Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

Publik ISSN :2301-573X

Jurnal Ilmu Administrasi

PERAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN KINERJA


APARAT DESA MOPUYA KECAMATAN BULAWA KABUPATEN
BONE BOLANGO

Muh Firyal Akbar

Program Administrasi Negara Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial


Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Email : firyalakbar@yahoo.co.id

Abstract
This research aimed to know the role of the head of village in improving the performance of officials Mopuya
village in sub district of Bulawa, Bone Bolango regency, to know the factors that impede improvement
performance of officials Mopuya village in sub district of Bulawa, Bone Bolango regency. While the benefits of
research for academics, are expected to be the brainstorming of knowledge and information that can be used as
a reference or grounding in any steps strategy of head village, the practical benefit, that is to increase the
knowledge and training to think systematically and bringing insight into the role of head of village in improving
the performance of officials village. The research approach used in this research is the phenomenological
approach implies that an approach where the researchers trying to understand the meaning of the events of
research and its relation to officers who investigated the ordinary people in a particular situation, or the type of
research is used descriptive qualitative research.The result of research showed that is the role of the head of
village in improving the performance of officials Mopuya village than do the good role with through 4 roles that
already been implemented by the head of village. While the factors that impede improvement performance of
officials Mopuya village that is the terms of attendance is not on time, lack of knowledge about computers, lack
of communication and lack of self-awareness of the officials that not active.

Keywords: Role, officials village, Mopuya Vilage

PENDAHULUAN mengurus kepentingan masyarakat setempat,


berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
Pembangunan nasional bangsa
setempat yang diakui dan dihormati dalam
Indonesia adalah pembangunan manusia
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
seutuhnya, yang menuju kepada masyarakat
Republik Indonesia, sebagai mana yang
adil, makmur, sejahtra dan untuk mewujudkan
tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor
diperlukan kesiapan diri sendiri yaitu dengan
72 Tahun 2005 tentang desa. PP RI. No. 72.
meningkatkan sumber daya yang ada.
Tahun 2005 (Bambang, 2012).
Pembangunan nasional yang multi dimensi
Pemerintah desa adalah organisasi
secara pengelolaannya melibatkan segenap
pemerintah desa terdiri atas unsur pimpinan
aparat pemerintahan, baik di tingkat pusat
yaitu Kepala Desa, unsur pembantu desa terdiri
maupun di tingkat daerah bahkan sampai di
atas Sekertaris Desa, Kepala Urusan
tingkat desa.
Pemerintah, Kepala Urusan Umum, Kepala
Pembangunan desa merupakan wujud
Urusan Pembangunan dan Kepala-kepala
suatu masyarakat yang adil dan makmur dalam
Dusun. Kepala desa mempunyai tugas
kehidupan masyarakat desa harus meningkat
menyelengarakan unsur pemerintah
dan harus kearah yang lebih baik melalui
pembangunan dan kemasyarakatan. Dalam
pelaksanaan program-program pembangunan
melaksanakan tugasnya kepala desa
desa serta dalam pembangunan desa dibantu
mempunyai wewenang memimpin
oleh pemerintah desa yang berperan penting
penyelengaraan pemerintah desa berdasarkan
dalam pembangunan serta memiliki kewajiban
kebijakan yang telah ditetapkan bersama BPD
dan tanggung jawab terhadap kemajuan dan
(Badan Pemusyawaratan Desa) dan
kemakmuran masyarakat desa.
mengajukan rencana peraturan desa
Desa adalah kesatuan masyarakat
(Mangkunegara, 2012).
hukum yang memiliki batas-batas wilayah
Kepemimpinan adalah pola penyeluruh
yang berwewenang untuk mengatur dan
dari tindakan seorang pemimpin baik yang

Volume 4 Nomor 1 Juni 2015


Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi

langsung maupun yang tidak langsung oleh masyarakat yang berada di tempat itu sehingga
bawahannya. Kepemimpinan menggambarkan memudahkan dalam kegiatan penelitian, serta
kombinasi yang konsisten dari falsafah, peneliti akan meneliti Kepala Desa, aparat desa
keterampilan, sifat dan sikap yang mendasari dan warga desa.
perilaku seseorang. Kepemimpinan
menunjukan secara lansung maupun tidak Desain Penelitian
langsung tentang keyakinan seorang pimpinan Melakukan penelitian ini penulis
terhadap kemampuan kinerja bawahannya. menggunanakn pendekatan fenomenologis
Kinerja adalah melakukan suatu yaitu pendekatan yang mengandung makna
kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan bahwa suatu pendekatan yang dimana peneliti
tanggung jawabnya dengan hasil yang berusaha memahami arti peristiwa penelitian
diharapkan. Kinerja dapat diketahui jika dan kaitannya terhadap aparat yang diteliti
individu atau kelompok individu mencapai serta orang-orang biasa dalam situasi tertentu.
keberhasilan kerja yang ditetapkan. Kriteria Sementara jenis yang digunakan adalah
keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan tertentu penilitian kualitatif deskriptif. Penggunaan
dalam mencapai suatau tujuan, tanpa adanya jenis dan pendekatan penelitian ini
target dan tujuan kinerja suatu organisasi atau dimaksudkan untuk mendeskripsikan temuan
seseorang tidak dapat tercapai atau mungkin penelitian dalam bentuk kalimat -kalimat
dapat diketahui karena tidak ada tolak ukur berupa keterangan atau pernyataan-pernyataan
dalam mencapai suatu keberhasilan. dari responden sesuai dengan kenyataan yang
Berdasarkan uraian di atas dapat ada. Sedangkan untuk mendapatkan data
dinyatakan kinerja adalah sebagai ekspresi penelitian maka peneliti menggunakan teknik
potensi berupa perilaku atau cara seseorang partisipatoris dimana peneliti menjadi sebagai
atau kelompok orang dalam melaksanakan instrumen untuk mendapatkan data penelitian.
suatu kegiatan atau tugas sehingga
menghasilkan kinerja dan tanggung jawab Teknik Pegumpulan Data
pekerjaan yang diberikan kepadanya. Kinerja Teknik pengumpulan data yang
dapat diukur berdasarkan 3 aspek, yaitu digunakan dalam penelitian ini yaitu, 1)
perilaku dalam melaksanakan tugas, kegiatan Observasi lapangan, teknik ini digunakan
atau cara untuk menghasilkan suatu hasil kerja untuk menyajikan gambaran realistik perilaku
dan hasil kinerja. Sehingga kinerjanya kurang atau kejadian yang nyata dan untuk mengamati
baik oleh karena itu kepala desa harus kondisi umum lokasi penelitian yang berfokus
mempunyai motivasi meningkatkan kinerja pada Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan
aparat desa, serta diperlukan inovasi yang baru Kinerja Aparatur Desa Mopuya. 2)
untuk meningkatkan kinerja aparat dengan cara Wawancara, teknik ini merupakan data dimana
memberikan ide baru, motivasi dan terjadinya komunikasi secara verbal antara
menfasilitasi serta memberikan pengarahan pewawancara dengan informan atau sumber
dalam berkerja terhadap aparat Desa Mopuya data dan merupakan teknik utama dilakukan
yang mempunyai kebiasaan kurang disiplin untuk mengenal data yang terkait dengan
dan kurang bertanggung jawab terhadap tugas Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan
dan kewajibannya, maka peran kepala desa Kinerja Aparatur Desa Mopuya Kecamatan
dalam meningkatkan kinerja aparat Bulawa Kabupaten Bone Bolango. 3)
keseluruhan sangat diperlukan. Peran kepala Dokumentasi, teknik ini digunakan sebagai
desa yang diperlukan antara lain sebagai pelengkap data dan untuk mendapatkan data
inisiator, motifator, fasilitator, dan mobilisator. sebagai bahan relevan untuk memperoleh data
yang berkait dengan masalah penelitian.
Dokumentasi yang digunakan peneliti untuk
METODE PENELITIAN mendapatkan data-data yaitu data jumlah
aparat yang belum maksimal dalam
Penelitian ini akan dilakukan di Desa
mengerjakan tugasnya dan data-data lain yang
Mopuya Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone
diperlukan.
Bolango. Pemilihan lokasi ini karena tempat
lokasi penelitian merupakan tempat yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
cukup strategis mudah dijangkau sehingga
Deskripsi hasil penelitian
memudahkan pelaksanaan penelilitian. Dan
Hasil penelitian menunjukan bahwa
peneliti telah cukup kenal baik dengan
Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan

Volume 4 Nomor 1 Juni 2015


Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi

Kinerja Aparat Desa Mopuya Kecamatan 5. Kurangnya kesadaran dari aparat yang
Bulawa Kabupaten Bone Bolango dengan kurang aktif dalam menjalankan tugas
menggunakan metode observasi, wawancara dan kewajibannya.
dan dokumentasi maka bisa di ketahui Ada pun upaya kepala desa dalam
bagaimana respon aparat desa terhadap peran- meningkatkan kinerja aparat desa yaitu:
peran serta hambatan dan upaya yang 1. Untuk lebih tegas lagi dalam segi
dilakukan oleh kepala desa berikut hasil kehadiran aparat dengan cara
penelitian: memberikan teguran berupa potongan
Kepala desa merupakan pemimpin yang gaji.
harus bertanggung jawab atas semua 2. Memberikan mereka pelatihan mengetik
masyarakatnya, baik tanggung jawab untuk atau kursus komputer agar bisa
membina masyarakat dan membangun desanya mengembangkan kemampuan mengetik
sendiri. Kepala desa memiliki beban berat serta mengajak studi banding kedesa-
tidak hanya mengatur masyarakat tetapi juga desa yang lebih maju agar bisa
harus menciptakan lingkungan yang aman menambah wawasan dan pengetahuan
damai dan tentram. Dalam mewujudkan hal aparat desa.
tersebut kepala desa harus berkerja sama 3. Melakukan koordinasi terus menerus
dengan aparat desa, kepala desa tidak dapat dan teratur agar bisa meningkatkan
menjalankan pemerintahan sendiri tampah kinerja aparat yang sesuai dan yang
bantuan dari aparat desa itu sendiri. Aparat diharapakan kepala desa.
desa dalam memberikan pelayanan terhadap 4. Berupaya meningkatkan komunikasi
masyarakat tanpa membeda-bedakan golongan yang baik antara kepala desa dan aparat
masyarakat tertentu dikarenakan memiliki desa sehingga kinerja aparat desa lebih
status yang berbeda. Kinerja aparat desa harus maksimal dalam menjalakan tugas dan
efektif agar tercipta keharmonisan terhadap kewajibannya.
aparat desa dan masyarakatnya. Mendatangkan aparat desa yang kurang
Peran kepala desa sebagai aktif kekantor desa serta mengklarifikasi apa
motivasi/motivator yaitu dengan cara penyebab menjadikan dia kurang aktif di
dorongan, rangsangan dan pengaruh atau kantor desa, kemudia mengambil keputusan
stimulasi yang diberikan individu ke individu setelah mengetahui alasannya.
lainnya sedemikian rupa, sehingga orang yang
diberikan motivasi tersebut menuruti atau
melaksanakan apa yang dimotivasikan secara KESIMPULAN
kritis, rasional dan penuh tanggung jawab.
Sehubungan dengan hasil penelitian dan
Motivas bisa diberikan seorang individu
pembahasan ini yang memiliki 2 indikator,
kepada kelompok, kelompok kepada individu
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
maupun dari kelompok ke kelompok.
1. Peran kepala desa dalam meningkatkan
Ada pun faktor-faktor penghabat dan
kinerja aparat Desa Mopuya, yang
kendala dalam peningkatan kinerja aparat desa
dilakukan kepala desa yaitu melakukan
yaitu:
perannya dengan baik melalui 4 peran
1. Dari segi kehadiran tidak tepat waktu
yang sudah dilakukan kepala desa pada
dalam berkerja, serta tidak memberikan
bab sebelumnya antara lain sebagai
informasi apa bila aparat tidak dapat
motivator, fasilitator, inovator dan
hadir kekantor desa.
mobilisator. Dengan adanya peran-peran
2. Kuranganya pengetahuan komputer dan
yang sudah dilakukan kepala desa
wawasan aparat desa yang menyebabkan
sehingga aparat desa lebih
aparat kurang maksimal dalam bekerja.
meningkatkan kinerjanya dari yang
3. Kurangnya koordinasi yang seimbang
sebelumnya.
antara kepala desa dan aparat desa
2. Faktor-faktor, penghambat peningkatan
sehingga kinerja aparat desa tidak sesuai
kinerja aparat Desa Mopuya. Hambatan
dengan apa yang diharapkan.
yang di hadapi kepala desa berupa: (a)
4. Kurangnya komunikasi yang kurang
dari segi kehadiran tidak tepat waktu
dimengerti aparat desa yang
dalam berkerja, serta tidak memberikan
menimbulkan kurang produktif dalam
informasi apa bila aparat tidak dapat
menjalakan tugas dan kewajibannya
hadir kekantor desa. (b) kuranganya
selama ini.

Volume 4 Nomor 1 Juni 2015


Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi

pengetahuan komputer dan wawasan


aparat desa yang menyebabkan aparat
kurang maksimal dalam bekerja. (c)
kurangnya koordinasi yang seimbang
antara kepala desa dan aparat desa
sehingga kinerja aparat desa tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan. (d)
kurangnya komunikasi yang kurang
dimengerti aparat desa yang
menimbulkan kurang produktif dalam
menjalakan tugas dan kewajiban selama
ini. (e) kurangnya kesadaran dari aparat
yang kurang aktif dalam menjalankan
tugas dan kewajibannya.
Berdasarkan kesimpulan diatas maka
peneliti mengharapkan dalam peran kepala
desa dalam meningkatkan kinerja aparat desa
sebagai berikut:
1. Kepala desa lebih bisa meningkatkan
kinerjanya dengan melaksanakan peran,
tugas dan kewajibannya dengan baik.
2. Aparat desa mau mengikuti apa yang
dilakukan kepala desa dan lebih bisa
aktif lagi dalam bekerja.
Masyarakat lebih bisa mendukung
kepala desa dan aparatnya agar ikut
berkerjasama demi kepentingan bersama serta
demi kemajuan desa.

DAFTAR PUSTAKA
Bambang W. 2012. Manajemen Kinerja
Pemerintah Daerah. Yogyakarta: PT.
Laksbang pressindo
Maluyu S P H. 2001. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Dasar kunci
keberhasilan. Jakarta: Haji Masagung
Jakson H J dan Multhis L R. 2006. Faktor-
faktor yang Mempengaruhi kinerja
(http://www.geocities.com/mas_tri/siste
mDP3.pdf). [Diakses 30 Mei 214].
Mangkunegara. 2012. Manajemen Kinerja
Pemerintah Daerah. Yogyakarta: PT.
Laksbang pressindo
Rivai. 2012. Manajemen Kinerja Pemerintah
Daerah. Yogyakarta: PT. Laksbang
pressindo

Volume 4 Nomor 1 Juni 2015

You might also like