Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

1.

2 Asal Muasal DEA


Akar pemikiran Data Envelopment Analysis (DEA) telah ditemukan dari awal 1950-an
sejak penggunaan linear programming (LP) diketahui sebagai alat analisis ekonomis dan
efisiensi yang baik. Pengembangan LP yang dilakukan oleh Farrell (1957) yaitu mengukur
efisiensi produktivtias menggunakan input dan ouput aktual dari sebuah perusahaan. Farrell
menyebutkan bahwa Economic Efficiency (EE) dapat dipecah menjadi Allocative Efficiency
(AE) dan Technical Efficiency (TE). TE adalah kemampuan perusahaan untuk mencapai
output maksimal berdasarkan input yang diberikan, sedangkan AE adalah kemampuan
perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan input dengan mempertimbangkan pula
harga sumber inputnya. Ide ini didasarkan pada asumsi constant returns to scale (CRS)
yaitu memperbanyak input sama dengan memperbanyak output dengan proporsi yang
sama. Grafik penerapan linear programming ini digambarkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Technical, Allocative, dan Economic Efficiency

Pada Gambar 1, ditunjukkan kurva SS’ adalah banyaknya unit isokuan dari produsen
yang efisien. Titik A menunjukkan jumlah input yang dibutuhkan untuk memproduksi output.
Pada grafik, ditunjukkan garis A dan kurva SS’ bersinggungan pada titik B, artinya jumlah
input dapat dikurangi secara seimbang karena titik B menunjukkan jumlah input dengan
jumlah input yang lebih sedikit untuk memproduksi jumlah output yang sama dengan titik A
(proporsional). Dengan demikian diperoleh persamaan TE = OA/OB, dimana TE = 1
menunjukan perusahaan efisien secara teknis dan TE < 1 menunjukkan tidak efisien secara
teknis.
Pada Gambar 1 juga ditunjukkan garis PP’ yang merepresentasikan garis biaya. Oleh
karena bersinggungan dengan kurva SS’ pada titik B’ maka titik tersebut menunjukkan
jumlah biaya minimum yang dibutuhkan untuk membeli input dengan proporsi yang sama
dengan titik B. Dengan demikian diperoleh persamaan AE = OC/OB, dimana jarak BC
menunjukkan reduksi biaya produksi yang efisien secara alokatif dan teknis terhadap titik B’
serta efisien secara teknis namun tidak secara alokatif terhadap titik B.
Apabila perusahaan memenuhi kedua syarat efisien secara teknis dan alokatif, maka
efisiensi keseluruhan atau Economic Efficiency (EE) ditunjukkan pada persamaan EE =
OC/OA. Dimana jarak AC juga dapat dinterpretasikan sebagai reduksi biaya. Persamaan EE
OB OC OC
lainnya juga dapat diperoleh dari TE × AE= × × =EE .
OA OB OA
Hubungannya dengan Data Envelopment Analysis (DEA) terletak pada dasar analisis
DEA yang menciptakan produsen virtual terbaik untuk setiap produsen aktual. Perusahaan
dikatakan tidak efisien apabila output virtual > ouput aktual pada input dengan proporsi yang
sama. Peristiwa ini ditinjau dari outputnya sehingga disebut dengan output-oriented
technical efficiency. Peristiwa lainnya disebut input-oriented technical efficiency apabila
ditinjau dari inputnya. Oleh karena itu, pada penerapan linear programming-nya akan
terdapat berbagai kasus berdasarkan jumlah input dan outputnya yang bervariasi. Sebagai
contoh kasus satu input dan satu output yang ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Kasus satu input dan satu output

Technical Efficiency (TE) secara input-oriented ditunjukkan dengan persamaan


TE I =ON /OM . Sedangkan TE secara output-oriented ditunjukkan dengan persamaan
TE O =MD/ MD ' . Keduanya akan memiliki hasil yang sama sebab karena persamaan
berikut.
NP MD ' NP ON MD ON
= ⇒ = ⇒ = ⇒ TEO =TE I
ON OM MD ' OM MD ' OM
Oleh karena penerapan linear programming yang tidak fleksibel akibat banyak macam
kasus berdasarkan jumlah input dan outputnya, maka dikembangkanlah Data Envelopment
Analysis (DEA). DEA memiliki kemampuan menggabungkan beberapa input dan beberapa
output secara fleksibel tanpa memerlukan asumsi pada bentuk fungsionalnya.
Kesimpulannya, DEA lahir dari ketidakflesibelan linear programming yang masih tergantung
pada jumlah input dan output serta asumsi yang dibutuhkan.

You might also like