Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol. 14, No. 4, Oktober 2011, hal 135 - 138

STUDI UJI ALTERNATIF KUALITAS MINYAK


GORENG BERDASARKAN PERUBAHAN
POLARISASI CAHAYA TERIMBAS
 
Ade Ika Susan, K. Sofjan Firdausi dan Wahyu Setia Budi
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika UNDIP
 
Abstract
In this research, we report the quality of several cooking oils before and after heating.
The parameter of quality was based on electrooptics characteristic or, so called, the change of
polarization angle induced by external electric field. In this examination, it was used three
different brands of cooking oils. The samples were heated in the time interval between 0-120
minutes. The electrooptics characteristic was determined by measuring the change of
polarization angle of light as it passed through the oil while it was applied by external electric
field. The field was produced by two parallel plates connected to different potential between 0-
9kV. The light source was diode laser at λ = 650 nm and λ = 532 nm. The quality of oil was then
determined by average polarization angle per potential difference, i.e. α ≡ Δθ/ΔV. Based on the
result of observation, the fresh oil before heated has smaller change of polarization angle than
oil after heated, which is in agreement to the previous study. The longer heating time is, more
free radicals are produced, which leads to higher polarization. It shows also that the change of
polarization depends on the wavelength. From two diode lasers, the effective wavelength to
produce higher number free radicals is obtained by 532 nm. The increasing average of
polarization angle is linearly to the increasing of heating time. It is obvious that the electrooptics
parameter could be proposed as an alternative quality test of cooking oil.
Keyword: Cooking oil quality, Change of polarization angle, electrooptics

Abstrak
Dalam penelitian ini, telah dilakukan uji kualitas minyak goreng pada berbagai minyak
goreng sebelum dan setelah dipanaskan. Parameter kualitas yang diuji pada minyak goreng
adalah sifat elektrooptis atau yang dikenal dengan polarisasi cahaya terimbas. Pengujian
dilakukan pada tiga sampel minyak goreng nabati yang berbeda dengan merk A, B dan C.
Masing-masing sampel dipanasi dalam interval waktu 0 menit sampai 120 menit. Sifat
elektrooptis minyak goreng dapat ditentukan dengan mengukur perubahan sudut polarisasi
minyak goreng dalam medan listrik statis yang dihasilkan dari dua plat sejajar dan diberi
tegangan dari 0 sampai 9 kV. Sumber cahaya yang digunakan yaitu laser dioda merah ( λ = 650
nm) dan laser dioda hijau ( λ =532 nm). Kualitas minyak goreng ditentukan berdasarkan sudut
putar rerata per beda potensial yaitu α ≡ Δθ/ΔV. Berdasarkan hasil penelitian, minyak sebelum
dipanaskan mengalami perubahan sudut polarisasi lebih kecil daripada minyak setelah
dipanaskan, yang sesuai dengan hasil studi sebelumnya. Semakin lama pemanasan, semakin
besar radikal bebas yang dihasilkan, dan yang akhirnya membentuk polarisasi semakin besar
pula. Dari hasil penelitian nampak bahwa panjang gelombang cahaya mempengaruhi besarnya
perubahan polarisasi. Dalam kasus ini untuk dua buah laser dioda merah dan hijau, perubahan
polarisasi lebih efektif bila digunakan pada λ = 532 nm. Kenaikan perubahan polarisasi
berbading lurus dengan kenaikan waktu pemanasan. Sehingga nyata bahwa parameter
elektrooptis dapat digunakan untuk pengujian alternatif kualitas minyak goreng.
Kata kunci : kualitas minyak goreng, perubahan sudut polarisasi, elektrooptis.
 
Pendahuluan Minyak goreng yang dikonsumsi sehari-
Minyak goreng adalah salah hari sangat erat kaitannya dengan
satu kebutuhan pokok masyarakat kesehatan tubuh. Minimnya
Indonesia pada umumnya dalam rangka pengetahuan masyarakat tentang
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. penggunaan minyak goreng yang baik

135
Ade Ika Susan dkk Studi Uji Alternatif…

menyebabkan masyarakat kualitas alternatif pada pengujian


menggunakannya secara tidak tepat. minyak goreng. Saat itu diusulkan
Seringkali ditemukan bahwa bahwa kenaikan sudut polarisasi atas
penggunaan minyak goreng yang terlalu kenaikan medan diakibatkan oleh
lama sehingga menyebabkan terjadinya timbulnya radikal bebas, yang disinyalir
perubahan warna, bau dan sifat-sifat sebagai faktor dominan pada kerusakan
fisika maupun kimia lainnya dari minyak.
minyak goreng itu sendiri. Perubahan Pada tulisan ini hendak dibahas
sifat fisika pada minyak goreng selama bagaimana nilai awal perubahan sudut
ini belum dieksploitasi secara tuntas polarisasi untuk berbagai minyak goreng
terutama berkaitan dengan perubahan kelapa sawit, dan perbedaannya bila
kualitas minyak itu sendiri. sampel sudah mengalami pemanasan.
Secara sederhana dari metode
sebelumnya, telah dilakukan studi ulang Metode Penelitian
uji kualitas minyak goreng oleh Sutiah Preparasi Sampel
(2008) dengan parameter viskositas dan Tiga merk minyak goreng
indeks bias [1]. Dari penelitian tersebut kelapa sawit dipanasi dalam waktu
secara kualitatif ditunjukkan bahwa interval 0 – 120 menit menggunakan
minyak goreng yang paling baik yaitu furnace pada suhu rata-rata 200°C, dan
minyak goreng dengan nilai viskositas kemudian dibagi menjadi tujuh kondisi
dan indeks bias yang besar. Namun yang berbeda: sebelum dipanaskan (A0,
secara kuantitatif hasil pengukuran B0, C0), yang telah setelah dipanaskan
masih belum akurat. 20 menit (A1, B1, C1), setelah
Pada studi sifat elektrooptis dipanaskan 40 menit (A2, B2, C2),
dalam minyak goreng ternyata diperoleh dipanaskan 60 menit (A3, B3, C3),
hasil yang di luar dugaan sebelumnya, dipanaskan 80 menit (A4, B4, C4),
yakni kenaikan sifat elektrooptis secara dipanaskan 100 menit (A5, B5, C5) dan
kuadratis dengan bertambahnya medan dipanaskan 120 menit (A6, B6, C6).
listrik luar pada sampel minyak goreng
Kalibrasi Sistem Elektrooptis
dari kelapa sawit [2, 3]
Sebelum pengujian sampel,
sistem peralatan elektrooptis perlu
θ = θ0 + θ1V + θ2V2 (1)
dikalibrasi dengan uji linieritas sifat
optis larutan gula, dan linieritas
dengan θ adalah perubahan sudut elektrooptis larutan garam mengacu
polarisasi setelah dikenai medan, θ0 pada prosedur dalam referensi [2].
sudut polarisasi sebelum adanya medan,
θ1 dan θ2 koefisien tetap linier dan Pengukuran Nilai Rerata Sudut
kuadratis, serta V beda potensial yang Polarisasi
dikenakan pada sampel. Parameter Sampel-sampel tersebut diberi
perubahan sudut polarisasi cahaya medan listrik yang dihasilkan pada plat
tersebut, berdasarkan pada referensi [2 logam sejajar dengan memberi tegangan
& 3], dianggap lebih mampu untuk searah 0 – 9 kV dengan tiap kenaikan
mengukur dan membedakan kualitas tegangan 1 kV. Pada tiap kenaikan beda
minyak goreng, karena menunjukkan potensial itu diukur perubahan polarisasi
adanya perbedaan berupa nilai yang cahaya menggunakan sumber cahaya
jelas pada masing-masing sampel laser dioda merah dan hijau masing-
minyak goreng. masing dengan λ = 650 nm dan λ = 532
Hasil dari penelitian ini nm. Detail langkah-langkah eksperimen
memungkinkan bahwa parameter menggunakan prosedur pada referensi
elektrooptis dapat dijadikan sebagai nilai [2]. Nilai elektroopis sebagai tolok ukur

136
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 14, No. 4, Oktober 2011, hal 135 - 138

kualitas minyak adalah α yang medan listrik luar mempermudah


didefiniskan sebagai nilai rerata terbentuknya radikal bebas.
persamaan (1) dalam interval tegangan 0 Nilai Sudut Polarisasi Awal Berbagai
– 9 kV dengan persamaan Minyak
Hasil penelitian juga
α ≡ Δθ/ΔV (2) menunjukkan bahwa nilai rata-rata α
berbeda-beda untuk minyak berbagai
Hasil Dan Diskusi
merk, yang mengindikasikan nilai awal
Sudut Polarisasi pada λ = 650 nm dan radikal bebas pada masing-masing
532 nm minyak segar yang bervariasi,
Seperti telah diperoleh pada tergantung komposisi lemak. Gambar 2
studi awal [1-3], secara umum juga adalah perubahan sudut polarisasi
diperoleh sudut polarisasi berubah minyak merk A, B, C sebelum dipanasi
secara kuadratis terhadap besarnya sebagai fungsi beda potensial
medan listrik (atau beda potensial) yang
menggunakan λ = 532 nm. Dari hasil ini
dikenakan pada sampel, seperti terlihat
kami prediksi bahwa nilai awal tanpa
pada gambar 1 sesuai dengan persamaan
adanya tegangan mengindikasikan
(1), untuk λ = 650 nm dan λ = 532 nm. kandungan asam lemak bebas awal
dalam minyak. Namun hal ini masih
5
Laser 650nm perlu diuji lebih mendalam.
Laser 532nm
4
Perubahan sudut polarisasi ( )
0

7
Sampel A0
3 Sampel B0
6 Sampel C0
Perubahan sudut polarisasi ( )
0

5
2

1
3

2
0
0 2 4 6 8 10
1
Tegangan (kV)

Gambar 1. Perubahan sudut polarisasi 0


0 2 4 6 8 10
laser merah (λ=650 nm) dan laser hijau Tegangan (kV)
(λ=532 nm) terhadap kenaikan tegangan
pada minyak A0 (sebelum dipanasi).
Gambar 2 Perubahan sudut polarisasi
Kenaikan yang kuadratis pada hasil laser (λ=532 nm) terhadap kenaikan
di atas masih belum dapat dijelaskan tegangan pada minyak A0, B0 dan C0.
dengan detail, namun dipercaya sebagai (sebelum dipanaskan). Efek ini berlaku
akumulasi terbentuknya radikal bebas pula untuk λ = 650 nm.
yang dihasilkan dalam minyak goreng.
Dari kedua sumber cahaya yang Nilai α Berbagai Minyak setelah
digunakan, laser hijau (λ=532 nm) Dipanasi
mengalami perubahan sudut polarisasi Efek pemanasan membuat jarak
lebih besar dibandingkan dengan laser antar molekul minyak semakin
merah (λ=650 nm). Hal ini dikarenakan renggang. Pada molekul minyak goreng
cahaya dengan frekuensi tinggi yang renggang terjadi gaya Van der
mengeksitasi molekul minyak goreng Waals yang relatif lemah [4]. Selama
mendekati frekuensi serapan sehingga proses pemanasan dimungkinkan
memperpendek potensial disosiasinya terbentuknya molekul-molekul bebas
dan bersamaan dengan eksitasi oleh dalam minyak goreng dan lebih dapat

137
Ade Ika Susan dkk Studi Uji Alternatif…

menanggapi medan listrik yang Dari tabel, penurunan kualitas


diberikan sehingga mampu memutar ditunjukkan dengan kenaikan nilai α.
sudut polarisasi. Dengan demikian Semakin besar nilai α, semakin
grafik perubahan sudut yang bertambah radikal bebas yang terbentuk.
ditunjukkan oleh minyak setelah Bertambahnya radikal bebas dalam
mengalami pemanasan lebih besar medan listrik, menambah jumlah dipol
dibandingkan sebelum dipanaskan. Nilai listrik terimbas. Interaksi dengan cahaya
α untuk minyak A, B dan C adalah linier kemudian memutar sudut polarisasi
sebagai fungsi lama pemanasan (gambar semakin besar, yang ditandai sebagai
3). berkurangnya kualitas minyak.
7

sampel A Kesimpulan Dan Saran


sampel B
Sifat elektrooptis dapat
Sudut putar jenis elektrooptis ( /kV)

sampel C
digunakan untuk menentukan kualitas
0

minyak goreng, dengan indikasi pada


degradasi kualitas ditunjukkan oleh
5
kenaikan perubahan sudut polarisasi
cahaya. Namun demikian, nilai tersebut
4
perlu divalidasi dengan nilai standar
metode yang sudah ada, serta
0 20 40 60 80 100 120 dibandingkan dengan sampel minyak
waktu pemanasan (menit) lain yang sudah kadaluarsa dan
pemanasan yang lebih lama di atas 120
Gambar 3. Grafik rerata perubahan menit.
sudut polarisasi α (≡sudut putar jenis
elektrooptis) terhadap waktu pemanasan Daftar Pustaka
minyak goreng pada λ = 532 nm. [1.] Sutiah, K. Sofjan Firdausi, Wahyu
Setiabudi, 2008. Studi Kualitas
Tabel 1 berikut menampilkan berbagai Minyak Goreng dengan Parameter
nilai perubahan sudut polarisasi untuk Viskositas dan Indeks Bias, Berkala
berbagai merk minyak goreng A, B, dan Fisika, ISSN: 1410-9662, vol. 12,
C sebelum dipanasi, pada lama no. 2, hal: 53-58.
pemanasan 60 menit dan lama [2.] Nina Widyastuti, M. Azam, K.
pemanasan 120 menit, untuk panjang Sofjan Firdausi, 2009, Studi Sifat
gelombang 532 nm. Elektrooptis pada Minyak Goreng,
Berkala Fisika, ISSN: 1410-9662,
vol. 12, no. 2, hal: 63-68.
Tabel 1 Nilai perubahan sudut polarisasi
[3.] K. Sofjan Firdausi, Ade Ika Susan,
minyak goreng merk A, B, dan C
Wahyu Setiabudi, 2010, Sifat
terhadap lama pemanasan menggunakan
Elektrooptis pada Minyak Goreng,
laser λ=532 nm
(10-4) 0/kV Prosiding Seminar Nasional Fisika,
Minyak
Tanpa
Pemanasan
Pemanasan UNNES, ISBN: 978-602-97835-0-6,
pemanasan (120 hal.: FM109-1 – 3.
(60 menit)
(0 menit) menit)
A 3,89 4,22 4,44 [4.] Fessenden, R. J., dan Fessenden, J.
B 4,78 5,00 5,44 S., 1982. Kimia Organik, Penerbit
C 4,89 5,56 6,11 Erlangga, Jakarta.

138

You might also like