Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

Cara Menghitung Basic Weight

Corrugated Board
Posted by Master KartonWednesday, July 3, 20130 comments
Seperti yang sudah pernah saya share dalam artikel sebelumnya mengenai menghitung Berat Carton Box, kali ini
saya tulis lagi artikel mengenai cara menghitung berat dasar atau basic weight pada selembar karton (corrugated
board). Basic Weight pada selembar Corrugated Board adalah JUMLAH dari basic weight masing-masing kertas
penyusunnya.

Saya sering menjumpai kesalahan mendasar mengenai perhitungan basic weight yaitu mereka hanya
melakukan test gramatur masing-masing lapisan kertas penyusun karton kemudian menjumlahnya begitu saja. Hal
ini mengakibatkan basic weightnya kelihatan lebih rendah dari aktual berat yang sebenarnya ketika kita timbang.
Kesalahan tersebut terletak pada faktor pengali pada lapisan gelombangnya.
Sebagaimana kita ketahui, ketika kita memotong selembar karton seluas 1 meter persegi maka sebenarnya kalau
kita cermati tidak semua kertas luasnya 1 M2. Untuk lapisan yang lurus yaitu top liner dan bottom liner memang
luasnya 1 meter persegi tetapi lapisan gelombangnya kalau kita lepas kemudian kita seterika sampai lurus maka
luasnya adalah 1,36 meter persegi. Karena berdasarkan fakta bahwa luas kertas bagian gelombang adalah lebih
besar jika dibandingkan dengan lapisan yang lurus maka dalam perhitungannya harus dikalikan dengan suatu faktor
pengali yang disebut "take up faktor".

Berikut adalah contoh cara menghitung "basic weight" yang benar :


Contoh Perhitungan BASIC WEIGHT
- See more at: http://kartonmedia.blogspot.co.id/2013/07/cara-menghitung-basic-weight-
corrugated.html#sthash.CGAmnGMU.dpuf

03
JUN Kualifikasi Karton Box
2014

Karton box adalah kemasan berbahan baku kertas dengan kandunganbahan daur ulang paling tinggi di antarajenis
kemasan lainnya. Sekitar 75% karton box yang diproduksi di seluruh dunia menggunakan bahan baku dengan
kandungan bahan daur ulang antara 70–100%. Resesi ekonomi yang terjadi di Eropa dan Amerika saat ini
menyebabkan penurunan daya beli masyarakat di kedua benua tersebut sehingga peredaran produk ekonomi yang
menggunakan karton box secara kuantiti juga berkurang. Hal ini mengakibatkan berkurangnya secara
signifikanbahan baku daur ulang untuk memproduksi kertas karton.

Data asosiasi kemasan karton Eropa menunjukan bahwa kualitas bahan baku untuk produksi karton box di Eropa
sudah sama dengan kualitas bahan baku di Asia.Hal ini disebabkan membanjirnya produkekonomi dari Asia ke
Eropa. Teknologi produksi kertas dengan bahan baku daur ulangsaat ini sudah memungkinkan untuk mendapatkan
kualitas kertas kemasanhampir setaradengan kertas kemasan berbahan baku tumbuhan. Hal ini terus dikembangkan
agar produksi kertas industri tidak lagi menjadi salah satu penyebab kerusakan hutan yang telah berlangsung
selama beberapa dasawarsa.

Kemasan karton berfungsiutamamelindungi produk selama proses penyimpanan dan transportasi, mempermudah
proses handlingserta penghitungan jumlah dan isi berat produk.Untuk memenuhi fungsi utamanya,karton box
memerlukan konstruksi dan jenis material yang berbeda dengan jenis kemasan lain yang berbahan baku kertas.
Karton box harus memiliki daya tahan sobek dan kekuatan tumpuk sesuai standar Internasional kualitas karton box
yang diuji berdasarkan kualitasBursting Strength (Kpa) dan Box Compression Test atau BCT (Kgf). Penentuan kedua
kualitas tersebut juga tergantung pada jenis/isi produk, berat produk, proses penyimpanan dan jalur
transportasi produk tersebut.
Konstruksi karton box terdiri dari minimal tiga jenis kertas yang dijadikan satu kesatuan.Salah satu kertas dibentuk
bergelombang dan berfungsi sebagai rangka penguatkarton tersebut. Jenis gelombang yang digunakan berbeda-
beda,bergantung pada kekuatan yang diharapkan.

Bursting Strength

Kekuatan utamakarton boxditentukan oleh kualitasbahan bakukertas.Untuk kekuatan bursting atau daya jebol karton
box, sebagian besar didukung oleh kekuatan kertas jenis Test Liner yang memiliki rentang kekuatan bursting index
antara 2.0 – 2.7. Nilai bursting strength ditentukan oleh bursting index dan berat kertas dengan perhitungansebagai
berikut:

Bursting Strength = Bursting Index * Berat Kertas/m2

Nilai acuan bursting index diatas berlaku untuk kertas Test Liner yang dalam proses produksinya menggunakan
100% kertas daur ulang. Sedangkan kertas yang menggunakanbahan bakucampuran serat tumbuhandan kertas
daur ulang atau 100% menggunakan serat tumbuhan, memilikirentang bursting index lebih tinggi daripada kertas
yang menggunakan 100% kertas daur ulang. Nilai bursting strength diukur dengan alat bursting tester.

Aplikasi produk yang memerlukan bursting index tinggi adalah yang memiliki sudut-sudut tajam pada kemasan
luarnya seperti kaleng, bahan-bahan dari metal seperti spare part motor atau mobil, barang-barang elektronik seperti
kulkas, AC,dan kemasan buah durian.Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan bursting index kertas adalah
kelembaban kertas yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dimana karton box tersebut digunakan. Kondisi
perpindahan barang dari negara dua musim ke negara empat musim adalah salah satu kondisi ekstrem yang
memerlukan perhatian lebih agar barang dapat diterima konsumen dalam kondisibaik. Produk yang memerlukan
tempat penyimpanan khusus seperti kondisi freezer atausuhu dibawah 0 derajat,kondisi Chill dengan kisaransuhu0–
5 derajat,merupakan kondisi ekstrem untuk karton box. Kondisi ini biasanya digunakan untuk pengemasan produk-
produk seafood, daging olahan dan lain lain.

Selain kelembaban lingkungan, proses transportasi produk juga memegang peranan penting dalam penentuan nilai
bursting strengthkertasbahan bakukarton box. Semakin panjang dan bervariasi prosestransportasi yang
digunakan, maka semakin besar kemungkinan karton box jebol.

Box Compression Test

Salah satu karakteristik penting yang harus dimiliki oleh karton box adalah daya tahan tumpuk atau Box Compression
Test (BCT) yang baik sehingga produk terhindar dari kondisi penyok, kotor atau rusak selama proses penyimpanan
dan transportasi serta sampai ditangan konsumen dalam kondisi baik.

Faktor paling menentukan untuk BCT adalah jenis gelombang atau fluting.Umumnya kertas yang digunakan untuk
pembuatan fluting adalah jenis kertas medium. Ada beberapa jenis fluting yang digunakan dalam pembuatan karton
box.Setiap jenis fluting memiliki tinggi dan lebar yang berbeda. Jenis fluting tersebut adalah sebagai berikut :

Pembuatan fluting dilakukan dengan mesin corrugators.Proses pembentukan fluting dilakukan dengan
menggunakan fluting roll dan panas yang cukup, setelah itu fluting ditutupkertas liner yang dihubungkan dengan
perekat berbahan dasar tapioka. Bentuk fluting harus sempurna agar karton box yangdihasilkan memilikinilai daya
tumpuk yang tinggi.Bentuk fluting yang rusak karenaproses pembuatan fluting atau proses printing dapatmenurunkan
nilai BCT sampai dengan 40–50%.

Semakin besar jenis fluting maka nilai BCT yang dihasilkanpun akan semakin besar. Hal ini berbanding terbalik
dengan kualitas hasil cetakan yang dihasilkan pada proses pembuatan karton box,dimana semakin besar jenis fluting
yang dipilih maka kualitas cetakanpun akan semakin menurun. Oleh karena itu,kemasan karton box yang digunakan
untuk produk makanan dan minuman yang didisain dengan warna cetakan lebih dari 3 akan menggunakan jenis
fluting Bbukan fluting C, karena untuk segmentasi makanan dan minuman tidak menuntut nilai BCT yang
tinggi,tetapi lebih memprioritaskan pada keindahan disain karton box sebagai media promosi agar dapat lebih
memikat konsumen. Segmentasi makanan dan minuman menguasai lebih dari 60% penggunaan karton box yang
diproduksi sejumlah 250.000 ton perbulannya atau setara dengan 450 juta dan dipasarkan setiap bulannya untuk
pasar Indonesia saja.

Pada umumnya karton box memilikisatu jenis fluting atau single wall untuk produk-produk dengan berat kurang dari
5 kg, sedangkan untuk produk-produk dengan berat lebih dari 5 kg umumnyamenggunakan double fluting atau
double wall. Pada karton box yang menggunakan double wall, biasanya jenis fluting yang lebih kecil akan
ditempatkan pada posisi luar atau posisi untuk proses cetak. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
hasil cetakanyang lebih baik.Pertimbangan penggunaan single wall atau double wall selain karena kekuatan juga
karena faktor harga karton box itu sendiri.

Selain jenis fluting dan kondisinya, faktor kekuatan kertas juga menjadi pertimbangan untuk menentukan berapa nilai
BCT yang ingin dicapai konsumen. Secara teoretis BCT dapat dihitung dengan menggunakan metode perhitungan
yang sudah dibakukan seperti : Kelly Chut Methode atau Mc Key Methode. Metode yang paling canggih digunakan
adalah dengan menggunakan program finite elemen untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dibandingkan
dengan perhitungan secara manual.
Untuk dapat menghitung secara teoretis diperlukan nilai kualitas medium seperti Ring Crush yang dijadikan acuan
apakah karton box dengan material yang digunakan dapat menghasilkan kualitas dengan safety factor yang
diharapkan. Pentingnya kekuatan kertas terhadap kekuatan box dapat dilihat dari arah serat kertas terhadap arah
fluting,dimana arah serat kertas berlawanan dengan arah fluting. Oleh karena itu,arah serat kertas yang digunakan
sebagai perhitungan nilai BCT adalah nilai ring crush kertas di arah cross direction dan bukan machine direction.

Cara Mudah Menghitung Berat Kertas


Roll Per Lembar
Posted by Master KartonSaturday, November 2, 20130 comments

Pengantar
Salah satu masalah dalam pengecekan penerimaan barang yang berupa kertas roll,
baik itu Kraft Liner ataupun Fluting Medium adalah adanya kerusakan (sobek) yang
terjadi selama dalam perjalanan. Karena posisi kita sebagai pembeli tentu kita tidak
ingin membayar kertas yang rusak atau sobek tersebut. Kita tentu ingin bahwa berat
yang kita terima adalah berat netto yaitu berat bersih setelah dikurangi kerusakan. Oleh
karena itu petugas gudang harus bisa mengkonversi dengan cepat berapa berat kertas
yang rusak atau sobek tersebut.

Nah untuk membantu anda menghitung berat roll yang sobek dengan cepat tanpa
harus menimbang, kali ini saya akan share cara yang sangat mudah menghitung berat
kertas per lembar. Setelah anda bisa menghitung berat perlembar selanjutnya anda
bisa membuat tabel sendiri dan menempelkannya di meja tempat pembongkaran kertas
roll. Dengan menggunakan tabel berat kertas per lembar anda tinggal mengalikan
berapa lembar yang sobek dengan berat per lembar. Sangat sederhana tetapi cukup
membantu.

Menghitung berat kertas perlembar


Masih ingat pelajaran matematika tentang keliling lingkaran? Yups, kalau kita
mengupas satu lembar terluar sebuah kertas roll dan membentangkannya maka
selembar kertas tersebut akan menjadi sebuah persegi panjang. Untuk lebih jelasnya
lihat ilustrasi berikut ini.

Dari ilustrasi diatas kita bisa menghitung berat selembar kertas tersebut dengan rumus
sbb :

Pertama kita hitung dulu LUASnya. Untuk menghitung luas kertas seperti pada gambar
diatas, marilah kita kembali ke pelajaran Matematika kelas 6 SD yaitu :

a. Panjang dalam gambar diatas berasal dari keliling lingkaran.


Rumus keliling lingkaran adalah K = π x Diameter atau 3,14 x Diameter Roll
b. Lebar dalam gambar diatas berasal dari lebar kertas roll.

Setelah kita bisa menghitung LUAS dari selembar kertas tersebut, selanjutnya
tinggal mengalikan dengan Gramaturnya, sehingga rumus diatas dapat ditulis menjadi
sbb :

Ketentuan :
Diameter dinyatakan dalam satuan Meter,
Lebar Roll dinyatakan dalam satuan Meter
Gramatur dinyatakan dalam Kg / M2

Aplikasi
Perhitungan diatas bisa digunakan untuk menghitung berat per lembar dari sebuah
kertas roll, terutama digunakan untuk menghitung klaim kertas sobek. Walaupun
sebenarnya keliling lapisan terluar dengan lapisan berikutnya semakin mengecil tetapi
masih bisa dianggap toleransi. Karena pada umumnya kertas sobek hanya beberapa
puluh lembar saja sehingga perubahan diameter roll tidak terlalu signifikan.

Contoh Soal :
Ketika kita menerima kertas Kraft 200Gsm Lebar roll 1500mm terdapat kerusakan yaitu
sobek sebanyak 30 lembar. Berapa berat kertas sobek tersebut, jika diameter roll
adalah 125cm?

Diketahui :
Gramatur = 200 G/M2 ( 0,2 Kg/M2)
Lebar roll = 1500mm ( 1,5 M)
Diameter = 125cm ( 1,25 M)
Jumlah sobek = 30 lembar

Ditanyakan : Berapa berat kertas sobek tersebut?

Jawab :
Berat Selembar Kertas = 3,14 x Diameter Roll x Lebar Roll x Gramatur
= 3,14 x 1,25 x 1.5 x 0.2
= 1,177 Kg

Karena sobek 30 lembar berarti beratnya = 30 x 1,177 = 35,31 Kilogram.

Nah Mudah sekali bukan?

Jika anda sudah bisa menghitungnya anda bisa membuat tabel di excel seperti dibawah
ini :

CONTOH TABEL BERAT KERTAS PER LEMBAR (Kg)


Untuk perhitungan klaim kertas sobek

G R A M A T U R E
WIDTH
125G 150G 200G 275G 300G
130 0.638 0.765 1.021 1.403 1.531
135 0.662 0.795 1.060 1.457 1.590
140 0.687 0.824 1.099 1.511 1.649
145 0.711 0.854 1.138 1.565 1.707
150 0.736 0.883 1.178 1.619 1.766
155 0.760 0.913 1.217 1.673 1.825
160 0.785 0.942 1.256 1.727 1.884
165 0.810 0.971 1.295 1.781 1.943
170 0.834 1.001 1.335 1.835 2.002
175 0.859 1.030 1.374 1.889 2.061
180 0.883 1.060 1.413 1.943 2.120
185 0.908 1.089 1.452 1.997 2.178
190 0.932 1.119 1.492 2.051 2.237
195 0.957 1.148 1.531 2.105 2.296
200 0.981 1.178 1.570 2.159 2.355
205 1.006 1.207 1.609 2.213 2.414
210 1.030 1.236 1.649 2.267 2.473
215 1.055 1.266 1.688 2.321 2.532
220 1.079 1.295 1.727 2.375 2.591
225 1.104 1.325 1.766 2.429 2.649
230 1.128 1.354 1.806 2.483 2.708
235 1.153 1.384 1.845 2.537 2.767
240 1.178 1.413 1.884 2.591 2.826
245 1.202 1.442 1.923 2.644 2.885
250 1.227 1.472 1.963 2.698 2.944
- See more at: http://kartonmedia.blogspot.co.id/2013/11/cara-mudah-menghitung-berat-kertas-
roll.html#sthash.SHQ52P2i.dpuf

Box Compression Test


Posted by Master KartonThursday, May 17, 201218 comments

Box Compression Tester

Sebagaimana kita ketahui bahwa syarat yang paling penting dari Kotak Karton Gelombang
(KKG) sebagai kemasan adalah Daya muat (containability) dan Kemampuan untuk
ditumpuk (Stacking strength). Tetapi seiring dengan perkembangan teknologi, daya muat yang
berkaitan langsung dengan ketahanan retak (bursting strength) sudah banyak ditinggalkan. Hal
ini disebabkan karena penanganan yang cukup kasar terhadap kemasan sudah jarang terjadi.
Sebaliknya, saat ini banyak ditemui masalah yang berkaitan dengan ketahanan tumpuk antara
lain tumpukan roboh atau penyok pada saat penyimpanan di gudang atau didalam container.

Pada dasarnya bagian paling bawah dari tumpukan KKG harus mampu menahan beban dari
berat kotak-kotak yang ada diatasnya. Apabila produk yang dikemas mampu menahan beban
diatasnya (Self supporting product) misalnya botol, gelas, atau kaleng maka kemasan tersebut
lebih banyak berfungsi sebagai pembungkus. Namun apabila produk yang dikemas bukan
termasuk Self supporting product, maka KKG harus berfungsi sebagai pelindung. Besarnya
beban yang diperlukan untuk menekan KKG hingga berubah bentuk (collapse) dan diukur pada
kondisi standard di sebut Box Compression Test (BCT).

Besarnya Box Compression Test (BCT) ditentukan oleh 3 faktor yaitu :

 Tebal Sheet
 Keliling Box
 Besarnya Edgewise Crush Test
Perhitungan Box Compression Test

Besarnya BCT untuk box type Regular Slotted Container (RSC) dapat dihitung secara teoritis
dengan menggunakan rumus Mc Kee yang di ciptakan Bapak Mc Kee dan teman-temannya
pada tahun 1960. Rumus Mc Kee untuk KKG adalah sebagai berikut :

BCT = k * ECT * T0.5 * Z0.5

Berdasarkan pengalaman dengan beberapa kali percobaan maka besarnya konstanta dapat
ditentukan yaitu : 5,87. Sehingga rumus Mc Kee tersebut menjadi

BCT = 5.87 * ECT * T0.5 * Z0.5

BCT : Box Compression Test, dalam kgf.

K : (konstanta).

ECT : Edge Crust Test / Ketahanan tekan tepi, dalam kgf/cm.

T : Tebal Karton Gelombang dalam cm.

Z : Keliling Karton Gelombang (2 * panjang + 2 * lebar), dalam cm.

Dari rumus terlihat bahwa ketebalan sangat berpengaruh terhadap BCT.

Selain faktor BCT masih ada berbagai faktor yang mempengaruhi ketahanan tumpuk yaitu :

1. Besarnya kadar air.


2. Lamanya waktu penyimpanan.

3. Cara penumpukan/penyusunan.

4. Jenis palet yang digunakan.

5. Pengaruh cara penanganan dan jarak transportasi sebelum KKG ditumpuk.


Faktor-faktor inilah yang mempengaruhi kekuatan tumpukkan KKG yang sebenarnya

dibandingkan dengan standard pengukuran BCT pada laboratorium.

Kesimpulan.

BCT diperlukan untuk menentukan seberapa besar daya tekan max yang bisa diberikan agar
KKG tidaksampai rusak. Dalam hal ini stacking atau tumpukan maximum waktu penyimpanan
barang yang dikemas dengan KKG harus memperhatikan besarnya BCT tersebut.

Untuk memperoleh BCT yang tinggi faktor yang paling menentukan adalah Ketebalan Sheet
dan ECT yang tinggi. Untuk menghasilkan corrugated board yang mempunyai ECT yang tinggi
maka kualitas bahan baku yang harus punya RCT yang tinggi.

- See more at: http://kartonmedia.blogspot.co.id/2012/05/box-compression-test.html#sthash.bdyqSMei.dpuf

Model Carton Box


Posted by Master KartonSaturday, May 26, 20120 comments

Model Box ( sumber http://www.kkm.co.id )

Dengan semakin banyaknya model Carton Box yang berkembang di hampir tiap negara, dimana masing-masing
negara mengembangkan model box yang berbeda-beda, maka diperlukan standarisasi istilah agar bentuk atau
model box bisa dimengerti secara universal oleh semua orang walaupun berada di tempat yang berbeda. Apalagi
dengan sistem jual beli melalui internet maka penggunaan istilah yang bersifat universal mutlak diperlukan.
Berikut contoh model / type box yang paling sering digunakan sesuai dengan standard ISO :

1. TYPE A1 ( Regular Slotted Container )

Box type A1 ini adalah model box yang paling umum digunakan untuk berbagai keperluan. Selain model boxnya
yang praktis dan mudah dalam penggunaan dan distribusinya model A1 juga harganya lebih murah dibanding model
lainnya. Hal ini disebabkan karena model ini mudah dikerjakan secara masal dan tidak membutuhkan pisau diecutter
dalam proses produksinya.
Ciri-ciri box type A1 adalah flap lebar bertemu tepat ditengah-tengah, dan biasanya direkatkan dengan isolasi atau
lakban.

2. TYPE A2 ( Over flap slotted container )

Box type A2 modelnya hampir sama dengan type A1, perbedaannya terletak pada tutup atau flapnya. Jika model A1
flap bertemu tepat ditengah-tengah sedangkan type A2 flapnya sedikit over (tumpuk) beberapa centimeter. Model ini
jarang digunakan karena dari sisi keunggulan hampir sama dengan A1 tapi harganya lebih mahal karena luas bahan
yang dibutuhkan lebih besar.

3. TYPE A3 ( Center special slotted container )

Pada type box A3 kedua flap bertemu tepat ditengah-tengah, sehingga bagian tepi box tidak lurus seperti type A1
(lihat gambar dibawah). Karena bagian tepi tidak lurus maka pemotongannya tidak bisa menggunakan pisau slitter
dimesin Corrugator tapi dipotong menggunakan pisau diecutter. Model box ini harganya lebih mahal karena selain
bahan yang dibutuhkan lebih luas dibanding type A1 juga prosesnya menggunakan pisau diecutter.
Flap 1 = ½ lebar & Flap 2 = ½ panjang.
4. TYPE A5 ( Full flap slotted container )

Model box A5 sekilas nampak mirip dengan model A1, bedanya pada saat ditutup flap lebar penuh sampai dibagian
tepi (tidak bertemu ditengah-tengah seperti type A1). Model box ini lebih cocok digunakan untuk box yang ukuran
lebarnya kecil.

Flap = lebar

5. TYPE C1/C2 Top & Bottom


a.

b. Type C3 (Top) dan C4 (Bottom)


- See more at: http://kartonmedia.blogspot.co.id/2012/05/type-box.html#sthash.6WeJwiaz.dpuf

Klasifikasi Corrugated Board


Posted by Master KartonThursday, May 17, 20121 comments

Berdasarkan jumlah dindingnya (wall), Karton Gelombang bisa digolongkan menjadi :

1. Corrugated Single Face

Corrugated Single Face yaitu lembaran karton gelombang yang terdiri dari satu lembar liner dan
satu lapisan gelombang (fluting). Single Face biasanya digunakan sebagai pelindung barang-
barang seperti mebel atau hasil industri kayu yang tidak dikemas dalam kemasan kotak agar
pada saat proses pengiriman barang dalam kontainer barang tersebut tidak lecet dan sampai
ditangan pelangan dalam kondisi bagus.

Selain untuk penggunaan tersebut, saat ini telah berkembang suatu jenis kotak karton
gelombang yang menggunakan lapisan kertas cetak offset. Box cetak offset menggunakan
single face yang dilaminating dengan kertas duplex coated / boxboard / ivory board atau art
board.

2. Corrugated Single Wall

Corrugated Single Wall yaitu lembaran karton gelombang yang terdiri dari 2 lembar liner dan 1
lapisan gelombang (fluting).
Single Wall merupakan lembaran karton gelombang yang paling banyak dipakai untuk
pengemas produk yang tidak membutuhkan perlindungan terlalu besar seperti mie instant, air
mineral, snack dll.
3. Corrugated Double Wall

Corrugated Double Wall yaitu lembaran karton gelombang yang terdiri dari 3 lembar liner dan 2
lapisan gelombang (fluting). Double Wall biasanya banyak dipakai sebagai KKG untuk barang-
barang yang membutuhkan perlindungan besar seperti minyak goreng dalam kemasan plastik
(pouch), margarine, dan barang-barang yang cukup besar seperti televisi, kulkas dll.

4. Corrugated Triple Wall

Corrugated Triple Wall yaitu lembaran karton gelombang yang terdiri dari 4 lembar liner dan 3
lapisan gelombang (fluting). Triple Wall tidak banyak digunakan karena selain harganya mahal
juga tidak banyak barang yang membutuhkan kemasan sekuat triple wall. Kalau pun ada
biasanya triple wall dipakai sebagai alas pallet supaya barang yang disimpan tidak rusak.

Pada umumnya tidak ada mesin Corrugator yang mempunyai 3 unit fluting dalam satu line
produksi, oleh karena itu pembuatan triple wall biasanya dengan menggabungkan dua sheet
yaitu single wall dengan double face.

Berdasarkan JENIS FLUTE-nya Karton Gelombang dapat dibedakan menjadi :

Tinggi Jumlah gelombang Thickness sheet


Flute gelombang (mm) per meter (mm)

A 4.8 118 +/- 5

B 2.7 168 +/- 3

C 3.7 128 +/- 4

E 1.2 316 +/-1.5

Perbedaan masing-masing jenis flute bisa dilihat berdasarkan ketinggian dan jumlah gelombang
per meter ( lihat gambar dibawah ini ).
Characteristic masing-masing jenis flute :

a. Flute A :

Pada mulanya flute A digunakan sebagai alat pengemas untuk barang-barang dari gelas. Flute
jenis ini mempunyai sifat bantalan (cushioning) yang sangat baik, karena ketebalannya mampu
meredam daya tekan yang terjadi pada saat kemasan ditumpuk.

b. Flute B

Untuk produk yang sudah dikemas dalam kaleng, atau produk yang tidak memerlukan bantalan
yang terlalu tinggi seperti buku tulis, continuous form, photocopy paper dsb, lebih cocok
menggunakan flute B. Selain sedikit lebih murah, flute jenis ini mempunyai ketahanan tekan
datar (flat crush) yang lebih tinggi dari pada flute A.

c. Flute C

Flute C dibuat sebagai suatu pendekatan untuk memperoleh daya bantalan yang tinggi seperti
flute A, tetapi mempunyai daya tekan datar yang baik seperti flute B, disamping tentunya lebih
menghemat pemakaian kertas medium .

d. Flute E

Flute E dibuat sebagai pengganti Solid fibre board, dengan kekuatan yang relatif sama tetapi
lebih ringan dan lebih murah.
- See more at: http://kartonmedia.blogspot.co.id/2012/05/jenis-flute-flute-type.html#sthash.RrXMZjj5.dpuf

Proses Pembuatan Carton Box


Posted by Master KartonFriday, February 1, 201331 comments

Secara garis besar proses pembuatan Carton Box dapat digambarkan sbb :
Flow Proses Pembuatan Karton Box

1. Proses Pembuatan Sheet.

Proses pertama adalah proses pembuatan corrugated paperboard atau corrugated sheet
dilakukan pada sebuah mesin yang bernama Corrugator, yaitu sebuah mesin yang besar dan
panjangnya kira-kira 100 meter. Pada proses pembuatan sheet single wall diperlukan tiga
kertas roll besar. Satu untuk dibentuk menjadi corrugating medium dan dua roll lainnya sebagai
liner. Lapisan board bagian atas biasanya dinamakan “single face linerboard” dan lapisan
bawah biasa disebut “double face linerboard”.

Skema Mesin Corrugator (sederhana)

Pembuatan sheet “single wall”


Proses pembuatan corrugated sheet single wall diawali dengan proses melembutkan kertas
medium dengan uap (steam) dalam sebuah pre-conditioner kemudian dibentuk menjadi
gelombang atau flute dengan cara menekan diantara dua corrugating roll. Corrugating roll
adalah roll yang terbuat dari logam yang sangat keras dengan bentuk permukaan bergerigi
seperti flute. Setelah ditekan diantara dua corrugating roll tersebut kertas medium berubah
bentuknya menjadi flute. Kemudian pada puncak-puncak gelombang diberi lapisan glue yang
terbuat dari bahan dasar tapioka. Flute yang sudah diberi glue kemudian ditempelkan pada
linerboard dan di pres dengan pressroll menjadi sebuah “single face”. Sebelum ditempelkan
dengan flute kertas liner terlebih dahulu dipanaskan dengan pre-heater. Selanjutnya single face
tersebut bergerak keatas ke jembatan menuju ke unit double facer.

Pada seksi berikutnya dari mesin corrugator yang biasanya disebut double backer atau double
facer, lapisan linerboard kedua ditambahkan. Lapisan ini sebelumnya juga dipanaskan dengan
pre-heater dan glue diberikan pada puncak flute bagian luar yang akan menempel dengan
lapisan liner kedua tersebut. Agar single face yang ditempelkan dengan linerboard kedua ini
bisa menempel dengan sempurna maka ditambahkan panas pada hot plate.

Dari heating plate selanjutnya sheet mengalami proses pendinginan dan berjalan menuju ke
unit slitter untuk dibelah menjadi beberapa lajur dan diberi creasing sesuai kebutuhan.
Selanjutnya dipotong panjang di unit speed cut sesuai ukuran yang diinginkan.

Pembuatan sheet “double wall”

Untuk proses pembuatan sheet double wall prosesnya sama dengan langkah tersebut diatas
hanya bedanya unit single facer-nya ada 2 unit misalnya unit single facer B dan C baru
kemudian digabung di double backer. Pada gambar diatas hanya digambarkan satu unit single
facer saja.

Hasil dari proses pertama adalah lembaran corrugated carton atau corrugated board seperti gambar dibawah ini.

Corrugated Sheet

2. Proses Konverting.
Setelah proses pembuatan sheet selesai dengan hasil produksi berupa lembaran karton
(corrugated board / corrugated sheet) selanjutnya barang tersebut dikirim kebagian konverting
untuk diproses lebih lanjut.

Proses konverting sebagaimana dimaksud diatas terdiri dari :


2.1 Pemberian Cetakan (printing),

2.2 Pembuatan Slotter dan Lidah Box

2.3 Pembuatan creasing vertikal

2.4 Folding ( melipat )

2.5 Penyambungan ( stiching / gluing ).


Contoh Carton Box setengah jadi

Proses cetak, pemotongan slotter dan lidah box serta pemberian creasing vertikal dalam pabrik
besar dilakukan di mesin Flexo, tetapi di pabrik mini box atau home industry bisa menggunakan
cetak sablon dan pemotongan slotter manual. Setelah proses 2.1 sampai 2.3 dengan hasil
seperti gambar diatas selanjutnya karton box setengah jadi tersebut diproses di mesin folder /
gluer atau mesin stiching untuk melanjutkan proses no. 2.4 dan 2.5.

Proses nomor 2.1 s/d 2.5 bisa dilakukan sekaligus dalam satu mesin Flexo yang disebut Flexo
In-line dan biasanya menggunakan sambungan glue (lem). Pada mesin Flexo off-line proses
2.1 sampai 2.3 dilakukan dimesin Flexo dan proses 2.4 dan 2.5 di mesin Stiching.

3.Proses Finishing.
Sebenarnya setelah step ke 2.5 (stitching / gluing) proses pembuatan karton sudah selesai,
tinggal diikat per bundle dengan jumlah pcs/bundle sesuai permintaan pelanggan selanjutnya
distafel masuk gudang. Tetapi ada beberapa customer yang mensyaratkan perlakuan khusus
sebelum barang dikirim, misalnya minta dibungkus, minta dikirim pakai pallet dsb. Oleh karena
itu sebelum dimasukkan ke gudang barang jadi, box yang sudah di ikat (di bundling) akan
dilakukan proses finishing sesuai permintaan customer.

Hasil Jadi Carton Box seperti contoh dibawah ini :

- See more at: http://kartonmedia.blogspot.co.id/2012/06/proses-pembuatan-carton-


box.html#sthash.QV3sUAOY.dpuf
Bahan Baku Karton
Posted by Master KartonSaturday, May 26, 20124 comments

Brown Kraft
Bahan baku pembuatan Corrugated Carton Box adalah kertas roll, yang secara garis
besar dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu :
1.1. Kertas Kraft Liner ( Brown Kraft )
Yaitu kertas yang dipergunakan sebagai pelapis atau penyekat pada karton
gelombang, baik sebagai top liner maupun sebagai bottom liner.

Ciri-ciri :
a. Warnanya Coklat
b. Salah satu permukaannya halus, dan permukaan yang lainnya kasar.

1.2. Kertas Medium Liner


Yaitu Kertas yang dipakai sebagai lapisan bergelombang atau fluting pada karton
gelombang.
Ciri-ciri :
a. Warna coklat agak pucat.
b. Kedua permukaan sama-sama kasar
1.3. Kertas White Kraft
Yaitu kertas yang dipakai sebagai pelapis seperti kertas Kraft Liner tapi warnanya putih.
Ciri-ciri :
a. Warna permukaan bagian luar putih dan dalamnya coklat (White Top).
- See more at: http://kartonmedia.blogspot.co.id/2012/05/bahan-baku-karton.html#sthash.11efxznU.dpuf

You might also like