Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP

ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KEPUASAN KERJA


(Studi pada Tenaga Perawat RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang)

Ratya Shafira Arifiani


Endang Siti Astuti
Ika Ruhana
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail: ratyashafiraarifiani@gmail.com

ABSTRACT

This research purposes to analyze and explain the significant influence of transformational leadership on job
satisfaction, the significant influence of transformational leadership on Organizational Citizenship Behavior,
the significant influence of job satisfaction on Organizational Citizenship Behavior, and the indirect influence
of transformational leadership on Organizational Citizenship Behavior through job satisfaction. This
research uses a quantitative approach with type of explanatory research. This research used questionnaires
with 72 number of nurses in RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang. The sampling technique is simple random
sampling. The data analysis used is Path Analysis by t test as hypothesis testing. The results indicates that
transformational leadership has a significant influence on job satisfaction, transformational leadership has
no significant on Organizational Citizenship Behavior, job satisfaction has a significant on Organizational
Citizenship Behavior and transformational leadership has an indirect influence to Organizational Citizenship
Behavior through job satisfaction .

Keyword: Transformational leadership, organizational citizenship behavior, job satisfaction

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh signifikan kepemimpinan
transformasional terhadap kepuasan kerja, kepemimpinan transformasional terhadap Organizational
Citizenship Behavior,kepuasan kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior, dan pengaruh tidak
langsung kepemimpinan transformasional terhadap Organizational Citizenship Behavior melalui kepuasan
kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian explanatory research.
Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan jumlah responden 72 perawat di RSUD. Dr. Saiful Anwar
Malang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Analisis data yang digunakan
menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan uji t sebagai pengujian hipotesis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja,
kepemimpinan transformasional tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship
Behavior, kepuasan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior dan
kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh tidak langsung terhadap Organizational Citizenship
Behavior melalui kepuasan kerja.

Kata kunci: kepemimpinan transformasional, organizational citizenship behavior, kepuasan kerja

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 127


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful
Manusia pada dasarnya memiliki sifat Anwar atau biasa dikenal dengan RSSA
sosial yang berarti manusia tidak dapat hidup merupakan rumah sakit milik pemerintah dan
sendiri dan bergantung antara satu dengan yang merupakan rumah sakit pusat di kota Malang.
lainnya. Sifat ini bisa dimiliki oleh semua orang Rumah sakit ini terus berkembang sehingga
tanpa terkecuali jika hal ini diterapkan sejak dini menjadi rujukan dari beberapa wilayah di Jawa
dan di implementasikan dalam kondisi apapun. Timur karena memiliki peralatan maupun fasilitas
Sebuah organisasi membutuhkan sumber daya yang lengkap yang dapat membantu para pasien
manusia yang memiliki sikap sosial yang baik dan untuk menggunakannya.
dibutuhkan dalam melaksanakan tugasnya baik Perkembangan dan kemajuan yang terus
secara individu maupun kelompok. Sebuah dihasilkan oleh rumah sakit Saiful Anwar Malang,
organisasi terbentuk dari sekelompok individu tentu saja tidak lepas dari sosok pemimpin yang
yang memiliki karakteristik yang beragam yang mampu mengarahkan dan menggerakkan anak
disatukan untuk mengelola pemikiran menjadi buahnya untuk terus melakukan perubahan dalam
sebuah tujuan bersama. Hal ini juga tidak lepas dari lingkungan kerjanya. Selain sosok pemimpin, juga
peran dan pengelolaan sumber daya manusia yang terdapat faktor- faktor lain yang mungkin
baik. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan mempengaruhi perkembangannya sehingga
aset penting dalam organisasi. SDM mengacu memunculkan rasa kepuasan kerja yang timbul
kepada orang-orang yang terlibat di dalamnya. dalam masing-masing karyawan terutama perawat
Tanpa adanya orang-orang tersebut, organisasi yang dalam hal ini memiliki peran penting dalam
tidak akan berjalan dengan baik. Dibalik peran dan melayani pasien. Hal ini juga yang kemudian
pengelolaan sumber daya yang baik, juga ada peran dikaitkan dan dihubungkan dengan Organizational
seorang pemimpin dalam mempengaruhi dan Citizenship Behavior (OCB), apakah perilaku ini
mengarahkan segala tindakannya agar tercapai dapat muncul dengan sendirinya atau adanya
sebuah tujuan tertentu. pengaruh lain seperti kepemimpinan
Kepemimpinan transformasional transformasional dengan kepuasan kerja seperti
merupakan perilaku mempengaruhi individu atau yang ingin diteliti dalam penelitian ini.
kelompok untuk mencapai tujuan tertentu dengan
menekankan sikap kharismatik, memperhatikan KAJIAN PUSTAKA
individu, memberikan inspirasi dan stimulasi Kepemimpinan Transformasional
intelektual. Pemimpin transformasional akan Kepemimpinan transformasional
mengubah perilaku para bawahannya agar dapat merupakan proses mempengaruhi individu untuk
mengubah cara kerja menjadi lebih baik dengan mencapai tujuan organisasi dengan mendahulukan
memotivasi para bawahannya. Perilaku-perilaku kepentingan organisasi dan mengesampingkan
yang dihasilkan dapat memunculkan sikap kepentingan pribadi. (Kreitner dan Kinicki
Organizational Citizenship Behavior dan kepuasan (2014:201). Menurut Yukl (2006:305) terdapat tiga
kerja dari masing-masing bawahannya. jenis perilaku transformasional yaitu pengaruh
Rumah sakit merupakan sebuah instansi ideal, stimulasi intelektual, dan pertimbangan
yang mengutamakan pelayanan memiliki individual serta adanya revisi dari teori tersebut
keterlibatan sosial dengan masyarakat dan menambahkan perilaku transformasional
membutuhkan, terutama bidang kesehatan. Rumah lainnya yaitu motivasi inspirasional.
sakit memberikan pelayanan berupa tenaga medis
maupun fasilitas penunjang yang dapat membantu Kepuasan Kerja
pasien dengan kondisi apapun. Dalam hal ini yang Kepuasan kerja mengindikasikan bahwa
memiliki peran penting dan memiliki keterkaitan seorang karyawan atau tenaga kerja merasa puas
dengan organizational citizenship behavior adalah dan senang terhadap pekerjaannya. Menurut Rivai
tenaga perawat. dan Mulyadi (2009:246) kepuasan kerja
Perawat merupakan seseorang yang merupakan penilaian dari pekerja tentang seberapa
melakukan pekerjaan melayani masyarakat dalam jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan
hal kesehatan dan memiliki keterkaitan dengan kebutuhannya. Kepuasan kerja secara umum dapat
perilaku-perilaku sosial. Perilaku yang timbul ketika seorang karyawan tersebut menerima
dimunculkan bisa bersifat sukarela maupun sesuatu yang diinginkan dan merasa pantas untuk
tuntutan tugas yang wajib dilakukan atau jobdisk mendapatkannya. Luthans (2006:243)
yang diberikan oleh pimpinan. menjabarkan terdapat lima dimensi yang dapat

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 128


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dijadikan sebagai indikator dari kepuasan kerja, 4) Sportmanship atau sikap sportif. Kesediaan
yaitu: karyawan dalam memberikan toleransi kepada
1) Kepuasan pada pekerjaan itu sendiri. karyawan lain tanpa mengeluh. Sikap ini juga bisa
Pekerjaan yang diterima seorang karyawan ditunjukkan dengan tanggung jawab terhadap apa
yang dinilai menarik, menantang, dan yang telah dilakukan dan menanggung segala
memberikan kesempatan dalam berkembang risiko yang dihadapi.
dapat memunculkan sikap kepuasan kerja 5) Courtesy atau perilaku baik dan sopan. Perilaku
dapat timbul karena pekerjaan itu sendiri. yang ditujukan untuk mencegah masalah yang
2) Kepuasan pada gaji. Gaji dijadikan sebagai berkaitan dengan pekerjaan yang terjadi dengan
tolak ukur bagi karyawan untuk mengetahui orang lain. Hal ini juga bisa ditunjukkan dengan
seauh mana perusahaan menghargai kontribusi memberikan saran maupun kritik untuk kebaikan
yang mereka berikan terhadap perusahaan. organisasi.
3) Kepuasan pada kesempatan promosi.
Kesempatan promosi diberikan pada karyawan Pengaruh Kepemimpinan Transformasional
atas dasar prestasi yang dihasilkan atau atas terhadap Kepuasan Kerja
dasar senioritas dan dijadikan sebagai bentuk Kepuasan kerja memiliki hubungan dan
penghargaan atas loyalitasnya terhadap dapat dipengaruhi dengan berbagai hal, salah
perusahaan. satunya dengan kepemimpinan transformasional.
4) Kepuasan pada pengawasan. Kemampuan Pada teori motivasi Hezberg khusunyateori
pemimpin untuk memberikan bantuan teknis Higiene jika faktor-faktor ekstrinsik seperti
dan dukungan perilaku. pimpinan perusahaan, penyeliaan, hubungan antar-
5) Kepuasan pada rekan kerja. Apabila seorang pribadi, dan kondisi kerja tidak dipenuhi, maka
karyawan memiliki rekan kerja yang baik dan akan menimbulkan ketidakpuasan dan untuk faktor
saling memberikan dampak positif, maka instrinsik atau faktor motivator seperti prestasi,
kinerja yang dihasilkan semakin meningkat pengakuan kerja, penghargaan diri dipenuhi, maka
dan kepuasan kerjanya tinggi. akan menimbulkan kepuasan kerja (Robbins dan
Judge, 2015:130)
Organizational Citizenship Behavior
Organ, Podsakoff, MacKenzie (2006:3) Pengaruh Kepemimpinan Transformasional
memaparkan Organizational Citizenship Behavior terhadap Organizational Citizenship Behavior
atau OCB yaitu perilaku individu yang terdiskresi, Seorang pemimpin dituntut untuk mampu
secara tidak langsung atau eksplisit diakui dengan mengubah perilaku karyawan menjadi lebih baik
sistem reward dan agregat untuk meningkatkan guna meningkatkan kinerja pada suatu perusahaan
fungsi efektif dan efisien sebuah organisasi. atau instansi. Secara teori, kepemimpinan
Diskresi yang dimaksud adalah perilaku dalam transformasional memiliki pengaruh dalam
konteks yang spesifik bukanlah syarat mutlak menimbulkan perilaku OCB, seperti pendapat
dalam deskripsi pekerjaan. Podsakoff,et.al., dalam Luthans (2006:654) mengungkapkan
Organ (2006:251) terdapat lima kategori utama kepemimpinan transformasional menghasilkan
dalam OCB, yaitu: efek tidak langsung pada organizational
1) Altruism atau sikap menolong. Sikap ini citizenship behavior.
ditunjukkan dengan menolong orang lain yang
dalam hal ini adalah rekan kerja seperti menolong Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap
rekan kerja ketika sakit. Organizational Citizenship Behavior
2) Conscientiousness atau patuh terhadap Kepuasan kerja memiliki kesan tersendiri
peraturan. Perilaku yang ditunjukkan karyawan di dalam suatu organisasi. Hal ini menyangkut
dengan memenuhi persyaratan yang diajukan oleh perasaan seeorang dalam melakukan dan
organisasi seperti mematuhi peraturan dan tidak memberikan umpan balik berupa kinerja yang
melanggar peraturan. dihasilkan sehingga kepuasan kerja memiliki
3) Civic virtue atau sikap keterlibatan dalam kterkaitan dengan perilaku organisasi lainnya.
organisasi. Sebuah organisasi membutuhkan Menurut Robbins dan Judge (2015:53) kepuasan
pekerja yang mendahulukan kepentingan bersama kerja seharusnya menjadi suatu penentu utama dari
daripada kepentingan pribadi demi kelangsungan perilaku kewargaan organisasional pekerja
organisasinya dan bertanggung jawab dengan (Organizational Citizenship Behavior). Pekerja
terlibat di dalamnya tanpa adanya suruhan maupun yang puas seharusnya akan kelihatan berbicara
paksaan positif mengenai organisasi, membantu yang lain,

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 129


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dan melebihi ekspektasi normal dalam HASIL ANALISIS DATA
pekerjaannya, mungkin karena mereka ingin Analisis Deskriptif
membalas pengalaman positifnya. Konsisten Ferdinand (2013:229) menyatakan analisis
dengan pemikiran ini, bukti menyatakan bahwa deskriptif digunakan untuk memberi gambaran
kepuasan kerja berkorelasi moderat dengan OCB. atau deskripsi empiris atas data yang dikumpulkan
dalam penelitian dan mendeskripsikan hasil
HIPOTESIS jawaban responden. Berikut tabel-tabel deskripsi
masing-masing variabel:

Tabel 1. Deskripsi Variabel Kepemimpinan


Transformasional (X)

Gambar 1. Model hipotesis


Sumber: data diolah, 2015

H1 Kepemimpinan transformasional berpengaruh


signifikan terhadap kepuasan kerja
H2 Kepemimpinan transformasional berpengaruh
signifikan terhadap Organizational
Citizenship Behavior Sumber: Data primer diolah, 2016
H3 Kepuasan kerja berpengaruh signifikan
terhadap Organizational Citizenship Behavior Hasil tanggapan responden terkait dengan
H4 Kepemimpinan transformasional berpengaruh item yang berkaitan dengan variabel
tidak langsung terhadap kepemimpinan transformasional, rata-rata
Organizational Citizenship Behavior (OCB) kepemimpinan transformasional sebesar 4,09 dan
melalui kepuasan kerja. dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
transformasional yang diterapkan di RSUD. Dr.
Saiful Anwar Malang baik diterima oleh tenaga
METODE PENELITIAN perawatnya.
Jenis penelitian ini menggunakan
explanatory research dengan pendekatan Tabel 2. Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja (Z)
kuantitatif. Lokasi penelitian dilakukan di RSUD.
Dr. Saiful Anwar Malang Jl. Jaksa Agung Suprapto
No.2 Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh tenaga perawat IRNA I sebanyak 294
orang. Sampel yang digunakan 72 orang dengan
tingkat pengembalian kuesioner 96%.
Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah simple random sampling. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner dan dokumentasi. Kuesioner berupa
pernyatan-pernyataan yang diisi oleh perawat
sebagai responden dan dokumentasi dengan
mengambil beberapa data dari objek penelitian.

Sumber: Data primer diolah, 2016

Hasil tanggapan responden terkait dengan


item yang berkaitan dengan variabel
kepemimpinan transformasional, rata-rata
kepuasan kerja sebesar 4,03 dan dapat disimpulkan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 130


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
bahwa kepuasan kerja yang dimiliki oleh tenaga b. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional
perawat di RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang tinggi. (X) terhadap Organizational Citizenship
Behavior (Y)
Tabel 3. Deskripsi Variabel Organizational Pengaruh kepemimpinan transformasional
Citizenship Behavior (Y) (X) terhadap Organizational Citizenship
Behavior (Y) dapat dilihat pada tabel 5 berikut:

Tabel 5. Pengaruh Kepemimpinan


Transformasional (X) terhadap Organizational
Citizenship Behavior (Y)

Sumber: Data primer diolah, 2016


Sumber: Data primer diolah, 2016 Berdasarkan tabel 5 nilai koefisien path -
0,084 dengan thitung yaitu – 0,703 lebih kecil dari
Hasil tanggapan responden terkait dengan ttabel yaitu 1,994 dengan signifikansi 0,484
item yang berkaitan dengan variabel (0,484 > 0,05) yang menunjukkan variabel
organizational citizenship behavior, rata-rata kepemimpinan transformasional (X) tidak
organizational citizenship behavior sebesar 4,37 berpengaruh signifikan terhadap variabel
dan dapat disimpulkan bahwa organizational Organizational Citizenship Behavior (Y).
citizenship behavior atau perilaku sukarela yang
dimiliki oleh perawat RSUD. Dr. Saiful Anwar c. Pengaruh Kepuasan Kerja (Z) terhadap
Malang tinggi. Organizational Citizenship Behavior (Y)
Pengaruh kepuasan kerja (Z) terhadap
Analisis Statistik Inferensial Organizational Citizenship Behavior (Y) dapat
1. Analisis jalur (Path Analysis) dilihat pada tabel 6 berikut:
a. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional
(X) terhadap Kepuasan Kerja (Z) Tabel 6. Pengaruh Kepuasan Kerja (Z) terhadap
Pengaruh kepemimpinan transformasional Organizational Citizenship Behavior (Y)
(X) terhadap kepuasan kerja (Z) dapat dilihat pada
tabel 4 berikut:

Tabel 4. Pengaruh Kepemimpinan


Transformasional (X) terhadap Kepuasan Kerja (Z)

Sumber: Data primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel 6 nilai koefisian path


sebesar 0,367 dengan t hitung 3,054 lebih besar
dari ttabel 1,994 dengan signifikansi 0,003 (0,003
Sumber: Data primer diolah, 2016 < 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa
kepuasan kerja (Z) memiliki pengaruh
Berdasarkan tabel 4 nilai koefisien path signifikan terhadap Organizational Citizenship
sebesar 0,342 dengan Nilai t hitung pada Behavior (Y).
kepemimpinan transformasional terhadap
kepuasan kerja sebesar 3,047. Nilai tersebut lebih d. Pengaruh tidak langsung Kepemimpinan
besar dari ttabel sebesar 1,994 dengan signifikansi Transformasional Terhadap OCB melalui
0,003 (0,003 < 0,05). Hal ini membuktikan kepuasan kerja
kepemimpinan transformasional (X) berpengaruh Hasil pengaruh tidak langsung
signifikan terhadap kepuasan kerja (Z). kepemimpinan transformasional terhadap OCB

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 131


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
melalui kepuasan kerja dapat dilihat pada tabel PEMBAHASAN
7 berikut: Analisis deskriptif
Kepemimpinan transformasional secara
Tabel 7. Pengaruh tidak langsung kepemimpinan keseluruhan mempunyai nilai rata-rata sebesar
transformasional terhadap OCB melalui 4.09 yang artinya bahwa menurut persepsi
kepuasan kerja responden (perawat) menganggap bahwa
pimpinan atau dalam hal ini kepala perawat
mempunyai kepemimpinan transformasional,
yaitu selalu dihormati, memberikan inspirasi,
stimulasi intelektual yang dalam hal ini
memberikan kesempatan untuk berkembang
dan perhatian individu. Masing-masing item
Sumber: Data primer diolah, 2016 memiliki rata-rata item yang baik kecuali untuk
item stimulasi intelektual yang menyatakan
Berdasarkan tabel 7, hasil pengaruh bahwa pimpinan cukup memberikan
langsung variabel kepemimpinan kesempatan untuk berkembang bagi para
transformasional (X) terhadap kepuasan kerja bawahannya.
(Z) sebesar 0,342, hasil pengaruh langsung Hal yang sama juga terlihat pada kepuasan
kepuasan kerja terhadap Organizational kerja yang secara keseluruhan memiliki rata-
Citizenship Behavior (Y) sebesar 0,367, dan rata sebesar 4,03 yang berarti bahwa perawat
hasil pengaruh langsung kepemimpinan puas terkait dengan pekerjaan itu sendiri, puas
transformasional terhadap Organizational terhadap gaji, puas terhadap kesempatan
Citizenship Behavior (Y) sebesar -0,084. Untuk promosi, pengawasan, dan puas terhadap rekan
hasil pengaruh tidak langsung kepemimpinan kerja.
transformasional (X) terhadap Organizational Organizational Citizenship Behavior
Citizenship Behavior (Y) adalah sendiri secara keseluruhan memiliki rata-rata
(0,367)x(0,342) = 0,1255. Dari hasil tersebut sebesar 4,37 yang berarti perilaku-perilaku
dapat disimpulkan hasil pengaruh tidak dalam OCB seperti Altruism (sikap menolong),
langsung kepemimpinan transformasional (X) Conscientiousness (patuh terhadap peraturan),
terhadap Organizational Citizenship Behavior Civic virtue (sikap keterlibatan dalam
(Y) melalui kepuasan kerja (Z) memiliki nilai organisasi), Sportmanship (sikap sportif), dan
yang lebih besar dari pengaruh kepemimpinan Courtesy (perilaku baik dan sopan) terdapat
transformasional (X) terhadap Organizational pada perawat dan memiliki perilaku sukarela
Citizenship Behavior (Y) secara langsung. yang tinggi dalam menolong orang lain diluar
tanggungjawab tugasnya.
2. Uji t
Tabel 8. Hasil uji t Pengaruh Kepemimpinan Transformasional
(X) terhadap Kepuasan Kerja (Z)
Kepemimpinan transformasional memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
kerja. Hal ini didasarkan dengan hasil penelitian
yang menemukan bahwa kepemimpinan
transformasional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja. Jika efek
kepemimpinan transformasional yang semakin
Sumber: Data primer diolah, 2016 baik dan tinggi, maka akan berdampak pula
pada tingkat kepuasan kerja yang dimiliki oleh
Hasil uji t menunjukkan variabel tenaga perawat dibuktikan dengan tingkat
kepemimpinan transformasional dan kepuasan signifikansi yang diperoleh 0,003 < 0,05 dengan
kerja memiliki nilai lebih besar dari ttabel yaitu thitung > ttabel (3,047 > 1,994). Hal ini memperkuat
1,994 dengan signifikansi 0,003 (0,003 < 0,05). teori Hezberg dalam Robbins (2015:130)
Variabel Organizational Citizenship Behavior khususnya teori Higiene yang menyatakan jika
memiliki nilai t hitung -0,703 lebih kecil dari ttabel faktor ekstrinsik seperti pimpinan perusahaan,
dengan tingkat signifikansi 0,484 (0,484 > pengawasan dapat dipenuhi maka akan
0,05). menimbulkan kepuasan kerja. Hasil penelitian
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 132
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
ini juga memberikan wacana baru terkait dengan imbalan mengingat rumah sakit ini merupakan
penelitian Rahmi (2014) dimana hubungan rumah sakit milik pemerintah dimana aturan-
antara kepemimpinan transformasional tidak aturan yang diberlakukan sudah standar dan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mengikat.
kerja.
Pengaruh Kepuasan Kerja (Z) terhadap
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Organizational Citizenship Behavior (Y)
(X) terhadap Organizational Citizenship Kepuasan kerja memiliki pengaruh
Behavior (Y) signifikan terhadap OCB dengan t hitung > ttabel
Hasil penelitian pengaruh kepemimpinan (3,054 > 1,994) dengan tingkat signifikansi
transformasional terhadap OCB memperoleh 0,003 atau lebih besar dari 0,05. Hasil ini juga
hasil yang tidak signifikan dengan tingkat memperkuat teori Robbins dan Judge (2015:53)
signfikansi 0,484 > 0,05. Hasil ini mendukung yang menunjukkan kepuasan kerja menjadi
teori Luthans (2006:654) bahwa kepemimpinan penentu utama dari OCB. Hasil penelitian
transformasional tidak memiliki efek langsung Prabowo (2014) juga membuktikan bahwa
terhadap OCB melainkan melalui efek tidak kepuasan kerja memiliki pengaruh signifikan
langsung sehingga pada hasil penelitian ini teori terhadap OCB juga terbukti dalam penelitian ini.
tersebut dapat dibuktikan pada rumah sakit ini.
Teori tersebut tidak sejalan dengan hasil Pengaruh Kepemimpinan Transformasional
penelitian Rahmi (2014) yang menunjukkan (X) terhadap Organizational Citizenship
bahwa kepemimpinan transformasional Behavior (Y) melalui Kepuasan Kerja (Z)
memiliki pengaruh signifikan dan positif Hasil penelitian tentang pengaruh tidak
terhadap OCB, tetapi hasil penelitian ini sejalan langsung kepemimpinan transformasional
dengan yang ditunjukkan pada penelitian terhadap OCB melalui kepuasan kerja
Purwaningsih (2015) yang menyatakan bahwa memperoleh hasil bahwa variabel kepuasan
kepemimpinan transformasional juga tidak kerja memiliki peran sebagai variabel
berpengaruh signifikan terhadap OCB. intervening pada pengaruh kepemimpinan
Kepemimpinan transformasional tidak selalu transformasional terhadap OCB. Dibuktikan
sesuai digunakan, diterapkan dan diterima pada dengan nilai analisis jalur pengaruh tidak
semua tempat karena dalam kondisi tertentu langsung sebesar 0,1255 lebih besar dari
kepemimpinan transaksional lebih diperlukan. pengaruh langsung kepemimpinan
Hasil penelitian ini mendasari bahwa transformasional terhadap OCB sebesar -0,084.
perilaku sukarela atau OCB pada rumah sakit Hal ini dapat diartikan bahwa efek dari
tidak didasari oleh kepemimpinan maupun sikap kepemimpinan transformasional akan
pemimpin untuk menimbulkan OCB. Hal ini berdampak pada timbulnya kepuasan kerja yang
juga menjelaskan bahwa OCB timbul karena dimunculkan oleh tenaga perawat, setelah itu
faktor individu bukan karena dipengaruhi oleh baru akan menimbulkan OCB. Efek
faktor lain yang dikaitkan dengan karakteristik kepemimpinan transformasional tidak langsung
responden yaitu dari jenjang pendidikan berdampak pada OCB karena tenaga perawat
responden dimana mayoritas responden akan merasa puas terlebih dahulu dengan
merupakan lulusan diploma. Jenjang pendidikan pekerjaannya dan baru akan memunculkan
diploma terutama di bidang keperawatan lebih sikap OCB. Hal ini juga diperkuat dengan teori
dikaitkan dengan praktik sehingga para perawat Luthans (2006:654) yang mengungkapkan
dengan lulusan diploma lebih memahami hal- bahwa kepemimpinan transformasional
hal apa saja yang dilakukan, sehingga perilaku menghasilkan efek tidak langsung pada OCB.
OCB timbul karena faktor individu tanpa Hasil tersebut juga sejalan dengan penelitian
pengaruh dari faktor lain. Hasil negatif juga Purwaningsih (2015) bahwa kepuasan kerja
menunjukkan bahwa semakin sering memediasi pengaruh kepemimpinan
kepemimpinan transformasional diterapkan transformasional terhadap OCB.
maka perilaku OCB semakin menurun. Oleh
karena itu perlunya diterapkan atau digunakan Keterbatasan Penelitian
kepemimpinan transaksional yaitu 1. Dalam penelitian ini, pengaruh
kepemimpinan yang memotivasi para kepemimpinan transformasional tidak
bawahannya untuk bekerja dengan berpengaruh signifikan terhadap Organizational
menyediakan penghargaan atau reward sebagai Citizenship Behavior. Kepemimpinan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 133


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
transformasional tidak selalu sesuai digunakan, dalam penugasan maupun di luar
diterapkan dan diterima pada semua tempat penugasan.
karena dalam kondisi tertentu kepemimpinan 2. Pihak rumah sakit lebih memperhatikan
transaksional lebih diperlukan mengingat rumah kesejahteraan pada tenaga perawat baik dari
sakit ini merupakan rumah sakit milik gaji, memberikan kesempatan promosi
pemerintah dimana aturan-aturan yang berdasarkan prestasi yang dihasilkan dan
diberlakukan sudah standar dan mengikat. kesempatan untuk mengembangkan diri
Untuk itu peneliti selanjutnya perlu meneliti pada tenaga perawat serta pengawasan yang
dengan jenis kepemimpinan lain, yaitu diberikan pimpinan kepada tenaga perawat.
kepemimpinan transaksional. 3. Bagi para peneliti lain, untuk lebih
2. Teknik yang digunakan dalam penelitian mengembangkan penelitian dengan
ini adalah simple random sampling. Peneliti mengganti atau menambahkan variabel lain
selanjutnya dapat menggunakan teknik dengan menggunakan jenis atau macam
proportional random sampling supaya lebih kepemimpinan yang lainnya seperti
detail dan spesifik dalam meneliti masing- kepemimpinan transaksional.
masing bagian. 4. Para peneliti lain dapat menggunakan
3. Lokasi penelitian yang dilakukan di rumah tempat lain sebagai objek penelitian seperti
sakit dan adanya prosedur dari rumah sakit bank, perguruan tinggi, kantor instansi
terkait dengan melakukan penelitian, maka lainnya, dan lain sebagainya.
akses peneliti dalam melakukan penelitian
masih terbatas, hanya dibagian IRNA I DAFTAR PUSTAKA
(Instalasi Rawat Inap I) dan belum meluas Ferdinand, Augusty. 2013. Metode Penelitian
hingga bagian lainnya, sehingga peneliti Manajemen edisi 4. Semarang: Badan
selanjutnya dapat melakukan penelitian yang Penerbit Universitas Diponegoro
sama dengan bagian atau instalasi rumah sakit
yang berbeda. Kreitner, Robert., Kinicki,Angelo. 2014.
Perilaku Organisasi.
KESIMPULAN DAN SARAN Jakarta:Salemba Empat
Kesimpulan
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi edisi
1. Kepemimpinan transformasional memiliki
pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja sepuluh.Yogyakarta:Andi
2. Kepemimpinan transformasional tidak Organ, D.W., Philip M, P., dkk.
berpengaruh signifikan terhadap 2006.Organizational Citizenship
Organizational Citizenship Behavior Behavior: Its Nature, Antecendent, And
3. Kepuasan kerja memiliki pengaruh Consequense. California:Sage
signifikan terhadap Organizational Publications, Inc.
Citizenship Behavior.
4. Kepuasan kerja memiliki peran sebagai Prabowo, Adhityo., Djastuti, Indi. 2014.
penghubung antara kepemimpinan Analisis Pengaruh Kepemimpinan
transformasional dan OCB. Kepemimpinan Transformasional dan Kepuasan Kerja
transformasional memiliki pengaruh tidak Terhadap Organizational Citizenship
langsung terhadap OCB melalui kepuasan Behavior (OCB) dengan Komitmen
kerja. Tenaga perawat akan merasa puas Organisasi Sebagai Variabel Intervening
terlebih dahulu dengan kepemimpinan ( Studi Pada Perawat RSUP Dr. Kariadi
transformasional tersebut kemudian akan Semarang). Undergraduate thesis,
memunculkan perilaku sukarela atau OCB. Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro Semarang
Saran
1. Bagi pihak rumah sakit untuk Purwaningsih, YE., Lie Liana. 2015. Pengaruh
meningkatkan lagi peran kepemimpinan Kepemimpinan Transformasional
transformasional kepada para tenaga Terhadap Organizational Citizenship
perawat dengan memberikan kesempatan Behavior Dimesiasi Kepuasan Kerja
ntuk berkembang dan memberikan Dan Komitmen Organisasional Dalam
perhatian lebih kepada tenaga perawat baik Rangka Menghadapi Persaingan
Menyongsong AEC 2015 (Studi Pada

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 134


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Guru Di Smanegeri Di Kecamatan
Mranggen Kabupaten Demak).
Prosiding Seminar Nasional & Call
For Papers. Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Stikubank
Semarang

Rahmi, B. Maptuhah. 2014. Pengaruh


Kepemimpinan Transformasional
terhadap Organizational
Citizenship Behavior dan Komitmen
Organisasional dengan Mediasi
Kepuasan Kerja (Studi pada Guru
Tetap SMA Negeri di Kabupaten
Lombok Timur). E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana
Bali
Rivai, Veithzal., Dedy, Mulyadi. 2009.
Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi edisi ketiga.
Jakarta:Rajagrafindo Persada
Robbins, Stephen P.,T.A. Judge. 2015. Perilaku
Organisasi edisi 16. Jakarta:
Salemba empat

Yukl, Gary. 2006. Kepemimpinan dalam


Organisasi edisi kelima. Jakarta. PT.
Indeks

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 135


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like