Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

Volume 6 No.

2 Mei 2021 ISSN (print) 2477-2089 (online) 2621-1262

PENERAPAN METODE MEASUREMENT SYSTEM ANALYSIS GAGE


R&R PADA PENGUKURAN PRODUK BASE PLATE MAGAZINE

Albertus Laurensius Setyabudhi1*, Okta Veza2, Delia Meldra3, Nandar Cundara Abdurahman 4, dan
Muhammad Rizki Reza Saputra5

1,3,4,5
Program Studi Teknik Industri, Universitas Ibnu Sina, Jl. Teuku Umar, Lubuk Baja
2
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Ibnu Sina, Jl. Teuku Umar, Lubuk Baja
PT APT, Kawasan Lytech Home II Blok A, No. 10, Sadai, Bengkong
*
email: abyan@uis.ac.id

Abstract

In the current era of globalization, the perceived quality competition globally is manufacturing.
Manufacture industry competition makes companies must concentrate on product quality. and the
quality of the factors affecting the product is wrong, such as human resources, tools / machines,
and the environment can also cause product quality. And one of the companies engaged in the
manufacturing industry, namely PT. APT has a problem with the quality measurement of the
dimensions of size on one of the products made, where the product can’t be accepted by the
customer and declared reject on all the number of products sent. There are indications of QC
checking errors within the company so that reject products are accepted as acceptable. The
purpose of this research is to find out what are the main causes of goods declared acceptable
internally within the company and when it arrives at the customer is declared reject. And find
solutions to how such mistakes do not happen again. To solve this problem, this study uses the
MSA (Measurement System Analysis Gage R&R) method which has the advantage of knowing the
cause of quality problems in detail whether from the people, tools, or supporting factors in a
measurement. So that mistakes that occur before do not happen again and the company can run
more effectively, efficiently and consistently in measuring and checking.

Keywords: Quality, Measurement, Gage R&R

1. Pendahuluan adalah 0.040-0.050 mm, karena dari sampel yang


telah diambil oleh customer dinyatakan outspec
Pada era globalisasi sekarang ini terutama maka semua unit yang sudah dikirim pada bulan
menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan januari 2019 dikembalikan semuanya. Jumlah
teknologi dan pola pikir manusia yang semakin unit yang dikembalikan sebesar 120 unit. Hal ini
maju, mendorong setiap manusia untuk dapat menunjukkan ada indikasi kesalahan hasil
berkembang dan menjadikan perkembangan yang pengecekan operator dan juga bagian quality
ada sebagai usaha untuk lebih meningkatkan sehingga produk tersebut dapat di katakan
kualitas masing-masing, Salah satu persaingan acceptable di internal perusahaan dan tetap
kualitas yang dirasakan secara global adalah dilanjutkan prosesnya namun setelah sampai
manufaktur. Persaingan industri membuat kepada customer dinyatakan cacat/reject .
perusahaan harus konsentrasi terhadap kualitas Sistem pengukuran adalah seluruh proses
produk. maupun kualitas faktor yang yang digunakan untuk mendapatkan suatu
memperngaruhi produk tersebut salah seperti pengukuran yang terdiri dari alat ukur, standard,
sumber daya manusianya, alat/mesin, serta operasi, metode, fixtures, software, personil,
lingkungan juga bisa menyebabkan kualitas lingkungan dan asumsi yang digunakan
produk. Dalam penelitian ini dilakukan di PT mengkuantifikasi unit pengukuran. Measurement
APT. Perusahaan ini sangat memeperhatikan atau pengukuran didefinisikan sebagai suatu
kualitas produk yang dihasikan khususnya pada ketetapan angka (atau nilai) terhadap suatu
pengecekan produk base plate magazine. material yang menunjukan hubungan antara
Berdasarkan permintaan customer maksimal mereka terhadap sifat khususnya. Measurement
kerataan (flatness) yang diperbolehkan adalah System Analysis merupakan suatu analisa sistem
0.030 mm, namun yang hasil yang didapatkan pengukuran digunakan untuk mengetahui
dari pihak customer berdasarkan 20 sampling penyebab varian proses pengukuran agar variasi
yang diambil rata-rata dimensi yang didapat

Jurnal Rekayasa Sistem Industri Page 86


Volume 6 No. 2 Mei 2021 ISSN (print) 2477-2089 (online) 2621-1262

yang terjadi dalam proses dapat diantisipasi operator ( XDIFF) dengan sebuah konstanta (K2).
seminimal mungkin. Tergantung pada jumlah operator yang digunakan
Penelitian tentang MSA pernah dilakukan dalam study pengukuran. Sejak appraiser
oleh Sigit Budiantono, Sri Mumpuni variation dikombinasikan dengan equipment
Retnaningsih, dan Diaz Fitra Aksioma pada tahun variation, sehingga harus disesuaikan dengan
2016 di PT Jaykay Files Indonesia (Budiantono, mengurangi beberapa bagian equipment
2016). Pada tahun 2013 Luh Made Pramitasari variation, dengan kombinasi tersebut maka untuk
dari ITS juga melakukan penelitian yang mencari appraiser variation (Av atau σ0) adalah
menggunakan metode ini untuk proses oriented sebagai berikut:
basis pada PT Alstom Power Esi (Pramitasari &
Mashuri, 2013). Metode yang sama juga AV= (1)
digunakan oleh Anggrek Ayu Puspasari dan Sri
Mumpuni Retnaningsih untuk menerapkan Dimana n = jumlah part, r = jumlah uji coba,
repeatability dan reproducibility pada produksi jika nilai yang didapatkan negatif dihitung
lampu (Puspasari & Retnaningsih, 2013). dibawah akar kuadrat.
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Pada penjelasan pada paragraf pertama
mengetahui penyebab pasti kesalahan hasil dijelaskan bahwa terdapat data sheet dan form
pengecekan bagian quality sehingga produk report yang akan mempermudah perhitungan dan
tersebut dapat di katakan acceptable di internal pengukuran dalam pengambilan data, berikut
perusahaan, namun setelah sampai kepada bentuk dari data sheet dan form report tersebut.
customer dinyatakan cacat/reject. Dan Untuk Tabel 1. Data Sheet dan Form Report
mengetahui Seberapa besar nilai pengukuran operation/ PART
no average
MSA Gage R&R pada produk base plate Trial 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
magazine. 1 A 1
2 2
2. Landasan Teori 3 3
4 AVERAGE Xa =
Gage R&R adalah perkiraan dari kombinasi 5 RANGE Ra =
dari repeatability dan reproducibility dan Dalam 6 B 1
data sheet dan form report pengukuran 7 2
repeatability dan reproducibility yang dijelaskan 8 3
9 AVERAGE Xa =
pada tabel 1., yang akan menyediakan metode
10 RANGE Rb =
analisis data dalam study pengukuran. Analisa
11 B 1
dari variasi dan persentasi variasi akan diestimasi 12 2
secara keseluruhan untuk menghasilkan total dari 13 3
hasil pengukuran serta komponen repeatability, 14 AVERAGE Xa =
reproducibility dan variasi ukuran produk yang 15 RANGE Rc =
diukur (Down, Kerkstra, Cvetkovski, & Benham, 16
PART
2005). AVERAGE Rp =
17 (Ra = + Rb = + Rc = )/( # Jumlah operator= ) = R
18 ( Max Xbar = - Min x= )= XDIFF
19 (R = x D4*= ) = UCLR
20 (R = x D3*= ) = LCLR
Sumber : Pengolahan Data
Pada tabel diatas D4* digunakan untuk
ujicoba sebanyak 2 kali dan 2,58 digunakan
apabila ujicoba yang digunakan sebanyak 3 kali,
dan D3* adalah 0 UCL dan LCL merupakan batas
Gambar 1. Gage R&R maksimal dan minimal dari individu R’s. Setelah
(Budiantono, 2016) proses pengambilan data pengisian pada tabel 2.1
terdapat beberapa rumus untuk mengetahui
Repeatability atau equipment variation ( EV rincian dari data diatas yang disebut measurement
atau σe ) ditentukan dengan mengalikan kisaran unit analysis (Louka1 & Besseris, 2011).
rata-rata keseluruhan ( R ̿ ) dengan sebuah
konstanta (K1), K1 tergantung pada jumlah 3. Metode Penelitian
percobaan yang digunakan dalam studi Pengumpulan data yang diambil
pengukuran yang dilakukan. menggunakan data primer dan data sekunder,
Sedangkan reproducibility atau appraiser untuk data primer diambil langsung dari observasi
variation (Av atau σ0) ditentukan dengan di lapangan dan data sekunder diambil adalah
mengalikan perbedaan rata-rata maksimum

Jurnal Rekayasa Sistem Industri Page 87


Volume 6 No. 2 Mei 2021 ISSN (print) 2477-2089 (online) 2621-1262

data-data dari dokumen yang disimpan untuk % EV = 100 (EV/TV) (7)


menunjang data primer. Data yang diambil dalam % AV = 100 ( AV/TV) (8)
penelitian ini merupakan data aktual yang diambil % R&R = 100 (R&R/TV) (9)
dilapangan dimana peneliti terlibat langsung
% PV = 100 (PV/TV) (10)
didalamnya data inilah yang merupakan data
primer dalam penelitian ini, dan dalam Kriteria keberterimaan width error Ketentuan
pelaksanaannya peneliti bekerjasama dengan 3 tersebut adalah sebagai berikut : (Kooshan, 2012)
orang QC operator yang biasa mengecek produk 1. %GRR < 10% : secara umum dianggap
base plate magazine kemudian untuk sample sebagai sistem pengukuran yang layak
menggunakan 8 Pcs produk base plate magazine dipakai.
yang diambil untuk pengiriman bulan agustus, 2. 10 < %GRR < 30 : system pengukuran dapat
dan banyaknya pengulangan dalam pengecekan dipakai dengan dasar kepentingan aplikasi,
adalah 3 kali. didalam penelitian ini alat yang biaya alat pengukuran, biaya perbaikan dan
dugunakan oleh operator adalah, high gauge. sebagainya.
untuk ketelitian alat yang digunakan adalah 0.001 3. %GRR > 30 : system pengukuran dianggap
mm. tidak layak digunakan. Diperlukan usaha-
Tabel 2. Data Pengukuran usaha untuk memperbaiki system pengukuran.

4. Hasil Dan Pembahasan

Untuk langkah awal dalam penelitian setelah


semua data ditulis didalam tabel 4.1 diatas maka
proses selanjutya peneliti mencari hasil dari
perhitungan didalam tersebut, berikut hasil
perhitugan dari tabel perhitungan diatas:
Tabel 3. Perhitungan MSA

Sumber : Pengolahan Data


Setelah data dimasukan seperti tabel
diatas maka data diolah data dengan measurement
unit analysis dengan rumus sebagai berikut:
EV = R x K1 (2)

AV= (3)

Sumber : Pengolahan Data


R&R = (4)
Setelah data dimasukan seperti tabel diatas
PV = Rp x K3 (5) maka data diolah data dengan measurement unit
TV = (6) analysis sebagai berikut:

Untuk mencari persentase metode MSA Tabel 4. Measurement Unit Analysis &%
dilakukan penghitungan dengan percentage Measurement System Analysis
Measurement System Analysis dengan rumus
sebagai berikut: (Knowles, Antony, & Vickers, Measurement Unit Analysis % Measurement System
Analysis
2000) Repeatability–Equipment % EV = 100 (EV/TV)

Jurnal Rekayasa Sistem Industri Page 88


Volume 6 No. 2 Mei 2021 ISSN (print) 2477-2089 (online) 2621-1262

Variation (EV) = 100 pengukuran yang dilakukan tidak layak


EV = R x K1 (0.0122/0.0093 ) digunakan karna standar layaknya suatu system
= 0.0040 x 3.05 = 13.1%
= 0.0122 pengukuran digunakan adalah dibawah 30 %.
Reproducibility – Appraiser % AV = 100 ( AV/TV) Dan untuk persentase repeatability adalah 13.1%
Variation(AV) = 100 dan reproducibility adalah 16.1%
AV= (0.0015/0.0093)
= 16.1%
AV=
Daftar Referensi
AV= 0.0015

Repeatability dan % R&R = 100


Budiantono, S. (2016). Meassurement System
Reproducibility ( R&R) (R&R/TV) Analysis Repeatability Dan Reproducibility
R&R =
= 100 (Gauge R&R) Pada Alat Vickers Hardness
(0.004/0.0093) Tester Di Pt Jaykay Files Indonesia. Institut
R&R = = 43.01 %
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
R&R = 0.004
Part Variation (PV) % PV = 100 (PV/TV) Dewi, N. S. (2013). Measurement System
PV = Rp x K3 = 100 ( Analysis Repeatability dan Reproducibility
PV = 0.0004 x K3 0.006/0.0093)
PV = 0.004 x 1.74 = 64.51 %
(Gauge R&R) Studi Kasus: PT. Gaya
PV = 0.006 Motor (Astra Group). Surabaya: Jurusan
Total Variation (TV) Statistika ITS.
TV =
Down, M. H., Kerkstra, T., Cvetkovski, P., &
TV =
Benham, D. R. (2005). Statistical Process
TV = 0.0093 Control (SPC) Reference Manual. AIAG
Sumber : Pengolahan Data Southfield, MI.
Berdasarkan data tabel dan perhitungan pada Knowles, G., Antony, J., & Vickers, G. (2000). A
tabel diatas. Hasil yang didapatkan pada Gage practical methodology for analysing and
R&R cukup besar yaitu 43.1%. Dengan nilai improving the measurement system.
43.1% maka dapat dinyatakan bahwa sistem Quality Assurance, 8(2), 59–75.
pengukuran yang dilakukan pada produk base Kooshan, F. (2012). Implementation of
plate magazine selama ini tidak layak digunakan Measurement System Analysis System
(Dewi, 2013) dan perlu diadakan usaha perbaikan (MSA): In the Piston Ring Company" Case
untuk memperbaiki sistem.pengukuran. Dengan Study. Int. J. Sci. Technol.
nilai persentase pada repeatability adalah 13.1%
sedangkan untuk nilai reproducibility adalah Louka1, G. A., & Besseris, G. J. (2011). Gauge
16.1%. dapat diketahui system mana yang harus R&R for an optical micrometer industrial
diperbaiki terlebih dahulu, dalam kasus ini yang type machine. Center for Quality.
harus diperbaiki terlebih dahulu adalah Pramitasari, L. M., & Mashuri, M. (2013).
reproducibility dikarenakan nilai persentase nya PENERAPAN MEASUREMENT
lebih besar daripada repeatability, Untuk SYSTEM ANALYSIS UNIVARIAT.
memastikan nilai reproducibility tersebut peneliti Digilib ITS, 1–6.
melakukan wawancara kepada operator yang
melakukan pengecekan produk tersebut. Puspasari, A. A., & Retnaningsih, S. M. (2013).
Penerapan repeatability and reproducibility
5. Kesimpulan (msa gauge r&r) pada produk lampu di
Setelah dilakukan pengumpulan data dan pt.”x”. Digilib ITS, 1–7.
pengolahan data dengan metode MSA gage
R&R, penyebab utama masalah pengecekan pada
produk base plate magazine adalah
reproducibility dimana nilai reproducibility ini
lebih besar dari pada nilai repeatability dan hal
yang berkenaan dengan reproducibility ini adalah
masalah training, kalibrasi, dan kelangkapan alat
ukur.
Berdasarkan pengolahan dengan metode
MSA gage R&R bahwa nilai yang didapat untuk
perhitungan gage R&R adalah sebesar 0.0004
dengan persentase 43.01% yang mana persentase
tersebut dapat dikatakan bahwa system

Jurnal Rekayasa Sistem Industri Page 89

You might also like