Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

MANAGERIAL OPENNESS (KETERBUKAAN ATASAN DALAM

MENERIMA MASUKAN KARYAWAN)


Author :Detya Febrina, Nur Hafizah
Program Studi IlmuKesehatanMasyarakatUniversitas FortDeKockBukittinggi
E-mailCoresponding :Nhafizah573@gmail.com, dtyafebrina@gmail.com

Abstract

The existence of an open attitude (open-mindedness) is one of the substances in the


organization that must be implemented. An atmosphere of openness is realized when
leaders and employees can interact honestly. Open communication between superiors
and subordinates or between co-workers often gives encouragement to the spirit of
cooperation in each individual or members of the organization. Superiors provide
encouragement, trust and appreciation to their subordinates will be able to increase the
spirit of cooperation with subordinates at work. Open communication will have an
impact on mutual trust in each other. The purpose of this study is to analyze the
openness of superiors in receiving employee input. This study uses the Literature Review
method which was conducted in April 2022. The literature search was carried out using
the Publish Or Perrish database. From the 8 journals reviewed, it was found that the
employees felt enthusiastic and felt comfortable at work. They get this because of the
company's policies and culture that provide openness for them to communicate with their
leaders. The clear information they receive can confirm their belief that the certainty of
their rights can be fulfilled fairly. By implementing the principles of business ethics, PT.
Keywords: manageral opennes, leadership, employees

Abstrak

Adanya sikap terbuka (open-mindedness) merupakan salah satu substansi dalam


organisasi yang harus dilaksanakan.Suasana keterbukaan terwujud bila pimpinan
maupun karyawan dapat berinteraksi secara jujur.Keterbukaan komunikasi atasan dan
bawahan atau antara sesama rekan kerja sering memberikan dorongan semangat
kerjasama pada masing-masing individu atau anggota organisasi. Atasan memberikan
dorongan, kepercayaan dan penghargaan kepada bawahannya akan dapat
meningkatkan semangat kerjasama pada bawahan dalam bekerja. Komunikasi yang
terbuka, akan berdampak pada saling percayanya satu sama lain..Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis keterbukaan atasan dalam menerima masukan karyawan.
Penelitian ini menggunakan metode Literatur Review yang dilakukan pada bulan April
2022. Penelusuran literature dilakukan dengan menggunakan database Publish Or
Perrish. Dari 8 jurnal yang ditelaah didapatkan hasil bahwa para karyawan merasa
semangat dan mendapat kenyamanan dalam bekerja. Hal itu mereka dapatkan karena
kebijakan dan budaya perusahaan yang memberikan keterbukaan bagi mereka untuk
berkomunikasi dengan pimpinan mereka. Informasi-informasi jelas yang mereka terima
dapat meneguhkan keyakinan bahwa kepastian hak-hak mereka dapat dipenuhi dengan
adil. Dengan menjalankan prinsip etika bisnis, PT.

Kata kunci : sikap terbuka, kepemimpinan,karyawan


PENDAHULUAN
pemimpin dan semua orang yang terlibat,
Komunikasi efektif merupakan agar mereka baik secara perorangan atau
jenis komunikasi yang berhubungan secara bersama memahami misi atau
dengan proses komunikasi. Proses tanggung jawab dalam rangka mencapai
komunikasi membantu seorang pemimpin tujuan organisasi.
dalam menyampaikan dan menerima pesan Arus komunikasi dari atasan
dari para anggota dan orang-orang yang kepada bawahan tidaklah selalu
terlibat disekitarnya sehingga pesan yang berjalanlancar, tetapi dipengaruhi oleh
disampaikan dan diterima bisamemberikan berbagai faktor salah satunya yaitu
hasil yang memuaskan bagi semua pihak. Keterbukaan, kurangnya sifat terbuka
Menurut Stewart L Tubbs dan Silvia Mos antara pimpinan dan karyawan akan
(website) komunikasi dianggap efektif menyebabkan pemblokan atau tidak mau
paling tidak harus menghasilkan lima hal, menyampaikan pesan dan gangguan dalam
sebagai berikut : 1. Pengertian 2. pesan. Umumnya para pimpinan tidak
Kesenangan 3. Keterbukaan 4. Pengaruh begitu memperhatikan arus komunikasi ke
pada sikap 5. Hubuhgan yang makin baik bawah. Pimpinan mau memberikan
Bersesuaian pendapat-pendapat informasi kebawah bila mereka merasa
diatas Suranto (2006) mengemukakan pesan itu penting bagi penyelesaian tugas.
salah satu indikator dalam komunikasi, Tetapi apabila suatu pesan tidak relevan
yaitu : Keterbukaan, Keterbukaan terhadap dengan tugas, pesan tersebut tetap
komunikasi ke bawah menunjukan arus dipegangnya
pesan yang mengalir dari atasan ke Lanjut miftah thoha (1994 :186)
bawahannya. mengatakan unsur pokok yang kiranya
Pace dan Faules (2006:160) dapat dipergunakan untuk
menyatakan bahwa keterbukaan dalam mengidentifikasi komunikasi yang terjadi
komunikasi kebawah merupakan salah satu antara atasan dengan bawahan dalam suatu
faktor iklim komunikasi organisasi dimana organisasi yaitu dapat dilihat dari;
anggota organisasi harus relatif mudah informasi, proses komunikasi, dan
memperoleh informasi yang berhubungan komunikasi antar orang.
langsung dengan tugas mereka saat itu, Adapun faktor-faktor yang
yang mempengaruhi kemampuan mereka mempengaruhi informasi dalam
untuk mengkoordinasikan pekerjaan komunikasi yang perlu diketahui oleh
mereka dengan orang-orang atau bagian- seorang pimpinan, adalah : a. Kelebihan,
bagian lainnya, dan yang berhubungan luas informasi (Overload) Hal ini merupakan
dengan organisasi, para pemimpin dan suatu keadaan bahwa besarnya jumlah
rencana-rencana. informasi yang diterima akan
Keterbukaan komunikasi mempengaruhi jalannya komunikasi .
merupakan salah satu bagian dari ilmu muatan informasi yang berkelebihan ini
etika bisnis, sebuah ilmu bisnis yang lebih condong menimbulkan reaksi-reaksi
diyakini memberikan keuntungan tidak yang negatif terhadap komunikasi. b.
hanya pada perusahaan atau pelaku bisnis, Pengertian, Seorang atasan tidaklah dapat
tetapi juga kepada para karyawan, memaksa pengertian kepada bawahannya.
masyarakat umum, dan lingkungan alam Tetapi yang dapat ia lakukan ialah
sekitar. membentuk kerangka situasi komunikasi
Tujuan komunikasi pemimpin dengan cara menumbuhkan suasana yang
menurut Tjiharjadi (2007:203), adalah menimbulkan pengertian. Untuk
untuk membangun kepercayaan antara melakukan hal ini pertama-tama ia harus
mengetahui apa yang di kehendaki dalam faktor yang mempengaruhi keterbukaan
komunikasi. Pimpinan harus komunikasi serta nilai-nilai pembentuk
merencanakan komunikasi kemudian ia iklim komunikasi. 1) Keterbukaan
harus menjadikan informasinya sesuai komunikasi dalam menciptakan iklim
dengan bahasa dan bingkai para komunikasi yang kondusif berdasarkan
bawahannya. Dengan demikian informasi aspek komunikasi atasan dapat
tersebut harus membawa pengertian karena disimpulkan bahwa belum sepenuhnya
disampaikan melalui lambang bahasa yang dilaksanakan karena masih terdapat
tidak asing bagi penerimanya. c. Umpan beberapa atasan (kepala seksi) yang tidak
balik (feedback), Umpan balik juga dapat pernah mengkomunikasikan pada
berarti suatu proses laporan tentang apa bawahan, misalnya hasil rapat tidak pernah
yang dikatakan oleh pengirim dapat informasinya sampai pada bawahan.
membentuk pengertian pada penerima Seharusnya bawahan mengetahui
tidak. Berikut karakteristik umpan balik instruksiinstruksi terbaru dari hasil rapat
komunikasi yang efektif dalam manajemen dan hasil keputusan bersama pada saat
sumber daya manusia, menurut Fred rapat tersebut. Seyogyanya para atasan di
Luthans dan Mark J Martinko dalam The sini yakni kepala seksi harus menyediakan
Practice of Supervision and Management, informasi atau dapat menjembatani antara
1997 : 1. Cenderung untuk membantu bawahan dengan pimpinan yang lebih
pegawai. tinggi lagi kedudukannya dalam organisasi
tersebut. 2) Keterbukaan komunikasi
METODE PENELITIAN dalam menciptakan iklim komunikasi yang
Dalam penelitian ini peneliti kondusif berdasarkan aspek komunikasi
menggunakan metode penelitian literature bawahan dapat disimpulkan bahwa
review, yang dalam bahasa Indonesia komunikasi dari bawahan kepada atasan
disebut dengan Kajian literatur. Kajian sudah berjalan efektif yang artinya
literatur merupakan langkah pertama dan hubungan komunikasi bawahan dan atasan
penting dalam penyusunan sebuah rencana yang sesuai lingkungan yang ada dan
penelitian. Kajian literatur adalah satu seimbang. Adanya kesediaan atasan
penelusuran dan penelitian kepustakaan mendengarkan keluhan/ kesulitan dalam
dengan membaca berbagai buku, jurnal, pekerjaan dan menerima saran/ gagasan
dan terbitan-terbitan lain yang berkaitan yang disampaikan bawahannya dengan
dengan topik penelitian, untuk cara membuka pintu lebar-lebar bagi
menghasilkan satu tulisan berkenaan bawahan berkomunikasi mengenai
dengan satu topik atau isyu tertentu. pekerjaan kepada atasan. 3) Implikasi
keterbukaan komunikasi dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN menciptakan iklim komunikasi yang
Berdasarkan hasil penelitian yang kondusif di Kantor Perpustakaan dan Arsip
diteliti oleh Putu Suparna, Tine Silvana R., Daerah (Kapusipda) Kabupaten Buleleng
dan Yunus Winoto dengan judul penelitian terlihat dengan adanya kepercayaan,
”Studi Kasus Tentang Keterbukaan kedekatan, dukungan, dan bersedia
Komunikasi dalam Menciptakan Iklim mendengarkan masalah, serta bersedia
Komunikasi yang Kondusif di Kapusipda menerima kelebihan dan kekurangan.
Kabupaten Buleleng, Singaraja-Bali”, Berdasarkan hasil penelitian yang
maka dapat disimpulkan hasil penelitian diteliti oleh Shulhuly Ashfahani dengan
bahwa Penelitian mengenai keterbukaan judul penelitian ” Studi Komunikasi
komunikasi dalam menciptakan iklim Pimpinan dan Karyawan di Sekolah Tinggi
komunikasi yang kondusif di lingkungan Ilmu Kesehatan Indonesia Maju”, maka
Kapusipda Kabupaten Buleleng terlihat dapat disimpulkan hasil penelitian bahwa
pada pola keterbukaan komunikasi dan Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan mengenai implementasi karyawannya setidaknya dalam hal
komunikasi antarpribadi di Sekolah Tinggi pendidikan. Sedangkan empati
Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKES ditunjukkan dengan memberikan solusi
IMA), dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai ketika karyawan menghadapi masalah
dasar dari faktor keterbukaan yang belum berkaitan pekerjaan dan personal. Dalam
dilakukan oleh pimpinan STIKES IMA melakukan komunikasi antarpribadi,
adalah membedakan dengan mudah dan pimpinan dengan karyawan STIKES IMA
melihat nuansa serta provisionalisme. juga mengalami hambatan atau adanya
Sedangkan nilai dasar yang telah gangguan seperti karyawan yang tidak
dilakukannya adalah menilai secara memberikan tanggapan (umpan balik)
objektif suatu pesan, berupa laporan terhadap pesan yang telah disampaikan
pekerjaan yang diterima dari karyawannya. oleh pimpinan dan komunikasi konteks-
Selain itu, nilai dasar keterbukaan lainnya rendah pimpinan yang kadang
yang dilakukan yaitu mencari informasi menyebabkan karyawan merasa bingung
dari berbagai sumber ketika akan dalam menafsirkan pesan-pesan yang
mengambil suatu keputusan, walaupun disampaikan oleh pimpinan.
belakangan hal tersebut hanya terkadang Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan tergantung situasi dan diteliti oleh Nerys Lourensius L. T. dan
kondisinya. Selanjutnya, nilai keterbukaan Th. A. Radito dengan judul penelitian
yang dilakukan adalah berorientasi pada isi ”Pengaruh Komunikasi Atasan Bawahan
yang ditunjukkan dengan cara DanMotivasi Terhadap Kinerja Karyawan
memperlakukan karyawan tanpa melihat Di RamaiDepartement Store And
latar belakang jabatan dan budayanya, Supermarket Yogyakarta”, maka dapat
yang disebut oleh pimpinan dengan istilah disimpulkan hasil penelitian bahwa
equal treatment, dimana semua karyawan komunikasi atasanbawahan berpengaruh
mempunyai kesempatan yang sama untuk terhadap kinerja karyawan Ramai
mengembangkan dirinya. Nilai-nilai dasar Department Storeand Supermarket
dari faktor dukungan yang belum Yogyakarta, oleh karena itu pimpinan
dilakukan oleh pimpinan STIKES IMA Ramai DepartmentStore and Supermarket
adalah provisionalisme. Sedangkan nilai Yogyakarta harus mempunyai cara yang
dasar yang telah dilakukannya adalah tepatdalam melakukan komunikasi dengan
deskripsi, yang dilakukan pimpinan bawahannya. Misalnya dalam
STIKES IMA dengan kiat mengurangi prosesmemberitahu bawahan, lebih banyak
sikap defensif dalam berkomunikasi pada menggunakan usulan dan
karyawan. Salah satu kiat yang dilakukan mengurangiperintah. Dengan banyak
olehnya adalah memberi kesempatan menggunakan usulan dan mengurangi
kepada karyawannya untuk mengkritik perintah,bukan saja bisa menghindari
pimpinan. Selanjutnya, orientasi masalah melukai harga diri karyawan, selain itu
yang dilakukan dengan memberikan kiat biasmembuat bawahan merasa bahwa
agar karyawan dapat memahami pesan atasan mudah dekat dengan mereka,
yang disampaikannya, dan memberi solusi patutdihormati, dengan sendirinya akan
ketika karyawan mengalami masalah senang menerima usulan dan bekerja
dengan pekerjaan. Spontanitas dilakukan samadengan baik.
melalui kiat menumbuh- kembangkan Berdasarkan hasil penelitian yang
budaya spontanitas dalam berkomunikasi diteliti oleh Anastasia Yovita Dica dengan
dengan memberikan contoh kepada judul penelitian ” Peran Komunikasi
karyawannya. Persamaan dilakukan Interpersonal Atasan-BawahanDalam
dengan membangun prinsip persamaan Memotivasi Kerja Karyawan Divisi
(equal treatment), yaitu berusaha untuk MarketingPt Jakarta Akuarium Indonesia”,
memberi kesempatan yang sama kepada maka dapat disimpulkan hasil penelitian
bahwaKomunikasi interpersonal yang Berdasarkan hasil penelitian yang
terjadi antara atasan danbawahan di PT. diteliti oleh Sukadamai Gea dengan judul
Jakarta Akuarium Indonesia dapat penelitian ”Komunikasi Antarpribadi
dikatakan cukup baik walau memang ada Pimpinan Dengan KaryawanDalam
beberapa hambatan. Pernyataan ini Meningkatkan Kinerja Karyawan Di
didukung oleh hasil kesimpulan dari KentuckyFriedChicken(Kfc)
wawancara peneliti terhadap para SuzuyaBinjai”, maka dapat disimpulkan
narasumber mengenai 5 faktor efektifitas hasil penelitian bahwa
komunikasi interpersonal, yaitu: Komunikasiantarpribadipimpinandengan
Keterbukaan komunikasi yang terjadi di karyawan pada KFC Cabang SuzuyaBinjai
divisi marketing PT. Jakarta Akuarium telah berjalan dengan baikdan
Indonesia dapat dikatakan baik karena efektifkarenaselalumengedepankanketerbu
antara atasan dan bawahan saling bersikap kaan,empati, sikap mendukung, sikap
terbuka dan responsif sehingga mereka positf,
merasa nyaman dalam berkomunikasi sertakesetaraandalamberkomunikasisehing
antara satu dengan yang lain. Sikap empati gamampumeningkatkankinerjakaryawan,m
yang diberikan atasan ke bawahan sangat elaksanakantugasdantanggungjawabkarya
banyak dan begitu juga sebaliknya. Atasan wanataupimpinansesuaidenganStandartOp
juga sangat mengerti terhadap masalah eratingProcedure(SOP)yangtelahditetapka
dankeluhan yang dihadapi bawahan. Untuk nkoorporasi,sertamampumenciptakan
sikap saling mendukung, bawahan merasa iklim kerja organisasi yang baik,karena
bahwa atasan kurang mendukung para mampu mengubah perilaku
bawahan untuk bekerja secara maksimal karyawanmenjadiindividuyangbertanggun
dikarenakan sering kali atasan memberikan gjawab,bermoral, berprestasi dan mampu
arahan kerja yang kurang jelas sehingga menghindariterjadinya konflik antar
bawahan harus menerka-nerka sendiri apa individu atau
yang diinginkan atasan dan bawahan juga individudenganperusahaan.Sehinggatujuan
merasa kurang diberikan motivasi untuk dariperusahaandapattercapaisesuaidenganh
bekerja. Komunikasi interpersonal yang arapan.
terjadi dalam divisi marketing PT. Jakarta Berdasarkan hasil penelitian yang
Akuarium Indonesia juga penuh dengan diteliti oleh Wibowo Cahyoseputro , Lies
sikap positif dimana dalam komunikasi yg T. Juliawati , dan Ersri Rokhaminawanti
terjadi, minim ditemukan salah persepsi dengan judul penelitian ”Pengaruh
maupun asumsi negatif. Bilamana terjadi, Komunikasi Interpersonal Pimpinan,
antara atasan dan bawahan dapat MotivasiKerja Dan Lingkungan Kerja,
mengatasi hal tersebut dengan baik. Terhadap Kepuasan KerjaKaryawan Di
Kesetaraan yang dibentuk oleh atasan Hotel Intercontinental Midplaza Jakarta”,
dapat dikatakan sangat berhasil karena maka dapat disimpulkan hasil penelitian
bawahan merasa bahwa atasan sangat bahwa Komunikasi interpersonal
friendly dan selalu ingin dianggap setara pimpinan, yang terjalinantara atasan dan
dengan para bawahannya. Dilihat dari bawahan bisa meningkatkan kepuasankerja
kesimpulan terhadap 5 faktor efektifitas karyawan hal tersebut untuk menjalin
komunikasi interpersonal diatas, peneliti hubunganyang harmonis antara pimpinan
menemukan bahwa komunikasi dengan karyawansehingga tujuan
interpersonal yang terjalin antara atasan perusahaan dapat dicapai denganoptimal.
dengan bawahan berjalan secara cukup Motivasi yang dilakukan oleh pimpinan
baik dan memiliki peran dalam dapatmemberikan arahan kepada bawahan
memotivasi kerja karyawan di divisi dalam bekerjadengan baik, memberikan
marketing PT. Jakarta Akuarium arahan agar karyawan biasberkarier lebih
Indonesia. tinggi, dan memberikan arahan
kepadakaryawan untuk meningkatkan informasi dari pimpinan tidak dapat
keterampilan danpengetahuan. Lingkungan sampai dengan baik atau terjadi
kerja dengan peralatan yangbaik dan kiskomunikasi Dari hasil penelitian,
mudah digunakan akan meningkatkan penulis mendapatkan kekurangan tersebut
kepuasankerja. disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
Berdasarkan hasil penelitian yang kurangnya komunikasi antara pimpinan
diteliti oleh Ulfa Maslakhatul Khasanah , dan karyawannya, masih minimnya
Amin Sadiqindengan judul penelitian keisiplinan karyawan, kurangnya
”Pengaruh Keterbukaan Komunikasi keterbukaan pendapat antara karyawan dan
Pimpinan Perusahaan Dalam Membentuk antara karyawan dengan pimpinannya,
Peningkatan Dan Kenyamanan Kinerja serta masih minimnya tingkat pendidikan
Karyawan Di PT .Global Sinergi Kartu”, yang berpengaruh pada kuranggnya respon
maka dapat disimpulkan hasil penelitian terhadap informasi yang di berikan. Untuk
bahwa Para karyawan merasa semangat mencegah semakin memburuknya faktor –
dan mendapat kenyamanan dalam bekerja. faktor pengaruh tersebut, maka menurut
Hal itu mereka dapatkan karena kebijakan penulis diperlukan upaya, diantaranya :
dan budaya perusahaan yang memberikan pertama, Pimpinan perusahaan harus
keterbukaan bagi mereka untuk mampu menciptakan komunikasi efektif
berkomunikasi dengan pimpinan mereka. untuk menumbuhkan persamaan persepsi
Informasi-informasi jelas yang mereka dengan karyawan, jika pernyataan atau
terima dapat meneguhkan keyakinan instruksi manajer tidak dimengerti atau
bahwa kepastian hak-hak mereka dapat diterima sepotong-sepotong, sasaran tidak
dipenuhi dengan adil. Dengan akan tercapai, komunikasi efektif sangat
menjalankan prinsip etika bisnis, PT. berperan dalam penciptaan suasana kerja
Global Sinergi Kartu memperoleh budaya yang sehat dan mampu menciptakan hasil
kerja yang kondusif dalam mendapatkan kerja yang diharapkan, instruksi atasan
kemajuan dan keuntungan sebesar yang jelas dan benar harus dapat dipahami
mungkin. oleh karyawan. Pada saat terdapat
Berdasarkan hasil penelitian yang masalah, harus disecepatnya diselesaikan.
diteliti oleh Muhammad Ridwan Yunus Agar pekerjaan bisa terselesaikan dengan
dengan judul penelitian ”Fungsi secepatnya. Kedua, Pimpinan peusahaan
Komunikasi Pimpinan Dalam perlu menunjukkan niat baik dan
Meningkatkan Kinerja Karyawan Cv. kerjasama, umpan balik yang hanya
Vanilla Biak”, maka dapat disimpulkan bertujuan menjatuhkan atau
hasil penelitian bahwaDari ketiga variable mempermalukan karyawan tak akan
yang diterapkan di lapangan, di peroleh mampu menciptakan kondisi kerja yang
bahwa di Cv. Vanilla Biak, belum terjalin sehat. karyawan yang ikut memberikan ide
komunikasi yang baik antara pimpinan dan dalam menetapkan sasaran atau standar
karyawannya, baik itu dari segi feedback kinerja, berarti telah mengemukakan
karena tidak ada timbale balik saran antara kehendak dan kebutuhannya, karyawan
karyawan dan pimpinanya. Saran yang tersebut akan berusaha mencapainya,
ingin disampaikan oleh karyawan serta karena dia tahu apa yang dia mau, sangat
pimpinannya seringkali terhambat karena jelas pola yang diciptakan merupakan hasil
kesegannan karyawan mengemukakan dari hubungan interaksi pimpinan dan
pendapatnya, disisi lain penggunaan pesan karyawan, karyawan sesama karyawan di
antara pimpinan dan karyawannya lapangan. Meningkatkan kinerja karya wan
dicontohkan pada saat pimpinan tentunya membawa suatu perusahaan dapat
memberikan sosialisasi penggunaan alat – lebih cepat mencapai tujuan yang
alat kerja seperti penggunaan mesin foto dinginkan. Ketiga, pimpinan perusahaan
copy kepada karyawannya. Sehingga mampu meberikan pesan dan arahan –
arahan kepada karyawan tentang (JIKOM) STIKOM IMA, 11(01), p. 187.
pentingnya disiplin dalam menjalankan doi: 10.38041/jikom1.v11i01.69.
tugas dan tanggung jawab yang telah
diberikan, agar tidak ada masalah dan Cahyoseputro, W., Juliawati, L. T. and
kendala dalam menjalankan pekerjaan, Rokhaminawanti, E. (2021) ‘Pengaruh
guna mendapatkan hasil yang diinginkan. Komunikasi Interpersonal Pimpinan,
Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja,
SIMPULAN Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di
Hotel Intercontinental Midplaza Jakarta’,
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Sebatik, 25(2), pp. 537–544. doi:
dikumpulkan, maka dapat disimpulkan
10.46984/sebatik.v25i2.1468.
bahwa : Proses komunikasi membantu
seorang pemimpin dalam menyampaikan Dica, A. Y. (2019) ‘Peran Komunikasi
dan menerima pesan dari para anggota dan Interpersonal Atasan-Bawahan Dalam
orang-orang yang terlibat disekitarnya Memotivasi Kerja Karyawan Divisi
sehingga pesan yang disampaikan dan Marketing Pt Jakarta Akuarium
diterima bisamemberikan hasil yang Indonesia’, Communicare : Journal of
memuaskan bagi semua pihak. Penelitian Communication Studies, 6(1), p. 87. doi:
ini menggunakan metode penelitian 10.37535/101006120196.
literature review, yang dalam bahasa
Indonesia disebut dengan Kajian literatur. Ekonomi, J. et al. (2021) ‘Pengaruh
Penelusuran literature dilakukan dengan Keterbukaan Komunikasi Pimpinan
menggunakan database Publish Or Perusahaan Dalam Membentuk
Perrish. Dari 8 jurnal yang ditelaah Peningkatan Dan Kenyamanan Kinerja
didapatkan hasil bahwa para karyawan Karyawan’, 1(4), pp. 323–333.
merasa semangat dan mendapat
kenyamanan dalam bekerja. Hal itu Gaji, P., Terhadap, F. and Kerja, M. (no
mereka dapatkan karena kebijakan dan date) ‘Maryadi “ Pengaruh Gaji, Bonus,
budaya perusahaan yang memberikan dan Fasilitas Terhadap Motivasi Kerja
keterbukaan bagi mereka untuk Karyawan pada’.
berkomunikasi dengan pimpinan mereka. Gea, S. (2016) ‘Komunikasi Antarpribadi
Informasi-informasi jelas yang mereka Pimpinan Dengan Karyawan Dalam
terima dapat meneguhkan keyakinan Meningkatkan Kinerja Karyawan Di
bahwa kepastian hak-hak mereka dapat Kentucky Fried Chicken ( Kfc ) Suzuya
dipenuhi dengan adil. Dengan Binjai’, Commed, 1(1), pp. 30–49.
menjalankan prinsip etika bisnis, PT.
Lourensius, N. and Radito, T. A. (2018)
REFERENSI ‘Pengaruh Komunikasi Atasan Bawahan
P. Suparna, T. S. Rachmawati, and Y. Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Winoto, “Keterbukaan Komunikasi Dalam Di Ramai Departement Store And
Menciptakan Iklim Komunikasi Yang Supermarket Yogyakarta’, Kajian
Kondusif Di Perpustakaan,” J. Kaji. Inf. Ekonomi dan Bisnis, 13(2). doi:
dan Perpust., vol. 1, no. 2, p. 157, 2013, 10.51277/keb.v13i2.42.
doi: 10.24198/jkip.v1i2.11006. Suparna, P., Rachmawati, T. S. and
Ashfahani, S. (2019) ‘Implementasi Winoto, Y. (2013) ‘Keterbukaan
Keterbukaan dan Dukungan dalam Komunikasi Dalam Menciptakan Iklim
Komunikasi Antarpribadi (Studi Komunikasi Yang Kondusif Di
Komunikasi Pimpinan dan Karyawan di Perpustakaan’, Jurnal Kajian Informasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia dan Perpustakaan, 1(2), p. 157. doi:
Maju)’, Jurnal Ilmiah Komunikasi 10.24198/jkip.v1i2.11006.

You might also like