Professional Documents
Culture Documents
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (Studi Penelitian Di Desa Karang Intan Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar)
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (Studi Penelitian Di Desa Karang Intan Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar)
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (Studi Penelitian Di Desa Karang Intan Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar)
Jumarianta
FIA, Universitas Achmad Yani Banjarmasin
Email: masjummae@gmail.com
Abstract
This research intends to find, understand and explain the problems as the phenomenon that occurs. Data
collecting researchers do by using more and collect information by deepening the phenomenon studied.
Then make an analysis by connecting the existing facts and the data that the researchers get in the field in
accordance with the results of observation. After the data obtained from the field then the data is
processed and analyzed by qualitative descriptive way that describes and explains precisely in
accordance with the actual situation about the problems in the carefully derived from data that has been
collected so that can be drawn conclusions appropriately. The results showed that 64% of the
respondents acknowledged the existence of a very important role of local community leaders, while 36%
of the community expressed no role from either government in terms of providing socialization / training
on how to manage good waste. While 58% of the respondents stated that the infrastructure facilities for
waste management of Village Karang Intan are still lacking, while the remaining 32% assumed that the
infrastructure was enough because the respondent community was in front of the road contained in the
trash bin, 10% of the respondents did not there is an answer. Public participation in waste management
directly 54% of respondents did not carry out activities directly to manage the environment, and 16%
rarely did, and 7% of respondents were quite frequent and 16% frequently carried out waste management
activities.
PENDAHULUAN
Jumlah 85 100,0
Sumber : Data Primer 2017
26 %. Bentuk daur ulang disini adalah dengan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa menimbun untuk dijadikan pupuk. Hal ini
tindakan masyarakat dalam mengelola sampah menunjukkan bahwa sebenarnya sebagian besar
rumah tangga yang sudah terkumpul, responden telah mengetahui yang apa yang
menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih harus dilakukan terhadap sampah yang
untuk membuang keselokan sebanyak 6 %. terkumpul, agar sampah tidak menjadi masalah
Alasannya bahwa membuang sampah ke selokan yang besar baik dimasa sekarang ataupun masa
terasa lebih praktis tanpa harus repot yang akan datang.
mengumpulkan.
Sebagian besar masyarakat responden Pengalaman Masyarakat Dalam Mengelola
yaitu sebanyak 67 % mengatakan bahwa untuk Sampah
mengelola sampah rumah tangga yang sudah Dari aspek pengalaman masyarakat dalam
terkumpul kemudian dibakar. Menurut mereka menglola sampah rumah tangga, responden
dilakukan pembakaran terutama pada sampah mengakui bahwa masyarakat sebenarnya sudah
kering dengan maksud agar tidak menumpuk. terbiasa mengelola sampah. Kegiatan
Sedangkan masyarakat yang pengelolaan sampah rumah tangga yang biasa
mengelolasampah dengan melakukan daur ulang dilakukan masyarakat di Desa Karang Intan
terhadap sampah yang terkumpul ada sebanyak dapat dirinci dalam tabel berikut :
Jumlah 85 100,0
Sumber : Data Primer 2017
mengakui pernah melakukan kegiatan
Dari aspek pengalaman pengelolaan tersebut , hal ini menyatakan bahwa
sampah rumah tangga pada masyarakat Desa kegiatan ini kurang diminati oleh
Karang Intan berdasarkan data wawancara masyarakat dikarenakan pembuatan kompos
diproleh 8 kegiatan yang berkenaan dengan yang memerlukan waktu dan usaha
pengelolaan sampah yaitu : ketimbang mengakui pupuk pabrik.
a. Mengolah sampah menjadi kompos pada b. Membuat kerajinan dari barang bekas pada
kegiatan ini ada 13 orang jumlahnya yang peluang ini terdapat 14 orang yang
mempunyai pengalaman melakukan , hal ini sampah secara terbuka terhadap masyarakat
menunjukkan bahwa hanya sedikit setempat.
masyarakat yang mempunyai inisiatip untuk h. Mengikuti sosialisasi atau penyuluhan
mempaatkan barang-barang sisa yang mengenai pengelolaan sampah RT. Pada
menjadi sampah untuk diolah menjadi kegiatan ini terdapat 7 orang responden yang
barang yang berguna bagi dan bahkan pernah melakukan kegiatan ini , hal ini
bernilai ekonomis. menjadikan sosialisasi atau penyuluhan
c. Memisahkan sampah organik dan anorganik tentang pengelolaan sampah yang baik
pada kegiatan ini terdapat 13 orang yang dilakukan oleh pemerintah atau badan
melakukan, kemudian hal ini menunjukkan terkait tidak mengena kepada seluruh
bahwa kegiatan pemisahan sampah tersebut. masyarakat tentang pengetahuan mengenai
Menjadi hal yang dianggap kurang perlu bagaimana mengelola sampah.
dilakukan, dikarenakan asumsi masyarakat
yang menyatakan petugas sampahlah atau Peran Pemerintah dan Tokoh Masyarakat
beda pengelola sampah yang bertugas untuk Peran pemerintah dan tokoh masyarakat
memilah sampah. dalam pengelolaan sampah rumah tangga di
d. Menabung dibank sampah hanya 11 orang Desa Karang Intan dapat dijelaskan bahwa pada
dari selain responden yang mengalami dasarnya setiap suatu kegiatan pemerintah yang
pernah melakukan kegiatan ini dikarenakan melibatkan masyarakat akan selalu
bahwa lembaga atau badan pengelola dikoordinasikan anatar pemerintah dengan tokoh
sampah tersebut tidak ada di desa karang masyarakat. Hal ini dilakukan dengan tujuan
intan yang ada hanya TPA. agar suatu kegiatan memberdayakan bagi
e. Memidahkan samph ke TPS pada kegiatan masyarakat tersebut dapat terlaksana dengan
ini lebih dari setengah responden yaitu 15 baik.
orang melakukannya. Hal ini menunjukkan Pengelolaan sampah di Desa Karang
bahwa kegiatan ini menjadi usaha rutin yang Intan, sudah dilakukan sosialisasi maupun
dilakukan warga dalam bentuk mengatasi pelatihan sebelumnya, namun hanya sebagian
tentang sampah yang termasuk dalam masyarakatnya yang menerima atau bahkan
pengelolaan sampah agar tidakterjadi yang mengetahui diadakannya suatu kegiatan
penumpukan sampah baik itu dirumah sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga,
tangga maupun dilingkungan sekitar. dan bahkan dapat dikatakan banyak dari warga
f. Kerja bakti membersihkan lingkungan dari masyarakatnya lebih banyak yang tidak
hasil yang diproleh dari tanggapan mengetahui adanya sosialisasi dan pelatihan
responden, 10 orang mengatakan pernah mengenai pengelolaan sampah, yaitu 62
melakukan kegiatan ini dan hal ini responden atau 72,9 %. Sedangkan yang
menunjukkan bahwa mayoritas warga mengikuti sosialisasi dan pealtihan sebanyak 23
mempunyai partisipasi yang baik dalam responden atau 27,1 %.
menjaga atau mengelola lingkungannya agar Jika dilihat dari respon para masyarakat
tetap asri terhindar dari sampah yang yang sebagian besarnya mengatakan bahwa
mengotori lingkungan. tidak ada sosialisasi maupun pelatihan dalam
g. Mengikuti kegiatan atau pelatihan yang pengelolaan sampah di Desa Karang Intan, maka
diselenggarakan oleh lembaga yang dapat dikatakan sosialisasi dan pelatihannya pun
mengelola sampah rumah tangga. pada tidak di adakan secara rutin. Hal itu bisa
kegiatan ini hanya 2 orang dari banyak diketahui dari jawaban responden bahwa hanya
responden yang dipilih yang mengakui ada 6 responden atau 7,1 % yang menjawab
pernah melakukan atau mengikuti dan ini secara rutin mengikuti sosialisasi dan pelatihan.
menjukkan bahwa , lembaga atau badan Sedangkan sebagian besar responden yaitu 79
pengelola sampah didesa setempat tidak responden atau 92,9 % mengatakan bahwa tidak
pernah melakukan penelitian pengelolaan secara rutin bisa mengikuti sosialisasi dan
pelatihan tersebut.
sarana pengelolaan sampah rumah tangga yang Sampah yang di angkut menggunakan
tersedia adalah berupa tong sampah. pengangkutan di bawa ketempat pembuangan
Tong sampah merupakan salah satu terpadu untuk dikelola, pembuangan terpadu
sarana dan prasarana penunjang serta sebagai tersebut terdapat di desa Lihung yang berbatasan
alat dalam pengelolaan sampah. Tong sampah langsung dengan desa karang intan. Ada pula
yang terdapat di Desa Karang Intan sebagai sebagaian kecil masyarakatnya yang tidak
sarana pembuangan sampah, juga sebagai sarana mengetahui bahwa sampah di angkut ke
dalam pengelolaan sampah rumah tangga pembuangan sampah terpadu. Tetapi secara
masyarakat Desa Karang Intan. Desa Karang garis besar masyarakat Karang Intan lebih
Intan terdapat tong sampah pemisah antara banyak mengetahui bahwa sampah tersebut
anorganik dan organik, tetapi tong sampah diangkut secara rutin ketempat pembuangan
tersebut dalam pengadaannya masih kurang sampah terpadu.
untuk alat tempat pembuangan sampah, karena
belum setiap rumah memiliki. Dari tong sampah Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan
yang tersedia dalam rumah tangga, ada sebagian Sampah
masyarakat yang memiliki tong sampah pemisah Partisipasi masyarakat dalam
antara sampah anorganik dan organik. pengelolaan sampah merupakan keterlibatan
Sedangkan kebanyakan masyarakat yaitu 68 % masyarakat dalam proses-proses pengelolaan
hanya memiliki satu tong sampah biasa yang sampah mulai dari diri sendiri, yang dapat
terdapat di depan rumah warga desa karang dilakukan secara langsung berarti masyarakat
intan, bukan tong sampah pemisah antara aktif menyumbangkan tenaga dalam proses
organik dan anorganik. pengelolaan sampah, seperti pemakaian bahan
Dengan adanya pengelolaan sampah yang masih dapat digunakan untuk mengurangi
rumah tangga sudah otomatis bahwa sampah sampah, memilah sampah, mengangkut ke
tersebut harus dipisah antara organik dan tempat pembuangan sementara memanfaatkan
anorganik, sehingga pengadaan alat berupa tong sampah kembali, dan mengikuti kegiatan
sampah sebagai penunjang pembuangan sampah kebersihan lingkungan.
pada tempatnya harus sudah mencukupi karena Sampah organik termasuk sampah yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya, tetapi mudah diuraikan oleh bakteri pengurai dengan
pada kenyataanya pengadaan tong sampah pada proses alami dan berlangsung dengan cepat.
desa karang intan saat ini masih sangat kurang Sedangkan Sampah Anorganik adalah sampah
keberadaannya. Keberadaanya tersebut pun yang tidak dapat diperbaharui lagi serta sampah
dapat dikatakan mewakili dari beberapa rumah, yang berasal dari proses industri.
artinya pada setiap rumah tidak memiliki tong Pada desa Karang Intan yang terdiri dari
sampah terpisah antara tong sampah organik dan 3 RT mayoritas masyarakat dalam pengelolaan
tong sampah anorganik. sampah rumah tangga masih sedikit kurang
Sarana pengangkutan sampah juga mengerti dalam pemisahan sampah organik dan
belum dilaksanakan dengan baik, karena anorganik. Karena faktor pendidikan
kegiatan pengangkutan sampah belum secara masyarakatnya masih rendah dan tidak adanya
rutin dilakukan sehingga sering menumpuk. suatu pengarahan tertentu dalam pemisahan
Seharusnya pengangkutan sampah Desa Karang sampah organik maupun anorganik. Namun di
Intan dilakukan secara rutin agar tidak terjadinya sisi lain masyarakatnya juga masih ada sebagian
penumpukan sampah yang terdapat di tong yang mengerti tentang pemisahan sampah
sampah pada setiap RT. Pengangkutan sampah organik dan anorganik. Menurut fakta yang kami
di Desa Karang Intan dilakukan setiap 1 minggu lihat dilapangan masyarakat Desa Karang Intan
sekali menggunakan motor tosa, motor tosa dalam pengelolaan sampah rumah tangga baik
disediakan oleh pemerintah setiap kampung 1 sampah organik maupun anorganik hanya
tosa agar memudahkan pengangkutan sampah dijadikan dalam satu wadah plastik dan tidak
secara rutin. adanya pembedaan bak sampah antara sampah
organik dan anorganik jadi masyarakatmya