Professional Documents
Culture Documents
Makalah Pondasi Bored Pile
Makalah Pondasi Bored Pile
Makalah Pondasi Bored Pile
JURNAL INFRASTRUKTUR
Abstract
Abstrak
Kata Kunci: Fondasi, Tiang Bor, Jembatan, Daya Dukung, Batuan, Metode
Pelaksanaan
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pondasi adalah konstruksi struktur bawah yang memikul seluruh beban dari bangunan untuk
diteruskan ke tanah. Cara penerusan beban oleh pondasi ke tanah adalah berdasarkan daya
dukung tanah. Kegagalan di pekerjaan pondasi akan menyebabkan kegagalan diseluruh
konstruksi bangunan. Untuk itu diperlukan pemahaman spesifikasi, gambar, dan metode
pelaksanaan dengan baik (Leonardo Mandak, 2016).
Suatu elemen pondasi harus mampu mendistribusikan dan mentransmisikan beban-beban statik
maupun beban-beban dinamik dari struktur atas ke lapisan tanah berupa beban aksial momen
dan beban lateral, sehingga tidak terjadi penurunan yang besar. Pemilihan jenis pondasi pada
dasarnya bergantung pada letak kedalaman tanah keras. Pada umumnya jenis pondasi dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu pondasi dangkal (yang memiliki dasar pondasi
pada kedalaman maksimal 2 meter dari muka tanah asli) serta pondasi dalam (yang memiliki
dasar pondasi pada kedalaman tanah keras lebih dari 2 meter) (Agus Setiawan, 2016).
Pada rencana pembangunan Jembatan Pendekat Buton-Muna Provinsi Sulawesi Tenggara,
didapatkan data dan stratigrafi tanah untuk Sisi Buton dan Sisi Muna. Untuk sisi Buton, salah
satu titik pengeboran didapatkan tanah keras pada kedalaman lebih dari 2 meter. Kemudian
secara umum didapatkan lapisan berupa batuan. Kedua hal tersebut memberikan alasan awal
terhadap penggunaan pondasi dalam karena tanah keras berada pada kedalaman lebih dari 2
meter. Adapun untuk jenis pondasi dalam yang direncanakan akan digunakan adalah pondasi
tiang bor, dikarenakan untuk jenis pondasi dalam tiang pancang dihindari sebab lapisan yang
ada merupakan batuan. Atas dasar hal tersebut maka pada tulisan ini dilakukan kajian terkait
pondasi tiang bor pada Jembatan Pendekat Buton-Muna Provinsi Sulawesi Tenggara.
Rumusan Masalah
Apa sajakah hal yang mendasari pemilihan pondasi tiang bor pada Jembatan Pendekat Buton-
Muna Provinsi Sulawesi Tenggara?
Tujuan Penulisan
Untuk memberikan hasil kajian terkait hal yang mendasari pemilihan pondasi tiang bor pada
Jembatan Pendekat Buton-Muna Provinsi Sulawesi Tenggara.
Batasan Masalah
Terkait daya dukung pondasi tiang bor, penulis membatasi pada daya dukung aksial tiang
tunggal.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Pondasi Tiang Bor
Pondasi tiang bor atau bor pile adalah salah satu contoh pondasi dalam yang memiliki bentuk
seperti tabung dan terbuat dari campuran beton bertulang dengan dimensi diameter tertentu.
Tiang bor dipasang ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, baru
kemudian diisi tulangan dan dicor beton (Nunuk R. dan R. Ilmi, 2020).
Kelebihan pondasi tiang bor adalah sebagai berikut:
1. Pada proses pelaksanaannya tidak menimbulkan gangguan suara dan getaran yang
membahayakan bangunan di sekitarnya sehingga cocok untuk pekerjaan di daerah yang
padat penduduknya.
2. Diameter dan kedalaman tiang bor lebih mudah divariasikan.
3. Proses pemasangan pondasi tiang bor pada tanah lempung tidak akan membuat tiang
bergeser ke samping dan juga tidak akan membuat tanah bergelombang.
4. Dasar dari pondasi tiang bor dapat diperbesar yang akan memberikan ketahanan yang
besar untuk gaya ke atas.
5. Mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap beban lateral.
6. Tiang bor tunggal dapat digunakan pada tiang kelompok atau pile cap.
7. Tiang bor dapat dipasang menembus batuan (kerikil atau padas muda), sedang tiang
pancang akan kesulitan bila pemancangan menembus lapisan batuan.
8. Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan dengan data laboratorium.
Kekurangan pondasi tiang bor adalah sebagai berikut:
1. Keadaan cuaca yang kurang mendukung dapat mempersulit pengeboran dan
pengecoran, dapat diatasi dengan cara menunda pengeboran dan pengecoran sampai
keadaan cuaca menjadi lebih baik atau memasang tenda sebagai penutup.
2. Mutu beton bila tidak terjamin keseragamannya di sepanjang badan tiang bor
mengurangi kapasitas dukung tiang bor terutama bila tiang bor cukup dalam.
3. Ketika beton dituangkan, dikhawatirkan adukan beton bercampur dengan reruntuhan
tanah. Oleh karena itu, beton harus segera dituangkan setelah penggalian tanah
dilakukan.
4. Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan gangguan tanah, sehingga
mengurangi kapasitas dukung tanah terhadap tiang. Hal ini dapat diatasi dengan
penyedotan menggunakan mesin sedot air.
5. Akan terjadi tanah runtuh bila tindakan pencegahan tidak dilakukan, maka dipasang
temporary casing untuk mencegah kelongsoran.
6. Walaupun penetrasi dengan menggunakan pondasi tiang bor mampu mencapai
kedalaman yang direncanakan, terkadang yang terjadi adalah tiang pendukung kurang
sempurna karena adanya lumpur yang tertimbun di dasar. Oleh karena itu, dibutuhkan
pemasangan pipa paralon pada tulangan tiang bor untuk pekerjaan base grouting.
7. Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah berupa pasir atau
tanah berkerikil maka digunakan bentonite sebagai penahan longsor.
Metode pembuatan lubang bor yang digunakan biasanya ditentukan oleh kontraktor dengan
mempertimbangkan berbagai faktor yaitu kondisi lokasi proyek terutama lokasinya di air atau di
darat, jenis tanah, metode transfer beban yang diinginkan (skin friction, end bearing, atau
kombinasi) dari konstruksi pondasi.
Ada tiga metode pelaksanaan pembuatan lubang bor yang umum digunakan yaitu:
1. Metode Kering
Metode ini cocok digunakan pada tanah yang muka air tanahnya rendah yang ketika
dibor dinding lubangnya tidak longsor seperti lempung kaku homogen. Metode kering
juga dapat dilakukan pada tanah-tanah di bawah muka air tanah jika tanahnya memiliki
permeabilitas rendah sehingga ketika dilakukan pengeboran air tidak masuk ke dalam
lubang bor saat lubang masih terbuka.
Pada metode ini, tanah dibor tanpa diberi pipa pelindung (casing) pada dinding lubang.
Setelah itu dasar lubang yang kotor oleh rontokan tanah dibersihkan. Tulangan yang
telah dirangkai dimasukkan ke dalam lubang bor dan kemudian dicor
beton. Keuntungan dari metode ini adalah kehilangan nilai friction akibat pengeboran
dapat diminimalkan, sehingga daya dukung yang didapt akan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Mandak, Leonardo. (2016). Perencanaan Dan Metode Pelaksanaan Pondasi Bore Pile Proyek
Pembangunan Butik Gunung Langit Manado. Manado: Politeknik Negeri Manado.
Rohmawati, Nunuk., & Ilmi, Renovano. (2020). Operasional Pembuatan Bored Pile. Surabaya:
ITS.
Setiawan, Agus. (2016). Perancangan Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847:2013.
Jakarta: Erlangga.