Professional Documents
Culture Documents
Buletin Literasi Budaya Sekolah
Buletin Literasi Budaya Sekolah
http://journals.ums.ac.id/index.php/blbs
Jl. A. Yani, Pabelan, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57162, Indonesia
Accepted: 20xx-mm-dd
Published: 20xx-mm-dd
Keywords: Abstract
32
Name1, Name2& Name3, Short title (max 4 words)
33
Vol. xx No. x, 20xx
beralamat
protokol
Keberhasilan
kesehatan.
di Jl. pendidikan
Walanda Maramis
karakter No.2,
pesertaBarak,
didik Sidoharjo,
dipengaruhiKec. beberapa
Pacitan,faktor,
Kab.
diantara-Nya
Pacitan, Jawa naluri,
Timur 63514
kebiasaan, hereditas dan lingkungan. Di sisi lain pendidikan
karakter
Metode mengaitkan
pengumpulan
keluarga,
datasekolah
yang digunakan
dan masyarakat.
yaitu menggunakan
Maka sekolah metode
sebagai
bagian dari lingkungan
wawancara, studi pustaka,
memilikidanperan
observasi
penting
yang
dalamdisampaikan
pendidikanoleh karakter
narasumber
anak. Di
sekolah, Pendidikan
guru/staff di SMK Negeri
karakter
2 Pacitan.
dapat Penelitian
dibangun melalui
dilaksanakan
kegiatansecara
rutin
terbuka
sehari-hari
oleh
maupunyang
peneliti keteladanan
secara langsung
dari guru.
hadirPelaksanaan
di lapangan.Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
terbatas
Sumber di data
sekolah,
yangdapat
digunakan
membangkitkan
adalah datasemangat
primer dan siswa
sekunder.
untuk menerapkan
Data primer
nilai-nilai
yaitu datakarakter.
yang diperoleh
Implementasi
langsung adalah
dari bermuara
sumbernya. pada
Data aktivitas,
ini diperoleh
aksi, tindakan
dengan
atau adanya
cara wawancara mekanisme
langsungsuatu
kepada
sistem,
sumbernya.
implementasi
Databukan
ini diperoleh
sekedar aktivitas,
dengan caratapi
suatu kegiatan
wawancara langsung
yang terencana
pada guru/staff
dan untukdi SMK
mencapai
Negeritujuan
2 Pacitan.
kegiatan.
Sedangkan
Penanamandata
nilai-nilai karakter
sekunder yaitu datapada
pendukung
siswa, akanyangkembali
diperoleh
menjadi
dari sumber
budayalain pada
yang
pelaksanaan
berkaitan
Pembelajaran
dengan penelitian.
TatapData
Mukaini(PTM)
penulis
terbatas.
peroleh dari web, dokumen yang diberikan
maupun sumber lain yang mendukung.
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mahasiswa PLP yang
menyelenggarakan PLP 1 di SMK Negeri 2 Pacitan. Untuk teknik pelaksanaan
penulis memperhatikan dan melakukan pencatatan untuk dokumentasi
(documentation) selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Studi dokumentasi yang penulis
lakukan ialah dengan mengumpulkan data yang berhubungan dengan objek yang
diteliti, data tersebut penulis peroleh dari buku dan jurnal. Kegiatan ini
dilaksanakan mengingat sumber data dari satu sumber belum mampu
menggambarkan secara lengkap sehingga butuh sumber lain untuk melengkapi
(Sugiyono, 2015).
Pada hal ini mengulas tentang bagaimana pendidikan karakter para siswa SMKN 2 Pacitan
pada masa tatap muka terbatas. Bagaimana peran guru dalam meningkatkan kembali
karakter para siswanya karena kebiasaan baru mereka yang hanya belajar sendiri dirumah
yang mana guru tidak bisa mengontrol bagaimana siswanya. Maka dengan masa tatap
muka terbatas ini merupakan kesempatan yang bagus untuk menumbuhkan karakter
siswa sebagai pelajar pancasila.
35
Vol. xx No. x, 20xx
Mahasiswa PLP : Bagaimana peran guru dalam mendidikan siswanya untuk tetap
menjaga kebersihan dimana kita ketahui dimana pada saat daring dahulu , mereka
mungkin kebanyakan menjadi siswa yang malas untuk melakukan sesuatu ?
Guru. : Berkaitan dengan hal itu, kita mulai pada saat tatap muka terbatas ini
mengajak siswa untuk tetap menjaga kebersihan , dengan cara mengutus petugas osis
untuk memantau setiap kelas mana yang belum terlaksana dalam hal kebersihan. Nanti
osis memberitahui kita dan kita yang akan memberikan sanksi. Bukan hanya sekedar ada
lomba baru kita bersih- bersih tetapi setiap hari harus tetap menjaga kebersihan
lingkungan sekolah. Unttuk akan membuat anak ketika kesadarnya akan kebersihan
muncul maka jika melihat sampah akan membuang pada tempat sampah yang ada. Selain
itu kita juga ada kegiatan kebersihan tersendiri yaitu jum’at bersih,
Mahasiswa PLP. : baik pak , kalau untuk penerapan ekstra kurikuler di SMKN 2 Pacitan
ini bagaimana ya pak, apakah ada esktra wajib yang harus mereka ikut i yang mana kita
ketahuui ekstra kurikuler merupakan suatau hal yang penting juga untuk menumbuhkan
karakter para siswanya ?
Guru : untuk kelas 10 semua siswa wajib mengikut esktra kurikuler yaitu wajib
pramuka dan satu wajib pilihan. Kalau untuk kelas 11 wajib pilihan saja, tetapi harus
memiliki satu ekstra yang diikut . Dan untuk kelas 12 karena mereka juga harus mengikuti
beberapa ujian yang ada dan fokus untuk persiapan - persiapan memperdalam materi,
tetapi jika ada waktu longgar juga boleh mengikuti dna tetap fokus utama yaitu
memperdalam materi untuk ujian kedepannya.
Mahasiswa PLP : bagaimana penanaman karakter siswa di SMKN 2 Pacitan ini terkait
dengan hal keagamaan pak ?
Guru. : Di SMKN 2 Pacitan sendiri untuk hal keagamaan karena waktu
pembelajaran mereka hanya samapi jam 11.45 jadi mereka diarahkan untuk sholat dhuhur
berjamaah terlebih dahulu sebelum pulang . Kalau siswanya lengkap itu sekitar 1.400
siswa ,jika ada yang berhalangan nanti akan disendirikan mereka akan dikaish sebuah
kajian dimana guru SMKN 2 Pacitan yang akan mengisi kajian tersebut. Jadi pada saat
waktu beribadah tidak ada siswa yang didalam kelas. Untuk guru yang mengisi kajian itu ,
dicarikan guru yang sekirannya longgar maka mereka ditugaskan untuk mengisi kajian
tersebut. Maka itu salah satu penanaman karakter untuk para siswa sehingga mereka bisa
membiasakan diri kembali untuk mengerjakan ibadah tepat waktu. Kita juga mengajak
siswa untuk sholat jum’at bersama-sama baik laki- laki maupun perempuan juga ikut
dalam pelaksaan sholat jum’at.
36
Name1, Name2& Name3, Short title (max 4 words)
Dalam hal pendidikan karakter di SMKN 2 Pacitan cukup optimal pada masa tatap
muka terbatas, karena semua guru ikut serta dalam membimbing siswa dan
menanamkan karakter pada diri para siswa. Mungkin kebiasaan baru para siswa dimasa
pandemi dahulu menbuat itu terbawa pada sata tatap muka terbatas. Akan terapi guru di
SMKN 2 Pacitan tidak menyerah untuk tetap mengajak siswanya keluar dari zona tersebut
dan bisa menjadi siswa yang berkarakter lagi .
Pembahasan
Dari hasil wawancara diatas yang dapat kita ketahui bahwa pendidikan karakter
merupakan suatu hal yang sangat diperhatikan dalam persekolahan dimana peran guru yaitu
membimbing para siswanya untuk menjadi siswa yang berkarakter serta menjadi pemuda-
pemudi yang memegang teguh nilai-nilai pancasila. Namum, dalam pendidikan tidak hanya
proses dan bimbingan tentang moral pancasila, akan tetapi juga keseimbangan
pembelajaran anatara kognitif, afektif, dan psikomotor yang bisa menumbuhkan karakter
bangsa menjadi yang lebih baik lagi .
Ada beberapa alasana mengapa pendidikan karakter itu penting bagi peserta didik di
Inonesia,yang pertama yaitu karena tantangan zaman saat ini sangat pesar sehingga untuk
membentengi peserta didik dari dampak buruknya yaitu dengan tetap memperhatikan
karakter peserta didik serta membimbingnya. Kedua yaitu karena dilingkungan
keluarganya memungkinkan untuk kurangnya penanaman karakter sehingga perlu
diperhatikan lebih lanjut di dalam lingkungan persekolahan. Yang ketiga karena tidak
hanya dilihat dari segi kepinteran peserta didik saja sehingga mengganggap bahwa peserta
didik tersebut sudah berkarakter akan tetapi juga dilihat dari bagaimana mereka
bersikap,bertindak,berucap terhadapa sesama maupun dengan orang yang kebih dewasa.
Keempat yaitu guru disini tidak hanya berperan dalam bindang mencerdaskan peserta
didik namun juga harus bertanggungjawab akan suatu tindakan ucapan ,sikap yang
dilakukan peserta didik.
Berikut beberapa hal yang diterapkan pada saat tatap muka terbatas di SMKN 2 Pacitan:
1. Tetap menjaga protokol kesehatan
2. Menjaga jarak
3. Pembelajaran dilakukan dengan mengurangi jumlah mata pembelajaran
4. Disetiap kelas disediakan tempat untuk cuci tangan dan hand sanitizer
5. Siswa membawa bekal dari rumah ,tetapi kantin boleh buka dengan tetap menjaga
protokol kesehatan
6. Menerapkan etika batuk dan bersin
Beirikut adalah Penguatan pendidikan karakter di SMKN 2 Pacitan :
37
Vol. xx No. x, 20xx
38
Name1, Name2& Name3, Short title (max 4 words)
Bimbingan Konseling
➢ Pemberian layanan bagi peserta didik yang mengalami
masalah.
Strategi tersebut diwujudkan melalui pembelajaran aktif dengan penilaian berbasis kelas
disertai dengan program remidiasi dan pengayaan.
c. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam kerangka pengembangan karakter peserta didik dapat
menggunakan pendekatan belajar aktif seperti pendekatan belajar kontekstual,
pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek,
pembelajaran pelayanan, pembelajaran berbasis kerja, dan ICARE (Intoduction,
Connection, Application, Reflection, Extension) dapat digunakan untuk pendidikan
karakter.
d. Pengembangan Budaya Sekolah dan Pusat Kegiatan Belajar
Pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar dilakukan melalui kegiatan
pengembangan diri, yaitu:
◆ Kegiatan rutin
Kegiatan rutin yaitu kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus menerus dan
konsisten setiap saat. Kegiatan yang dilaksanakan adalah upacara hari Senin, upacara
besar kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan, piket kelas, shalat berjamaah,
membaca ayat suci al-quran bersama sebelum memulai pelajaran, berdo’a sebelum
pelajaran dimulai dan diakhiri, dan mengucapkan salam apabila bertemu guru, tenaga
pendidik, dan teman dan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum memulai pelajaran
serta kegiatan Jum’at bersih sebagai perwujudan peduli terhadap lingkungan sekolah.
◆ Kegiatan spontan
Kegiatan yang dilakukan peserta didik secara spontan pada saat itu juga, misalnya,
antara lain sumbangan ketik ada teman yang terkena musibah atau sumbangan untuk
masyarakat ketika terjadi bencana.
◆ Keteladanan
Merupakan perilaku, sikap guru, tenaga kependidikan dan peserta didik dalam
memberikan contoh melalui tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi
panutan bagi peserta didik lain. Antara lain nilai disiplin ( kehadiran guru yang lebih awal
dibanding peserta didik), kebersihan, kerapihan, kasih sayang, kesopanan, perhatian, jujur,
dan kerja keras dan percaya diri.
◆ Pengkondisian
PRINTED ISSN 1411-5190
39
Vol. xx No. x, 20xx
40
Name1, Name2& Name3, Short title (max 4 words)
sopan terhadap guru dan karyawan sekolah , tu semua merupakan hal yang harus
diterapkan sehingga mereka semua akan menjadi anak bangsa yang mempunyai landasan
karakter yang kuat dan sikap yang sopan serta santun.
Ekstra Kurikuler adalah salah satu program pengembangan diri di SMK Negeri 2 Pacitan,
yang dilaksanakan diluar jam pelajaran untuk membantu pengembang- an peserta didik
sesuai dengan kebutuhan potensi bakat dan minat. Pengembangan diri ini dilaksanakan di
sore hari (sesuai dengan bidang ekstra).
Ekstra kurikuler ini wajib diikuti oleh semua siswa-siswa Negeri 2 Pacitan. Setiap siswa
diwajibkan mengikuti ekstrakurikuler pramuka dan memilih salah satu kegiatan ekstra
kurikuler lain , dan hanya boleh pindah kegiatan satu kali dalam satu semester.
Prinsip Kegiatan ekstrakurikuler adalah :
1. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat
dan minat peserta didik masing-masing.
2. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan
diikuti secara sukarela peserta didik.
3. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh.
4. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai
dan mengembirakan peserta didik.
5. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat
peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
6. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan
bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.
7. Spiritual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan bermanfaat
untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
8. Enterpreneurship prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan bermanfaat
untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan
Tujuan dilaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Pacitan adalah:
1. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri.
2. Untuk menyalurkan bakat dan minat yang dimiliki peserta didik
3. Meningkatkan ESQ peserta didik
4. Menciptakan peserta didik berprestasi dibidang olah raga dan seni serta kreatifitas
lain sesuai dengan kegiatnya
5. Promosi sekolah lewat peserta didik berprestasi non akademik
SIMPULAN
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan pendidikan karakter di SMKN 2
Pacitan sudah optimal dimasa pandemi ini,akan tetapi masih banyak yang harus
dipertimbangkan kembali karena dengan adanya tatap muka terbatas kebiasaan siswa
baru bisa mempersulit mereka untuk mengembangkan karakter. Tugas guru disini sangat
penting untuk meningkatkan lagi dan mengembangkan kembali karakter siswanya, sebab
bukan hanya sekedar tentang bagaimana nilai mereka dalam pelajaran akan tetapi juga
memperhatikan bagaimana siswa tersebut jika terjun langsung dalam kehidupan
bermasyarakat. Siswa juga diharuskan untuk mengikuti ekstra kurikuler untuk
PRINTED ISSN 1411-5190
41
Vol. xx No. x, 20xx
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya sehingga bisa membuat karakter diri
mereka semakin kuat dan tidak terombang ambing dengan perkembangan zaman saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Surname, Initial of first name. (Year). Title title title: Title title. City: Publisher.
Nama Belakang, Inisial nama depan. (tahun). Judul judul judul: Judul judul. Kota: Publisher.
Example/Contoh:
journal
Adab, B., & Valdés, C. (2004). Introduction: Key Debates in The Translation of Advertising
Material. The Translator, 10(2), 161-177.
Book
Cappelli, G. (2006). Sun, Sea, Sex and the Unspoilt Countryside: How the English Language
Makes Tourists out of Readers. Pari: Pari Publishing.
Chapter in a book
42
Name1, Name2& Name3, Short title (max 4 words)
43