Professional Documents
Culture Documents
Makalah Diskusi Ilmiah
Makalah Diskusi Ilmiah
KELOMPOK II
NAMA : 1. NURMAN SAMEHUNI GEA 212124072
2. MISI KRISTIANI GULO 212124
3. BOY DAMAI PUTRA ZEGA 212124
4. RITA SUJUD YANTI LASE 212124
5. SESIWARNIWATI GULO 212124
Semester : II
Kelas :C
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
MK : Berbicara Dialetik
DOSEN PENGAMPU:
Imansudi Zega, S.Pd, M.Pd
UNIVERSITAS NIAS
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Berbicara dialetik, dengan judul ”Diskusi
Ilmiah” .
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, kritik, dan saran sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan. Untuk itu, kami
mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Kelompok II
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................................ iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................ 2
C. Tujuan Masalah...................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Diskusi Ilmiah.................................................................................... 3
B. Tujuan Diskusi Ilmiah.......................................................................................... 4
C. Manfaat Diskusi.................................................................................................. 4
D. Jenis-Jenis Diskusi Ilmiah................................................................................... 4
E. Macam-Macam Teknik Diskusi Ilmiah............................................................... 6
F. Saran Jadi Pembicara di Diskusi Ilmiah dengan Baik......................................... 7
Bab III Penutup
A. Kesimpulan........................................................................................................... 6
B. Saran...................................................................................................................... 6
Daftar Pustaka.................................................................................................................... 7
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diskusi biasanya dilakukan oleh dua individu atau lebih yang saling betukar gagasan
untuk memecahkan suatu masalah. Dalam kegiatan diskusi atau kegiatan interaksi yang
terjalin dan dilakukan oleh dua orang/lebih terkadang menimbulkan adanya perdebatan dan
perbedaan pendapat antar individu satu dengan individu yang lain, sehingga wacana atau
masalah yang diperdebatkan dalam kegiatan diskusi tersebut akan dikaji secara mendalam
oleh berbagai pihak untuk mencari esensi dan menghasilkan keseimbangan kesepahaman
yang tidak memihak salah satu pihak yang tentunya sudah benar-benar dipertimbangkan.
Bahwa melalui diskusi, bidang-bidang tertentu dari sudut pandang tertentu dibandingkan dan
dikontraskan dengan yang lain (Connie dan Harold, 1977).Diskusi adalah pertukaran pikiran
(sharing of opinion) antara dua orang atau lebih yang bertujuan memperoleh kesamaan
pandang tentang sesuatu masalah yang dirasakan bersama. Dengan demikian diskusi
merupakan pembahasan sebuah wacana atau masalah, yang mana hal ini dilakukan oleh dua
orang atau lebih. Dengan diskusi juga merupakan salah satu
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diskusi Ilmiah
Kata diskusi berasal dari bahas Latin discutio atau discusum yang berarti bertukar
pikiran. Dalam bahasa Inggris digunakan kata discussion yang berarti perundingan atau
pembicaraan.
Dari segi istilah, diskusi berarti perundingan/bertukar pikiran tentang suatu masalah:
untuk memahami, menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari jalan keluarnya.
Diskusi ini dapat dilakukan oleh dua-tiga orang, puluhan, dan bahkan ratusan orang.
Pada hakikatnya, diskusi merupakan suatu cara untuk mengatasi masalah dengan
proses berpikir kelompok. Oleh karena itu, diskusi merupakan kegiatan kerja sama yang
mempunyai cara-cara dasar yang harus dipatuhi oleh seluruh kelompok.
Diskusi kelompok berlangsung jika orang-orang yang berminat dalam suatu masalah
khusus berkumpul dengan sengaja untuk mendiskusikan suatu hal untuk menyelesaikan suatu
masalah. Bagi suatu diskusi yang efektif, istilah kelompok merupakan suatu keseluruhan
yang dinamis dengan sifatsifat yang berbeda dari sifat-sifat anggota-anggota kelompok secara
perseorangan.
Gagasan-gagasan yang dihasilkan suatu kelompok tidak akan dapat dihasilkan oleh
satu anggota kelompok secara pribadi. Dalam mencapai tujuan diskusi, pribadi-pribadi dalam
suatu kelompok saling tergantung satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan akhir yang
bersifat tunggal. Agar tidak kehilangan arah, salah seorang dari peserta diskusi harus
bertindak sebagai ketua/pemimpin/moderator. Karena adanya partisipasi anggota diskusi,
maka kesimpulan yang dihasilkan merupakan hasil pemikiran bersama.
Kata ilmiah pada diskusi ilmiah memberikan makna khusus. Diskusi tersebut
mempunyai cara-cara yang lebih khusus dan kesimpulan yang dihasilkan oleh diskusi
tersebut harus memenuhi persyaratan tertentu. Perbedaan itu terutama disebabkan bukan
hanya karena materinya yang harus menyangkut keilmuan, tetapi juga karena asas moral
yang melatarbelakangi ilmu.
6
Asas moral tersebut sangat mempengaruhi teknik berdiskusi dan hasil diskusi.
Dengan asas moral seperti itu, semua proses dalam pelaksanaan diskusi dari persiapan diskusi
sampai penyebarluasan simpulan harus memenuhi etika keilmuan.
Dapat kita simpulkan bahwa diskusi ilmiah adalah kegiatan diskusi dan presentasi
yang dilakukan dalam bidang akademik untuk membicarakan mengenai informasi ilmiah.
Manfaat kita mengikuti dan ambil bagian dalam diskusi ilmiah adalah sebagai berikut:
Dengan semakin beragamnya para peserta ikut ke dalam diskusi ilmiah maka semakin
kaya pula isi diskusinya. Adapun beberapa macam serta jenis diskusi ilmiah, diantaranya
sebagai berikut :
1. Simposium
7
umumnya mereka ikut mengemukakan pandangan-pandangannya sesuai topik yang dibahas
dengan gagasan berbeda. Bisa juga suatu topik permasalahan dibagi ke dalam beberapa
aspek. Selanjutnya tiap-tiap aspek disoroti secara khusus serta tersendiri, tanpa memerlukan
berbagai sudut pandang.
Adapun pembicara pada simposium ini terdiri atas pihak penyanggah serta pembicara
dibawah pimpinan moderator. Pendengar dalam symposium akan diberi kesempatan
mengajukan pendapat atau pertanyaan sesudah penyanggah juga pembahas utama selesai
berbicara. Sementara moderator hanya bertugas mengkoordinasikan proses jalannya
pembicaraan serta meneruskan berbagai pertanyaan, pandangan umum sanggahan berasal
dari peserta.
2. Presentasi
Presentasi secara umum artinya penyajian atau pertunjukkan, termasuk presentasi ide,
gagasan, pemikiran, produk, konsep, dll. Dalam konteks ilmiah, presentasi adalah penyajian
karya tulis ilmiah di depan audiens khusus undangan.
3. Seminar
8
Lokakarya adalah pertemuan ilmiah dan biasanya membahas sebuah karya. Umumnya
lokakarya diawali oleh presentasi mengenai sebuah karya atau bagaimana cara menghasilkan
karya oleh pihak pemakalah, kemudian dilanjutkan dengan aktivitas untuk menghasilkan
karya. Adapun tujuan dari lokakarya ini ialah agar menghasilkan produk atau hasil karya,
seperti model pembelajaran, proposal penelitian, dan lain sebagainya.
5. Rapat
Rapat adalah sebuah bentuk sarana komunikasi secara kelompok dan resmi sifatnya
langsung tatap muka, dan biasanya diselenggarakan oleh berbagai organisasi, baik organisasi
kepemerintahan maupun swasta.
6. Konferensi
Konferensi adalah pertemuan atau rapat untuk bertukar pendapat atau berunding
tentang suatu masalah untuk dihadapi bersama. Rapat atau konferensi bisnis biasanya
pertemuan membahas persoalan bisnis. Sedangkan konferensi pers, ialah sebuah
pengumuman untuk pers dengan diikuti sesi tanya jawab mengenai hal-hal tertentu ada di
dalam pengumuman.
Ada beberapa macam teknik diskusi yang dapat digunakan baik untuk diskusi ilmiah,
adalah sebagai berikut:
1. Diskusi meja bundar
Jika jumlah diskusi tidak terlalu banyak ( 5 --- 15 orang), diskusi meja bundar dapat
dilakukan. Seorang moderator ditunjuk untuk memimpin diskusi.
3. Diskusi panel
Diskusi panel merupakan forum pertukaran pikiran yang dilakukan oleh sekelompok
orang di hadapan sekelompk pendengar mengenai suatu masalah tertentu yang telah
9
dipersiapkan sebelumnya. Diskusi dipimpin oleh seorang moderator. Pada saat diskusi, para
anggota panel duduk berjejer menghadap ke arah para pendengar. Moderator duduk di tengah
para anggota panel. Urutan diskusi :
1. Pendahuluan.
Pertama-tama, moderator mengumumkan pokok pembicaraan dan menjelaskan berbagai
istilah yang harus didefinisikan. Setelah itu, moderator memperkenalkan para anggota
panel dan mengemukakan tahap khusus pokok pembicaraan yang akan diutarakan setiap
anggota panel.
2. Pembicaraan prasaran oleh para anggota panel.
Setelah diperkenalkan, anggota panel secara bergiliran menyampaikan prasaran mereka.
3. Diskusi bebas.
Setelah para anggota panel selesai mengemukakan prasaran, anggota panel dipersilakan
untuk memberikan komentar terhadap gagasan lain, menerangkan berbagai hal yang
memerlukan penyelesaian yang lebih rinci, dan mempertahankan pernyataan yang
ditentang.
4. Peran serta pendengar.
Kalau diskusi antarpanelis telah dianggap cukup, moderator mempersilakan para
pendengar untuk mengemukakan pendapat atau pertanyaan mereka kepada anggota panel.
5. Rangkuman.
Pada akhir diskusi, ketua merangkum hasil diskusi dengan jalan menyatakan butir – butir
yang sama-sama disepakati, yang masih menimbulkan perbedaan pendapat, dan butir-butir
yang tidak disepakati anggota panel dan pendengar.
Hal pertama yang harus Anda lakukan pada saat Anda berbicara di forum ilmiah
adalah penguasaan materi. Penguasaan materi ini memiliki posisi yang sangat penting.
Terlebih jika Anda memang dipilih menjadi pembicara. Sisihkan waktu beberapa hari
sebelum diskusi dilaksanakan.
10
Tujuannya agar Anda bisa mendalami materi-materi yang hendak diperbincangkan
secara lebih mendalam. Selain itu, diperlukan juga pencarian materi di berbagai media agar
Anda memiliki banyak materi. Materi yang lengkap ini akan akan membantu melancarkan
pembicaraan Anda pada saat tampil di diskusi Ilmiah tersebut.
Menjadi pembicara di diskusi tidak berarti Anda yang paling hebat di dalam diskusi
tersebut. Karenanya jangan pernah menyepelekan orang lain yang ada di dalam diskusi yang
sama dengan Anda.
Seperti yang kita ketahui, Diskusi Ilmiah bertujuan untuk berbagi ilmu dan
menemukan solusi dari sebuah permasalahan ilmiah. Diskusi ini bukan bertujuan untuk
memperlihatkan siapa yang paling pandai atau siapa yang paling tidak pandai. Dengan
mengedepankan sikap saling menghargai, permasalahan yang diangkat dalam forum itu
sendiri akan lebih mudah untuk diselesaikan.
Jika Anda meremehkan orang lain yang ada pada diskusi tersebut, bukan yang tidak
mungkin mereka yang memiliki kapasitas lebih tinggi akan merendahkan Anda juga.
Tentunya hal ini akan memperburuk kredibilitas Anda.
Saran selanjutnya adalah tidak mudah terpancing emosi. Ada kalanya perdebatan
muncul ketika Anda sedang berada pada sebuah diskusi ilmiah. Dalam kondisi seperti ini
pastikan untuk tidak mudah marah dan terpancing emosi. Hal ini akan mengurangi kualitas
dari diskusi itu sendiri.
Seperti kita ketahui, sering kali perdebatan seperti ini menjuru pertikaian atau
perselisihan. Karenanya sangat direkomendasikan bagi Anda untuk tidak melayani mereka
yang sengaja memicu pertikaian saat sedang berada di diskusi seperti ini. Jika Anda mudah
terpancing emosi diskusi yang dibuat tidak akan mendatangkan kesimpulan tapi malah
mendatangkan permusuhan.
11
Saat hendak membuat diskusi ilmiah, jangan sampai Anda memaksakan diri untuk
mengisi diskusi tersebut saat kondisi Anda sedang tidak memungkinkan. Pastikan untuk
memilih waktu yang tepat. Waktu yang baik akan menghasilkan pemikiran yang baik pula.
Pemikiran yang baik akan lebih mudah diterima oleh anggota diskusi yang lain. Jadikan ini
prinsip utama Anda saat menjadi pembicara dalam sebuah forum ilmiah.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diskusi ilmiah adalah kegiatan diskusi dan presentasi yang dilakukan dalam bidang
akademik untuk membicarakan mengenai informasi ilmiah. Tujuan dari diskusi ilmiah adalah
berbagi ilmu dan menemukan solusi dari sebuah permasalahan ilmiah. Manfaat nya adalah
meningkatkan daya analsisi, relasi ilmu, dan tambahan ilmu. Jenis-jenis diskusi ilmiah adalah
simposium, presentasi, seminar, lokakarya, rapat dan konferensi. Teknik diskusi ilmiah
adalah diskusi meja bundar, kelompok dan panel. Dan tips menjadi pembicara yang baik
dalam diskusi ilmiah adalah memahamai materi pembicara dengan baik, jangan meremehkan
orang lain, dan pilih waktu yang tepat
B. Saran
Diskusi ilmiah dapat membuat kiat belajar didepan umum dan bisa menambah
wawasan dan pengetahuan para akademik, sehingga penerapan diskusi ilmiah dapat menjadi
wadah dalam memceraskan kehidupan kita.
13
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Sulistyo, S.Pd., .M.Eng. (2018). Teknik dan Etika Diskusi Ilmiah. Makalah.
Nawawi & Ummur Qura, dkk. (2017). Keterampilan Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Jakarta: Uhamka Press.
https://spada.uns.ac.id/mod/assign/view.php?id=161891
Romaltea Media. (2019). Pengertian Forum Ilmiah dan Jenis-Jenisnya. Artikel. Di akses
melalui: https://www.romelteamedia.com/2019/04/jenis-istilah-forum-ilmiah.html.
Alghu Alghu. (2021). Jenis-Jenis Forum Ilmiah dan Penjelasannya. Artikel. diakses melalui:
https://alghuroba.org/
14