Professional Documents
Culture Documents
Aliran Aliran Pendidikan
Aliran Aliran Pendidikan
MAKALAH
Oleh :
BUMIAYU 2022
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alamyang telah memberikan
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada The Spiritual Father, Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarga , sahabat, dan para pengikut jejaknya hingga
hari perhitungan nanti, semoga Allah SWT mengagungkan perjuangan mereka.
Amma ba’du. Makalah yang berjudul “Aliran-aliran Pendidikan” ini
disusun guna memenuhi tugas terstruktur kelompok pada mata kuliah Pengantar
Ilmu Pendidikan yang diampu oleh Ujang Khiyarusoleh, M.Pd, Prodi Pendidikan
Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Peradaban. Penulisan makalah ini juga dimaksudkan sebagai media untuk
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dalam penelitian serta penulisan
karya ilmiah mahasiswa.
Makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, baik moril maupun materil. Untuk itu , tim penyusun menyampaikan
pernghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada semua
pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhirnya, kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi
kesempurnaan di masa mendatang. Dan kiranya, makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Semoga Allah SWT berkenan menjadikan karya ilmiah ini sebagai amal
jariyah bagi tim penyusun serta pihak-pihak yang pandanganya dikutip dalam
makalah ini. Amin.
Deni Aditiya.W
NIM 40120013
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan ............................................................................................................2
BAB 3 KESIMPULAN........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan masalah
1.Apa itu pengertian Aliran-aliran Pendidikan?
2.Apa saja jenis-jenis aliran pendidikan kelasik?
3. Apa saja jenis-jenis aliran pendidikan moderen ?
4.Apa saja jenis-jenis aliran pendidikan yang ada di indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa Aliran Pendidikan.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis aliran pendidikan kelasik.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis aliran pendidikan moderen.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pendidikan yang ada di indonesia.
2
BAB 2 PEMBAHASAN
3
2.2.1 Aliran Empirisme
Empirisme aliran ini menganut paham yang berpendapat bahwa
segala pengetahuan, keterampilan dan sikap manusia dalam
perkembangannya ditentukan oleh pengalaman (empiris) nyata melalui
alat indranya baik secara langsung bertinteraksi dengan dunia luarnya
maupun melalui proses pengolahan dalam diri dari apa yang didapatkan
secara langsung (joseph, 2006:98). Jadi segala kecakapan serta
pengetahuan tergantung, terbentuk dan ditentukan oleh
pengalaman.pengalaman diperoleh dari dunia luar melalui indra,
sehingga dapat dikatakan lingkunganlah yang membentuk
perkembangan anak.
Empirisme berasal dari bahasa latin, asal katanya yaituEmpiri
yang artinya pengalaman. Pemikiran ini dipelopori oleh John
Locke(1632-1704), filsuf kebangsaan inggris, yang terkenal dengan
teorinya “Tabularasa” artinya meja berlapis lilin yang belum ada
tulisan diatasnya. Dengan kata lain, sesorang dilahirkan seperti kertas
kosong yang belum ditulis, maka dari itu pendidikanlah yang akan
dituliskannya, perkembangan seseorang tergantung Sembilanpuluh
Sembilan persen pada pengaruh lingkungan atau pada pengalaman-
pengalaman yang diperoleh dalam kehidupannya.
Oleh karna itu, pendidikan memegang peranan yang amat
penting sebab pendidikan dapat menyediakan lingkungan pendidikan
kepada anak dan akan diterima oleh anak sebagai pengalaman-
pengalaman. Menurut konsep empirisme pendidikan dibuat adalah
mahakuasa dalam membentuk peserta didik menjadi apa yang
diingnkan. Pendidikan dapat berbuat sekehendak hatinya, seperti
pemahat patung yang memahat patungnya dari kayu, batu, atau bahan
lainnya menurut sesuka hatinya. Contoh : misalnya anak yang kembar
yang dipisahkan oleh orangtuanya sejak dia kecil pada ingkungan
keluarga yang berbeda. Oleh karena itu, pemikiran ini dinamakan
pemikiran optimis dalam pendidikan.
4
Menurut John Lock (dalam Blishen,1970), hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pendidikan yaitu:
a. Pendidikan harus diberikan sejak awal mungkin.
b. Pembiasaan dan latihan lebih penting daripada peraturan, perintah
atau nasihat.
c. Anak didik harus diamati dari dekat untuk melhat :
1) Apa yang paling tepat bagi anak itu sesuai dengan umurnya
(tingkat perkembagan).
2) Hasrat-hasratnya yang sangat kuat.
3) Kecenderungannya mengikuti orang tua tanpa merusak
semangat anak tersebut.
4) Anak harus dianggap sebagai makhluk rasional, dalam hal ini
kepada anak harus diberikan alasan tentang hal yang dituntut
darinya,
5) Pelajaran disekolah jangan sampai menjadi beban bagi anak
tersebut, namun hendaknya menyenangkan dan merupakan
suasana bermain yang terbuka seluas mungkin bagi sianak
tersebut berbagai kemungkinan yang dapat timbul.
5
oleh pembawaan dari lahir, dan pembawaan itu ada yang baik dan
adapula yang buruk. Maka dari itu manusia akan berkembang dengan
pembawaan baik atau pembawaan yang buruk, yang di bawanya sejak
lahir.
Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya, sebab
lingkungan tidak akan aktif atau berdaya dalam mempengaruhi
perkembangan. Serta pendidikan juga tidak akan berpengaruh sama
sekali terhadap perkembangan seorang manusia, dan tidak akan adanya
gunanya untuk perkembangan, idala pernyataan atau kehidupan sehari-
hari sering sekali di temukan anak yang mirip dengan orang tuanya
(secara fisik) dan anak juga mewarisi bakat-bakat yang di miliki
orangtuanya. Contoh orang tua yang menginginkan anaknya menjadi
seniman, ia berusaha mempersiapkan alat-alat dan bahan untuk
memahat dan melukis serta mendatangkan guru untuk mengajarkannya
melukis. Oleh karena itu pemikiran ini merupakan pemikiran pesimis
didalam pendidikan (pesimisme).
6
Naturalisme merupakan teori yang menerima “nature” (alam)
sebagai keseluruhan realitas. Istilah “nature” telah dipakai dalam
filsafaat dengan bermacam-macam arti, mulai dari dunia fisik yang
dilihat oleh manusia, sampai kepada sistem total dari fenomena ruang
dan waktu. Natura adalah dunia yang diungkapkan pada kami oleh sains
alam istilah naturalisme sebaliknya dari istilah supernaturalisme yang
mengandung pandangan dua listik terdapat alam adanya kekuatan yang
ada (wujud) diatas atau diluar alam (Harold H. Titus e.al. 1984).
Aliran ini sama dengan aliran nativisme. Naturalisme yang
dipelopori oleh Jean Jaquest Rousseau, berpendapat bahwa pada
hakikatnya semua anak manusia ialah baik pada waktu dilahirkan yaitu
dari sejak tangan sang pencipta.tetapi akhirnya rusak sewaktu ditangan
manusia, oleh karena Jean jaquest Rousseu menciptakan konsep
pendidikan alam, artinya anak hendaklah dibiarkan tumbuh dan
berkembang sendiri menurut alamnya, manusia banyak
mencampurinya.
Pendidikan hendaklah dikembangkan aturan-aturan masyarakan
yang demokratis, sehingga kencendrungan alamiah anggota masyarakat
dapat mewujud, untuk menjaga agar pembawaan eseorng yang baik itu
tidak di rugikan. Anak tidak tidak boleh dianggap sebagai manusia keil,
akan tetapi dia mempunyai perkembangan yang perlu di kembangkan
secara alamiah.pendidikan hendaklah dimulai dengan mengetahui
perkembangan anak.
Sebagai contoh,pada masa anak-anak pengembangan pancaindra
dilakukan melalui kegiatan anak itu sendiri untuk mengarahkan tingkah
laku anak buku tidak diperlukan, yang penting ialah pengembangan
alam atau lingkungan berbagai pristiwa yang teerjadi didalam nya. Pada
masa pertumbuhan remaja agama dan moral hendaklah diarahkan atau
di ajarakan kedapa mereka semata-mata dalam kaitan alamiah,
kemampuan berfikir harus dikembangkan dan fantasi tidak di biiarkan
penngajaran bertujuan untuk menanamkan suatu aturan atau otoritas
tertentu sebaiknya ditunda.
7
Penerbit pemikiran ini menulis beberapa buku yaitu:
a. La Nouvelle Heloise
b. Le Constract Sosial
c. Emilee Ou de ‘L’education
d. Confession
8
perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan
sama-sama mempunyai peranaan penting. Kemampuan yang dibawa
pada waktu lahir akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan
lingkungan yang sesuai dengan bakat. Sebaliknya lingkungan yang baik
tidak dapat menghasilkan perkembangan anak yang optimal kalau
memang dalam dirinya tidak terdapat kemampuannya. Sebagai contoh
hakikat kemampuan anak manusia berbahasa dengan kata-kata hasil
dari konferhensi, stern berpendapat, hasil pendidikan itu tergantung dari
pembawaan dan lingkungan, di ibaratkan ada dua garis yang menuju ke
satu titik pertemuan sebagai berikut :
Pembawaan
Lingkungan
Hasil pendidikan
9
2.4 Aliran Pendidikan Moderen
2.4.1 Aliran Progresivisme
Progresivisme ialah gerakan pendidikan yang memprioritaskan
pelaksanaan pendidikan di sekolah terpusat pd anak, sebagai reaksi
pada penerapan pendidikan yg masih terpusat pada pengajar /bahan
pelajaran (subjectcentered).
Arah pendidikan pada aliran ini ialah melatih anak supaya
nantinya bisa bekerja, bekerja secara struktural, menyukai kerja, dan
bekerja dengan otak serta hati. Untuk capai arah itu, pendidikan
semestinya sebagai pengembangan seutuhnya minat & bakat tiap anak.
Kurikulum pendidikan Progresivisme merupakan kurikulum yang
berisikan pengalaman2 / aktivitas belajar yang disukai oleh tiap anak
didik (experience curriculum). Sistem pendidikan Progresivisme di
antaranya:
a. Sistem belajar aktif.
b. Sistem memantau aktivitas belajar.
c. Sistem riset ilmiah
d. Pendidikan terpusat pd anak
Pendidikan ini berpedoman pada konsep pendidikan yang terpusat
pd anak. Anak sebagai pusat dari total kegiatan-kegiatan pendidikan.
Pendidikan ini benar-benar menjunjung tinggi harkat serta martabat
anak dalam pengajaran.
Anak ialah anak, yang tak sama dengan orang dewasa. Tiap anak
memiliki individualitas masing-masing, memiliki jalur pertimbangan
tersendiri, memiliki kemauan tersendiri, memiliki keinginan dan
kegalauan tersendiri, yang tak sama dengan orang dewasa. Maka dari
itu, anak mesti diberlakukan berbeda dari orang dewasa.
10
Menurut esensialisme nilai-nilai yang tertancap dalam nilai
budaya/sosial ialah nilai-nilai kemanusiaan yang tercipta secara
perlahan lahan dengan melalui usaha giat dan kerepotan sepanjang
beratus tahun dan di dalamnya berakar ide-ide dan harapan yang sudah
terbukti dalam perjalanan waktu. Peran pengajar kuat dalam
memengaruhi dan memantau beberapa kegiatan di kelas.
Arah pendidikan aliran ini ialah mengemukakan peninggalan
budaya & histori melalui satu pokok ilmu yang sudah terhimpun, yang
sudah bertahan sepanjang waktu dan dengan begitu ialah bernilai
untuk dipahami oleh seluruh orang.
Pengetahuan ini diikuti oleh keterampilan-keterampilan, sikap
sikap dan nilai yang pas, membuat unsure-unsure yang pokok (esensial)
dari sebuah pendidikan. Pendidikan memiliki tujuan untuk menggapai
standard akademis yang tinggi, peningkatan cendekia/kepandaian.
Sistem pendidikan:
1. Pendidikan terpusat pada guru.
2. Anak didik didesak untuk belajar.
3. Latihan psikis
Kurikulum terpusat pada mapel yang meliputi mata-mata
pelajaran akademis yang primer. Kurikulum sekolah dasar ditegaskan
terhadap peningkatan keterampilan basic saat membaca, menulis, dan
matematika. Sedang kurikulum pada sekolah menengah mengutamakan
peluasan pada maple matematika, ilmu alam, serta bahasa dan sastra.
11
2.4.4 Aliran Perennialisme
Perennialisme ialah gerakan pendidikan yang mempertahankan
jika nilai-nilai universal itu ada, dan jika pendidikan sebaiknya sebagai
satu penelusuran dan penanaman kebenaran-kebenaran serta nilai-nilai
tersebut. Guru memiliki peran dominan dalam penyelenggaraan
aktivitas belajar mengajar di kelas.
Menurut perennialisme, ilmu dan pengetahuan adalah filsafat
yang paling tinggi, lantaran dengan ilmu pengetahuanlah seorang bisa
berpikiran secara induktif. Jadi seorang bisa berpikiran secara induktif.
Jadi dengan berpikir, maka kebenaran itu segera dapat dihasilkan.
Kepenguasaan pengetahuan berkenaan Prinsip-prinsip utama
merupakan modal buat seseorang untuk meningkatkan pemikiran dan
kepandaian. Dengan pengetahuan, bahan pencahayaan yang cukup,
individu bakal sanggup mengenali dan mendalami beberapa faktor serta
problem yang harus dituntaskan dan berusaha melangsungkan
penuntasan permasalahannya.
12
Para pengajar jangan stop cuma di tengah-tengah pengkelasan
siswa, atau mungkin tak memantau satu-satu siswanya / kelakuannya.
Seorang pengajar butuh masuk ke dalam penilaian paling dalam dari
siswa, jikalau butuh dia berkumpul hidup bersama anak-anak
didik. Guru tak boleh cuman membaca beberapa kali spontanitas anak
yang ada/sekedar ledakan kecil yang sedikit berarti.
Skema pendidikan yang diajarkan filsafat idealisme berpusat dari
idealisme. Edukasi tak seutuhnya terpusat dari anak, atau
mapel, bukan warga, tetapi terpusat pada-idealisme. Karena itu, arah
pendidikan berdasarkan paham ini terbagi ke dalam 3 perihal, arah
untuk individu, arah untuk individu, arah untuk warga, dan kombinasi
di antara keduanya.
13
a. Tiap individu memiliki hak mengendalikan diri sendiri (zelf
beschikkingsrech) dengan mengingat terbitnya persatuan dalam
peri kehidupan umum.
b. Edukasi mesti memberi pengetahuan yang bermanfaat dalam
makna jasmani dan rohani bisa memerdekakan diri.
c. Edukasi mesti bertumpu pada kebudayaan dan berkebangsaan
sendiri.
d. Edukasi mesti tersebarkan luas sampai bisa mencapai ke semua
rakyat.
e. Untuk memburu kemerdekaan hidup yang seutuhnya lahir ataupun
batin sebaiknya diupayakan dengan kemampuan sendiri, dan
menampik kontribusi apa saja serta dari siapapun yang mengikat,
baik ikatan secara lahir maupun ikatan secara batin.
f. Sebagai resiko hidup dengan kemampuan sendiri jadi mutlak mesti
membelanjai sendiri semua usaha yang dilaksanakan.
g. Dalam mendidik anak memerlukan Sebagai resiko hidup dengan
kemampuan sendiri jadi mutlak mesti membelanjai sendiri semua
usaha yang dilaksanakan.
h. Dalam mendidik anak memerlukan keikhlasan lahir ataupun batin
untuk mempertaruhkan semua kebutuhan seseorang untuk
keselamatan serta kebahagiaan anak-anak
14
Indonesia. Beberapa dasar itu ditingkatkan dengan mengintegrasikan
asas-asas Ruang Pendidikan INS, sila-siln dari Pancasila.
15
BAB 3 KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maskuns.my.id/2021/03/aliran-aliran-pendidikan-schools-of.html?
m=1 Di akses pada (19 April 2022)
17