Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/322200104

Modul Digital Interaktif Berbasis Articulate Studio’13: Pengembangan pada


Materi Gerak Melingkar Kelas X

Article  in  Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni · October 2017


DOI: 10.24042/jipfalbiruni.v6i2.1862

CITATIONS READS

34 5,397

5 authors, including:

Irwandani Irwandani Ardian Asyhari


Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia
31 PUBLICATIONS   251 CITATIONS    28 PUBLICATIONS   224 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Investigating Pre-Service Teachers’ About Digital Literacy Towards Conceptual Change View project

LEARNING MEDIA View project

All content following this page was uploaded by Ardian Asyhari on 02 January 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 06 (2) (2017) 221-231
e-ISSN: 2503-023X DOI: 10.24042/jipfalbiruni.v6i2.1862
Oktober 2017

MODUL DIGITAL INTERAKTIF BERBASIS ARTICULATE STUDIO’13:


PENGEMBANGAN PADA MATERI GERAK MELINGKAR KELAS X

Irwandani1, Sri Latifah2, Ardian Asyhari3, Muzannur4, Widayanti5


1,2,3,4 Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Raden Intan Lampung, Indonesia
5Pascasarjana FKIP Fisika, Universitas Lampung, Indonesia

e-mail: irwandani@radenintan.ac.id

Diterima: 8 Juli 2017. Disetujui: 8 Oktober 2017. Dipublikasikan: 28 Oktober 2017

Abstract: The aims of this research is to produce interactive digital modul based on Articulate Studio '13
on quality and interesting circle motion subject of physics learning. This is Research and Development
(R&D) research by modifying 10 stages that exists into 7 stages, they are: potential and problem,
information gather, product design, design validation, design revision, product testing, and product
revision. The limitation of stages is done based on the need and the purpose of the research itself. Based on
the result validation product, concludes that digital interactive modul of Articulate Studio'13 on circle
motion subject is categorized very eligible to used. The gain percentages are from physics experts are
84,67%, from learning media experts are 85,56%, and from education experts are 84,1%. Then, the
product is tested on small scale and gained interesting percentage at 84,4%. Later, on large scale gained
interesting percentage at 85,0%. Based on those result, it can be conclude that interactive digital modul
based on Articulate Studio'13 on circle motion subject of physics learning can be used as learning modul.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk modul digital interaktif berbasis
Articulate Studio’13 pada mata pelajaran fisika materi gerak melingkar yang berkualitas dan menarik.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (R&D) dengan memodifikasi 10 tahapan
yang ada menjadi 7 tahapan yaitu; potensi dan masalah, pengumpulan informasi, desain produk, validasi
desain, revisi desain, uji coba produk, dan revisi produk. Pembatasan tahapan ini dilakukan berdasarkan
kebutuhan dan tujuan penelitian itu sendiri. Berdasarkan hasil validasi produk, diperoleh kesimpulan
bahwa modul digital interaktif berbasis articulate studio’13 pada mata pelajaran fisika materi gerak
melingkar diakategorikan sangat layak untuk digunakan. Persentase yang diperoleh dari ahli materi fisika
sebesar 84,67%, dari ahli media pembelajaran sebesar 85,56%, dan dari praktisi pendidikan sebesar 84,1
%. Produk tersebut kemudian diujicobakan dalam skala kecil dan diperoleh persentase kemenarikan
sebesar 84.4%. Selanjutnya, dalam uji coba skala besar diperoleh persentase kemenarikan sebesar 85,0%.
Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa modul digital interaktif berbasis Articulate
Studio’13 pada mata pelajaran fisika materi gerak melingkar dapat digunakan sebagai modul pembelajaran.

© 2017 Pendidikan Fisika, FTK UIN Raden Intan Lampung

Kata Kunci: articulate studio’13, gerak melingkar, interaktif, modul digital

PENDAHULUAN pengetahuan dan teknologi menjadi


Pendidikan merupakan investasi indikator keberhasilan dalam pencapaian
penting dan memiliki peranan strategis kualitas pendidikan dan peningkatan
bagi terwujudnya sumber daya manusia sumber daya manusia tersebut (Byun,
yang berkualitas (Ayudia, 2014; Nurul Sung, & Park, 2017; Heeks & Stanforth,
Qomariah, 2012). Pendidikan yang baik 2015; Ngafifi, 2014; Ulfah, 2012).
berkorelasi pada semakin tingginya Ilmu fisika merupakan salah satu
capaian kualitas sumber daya manusia bidang ilmu yang penting untuk dikuasai.
(Krismiyati, 2017). Membuat keputusan Namun, bagi sebagian besar peserta didik,
untuk terus berinovasi dalam ilmu fisika masih dianggap sulit untuk
pembelajaran merupakan pilihan yang dipelajari (Fathurohman, 2014; P,
harus dipilih oleh pendidik (Asyhari & Sunaryo, & Iswanto, 2012; Sari,
Diani, 2017). Penguasaan terhadap ilmu Surantoro, & Ekawati, 2013). Kesulitan
222 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 221-231

peserta didik umumnya berasal dari seperangkat materi yang disusun secara
anggapan bahwa ilmu fisika banyak sistematis sehingga tercipta lingkungan/
memuat rumus dan teori yang sulit suasana yang memungkinkan peserta
dipahami (Lubis & Derlina, 2016; Suroso, didik untuk belajar (Nasional, 2008a).
2016). Jadi bahan ajar merupakan segala bentuk
Secara umum, ilmu fisika membahas bahan yang dapat menunjang
tentang gejala-gejala alamiah pada pembelajaran.
kehidupan sehari-hari maupun fenomena- Salah satu bentuk bahan ajar
fenomena yang terjadi di alam semesta. diantaranya adalah modul (Tania &
Berdasarkan fenomena yang diamati, ilmu Susilowibowo, 2017). Modul saat ini
fisika terbagi menjadi dua, yaitu fenomena terbagi dalam dua kategori, yaitu modul
yang terlihat nyata oleh panca indra dan yang bersifat cetak dan modul digital.
fenomena yang tidak terlihat panca indra Modul yang bersifat digital mempunyai
atau bersifat abstrak (Aulliyah, Sutarto, & kelebihan mampu untuk menampilkan
Harijanto, 2015). Fenomena atau gejala beberapa materi menggunakan media
fisika yang bersifat abstrak membutuhkan pembelajaran yang bersifat interaktif
media tambahan untuk menjelaskan (Aprilliyah & Wahjudi, 2014; Sugianto,
konsepnya. Kesulitan memahami Abdullah, Elvyanti, & Muladi, 2013;
pelajaran fisika umumnya disebabkan Sujanem, Suswandi, & Ganesha, 2012).
karena kurangnya inovasi bahan ajar yang Media pembelajaran interaktif
digunakan pendidik dalam proses mempermudah pendidik mengajarkan
pembelajaran (Purnamasari, An’nur, & materi yang bersifat abstrak (Permana,
M., 2016; Rahayu, Prihandono, & Gani, Johar, & Bunyamin, 2014) Beberapa
2017; Yoto, Zulkardi, & Wiyono, 2015). media pembelajaran interaktif dinilai
Senada dengan hasil observasi di MAN mampu dalam menjelaskan fenomena-
1 Bandar Lampung pada pembelajaran fenomena yang terjadi di alam dan
fisika bahwa hampir seluruh siswa menghadirkannya di dalam kelas
mempunyai komputer dan sebagian besar (Wulandari, Susilo, & Kuswandi, 2016).
peserta didik mempunyai laptop. Adanya Salah satu contoh fenomena yang
fasilitas yang memadai belum mampu membutuhkan penjelasan lebih lanjut dan
menunjang pelaksanaan pembelajaran membutuhkan bantuan media interaktif
dikelas maupun mandiri. Pendidik sebagai adalah fenomena gerak melingkar (Desy,
pengajar menggunakan bahan ajar dan Desnita, & Raihanati, 2015; Syafi’i &
media konvensional dalam Nasir, 2016).
menyampaikan materi pelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut,
Berdasarkan observasi tersebut peserta diperlukan upaya untuk meningkatkan
didik membutuhkan bahan ajar yang peranan media pembelajaran (Kristanti,
menarik, inovatif dan mudah digunakan Subiki, & Handayani, 2016; Suprapto,
untuk menyampaikan pesan dengan baik 2006) dalam membelajarkan konsep
sebagai visualisasi yang tepat untuk fisika, terutama untuk penjelasan konsep
memberikan pemahaman kepada siswa yang membutuhkan penjelasan melalui
(Asyhari, Irwandani, & Saputra, 2016). media interaktif. Berdasarkan
National Center For Vocational permasalahan yang telah dipaparkan
Education Research Ltd (Praswoto, 2014) tersebut, maka peneliti merasa perlu untuk
mendefinisikan bahan ajar sebagai segala mengembangkan sebuah modul
bentuk bahan yang digunakan untuk pembelajaran digital interaktif untuk
membantu pendidik atau instruktur dalam materi fisika. Adapun letak kebaruan dari
melaksanakan proses pembelajaran di penelitian ini, modul digital interaktif
kelas. Bahan ajar adalah merupakan akan dikembangkan menggunakan
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 221-231 223

software Articulate Studio’13 dengan Berdasarkan analisis kebutuhan dan


materi fisika gerak melingkar untuk kelas tujuan penelitian, pada penelitian ini
X SMA. melihat kevalidan produk yang
Program Articulate memiliki kelebihan dikembangkan, tanpa melihat
yaitu smart brainwere yang sederhana keefektifitasan produk maka peneliti
(Gambar 1). Adapun prosedur tutorial membatasi langkah penelitian dan
interaktif melalui template yang dapat di pengembangan dari (10) sepuluh langkah
publish secara offline maupun online menjadi (7) tujuh langkah, senada dengan
sehingga memudahkan pengguna penelitian sebelumnya (Huda, Fadiawati,
memformatnya dalam bentuk laman & Tania, n.d.; Irwandani & Juariyah,
personal, CD, word prosessing dan 2016; Nessa, Hartono, & Hiltrimartin,
Learning Manajemen System (LMS) 2017; Wati & Santosa, 2017). Ketujuh
(Fachrory Akbar Ghozali, 2016). tahapan penelitian dijelaskan sebagai
berikut:
1. Potensi dan Masalah
Pada tahap ini peneliti memunculkan
dan menetapkan masalah yang dihadapi,
untuk mengetahui masalah dasar yang
dihadapi maka membutuhan data sebagai
sumber penunjang penelitian. Data
penunjang dari penelitian ini berasal dari
kajian literatur dan studi pendahuluan di
lapangan.
Gambar 1 Tampilan Program Articulate 2. Pengumpulan Data
Setelah ditemukan permasalahan,
METODE PENELITIAN selanjutnya data dikumpulkan untuk
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dianalisis baik dari segi kurikulum
menghasilkan produk Modul Digital meliputi kajian kedalaman materi,
Interaktif Berbasis Articulate Studio’13 penggunaan media pembelajaran dan
yang berkualitas dan menarik untuk evaluasi.
peserta didik. Penelitian ini menggunakan 3. Desain Produk
metode penelitian dan pengembangan Setelah analisis data dilakukan,
(Researchand and Development), selanjutnya dibuat rancangan desain dari
langkah-langkahnya meliputi: 1) Potensi media pembelajaran Modul Digital
dan masalah, 2) Pengumpulan data, 3) interaktif Berbasis Articulate Studio’13.
Desain produk, 4) Validasi desain, 5) Rancangan tersebut kemudian
Revisi desain, 6) Uji coba produk, 7) diimplemetasikan menjadi produk awal
Revisi Produk, 8) Uji coba Pemakaian, 9) (prototype).
Revisi produk, 10) Produksi massal 4. Validasi Desain
(Sugiono, 2011). Langkah selanjutnya setelah produk
Potensi & Pengump
awal selesai adalah konsultasi kepada tim
Desain Validasi
Masalah ulan data Produk Desain ahli. Tim ahli yang dibutuhkan untuk
melakukan validasi terdiri dari ahli
Ujicoba
Pemakaian
Revisi Uji Coba Revisi materi, ahli media dan praktisi
Produk Produk Desain
pendidikan. Ahli materi dan ahli media
Revisi
memvalidasi produk dari aspek-aspek
Produksi Massal
Produk kriteria modul yang telah ditentukan.
Sedangkan praktisi pendidikan
Gambar 2 Langkah-langkah penggunaan metode
research and development(R&D).
224 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 221-231

memvalidasi produk berdasarkan aspek Tabel 1. Pemberian Skor


kepraktisan dalam penggunaan. No. Kategori Skor
1 Sangat Baik 5
5. Revisi Desain 2 Baik 4
Setelah validasi produk selesai 3 Cukup 3
dilakukan, langkah selanjutnya adalah 4 Kurang 2
merevisi produk yang dianggap masih 5 Sangat Kurang 1
memerlukan perbaikan. Revisi dilakukan
berdasarkan saran yang diberikan oleh b. Menghitung persentase kelayakan dari
validator, baik itu ahli materi, ahli media setiap setiap aspek dengan rumus skala
dan praktisi pendidikan. likert (Sahfriana, Subchan, & Suratno,
6. Uji Coba Produk 2015).
Tahap selanjutnya, setelah produk
selesai melalui serangkaian tahap revisi, (1)
maka produk kemudian diujicobakan Keterangan:
kepada pengguna. Proses uji coba produk Smax = Skor maksimal
merupakan bagian penting dalam = Jumlah skor
penelitian pengembangan yang dilakukan = Nilai kelayakan angket tiap aspek
setelah rancangan produk selesai. Uji
coba produk dimaksudkan untuk c. Menghitung persentase rata-rata
mengumpulkan data yang dapat seluruh responden (purwanti dalam
digunakan sebagai dasar untuk (Indrawati, 2013)):
menetapkan tingkat efektifitas, efisiensi
dan atau daya tarik dari produk yang (2)
dihasilkan. Uji coba produk pada Keterangan:
penelitian ini dilakukan dengan dua cara, x = Nilai rata-rata
yaitu uji coba skala terbatas dan uji coba = Nilai kelayakan angket tiap aspek
skala luas. n = Banyaknya pernyataan
7. Revisi Produk d. Mengubah skor rata-rata yang
Setelah produk diuji coba, maka dapat diperoleh menjadi nilai kualitatif yang
diketahui kelemahan dari produk tersebut. sesuai dengan kriteria penilaian (Jabar,
Kelemahan tersebut kemudian diperbaiki 2015; Asyhari & Silvia, 2016).
agar dihasilkan produk yang berkualitas Tabel 2. Kriteria Penilaian
dan siap untuk digunakan. Persentase (%) Kriteria
Instrumen yang digunakan dalam 0 ≤ X ≤ 25 Sangat Kurang Layak
pengumpulan data adalah lembar validasi 25 < X ≤ 41 Kurang Layak
41 < X ≤ 50 Cukup Layak
berupa angket dengan menggunakan skala 50 < X ≤ 75 Layak
likert. Lembar validasi pada penelitian ini 75 < X ≤ 100 Sangat Layak
terdiri atas dari lembar validasi materi,
lembar validasi media, lembar validasi
praktisi pendidikan, dan lembar angket uji HASIL DAN PEMBAHASAN
coba kemenarikan. Teknik analisis data
sebagai berikut : Hasil
Berdasarkan serangkaian langkah
a. Mengubah hasil penilaian masih dalam pengembangan yang telah dilakukan,
bentuk huruf diubah menjadi skor maka dihasilkan produk penelitian dan
dengan ketentuan (Basonggo, Tangkas, pengembangan berupa modul digital
& Said, 2014; Asyhari, Sunarno, & interaktif berbasis Articulate Studio’13
Sarwanto, 2014). pada materi gerak melingkar kelas X
SMA. Hasil dan pembahasan penelitian
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 221-231 225

dan pengembangan produk ini dijelaskan


sebagai berikut.

1. Potensi Masalah dan Pengumpulan


Data
Potensi masalah dan pengumpulan data
diperoleh dari hasil observasi di MAN 1
Bandar Lampung pada pembelajaran
fisika bahwa hampir seluruh siswa
mempunyai komputer dan sebagian besar Gambar 4 Tampilan Pendahuluan
peserta didik mempunyai laptop. Namun
fasilitas tersebut belum dimanfaatkan
dengan baik oleh pendidik. Berdasarkan
hasil observasi tersebut peserta didik
membutuhkan bahan ajar yang menarik,
inovatif dan mudah digunakan untuk
menyampaikan pesan dengan baik.

2. Produk Modul Digital Interaktif


Modul digital interaktif ini dirancang Gambar 5 Tampilan Materi
menyesuaikan dengan karakteristik modul
yaitu: Self Instruction, Self Contained,
Stand Alone, Adaptive dan User Friendly
(Nasional, 2008b). Self Instruction yaitu
modul dirancang agar peserta didik
mampu belajar mandiri. Self contained
yaitu memuat satu unit kompetensi secara
utuh. Stand Alone yaitu modul tidak
tergantung pada media lain, Adaptive
yaitu memiliki daya adaptif terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi serta Gambar 6 Tampilan Animasi
fleksibel digunakan. User friendly yaitu
bersahabat dengan pemakainya termasuk 3. Hasil Validasi
kemudahan pemakaian, merespon dan Produk modul digital interaktif
mengakses. Beberapa tampilan modul berbasis Articulate studio’13 divalidasi
digital interaktif berbasis Articulate oleh validator berdasarkan bidang
studio’13 ditunjukkan pada gambar 3, 4, keahliannya, yaitu ahli materi, ahli media
5, dan 6. dan ahli praktisi pendidikan. Validator
ahli masing-masing bidang keahliannya
terdiri dari tiga orang validator pada
masing-masing bidang. Validator materi
dan media terdiri dari dosen fisika, dosen
pendidikan, dan ahli teknologi
pendidikan. Sementara praktisi
pendidikan terdiri dari guru fisika di
sekolah.

Gambar 3 Tampilan Cover


226 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 221-231

a. Hasil validasi ahli materi 4. Hasil Uji Coba Produk


Validasi ahli materi dilakukan dengan Terdapat dua uji coba pada penelitian
mengisi lembar validasi yang terdiri dari ini, meliputi uji coba skala kecil dan skala
5 aspek penilaian berdasarkan ketentuan luas.
kriteria modul. Butir pernyataan pada a. Uji Coba Skala Kecil
instrumen diberikan berdasarkan lima Uji coba kelompok kecil dilakukan
kriteria ditunjukkan pada tabel 3 . kepada 15 peserta didik dengan cara
mengisi lembar angket penilaian. Data
Tabel 3 Hasil Validasi Ahli Materi
Aspek Skor (%) Kategori
angket disajikan dalam tabel 6.
Self Instruction 83.3 Sangat Layak
Tabel 6 Hasil Uji Coba Skala Kecil
Self Contained 80.0 Sangat layak
Aspek Skor Kategori
Stand Alone 86.7 Sangat Layak
(%)
Adaptive 86.7 Sangat Layak
User Friendly 86.7 Sangat layak Kualitas Isi 82.0 Sangat Menarik
Rata-rata 84.67 Sangat layak Tampilan Modul 84.8 Sangat Menarik
Kualitas Teknik 80.2 Sangat Menarik
Bahasa 90.7 Sangat Menarik
b. Hasil validasi ahli media Rata-rata 84.4 Sangat Menarik
Validasi ahli materi dilakukan dengan
mengisi lembar validasi yang terdiri dari b. Uji Coba Skala Luas
5 aspek penilaian berdasarkan ketentuan Uji coba skala luas dilakukan kepada
kriteria modul. Butir pernyataan pada 34 peserta didik dengan cara mengisi
instrumen diberikan berdasarkan lima lembar angket penilaian. Data angket
kriteria ditunjukkan pada tabel 4. disajikan dalam tabel 7.
Tabel 4. Hasil Validasi Ahli Media Tabel 7 Hasil Uji Coba Skala Luas
Aspek Skor (%) Kategori Aspek Skor(%) Kategori
Self Instruction 86.0 Sangat Layak Kualitas Isi 84..2 Sangat Menarik
Self Contained 80.0 Sangat Layak Tampilan Modul 82.6 Sangat Menarik
Stand Alone 80.0 Sangat Layak Kualitas Teknik 86.1 Sangat Menarik
Adaptive 91.0 Sangat Layak Bahasa 87.3 Sangat Menarik
User Friendly 90.0 Sangat Layak Rata-rata 85.0 Sangat Menarik
Rata-rata 85.56 Sangat layak
Perbedaan persentase kemenarikan
c. Hasil validasi praktisi pendidikan tidak terlalu signifikan berdasarkan kedua
Validasi praktisi pendidikan dalam hal uji coba tersebut dan masing-masing
ini guru fisika dilakukan dengan mengisi memperoleh persentase ≥ 80 %. Sehingga
lembar angket penilaian yang terdiri dari dapat disimpulkan menunjukkan bahwa
lima aspek penilaian yaitu, aspek kualitas secara umum penilaian berdasarkan uji
isi, aspek tampilan modul, aspek kualitas coba kualitas produk sangat layak pada
teknis, dan aspek bahasa ditunjukkan skala kecil maupun luas.
pada tabel 5.
Pembahasan
Tabel 5. Hasil Validasi Ahli Praktisi Penyajian hasil pengembangan ini
Aspek Skor(%) Kategori bertujuan untuk menjawab rumusan
Kualitas Isi 83.3 Sangat Layak masalah. Data-data yang disajikan
Tampilan 81.3 Sangat Layak merupakan deskripsi dari serangkaian
Kualitas Teknik 81.7 Sangat Layak
Bahasa 90.0 Sangat Layak
proses pengembangan, hasil validasi
Rata-rata 56.25 Sangat Layak kelayakan dan hasil uji coba.
Penilaian oleh ahli materi dalam
bentuk tabel dan grafik. Dari data hasil
validasi ahli materi pada masing-masing
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 221-231 227

aspek bahwa modul digital yang mengadaptasi perkembangan teknologi.


dikembangkan dikategorikan sangat layak Pada aspek user friendly Intruksi mudah
untuk digunakan, hal ini terlihat dari hasil digunakan dan mudah dalam merespon
penilaian masing-masing aspek yang dan mengakses konten modul.
memperoleh skor diatas 80%, dengan Penilaian praktisi pendidikan terhadap
persentase rata-rata 84.67%. Dengan modul digital interaktif berbasis articulate
demikian modul digital interaktif berbasis studio’ 13 persentase kelayakan rata-rata
articulate studio’13 dinyatakan sangat 84.1%. Dengan demikian modul yang
layak untuk digunakan dari sisi materi. dikembangkan dinyatakan sangat layak
Kategori sangat layak pada sisi materi untuk digunakan sebagai bahan belajar
karena sudah sesuai dengan kriteria bagi peserta didik menurut penilaian guru
modul. Pada aspek self instruction modul fisika.
yang dikembangkan sudah memenuhi Modul digital dari aspek kualitas isi
kriteria antara lain: tersedia tujuan materi sesuai dengan kompetensi dasar,
pembelajaran, contoh dan ilustrasi, soal- dan materi mendukung, pencapaian
soal yang relevan dengan materi, Kompetensi Dasar (KD). Aspek tampilan
rangkuman, dan instrumen penilaian. modul, penampilan unsur tata letak
Pada aspek self contained modul yang dan pilihan warna pada modul
dikembangkan sudah memuat seluruh proporsional dan menarik, sajian materi
materi dan satu kompetensi dasar gerak video dan gambar menarik, teks, gambar
melingkar secara utuh. Pada aspek stand dan simulasi jelas, gambar pada modul
alone modul tidak bergantung pada bahan membantu mengingat materi yang
ajar yang lain. Pada aspek adaptive materi dipelajari, gambar, simulasi dan ilustrasi
modul mengikuti perkembangan yang disajikan efisien untuk
kurikulum. Pada aspek user friendly meningkatkan pemahaman peserta didik.
materi disajikan sistematis, logis, mudah Aspek kualitas teknis modul digital
dipahami dan mudah digunakan. dapat digunakan dengan mudah, urutan
Penilaian ahli media dengan angket penyampaian materi tersusun secara
persentase rata-rata kelayakan produk konsisten sistematis, konsep disajikan
adalah 85.56 %. Dengan demikian modul secara runtut, bersifat interaktif dan
digital interaktif berbasis articulate partisipatif. Pada aspek bahasa, bahasa
studio’13 sangat layak dari sisi penyajian yang digunakan sesuai perkembangan
media. peserta didik dan kaidah bahasa.
Prodak media dengan kategori sangat
layak, sesuai dengan kriteria modul. Pada
aspek self instruction antara lain:
pengemasan materi sangat baik, tersedia
petunjuk penggunaan modul, bahasa yang
digunakan sederhana dan komunikatif,
tersedia umpan balik atas penilaian, dan
mendukung untuk pembelajaran mandiri.
Pada aspek self contained modul Gambar 7 Grafik Kelayakan Produk
memudahkan peserta didik mempelajari Gambar 7 menunjukkan bahwa
materi secara tuntas dan mensimulasikan modul yang telah dikembangkan
konsep-konsep gerak melingkar. Aspek dikategorikan “sangat layak” dan “sangat
stand alone bahwa modul independent menarik” untuk digunakan sebagai modul
dan softwere modul digital dapat digital interaktif pada pembelajaran.
disimpan dalam compact disk atau Kelebihan modul digital interaktif
sejenisnya. Pada aspek adaptive modul berbasis Articulate Studio’13 antara lain:
228 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 221-231

1) Mampu menyajikan materi selanjutnya perlu dikembangkan lebih


pembelajaran dengan menampilkan video, lanjut untuk materi yang lain dengan
simulasi dan animasi tentang konsep yang konten yang lebih variatif.
dipelajari; 2) Memiliki tampilan visual
yang baik dan menarik, sehingga bisa DAFTAR PUSTAKA
menarik peserta didik untuk mempelajari
fisika; 3) Modul dilengkapi dengan kuis Aprilliyah, & Wahjudi, E. (2014).
yang menyajikan soal-soal secara Pengembangan Media Pembelajaran
interaktif sehingga membantu siswa Modul Interaktif pada Materi Jurnal
menguji kemampuan dan evaluasi secara Khusus Kelas X Akutansi di SMK
mandiri; 4) Modul sangat praktis karena Negeri Mojoagung. UNESA, 1–7.
berupa softwere komputer yang bisa Asyhari, A., & Diani, R. (2017).
disimpan dalam sebuah compact disk dan Pembelajaran Fisika Berbasis Web
removable disk lainnya. Enhanched Course: Mengembangkan
Web-Blogs Pembelajaran Fisika
SIMPULAN DAN SARAN Dasar I. Jurnal Inovasi Teknologi
Pendidikan, 4(1), 13-25.
Simpulan doi:10.21831/jitp.v4i1.13435
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat Asyhari, A., & Silvia, H. (2016).
disimpulkan bahwa: 1) Penelitian ini Pengembangan Media Pembelajaran
menghasilkan produk berupa Modul Berupa Buletin dalam Bentuk Buku
Digital Interaktif Berbasis Articulate Saku untuk Pembelajaran IPA
Studio’13 Pada materi gerak melingkar Terpadu. Jurnal Ilmiah Pendidikan
kelas X SMA; 2) Kualitas dan kelayakan Fisika Al-BiRuNi, 5(I), 1-13.
menurut para ahli yaitu sangat layak dari doi:10.24042/jpifalbiruni.v5i1.100
hasil validasi pada format materi dengan Asyhari, A., Irwandani, I., & Saputra, H.
persentase skor rata-rata 80.4 % C. (2016). Lembar Kerja Instruksi
persentase ahli media, 82.85 % menurut Konseptual Berbasis PhET:
ahli praktisi 84.1%; 3) Respon peserta Mengembangkan Bahan Ajar untuk
didik terhadap kemenarikan Modul sangat Mengkonstruksi Konsep Siswa Pada
menarik dengan persentase rata-rata Efek Fotolistrik. Jurnal Ilmiah
dalam skala kecil dan skala luas masing- Pendidikan Fisika ‘Al-BiRuNi’, 5(2),
masing diperoleh skor rata-rata yakni 193-204.
84,40 % dan 85.00 %. doi:10.24042/jpifalbiruni.v5i2.119
Asyhari, A., Sunarno, W., & Sarwanto, S.
Saran (2014). Pengembangan Perangkat
Adapun Saran untuk pengguna dan Pembelajaran Fisika SMA Berbasis
penelitian selanjutnya yakni: 1) Penelitian Inkuiri Terbimbing Terintegrasi
dan pengembangan perlu ditindak lanjuti Pendidikan Karakter. Jurnal Inkuiri,
lagi untuk penelitian dibidang 3(1), 62-75.
pengembangan bahan ajar yang lebih baik Aulliyah, M., Sutarto, & Harijanto, A.
lagi; 2) Modul Digital Interaktif Berbasis (2015). Paket Sumber Belajar
Articulate Studio’13 yang dikembangkan dengan Analisis Wacana Isu untuk
dapat digunakan disekolah sebagai salah Pembelajaran Fisika. Jurnal
satu penunjang pembelajaran sehingga Pendidikan Fisika, 4(2), 152–158.
bermanfaat; 3) Modul Digital Interaktif Ayudia, C. (2014). Upaya kepala sekolah
Berbasis Articulate Studio’13 yang dalam meningkatkanpartisipasi orang
dikembangkan hanya pada materi gerak tua di sdn kecamatan pariaman utara
melingkar untuk SMA/MA kelas X saja, kota pariaman. Jurnal Administrasi
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 221-231 229

Pendidikan Halaman, 2(1), 100–107. Irwandani, I., & Juariyah, S. (2016).


Basonggo, I., Tangkas, I. M., & Said, I. Pengembangan Media Pembelajaran
(2014). Meningkatkan Hasil Belajar Berupa Komik Fisika Berbantuan
Siswa Melalui Metode Eksperimen Sosial Media Instagram sebagai
dalam Pembelajaran IPA di Kelas V Alternatif Pembelajaran. Jurnal
SDN Meselesek. Jurnal Kreatif Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni,
Tadulako Online, 2(2), 96–104. 5(1), 33.
Byun, J., Sung, T. E., & Park, H. W. https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.
(2017). Technological innovation v5i1.103
strategy: how do technology life Jabar, A. (2015). Penerapan Pendekatan
cycles change by technological area. Problem Posing untuk Meningkatkan
Technology Analysis and Strategic Kemampuan Pemecahan Masalah.
Management, 1–15. Math Didactic: Jurnal Pendidikan
https://doi.org/10.1080/09537325.20 Matematika, 1(2), 81–88.
17.1297397 Krismiyati. (2017). Pengembangan
Desy, Desnita, & Raihanati. (2015). Sumber Daya Manusia dalam
Pengembangan Alat Peraga Fisika Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Materi Gerak Melingkar untuk SMA. di SD Negeri Inpres Angkasa Biak.
Prosiding Seminar Nasional Fisika Jurnal Office, 3(1), 43–50.
(E-Journal) SNF2015, IV, 39–44. Kristanti, Y. D., Subiki, & Handayani, R.
Fachrory Akbar Ghozali. (2016). D. (2016). Model Pembelajaran
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Berbasis Articulate Studio’13 Learning Model) Pada Pembelajaran
Kompetensi Dasar Arsitektur dan Fisika SMA. Jurnal Pembelajaran
Prinsip Kerja Fungsi Setiap Blok Fisika, 5(2), 122–128.
PLC di SMK Negeri 1Sampang. Lubis, S. A., & Derlina. (2016). Pengaruh
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Model Pembelajaran Generatif
5(1). terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Fathurohman, A. (2014). Analogi dalam Materi Pokok Hukum Newton di
pengajaran fisika. Jurnal Inovasi SMP Yayasan Perguruan Budi
Dan Pembelajaran Fisika, 1(1), 74– Agung Medan Marelan T.P.
77. 2013/2014. Jurnal Inpafi, 4(4), 140–
Heeks, R., & Stanforth, C. (2015). 145.
Technological change in developing Nasional, D. P. (2008a). Panduan
countries: Opening the black box of Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:
process using actor-network theory. Direktorat Jendral Manajemen
Development Studies Research, 2(1), Pendidikan Dasar dan Menengah.
33–50. Nasional, D. P. (2008b). Penulisan
https://doi.org/10.1080/21665095.20 Modul. Jakarta: Direktorat Tenaga
15.1026610 Kependidikan Direktorat Jendral
Huda, T. A., Fadiawati, N., & Tania, L. Peningkatan Mutu dan Tenaga
(n.d.). Pengembangan E-Book Kependidikan Dinas.
Interaktif Pada Materi Termokimia Nessa, W., Hartono, Y., & Hiltrimartin,
Berbasis Rerresentasi Kimia, 26–37. C. (2017). Pengembangan Buku
Indrawati, R. M. (2013). Peningkatan Siswa Materi Jarak Pada Ruang
Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Dimensi Tiga Berbasis Science ,
Peristiwa Sekitar Proklamasi Melalui Technology, Engineering, And
Bermain Peran. Journal of Mathematics ( STEM ) Problem-
Elementary Education, 2(4), 15–22. Based Learning Di Kelas X. Jurnal
230 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 221-231

Elemen, 3(1), 1–14. Perkembangan Kelas 8-C Semester


Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi Gasal di SMP Negeri 1 Bangil .
dan Pola Hidup Manusia dalam Pancaran, 4(2), 213–222.
Perspektif Sosial Budaya. Jurnal Sari, D. M., Surantoro, & Ekawati, E. Y.
Pembangunan Pendidikan: Fondasi (2013). Analisis Kesalahan dalam
Dan Aplikasi, 4(1), 33–47. Menyelesaikan Soal Materi
Nurul Qomariah. (2012). Pengaruh Termodinamika Pada Siswa SMA.
Kualitas Layanan dan Citra Institusi Jurnal Materi Dan Pembelajaran
terhadap Kepuasan dan Loyalitas Fisika (JMPF), 3(1), 5–8.
Pelanggan (Studi pada Universitas Sugianto, D., Abdullah, A. G., Elvyanti,
Muhammadiyah di Jawa Timur). S., & Muladi, Y. (2013). Modul
Jurnal Aplikasi Manajemen, 10(1), Virtual: Multimedia Flipbook Dasar
177-. Teknik Digital. INVOTEC, IX(2),
P, A. B., Sunaryo, & Iswanto, B. H. 101–116.
(2012). Pengembangan Media Sugiono. (2011). Metode Penelitian
Pembelajaran Fisika Berbasis Adobe Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Flash untuk Menjelaskan Fisika Inti Bandung: Alfabeta.
dan Radioaktivitas untuk SMA Kelas Sujanem, R., Suswandi, I., & Ganesha, U.
XII. Seminar Nasional Fisika, 116– P. (2012). Pengembangan Modul
120. Software Multimedia Interaktif
Permana, M. S., Johar, D., & Bunyamin. dengan Strategi Pembelajaran
(2014). Pengembangan Media Berbasis Masalah untuk
Pembelajaran Interaktif Ilmu Meningkatkan Pemahaman Konsep
Pengetahuan Alam (IPA) Berbasis dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas
Multimedia. Jurnal Algoritma, 11(1), XII SMA. Jurnal Pendidikan
1–10. Indonesia |, 1(1), 13–27.
Praswoto, A. (2014). Pengembangan Suprapto. (2006). Peningkatan Kualitas
Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: Pendidikan Melalui Media
Kencana Media Group. Pembelajaran Menggunakan
Purnamasari, P., An’nur, S., & M., A. S. Teknologi Informasi di Sekolah.
(2016). Pengembangan Bahan Ajar Jurnal Ekonomi & Pendidikan,
melalui Model Pembelajaran 3(April), 34–41.
REACT pada Materi Elastisitas. Suroso. (2016). Analisis Kesalahan Siswa
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, dalam Mengerjakan Soal-soal Fisika
4(3), 209–221. Termodinamika pada Siswa SMA
Rahayu, S. D., Prihandono, T., & Gani, A. Negeri 1 Magetan. JEMS (Jurnal
A. (2017). Pengembangan Modul Edukasi Matematika Dan Sains),
Fisika Berbasis Concept Mapping 4(1), 8–18.
pada Materi Elastisitas di SMA. Syafi’i, M., & Nasir, M. (2016).
Jurnal Pembelajaran Fisika, 6(3), Perancangan dan Pembangunan
247–254. Multimedia Interaktif Pembelajaran
Sahfriana, I., Subchan, W., & Suratno. Fisika Visualisasi Gerak Melingkar
(2015). Penerapan Model Beraturan Di Sekolah Menengah
Pembelajaran Group Investigation Atas (SMA). Jurnal Pendidikan, 86–
(GI) dalam Meningkatkan 96.
Kemampuan Berpikir Kritis dan Tania, L., & Susilowibowo, J. (2017).
Keterampilan Sosial Siswa dalam Pengembangan Bahan Ajar E-Modul
Pembelajaran IPA Biologi untuk sebagai Pendukung Pembelajaran
Materi Ajar Pertumbuhan dan Kurikuum 2013 pada Materi Ayat
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 221-231 231

Jurnal Penyesuain Perusahaan Jasa Wulandari, R., Susilo, H., & Kuswandi,
SIswa Kelas X Akutansi SMK D. (2016). Multimedia Interaktif
Negeri 1 Surabaya. UNESA, 1–9. Bermuatan Game Edukasi Sebagai
Ulfah, M. (2012). Mekanisme Perolehan Salah Satu Alternatif Pembelajaran
Ilmu dalam Perspektif Filsafat IPA Di Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1–8.
DIDAKTIKA, XII(2), 289–307. Yoto, Zulkardi, & Wiyono, K. (2015).
Wati, P. A., & Santosa, A. B. (2017). Pengembangan Multimedia Interaktif
Pengembangan Lks Berbasis Proyek Pembelajaran Teori Kinetik Gas
Pada Mata Pelajaran Kerja Bengkel Berbantuan Lectora Inspire untuk
Dan Menggambar Teknik Kelas X Siswa Sekolah Menengah Atas
Smk Kal-1 Surabaya. Jurnal (SMA). Jurnal Inovasi Dan
Pendidikan Teknik Elektro, 6(3), Pembelajaran Fisika, 2(2), 211–219.
401–407.

View publication stats

You might also like