Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Vol.2 No.

10 Maret 2022 3175


……………………………………………………………………………………………………...
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEMAND ATAS
PEMANFAATAN PENOLONG PERSALINAN DI PROVINSI BANTEN: ANALISIS
DATA SUSENAS 2019

Oleh
Natalia Melani1, Atik Nurwahyuni2
1,2
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
Email: 1natalia.melani959@gmail.com

Abstract
Public health development is one of the important aspects in overall national development. In
recent years the high maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR). The higher
the maternal and infant mortality rates in a country, it can be ascertained that the health status of
the country is poor. The purpose of this study was to examine the determinants of the use of birth
attendants in Banten Province. This study uses a quantitative research design. The multivariate
analysis used logistic regression with the econometric approach of the logit model. The sample
was taken based on the inclusion criteria, namely status in the household as wife/mother, married
woman, age 15-54 years old, had given birth to a live-born child and lived in Banten Province
which was recorded in the 2019 Susenas. The results obtained were delivery assistance in the
Banten Province. most (85.03%) have utilized health workers (midwives or doctors). The
predisposing factors that were significantly related to the use of birth attendants in Banten Province
were maternal age, number of children, maternal employment status and self-medication. The
determinants of enabling factors that are significantly related to the use of birth attendants in
Banten Province are economic status and ownership of health insurance. The variables of mother's
education level, husband's education level, husband's employment status, area of residence,
savings ownership, electronic media ownership, home ownership status and access to the internet
were not significantly related to the use of birth attendants in Banten Province. The most dominant
variable related to the use of birth attendants in Banten Province is the number of children with
OR = 4.3448, P value = 0.000.
Kata Kunci: Assistance, Childbirth, Health, Banten.

PENDAHULUAN bahwa derajat kesehatan negara tersebut buruk


Pembangunan kesehatan masyarakat (Kemenkes RI, 2018).
merupakan salah satu aspek penting dalam Hal ini disebabkan karena ibu hamil
pembangunan nasional secara menyeluruh dan bayi merupakan kelompok rentan yang
(Kementerian Kesehatan RI, 2008). Masalah memerlukan pelayanan maksimal dari petugas
kesehatan ibu dan anak merupakan masalah kesehatan, salah satu bentuk pelayanan yang
kesehatan yang perlu mendapat perhatian yang harus diberikan kepada ibu melahirkan adalah
lebih karena mempunyai dampak yang besar penolong oleh tenaga kesehatan (nakes)
terhadap pembangunan di bidang kesehatan dan (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2019).
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Beberapa tahun terakhir ini diakui dan diterima
(BPPD Banten, 2019). Salah satu indikator secara luas bahwa kematian maternal yang
derajat kesehatan masyarakat adalah Angka seharusnya dapat dicegah merupakan
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi pelanggaran terhadap hak-hak asasi
(AKB). Makin tinggi angka kematian ibu dan perempuan. Di seluruh dunia, Angka kematian
bayi di suatu negara maka dapat dipastikan ibu (AKI) di Indonesia tercatat sebesar 177

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
3176 Vol.2 No.10 Maret 2022
………………………………………………………………………………………………………
kematian per 100 ribu kelahiran hidup pada baru akan mencapai angka 161 per 100.000
2017. Rasio itu sudah lebih baik dari belasan kelahiran hidup. Kemudian terdapat data AKB
tahun sebelumnya yang lebih dari 200 kematian yang cukup tinggi di Indonesia (BPPD Banten,
per 100 ribu kelahiran hidup. Kendati, AKI 2019) .
Indonesia masih ketiga tertinggi di Asia Hasil Survei Demografi dan
Tenggara. (World Bank, (Lidwina, 2021)). Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017
Menurut Ketua Komite Ilmiah menunjukkan bahwa AKB 24 per 1.000
International Conference on Indonesia Family kelahiran hidup, dan AKABA 32 per 1.000
Planning and Reproductive Health (ICIFPRH), kelahiran hidup. Angka Kematian Balita telah
Meiwita Budhiharsana, hingga tahun 2019 AKI mencapai Target Pembangunan Berkelanjutan
Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305 per (TPB/SDGs) 2030 yaitu sebesar 25/1.000
100.000 kelahiran hidup. Padahal, target 13 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2018). Tinggi
Vol. XI, No.24/II/Puslit/Desember/2019 AKI ematian bayi berusia di bawah lima tahun
Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 per (balita) di Indonesia mencapai 28.158 jiwa pada
100.000 kelahiran hidup. Kepala Badan 2020. Dari jumlah itu, sebanyak 20.266 balita
Kependudukan dan Keluarga Berencana (71,97%) meninggal dalam rentang usia 0-28
Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, dalam hari (neonatal). Sebanyak 5.386 balita
acara Nairobi Summit dalam rangka ICPD 25 (19,13%) meninggal dalam rentang usia 29
(International Conference on Population and hari-11 bulan (post-neonatal). Sementara, 2.506
Development ke25) yang diselenggarakan pada balita (8,9%) meninggal dalam rentang usia 12-
tanggal 12-14 November 2019 menyatakan 59 bulan. Kematian balita post-neonatal paling
bahwa tingginya AKI merupakan salah satu banyak karena pneumonia, yakni 14,5%
tantangan yang harus dihadapi Indonesia (Kemenkes RI, 2021). Ada pula kematian balita
sehingga menjadi salah satu komitmen prioritas post-neonatal akibat diare sebesar 9,8%,
nasional, yaitu mengakhiri kematian ibu saat kelainan kongenital lainnya 0,5%, penyakit
hamil dan melahirkan (Susiana, 2019). syaraf 0,9%, dan faktor lainnya 73,9%.
Meningkatkan kesehatan ibu adalah Sementara, 42,83% kematian balita dalam
tujuan kelima Millenium Development Goals rentang usia 12-59 bulan karena infeksi parasit.
(MDGs) yang harus dicapai oleh 191 negara Ada pula kematian balita dalam rentang usia
anggota PBB pada tahun 2015, termasuk tersebut karena pneumonia sebesar 5,05%,
Indonesia (Direktorat Surveilans dan Karantina diare 4,5%, tenggelam 0,05%, dan faktor
Kesehatan — Direktorat Jenderal Pencegahan lainnya 47,41%.
dan Pengendalian Penyakit — Kementerian Tenaga kesehatan (bidan) merupakan
Kesehatan RI, n.d.). Mengurangi 2/3 AKI saat salah satu tenaga kesehatan yang berperan
melahirkan (1990- 2015) menjadi salah satu sebagai provider dan lini terdepan pelayan
target meningkatkan kesehatan ibu, selain akses kesehatan yang dituntut memiliki kompetensi
terhadap pelayanan kesehatan standar hingga profesional dalam menyikapi tuntutan
tahun 2015. AKI ditargetkan turun dari 390 per masyarakat di dalam pelayanan kebidanan.
100.000 kelahiran hidup pada tahun 1990 Bidan harus menguasai standar kompetensi
menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada yang telah diatur dalam peraturan Kepmenkes
tahun 2015. Hingga tahun 2015, ternyata target RI No.369/Menkes/SK/III/2007 yang
MDGs 5 tersebut tidak dapat dicapai (BPPD merupakan landasan hukum dari pelaksanaan
Banten, 2019). Hal ini memang sudah praktik kebidanan (Endah Widhi Astuti,
diprediksi sebelumnya. Dengan prediksi linier 2016)(Susiana, 2021). Namun demikian
AKI, Kementerian Kesehatan telah keterbatasan jumlah petugas kesehatan dalam
memperkirakan pada tahun 2015 Indonesia memberikan pelayanan kesehatan juga
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.10 Maret 2022 3177
……………………………………………………………………………………………………...
merupakan faktor memengaruhi kesehatan ibu b. Faktor ekonomi, seperti pendapatan, tarif,
dan bayi. Fenomena AKI tersebut juga harga pelayanan, cara pembayaran, biaya
dipengaruhi oleh faktor keterlambatan transportasi
mencapai akses pelayanan kesehatan, apalagi c. Faktor non ekonomi, seperti waktu,
ibu yang berdomisili di daerah pegunungan kemudahan akses mencapai pelayanan
(Susiana, 2021). kesehatan dan kualitas dari pelayanan
Kendala yang dihadapi dikarenakan kesehatan itu sendiri.
masih adanya desa yang tidak ditempati oleh 3. Teori Demand Pelayanan Kesehatan
tenaga kesehatan terlatih untuk persalinan Menurut Feldstein
(Bidan), sehingga pertolongan persalinan masih Feldstein (1966) berpendapat bahwa
ada yang dilakukan oleh dukun (tradisional). faktor yang berhubungan dengan demand
(Dinas kesehatan & Banten, 2017). terhadap pelayanan kesehatan sangat berkaitan
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti dengan faktor yang ada pada pasien dan
tertarik untuk meneliti tentang Determinan penyedia layanan kesehatan (provider) itu
Pemanfaatan Penolong Persalinan di Provinsi sendiri, yaitu:
Banten. a. Insiden penyakit atau kebutuhan pelayanan
dari pasien
LANDASAN TEORI b. Faktor sosiodemografi, yaitu umur, jenis
1. Teori Demand Pelayanan Kesehatan kelamin, status perkawinan, jumlah anggota
Menurut Grossman keluarga dan pendidikan
Grossman (1972) menyatakan bahwa c. Faktor ekonomi, yaitu pendapatan, harga
faktor yang mempengaruhi demand terhadap layanan, nilai waktu yang diperlukan untuk
pelayanan kesehatan adalah kejadian penyakit, mencari pengobatan
karakteristik budaya demografi dan faktor d. Faktor pada provider, berupa karakteristik
ekonomi. Konsumen mempunyai dua alasan provider (perilaku dan jenis keahlian petugas
dalam hal permintaan pelayanan kesehatan dan dokter)
yaitu: (a) kesehatan sebagai komoditas Model Perilaku Andersen
konsumen, dimana dengan kesehatan itu sendiri Menurut Andersen (1974) yang dikutip
konsumen merasa lebih baik dan dapat dari Notoatmodjo (2012) adalah model sistem
melakukan aktivitas fisik dengan leluasa tanpa kesehatan (health system model) berupa model
ada gangguan dari kesehatan mereka sendiri kepercayaan kesehatan sering disebut sebagai
dan (b) kesehatan sebagai investasi, dimana model penentuan siklus kehidupan (life cycle
kondisi sehat menentukan jumlah waktu yang determinants model) atau model perilaku
tersedia untuk seseorang agar dapat bekerja dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan
melakukan aktitivas lainnya. (behavior model of health services utilization).
2. Teori Demand Pelayanan Kesehatan Determinan pelayanan kesehatan meliputi tiga
Menurut Mills faktor, yaitu :
Mills (1990) berpendapat bahwa a. Karakteristik Predisposisi (Predisposing
demand terhadap pelayanan kesehatan dapat Characteristics), menggambarkan bahwa
diartikan sebagai bertemunya kemampuan dan kecenderungan suatu individu menggunakan
kemauan membayar pada diri seseorang, yang pelayanan kesehatan yang berbeda-beda
dapat dikaitkan dengan : disebabkan oleh adanya ciri-ciri individu,
a. Faktor demografi, seperti umur, pendidikan, yaitu :
jenis kelamin dan status kesehatan. • Ciri demografi, seperti jenis kelamin,
status perkawinan dan umur

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
3178 Vol.2 No.10 Maret 2022
………………………………………………………………………………………………………
• Struktur sosial, seperti tingkat yaitu variabel-variabel independen dan variabel
pendidikan, pekerjaan, suku, ras, budaya dependen diukur sekaligus pada saat yang sama
dan hobi (Sastroasmoro, dalam (Aziza, 2017)
• Kepercayaan berupa keyakinan bahwa Populasi dalam penelitian ini adalah ibu
pelayanan kesehatan dapat menolong yang termasuk dalam kategori wanita dengan
proses penyembuhan penyakit. status kawin yang berumur 15-54 tahun yang
b. Karakteristik Kemampuan (Enabling pernah melahirkan anak lahir hidup dan tercatat
Characteristics), berupa kemampuan dalam data SUSENAS Tahun 2019. Sedangkan
pengguna yang dipengaruhi oleh sampel diambil berdasarkan kriteria inklusi
kemampuan untuk membayar dengan yaitu status dalam rumah tangga sebagai
sumber daya yang ada dalam hal ini sumber istri/ibu, wanita kawin, umur 15-54 tahun,
daya keluarga (penghasilan, kepemilikan pernah melahirkan anak lahir hidup dan tinggal
asuransi, daya beli dan pengetahuan tentang di Provinsi Banten.
layanan kesehatan) dan sumber daya Dalam penelitian ini, yang dilakukan
masyarakat (sarana prasarana, rasio adalah menjelaskan tentang hubungan variabel
penduduk, jumlah tenaga kesehatan). seperti umur ibu, tingkat pendidikan ibu,
c. Karakteristik Kebutuhan (Need tingkat pendidikan suami, status pekerjaan ibu,
Characteristics), disebut juga sebagai status pekerjaan suami, jumlah anak, wilayah
kesakitan karena mewakili kebutuhan akan tempat tinggal, pengobatan sendiri, status
pelayanan kesehatan. Kebutuhan (need) ekonomi, kepemilikan tabungan, kepemilikan
dibagi menjadi dua kategori yaitu yang Jaminan Kesehatan, kepemilikan media
dirasakan secara subyektif oleh individu dan elektronik, status kepemilikan rumah dan akses
berdasarkan penilaian klinis. ke internet terhadap pemanfaatan penolong
Kerangka Konsep persalinan di Wilayah Kerja Provinsi Banten.
Teknik Analisis Data
Analisis Univariat
Analisis ini dilakukan pada setiap
variabel untuk mengetahui gambaran distribusi
frekuensi dari masing-masing variabel yang
diteliti, yaitu variabel dependen dan variabel
independen. Setiap variabel akan disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi (Yani,
2019). Berikut rumus yang digunakan untuk
mengetahui nilai persentase frekuensi:
𝑓
%𝐹 = 𝑥 100%
𝑁
Dimana :
METODE PENELITIAN f = frekuensi
Penelitian ini menggunakan rancangan N = nilai total dari data atau pengamatan
penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross Analisis Bivariat
sectional. Pendekatan ini digunakan karena Analisis ini dilakukan untuk
ingin menggambarkan distribusi frekuensi mengetahui hubungan antara variabel dependen
variabel independen dan variabel dependen dengan seluruh variabel independen, yaitu
serta ingin mempelajari dinamika hubungan digunakan untuk melihat hubungan variabel
antara variabel independen dengan variabel seperti umur ibu, tingkat pendidikan ibu,
dependen dengan model pendekatan point time tingkat pendidikan suami, status pekerjaan ibu,
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.10 Maret 2022 3179
……………………………………………………………………………………………………...
status pekerjaan suami, jumlah anak, wilayah Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel
tempat tinggal, pengobatan sendiri, status Pemanfaatan Penolong Persalinan
ekonomi, kepemilikan tabungan, kepemilikan
Jaminan Kesehatan, kepemilikan media
elektronik, status kepemilikan rumah dan akses
ke internet terhadap pemanfaatan penolong
persalinan di Provinsi Banten. Analisis data Sumber : Data Sekunder yang diolah (2021)
dilakukan secara statistik dengan menggunakan Hasil statistik pada tabel 1
metode Chi-Square. menggambarkan bahwa sebagian besar
Analisis Multivariat responden memanfaatkan penolong persalinan
Analisis ini dilakukan untuk pada tenaga kesehatan sebanyak 85,03%.
mengetahui hubungan antara beberapa variabel Tabel 2. Distribusi Frekuensi Faktor
independen secara bersamaan dengan variabel Predisposisi
dependen. Dalam penelitian ini, analisis
multivariat menggunakan regresi logistik
dengan pendekatan ekonometrika model logit.
Uji Model Logit digunakan untuk mengetahui
peluang karakteristik ibu dan karakteritik
kemampuan terhadap pemanfaatan penolong
persalinan di Provinsi Banten.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
A. Hasil Analisi Univariat
Analisis ini digunakan untuk
menjelaskan karakteristik dan distribusi
frekuensi masing masing variabel yang diteliti
baik variabel dependen maupun variable
independent (Muhson, n.d.) . Variabel yang
dianalisa adalah faktor predisposisi
(predisposing factors) diantaranya umur ibu,
tingkat pendidikan ibu, tingkat pendidikan
suami, status pekerjaan ibu, status pekerjaan Sumber : Data Sekunder yang diolah (2021)
suami, jumlah anak dan pengobatan sendiri dan Berdasarkan hasil statistik mengenai
faktor pemungkin (enabling factors)
faktor predisposisi (predisposing factors) yang
diantaranya status ekonomi, wilayah tempat terdapat pada tabel 2 di atas menggambarkan
tinggal, kepemilikan tabungan, kepemilikan bahwa pada tahun 2019 sebagian besar
jaminan kesehatan, kepemilikan media responden merupakan responden dengan umur
elektronik, status kepemilikan rumah dan akses ibu berisiko sebanyak 69,87%, pendidikan
ke internet. rendah sebanyak 90,91%, ibu tidak bekerja
sebanyak 57,99%, pendidikan suami rendah
89,53%, suami bekerja sebanyak 95,64%,
jumlah anak < 2 anak sebanyak 89,76% dan
tidak pernah melakukan pengobatan sendiri
sebanyak 72,92%.

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
3180 Vol.2 No.10 Maret 2022
………………………………………………………………………………………………………
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Faktor Tabel 4. Hasil Uji Bivariat faktor
Pemungkin predisposisi (predisposing factors)

Sumber : Data Sekunder yang diolah (2021)


Berdasarkan hasil uji statistik yang
Sumber : Data Sekunder yang diolah (2021) terdapat pada tabel 4 di atas dapat diketahui
Berdasarkan hasil statistik mengenai bahwa pada tahun 2019 semua variable
faktor pemungkin (enabling factors) yang independen berhubungan signifikan dengan
terdapat pada tabel 3 di atas menggambarkan dengan pemanfaatan penolong persalinan di
bahwa pada tahun 2019 sebagian besar Provinsi Banten yaitu: umur ibu (P= 0,000),
responden merupakan responden berstatus status pekerjaan ibu (P= 0,000), status
sangat kaya sebanyak 21,93%, wilayah tempat pekerjaan suami (P= 0,000), jumlah anak (P=
tinggal ibu di wilayah perkotaan sebanyak 0,000), dan pengobatan sendiri (P= 0,003).
63,57%, tidak memiliki tabungan sebanyak Hasil analisis hubungan antara faktor
70,43%, memiliki Jaminan Kesehatan Nasional pemungkin (enabling factors) yaitu: status
(JKN) sebanyak 61,40%, memiliki media ekonomi, wilayah tempat tinggal, kepemilikan
elektronik sebanyak 74,05%, memiliki rumah tabungan, kepemilikan jaminan kesehatan,
sendiri sebanyak 82,80% dan tidak pernah kepemilikan media elektronik, status
mengakses internet sebanyak 54,89%. kepemilikan rumah dan akses ke internet
B. Hasil Analisis Bivariat dengan pemanfaatan penolong persalinan di
Hasil analisis hubungan antara faktor Provinsi Banten, tertuang dalam tabel di bawah
predisposisi (predisposing factors) seperti ini :
umur ibu, tingkat pendidikan ibu, tingkat
pendidikan suami, status pekerjaan ibu, status
pekerjaan suami, jumlah anak, pengobatan
sendiri dengan pemanfaatan penolong
persalinan di Provinsi Banten, tertuang dalam
tabel di bawah ini:

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.10 Maret 2022 3181
……………………………………………………………………………………………………...
Tabel 5. Hasil Uji Bivariat faktor dan akses ke internet dengan pemanfaatan
pemungkin (enabling factors) penolong persalinan di Provinsi Banten.
Tabel 6. Hasil Uji Signifikan Determinan
yang Berhubungan dengan Pemanfaatan
Penolong Persalinan di Wilayah Provinsi
Banten

Sumber : Data Sekunder yang diolah (2021)


Berdasarkan hasil statistik yang terdapat
pada tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa pada
tahun 2019 terdapat hubungan yang signifikan
antara status ekonomi (P= 0,000), kepemilikan Sumber : Data Sekunder yang diolah (2021)
jaminan kesehatan (P= 0,005), status Berdasarkan tabel 6 di atas, dapat
kepemilikan rumah (P= 0,000) dan akses ke diketahui bahwa variabel yang mempunyai
internet (P= 0,002) dengan pemanfaatan hubungan signifikan dengan pemanfaatan
penolong persalinan di Provinsi Banten. penolong persalinan di Provinsi Banten adalah
Namun tidak terdapat hubungan antara umur ibu, jumlah anak, status pekerjaan ibu,
kepemilikan tabungan (P= 0,365>0,05), pengobatan sendiri, status ekonomi sangat kaya
wilayah tempat tinggal (P= 0,346>0,05) dan dan kepemilikan jaminan kesehatan.
kepemilikan media elektronik (P= Sedangkan variabel tingkat pendidikan ibu,
0,104>0,05). tingkat pendidikan suami, status pekerjaan
C. Hasil Analisis Multivariat suami, wilayah tempat tinggal, kepemilikan
Analisis ini digunakan untuk tabungan, kepemilikan media elektronik, status
mengetahui hubungan dan faktor yang paling kepemilikan rumah dan akses ke internet tidak
dominan dari umur ibu, tingkat pendidikan ibu, berhubungan signifikan dengan pemanfaatan
tingkat pendidikan suami, status pekerjaan ibu, penolong persalinan di Provinsi Banten.
status pekerjaan suami, jumlah anak, Variabel yang paling dominan berhubungan
pengobatan sendiri, status ekonomi, wilayah dengan pemanfaatan penolong persalinan di
tempat tinggal, kepemilikan tabungan, Provinsi Banten adalah jumlah anak dengan
kepemilikan jaminan kesehatan, kepemilikan nilai OR = 4,3448, nilai P value = 0,000.
media elektronik, status kepemilikan rumah
……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
3182 Vol.2 No.10 Maret 2022
………………………………………………………………………………………………………
Pembahasan merupakan salah satu faktor internal yang
Pertolongan persalinan oleh tenaga merupakan determinan perilaku pemanfaatan
kesehatan adalah pelayanan persalinan yang pelayanan kesehatan. Dalam model
aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sumberdaya keluarga (family resource models)
yang kompeten (Menteri Kesehatan Republik dikatakan bahwa pendapatan keluarga
Indonesia, 2014). Cakupan pertolongan merupakan karakteristik yang mengukur
persalinan oleh tenaga kesehatan kesanggupan individu atau keluarga untuk
menggambarkan kemampuan manajemen memperoleh pelayanan kesehatannya
program KIA dalam pertolongan persalinan (Notoatmodjo, 2007).
sesuai standar (Kemenkes RI, 2010). Para ahli Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kesehatan ibu sepakat bahwa kehadiran tenaga variabel jumlah anak adalah yang paling
kesehatan selama persalinan dan periode awal dominan. Ibu dengan pengalaman melahirkan
postpartum mungkin merupakan kunci penting yang terlalu sering dapat berakibat buruk pada
untuk mengurangi kematian ibu. Umur kesehatan ibu itu sendiri. Hal ini dikarenakan
merupakan karakteristik demografi yang juga ibu yang terlalu sering melahirkan dapat
mencerminkan atau berhubungan dengan dimungkinkan akan mengalami risiko
karakteristik sosial (perbedaan sosial dari umur perdarahan saat persalinan sampai dengan
mempengaruhi berbagai tipe dan ciri ciri sosial) sulitnya proses persalinan yang disebabkan
(Enadarlita, 2019). Terdapat asumsi bahwa karena melemahnya kemampuan rahim untuk
perbedaan derajat kesehatan, derajat kesakitan, berkontraksi. Selain juga harus diperhatikan
dan pemanfaatan pelayanan kesehatan sedikit mengenai umur ibu melahirkan karena ibu
banyak akan berhubungan dengan umur melahirkan yang terlalu muda juga mempunyai
tersebut. Pendidikan mencerminkan keadaan peluang untuk mengalami komplikasi.
sosial dari individu atau keluarga. Setiap
karakteristik sosial tertentu akan menunjukkan PENUTUP
gaya kehidupan tertentu pula (Irwan, 2017). Kesimpulan
Demikian pula halnya dengan pemanfaatan Pertolongan persalinan di wilayah
pelayanan kesehatan sebagai salah satu gaya Provinsi Banten sebagian besar (85,03%) sudah
hidup yang juga ditentukan oleh karakteristik memanfaatkan tenaga kesehatan (bidan atau
social (Pratiwi et al., 2014). Pemanfaatan dokter). Determinan faktor predisposisi
pelayanan kesehatan adalah satu satu aspek (predisposing factors) yang berhubungan
dari gaya hidup, yang ditentukan oleh signifikan dengan pemanfaatan penolong
lingkungan sosial, fisik, dan psikologis. persalinan di Provinsi Banten adalah umur ibu,
Individu yang berbeda secara sosial jumlah anak, status pekerjaan ibu dan
mempunyai kecenderungan yang tidak sama pengobatan sendiri. Determinan faktor
dalam mengerti dan bereaksi terhadap pemungkin (enabling factors) yang
kesehatannya. Pemanfaatan pelayanan berhubungan signifikan dengan pemanfaatan
kesehatan sebagai sebuah keputusan perilaku penolong persalinan di Provinsi Banten adalah
tidakhanya di tentukan oleh tingkat umur, status ekonomi dan kepemilikan jaminan
tingkat pendidikan atau pekerjaanseseorang. kesehatan. Variabel yang paling dominan
Meskipun perilaku pemanfaatan pelayanan berhubungan dengan pemanfaatan penolong
kesehatan adalah bentuk respon atau reaksi persalinan di Provinsi Banten adalah jumlah
terhadap stimulus dari luar individu, namun anak dengan nilai OR = 4,3448, nilai P value =
dalam memberikan respon sangat tergantung 0,000.
pada faktor lain dari individutersebut. Sikap
dan keyakinan terhadap pelayanan kesehatan
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.10 Maret 2022 3183
……………………………………………………………………………………………………...
Saran of Private Pathway Services in West Java.
Pemerintah khususnya Dinas Kesehatan 3(1), 402–419.
diharapkan dapat lebih memberikan sosialisasi [7] Endah Widhi Astuti. (2016). Konsep
mengenai kesehatan ibu hamil dan melahirkan Kebidanan dan Etikolegal Dalam Praktik
melalui jalur pendidikan dan juga penyuluhan Kebidanan. Kementerian Kesehatan
mengenai umur yang aman untuk melahirkan Republik Indonesia.
serta bahaya komplikasi karena seringnya [8] Feldstein, J Paul. 1966.Research on the
melahirkan. Demand for Health Services. The
Milbank Memorial Dund
DAFTAR PUSTAKA Quarterly.Vol.44,No.3,Jul, 1966 pp128-
[1] Aziza, N. (2017). Metode Penelitian 165. Available from:
Metode Penelitian. Metode Penelitian https://www.jstor.org/stable/3348968,
Kualitatif, 43. https://doi.org/10.2307/3348968
[2] Andersen RM. Andersen and Newman [9] Grossman, Michael, 1972. "On the
(1995) Framework of Health Services Concept of Health Capital and the
Utilization. J Health Soc Behav Demand for Health," Journal of Political
[Internet]. 1995;36 (Desember):1–10. Economy, University of Chicago Press,
Available from: vol. 80(2), pages 223-255, March-Apr.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/77 [10] Irwan. (2017). Etika dan Perilaku
3 8325 Kesehatan.
[3] BPPD Banten. (2019). Strategi [11] Kemenkes RI. (2010). Pedoman
Penurunan Kematian Ibu Dan Anak. Pemantauan Wilayah Setempat
Journal of Chemical Information and Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA).
Modeling, 53(9), 1689–1699. Kementrian Kesehatan RI, Direktorat
https://bappeda.bantenprov.go.id/lama/u Jendral Bina Kesehatan Masyarakat,
pload/PPID/KAJIAN/2019/STRATEGI Direktorat Bina Kesehatan Ibu, 1 of 76.
PENURUNAN KEMATIAN IBU DAN [12] Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan
ANAK .pdf Indonesia Tahun 2017. Kemenkes RI.
[4] Dinas kesehatan, & Banten. (2017). [13] KEMENKES RI. (2021). Profil
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Indonesia 2020. In
Kesehatan Provinsi Banten tahun 2017- Kementrian Kesehatan Republik
2022. Indonesia.
[5] Direktorat Surveilans dan Karantina https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/
Kesehatan — Direktorat Jenderal download/pusdatin/profil-kesehatan-
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-
— Kementerian Kesehatan RI. (n.d.). Tahun-2020.pdf
Posisi pencapaian MDG’S di Indonesia. [14] Kementerian Kesehatan RI. (2008).
https://kespel.kemkes.go.id/news/news_ Naskah Akademik UU Rumah Sakit
public/detail/37 [Academic Review on Hospital Law].
[6] Enadarlita. (2019). HUBUNGAN December 12, 1–53.
PENGETAHUAN DAN http://www.hukor.depkes.go.id/uploads/
KARAKTERISTIK AKSEPTOR produk_hukum/Naskah_Akademik_RU
DENGAN PENGGUNAAN PELAYANAN U_Rumah_Sakit.pdf
KB JALUR SWASTA DI JAWA BARAT [15] Lidwina, A. (2021). Angka Kematian Ibu
The Relationship of Knowledge and Indonesia Ketiga Tertinggi di Asia
Characteristics of Acceptors with the Use Tenggara | Databoks. Databoks, 2017.

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
3184 Vol.2 No.10 Maret 2022
………………………………………………………………………………………………………
[16] Mills, A.G. 1990. Ekonomi Kesehatan 13(5).
Untuk Negara-negara Sedang [25] Yani, R. W. E. (2019). Riset
Berkembang. Jakarta, Dian Rakyat. Epidemiologi Bidang Kesehatan.
[17] MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA. (2014). PERATURAN
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2014.
https://doi.org/10.1300/J064v05n01_12
[18] MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA. (2019). PERATURAN
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2019.
April, 33–35.
[19] Muhson, A. (n.d.). Teknik Analisis
Kuantitatif. Makalah Teknik Analisis II,
1–7.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/1322328
18/pendidikan/Analisis+Kuantitatif.pdf
[20] Notoatmodjo, S. (2007). Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka
Cipta, Jakarta
[21] NURYADI, TUTUT DEWI ASTUTI,
ENDANG SRI UTAMI, & MARTINUS
BUDIANTARA. (2017). Dasar-Dasar
Statistika Penelitian.
http://lppm.mercubuana-yogya.ac.id/wp-
content/uploads/2017/05/Buku-
Ajar_Dasar-Dasar-Statistik-
Penelitian.pdf
[22] Pratiwi, A., Balqis, M., AKK, Y. A.-J., &
2014, U. (2014). Faktor yang
Berhubungan dengan Pemanfaatan
Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga
Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas
Barebbo Kabupaten Bone.
Repository.Unhas.Ac.Id, 3(1), 1–13.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/ha
ndle/123456789/9372/ANDI ADNI
PRATIWI_K11110108.pdf?sequence=1
[23] Susiana, S. (2019). Angka Kematian Ibu :
Faktor Penyebab Dan Upaya
Penanganannya.
[24] Susiana, S. (2021). URGENSI
PENGATURAN HAK KESEHATAN
REPRODUKSI PEREMPUAN. Info
Singkat Bidang Kesejahteraan Sosial,
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

You might also like