2846 8169 1 SM

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN 2442-9805

Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN 2086-4701

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA


BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN
MENGINTEGRASIKAN NILAI-NILAI ISLAM
PADA MATERI EKOLOGI

Hardiani Alvia 1
Hening Widowati 2
Agil Lepiyanto3

1,2,3
Pendidikan Biologi FKIP, Universitas Muhammadiyah Metro
E-mail: 1hardianialvia.bio@gmail.com

Abstract: One external factor that influences learning outcomes is teaching


material. When we expect certain competencies in students as a result of the
learning process, then at least the teaching material used in the learning process is
designed in such a way as to adjust the expected competencies. The purpose of this
study is to produce teaching materials for Biology Module High School Problem
Based Solving Integrated Islamic Values on Ecological Materials that are suitable
for use in learning to be able to overcome problems and meet the needs, both 21st
century learning needs, curriculum needs, school needs, and the needs of
participants students. This research method uses the method of research and
development or research and development (R&D) with the 4D development model
which includes four stages namely Define, Design, Develop, and Disseminate.
Data collection was obtained from the results of expert validation and small group
trials. The results of the study were obtained module eligibility from the design
aspect by 83% with "Very Good" criteria, material aspects by 85% with "Very
Good" criteria, language aspects by 88% with "Very Good" criteria, interpretation
aspects by 96% with the criteria " Very Good ", and the students' response test was
92% with the criteria" Very Good ". The average module eligibility from all
aspects (design, material, language, interpretation, and students' responses) is
89% with the criteria of "Very Good". It was concluded that the High School
Biology Module Based on Problem Solving Integrated with Islamic Values in
Ecology Material was declared feasible and could be used in Biology learning at
MA Ma'arif 9 Kotagajah.

Kata kunci: Model Pembelajaran cooperative learning tipe STAD, Aktivitas


Belajar, Hasil Belajar.

PENDAHULUAN terprogram dan sistematis, dan


Pengembangan merupakan disesuaikan dengan kebutuhan dan
proses mengembangkan dan karakteristik pembelajar (Arywiantari,
memvalidasi produk untuk pendidikan Agung, dan Tastra, 2015). Modul pada
(Hanafi, 2017). Ada banyak model dasarnya adalah sebuah bahan ajar yang
pengembangan, salah satunya adalah disusun secara sistematis dengan bahasa
model 4D yang terdiri dari tahap yang mudah dipahami oleh peserta
Define, Design, Develope, dan didik sesuai tingkat pengetahuan dan
Disseminate. Model 4D tersusun secara usia mereka, agar mereka dapat belajar

83
ALVIA, H., WIDOWATI, H., & LEPIYANTO, A. PENGEMBANGAN..

sendiri (mandiri) dengan bantuan atau Hadits, Fiqih, dan Aswaja. Materi
bimbingan yang minimal dari pendidik Ekologi adalah materi pada peserta
(Prastowo, 2012). Berdasarkan “21st didik SMA kelas X semester genap
Century Partnership Learning dengan Kompetensi Dasar (KD) 3.10
Framework” dalam BSNP (2010), salah yaitu menganalisis komponen-
satu kompetensi dan keahlian yang komponen ekosistem dan interaksi antar
wajib dimiliki oleh Sumber Daya komponen tersebut. Pemilihan materi
Manusia (SDM) abad 21 yaitu ini didasari karena banyaknya
kemampuan berpikir kritis dan permasalahan-permasalahan otentik
kemampuan pemecahan masalah dalam ekosistem yang dapat dijadikan
(Critical-Thinking and Problem-Solving sumber belajar dan pembelajaran,
Skills). Berdasarkan hasil wawancara terlebih letak sekolah yang dekat
dengan guru dan peserta didik kelas X dengan ekosistem sawah membuat
MIA MA Ma’arif 9 Kotagajah pada peneliti tergugah untuk
tanggal 12 Januari 2019 dan 11 Mei mengembangkan modul untuk materi
2019 diperoleh informasi bahwasanya Ekologi agar lebih kontekstual.
terdapat beberapa masalah terkait Lingkungan sekitar merupakan
kelengkapan materi dan kemenarikan gambaran dari suatu ekosistem,
bahan ajar yang digunakan. MA Ma’arif sehingga pemilihan materi ekologi
9 Kotagajah merupakan sekolah yang dirasa tepat dan mudah untuk
sudah menerapkan kurikulum 2013. diterapkan dengan model problem
Menurut Atmono, dkk (2018:429) solving.
bahan ajar pada kurikulum 2013 harus Dirumuskanlah permasalahan
mencerminkan 4 kompetensi inti yaitu yaitu, Bagaimanakah mengembangkan
meliputi sikap spiritual, sikap sosial, modul pembelajaran biologi SMA
pengetahuan, dan keterampilan. berbasis problem solving dengan
Kompetensi sikap spiritual yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam pada
merupakan salah satu kompetensi yang materi Ekologi? Hal ini bermaksud
diperhatikan dalam kurikulum 2013 untuk mengembangkan sebuah bahan
juga menjadi alasan pengintegrasian ajar yang menarik, lengkap, dapat
nilai-nilai spiritual Islam pada modul. digunakan untuk belajar secara mandiri,
Menilik latar belakang sekolah tersebut melatih peserta didik untuk mampu
yang merupakan sekolah berbasis Islam, memecahkan masalah, dan membentuk
berdasarkan wawancara diperoleh peserta didik yang unggul dalam
informasi bahwa dalam pembelajaran spiritual.
biologi peserta didik belum dibiasakan Tujuan penelitian
untuk mengaitkan materi biologi dengan pengembangan ini adalah untuk
nilai-nilai Islam. Bahan ajar biologi menghasilkan produk berupa bahan ajar
yang digunakan pun belum terintegrasi modul pembelajaran biologi SMA
nilai Islam. Materi tentang keIslaman berbasis problem solving dengan
biasanya diperoleh dari mata pelajaran mengintegrasikan nilai-nilai Islam pada
Bahasa Arab, Aqidah, Qur’an dan materi Ekologi yang layak untuk

BIOEDUKASI VOL 11. NO 1 Mei 2020 84


ALVIA, H., WIDOWATI, H., & LEPIYANTO, A. PENGEMBANGAN..

digunakan sebagai bahan ajar kelas X Tahap ini terdiri dari dua langkah yaitu
MIA MA Ma’arif 9 Kotagajah, dengan validasi ahli/praktisi dan uji coba
harapan dapat mengatasi permasalahan pengembangan produk.
dan memenuhi kebutuhan baik Uji coba dalam penelitian ini
kebutuhan kompetensi abad 21, dilakukan melalui 2 tahap, yaitu uji ahli
kebutuhan kurikulum maupun dan uji kelompok kecil. Uji ahli terbagi
kebutuhan sekolah. menjadi empat yaitu uji ahli desain, uji
ahli materi, uji ahli bahasa, dan uji ahli
METODE tafsir Al-Qur’an/Al-Hadits.
Jenis penelitian ini adalah Data diperoleh dari pemberian
penelitian dan pengembangan atau skor pada angket dengan skala skor
Research and Development (R&D) seperti pada Tabel 1, kemudian data
dengan model pengembangan 4D yang dianalisis dan ditetapkan kelayakannya
terdiri dari tahap Define (Pendefinisian), berdasarkan kriteria kelayakan seperti
Design (Perancangan), Develope pada Tabel 2.
(Pengembangan), dan Disseminate
(Penyebaran), namun dalam penelitian HASIL
dan pengembangan ini hanya dilakukan Berdasarkan Gambar 1 yang
sampai pada tahap Develope kemudian diimplementasikan dalam
(Pengembangan). kriteria kelayakan menurut Riduwan
Prosedur pengembangan dan Akdon (2015) maka kelayakan
diuraikan sebagai berikut: dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Define (Pendefinisian)
Tahap ini dilakukan analisis apa saja Tabel 1. Skala Skor Ahli dan Respons
yang dibutuhkan dalam pembelajaran Peserta
dan apa saja masalah yang terjadi pada No
Keterangan untuk Respon
Skor
pembelajaran. Tahap ini terdiri dari lima Ahli dan Peserta Didik
langkah yaitu analisis ujung depan, 1 Sangat Baik 5
analisis siswa, analisis konsep, analisis
2 Baik 4
tugas, dan analisis tujuan pembelajaran.
2. Design (Perancangan) 3 Sedang 3
Tahap ini dilakukan perancangan
kerangka modul yang dikembangkan. 4 Buruk 2
Tahap ini terdiri dari beberapa langkah
5 Buruk Sekali 1
yaitu pemilihan media, pemilihan
format, dan rancangan awal. Sumber: Ridwan & Akdon (2015:17)
3. Develope (Pengembangan)
Tahap ini merupakan tahap
mengembangkan kerangka modul yang
sebelumnya telah dirancang agar
dihasilkan sebuah modul yang
diharapkan sesuai dengan kebutuhan.

BIOEDUKASI VOL 11. NO 1 Mei 2020 85


ALVIA, H., WIDOWATI, H., & LEPIYANTO, A. PENGEMBANGAN..

Tabel 2. Kriteria Persentase Kelayakan Didik


Persentase Kriteria
0%-20% Buruk Sekali
21%-40% Buruk
41%-60% Sedang
61%-80% Baik
81%-100% Sangat Baik
Sumber:Riduwan & Akdon (2015:17)

120%
96%
88% 92%
100% 85%
83%
80%

60%

40%

20%

0%
Ahli Desain Ahli Materi Ahli Bahasa Ahli Tafsir Peserta
Didik
Rata-rata 89%
Gambar 1. Rekapitulasi Hasil Data Validasi Ahli (Desain, Materi, Bahasa, Tafsir) serta
Uji Respons Peserta Didik)

1. Kelayakan modul dari aspek desain adalah 83% dengan kategori “Sangat Baik”.
2. Kelayakan modul dari aspek materi adalah 85% dengan kriteria “Sangat Baik”.
3. Kelayakan modul dari aspek bahasa adalah 88% dengan kriteria “Sangat Baik”.
4. Kelayakan modul dari aspek tafsir adalah 96% dengan kriteria “Sangat Baik”.
5. Kelayakan modul berdasarkan respons peserta didik adalah 92% dengan kriteria “Sangat Baik”.
6. Kelayakan modul berdasarkan semua aspek (desain, materi, bahasa, tafsir, dan respon peserta didik
setelah dirata-rata adalah 89% dengan kriteria “Sangat Baik.

PEMBAHASAN Sammel, dan Sammel. Produk yang telah


Penelitian dan pengembangan ini dikembangkan sebelum diuji cobakan
menghasilkan produk berupa bahan ajar kepada peserta didik terlebih dahulu
modul berbasis problem solving dilakukan validasi oleh beberapa validator
terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi yaitu ahli desain, ahli materi, ahli bahasa,
ekologi. Produk dikembangkan dengan dan ahli tafsir. Modul diuji cobakan
menggunakan model pengembangan 4D kepada 24 peserta didik untuk mengetahui
yang digagaskan oleh Thiagarajan, respons peserta didik terhadap modul.

BIOEDUKASI VOL 11. NO 1 Mei 2020 86


ALVIA, H., WIDOWATI, H., & LEPIYANTO, A. PENGEMBANGAN..

Pengembangan modul untuk surah Al-Baqarah ayat 185. Islam melalui


materi ekologi ini diawali atas kesadaran kitab Al-Qur'an telah banyak
penulis akan pentingnya pengetahuan menyampaikan pesan-pesan ekologis
ekologis pada setiap manusia khususnya melalui ayat-ayatnya.
peserta didik yang merupakan produk Berdasarkan hasil uji respons
pendidikan, seperti yang digagaskan oleh peserta didik yang telah dilakukan, bisa
Suwandi, Yunus, dan Etika (2016) bahwa dikatakan mereka sangat antusias
kecerdasan ekologis memiliki kekuatan terhadap Modul Ekologi berbasis
besar untuk menanggulangi bencana alam Problem Solving terintegrasi Nilai-nilai
yang disebabkan oleh perilaku buruk Islam ini, beberapa dari mereka
manusia, upaya pelestarian lingkungan menyebutkan bahwa jarang sekali ada
selayaknya menjadi perhatian semua Ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits pada
elemen pendidikan. Saat ini kita buku Biologi, dan mereka senang dengan
memasuki era pembelajaran abad 21 yang adanya Ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits
setidaknya para pendidik harus yang dicantumkan pada modul untuk
mempersiapkan kompetensi kepada mata pelajaran Biologi ini.
peserta didik meliputi kompetensi Komponen-komponen modul
berpikir kritis dan pemecahan masalah. yang perlu diperhatikan menurut Fatikhah
Tahap-tahap problem solving yang dan Izzati (2015) yaitu tujuan yang harus
dikembangkan pada modul ini antara lain: dicapai, materi pokok yang sesuai dengan
a) Mengorientasikan peserta didik pada kompetensi dasar, latihan-latihan, dan
suatu masalah dan meminta peserta didik evaluasi, sedangkan Parmin dan Peniati
untuk menuliskan masalahnya dalam (2012) menyatakan bahwa komponen-
sebuah kalimat, b) Mengorganisasikan komponen modul mencakup pendahuluan
peserta didik untuk mendiagnosis masalah (yang meliputi penjelasan umum
dengan berbagai cara (membaca buku, mengenai modul, sasaran umum
meneliti, atau berdiskusi), c) Meminta pembelajaran, dan sasaran khusus
peserta didik untuk menuliskan solusi pembelajaran), kegiatan belajar (yang
sementara, d) Meminta peserta didik meliputi uraian isi pembelajaran,
untuk melakukan uji lanjut untuk rangkuman, tes, kunci jawaban, dan
meyakinkan solusi yang ditawarkan umpan balik), serta daftar pustaka.
dengan pertanyaan, diskusi, atau Bagian Pendahuluan yang
penugasan, e) Menetapkan pemecahan mengalami proses revisi yaitu desain
masalah. cover dan hiasan halaman, prakata, dan
Kepedulian terhadap ekologi petunjuk penggunaan modul. Seharusnya
tentunya bisa dibangun dengan nilai-nilai elemen warna, ilustrasi, dan tipografi
kebaikan yang ditanamkan ke peserta pada kulit buku ditampilkan secara
didik. Kita sebagai makhluk Allah SWT. harmonis dan saling terkait satu dengan
sudah sepatutnya melaksanakan apa yang lainnya. Berdasarkan saran dari ahli
tertulis pada kitab suci Al-Qur'an serta materi, bagian prakata pada Modul
Al-Hadits yang menjadi pedoman hidup. Ekologi Berbasis Problem Solving
Ayat Allah telah menerangkan bahwa Al- Terintegrasi Nilai-Nilai Islam ini perlu
Quran merupakan huda linnas (petunjuk ditambahkan salam dengan menggunakan
bagi manusia), hal ini termaktub dalam tulisan Arab agar lebih menampilkan

BIOEDUKASI VOL 11. NO 1 Mei 2020 87


ALVIA, H., WIDOWATI, H., & LEPIYANTO, A. PENGEMBANGAN..

nilai-nilai Islam. Petunjuk penggunaan dinilai kurang efektif sebab mengulang


modul yang semula beberapa tulisannya kata, Bagian isi modul berdasarkan saran
didesain dengan menggunakan warna dari peserta didik juga telah mengalami
merah dengan maksud agar menjadi revisi dengan penambahan beberapa
perhatian, menurut ahli perlu diubah nama-nama ilmiah tumbuhan maupun
warnanya menjadi selain warna merah, hewan yang semula belum dicantumkan.
sebab warna merah identik dengan makna Nama ilmiah termasuk penting untuk
“salah”. Warna merah menurut pendapat dicantumkan karena seperti yang
Monica dan Luzar (2011) memiliki arti digagaskan oleh Amri dan Jafar (2016)
negatif yaitu agresif, kemarahan, perang, bahwa nama ilmiah pada dasarnya sangat
revolusi, kekejaman, dan ketidaksopanan. menarik untuk diketahui, sebab dengan
Bagian inti yang mengalami revisi nama ilmiah akan lebih mudah
yaitu bagian apersepsi, Lembar Kegiatan mengetahui ciri-ciri, hubungan
(bagian kalimat perintah dan isi Lembar kekerabatan, serta interaksi makhluk di
Kegiatan), gambar dan simbol yang lingkungannya.
ditampilkan, keefektifan kalimat, serta Bagian penutup pada modul juga
penambahan nama ilmiah hewan dan mengalami revisi yaitu penambahan
tumbuhan. Apersepsi hendaknya dibuat biografi penulis dan perbaikan daftar
sedemikian rupa hingga peserta didik pustaka. Biografi menurut Sardila (2015)
memperoleh landasan yang benar-benar adalah tulisan yang menerangkan tentang
dapat menggambarkan materi yang akan kisah perjalanan hidup seseorang. Tata
dipelajari. Hal ini juga digagaskan oleh cara penulisan daftar pustaka yang
Sunita dan Nardus (2018) bahwa bersumber dari situs web tanpa informasi
apersepsi adalah usaha guru untuk spesifik menurut Surachman (2016)
menghubungkan bahan pembelajaran adalah dengan menuliskan langsung
yang baru dengan pengetahuan awal alamat/link-nya saja
peserta didik. Kata perintah dalam modul
ini terdapat pada bagian evaluasi, lembar KESIMPULAN
kegiatan, dan tugas mandiri yang Modul Ekologi berbasis Problem
mengharuskan peserta didik melakukan Solving Terintegrasi Nilai-nilai Islam
apa yang disampaikan dalam modul yang telah dinyatakan “Sangat Baik” dan
seperti kata simaklah, cermatilah, dapat digunakan dalam pembelajaran ini
diskusikanlah, tuliskanlah dan dapat disebarluaskan dan digunakan oleh
buatlah.Harianto (2019) menyatakan seluruh peserta didik Kelas X MIA MA
bahwa imperatif (kata kerja perintah) Ma’arif 9 Kotagajah sebagai bahan ajar
dengan akhiran -lah dapat mempertegas biologi pada materi Ekologi. Modul ini
perintah. Keterangan atau caption adalah apabila ingin disebarluaskan ke Madrasah
kata-kata yang biasanya diletakkan di Aliyah ataupun SMA lainnya perlu
bagian akhir/bawah dari suatu gambar dipertimbangakan kembali aspek
atau ilustrasi yang menurut Arifin dan kebutuhannya serta peraturan-peraturan
Kusrianto (2009) berfungsi mencegah yang berlaku, karena terlepas dari
terjadi kesalahpahaman dan memperjelas peraturan yang telah ditetapkan pada
pesan dalam suatu ilustrasi. Kalimat soal kurikulum, setiap lembaga pendidikan
juga mengalami proses revisi karena mungkin juga memiliki peraturan

BIOEDUKASI VOL 11. NO 1 Mei 2020 88


ALVIA, H., WIDOWATI, H., & LEPIYANTO, A. PENGEMBANGAN..

tersendiri terkait keberlangsungan proses BSNP. 2010. Paradigma Pendidikan


pembelajaran. Nasional Abad XXI. Jakarta:
BSNP.
SARAN Fatikhah, I. dan Izzati, N. 2015.
Modul ini dapat dikembangkan Pengembangan Modul
lebih lanjut dengan melengkapi ataupun Pembelajaran Matematika
memperbaiki aspek desain, materi, bermuatan Emotion Quotient pada
bahasa, dan ayat-ayat Al-Qur’an serta Pokok Bahasan Himpunan.
Hadits terkait materi Ekologi. Penelitian EduMa. 4 (2): 46-60.
pengembangan Modul Ekologi berbasis Hanafi. 2017. Konsep Penelitian R&D
Problem Solving terintegrasi Nilai-nilai dalam Bidang Pendidikan. Jurnal
Islam ini dapat dilanjutkan sampai tahap Kajian Keislaman. 4 (2): 129-150.
uji keefektifan dalam pembelajaran untuk Harianto, G.P. 2019. Biblical Hebrew:
mengetahui pengaruhnya terhadap hasil An Introductory Syntax and
belajar. Modul Ekologi berbasis Problem Grammatical. Bandung:
Solving ini dapat dikembangkan dalam Agiamedia.
bentuk lain seperti e-modul (modul Monica dan Luzar, L.C. 2011. Efek
elektronik). Warna dalam Dunia Desain dan
Periklanan. Humaniora. 2 (2).
DAFTAR RUJUKAN 1084-1096.
Amri dan Jafar. 2016. Analisis Kesulitan Parmin dan Peniati. 2012. Pengembangan
Mahasiswa Menghafal Nama- Modul Mata Kuliah Strategi
nama Latin di Program Studi Belajar Mengajar IPA Berbasis
Pendidikan Biologi Angkatan Hasil Penelitian Pembelajaran.
2014 Fakultas Keguruan dan Ilmu Jurnal Pendidikan IPA Indonesia.
Pendidikan Universitas 1 (1). 8-15.
Muhammadiyah Parepare. Jurnal Prastowo, A. 2012. Panduan Kreatif
Biotek. 4 (2): 262-277. Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Arywiantari, D., Agung, A.A.G., Tastra, Yogyakarta: Diva Press.
I.D.K. 2015. Pengembangan Riduwan dan Akdon. 2015. Rumus dan
Multimedia Interaktif Model 4D Data dalam Analisis Statistika.
Pada Pembelajaran IPA di SMP Bandung: Alfabeta.
Negeri 3 Singaraja. Jurnal Sardila, V. 2015. Strategi Pengembangan
Teknologi Pendidikan 3 (1) : 1-12. Linguistik Terapan Melalui
Atmono, D., Sariyatun, Subarjah, H., dan Kemampuan Menulis Biografi dan
Husdarta, H.J.S. 2018. Autobiografi: Sebuah Upaya
Membangun Generasi Emas 2045 Membangun Keterampilan
yang Berkarakter dan Melek IT Menulis Kreatif Mahasiswa. An-
dan Pelatihan Berpikir Nida Jurnal Pemikiran Islam. 40
Suprarasional. Prosiding (2): 110-117.
disampaikan dalam Seminar Sunita, N. W. dan Nardus, E. O. 2018.
Nasional. Sumendang: UPI Pengaruh Penerapan Strategi
Sumedang Press. 20-21 Desember Apersepsi Scene Setting terhadap
2017. Pemahaman Konsep Matematika

BIOEDUKASI VOL 11. NO 1 Mei 2020 89


ALVIA, H., WIDOWATI, H., & LEPIYANTO, A. PENGEMBANGAN..

dengan Mengontrol Motivasi


Berprestasi. Emasains. 7(1). 29-
37.
Surachman. 2016. Panduan Penulisan
Sitiran Karya Ilmiah. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
Perpustakaan Universitas Gadjah
Mada. Skripsi (Online).
(http://lib.ugm.ac.id. Diakses 23
Februari 2020).
Suwandi, S., Yunus, A., Etika, L. 2016.
Kecerdasan Ekologis dalam Buku
Sekolah Elektronik Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia SMP. Litera. 15
(1): 23-37.

BIOEDUKASI VOL 11. NO 1 Mei 2020 90

You might also like