Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 20

ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN

MAKALAH

Disusun dan Diajukan guna Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Pendidikan

Dosen Pengampu : Ujang Khiyarusoleh, M.Pd

Oleh :

1. Deni Aditiya Wardana NIM 40120013


2. Navarotul Azkiya NIM 40121004

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

BUMIAYU 2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alamyang telah memberikan
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada The Spiritual Father, Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarga , sahabat, dan para pengikut jejaknya hingga
hari perhitungan nanti, semoga Allah SWT mengagungkan perjuangan mereka.
Amma ba’du. Makalah yang berjudul “Aliran-aliran Pendidikan” ini
disusun guna memenuhi tugas terstruktur kelompok pada mata kuliah Pengantar
Ilmu Pendidikan yang diampu oleh Ujang Khiyarusoleh, M.Pd, Prodi Pendidikan
Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Peradaban. Penulisan makalah ini juga dimaksudkan sebagai media untuk
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dalam penelitian serta penulisan
karya ilmiah mahasiswa.

Makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, baik moril maupun materil. Untuk itu , tim penyusun menyampaikan
pernghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada semua
pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhirnya, kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi
kesempurnaan di masa mendatang. Dan kiranya, makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Semoga Allah SWT berkenan menjadikan karya ilmiah ini sebagai amal
jariyah bagi tim penyusun serta pihak-pihak yang pandanganya dikutip dalam
makalah ini. Amin.

Bumiayu, 15 April 2022


Ketua

Deni Aditiya.W
NIM 40120013

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan ............................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................3


2.1 Pengertian Aliran-aliran pendidikan ..............................................................3
2.2 Aliran Pendidikan Kelasik..............................................................................3
2.2.1 Aliran Empirisme..................................................................................4
2.2.2 Aliran Nativisme...................................................................................5
2.2.3 Aliran Naturalism..................................................................................6
2.2.4 Aliran Konvergensi...............................................................................8
2.3 Aliran Pendidikan Moderen..........................................................................10
2.3.1 Aliran Progresivisme...........................................................................10
2.3.2 Aliran Esensialisme.............................................................................10
2.3.3 Aliran Rekonstuksionalisme...............................................................11
2.3.4 Aliran Perennialisme...........................................................................12
2.3.5 Aliran Idealisme..................................................................................12
2.4 Aliran Pendidikan di Indonesia....................................................................13
2.4.1 Perguruan Kebangsaan Taman Siswa.................................................13
2.4.2 Perguruan Pendidikan INS Kayu Tanam............................................14

BAB 3 KESIMPULAN........................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aliran-aliran pendidikan muncul sejak manusia hidup dalam suatu
kelompok yang diharapkan dengan problem regenerasi bagi keturunannya. Secara
historis bahwa aliran-aliranpendidikan ataupun berbagai pemikiran tentang
pendidikan dapat ditemukan dalam berbagai literature.
Setiap aliran pendidikan dapat dimaknai sebagai suatu upaya untuk memperbaiki
martabat manusia. Pemahaman terhadap berbagai aliran pendidikan
memiliki arti yang sangat penting ketika seorang pendidik ataupun calon pendidik
hendak menangkap hakikat dari setiap dinamika perkembangan pemikiran tentang
pendidikan yang tengah terjadi.
Pemahaman terhadap pemikiran-pemikiran yang demikian dianggap penting
dalam duniapendidikan karena akan menjadi bekal bagi tenaga pendidik, sehingga
memiliki wawasan historis yang lebih luas, juga dapat menambah ketajaman
analisisnya dalam mengaitkan antara keberadaan masa lampau dengan tuntutan
dan kebutuhan masa kini dalam rangka mengantisipasi masa yang akan datang.
Berbagai pemikiran tentang pendidikan tempo dulu secar realitas telah
memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi praktek pendidikan bahkan
pengaruhnya sempat meluas dan berkembang di benua Eropa dan Amerika.
Sehubungan dengan hal ini, maka sangat logis bila aliran-aliran pendidikan
sebagian besar berasal dari kedua benua tersebut.
Pada setiap aliran pendidikan memiliki pandangan yang berbeda dalam
memandang perkembangan manusia. Hal ini berdasarkan atas faktor-faktor
dominan yang dijadikan sebagai dasar pijakan bagi perkembangan manusia.

1
1.2 Rumusan masalah
1.Apa itu pengertian Aliran-aliran Pendidikan?
2.Apa saja jenis-jenis aliran pendidikan kelasik?
3. Apa saja jenis-jenis aliran pendidikan moderen ?
4.Apa saja jenis-jenis aliran pendidikan yang ada di indonesia?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa Aliran Pendidikan.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis aliran pendidikan kelasik.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis aliran pendidikan moderen.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pendidikan yang ada di indonesia.

2
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengertian Aliran-aliran Pendidikan


Menurut Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang
membawa pembaharuan dalam dunia pendidikan. Pemikiran tersebut berlangsung
seperti suatu diskusi berkepanjangan, yakni pemikiran-pemikirn terdahulu selalu
ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir berikutnya, sehingga timbul
pemikiran yang baru, dan demikian seterusnya. Agar diskusi berkepanjangan itu
dapat dipahami, perlu aspek dari aliran-alira itu yang harus dipahami. Oleh karena
itu setiap calon tenaga kependidikan harus memahami berbagai jenis aturan-aturan
pendidikan. Dalam dunia pendidikan setidaknya terdapat 3 macam aliran
pendidikan, yaitu aliaran klasik, aliran modern dan aliran pendidikan pokok di
Indonesia.
Gagasan dan pelaksanaan selalu dinamis sesuai dengan dinamika manusia
dan masyarakatnya. Sejak dulu, kini maupun dimasa depan pendidikan itu selalu
mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan sosia budaya dan
perkembangan iptek. Pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan
pendidikan itu disebut aliran-aliran pendidikan seperti bidang-bidang lainnya,
pemikiran-pemikiran dalam pendidikan itu berlangsung seperti suatu diskusi
berkepanjangan yakni pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan
pro dan kontra oleh pemikiran-pemikiran berikutnya, dank arena dialog tersebut
akan muncul lagi pemikiran-pemikiran yang baru da demikian seterusnya,
Padasetiap aliran pendidikan memiliki pandangan yang berbeda dalam
memandang perkembangan manusia, hal ini berdasarkan atas faktor-faktor
domonan yang dijadikan sebagai dasar pijakan bagi perkembangan manusia.

2.2 Aliran Pendidikan Klasik


Pemahaman tentang pemikiran klasik ada beberapa pendapat yang berbeda
mulai dari yang optimis hingga pesimis. Untuk menghindari penafsiran yang
berbeda-beda tersebut, maka berikut ini akan dibahas tentang pemikiran yang
termasuk pemikiran klasik (Empirisme, nativisme, naturalism dan konvergensi).

3
2.2.1 Aliran Empirisme
Empirisme aliran ini menganut paham yang berpendapat bahwa
segala pengetahuan, keterampilan dan sikap manusia dalam
perkembangannya ditentukan oleh pengalaman (empiris) nyata melalui
alat indranya baik secara langsung bertinteraksi dengan dunia luarnya
maupun melalui proses pengolahan dalam diri dari apa yang didapatkan
secara langsung (joseph, 2006:98). Jadi segala kecakapan serta
pengetahuan tergantung, terbentuk dan ditentukan oleh
pengalaman.pengalaman diperoleh dari dunia luar melalui indra,
sehingga dapat dikatakan lingkunganlah yang membentuk
perkembangan anak.
Empirisme berasal dari bahasa latin, asal katanya yaituEmpiri
yang artinya pengalaman. Pemikiran ini dipelopori oleh John
Locke(1632-1704), filsuf kebangsaan inggris, yang terkenal dengan
teorinya “Tabularasa” artinya meja berlapis lilin yang belum ada
tulisan diatasnya. Dengan kata lain, sesorang dilahirkan seperti kertas
kosong yang belum ditulis, maka dari itu pendidikanlah yang akan
dituliskannya, perkembangan seseorang tergantung Sembilanpuluh
Sembilan persen pada pengaruh lingkungan atau pada pengalaman-
pengalaman yang diperoleh dalam kehidupannya.
Oleh karna itu, pendidikan memegang peranan yang amat
penting sebab pendidikan dapat menyediakan lingkungan pendidikan
kepada anak dan akan diterima oleh anak sebagai pengalaman-
pengalaman. Menurut konsep empirisme pendidikan dibuat adalah
mahakuasa dalam membentuk peserta didik menjadi apa yang
diingnkan. Pendidikan dapat berbuat sekehendak hatinya, seperti
pemahat patung yang memahat patungnya dari kayu, batu, atau bahan
lainnya menurut sesuka hatinya. Contoh : misalnya anak yang kembar
yang dipisahkan oleh orangtuanya sejak dia kecil pada ingkungan
keluarga yang berbeda. Oleh karena itu, pemikiran ini dinamakan
pemikiran optimis dalam pendidikan.

4
Menurut John Lock (dalam Blishen,1970), hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pendidikan yaitu:
a. Pendidikan harus diberikan sejak awal mungkin.
b. Pembiasaan dan latihan lebih penting daripada peraturan, perintah
atau nasihat.
c. Anak didik harus diamati dari dekat untuk melhat :
1) Apa yang paling tepat bagi anak itu sesuai dengan umurnya
(tingkat perkembagan).
2) Hasrat-hasratnya yang sangat kuat.
3) Kecenderungannya mengikuti orang tua tanpa merusak
semangat anak tersebut.
4) Anak harus dianggap sebagai makhluk rasional, dalam hal ini
kepada anak harus diberikan alasan tentang hal yang dituntut
darinya,
5) Pelajaran disekolah jangan sampai menjadi beban bagi anak
tersebut, namun hendaknya menyenangkan dan merupakan
suasana bermain yang terbuka seluas mungkin bagi sianak
tersebut berbagai kemungkinan yang dapat timbul.

2.2.2 Aliran Nativisme


Nativisme Teori ini kebalikan dari teori empirisme, yang
mengajarkan bahwa anak lahir sudah memiliki pembawaan baik faktor
lingkungan atau alamiah yang mempengaruhi terhadap perkembangan
anak, melainkan semuanya dari faktor-faktor tersebut mempengaruhi
terhadap perkembangan seorang anak.
Nativisme berasal dari bahasa latin, yaitu, asal katanya
nativesartinya terlahir. Pemikiran ini dipelopori oleh sckophenhauer
seorang filsuf berasal dari jerman yang hidup pada 1788-1880.
Berpendapat “pendidikan ialah membiarkan seseorang bertumbuh
berdasrkan pembawaannya.” Seseorang akan berkembang berdasarkan
apa yang dibawannya dari lahir. Hasil akhir dari pertumbuhan dan
perkembangan serta pendidikan manusia atau seseorang di tentukan

5
oleh pembawaan dari lahir, dan pembawaan itu ada yang baik dan
adapula yang buruk. Maka dari itu manusia akan berkembang dengan
pembawaan baik atau pembawaan yang buruk, yang di bawanya sejak
lahir.
Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya, sebab
lingkungan tidak akan aktif atau berdaya dalam mempengaruhi
perkembangan. Serta pendidikan juga tidak akan berpengaruh sama
sekali terhadap perkembangan seorang manusia, dan tidak akan adanya
gunanya untuk perkembangan, idala pernyataan atau kehidupan sehari-
hari sering sekali di temukan anak yang mirip dengan orang tuanya
(secara fisik) dan anak juga mewarisi bakat-bakat yang di miliki
orangtuanya. Contoh orang tua yang menginginkan anaknya menjadi
seniman, ia berusaha mempersiapkan alat-alat dan bahan untuk
memahat dan melukis serta mendatangkan guru untuk mengajarkannya
melukis. Oleh karena itu pemikiran ini merupakan pemikiran pesimis
didalam pendidikan (pesimisme).

2.2.3 Aliran Naturalisme


Naturalisme aliran ini mempunyai kesamaan dengan teori
nativisme bahkan kadang-kadang di samakan. Padahal mempunya
perbedan tersendiri tau masing-masing. Ajaran dalam teori ini
mengatakan bahwa anak sejak lahir sudah memiliki pembawaan sendiri
baik bakat minat , kemampuan, sifat, tingkah laku atau watak dan lain-
lain pembawaan akan berkembang sesuai dengan lingkungan alami,
maka pendidikan yang terakhir ini sangatlah berpengar baik terhadap
perkembangan anak.Pendidikan progresivisme sangat memuliakan
harkat dan martabat anak dalam pendidikan, anak bukanlah orang
dewasa dalam bentuk kecil. Anak adalah anak, yang sangat berbeda
dengan orang dewasa. Setiap anak memiliki individualitas tersendiri
begitupun alur pemikirannya serta keinginannya tersendiri, yang sangat
jauh berbeda dengan orang dewasa, demikian anak harus diperlukan
berbeda dari orang dewasa.

6
Naturalisme merupakan teori yang menerima “nature” (alam)
sebagai keseluruhan realitas. Istilah “nature” telah dipakai dalam
filsafaat dengan bermacam-macam arti, mulai dari dunia fisik yang
dilihat oleh manusia, sampai kepada sistem total dari fenomena ruang
dan waktu. Natura adalah dunia yang diungkapkan pada kami oleh sains
alam istilah naturalisme sebaliknya dari istilah supernaturalisme yang
mengandung pandangan dua listik terdapat alam adanya kekuatan yang
ada (wujud) diatas atau diluar alam (Harold H. Titus e.al. 1984).
Aliran ini sama dengan aliran nativisme. Naturalisme yang
dipelopori oleh Jean Jaquest Rousseau, berpendapat bahwa pada
hakikatnya semua anak manusia ialah baik pada waktu dilahirkan yaitu
dari sejak tangan sang pencipta.tetapi akhirnya rusak sewaktu ditangan
manusia, oleh karena Jean jaquest Rousseu menciptakan konsep
pendidikan alam, artinya anak hendaklah dibiarkan tumbuh dan
berkembang sendiri menurut alamnya, manusia banyak
mencampurinya.
Pendidikan hendaklah dikembangkan aturan-aturan masyarakan
yang demokratis, sehingga kencendrungan alamiah anggota masyarakat
dapat mewujud, untuk menjaga agar pembawaan eseorng yang baik itu
tidak di rugikan. Anak tidak tidak boleh dianggap sebagai manusia keil,
akan tetapi dia mempunyai perkembangan yang perlu di kembangkan
secara alamiah.pendidikan hendaklah dimulai dengan mengetahui
perkembangan anak.
Sebagai contoh,pada masa anak-anak pengembangan pancaindra
dilakukan melalui kegiatan anak itu sendiri untuk mengarahkan tingkah
laku anak buku tidak diperlukan, yang penting ialah pengembangan
alam atau lingkungan berbagai pristiwa yang teerjadi didalam nya. Pada
masa pertumbuhan remaja agama dan moral hendaklah diarahkan atau
di ajarakan kedapa mereka semata-mata dalam kaitan alamiah,
kemampuan berfikir harus dikembangkan dan fantasi tidak di biiarkan
penngajaran bertujuan untuk menanamkan suatu aturan atau otoritas
tertentu sebaiknya ditunda.

7
Penerbit pemikiran ini menulis beberapa buku yaitu:
a. La Nouvelle Heloise
b. Le Constract Sosial
c. Emilee Ou de ‘L’education
d. Confession

Kalimat dasar sebagai pandangan hidupnya terdapat pada kalimat


pertama dalam bukunya itu, yaitu “semua adalah baik dari tangan
tangan pencipta, semua menjadi buruk ditangan manusia”. Kodrat atau
alam manusia adalah baik; masyarakat adalah buruk; dan untuk
memperbaiki kesusilaan , kebiasaan dalam masyarakat orang wajib
kembali ke alam atau kodrat.
Hukum Alam memiliki ciri sebagai berikut:

1. Segalanya berkembang dari alam


2. Perkembangan alam serba teratur, tidak meloncat-loncat melainkan
terjadi secara bertahap
3. Alam, berkembangan tidak tergesa-gesa melainkan menunggu
waktu yang tepat, sambil mengadakan persiapan

2.2.4 Aliran Konvergensi


Faktor pembawaan dan faktor lingkungan sama-sama mempunyai
peranan yang sangatlah penting, keduanya tidak dapat dipisahkan
sebagai mana sama halnya dengan teori nativisme teori ini juga
mengakui bahwa pembawaan yang dibawa anak sejak lahir juga
meliputi pembawaan dan juga pembawaan buruk. Pembawaan anak
yang di bawa pada waktus ejak lahir tidak akan bisa berkembang
dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai dengan
pembawaan tersebut.
Aliran ini dikemukakan oleh williamstern ( 1871-1939), seorang
ahli pendidikan bangsa jerman yang berpendapat bahwa seorang anak
dilahirkan didunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan
buruk. Penganut aliran ini berpendapat bahwa dalam proses

8
perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan
sama-sama mempunyai peranaan penting. Kemampuan yang dibawa
pada waktu lahir akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan
lingkungan yang sesuai dengan bakat. Sebaliknya lingkungan yang baik
tidak dapat menghasilkan perkembangan anak yang optimal kalau
memang dalam dirinya tidak terdapat kemampuannya. Sebagai contoh
hakikat kemampuan anak manusia berbahasa dengan kata-kata hasil
dari konferhensi, stern berpendapat, hasil pendidikan itu tergantung dari
pembawaan dan lingkungan, di ibaratkan ada dua garis yang menuju ke
satu titik pertemuan sebagai berikut :
 Pembawaan
 Lingkungan
 Hasil pendidikan

Menurut teori konvergensi pendidikan berdasarkan :


a. Pendidikan mungkin untuk dilaksanakan
b. Pendidikan disebut sebagai pertolongan kepada lingkungan anak-
anak didik untuk mengembangan potensi yang baik dan mencegah
berkembangnya potensi yang kurang baik
c. Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan
lingkungan

Memahami tumbuh dan kembang manusia. Adapun variasi


pendapat tentang faktor yang menentukan tumbuh dan kembang. Pada
strategi yang paham tentang tingkah laku atau sikap manusia, model
mengajar dan gagasan belajar mengajar. Dari beberapa uraian diatas,
yang cocok dapat dierima sesuai dengan kenyataan adalah teori
konvergensi, yang tidak mengekstrimkan faktor pembawaan.

9
2.4 Aliran Pendidikan Moderen
2.4.1 Aliran Progresivisme
Progresivisme ialah gerakan pendidikan yang memprioritaskan
pelaksanaan pendidikan di sekolah terpusat pd anak, sebagai reaksi
pada penerapan pendidikan yg masih terpusat pada pengajar /bahan
pelajaran (subjectcentered).
Arah pendidikan pada aliran ini ialah melatih anak supaya
nantinya bisa bekerja, bekerja secara struktural, menyukai kerja, dan
bekerja dengan otak serta hati. Untuk capai arah itu, pendidikan
semestinya sebagai pengembangan seutuhnya minat & bakat tiap anak.
Kurikulum pendidikan Progresivisme merupakan kurikulum yang
berisikan pengalaman2 / aktivitas belajar yang disukai oleh tiap anak
didik (experience curriculum). Sistem pendidikan Progresivisme di
antaranya:
a. Sistem belajar aktif.
b. Sistem memantau aktivitas belajar.
c. Sistem riset ilmiah
d. Pendidikan terpusat pd anak
Pendidikan ini berpedoman pada konsep pendidikan yang terpusat
pd anak. Anak sebagai pusat dari total kegiatan-kegiatan pendidikan.
Pendidikan ini benar-benar menjunjung tinggi harkat serta martabat
anak dalam pengajaran.
Anak ialah anak, yang tak sama dengan orang dewasa. Tiap anak
memiliki individualitas masing-masing, memiliki jalur pertimbangan
tersendiri, memiliki kemauan tersendiri, memiliki keinginan dan
kegalauan tersendiri, yang tak sama dengan orang dewasa. Maka dari
itu, anak mesti diberlakukan berbeda dari orang dewasa.

2.4.2 Aliran Esensialisme


Esensialisme dalam pendidikan ialah gerakan pendidikan yang
kurang setuju pada pergerakan progresivisme akan nilai-nilai yang
tertancap dalam peninggalan budaya/sosial.

10
Menurut esensialisme nilai-nilai yang tertancap dalam nilai
budaya/sosial ialah nilai-nilai kemanusiaan yang tercipta secara
perlahan lahan dengan melalui usaha giat dan kerepotan sepanjang
beratus tahun dan di dalamnya berakar ide-ide dan harapan yang sudah
terbukti dalam perjalanan waktu. Peran pengajar kuat dalam
memengaruhi dan memantau beberapa kegiatan di kelas.
Arah pendidikan aliran ini ialah mengemukakan peninggalan
budaya & histori melalui satu pokok ilmu yang sudah terhimpun, yang
sudah bertahan sepanjang waktu dan dengan begitu ialah bernilai
untuk dipahami oleh seluruh orang.
Pengetahuan ini diikuti oleh keterampilan-keterampilan, sikap
sikap dan nilai yang pas, membuat unsure-unsure yang pokok (esensial)
dari sebuah pendidikan. Pendidikan memiliki tujuan untuk menggapai
standard akademis yang tinggi, peningkatan cendekia/kepandaian.
Sistem pendidikan:
1. Pendidikan terpusat pada guru.
2. Anak didik didesak untuk belajar.
3. Latihan psikis
Kurikulum terpusat pada mapel yang meliputi mata-mata
pelajaran akademis yang primer. Kurikulum sekolah dasar ditegaskan
terhadap peningkatan keterampilan basic saat membaca, menulis, dan
matematika. Sedang kurikulum pada sekolah menengah mengutamakan
peluasan pada maple matematika, ilmu alam, serta bahasa dan sastra.

2.4.3 Aliran Rekonstruksionalisme


Rekonstruksionalisme melihat pengajaran sebagai rekonstruksi
pengalaman-pengalaman yang berjalan kontinu dalam kehidupan.
Sekolah sebagai tempat khusus berjalannya pengajaran sebaiknya
sebagai kisah kecil dari kehidupan social dalam masyarakat.

11
2.4.4 Aliran Perennialisme
Perennialisme ialah gerakan pendidikan yang mempertahankan
jika nilai-nilai universal itu ada, dan jika pendidikan sebaiknya sebagai
satu penelusuran dan penanaman kebenaran-kebenaran serta nilai-nilai
tersebut. Guru memiliki peran dominan dalam penyelenggaraan
aktivitas belajar mengajar di kelas.
Menurut perennialisme, ilmu dan pengetahuan adalah filsafat
yang paling tinggi, lantaran dengan ilmu pengetahuanlah seorang bisa
berpikiran secara induktif. Jadi seorang bisa berpikiran secara induktif.
Jadi dengan berpikir, maka kebenaran itu segera dapat dihasilkan.
Kepenguasaan pengetahuan berkenaan Prinsip-prinsip utama
merupakan modal buat seseorang untuk meningkatkan pemikiran dan
kepandaian. Dengan pengetahuan, bahan pencahayaan yang cukup,
individu bakal sanggup mengenali dan mendalami beberapa faktor serta
problem yang harus dituntaskan dan berusaha melangsungkan
penuntasan permasalahannya.

2.4.5 Aliran Idealisme


Aliran idealisme yakni satu aliran ilmu filsafat yang
mengakbarkan jiwa. Menurutnya, cita ialah gambaran asli yang cuma
memiliki sifat rohani dan jiwa berada antara gambaran asli (cita)
dengan bayang-bayang dunia yang ditangkap panca indera. Tatap muka
antara jiwa dan cita memunculkan satu harapan yakni world of ideas.
Aliran ini melihat dan memandang jika yang riil cuma ideas.
Tugas ideas ialah memimpin budi manusia dalam menjadi contoh untuk
pengalaman. Siapa yang sudah menguasai ideas, dia bakal mengenali
jalan yang jelas, hingga bisa memakai selaku alat untuk mengukur,
mengelompokkan dan menilai semua hal yg dirasakan setiap hari.
Kebanyakan siswa yg menikmati pendidikan pada era aliran
idealisme sedang gencar diberikan, mendapatkan pendidikan dengan
memperoleh pendekatan secara eksklusif. Karena, pendekatan dilihat
sebagai langkah yang paling penting.

12
Para pengajar jangan stop cuma di tengah-tengah pengkelasan
siswa, atau mungkin tak memantau satu-satu siswanya / kelakuannya.
Seorang pengajar butuh masuk ke dalam penilaian paling dalam dari
siswa, jikalau butuh dia berkumpul hidup bersama anak-anak
didik. Guru tak boleh cuman membaca beberapa kali spontanitas anak
yang ada/sekedar ledakan kecil yang sedikit berarti.
Skema pendidikan yang diajarkan filsafat idealisme berpusat dari
idealisme. Edukasi tak seutuhnya terpusat dari anak, atau
mapel, bukan warga, tetapi terpusat pada-idealisme. Karena itu, arah
pendidikan berdasarkan paham ini terbagi ke dalam 3 perihal, arah
untuk individu, arah untuk individu, arah untuk warga, dan kombinasi
di antara keduanya.

2.5 Aliran Pendidikan di Indonesia


2.5.1 Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
Perguruan taman siswa dibangun oleh Ki Hadjar Dewantara pada
tanggal 3 Juli 1932 di Yogyakarta sesudah itu mulai dibangun Taman
Indria (Taman kanak2) dan pelatihan guru, sesudah itu taman muda
(Taman SD) diikuti Taman Dewasa merangkap taman guru (mulo
kweek school).
Saat ini sudah ditingkatkan hingga mencakup taman madya,
Prasarjana, dan Sarjana Wiyata. Dengan begitu Taman siswa sudah
mencakup seluruh tingkatan persekolahan, dari pendidikan prasekolah,
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Perguruan tinggi taman siswa memiliki 7 azas perjuangan untuk hadapi
pemerintah kolonial belanda dan sekalian untuk menjaga
keberlangsungan hidup yang mempunyai sifat nasional serta
demokratis. Ke-7 azas itu umumnya disebutkan dengan azas 1922, lebih
lanjutnya sebagai berikut ini:

13
a. Tiap individu memiliki hak mengendalikan diri sendiri (zelf
beschikkingsrech) dengan mengingat terbitnya persatuan dalam
peri kehidupan umum.
b. Edukasi mesti memberi pengetahuan yang bermanfaat dalam
makna jasmani dan rohani bisa memerdekakan diri.
c. Edukasi mesti bertumpu pada kebudayaan dan berkebangsaan
sendiri.
d. Edukasi mesti tersebarkan luas sampai bisa mencapai ke semua
rakyat.
e. Untuk memburu kemerdekaan hidup yang seutuhnya lahir ataupun
batin sebaiknya diupayakan dengan kemampuan sendiri, dan
menampik kontribusi apa saja serta dari siapapun yang mengikat,
baik ikatan secara lahir maupun ikatan secara batin.
f. Sebagai resiko hidup dengan kemampuan sendiri jadi mutlak mesti
membelanjai sendiri semua usaha yang dilaksanakan.
g. Dalam mendidik anak memerlukan Sebagai resiko hidup dengan
kemampuan sendiri jadi mutlak mesti membelanjai sendiri semua
usaha yang dilaksanakan.
h. Dalam mendidik anak memerlukan keikhlasan lahir ataupun batin
untuk mempertaruhkan semua kebutuhan seseorang untuk
keselamatan serta kebahagiaan anak-anak

2.5.2 Perguruan Pendidikan INS & Kayu Tanam


Azas dan arah ruang cakupan Perguruan Pendidikan INS dan
Kayu Tanam yaitu:
a. Berpikir rasional & logis.
b. Keaktifan / aktivitas.
c. Pendidikan masyarakat.
d. Memerhatikan karakter anak.
e. Mentang intelektualisme
Sesudah kemerdekaan Indonesia, Moh Syafei meningkatkan
asas2 pendidikan INS jadi beberapa basic pendidikan Republik

14
Indonesia. Beberapa dasar itu ditingkatkan dengan mengintegrasikan
asas-asas Ruang Pendidikan INS, sila-siln dari Pancasila.

15
BAB 3 KESIMPULAN

Demikianlah macam-macam aliran pendidikan yang terbagi menjadi 3 aliran


pendidikan, yakni aliran pendidikan klasik, aliran pendidikan modern, dan aliran
pendidikan di Indonesia. Dari banyak keterangan di atas bisa kita ambil ikhtisar
jika pendidikan sebagai soal yang penting di kehidupan, tiap dari aliran-aliran
yang telah disebut sebelumnya tadi memiliki tujuan yang tidak sama.
Pertimbangan mengenai pengajaran sejak dahulu, sekarang dan periode
mendatang terus berkembang bersamaan dengan perubahan sosial budaya &
perubahan iptek. Beberapa hasil dari pertimbangan itu disebut aliran dalam
pendidikan. Aliran tersebut memengaruhi pendidikan padai semua dunia,
terhitung pendidikan di Indonesia. Dari aliran-aliran pendidikan di atas kita tak
bisa menjelaskan jika salah satunya ialah yang terbaik. Lantaran penggunaannya
disamakan dengan tingkat keperluan, keadaan dan kondisinya di waktu itu, sebab
tiap aliran mempunyai beberapa dasar pertimbangan sendiri.

16
DAFTAR PUSTAKA

H.A.R, Tilaar,2007. Mengembangkan Ilmu Pendidikan Berdimensi Global,


Jakarta: Lembaga Manajemen UNJ.

Suradi, 2012, Pengantar Pendidikan Teori Dan Aplikasi, Jakarta; PT Indeks,

AL-Abrasy, M,A. 2003,Prinsip-prinsip Dasar Pendidikan Islam, Bandung;


Pustaka Setia

https://www.maskuns.my.id/2021/03/aliran-aliran-pendidikan-schools-of.html?
m=1 Di akses pada (19 April 2022)

https://klipaa.com/story/2122-mengenal-aliran-aliran-pendidikan Di akses pada


(19 April 2022)

17

You might also like