Professional Documents
Culture Documents
Penelitian G Izi Dan M Ak An An: (The Journal of Nutrition and Food Research)
Penelitian G Izi Dan M Ak An An: (The Journal of Nutrition and Food Research)
Penelitian G Izi Dan M Ak An An: (The Journal of Nutrition and Food Research)
e-ISSN 2338-8358
P E N E L IT IA N G IZ I D A N M A K A N A N
(T h e J o u rn a l o f N u tritio n a n d F o o d R e s ea rch )
P E N G A R U H K A R A K T E R IS T IK K E L U A R G A D A N S T A T U S G IZ I A N A K D E N G A N
P E R K E M B A N G A N K O G N IT IF A N A K U S IA P R A S E K O L A H D I K O T A B O G O R
(E F F E C T O F F A M IL Y C H A R A C T E R IS T IC S A N D N U T R IT IO N A L S T A T U S O F C H IL D R E N W IT H
C O G N IT IV E D E V E L O P M E N T O N P R E S C H O O L A G E C H IL D R E N IN B O G O R C IT Y )
Dwi Anggraeni Puspitasari1, Lilik Kustiyah2, Cesilia Meti Dwiriani3 , Yekti Widodo4
Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Jl. Raya Darmaga Bogor Indonesia
1,2,3
4
Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI. Jl. Percetakan Negara no 29 Jakarta Indonesia
E-mail: 2981dwi@gmail.com
ABSTRACT
T h e in cid en ce o f stu nting a n d d e lays in co gn itive a b ilitie s is a p ro b le m th a t still o ccu rs in In d on e sia . T h is stu dy
a im s to a n a lyze th e e ffe ct o f fa m ily cha ra cte ristics a n d sub ject ch ara cte ristics o n co gn itive a b ilitie s in p re scho o l
ch ild ren in th e city o f B o g or. T h is stu d y u ses a case -co n tro l d e sig n o n so m e o f th e d a ta fro m th e C h ild
D e ve lo p m e n t C o h ort (T K A ) stud y lo ca te d in th e city o f B o g o r. T h e case g ro u p is p re sch oo l ch ild ren w ith
d e laye d cog n itive d e ve lo pm e n t a n d th e con tro l g ro u p is p re sch oo l ch ild ren w ith n o rm a l co gn itive d e ve lop m e n t.
T h e n u m b e r o f su bje cts in th is stu dy w a s 8 4 ch ild ren , co nsisting o f 4 2 ch ild ren in th e ca se g ro u p a n d 4 2
ch ild ren in th e co ntro l g ro up . T h e va ria b le s a n alyze d in clud e d fa m ily cha ra cte ristics (p a re nta l e d u ca tio n ,
p a re nta l o ccu pa tion , a n d fa m ily size ), sub ject ch ara cte ristics (g e nd e r, a n thro p o m e try a t b irth, n u tritio na l sta tu s
a t b irth), h e a lth sta tu s, a n d th e p a re ntin g e n viron m e n t, a n d ch ild ren 's cog n itive d e ve lo pm e n t. T h e re sults o f th e
a n a lysis sh ow th a t th e in cre a se in h e igh t o f ch ild ren 0 -4 ye ars h a s a n e ffe ct o n th e co gn itive d e ve lo pm e n t o f
p re sch oo l ch ild ren . C h ild re n w ith h e igh t g a in th a t is n o t in a cco rd an ce w ith W H O sta nd a rds a re a t risk o f 4 .1
tim e s e xpe rien cin g d e layed co gn itive d e ve lo pm e n t. In a n e ffo rt to incre ase th e g ro w th a n d co gn itive
d e ve lo pm e n t o f ch ild ren , a cce ss to e d u ca tio n a n d th e p ro visio n o f a g o o d n u rtu ring e n viro nm e n t m u st b e
in cre a se d . F u lfillin g th e n u trition a l n e ed s o f p resch o o l ch ild ren th a t a re a p p rop riate so th at childre n 's h e ig h t
g ro w th is o p tim a l a n d p ro vid in g g o o d p sycho social p a ren ting ca n o p tim ize th e ir co gn itive d e ve lo pm e n t. In
a d d itio n, th e p ro visio n o f stim u la tion a cco rd in g to th e ch ild 's a g e is n e e de d to sup p o rt m o re o p tim a l g ro w th a n d
d e ve lo pm e n t o f ch ild ren .
ABSTRAK
Kejadian stun ting dan keterlambatan kemampuan kognitif merupakan masalah yang masih terjadi di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik keluarga dan karakteristik subjek terhadap
kemampuan kognitif pada anak usia prasekolah di Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan desain kasus
kontrol pada sebagian data studi Kohor Tumbuh Kembang Anak (TKA) yang berlokasi di Kota Bogor.
Kelompok kasus adalah anak prasekolah yang mengalami gangguan perkembangan kognitif terlambat dan
kelompok kontrol yakni anak prasekolah dengan perkembangan kognitif normal. Jumlah subjek pada
penelitian ini adalah 84 anak terdiri dari kelompok kasus 42 anak dan kelompok kontrol 42 anak. Variabel yang
dianalisis meliputi karakteristik keluarga (pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, dan besar keluarga),
karakteristik subjek (jenis kelamin, antropometeri saat lahir, status gizi saat lahir) status kesehatan, dan
lingkungan pengasuhan, dan perkembangan kognitif anak. Hasil analisis menunjukkan bahwa pertambahan
tinggi badan anak 0-4 tahun berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak prasekolah. Anak dengan
pertambahan tinggi yang tidak sesuai dengan standar WHO berisiko 4,1 kali mengalami perkembanan kognitif
yang terlambat. Sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kogntiif anak maka
akses terhadap pendidikan dan pemberian lingkungan pengasuhan yang baik harus ditingkatkan. Pemenuhan
kebutuhan gizi anak prasekolah yang sesuai agar pertumbuhan tinggi badan anak optimal dan dengan
pemberian pola asuh psikososial yang baik dapat mengoptimalkan perkembangan kognitifnya. Selain itu,
pemberian stimulasi yang sesuai dengan usia anak diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak yang lebih optimal. [P e n e l G izi M a ka n 2 0 2 1, 4 4 (2 ):1 0 5 -11 3 ]
105
Penelitian Gizi dan Makanan, Desember 2021 Vol. 44 (2): 105-113
I
PENDAHULUAN oleh banyak faktor, diantaranya yaitu faktor
genetik, sosial ekonomi keluarga, status gizi,
ndonesia termasuk dalam urutan kedua
status kesehatan, dan lingkungan pengasuhan.
dengan prevalensi balita pendek (stunting )
Hasil penelitian Suryaputri et al. menunjukkan
tertinggi di regional Asia Tenggara1. Hasil
bahwa kemampuan kognitif anak (IQ)
Riset Kesehatan Dasar tahun 2018
dipengaruhi oleh usia anak dan tingkat
menunjukkan bahwa prevalensi stunting secara
pendidikan ibu. Hasil penelitian tersebut
nasional mencapai 30,8 persen2. Hal ini
menyimpulkan bahwa akses terhadap
menjadikan kejadian stunting di Indonesia
pendidikan serta adanya stimulasi oleh keluarga
sebagai masalah kesehatan dengan kategori
dan lingkungan perlu ditingkatkan untuk
tinggi karena persentase stunting yang sudah
mendukung peningkatan kognitif anak yang
melebihi 30 persen3.
optimal10.
S tu nting merupakan masalah gizi yang
Pada umumnya, penelitian yang ada dan
disebabkan oleh banyak faktor. Stunting dapat
sebelumnya meneliti aspek pertumbuhan linier
dipengaruhi oleh faktor langsung, faktor tidak
panjang badan dan perkembangan sampai usia
langsung, Faktor langsung yang dapat
3 tahun. Namun, belum banyak penelitian di
memengaruhi kejadian stuntin g adalah
Indonesia dengan desain kasus-kontrol yang
rendahnya asupan zat gizi dan status kesehatan
menggunakan data kohor terkait status gizi
(morbiditas) pada anak.. Faktor tidak langsung
anak sejak lahir terhadap pertumbuhan dan
tersebut selanjutnya dipengaruhi oleh faktor
perkembangan kognitif hingga usia prasekolah.
yang ada di dalam keluarga meliputi status
Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
pendidikan, kondisi sosial dan
maka penelitian ini penting dilakukan untuk
ekonomiGangguan gizi stunting berdampak
mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi
terhambatnya perkembangan otak,
pertumbuhan dan perkembangan kognitif pada
pertumbuhan fisik dan gangguan organ,
anak prasekolah di Kota Bogor.
sehingga jangka panjang akan berdampak
kinerja kognitif dan pendidikan rendah,
M ETODE
pertumbuhan fisik pendek, serta terjadi
gangguan metabolik seperti hipertensi, Penelitian ini menggunakan desain
diabetes4. penelitian kasus kontrol, dimana kelompok
Faktor yang ada dalam keluarga atau kasus yakni anak prasekolah yang mengalami
karakteristik keluarga telah banyak diteliti dan gangguan perkembangan kognitif terlambat dan
diduga berhubungan dengan kejadian stunting. kelompok kontrol yakni anak prasekolah dengan
Aditianti et al. menunjukkan bahwa stunting perkembangan kognitif normal. Menggunakan
pada anak di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sebagian data dari penelitian Studi Kohor
pendidikan ayah, pendidikan ibu, tinggi badan Tumbuh Kembang Anak (TKA) yang berlokasi di
ibu, dan lokasi persalinan5. Laksono et al. juga Kota Bogor yang telah dilaksanakan oleh Badan
menunjukkan bahwa usia ibu, status pekerjaan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
ibu, dan pendidikan ibu sebagai faktor prediktor Kementerian Kesehatan RI. Pengamatan
kejadian stunting pada anak6. penelitian ini dilakukan pada tiap tahun periode
S tu nting diduga memiliki dampak terhadap usia (setiap setahun sekali) yaitu tahun ke 1, 2,
kemampuan kognitif anak. Hal ini didukung oleh 3, dan 4 tahun pengamatan (baselin e data
beberapa penelitian yang menunjukkan terdapat tahun 2012 sampai dengan 2018).
hubungan antara kejadian stunting dengan Penentuan sampel dilakukan dengan
kemampuan kognitif anak7,8. Hasil penelitian menggunakan metode kasus kontrol retrospektif
Pusparini menunjukkan bahwa anak dengan dengan melakukan m atching usia dan jenis
status gizi pendek pada usia 3 tahun berisiko 3 kelamin pada kelompok kasus dan kontrol.
kali lebih tinggi mengalami perkembangan Subjek yang menjadi kelompok kontrol yaitu
kognitif yang terlambat7. Hasil penelitian lain anak dengan perkembangan kognitif normal,
oleh Kang et al. Juga menunjukkan bahwa anak sedangkan kelompok kasus yaitu anak dengan
stunting berisiko mengalami keterlambatan perkembangan kognitif terlambat.
kemampuan belajar atau kognitif dibandingkan Jumlah subjek pada penelitian ini adalah
anak yang tidak stunting8. 84 anak terdiri dari kelompok kasus 42 anak
Kemampuan kognitif merupakan salah satu dan kelompok kontrol 42 anak. Kriteria inklusi
faktor penting untuk mendukung peningkatan sebagai berikut: 1) mengikuti studi kohor TKA
kualitas hidup manusia. Kemampuan kognitif mulai tahun 2012-2018, 2) memiliki data subjek
dapat didefinisikan sebagai kemampuan berpikir lengkap (antropometri, status kesehatan, pola
manusia termasuk didalamnya perhatian, daya asuh psikososial, perkembangan kognitif), dan 3)
ingat, penalaran, kreativitas dan bahasa8. memiliki data karakteristik keluarga lengkap.
Kemampuan kognitif anak dapat dipengaruhi
106
Pengaruh karakteristik keluarga dan status gizi anak... (Puspitasi DA; dkk )
107
Penelitian Gizi dan Makanan, Desember 2021 Vol. 44 (2): 105-113
T ab el 1
K ara kteristik K elu arg a D an K arak teris tik S u b jek A n a k U sia P rase ko lah
Kasus K o n tro l
K a ra k te ristik
n (% ) n (% )
K a ra k te ristik k e lu arg a
Pendidikan Ayah
Pendidikan rendah (< SMA) 18(42,9) 9(21,4)
Pendidikan tinggi (≥ SMA) 24(57,1) 33(78,6)
Pendidikan Ibu
Pendidikan rendah (< SMA) 22(52,4) 13(31)
Pendidikan tinggi (≥ SMA) 20(47,6) 29(69)
Status Kerja Ayah
Tidak tetap 24 (57,1) 19(45,2)
Tetap 18 (42,9) 23 (54,8)
Status Kerja Ibu
Bekerja 8 (19) 7 (16,7)
Tidak bekerja (ibu rumah 34 (81) 35 (83,3)
tangga)
Jumlah anggota keluarga (orang)
Besar (>4 orang) 9 (21,4) 19 (45,2)
Kecil (≤4 orang) 33 (78,6) 23 (45,8)
K a ra k te ristik s a m p e l
Jenis Kelamin
Laki-laki 19 (45,2) 19 (45,2)
Perempuan 23 (45,8) 23 (45,8)
Antropometri saat lahir
Berat lahir (< 3000 g) 4(9,5) 14 (33,3)
Berat lahir (≥ 3000 g) 30 (90,5) 28 (66,7)
Panjang badan lahir (≤ 48 cm) 9 (21,4) 9 (21,4)
Panjang badan lahir (>48 cm) 33 (78,6) 33 (78,6)
Status gizi BB/U saat lahir
Kurang 1 (2,4) 1 (2,4)
Normal 41 (97,6) 41 (97,6)
Status gizi PB/U saat lahir
Pendek 1 (2,4) 3 (7,1)
Normal 41 (97,6) 39 (92,9)
Status gizi BB/TB saat lahir
Kurus 0 (0) 4 (9,5)
Normal 42 (100) 38 (90,5)
Status gizi TB/U tahun ke 4
Kurus 9(21,4) 8 (19)
Normal 33(78,6) 34 (81)
Status kesehatan sakit saat ini
tahun ke-4
Ya 11(26.2) 7(16.7)
Tidak 31(73.8) 35(83.3)
Pola asuh psikososial tahun ke-4
Pengasuhan kurang 6(14.3) 5(11.9)
Pengasuhan baik 36(85.7) 37(88.1)
Ket: *n=84 sampel
108
Pengaruh karakteristik keluarga dan status gizi anak... (Puspitasi DA; dkk )
T ab el 2
K ejad ia n S tu n tin g D an P erk em b an g an K o g n itif S u b je k
Kasus K o n tro l
K a ra k te ristik
n (% ) n (% )
Status Gizi PB/U ke 0
Pendek 0 (0) 4 (9,5)
Normal 42 (100) 38 (90,5)
Status Gizi PB/U ke 1
Pendek 7 (16,7) 8 (19)
Normal 35 (83,3) 34 (81)
Status Gizi PB/U ke 2
Pendek 16 (38,1) 9 (21,4)
Normal 26 (61,9) 33 (78,6)
Status Gizi TB/U ke 3
Pendek 13 (31) 10 (23,8)
Normal 29 (69) 32 (76,2)
Status Gizi TB/U ke 4
Pendek 9(21,4) 8 (19)
Normal 33(78,6) 34 (81)
Perkembangan kognitif tahun ke-1
Perkembangan terlambat 30 (71,4) 18 (42,9)
Perkembangan normal 12 (28,6) 24 (57,1)
Perkembangan kognitif tahun ke-2
Perkembangan terlambat 32 (76,2) 6 (14,3)
Perkembangan normal 10 (23,8) 36 (85,7)
Perkembangan kognitif tahun ke-3
Perkembangan terlambat 40 (95,2) 12 (28,6)
Perkembangan normal 2 (4,8) 30 (71,4)
Ket.: *n=84 sampel
H ubu nga n K arakteristik K elu arga dan usia 4-6 tahun (95% CI=0.127-0.858; nilai
K ara kteristik S ub jek den gan P erkem b ang an p=0.021). Selain itu, Status gizi lahir
K og nitif berdasarkan BB/PB memiliki risiko 2.1 kali
Hasil analisis menunjukkan bahwa terhadap perkembangan kognitif yang
terdapat hubungan yang signifikan antara terlambat pada anak prasekolah tahun ke-4
pendidikan orangtua, jumlah anggota keluarga (95% CI=1.672-2.651; nilai p=0.040).
dan status gizi lahir berdasarkan BB/PB
dengan perkembangan kognitif anak pada F aktor R isiko P erkem ban gan K og nitif
tahun ke-4 (p<0,05). Namun pada variabel Hasil analisis multivariat menggunakan
status pekerjaan, status kesehatan dan regresi logistik disajikan pada Tabel 4.
lingkungan pengasuhan psikosial tidak Pertambahan tinggi badan anak 0-4 tahun
menunjukaan hubungan yang signifikan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif
dengan perkembangan kognitif anak pada anak prasekolah. Anak dengan pertambahan
tahun ke-4 (Tabel 3 ). tinggi yang tidak sesuai dengan standar WHO
Pendidikan ayah yang rendah memiliki berisiko 4,1 kali mengalami perkembanan
risiko 2.7 kali lebih besar mengalami kognitif yang terlambat. Hal ini berarti bahwa
keterlambatan perkembangan kognitif tahun pemenuhan kebutuhan gizi yang baik,
ke-4 pada anak prasekolah (95% CI=1.056- sehingga mengalami pertambahan tinggi
7.164; nilai p=0.035). Pendidikan ibu yang badan yang baik akan berpengaruh terhadap
rendah memiliki risiko 2.4 kali lebih besar perkembangan kognitif yang normal. Variabel
terhadap keterlambatan kognitif anak pendidikan orangtua dan jumlah anggota
prasekolah ditahun ke-4 (95% CI=1.006-5.984; keluarga tidak berkontribusi besar terhadap
nilai p=0.046). Jumlah anggota keluarga yang perkembangan kognitif anak prasekolah pada
besar memiliki risiko 0.33 kali lebih besar lingkup studi penelitian ini.
terhadap keterlambatan perkembangan kognitif
109
Penelitian Gizi dan Makanan, Desember 2021 Vol. 44 (2): 105-113
T ab el 3
H u b u n g an karakteristik kelu arg a d an kara kteristik su b jek d en g an p erk em b an g an
ko g n itif an ak u sia p rase ko lah
P erkem b a n g an ko g n itif OR p -valu e
K arak teris tik tah u n ke 4 (C I 95% )
(K asu s) (K o n tro l)
Pendidikan Ayah
Pendidikan rendah 18(42,9) 9(21,4) 2,750 0,035*
Pendidikan tinggi 24(57,1) 33(78,6) (1,056-7,164)
Pendidikan Ibu
Pendidikan rendah 22(52,4) 13(31) 2,454 0,046*
Pendidikan tinggi 20(47,6) 29(69) (1,006-5,984)
Status Kerja Ayah
Tidak tetap 24 (57,1) 19(45,2) 1,614 0,275
Tetap 18 (42,9)) 23 (54,8) (0,682-3,821)
Status Kerja Ibu
Bekerja 8 (19) 7(16,7) 1.176 0,776
Tidak bekerja (IRT) 34 (81) 35(83,3) (0,384-3,601)
Jumlah Anggota Keluarga
Keluarga besar 9(21,4) 19(45,2) 0,330 0,021*
Kelarga kecil 33 (78,6) 23 (54,8) (0,127-0,858)
Status gizi lahir BB/PB
Kurang 0 (0) 4 (9,5) 2,105 0,040*
Baik 42 (100) 38 (90,5) (1,672-2,651)
Status gizi lahir BB/U
Kurang 1 (2,4) 1 (2,4) 1,00 1,00
Normal 41 (97,6) 41 (97,6) 90,060-16,534)
Status gizi lahir PB/U
Pendek 1 (2,4) 3 (7,1) 0,317 0,306
Normal 41 (97,6) 39 (92,9) (0,032-3,179)
Status Gizi BB/U 4
Status gizi kurang 2(4,8) 4(9,5) 0,475 0,397
Status gizi normal 40 (95,2) 38 (90,5) (0,082-2,746)
Status gizi BB/TB 4
Kurang 2 (4,8) 2 (4,8) 1,00 1.00
Normal 40 (95,2) 40 (95,2) (0,134-7,451)
Status Gizi TB/U 4
Pendek 9 (21,4) 8 (19) 1,159 0,786
Normal 33 (78,6) 34 (81) (0,399-3,366)
Status kesehatan tahun ke-4
Ya (sakit) 11(26.2) 7(16.7) 2,024 0,314
Tidak (sakit) 31(73.8) 5(83.3) (1,628-2,517)
Pertambahan berat badan 0-4
tahun
< Pertambahan dari 32(65.5) 23(58.2) 3.600 0.005*
median WHO (1.464-8.854)
≥ Pertambahan dari median 10(34.5) 19(41.8)
WHO
Pertambahan tinggi badan 0-4
tahun
< Pertambahan dari 34(75.9) 20 (37) 5.000 0.001*
median WHO (1.817-13.753)
≥ Pertambahan dari median 7(24.1) 22 (63)
WHO
Pola asuh psikososial tahun ke-
4
Pengasuhan kurang (skor 6(14.3) 5(11.9) 1,233 0,746
<30) (0,346-4,402)
Pengasuhan baik( skor ≥ 30) 36(85.7) 37(88.1)
Ket. Uji Chi Square *p-value signifikan jika <0.05 n=84 sampel
110
Pengaruh karakteristik keluarga dan status gizi anak... (Puspitasi DA; dkk )
T ab el 4
F akto r R isik o P erk em b an g a n K o g n itif P ad a A n ak P rase ko lah
F a k to r R is ik o O R (9 5 % C I) N ila i
P e rk e m b a n g an k o g nitif p -v a lu e
Pendidikan ibu 0,539 (0,185-1,573) 0,488
Pendidikan ayah 0,551 (0,178-1,708) 0,153
Jumlah anggota keluarga 2,503 (0,903-6,940) 0,102
Pertambahan tinggi badan 0-4 tahun 4,158(1,464-8,854) 0,008
Ket: Uji Regresi Logistik *) p value <0.05
111
Penelitian Gizi dan Makanan, Desember 2021 Vol. 44 (2): 105-113
112
Pengaruh karakteristik keluarga dan status gizi anak... (Puspitasi DA; dkk )
113