Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (Studi Penelitian Di Desa Karang Intan Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar)

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

As Siyasah, Vol. 2, No.

2, November 2017 ISSN: 2549-1865

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA


(STUDI PENELITIAN DI DESA KARANG INTAN KECAMATAN KARANG INTAN
KABUPATEN BANJAR)

Jumarianta
FIA, Universitas Achmad Yani Banjarmasin
Email: masjummae@gmail.com

Abstract

This research intends to find, understand and explain the problems as the phenomenon that occurs. Data
collecting researchers do by using more and collect information by deepening the phenomenon studied.
Then make an analysis by connecting the existing facts and the data that the researchers get in the field in
accordance with the results of observation. After the data obtained from the field then the data is
processed and analyzed by qualitative descriptive way that describes and explains precisely in
accordance with the actual situation about the problems in the carefully derived from data that has been
collected so that can be drawn conclusions appropriately. The results showed that 64% of the
respondents acknowledged the existence of a very important role of local community leaders, while 36%
of the community expressed no role from either government in terms of providing socialization / training
on how to manage good waste. While 58% of the respondents stated that the infrastructure facilities for
waste management of Village Karang Intan are still lacking, while the remaining 32% assumed that the
infrastructure was enough because the respondent community was in front of the road contained in the
trash bin, 10% of the respondents did not there is an answer. Public participation in waste management
directly 54% of respondents did not carry out activities directly to manage the environment, and 16%
rarely did, and 7% of respondents were quite frequent and 16% frequently carried out waste management
activities.

Keywords: management, garbage, household

PENDAHULUAN

Masalah sampah di Indonesia merupakan Kadang-kadang manusia tidak menyadari


masalah yang rumit karena kurangnya bahwa setiap hari manusia dalam keluarga pasti
pengertian masyarakat terhadap akibat–akibat menghasilkan sampah, baik sampah organik
yang dapat ditimbulkan oleh sampah, kurangnya maupun sampah anorganik. Sehingga perlunya
biaya pemerintah untuk mengusahakan suatu pengelolaan sampah yang berkelanjutan
pembuangan sampah yang baik dan memenuhi dan baik agar sampah bisa dikendalikan.
syarat, begitu pula halnya yang terjadi di desa Sebagian dari mereka yang masih peduli
Karang Intan dalam pengelolaan sampah rumah dengan lingkungannya mencoba membakar
tangganya. sampah-sampahnya di halaman rumah. Namun
Sampah merupakan hal yang sangat ada juga masyarakat yang tidak punya banyak
berpengaruh dan berdampak negatif bagi waktu untuk melakukannya dan memilih cara
kesehatan dan kelangsungan hidup masyarakat. praktis yaitu membuangnya ke sungai atau
Sampah dapat membawa dampak yang buruk selokan. Dampaknya adalah ketika musim hujan
pada kondisi kesehatan manusia. Bila sampah tiba, sampah-sampah tersebut menghambat laju
dibuang secara sembarangan atau ditumpuk air di saluran-saluran air yang menyebabkan air
tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan tidak bisa mengalir. Karena mengendap cukup
menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang lama, air tersebut mulai menjadi tempat dimana
serius. ancaman-ancaman penyakit mulai menyerang.

Jumarianta│Pengelolaan Sampah ….. | 118


As Siyasah, Vol. 2, No. 2, November 2017 ISSN: 2549-1865

Partisipasi seluruh warga masyarakat bersama-sama antara pemerintah, lembaga


khususnya dalam penelitian ini adalah swadaya masyarakat dan masyarakat itu sendiri.
masyarakat Desa Karang Intan mutlak Oleh sebab itu, dibutuhkan kesadaran dan
diperlukan untuk mewujudkan lingkungan yang komitmen bersama menuju perubahan sikap,
bersih sehingga semua warga yang tinggal di prilaku, etika yang berbudaya lingkungan.
wilayah tersaebut bisa menikmati kehidupan Pengelolaan sampah yang dapat dilakukan
dengan sehat dan nyaman. Saat ini masih banyak masyarakat untuk mengurangi jumlah sampah
kita temui orang-orang yang mementingkan diri yang masuk ke TPA diantaranya pengkomposan
sendiri atau mengabaikan lingkungan, sehingga karena dapat menjadikan pupuk yang dapat
tidak bertanggungjawab untuk turut menyuburkan tanaman.
berpartisipasi membersihkan lingkungan dengan Dari uraian diatas nampak bahwa tingkat
berbagai macam alasan seperti sibuk bekerja, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
tidak punya waktu luang, sering keluar daerah, sampah rumah tangga di Desa Karang Intan
dan lain-lain. Sesungguhnya kita perlu masih rendah. Oleh karena itu fokus penelitian
menganggap serius masalah tersebut. Kita perlu diarahkan pada bagaimana agaimana partisipasi
memikirkan jalan keluar yang paling baik karena masyarakat lokal dalam hal ini masyarakat Desa
jika masalah ini dibiarkan, masyarakat yang lain Karang Intan Kabupaten Banjar dalam
akan merasakan adanya diskriminasi yang akan mengelola sampah rumah tangga, dilihat dari
menyebabkan mereka juga ikut-ikutan tidak mau beberapa aspek dasar mengenai karakteristik
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang masyarakat yang dijadikan sebagai reponden
pengelolaan sampah rumah tangga tersebut. penelitian, pengetahuan dan pengalaman
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan masyarakat mengenai pengelolaan sampah
oleh pemerintah dalam pengelolaan sampah rumah tangga, peran pemerintah/tokoh
rumah tangga, seperti memberikan apresiasi masyarakat, sarana dan prasarana yang tersedia
kepada orang (masyarakat) yang sadar untuk dalam kegiatan pengelolaan sampah rumah
mengelola sampah rumah tangganya, dengan tangga, persepsi dan partisipasi masyarakat
cara memilah dan membuang pada tempat yang terhadap pengelolaan sampah rumah tangga.
sudah disediakan. Cara-cara seperti ini
diharapkan akan menumbuhkan budaya METODE PENELITIAN
masyarakat akan pentingnya lingkungan yang
bersih dan sehat melalui pengelolaan sampah Penelitian ini dilakukan di wilayah Desa
yang ada di rumah tangganya masing-masing. Karang Intan Kecamatan Karang Intan
Dengan demikian setiap warga masyarakat Kabupaten Banjar, khususnya di wilayah RT. 1,
dihimbau untuk turut peduli terhadap lingkungan RT. 2 dan RT. 3. Sedangakn waktu penelitian
supaya lingkungan tetap bersih dan sehat karena dilakukan selama 3 (tiga) bulan.
masalah sampah mutlak harus ditangani secara
terhitung sejak bulan Mei 2017 sampai yang di teliti yang berasal dari data yang telah
dengan bulan Juli 2017. dikumpulkan sehingga dapat diambil
Untuk memperoleh data peneliti kesimpulan secara tepat.
mengumpulkan data dengan cara
menyebarkan angket yang sudah disiapkan HASIL DAN PEMBAHASAN
kepada warga masyarakat RT.1, RT.2 dan RT.3
yang dijadikan sebagai responden dalam Tindakan masyarakat dalam mengelola
penelitian sebanyak 85 orang, serta dilakukan sampah
wawancara. Setelah data diperoleh dari lapangan Dari aspek tentang tindakan masyarakat
selanjutnya data diolah dan dianalisa dengan dalam pengelolaan sampah rumah tangga, dapat
cara deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan diketahui sebagaimana tabel berikut :
dan menjelaskan secara tepat sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya tentang permasalahan

119 | Jumarianta│Pengelolaan Sampah …..


As Siyasah, Vol. 2, No. 2, November 2017 ISSN: 2549-1865

Tabel 1. Tindakan Masyarakat Dalam Mengelola Sampah Rumah Tangga


No. Klasifikasi Pelapor Frekuensi %
1. Dibuang ke selokan 5 6
2. Dibakar 57 67
3. Didaur ulang 22 26
4. Disembunyikan 1 1

Jumlah 85 100,0
Sumber : Data Primer 2017
26 %. Bentuk daur ulang disini adalah dengan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa menimbun untuk dijadikan pupuk. Hal ini
tindakan masyarakat dalam mengelola sampah menunjukkan bahwa sebenarnya sebagian besar
rumah tangga yang sudah terkumpul, responden telah mengetahui yang apa yang
menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih harus dilakukan terhadap sampah yang
untuk membuang keselokan sebanyak 6 %. terkumpul, agar sampah tidak menjadi masalah
Alasannya bahwa membuang sampah ke selokan yang besar baik dimasa sekarang ataupun masa
terasa lebih praktis tanpa harus repot yang akan datang.
mengumpulkan.
Sebagian besar masyarakat responden Pengalaman Masyarakat Dalam Mengelola
yaitu sebanyak 67 % mengatakan bahwa untuk Sampah
mengelola sampah rumah tangga yang sudah Dari aspek pengalaman masyarakat dalam
terkumpul kemudian dibakar. Menurut mereka menglola sampah rumah tangga, responden
dilakukan pembakaran terutama pada sampah mengakui bahwa masyarakat sebenarnya sudah
kering dengan maksud agar tidak menumpuk. terbiasa mengelola sampah. Kegiatan
Sedangkan masyarakat yang pengelolaan sampah rumah tangga yang biasa
mengelolasampah dengan melakukan daur ulang dilakukan masyarakat di Desa Karang Intan
terhadap sampah yang terkumpul ada sebanyak dapat dirinci dalam tabel berikut :

Tabel 2. Pengalaman Masyarakat Dalam Mengelola Sampah


No. Klasifikasi Pelapor Frekuensi %
1. Mengelola sampah menjadi kompos 13 15
2. Membuat kerajinan dari barang bekas 14 16
3. Memilah sampah organik dan anorganik 13 15
4. Menabung sampah di bank sampah 11 13
5. Memindahkan sampah ke TPS 15 18
6. Kerja bakti membersihkan lingkungan 10 12
7. Mengikuti kegiatan pelatihan 2 2
8. Mengikuti sosialisasi/penyuluhan 7 8

Jumlah 85 100,0
Sumber : Data Primer 2017
mengakui pernah melakukan kegiatan
Dari aspek pengalaman pengelolaan tersebut , hal ini menyatakan bahwa
sampah rumah tangga pada masyarakat Desa kegiatan ini kurang diminati oleh
Karang Intan berdasarkan data wawancara masyarakat dikarenakan pembuatan kompos
diproleh 8 kegiatan yang berkenaan dengan yang memerlukan waktu dan usaha
pengelolaan sampah yaitu : ketimbang mengakui pupuk pabrik.
a. Mengolah sampah menjadi kompos pada b. Membuat kerajinan dari barang bekas pada
kegiatan ini ada 13 orang jumlahnya yang peluang ini terdapat 14 orang yang

Jumarianta│Pengelolaan Sampah ….. | 120


As Siyasah, Vol. 2, No. 2, November 2017 ISSN: 2549-1865

mempunyai pengalaman melakukan , hal ini sampah secara terbuka terhadap masyarakat
menunjukkan bahwa hanya sedikit setempat.
masyarakat yang mempunyai inisiatip untuk h. Mengikuti sosialisasi atau penyuluhan
mempaatkan barang-barang sisa yang mengenai pengelolaan sampah RT. Pada
menjadi sampah untuk diolah menjadi kegiatan ini terdapat 7 orang responden yang
barang yang berguna bagi dan bahkan pernah melakukan kegiatan ini , hal ini
bernilai ekonomis. menjadikan sosialisasi atau penyuluhan
c. Memisahkan sampah organik dan anorganik tentang pengelolaan sampah yang baik
pada kegiatan ini terdapat 13 orang yang dilakukan oleh pemerintah atau badan
melakukan, kemudian hal ini menunjukkan terkait tidak mengena kepada seluruh
bahwa kegiatan pemisahan sampah tersebut. masyarakat tentang pengetahuan mengenai
Menjadi hal yang dianggap kurang perlu bagaimana mengelola sampah.
dilakukan, dikarenakan asumsi masyarakat
yang menyatakan petugas sampahlah atau Peran Pemerintah dan Tokoh Masyarakat
beda pengelola sampah yang bertugas untuk Peran pemerintah dan tokoh masyarakat
memilah sampah. dalam pengelolaan sampah rumah tangga di
d. Menabung dibank sampah hanya 11 orang Desa Karang Intan dapat dijelaskan bahwa pada
dari selain responden yang mengalami dasarnya setiap suatu kegiatan pemerintah yang
pernah melakukan kegiatan ini dikarenakan melibatkan masyarakat akan selalu
bahwa lembaga atau badan pengelola dikoordinasikan anatar pemerintah dengan tokoh
sampah tersebut tidak ada di desa karang masyarakat. Hal ini dilakukan dengan tujuan
intan yang ada hanya TPA. agar suatu kegiatan memberdayakan bagi
e. Memidahkan samph ke TPS pada kegiatan masyarakat tersebut dapat terlaksana dengan
ini lebih dari setengah responden yaitu 15 baik.
orang melakukannya. Hal ini menunjukkan Pengelolaan sampah di Desa Karang
bahwa kegiatan ini menjadi usaha rutin yang Intan, sudah dilakukan sosialisasi maupun
dilakukan warga dalam bentuk mengatasi pelatihan sebelumnya, namun hanya sebagian
tentang sampah yang termasuk dalam masyarakatnya yang menerima atau bahkan
pengelolaan sampah agar tidakterjadi yang mengetahui diadakannya suatu kegiatan
penumpukan sampah baik itu dirumah sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga,
tangga maupun dilingkungan sekitar. dan bahkan dapat dikatakan banyak dari warga
f. Kerja bakti membersihkan lingkungan dari masyarakatnya lebih banyak yang tidak
hasil yang diproleh dari tanggapan mengetahui adanya sosialisasi dan pelatihan
responden, 10 orang mengatakan pernah mengenai pengelolaan sampah, yaitu 62
melakukan kegiatan ini dan hal ini responden atau 72,9 %. Sedangkan yang
menunjukkan bahwa mayoritas warga mengikuti sosialisasi dan pealtihan sebanyak 23
mempunyai partisipasi yang baik dalam responden atau 27,1 %.
menjaga atau mengelola lingkungannya agar Jika dilihat dari respon para masyarakat
tetap asri terhindar dari sampah yang yang sebagian besarnya mengatakan bahwa
mengotori lingkungan. tidak ada sosialisasi maupun pelatihan dalam
g. Mengikuti kegiatan atau pelatihan yang pengelolaan sampah di Desa Karang Intan, maka
diselenggarakan oleh lembaga yang dapat dikatakan sosialisasi dan pelatihannya pun
mengelola sampah rumah tangga. pada tidak di adakan secara rutin. Hal itu bisa
kegiatan ini hanya 2 orang dari banyak diketahui dari jawaban responden bahwa hanya
responden yang dipilih yang mengakui ada 6 responden atau 7,1 % yang menjawab
pernah melakukan atau mengikuti dan ini secara rutin mengikuti sosialisasi dan pelatihan.
menjukkan bahwa , lembaga atau badan Sedangkan sebagian besar responden yaitu 79
pengelola sampah didesa setempat tidak responden atau 92,9 % mengatakan bahwa tidak
pernah melakukan penelitian pengelolaan secara rutin bisa mengikuti sosialisasi dan
pelatihan tersebut.

121 | Jumarianta│Pengelolaan Sampah …..


As Siyasah, Vol. 2, No. 2, November 2017 ISSN: 2549-1865

Respon masyarakat terhadap kegiatan membuang sampah sembarangan, sedangkan 21


sosialisasi dan pelatihan yang diberikan responden atau 25 % masyarakat jarang
pemerintah untuk memberdayakan mendapat teguran bila membuang sampah
masyarakatnya kurang mendapat respon positif sembarangan. Apabila dilihat dari presentasi dari
dari warga masyarakat secara umum, tetapi para peran tokoh masyarakat terlihat bahwa mereka
tokoh masyarakat pada Desa Karang Intan sangat peduli terhadap kebersihan lingkungan
cukup memberikan respon positif. Respon tokoh dalam hal ini mengenai pengelolaan sampah
masyarakat yang demikian dimaksudkan untuk rumah tangga. Sebenarnya, dalam kegiatan
memberikan contoh dan mengajak atau pengelolaan sampah ini tidak hanya menjadi
menghimbau warganya dalam pengelolaan tanggungjawab para tokoh masyarakat tetapi
sampah, karena mereka merupakan tokoh yang para masyarakat itu sendiri yang harus
cukup berpengaruh di Desa Karang Intan bagi menyadari bahwa menjaga kebersihan
kehidupan masyarakatnya. Dengan demikian lingkungan dari sampah rumah tangga itu sangat
diharapkan masyarakat dapat mengikuti penting agar lingkngannya menjadi baik bersih,
kegiatan positif yang dilakukan para tokoh dan indah.
masyarakatnya. Warga Desa Karang Intan saling
Dengan ketimpangan yang terjadi dari mengingatkan untuk selalu mengelola sampah
respon masyarakat dan tokoh masyarakat di rumah tangganya dengan baik dan benar,
Desa Karang Intan, sulit untuk melihat apakah sehingga yang diharapkan tidak hanya peran
peran tokoh masyarakat tersebut berpengaruh paraa tokohnya saja yang merupakan panutan,
mengenai perubahan perilaku yang di tunjukkan tetapi keikut sertaan masyarakat yang berperan
para warganya dalam mengelola sampah. sebagai pegelola sampah.
Dalam hal para tokoh masyarakat ini Peran pemerintah dan para tokoh
memberikan himbauan dan mengajak para masyarakat sangat diperlukan untuk menunjang
warganya untuk melakukan diskusi mengenai keberlangsungan kegiatan pengelolaan sampah
sampah agar mengetahui bagaimana pegelolaan di Desa krang Intan, tetapi pada faktanya peran
sampah, sebagian besar masyarakat yaitu 51 pemerintah kurang dalam kegiatan pengelolaan
responden atau 60 % mengatakan bahwa warga sampah baik itu sosialisasi maupun pelatihan,
masyarakat dihimbau dan diajak untuk namun dilain pihak peran tokoh masyarakat
musyawarah dalam mengelola sampah rumah cukup baik dalam menghimbau masyarakatnya
tangga. Sedangakan sejumlah 34 responden atau dalam mengelola sampah, sehingga yang
40 % mengatakan tidak diajak musyawarah. diharapkan tidak hanya peran paraa tokohnya
Sebagian warga mengatakan bahwa saja yang merrupakan panutan didesa karang
tidak ada musyawarah antara warga masyarakat intan tetapi keikut sertaan masyarakatnya yang
dengan tokoh masyarakat, tetapi dapat dilihat berperan sebagai pegelola sampah.
dari besarnya respon masyarakat bahwa peran
tokoh masyarakat Desa Karang Intan dalam Sarana dan Prasarana dalam Pengelolaan
pengelolaan sampah rumah tangga cukup besar. Sampah
Peran lain dari tokoh masyarakat yang Keberhasilan pengelolaan sampah juga
amat penting selain merupakan panutan dari dipengaruhi oleh fasilitas dalam pengelolaan
warganya yaitu dengan memberikan ketegasan sampah berupa sarana dan prasarana yang
atau menegur yang baik bagi para warganya tersedia. Hal ini dimungkinkan karena sarana
yang melanggar dengan membuang sampah maupun prasarana pengelolaan akan
sembarangan. Menurut warga masyarakat Desa mempengaruhi secara langsung keberhasilan,
Karang Intan, tokoh masyarakat sering menegur dengan sarana dan prasarana yang cukup
warganya apabila membuang sampah tersediua tentunya akan mempercepat
sembarangan. Hal ini sebagaimana yang keberhasilan pengelolaan sampah.
disampaikan masyarakat bahwa 64 responden Dari hasil penelitian yang kami lakukan
atau 75 % masyarakat mengatakan tokoh di Desa Karang Intan diperoleh data bahwa
masyarakat akan menegur bila warganya

Jumarianta│Pengelolaan Sampah ….. | 122


As Siyasah, Vol. 2, No. 2, November 2017 ISSN: 2549-1865

sarana pengelolaan sampah rumah tangga yang Sampah yang di angkut menggunakan
tersedia adalah berupa tong sampah. pengangkutan di bawa ketempat pembuangan
Tong sampah merupakan salah satu terpadu untuk dikelola, pembuangan terpadu
sarana dan prasarana penunjang serta sebagai tersebut terdapat di desa Lihung yang berbatasan
alat dalam pengelolaan sampah. Tong sampah langsung dengan desa karang intan. Ada pula
yang terdapat di Desa Karang Intan sebagai sebagaian kecil masyarakatnya yang tidak
sarana pembuangan sampah, juga sebagai sarana mengetahui bahwa sampah di angkut ke
dalam pengelolaan sampah rumah tangga pembuangan sampah terpadu. Tetapi secara
masyarakat Desa Karang Intan. Desa Karang garis besar masyarakat Karang Intan lebih
Intan terdapat tong sampah pemisah antara banyak mengetahui bahwa sampah tersebut
anorganik dan organik, tetapi tong sampah diangkut secara rutin ketempat pembuangan
tersebut dalam pengadaannya masih kurang sampah terpadu.
untuk alat tempat pembuangan sampah, karena
belum setiap rumah memiliki. Dari tong sampah Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan
yang tersedia dalam rumah tangga, ada sebagian Sampah
masyarakat yang memiliki tong sampah pemisah Partisipasi masyarakat dalam
antara sampah anorganik dan organik. pengelolaan sampah merupakan keterlibatan
Sedangkan kebanyakan masyarakat yaitu 68 % masyarakat dalam proses-proses pengelolaan
hanya memiliki satu tong sampah biasa yang sampah mulai dari diri sendiri, yang dapat
terdapat di depan rumah warga desa karang dilakukan secara langsung berarti masyarakat
intan, bukan tong sampah pemisah antara aktif menyumbangkan tenaga dalam proses
organik dan anorganik. pengelolaan sampah, seperti pemakaian bahan
Dengan adanya pengelolaan sampah yang masih dapat digunakan untuk mengurangi
rumah tangga sudah otomatis bahwa sampah sampah, memilah sampah, mengangkut ke
tersebut harus dipisah antara organik dan tempat pembuangan sementara memanfaatkan
anorganik, sehingga pengadaan alat berupa tong sampah kembali, dan mengikuti kegiatan
sampah sebagai penunjang pembuangan sampah kebersihan lingkungan.
pada tempatnya harus sudah mencukupi karena Sampah organik termasuk sampah yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya, tetapi mudah diuraikan oleh bakteri pengurai dengan
pada kenyataanya pengadaan tong sampah pada proses alami dan berlangsung dengan cepat.
desa karang intan saat ini masih sangat kurang Sedangkan Sampah Anorganik adalah sampah
keberadaannya. Keberadaanya tersebut pun yang tidak dapat diperbaharui lagi serta sampah
dapat dikatakan mewakili dari beberapa rumah, yang berasal dari proses industri.
artinya pada setiap rumah tidak memiliki tong Pada desa Karang Intan yang terdiri dari
sampah terpisah antara tong sampah organik dan 3 RT mayoritas masyarakat dalam pengelolaan
tong sampah anorganik. sampah rumah tangga masih sedikit kurang
Sarana pengangkutan sampah juga mengerti dalam pemisahan sampah organik dan
belum dilaksanakan dengan baik, karena anorganik. Karena faktor pendidikan
kegiatan pengangkutan sampah belum secara masyarakatnya masih rendah dan tidak adanya
rutin dilakukan sehingga sering menumpuk. suatu pengarahan tertentu dalam pemisahan
Seharusnya pengangkutan sampah Desa Karang sampah organik maupun anorganik. Namun di
Intan dilakukan secara rutin agar tidak terjadinya sisi lain masyarakatnya juga masih ada sebagian
penumpukan sampah yang terdapat di tong yang mengerti tentang pemisahan sampah
sampah pada setiap RT. Pengangkutan sampah organik dan anorganik. Menurut fakta yang kami
di Desa Karang Intan dilakukan setiap 1 minggu lihat dilapangan masyarakat Desa Karang Intan
sekali menggunakan motor tosa, motor tosa dalam pengelolaan sampah rumah tangga baik
disediakan oleh pemerintah setiap kampung 1 sampah organik maupun anorganik hanya
tosa agar memudahkan pengangkutan sampah dijadikan dalam satu wadah plastik dan tidak
secara rutin. adanya pembedaan bak sampah antara sampah
organik dan anorganik jadi masyarakatmya

123 | Jumarianta│Pengelolaan Sampah …..


As Siyasah, Vol. 2, No. 2, November 2017 ISSN: 2549-1865

tidak memiliki keinginan ingin tahu tentang KESIMPULAN


pembedaan sampah organik dan anorganik jdi
sampah nya di buang dalam bank sampah 1. Karakteristik masyarakat, secara umum
sementara hanya di jadikan satu saja. karakteristik masyarakat Desa Karang Intan
Dari pertumbuhan penduduk yang dari segi pendidikan rata-rata lulusan SD
semakin meningkat maka semakin bertambah yaitu sebanyak 36,4 %, sedangkan lulusan
pula nilai konsumtif masyarakatnya sehingga SLTP sebanyak 29%, lulusan SLTA 23,5%
mengakibatkan meningkatnya pemakaian sedangkan sarjana sebanyak 3,5%. Dari segi
kantung plastik yang digunakan untuk pendidikan bisa disimpulkan bahwa
berbelanja yang pada akhirnya akan menambah masyarakat Desa Karang Intan masih
volume sampah rumah tangga. rendah. Sementara pekerjaan pokok
Kurangnya fasilitas bank sampah di desa penduduk di dominasi petani, swasta, dan
Karang Intan mengakibatkan sebagian pedagang.
masyarakatnya sulit untuk membuang sampah 2. Pengalaman dalam pengelolaan sampah
ke tempat penampungan sampah sementara. dilingkungan, kegiatan-kegiatan yang ada
Karena bank sampah hanya ada di pinggiran dalam pengelolaan sampah itu sebagian
jalan umum. Sedangkan masyarakat Desa besar pernah dialami atau dilakukan oleh
Karang Intan cenderung letak perumahannya responden, kegiatan yang mendominasi dari
berlapis, jadi bagi yang rumahnya berada di semua kegiatan-kegiatan yang adea adalah
belakang cenderung tidak membuang sampah memindahkan sampah-sampah ke TPS, dan
ketempat pembuangan sampah sementara karena kerja bakti membersihkan lingkungan
jaraknya lumayan jauh dan mereka memilih artinya kegiatan yang mendominasi tersebut
untuk dibakar. Dari data yang kami peroleh menunjukan bahwa masyarakat mempunyai
dilapangan, petugas pengangkutan sampah dari kesadaran baik itu secara langsung atau
bank sampah sementara ke tempat pembuangan tidak langsung untuk menjaga lingkungan
sampah akhir hanya mengambil dari bank agar tetap asri.
sampah sementara. 3. Peran pemerintah dan tokoh masyarakat, 64
Minimnya pengetahuan masyarakat desa % dari responden masyarakat mengakui
Karang Intan tentang pemanfaatan barang bekas bahwa adanya peran yang sangat penting
yang masih bisa digunakan untuk dijadikan dari tokoh masyakat setempat, sedangkan 36
barang kerajinan, kerajinan tangan dari barang % masyarakat mengungkapkan tidak
bekas merupakan salah satu cara untuk adanya peran dari pemerintah baik itu
mengolah sampah yang ada dilingkungan sekitar dalam hal pemberian sosialisai/ pelatihan
supaya volume sampah yang dihasilkan oleh bagaimana cara mengelola sampah yang
rumah tangga setiap harinya berkurang. baik.
Bentuk lain partisipasi masyarakat 4. Sarana prasarana pengelolaan sampah, 58%
dalam pengelolaan sampah adalah kegiatan dari responden menyatakan bahwa sarana
bersih desa seperti kerja bakti atau gotong prasarana pengelolaan sampah Didesa
royong. Masyarakat Desa Karang Intan sering Karang Intan masih kurang, dah sisanya
melakukan kerja bakti atau gotong royong 32% beranggapan bahwa sarana prasarana
dilingkungan desanya, kegiatan ini dirasa sangat sudah cukup hal ini dikarenakan masyarakat
besar manfaatnya bagi masyarakat karena akan yang menjawab tersebut, berada dimuka –
meningkatkan nilai solidaritas, kekeluargaan, muka jalan yang terdapat bak – bak sampah.
kebersamaan juga menciptakan lingkungan yang 10% dari responden tidak ada memberikan
bersih. Kekompakan dan kekeluargaan warga jawaban.
masyarakat Desa Karang Intan sangat erat 5. Persepsi terhadap pengelolaan sampah, 78%
karena saling memiliki kesadaran akan masyarakat mengungkapkan kesetujuanya
pentingnya gotong royong untuk menjaga terhadap cara – cara yang baik dalam
lingkungan sekitarnya. pengelolaan sampah agar baik, dan 14%
yang cukup memberikan dukungannya

Jumarianta│Pengelolaan Sampah ….. | 124


As Siyasah, Vol. 2, No. 2, November 2017 ISSN: 2549-1865

terhadap pengelaan sampah, dan 6% (Kasus: Di DAS Kaligarang, Jawa


memberikan tanggapan yang kurang setuju Tengah) [disertasi]. Bogor (ID):
dengan alasan pengeloaan itu sulit untuk Institut Pertanian Bogor.
dilakukan. Koentjaraningrat. 1991. Metode-Metode
6. Partisipasi terhadap pengelolaan sampah Penelitian Masyarakat. Jakarta (ID):
seccara langsung, 54% responden tidak Gramedia.
melaksanakan kegiatan – kegiatan secara Muchtar T. 1998. Hubungan karakteristik elit
langsung untuk menelola lingkungan, dan formal dan elit informal desa dengan
16% jaran melakukan, dan sebagian 7% persepsi dan tingkat partisipasi mereka
responden cukup sering dan 16% sering dalam program P3DT di Kabupaten
melakukan kegiatan pengelolaan sampah, Sukabumi [tesis]. Bogor (ID): Institut
dan 7% tidak ada responden. Pertanian Bogor.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
REFERENSI Nomor 81 Tahun 2012 Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Abdurachman M. 1988. Geografi Perilaku: Sejenis Rumah Tangga. 15 Oktober
Suatu Pengantar Studi Tentang 2012. Tambahan Lembaran Negara
Persepsi Lingkungan. Jakarta (ID): Republik Indoenesia Tahun 2012
P2LPTK. Nomor 5347. Jakarta.
Budiman RA, Saam Z, Thamrin. 2013. Riani. 2014. Bank Sampah di Kota Tangerang
Partisipasi dan persepsi masyarakat Belum Maksimal [Internet]. [diunduh
dalam upaya menjaga mengelola 2017 Oktober 13].
lingkungan hidup dan Rianse U, Abdi. 2009. Metodologi Penelitian
mempertahankan predikat kota bersih. Sosial dan Ekonomi. Jakarta (ID):
Jurnal Ilmu Lingkungan [Internet]. Alfabeta.
[diunduh 2017 Oktober 9]. Sarwono SW. 1995. Psikologi Lingkungan.
Candra I. 2012. Partisipasi masyarakat dalam Jakarta (ID): Grasindo & Program
pengelolaan sampah rumah tangga Pascasarjana Prodi Psikologi UI.
(Studi kasus di Kelurahan Siantan Sumardjo. 2009. Teknologi partisipatif
Tengah Kecamatan Pontianak Utara). pengembangan masyarakat. Modul
Sociodev-Jurnal Ilmu Sosiatri Kuliah. Departemen Sains Komunikasi
[internet]. [diunduh 2013 oktober 9]; dan Pengembangan Masyarakat.
1(1):1-21. Tersedia pada: http:// Fakultas Ekologi Manusia. Institut
jurnalmahasiswa. Pertanian Bogor.
fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18
ri/article/view/140. Tahun 2008 Pengelolaan Sampah. 7
[DPU] Dinas Pekerjaan Umum. 2007. Pedoman Mei 2008. Lembaran Negara Republik
Umum 3R Berbasis Masyarakat di Indonesia Tahun 2008 Nomor 69.
Kawasan Pemukiman. Jakarta (ID): Jakarta.
Direktorat Pengembangan Penyehatan Yolarita E. 2011. Pengelolaan sampah dengan
Lingkungan Pemukiman. prinsip 3R di Kota Solok [tesis].
Harihanto. 2001. Persepsi, Sikap, dan Perilaku Bandung (ID): Universitas Padjajaran.
Masyarakat Terhadap Air Sungai [Internet]. [diunduh 2017 Oktober 2].

125 | Jumarianta│Pengelolaan Sampah …..

You might also like