Professional Documents
Culture Documents
Sumber Hukum Dari Hukum Adat
Sumber Hukum Dari Hukum Adat
Sumber Hukum Dari Hukum Adat
ABSTRAK
[ CITATION Abd184 \l 1033 ] Tiga dimensi hukum adat yang mengatur gerak
hidup manusia dimuka bumi ini yaitu :
1. Dimensi Adat Tapsila (Akhlakul Qarimah)
Yaitu dimensi yang mengatur norma-norma dan etika hubungannya dengan
lingkungan sosial budaya, pergaulan alam dan keamanan lahir batin.
2. Dimensi Adat Krama
Yaitu dimensi yang mengatur hukum dalam hubungan perluasan keluarga
(perkawinan) yang sarat dengan aturan-aturan hukum adat yang berlaku di
masyarakat.
3. Dimensi Adat Pati / Gama
Yaitu dimensi yang mengatur tata cara dan pelaksanaan upacara ritual
kematian dan keagamaan sehingga dimensi adat Pati kerap disebut sebagai
dimensi adat Gama (disesuaikan dengan ajaran agama masing-masing).
Semua suku bangsa dan etnis di Indonesia memiliki dan terikat secara kultural
maupun sosial ekonomi atas aturan dan tatanan nilai tradisional yang mengacu
kepada adat dan hukum adat dengan penselarasan hukum-hukum agama atau
kepercayaan.
Melihat dalam perspektif keberadaan kelembagaan adat dan hukum adat
dalam kesehariannya merupakan bentuk keaslian dari masyarakat setempat yang
memiliki asas gotong royong (partisipasi) karena didasarkan atas kebutuhan
bersama. Nilai-nilai gotong royong dan semangat kebersamaan ini sesungguhnya
merupakan padanan dari cita-cita masyarakat desa yaitu demokrasi, partisipasi,
transparansi, beradat dan saling menghormati perbedaan (keberagaman).
Tanpa disadari bahwa nilai luhur dari semua aspek kehidupan telah diatur
dengan norma-norma hukum adat yang teradat. Masyarakat adat memiliki tatanan
dan lembaga adat dengan berbagai perangkat hukum yang dimiliki dan memiliki
eksistensi yang kuat hingga saat ini. Lembaga adat terbukti sebagai lembaga yang
menyelesaikan konflik-konflik yang tidak mampu ditangani oleh struktur lembaga
formal.
[ CITATION Abd184 \l 1033 ] Masyarakat Adat didefinisikan sebagai
Kelompok masyarakat yang memiliki asal-usul leluhur (secara turun-temurun) di
wilayah geografis tertentu, serta memiliki sistem nilai, ideologi, ekonomi, politik,
budaya, sosial dan wilayah sendiri. Artinya suatu kelompok termasuk dalam
masyarakat adat jika dia mempunyai sistem tersendiri dalam menjalankan
penghidupan (liveli-hood) mereka, yang terbentuk karena interaksi yang terus
menerus di dalam kelompok tersebut dan mempunyai wilayah teritori sendiri,
dimana sistem-sistem nilai yang mereka yakini masih diterapkan dan berlaku bagi
kelompok tersebut.
Dengan adanya UU No. 5 Thn. 1970 tentang Pemerintahan di Desa
membuat sistem pemerintahan adat tergusur dan kehilangan fungsinya. Karena
UU tersebut menseragamkan struktur kepemimpinan di desa dengan
menempatkan Kepala Desa sebagai pemimpin tertinggi. Padahal Kepala Desa
diangkat oleh pemerintah, ketimbang Kepala Adat yang dipilih oleh rakyatnya.
Sejak itu lambat laun sistem pemerintahan masyarakat adat kehilangan fungsinya,
dimana sekarang sekedar menjadi simbol tanpa kekuasaan yang berarti. Dewasa
ini, adat hanya terbatas kepada ritual budaya yang dipertahankan untuk nilai
komersil, utamanya untuk mendongkrak sektor pariwisata.[ CITATION Abd186 \l
1033 ]
Jauh sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia ini berdiri, harus
diakui telah hidup masyarakat dengan wujud kesatuan sosial dengan cirinya
masing-masing yang terus-menerus melembaga, sehingga menjadi suatu
kebudayaan lengkap dengan tatanan aturan tingkah lakunya. Interaksi yang terus
menerus di antara mereka membuat mereka mempunyai sistem politik, sistem
ekonomi dan sistem pemerintahan sendiri.
Sistem Kebudayaan yang beraneka itu, ternyata belumlah tuntas dibahas
dan dipahami. Sedang pada tatanan lain, adanya kemajemukan sistem budaya di
Indonesia ini telah diakui dari semboyan Negara yaitu “BHINNEKA TUNGGAL
IKA” yang artinya walaupun beraneka ragam budayanya, tetapi kita adalah satu
kesatuan dalam Negara Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
CITATION Abd183 \l 1033 : , (Abdullah & Pratiwi, Sumber Hukum Yang Berasal Dari
Hukum Adat, 2018),
CITATION Abd184 \l 1033 : , (Abdullah & D'Java, Sumber-Sumber Hukum Bisnis, 2018),
CITATION Abd187 \l 1033 : , (Abdullah & Pratiwi, Hukum Dan Ruang Lingkup Hukum
Bisnis, 2018),
CITATION Abd186 \l 1033 : , (Abdullah & Dja'wa, Pengantar Hukum Bisnis, 2018),