Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

KUMAROTTAMA: VOLUME 1 NOMOR 1 2021

Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini E-ISSN :


PRODI PG-PAUD https://e-journal.iahn-gdepudja.ac.id/
IAHN GDE PUDJA MATARAM index.php/kumarottama

STRATEGI PENGEMBANGAN KREATIVITAS


ANAK USIA DINI DIMASA PANDEMI

Ni Putu Widyasanti a
a Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja
a npwidyasanti@stahnmpukuturan.ac.id

(Diterima: 23 Juli 2021; Direvisi: 24 Juli 2021; Diterbitkan: 26 Juli 2021)

Keywords: Abstract
Strategy, creativity Development in early childhood is marked by changes in
development, Early behavior and abilities. The development of creativity in early
Childhood childhood is one of the most important developments to pay
attention to. Creativity is a person's interaction with the
environment to create methods or products that are
imaginative and have benefits for solving problems.
Children's creativity is surrounded by unique ideas and the
growth of imagination and fantasy. Creative children are
sensitive to stimulation. To develop children's creative
abilities, strategies are needed that are in accordance with the
abilities and situations of early childhood today. The
pandemic situation requires teachers to be more creative in
designing learning strategies for early childhood. This study
aims to determine the strategy of Pelita Sari Kindergarten
teachers in developing early childhood creativity during the
pandemic. This research method is descriptive qualitative.
The results of this study describe the strategies of Pelita Sari
Kindergarten teachers in developing early childhood
creativity during the pandemic. The strategies used by the
teacher are more and consistently use the strategy of
developing creativity through creating products (hasta
work). Through real work, not only creativity will develop,
but cognitive abilities will also be well facilitated. Children
will use their imagination to form a certain building or object
according to their imagination in craft activities. In their
manufacture they use a variety of different materials can use
materials that are easily found. Every child is free to express
their creativity, so we will get different results from one child
to another.

74
KUMAROTTAMA: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 1 Nomor 1 2021
Kata kunci: Abstrak
Strategi, Perkembangan pada anak usia dini ditandai dengan
perkembangan adanya perubahan tingkah laku serta kemampuannya.
kreativitas, Anak Perkembangan Kreativitas pada anak usia dini
Usia Dini merupakan salah satu perkembangan yang sangat
penting untuk diperhatikan. Kreativitas merupakan
interaksi seseorang dengan lingkungan untuk
menciptakan metode atau produk yang imajinatif serta
memiliki manfaat untuk memecahkan masalah.
Kreativitas anak dikelilingi oleh keunikan gagasan dan
tumbuhnya imajinasi serta fantasi. Anak-anak yang
kreatif sensitif terhadap stimulasi. Untuk
mengembangkan kemampuan kreativitas anak
diperlukan strategi yang sesuai dengan kemampuan
dan situasi anak usia dini saat ini. Situasi pandemi
menuntut guru lebih kreatif dalam merancang strategi
pembelajaran untuk anak usia dini. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui strategi guru TK pelita
Sari dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini
di masa pandemi. Metode penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini
memaparkan mengenai strategi guru TK pelita sari
dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini di
masa pandemi. Strategi yang digunakan guru lebih
banyak serta konsisten menggunakan strategi
pengembangan kreativitas melalui menciptakan
produk (hasta karya). Melalui karya nyata tidak hanya
kreativitas yang mengalami perkembangan, namun
kemampuan kognitif juga akan terfasilitasi dengan
baik. Anak akan menggunakan imajinasinya untuk
membentuk suatu bangunan atau benda tertentu
sesuai dengan khayalannya dalam kegiatan hasta
karya. Dalam pembuatannya pun mereka
menggunakan berbagai bahan yang berbeda dapat
menggunakan bahan yang mudah ditemui. Setiap
anak bebas untuk mengekspresikan kreativitasnya,
sehingga kita akan memperoleh hasil yang berbeda
antara satu anak dengan anak yang lain.

I. PENDAHULUAN bidang Pendidikan. Pendidikan dari


Masa Pandemi memiliki jenjang PAUD hingga perguruan
dampak luar biasa terhadap berbagai tinggi harus tetap berjalan namun
aspek kehidupan, khususnya dalam tidak diizinkan melakukan

75
KUMAROTTAMA: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 1 Nomor 1 2021
pembelajaran melalui tatap muka merancang, mengembangkan, dan
langsung (luring), tetapi dilakukan melaksanakan kegiatan pembelajaran
secara daring agar mampu meredam yang sesuai dengan karakteristik,
penyebaran virus covid-19. Sejak kebutuhan, dan perkembangan anak.
dikeluarkan surat edaran oleh Perencanaan pembelajaran harus
Kemdikbud No 4 Tahun 2020 menyesuaikan kondisi saat ini, sesuai
berkaitan dengan pelaksanaan peraturan pemerintah pembelajaran
pendidikan dalam masa darurat dilaksanakan dari rumah.
Covid-19. Ada tiga hal kebijakan Proses pembelajaran pada anak
pembelajaran yang dilaksanakan usia dini seyogyanya berprinsip pada
secara daring. Yaitu yang pertama, konsep bermain sambil belajar. Anak
pembelajaran daring/jarak jauh untuk usia dini belajar secara bertahap
memberi pengalaman belajar yang dengan cara berpikir yang khas. Anak
bermakna, tanpa terbebani tuntutan belajar dengan berbagai cara melalui
menuntaskan seluruh capaian proses interaksi dengan
kurikulum untuk kenaikan kelas lingkungannya. Prinsip belajar melalui
maupun kelulusan. Kedua, dapat bermain menuntut guru untuk
difokuskan pada pendidikan menyediakan kegiatan bermain yang
kecakapan hidup, antara lain sesuai dengan perkembangan anak
mengenai pandemi Covid-19. Ketiga, sehingga anak bisa menjadi pembelajar
aktivitas dan tugas pembelajaran aktif, dan memungkinkan anak
dapat bervariasi antar siswa, sesuai menjadi semakin kreatif. Kegiatan
minat dan kondisi masing-masing, bermain yang didukung oleh
termasuk mempertimbangkan lingkungan yang kondusif,
kesenjangan akses/fasilitas belajar di sesungguhnya memberikan
rumah (Kemdikbud, 2020). kesempatan kepada anak untuk belajar
Peraturan tersebut membuat mengembangkan nilai-nilai karakter.
guru harus menjadi guru yang kreatif, Pada saat bermain, anak belajar
cepat dan tanggap dalam berbagi, peduli, kerjasama,
merencanakan kegiatan pembelajaran bertanggung jawab, dan lain-lain.
untuk anak didik. Guru dituntut Penanaman nilai-nilai karakter untuk
mampu menunjukkan Kualitas anak usia dini akan terbangun pada
pembelajaran yang dapat diukur dan saat anak melakukan praktek langsung
ditentukan oleh sejauh mana kegiatan dan melihat model/teladan dari orang
pembelajaran dapat mengubah lain.
perilaku anak ke arah yang sesuai Observasi yang dilakukan di
dengan tujuan kompetensi yang telah TK Pelita sari, saat awal pandemic
ditetapkan. Oleh karena itu, Guru guru masih menggunakan
PAUD diharapkan mampu perencanaan pembelajaran sesuai

76
KUMAROTTAMA: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 1 Nomor 1 2021
pembelajaran luring sebelum dalam memperoleh hasil sesuai yang
pandemi, sehingga Guru merasa sulit dirancangkan (Fadli, H. 2021).
memaksimalkan hasil pembelajaran. Kreativitas dapat membuat anak
Hal ini didukung dengan ungkapan memperoleh kesenangan melalui
oleh salah satu guru di TK pelita sari, menciptakan sesuatu yang baru.
anak sangat sulit untuk mengikuti kreativitas merupakan suatu
kegiatan pembelajaran yang diarahkan kemampuan yang dimiliki oleh
oleh guru. Saat pendemi guru tidak seseorang dalam menciptakan suatu
dapat bertatap muka dengan siswa, karya yang didapatkan dari berbagai
sehingga guru memanfaatkan alat macam ide (Debeturu, 2019). Dalam
komunikasi handphone ada melalui proses tersebut anak akan mengolah
whatshap, SMS, maupun menelpon ide-ide yang dimiliki agar menjadi
langsung. Guru mengajak orang tua sesuatu.
untuk bekerjasama untuk Peran seorang guru dan orang
membimbing anak secara bersama- tua serta pihak yang ada dilingkungan
sama untuk meningkatkan anak usia dini sangat penting dalam
perkembangan kreativitas anak. mengembangkan kreativitas anak usia
Namun banyak orang tua mengeluh dini. Adapun factor-faktor pendukung
bahwa anak tidak mau untuk kreativitas anak usia dini adalah: a)
mengikuti kegiatan pembelajaran. Stimulasi dari orang tua. b) Orang tua
Sangat sulit mengembangkan menyediakan fasilitas untuk anak
kreativitas anak mengingat guru, melakukan kreativitas. c) Dampingi
orang tua serta anak masih dalam anak dalam melakukan kegiatan
tahap penyesuaian terhadap kondisi kreativitas. Faktor penghambat
yang sedang terjadi. Guru belum kreativitas anak usia dini adalah: a)
mampu menyusun strategi untuk Tidak ada dorongan bereksplorasi. b)
mengembangkan kreativitas anak usia Orang tua kurang menstimulus dalam
dini sesuai dengan lingkungan belajar kreativitas untuk anak. c) Orang tua
anak saat ini yakni di rumah. tidak menyediakan fasilitas untuk
Peningkatan perkembangan anak melakukan kreativitas. d)
kreativitas anak usia dini dapat Menyediakan alat permainan edukatif
dikembangkan melalui penerapan atau bahan-bahan sederhana untuk
strategi yang tepat dan inovatif. membuat alat permainan edukatif
Strategi merupakan garis-garis besar contoh seperti mebuat papan pintar
haluan untuk bertindak dalam usaha dari kulit kerang (Renawati & Ruyadi,
mencapai sasaran yang telah 2021). Untuk meminimalisir
ditentukan2. Dapat dikatakan bahwa terhambatnya perkembangan
strategi adalah suatu penataan potensi kreativitas anak usia dini pada masa
dan sumber daya agar dapat efisien pandemi, maka guru harus Menyusun

77
KUMAROTTAMA: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 1 Nomor 1 2021
dan melaksanakan strategi yang tepat dinilai lebih mampu menguraikan
dalam mengembangkan latar secara penuh dan dapat
perkembangan kreativitas anak usia menghasilkan keputusan-keputusan
dini. Pentingnya strategi dalam tentang dapat tidaknya pengalihan
pengembangan kreativitas anak usia pada latar lainnya. Teknik analisi data
dini, maka perlu diadakan penelitian menggunakan tahap triangulasi
lebih lanjut guna mengungkap strategi dengan teknik pengumpulan data
yang dilakukan oleh guru dalam berupa observasi, wawancara, serta
mengembangkan kreativitas anak usia dokumentasi.
dini pada masa pandemi.
III. PEMBAHASAN
Strategi Pengembangan Kreativitas
II. METODE
Anak di Masa Pendemi
Metode yang digunakan dalam
Kreativitas dapat membuat anak
penelitian ini adalah metode kualitatif
memperoleh kesenangan melalui
(deskriptif analitik). Hal ini
menciptakan sesuatu yang baru.
dimaksudkan agar peneliti dapat
Dalam proses tersebut anak akan
membuat analisis deskriptif secara
mengolah ide-ide yang dimiliki agar
sistematis, faktual, dan akurat dalam
menjadi sesuatu. Untuk mempertajam
mengungkap fakta-fakta mengenai
ide agar berkembang menjadi sebuah
strategi pengembangan kreativitas
kreativitas tentu memerlukan cara
anak usia dini di TK pelita sari, serta
maupun strategi yang harus
mengenal subjek penelitian secara
dilakukan. Strategi pengembangan
pribadi dan lebih dekat. Karakteristik
kreativitas anak dapat dikembangkan
penelitian ini sesuai dengan
melalui berbagai hal yakni,
karakteristik penelitian kualitatif
Pengembangan kreativitas melalui
menurut Sugiyono (2014), yaitu
menciptakan produk (hasta karya),
sebagai berikut. (1) Penelitian ini
Pengembangan Kreativitas Melalui
dilakukan pada kondisi yang alami,
Imajinasi, Pengembangan Kreativitas
yaitu dengan langsung datang ke TK
Melalui Eksplorasi, Pengembangan
Pelita Sari. (2) Penelitian ini besifat
Kreativitas Melalui Eksperimen,
deskriptif, yaitu lebih menekankan
Pengembangan Keativitas Melalui
pada strategi-strategi yang diterapkan
Proyek, Pengembangan Kreativitas
guru dalam mengembangkan
Melalui Musik, serta Pengembangan
kreativitas anak usia dini. (3)
Kreativitas Melalui Bahasa
Penelitian ini lebih menekankan pada
(Rachmawati & Kurniati, 2017).
proses daripada produk, yaitu proses
Perangkat perencanaan
perencanaan, pelaksanaan, dan
pembelajaran yang disiapkan guru
evaluasi pembelajara. (4) Analisis data
untuk pelaksanaan secara daring
dilakukan secara induktif karena

78
KUMAROTTAMA: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 1 Nomor 1 2021
dianalisis dalam penelitian ini. Guru tua dituntut untuk berperan aktif
yang kreatif akan merencanakan dalam mengembangkan bakat dan
pembelajaran dengan desain yang kreativitas peserta didik selama belajar
kreatif pula. Pembelajaran yang kreatif dari rumah. Sehingga pembelajaran
akan membuat siswa aktif dari rumah tetap berlangsung,
membangkitkan kreativitasnya sendiri menyenangkan dan tidak
( .Pada sub tema “Identitas” muatan membosankan bagi anak (Huda, K. &
materi pembelajaran 4.7 Menyajikan Munastiwi, E. 2020). Guru mengajak
berbagai karya yang berhubungan orang tua bersama-sama untuk
dengan lingkungan sosial. Guru melatih daya kreativitas anak. Guru
merancang kegiatan “Membuat memberikan contoh melalui video
hadiah untuk ibu (meronce kalung)”. kegiatan meronce, kemudian anak
Kegiatan tersebut menunjukkan yang didampingi orang tua dirumah
bahwa guru memasukkan kegiatan mempraktekkan arahan dari ibu guru.
untuk mengembangkan kreativitas Meronce kalung merupakan salah satu
anak usia dini. Melalui kegiatan kegiatan pengembangan kreativitas
tersebut anak mampu menemukan ide melalui menciptakan produk. Produk
mengenai bahan apa saja yang akan yang dimaksud berupa kalung yang
digunakan dalam membuat kalung dapat anak gunakan sebagai hadiah
untuk ibunya. Kegiatan ini sangat untuk ibu. Berikut disajikan salah satu
mudah untuk dilakukan di rumah RPPM yang disiapkan oleh guru di TK
melalui pendampingan orang tua. Pelita Sari Mambang.
Dengan situasi seperti itu, para orang

TABEL 3.1. RENCANA PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)


BELAJAR DI RUMAH TK PELITA SARI MAMBANG
SEMESTER / BULAN/ MINGGU : I / AGUSTUS / MINGGU KE I
Tahun Pelajaran 2020- 2021
Tema : Rumahku, Tempat Bermainku
Subtema : Semua yang ada di rumah
Kelompok : B (usia 5-6 Tahun)
KD MATERI KEGIATAN MAIN
NAM 1.2 Menyayangi dan 1. Aku bisa menanam
merawat semua ciptaan bunga
Tuhan 2. Yuk, kelompokkan daun-
daun yang ada di
Gerakan untuk
halaman
FM 3.3 – 4.3 mengembangkan
3. Membersihkan kebun
motoric kasar dan halus
bersama ayah bunda
KOG 3.6– 4.6 Pengelompokan Bilangan
4. Hitunglah bunga-bunga
yang mekar

79
KUMAROTTAMA: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 1 Nomor 1 2021
BAHASA 3.11 - 4.11 Menceritakan kembali 5. Aku bisa membuat alat
kegiatan yang sudah music dan bernyanyi dari
dilakukan benda-benda di halaman
SOSEM 2.5 Berani mengemukan rumahku
Pendapat 6. Yuk membuat bunga
dengan menggunakan
Seni 2.5 batu-batu di halaman.
3.15- 4.15 Berani Tampil di depan 7. Asyiknya melipat dan
teman,Guru, Orang tua mengelompokkan
dan lingkungan pakaian.
- Membuat karya seni 8. Lihat, lukisan rumahku
sesuai kreativitas dengan9. Membuat es krim
berbagai media bersama bunda
10. Aku dapat membuat
apapun dari kardus-
kardus bekas

Wawancara yang dilakukan menggerkakkan kaki dan tangan anak-


bersama guru di TK pelita sari anak. Kegiatan tersebut mengajak anak
mengenai strategi yang digunakan usia dini untuk menemukan ide
guru dalam mempersiapakan kegiatan tentang hal apa yang ingin dilakukan
pembelajaran daring ”saya dengan kaki dan tangan anak usia dini.
mempersiapkan perencanaan Pelaksanaan pembelajaran, Guru
pembelajaran berupa RPPM serta mencontohkan salah kegiatan yaitu
RPPH yang didalammya berisi mengambil air minum, kegitan
kegiatan apa saja yang akan saya tersebut sangat dekat dengan anak
berikan kepada anak selama 1 minggu, usia dini. Anak setiap hari akan
saya berusaha untuk menyusun melakukan kegiatan ini, kegiatan
kegiatan yang mudah untuk dilakukan melakukan 3 perintah ini selain
anak-anak namun tetap digunakan untuk melatih imajinasi
memperhatikan perkembangannya. anak dalam menemukan ide apa yang
Walaupun belajar dari rumah, anak- dapat dilakukan dengan kaki dan
anak harus mendapat manfaat tangan, anak juga dilatih untuk
terhadap perkembangannya melalui kemandiriannya. Salah satu latihan
kegiatan yang saya rancang.” yang mendasar agar anak dapat
Selain itu analisis terhadap tema berkreasi adalah dengan berimajinasi,
“Tubuhku” dengan muatan materi yaitu kemampuan melihat gambaran
“4.12 Menggerakkan kaki dan tangan”. dalam pikiran (Sari, 2017). Anak usia
Berdasarkan tema dan muatan materi dini dapat melakukan kegiatan dengan
tersebut guru mengajak anak untuk sendiri tanpa bergantung dengan
melakukan 3 perintah dengan orang disekitarnya. Kegiatan ini dapat

80
KUMAROTTAMA: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 1 Nomor 1 2021
digolongkan dalam pengembangan kebebasan untuk mengekspresikan
kreativitas melalui imajinasi. Dengan keinginannya dengan memanfaatkan
imajinasi anak dapat mengembangkan palstisin yang memiliki berbagai
daya pikir dan daya ciptanya tanpa di warna. Berdasarkan dokumentasi
batasi kenyataan dan realitas sehari- yang ditunjukkan guru anak membuat
hari. Anak bebas berfikir sesuai berbagai bentuk menggunakan
khayalan dan pengalamannya. Selain plastisin, ada yang membuat bentuk
itu pada tema yang sama yakni sederhana seperti bulat, segitiga dan
‘tubuhku’ guru juga merancang persegi, ada juga yang membuat
kegiatan “Membuat topi dari kertas” boneka serta bentuk-bentuk sesuai
kegiatan tersebut mengajak anak mainan yang anak miliki. Kegiatan
untuk mampu menciptakan suatu seperti ini sangat cocok dilakukan
produk berupa topi. Melalui kegiatan anak, walaupun pembelajaran
membuat topi anak usia dini akan dilakukan dari rumah saja. Anak tetap
dilatih untuk meningkatkat daya mengalami perkembangan sesuai
imajinasi dalam menemukan bentuk dengan tujuan pembelajan tingkat
topi apa yang akan dibuat. Dalam anak usia dini. Proses berpikir kreatif
pelaksanaannya ada anak yang tidak seseorang sudah harus mulai
hanya membuat topi dengan polos, diperhatikan perkembangan dan
namun ada bebrapa anak yang pengembangannya sejak dini dalam
megambar dan mewarnai topi yang lingkungan keluarga dan sekolah
telah mereka buat bersama orang tua. (Kau, 2017).
Perilaku kreatif pada anak usia dini Pembelajaran untuk usia dini
mungkin tidak akan dihasilkan jika pada masa pandemi seapik mungkin
anak takut untuk berpikir tentang hal- guru merancang agar anak tidak
hal yang baru atau ketidakinginan merasa beban dalam mengerjakan
menjadi kreatif karena kurangnya setiap kegiatan yang direncanakan
apresiasi dari orangtua, guru dan oleh guru. Pada subtema “rumahku”
lingkungannya (Fakhriyani, 2016). dengan materi
Subtema berikutnya pembelajaran“Pengenalan bagian-
“Lingkunganku” dengan muatan bagian rumah beserta perkakas rumah
materi pembelajaran “2.3 Berkreasi tangga”. Kegiatan yang dirancang
menggunakan berbagai media” Guru mengajak anak usia dini untuk
rencana yang dirancang guru “Membuat bentuk tempat tidur
“Membuat bentuk dari plastisin”. dengan lidi – lidi”. anak sangat mudah
Kegiatan ini dirancang guru untuk menemukan bahan ini
mengembangkan kreativitas anak usia dilingkungannya. Anak akan merasa
dini. Anak diajak membuat bentuk senang diajak membuat sesuatu yang
yang diinginkan. Anak diberikan memang sudah pernah dilihat. Tempat

81
KUMAROTTAMA: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 1 Nomor 1 2021
tidur pasti setiap hari mereka temui ditemui. Setiap anak bebas untuk
dan gunakan, anak antusias dalam mengekspresikan kreativitasnya,
membuat karya ini. Hal ini sehingga kita akan memperoleh hasil
diungkapkan oleh guru “anak-anak yang berbeda antara satu anak dengan
kami sangat senang jika diajak anak yang lain (Rachmawati &
membuat suatu hasil karya, apalagi Kurniati, 2017). Pengembangan
sesuatu yang memang sudah perbah kreativitas dapat juga dilakukan
mereka lihat dan gunakan”. Kegiatan dengan banyak metode, seperti
ini juga dapat digunakan dalam metode imajinasi, bahasa, sains dan
mengembangkan aspek lain pada anak eksperimen, serta IT (Astuti, 2019).
usia dini Kreativitas merupakan aspek
tetap dalam semua aspek VI. SIMPULAN
perkembangan. Oleh karenanya, Kreativitas anak usia dini yang
sebuah pembelajaran tidak hanya dikembangkan di TK Pelita Sari
terfokus pada satu area; akan tetapi berdasarkan beberapa tema yang telah
harus mendukung dan menguatkan diamati, dilakukan wawancara, serta
perkembangan anak di segala aspek dokumentasi yang ditunjukkan oleh
(Priyanto, 2014). guru, terlihat bahwa guru lebih banyak
Kreativitas anak usia dini yang serta konsisten menggunakan strategi
dikembangkan di TK Pelita Sari pengembangan kreativitas melalui
berdasarkan beberapa tema yang telah menciptakan produk (hasta karya).
diamati, dilakukan wawancara, serta Melalui karya nyata tidak hanya
dokumentasi yang ditunjukkan oleh kreativitas yang mengalami
guru, terlihat bahwa guru lebih banyak perkembangan, namun kemampuan
serta konsisten menggunakan strategi kognitif juga akan terfasilitasi dengan
pengembangan kreativitas melalui baik. Anak akan menggunakan
menciptakan produk (hasta karya). imajinasinya untuk membentuk suatu
Melalui karya nyata tidak hanya bangunan atau benda tertentu sesuai
kreativitas yang mengalami dengan khayalannya dalam kegiatan
perkembangan, namun kemampuan hasta karya. Dalam pembuatannya
kognitif juga akan terfasilitasi dengan pun mereka menggunakan berbagai
baik. Anak akan menggunakan bahan yang berbeda dapat
imajinasinya untuk membentuk suatu menggunakan bahan yang mudah
bangunan atau benda tertentu sesuai ditemui. Setiap anak bebas untuk
dengan khayalannya dalam kegiatan mengekspresikan kreativitasnya,
hasta karya. Dalam pembuatannya sehingga kita akan memperoleh hasil
pun mereka menggunakan berbagai yang berbeda antara satu anak dengan
bahan yang berbeda dapat anak yang lain.
menggunakan bahan yang mudah

82
KUMAROTTAMA: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 1 Nomor 1 2021
DAFTAR PUSTAKA Priyanto, A. 2014. Pengembangan
Astuti, R. & Aziz, T. 2019. Integrasi Kreativitas Pada Anak Usia Dini
Pengembangan Kreativitas Anak Melalui Aktivitas Bermain.
Usia Dini di TK Kanisius Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah
Sorowajan Yogyakarta. Jurnal Pikir Edukatif, no. 2.
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini. Volume 3 Issue 2 (2019) Pusdiklat Kemdikbud. (2020). Surat
Pages 294 – 302. Edaran Mendikbud No 4 Tahun
Debeturu, B., & Wijayaningsih, E. L. 2020
(2019). Meningkatkan Tentang Pelaksanaan Kebijakan
Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Pendidikan Dalam Masa Darurat
melalui Media Magic Puffer Ball. Penyebaran Corona Virus Disease
Jurnal Obsesi :Jurnal Pendidikan (Covid-19). Pusdiklat Pegawai
Anak Usia Dini, 3(1), 233. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Fadli, H. 2021. Strategi Pembelajaran Https://Pusdiklat.Kemdikbud.G
Anak Usia Dini Di Masa Pendemi o.Id/.
Covid-19. Jurnal Mahasantri
Volume 1, Nomor 2, Maret 2021. Rachmawati, Y. & Kurniati, E. (2017).
Strategi Pengembangan Kreativitas
Fakhriyani, D. V. 2016. Pengembangan Pada Anak. Jakarta: Kencana.
Kreativitas Anak Usia Dini.
Renawati & Suyadi. 2021.
Jurnal Pemikiran Penelitian
Pengembangan Kreativitas Anak
Pendidikan dan Sains Didaktika
Usia Dini di Masa Pandemi Covid
Vol. 4, No. 2, Desember 2016
19 melalui Alat Permainan
Huda, K. & Munastiwi, E. 2020. Edukatif Papan Pintar dari Kulit
Strategi Orang Tua Dalam Kerang. Journal on Early Childhood
Mengembangkan Bakat Dan Vol 4 No. 1 2021, Pages 22 – 27.
Kreativitas Di Era Pandemi Sari, L. P. P., Antara, P. A., & Ujianti, P.
Covid-19. Jurnal Pendidikan R. 2017. Pengaruh Strategi
Glasser Vol 4 No. 2 2020. Permainan Imajinatif Terhadap
Kau, M. A. 2017. Peran Guru Dalam Kreativitas Anak Kelompok B
Mengembangkan Kreativitas Gugus III Kecamatan Buleleng. e-
Anak Sekolah Dasar. In Journal Pendidikan Anak Usia Dini
Proceeding Seminar Dan Lokakarya Universitas Pendidikan Ganesha
Nasional Bimbingan Dan Konseling Jurusan Pendidikan Guru
2017, 1:157–66. Pendidikan Anak Usia Dini (Volume
5. No. 2 - Tahun 2017).
Nisa, T. F. & Fajar, Y. W. 2016. Strategi
Sugiyono. 2014. Metode penelitian
Pengembangan Kreativitas
pendidikan pendekatan kuantitatif,
Pendidikan Anak Usia Dini
kualitatif dan R&D. Bandung:
Dalam Pembelajaran. Jurnal
Alfabeta.
PGPAUD Trunojoyo, Volume 3,
Nomor 2, Oktober 2016.

83
KUMAROTTAMA: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 1 Nomor 1 2021

You might also like