabkan banyak kerusakan di daerah
4 6,1 - 6,9
berpenduduk padat

5 7,0 - 7,9 gempa bumi besar dengan kerusakan serius

gempa hebat. Dapat menghancurkan komunitas


6 8,0 atau lebih besar
di dekat pusat gempa.
Skala MMI (Modified Mercalli
Intensity)
Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini
diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada
tahun 1902. Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari
orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta
membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Oleh itu skala Mercalli
adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo
gempa yang lain. Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas
digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Tetapi skala Mercalli yang
dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann
masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang
dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.
Tampilan Informasi Terjadi Gempabumi (Sumber gambar:
bmkg.go.id
Gempa Runtuhan
 Gempa bumi runtuhan terjadi karena guguran atau runtuhan tanah atau
runtuhnya bagian atas litosfer karena sebelah dalam berongga. Daerah yang
terjadi gempa guguran adalah daerah tambang yang berbentuk terowongan,
pegunungan kapur atau lubang di dalam pegunungan kapur. Kadang-kadang
terdapat gua yang terjadi karena pelarutan. Jika atap gua tersebut runtuh,
maka timbullah gempa bumi. Bahaya yang di akibatkan gempa bumi
runtuhan kecil, umumnya gempa runtuhan terjadi pada wilayah local.

 Gempa runtuhan atau terban adalah getaran yang dirasakan di permukaan


bumi akibat adanya tanah longsor, atap gua runtuh, atau tanah runtuh di
lubang pertambangan yang menimbulkan getaran di muka bumi. Akibat
gempa ini hanya dirasakan di sekitar gempa runtuhan atau bersifat lokal.
Namun, akibat yang dirasakan dapat menimbulkan kematian bagi manusia
yang tertimbun dan merusak bangunan di sekitar gempa runtuhan.
 Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya
runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi
potensial yang besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat runtuhnya
dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat
menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak begitu
membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau
tanah longsor itu sendiri.

 Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah
pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal. Gempa runtuhan atau
terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan tanah atau
batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi potensial yang besar
untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat runtuhnya dinding atau
terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat menimbulkan
getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak begitu membahayakan.
Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau tanah longsor itu
sendiri.
Selain gempa bumi tektonik, gempa bumi
vulkanik, gempa bumi runtuhan, ada juga gempa
jatuhan, dan gempa bumi buatan.
Proses terjadinya Gempa bumi
Jatuhan
Bumi merupakan salah satu planet yang ada dalam susunan tata surya. Dalam tata surya kita
terdapat ribuan meteor atau batuan yang bertebaran mengelilingi orbit bumi. Sewaktu-waktu meteor
tersebut jatuh ke atmosfir bumi dan kadang-kadang sampai ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh
ini akan menimbulkan getaran bumi jika massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa
jatuhan, namun gempa ini jarang sekali terjadi. kawah terletak dekat Flagstaff, Arizona, sepanjang
1,13 km akibat kejatuhan meteorite 50.000 tahun yang lalu dengan diameter 50 m.
Proses terjadinya Gempa bumi
buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia,
seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi. Suatu
percobaan peledakan nuklir bawah tanah atau laut dapat menimbulkan getaran bumi
yang dapat tercatat oleh seismograph seluruh permukaan bumi tergantung dengan
kekuatan ledakan, sedangkan ledakan dinamit di bawah permukaan bumi juga dapat
menimbulkan getaran namun efek getarannya sangat lokal.
Karakteristik Gempa bumi
 Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat

 Lokasi kejadian tertentu

 Akibatnya dapat menimbulkan bencana

 Berpotensi terulang lagi

 Belum dapat diprediksi

 Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat


dikurangi
Next Meeting….
Tsunami, Gunung Api, Mitigasi Bencana.

You might also like