Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

‫‪SUCIKAN DIRIMU DI BULAN RAMADAN‬‬

‫‪JUMAT, 20 RAMADAN 1443 H / 22 APRIL 2022 M‬‬

‫‪Oleh : Lukmanul Hakim Sudahnan Lc., MA‬‬


‫‪Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar‬‬

‫‪KHUTBAH PERTAMA‬‬

‫ور أَ ْنفُ ّسنَا َو ّم ْن‬ ‫َـح َمدُهُ َونَ ْستَ ّع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغ ّف ُرهُ‪َ ،‬ونَعُوذ ُ ّباهللّ ّم ْن ُ‬
‫ش ُر ّ‬ ‫َّ‬
‫إن الـ َح ْمدَ ّ هلِلّ ن ْ‬
‫ّي لَهُ‪َ ،‬وأَ ْش َهدُ‬
‫ض ّل ْل فَ ََل هَاد َ‬ ‫ت أَ ْع َما ّلنَا‪َ ،‬م ْن يَ ْه ّد ّه هللاُ فَ ََل ُم ّ‬
‫ض َّل لَهُ‪َ ،‬و َم ْن يُ ْ‬ ‫سيّهئَا ّ‬
‫َ‬
‫أَن الَّ ّإلَهَ إّالَّ هللا َو ْحدَهُ َال ش َّري َْك لَهُ َوأَ ْش َهدُ أَ َّن ُمـ َح َّمدا ً َع ْبدُهُ َو َر ُ‬
‫سو ُل‪..‬‬

‫ان ّإلَى َي ْو ّم ال ّدهيْن‪.‬‬


‫س ٍ‬ ‫اللهم ص ّهل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ّل ّه َوأَ ْ‬
‫ص َحا ّب ّه َو َم ْن تَ ّب َع ُه ْم ّبإّ ْح َ‬
‫َّللاَ َح َّق تُقَاتّ ّه َو َال تَ ُموت ُ َّن إّ َّال َوأَ ْنت ُ ْم ُم ْس ّل ُمونَ‬
‫يَا أَيُّ َها الَّذّينَ آ َمنُوا اتَّقُوا َّ‬
‫ث‬‫احدَةٍ َو َخلَقَ ّم ْن َها زَ ْو َج َها َو َب َّ‬‫اس اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّذّي َخلَقَ ُك ْم ّم ْن نَ ْف ٍس َو ّ‬
‫َيا أَيُّ َها النَّ ُ‬
‫ام ّإ َّن َّ‬
‫َّللاَ َكانَ‬ ‫سا َءلُونَ ّب ّه َو ْاْل َ ْر َح َ‬
‫َّللاَ الَّذّي تَ َ‬
‫سا ًء َواتَّقُوا َّ‬ ‫يرا َونّ َ‬ ‫ّم ْن ُه َما ّر َج ًاال َكثّ ً‬
‫َعلَ ْي ُك ْم َر ّقيبًا‬
‫ص ّل ْح لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغ ّف ْر لَ ُك ْم‬
‫سدّيدًا يُ ْ‬ ‫َّللاَ َوقُولُوا قَ ْو ًال َ‬‫يَا أَيُّ َها الَّذّينَ آ َمنُوا اتَّقُوا َّ‬
‫سولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَ ْو ًزا َع ّظي ًما‬ ‫ذُنُو َب ُك ْم َو َم ْن يُ ّطعّ َّ‬
‫َّللاَ َو َر ُ‬
‫صلَّى هللا‬ ‫ي ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫اب هللاَ‪َ ،‬و َخي َْر ال َه ْدي ّ َه ْد ُ‬ ‫ث ّكت َ ُ‬ ‫صدَقَ ْال َحدّي ّ‬‫أَ َّما بَ ْعدُ فَإّ َّن أَ ْ‬

‫‪Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443‬‬


‫ضَلَلَةٌ َو ُك َّل‬ ّ ‫سلَّ َم َوش ََّر اْل ُ ُم‬
َ ‫ور ُم ْحدَثَات ُ َها َو ُك َّل ُم ْحدَثَ ٍة ّبّ ْد َعةٌ َو ُك َّل بّ ْد‬
َ ‫ع ٍة‬ َ ‫َعلَ ْي ّه َو‬
‫ضَلَلَ ٍة فّي النَّار‬
َ

‫أيها الناس رحمكم هللا‬


Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah.
Manusia adalah makhluk yang rentan terjatuh ke dalam
perbuatan dosa dan sangat berpotensi untuk terjerembab ke dalam
kubangan maksiat, sebab mereka bukan makhluk yang makshum,
Allah azza wajalla berfirman mengutip ucapan Nabi Yusuf alaihis
salam:
‫وء‬
ّ ‫س‬ُّ ‫ارة ٌ ّبال‬
َ ‫س ْل َّم‬ ُ ‫َو َما أ ُ َب ّ هر‬
َ ‫ئ نَ ْفسّي ّإ َّن النَّ ْف‬
Artinya : "Dan aku tidak menyatakan diriku bebas dari
kesalahan, karena sesungguhnya nafsu selalu mendorong kepada
kejahatan." QS Yusuf 53.

Dan Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam bersabda seakan


menegaskan perkara diatas,
ِ ْ ‫ وخْي‬،‫ُك ُّل اب ِن آدم خطَّاء‬
َ ‫اْلَطَّائ‬
‫ني الت ََّّوابُو َن‬ ُْ َ َ ٌ َ َ َ ْ
Artinya : "Semua manusia rentan terjatuh ke dalam dosa, dan
sebaik-baik orang yang terjatuh ke dalam dosa adalah yang bertobat."
HR Tirmizi.
Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443
Jamaah salat Jumat yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa
ta'ala.
Hal penting yang perlu dijelaskan, bahwa maksiat dapat merusak
kejernihan hati dan kesuciannya, sebab maksiat mewariskan noda
hitam di hati sehingga dapat meredupkan cahayanya, padahal hati
merupakan sumber kebahagiaan dan kemuliaan seorang hamba di
dunia dan akhirat.
Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
ِ ِ ِ‫إن العب َد إِ َذا أَخطَأَ خ ِطي ئ ًة نُ ِكتَت ِف َ ْلب‬
‫ب‬ ‫ت‬
َ ‫و‬ ‫ر‬ ‫ف‬
َ ‫غ‬
ْ
َ َ َ َْ َ َ‫ت‬
َ ‫اس‬
‫و‬ ‫ع‬
َ ‫ز‬ ‫ن‬
َ ‫و‬‫ه‬ُ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ‫إ‬ َ ،‫اء‬ ‫د‬
َ
ُ َْ ‫و‬‫س‬ ‫ة‬
ٌ ‫ت‬‫ك‬ْ ‫ن‬
ُ ‫ه‬ ْ َْ َ ْ َْ َّ

َّ ‫ َوُه َو‬،ُ‫ َوإِ ْن َع َاد ِزيْ َد َِْي َها َح ََّّت تَ ْعلَُو َ ْلبَه‬،ُ‫ُس ِق َل َ ْلبُه‬
َّ ‫الرا ُن الَّي ذَ َكَر‬
‫اَّل (( َك ََّّل بَ ْل‬

.))‫َرا َن َعلَى َُلُوِبِِ ْم َما َكانُوا يَ ْك ِسبُو َن‬


Artinya : "Sesungguhnya seorang hamba jika terjatuh ke dalam
maksiat, akan dititikkan dalam hatinya noda hitam, jika ia tinggalkan
dan memohon ampun serta bertaubat, maka hatinya bersih kembali,
dan jika ia mengulang kembali perbuatan maksiat itu hingga hatinya
dipenuhi dengan noda hitam, maka itulah yang dimaksud dengan
"rān" dalam firman Allah (dalam QS. Al Muthaffifin ayat 14) :
َ‫علَى قُلُو ّب ّه ْم َما َكانُوا يَ ْك ّسبُون‬
َ َ‫َك ََّل بَ ْل َران‬
Artinya : "Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


itu menutupi hati mereka." (HR. Tirmidzi)
Yang dimaksud dengan "rān" dalam ayat diatas menurut Hasan
al-Baṣri rahimahullah adalah noda dosa yang bertumpuk sampai
membutakan hati, sehingga menjadikan hati tersebut mati.
Abdullah bin Abbas radiyallahu anhuma memaparkan tentang
dampak buruk maksiat, beliau mengatakan,

ً‫الرْزِق َوبُ ْغاضا‬


ِ ‫صا ِف‬ ‫ق‬
ْ ‫ن‬
َ‫و‬ ِ ‫ب ووهنًا ِف الْب َد‬
‫ن‬ ِ ‫ل‬
ْ ‫ق‬
َ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ ‫ف‬ِ ‫ة‬
ً ‫م‬‫ل‬ُْ‫ظ‬‫و‬ ِ ‫لسيِئة سوادا ِف الْوج‬
‫ه‬ َّ ِ‫وإِن ل‬
ً َ َ ْ ََ َ َ َْ ً ََ َ َ
ْ ‫ِف َُلُْو ِب‬
‫اْلَْل ِق‬
Artinya : "Sesungguhnya maksiat mewariskan kekelaman pada
wajah, kegelapan pada hati, kelemahan di badan, pengurangan pada
rezki dan rasa benci pada makhluk-makhluk Allah."
Tumpukan dari noda dosa tersebut yang menjadikan hati lemah untuk
melakukan amalan-amalan kebaikan, ibarat badan yang sedang sakit,
sehingga tidak maksimal dalam beraktifitas, demikian juga dengan
hati yang sakit; tidak maksimal pula dalam mengaplikasikan
keimanannya dalam bentuk amalan, Allah azza wajalla berfirman,
َ‫اب أَ ّلي ٌم ّب َما َكانُوا َي ْك ّذبُون‬
ٌ َ‫ضا َولَ ُه ْم َعذ‬ ٌ ‫فّي قُلُو ّب ّه ْم َم َر‬
َّ ‫ض فَزَ ادَ ُه ُم‬
ً ‫َّللاُ َم َر‬
Artinya : "Di dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah
menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih,
karena mereka berdusta." (QS. Al-Baqarah ayat 10).

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


Jika penyakit di dalam hati tersebut dibiarkan dan tidak diobati,
maka bukan mustahil hati tersebut menjadi hati yang mati sehingga
menjadi hati yang sangat keras, dan hampir mustahil masuk cahaya
hidayah ke dalamnya karena telah ditutup oleh Allah azza wajalla,
Allah berfirman,
ٌ َ‫َاوة ٌ َولَ ُه ْم َعذ‬
‫اب َع ّظي ٌم‬ َ ‫س ْم ّع ّه ْم َو َعلَى أَ ْب‬
َ ‫صا ّر ّه ْم ّغش‬ َ ‫َّللاُ َعلَى قُلُو ّب ّه ْم َو َعلَى‬
َّ ‫َختَ َم‬
Artinya : "Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka,
penglihatan mereka ditutup dan mereka akan mendapat azab yang
berat." (QS. Al-Baqarah ayat 7).
Kaum muslimin, Jamaah salat jumat yang dirahmati oleh Allah
azza wajalla.
Jika diteliti dampak negatif dari maksiat dari pemaparan diatas,
maka hal yang paling berbahaya dan mengerikan adalah ternodanya
hati dengan noda-noda dosa, padahal hati merupakan komponen yang
paling krusial pada tubuh manusia, ia ibarat panglima dan pemimpin
bagi tubuh; baik dan buruknya anggota badan seseorang ditentukan
oleh kondisi hatinya, Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
َ‫ت فَ َسد‬ َ َ‫ وإذَا ف‬،ُ‫سدُ ُكلُّه‬
ْ َ‫سد‬ َ ‫صلَ َح ال َج‬
َ ‫ت‬ َ ‫ إذَا‬:ً‫ضغَة‬
ْ ‫صلَ َح‬ ْ ‫س ّد ُم‬
َ ‫وإن في ال َج‬َّ ‫َأال‬
.‫ب‬ُ ‫ َأال وهي القَ ْل‬،ُ‫سدُ ُكلُّه‬
َ ‫ال َج‬
Artinya : "Ingatlah, sesungguhnya di dalam tubuh adalah
segumpal daging, jika ia baik maka akan baik pula seluruh tubuh,

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


namun jika ia buruk, maka akan buruk pula seluruh tubuh, ingatlah
segumpal daging tersebut adalah hati." (Muttafaqun 'alaihi).
Hadis diatas dengan gamblang menjelaskan tentang posisi
krusial dari hati, bahwa bertumpuknya noda dosa pada hati dapat
melemahkannya dan dapat menjadikannya sakit bahkan tidak
mustahil mengakibatkan kematian bagi hati tersebut sebagaimana
telah dipaparkan sebelumnya.
Padahal kemuliaan manusia disisi Allah azza wajalla dilihat dari
kualitas dan kebaikan hatinya, Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam
bersabda :

‫ َولَ ِك ْن يَْنظُُر إِ ََل َُلُْوبِ ُك ْم َوأ َْع َمالِ ُك ْم‬،‫ص َوِرُك ْم َو ْأموالِ ُك ْم‬
ُ ‫إِ َّن هللاَ تَ َع َاَل ََل يَْنظُُر إِ ََل‬

Artinya : "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa wajah


dan harta-harta kalian, namun Dia melihat kepada hati dan perbuatan
kalian." HR. Muslim.

Hadis ini memaparkan tentang tolak ukur kemuliaan hamba di


hadapan Allah azza wajalla, bahwa tolak ukurnya adalah kondisi
hatinya.

Urusan kesucian hati kebersihannya ini bertambah urgen, karena


mudah dan sukarnya perjalanan akhirat seorang hamba ditentukan

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


oleh kualitas hati, Allah azza wajalla berfirman,

‫) ّإ َّال َم ْن أَتَى‬88( َ‫) يَ ْو َم َال يَ ْنفَ ُع َما ٌل َو َال بَنُون‬87( َ‫َو َال ت ُ ْخ ّزنّي يَ ْو َم يُ ْب َعثُون‬

(89( ‫س ّل ٍيم‬ ٍ ‫َّللاَ ّبقَ ْل‬


َ ‫ب‬ َّ

Artinya : "Dan jangan Engkau hinakan aku pada hari mereka


dibangkitkan (87) (Yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak
berguna (88) kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati
yang bersih." (QS. Al-Syu'ara ayat 87 – 89).
Kaum muslimin, Jamaah salat jumat yang dirahmati oleh Allah
azza wajalla.
Bulan Ramadan adalah bulan yang sarat dengan berkah dan
kebaikan, bulan ini memiliki banyak sekali keistimewaan, dan hal
tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya sematan julukan bagi
bulan ini, bulan Ramadan dikenal dengan bulan rahmat, sebab pada
bulan ini curahan rahmat Allah azza wajalla seakan tertumpah kepada
para hamba-Nya. Bulan Ramadan dengan bulan 'itqun mina al-nar
(pembebasan dari api neraka) sebab di bulan ini Allah azza wajalla
berkenan membebaskan hamba-hambanya dari api neraka. Bulan
Ramadan juga dikenal sebagai bulan maghfirah (ampunan), sebab
ampunan Allah terhampar bagi hamba-hamba-Nya yang penuh
dengan dosa.
Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443
Menelisik salah satu nama bagi bulan Ramadan, yaitu syahru al-
maghfirah (bulan ampunan dosa) maka bulan Ramadan merupakan
momentum yang sangat representatif untuk menyucikan jiwa dan
menjernihkan hati serta membersihkannya dari noda-noda dosa yang
selama ini melekat diatasnya.
Sebelas bulan berlalu, tentu banyak dosa dan maksiat yang
dilakukan sehingga menodai kesucian hati, baik dosa secara lisan
maupun dosa secara amalan, baik dosa yang bersifat disengaja,
maupun dosa yang tidak disengaja. Fakta ini menuntut kita untuk
bergembira dan bersuka ria dengan datangnya bulan Ramadan dengan
laksaan rahmat dengan berkah, seraya berharap dosa yang selama ini
menodai hati dapat dikikis, bahkan berharap dapat melenyapkannya.
Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah.
Tibanya bulan Ramadan adalah anugerah bagi para hamba
pendosa, dimana ia bisa mereguk sentuhan-sentuhan rahmat Allah
yang Maha Luas, dan berusaha semaksimal mungkin agar dosa dapat
dihapuskan. Tentunya momen untuk meraih ampunan Allah azza
wajalla terbuka lebar di bulan-bulan selain bulan Ramadan, namun
potensi untuk meraih ampunan Allah terbuka lebih lebar dan luas
dengan datangnya bulan Ramadan, sebab Allah mengkondisikan
bulan ini dengan sangat sempurna untuk hamba yang hendak bertobat
dan hamba perindu surga, Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam
Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443
bersabda :

‫اب‬‫و‬ ‫َب‬
‫أ‬ ‫قت‬ِ‫ وغُل‬، ‫اجلن‬
ِ ‫ة‬
ُ ‫د‬‫ر‬‫م‬‫و‬ ‫ني‬ ِ ‫إِ َذا َكا َن أ ََّو ُل لَي لَ ٍة ِمن َشه ِر رماضا َن ص ِف َد ِت الشَّي‬
‫اط‬
ُ َْ ْ َََ َ ُ ْ َ ُ َ ََ ْ ْ ْ
‫ناد ُمنَ ٍاد‬
ِ ‫ وي‬،‫ وَُتِحت أَب واب اجلن َِّة َ لَم ي ْغلَق ِمْن ها َبب‬،‫النَّا ِر َ لَم ي ْفتح ِمْن ها َبب‬
َُ ٌ َ َ ْ ُ ْ َ ُ َْ ْ َ َ ٌ َ َ ْ َ ُ ْ
ِ ِِ
َ ‫ َو َذل‬، ‫ وَّل عُتَ َقاءُ ِم َن النَّا ِر‬،‫صر‬
‫ك‬ َْ‫أ‬ ِ
‫ر‬ ‫الش‬ ‫ي‬ ِ َ‫ وَي َب‬، ‫ َي َب ِغي اْل ِْي أََْبِل‬: ‫ُك َّل لَي لَ ٍة‬
‫غ‬
ْ َ َ َ ْ َْ َ َ َ ْ
‫ُك َّل لَْي لَ ٍة‬
Artinya : "Jika datang malam pertama dari bulan Ramadan
dibelenggu setan-setan dan jin yang suka memberontak, ditutup pintu-
pintu neraka, dan tidak dibuka satupun pintunya. Dibuka pintu-pintu
surga dan tidak ditutup satupun pintunya, dan terdengar seruan
penyeru, 'Wahai orang yang menginginkan kebaikan datanglah dan
beramallah, wahai orang yang menginginkan keburukan berlalulah,
dan Allah memiliki daftar hamba-hamba yang dibebaskan dari siksa
neraka, dan hal tersebut berlaku setiap malam." (HR. Tirmidzi).
Semoga Allah merahmati kita dengan memasukkan kita ke
dalam daftar tersebut, Aamiin...

‫ت َوال ّذه ْك ّر‬ ّ ‫ َونَفَ ْعنّ ْي ّب َما فّ ْي ّه ّمنَ اآل َيا‬,‫َّللاُ ّل ْي َولَ ُك ْم فَي القُ ْرآنَ ال َع ّظي ّْم‬ َّ ‫ار َك‬ َ ‫َب‬
َ ‫َّللاَ ّل ْي َولَ ُك ْم َو ّل‬
ُ ‫سائّ ّر ال ُمؤْ ّمنّيْنَ فَا ْستَ ْغ ّف ُر ْوهُ إنَّه‬ َ ‫ قُ ْلتُ َما‬,‫ال َح ّكي ّْم‬
َّ ‫س ّم ْعت ُ ْم َوأَ ْستَ ْغ ّف ُر‬
Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443
َّ ‫ُه َو الغَفُ ْو ُر‬
‫الر ّح ْي ُم‬
KHUTBAH KEDUA

َ‫ال إّلَه‬ْ َ ‫ َوأ َ ْش َهدُ أَ ْن‬، ‫ش ْك ُر لَه ُ َعلَ ْى تَ ْوفّ ْي ّق ّه َو ْامتّنَاْنّ ّه‬ُّ ‫ َو ْال‬، ‫ساْنّ ّه‬
َ ‫علَ ْى ّإ ْح‬ َ ّ‫ْال َح ْمدُ هلل‬
‫س ْولُهُ ْالدَّاْ ّع ْي ّإلَ ْى ّرض َْواْنّ ّه‬ ُ ‫ َوأَ ْش َهدُ أ َ َّن ُم َح َّمدَا ً َع ْبدُهُ َو َر‬، ‫ال هللاُ تَ ْع ّظ ْي َما ً ّلشَأْنّ ّه‬
ْ َّ ‫ّإ‬
ْ َ‫ع ّل ْي ّه َو َعلَ ْى آ ّل ّه َوأ‬
َ ‫ص َحاْبّ ّه َو ّإ‬
‫خوانّ ّه‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ

Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah.


Bulan Ramadan adalah bulan maghfirah, hal ini dapat diketahui lewat
keutamaan amalan-amalan yang disyariatkan di bulan tersebut,
diantaranya ibadah puasa, Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam
bersabda,

‫َّم ِمن َذنْبِ ِه‬


‫د‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫ما‬ ِ ُ‫إمياًن واحتِساَب غ‬
َ َ َ ُ َ ً ْ ً ‫ص َام َرَماضا َن‬
‫ه‬‫ل‬
َ ‫ر‬ ‫ف‬ َ ‫َم ْن‬

Artinya : "Barang siapa yang puasa Ramadan dengan penuh


keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka ia akan
diampuni dari dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan
Muslim).

Kemudian Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam juga menjelaskan


tentang keutamaan salat tarawih, beliau bersabda,
Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443
‫َّم ِمن ذَنْبِ ِه‬ ِ ُ‫ غ‬،‫اًن واحتِساَب‬
َ َ َ ً َ ْ ً َ‫اضا َن إمي‬
‫د‬ ‫ق‬
َ ‫ت‬
َ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ه‬
ُ ‫ل‬
َ ‫ر‬ ‫ف‬ َ ‫َم ْن َ َام َرَم‬

Artinya : "Barangsiapa yang salat tarawih di bulan Ramadan


dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka
ia akan diampuni dari dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari
dan Muslim).
Dan tidak hanya sampai disini keutamaan bulan Ramadan, masih ada
satu malam yang sangat istimewa, jika malam tersebut dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya, maka ampunan Allah telah menanti,
Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

‫َّم ِمن َذنْبِ ِه‬


‫د‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫ما‬ ‫له‬ ‫ر‬ ِ ُ‫إمياًن واحتِساَب غ‬
‫ف‬ ِ ‫َام لَْي لَةَ ال َق ْد‬
‫ر‬
َ َ َ َ ً ْ ً َ ‫َم ْن‬
Artinya : ''Barang siapa yang melakukan ibadah di malam
lailatulkadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari
Allah azza wajalla, maka diampuni dari dosa-dosanya yang telah
lalu”. (HR Bukhari dan Muslim).
Inilah tiga ibadah yang secara spesifik dalam menggugurkan dosa di
bulan Ramadan, jika seseorang maksimal dalam melaksanakan
ibadah-ibadah ini, maka bukan mustahil, ketika bulan Ramadan
berlalu, ia telah berubah menjadi sosok yang baru, yaitu sosok yang
telah bersih dari belenggu dosa di dalam hatinya.

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


Barangsiapa yang tidak mampu memanfaatkan bulan Ramadan
dengan sebaik-baiknya, sehingga ketika bulan tersebut berlalu namun
dosa-dosanya masih bertumpuk bahkan mungkin bertambah, maka ia
masuk golongan orang yang celaka, sebagaimana dijelaskan oleh
Rasulullah dalam sabdanya,

ِ ِ‫ر‬
َ ‫ف َر ُج ٍل َد َخ َل َعلَْيه َرَم‬
‫اضا ُن ُُثَّ انْ َسلَ َخ َ ْب َل أَ ْن يُغ َفَر لَ ُه‬ ْ‫ن‬َ
‫أ‬
ُ َ َ‫م‬ ‫غ‬

Artinya : "Sungguh celaka seseorang itu, berjumpa dengan bulan


Ramadan, kemudian berlalu bulan tersebut namun dosa-dosanya
belum diampuni." (HR. Tirmidzi).

Oleh karena, bulan Ramadan merupakan kesempatan yang


sangat besar bagi kaum muslimin untuk memperbaiki diri, momentum
untuk membersihkan noda-noda dosa di dalam hati, bahkan terbuka
lebar kesempatan untuk menjadi hamba yang dibebaskan dari api
neraka.

‫س ّله ُم ْوا‬
َ ‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ّه َو‬
َ ‫ی يَ ٰـأَيُّ َها ٱلَّذّينَ َءا َمنُوا‬
‫صلُّونَ َعلَى ٱلنَّ ّب ّ ه‬
َ ُ‫ٱلِلَ َو َم َل ِٕى َكتَهۥُ ي‬
َّ ‫ّإ َّن‬
‫تَ ْس ّلي ًما‬
‫ْت َعلَى إّب َْرا ّهي َْم َو َعلَى آ ّل‬ َ ‫صلَّي‬
َ ‫ص ّهل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ّل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ َ ‫اللَّ ُه َّم‬
‫ت َع َلى ّإب َْرا ّهي َْم‬َ ‫ار ْك‬
َ ‫ار ْك َع َلى ُم َح َّم ٍد َو َع َلى آ ّل ُم َح َّم ٍد َك َما َب‬
ّ ‫ َو َب‬. ‫ّإب َْرا ّهي َْم‬

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


‫َو َعلَى آ ّل ّإب َْرا ّهي َْم‪،‬فّي العَالَ ّمينَ ّإنَّ َك َح ّم ْيدٌ َم ّج ْيدٌ‬
‫اَللَّ ُه َّم ا ْغ ّف ْر ّل ْل ُم ْس ّل ّميْنَ َو ْال ُم ْس ّل َماتّ‪َ ،‬و ْال ُمؤْ ّمنّيْنَ َو ْال ُمؤْ ّمنَا ّ‬
‫ت اْْل َ ْح َي ّ‬
‫اء ّم ْن ُه ْم‬
‫ْب الده َع َوا ّ‬
‫ت‬ ‫س ّم ْي ٌع قَ ّري ٌ‬
‫ْب ُم ّجي ُ‬ ‫َواْْل َ ْم َوا ّ‬
‫ت ‪ ،‬يَا َ‬
‫سنَا َو ّإ ْن لَ ْم تَ ْغ ّف ْر لَنَا َوتَ ْر َح ْمنَا لَنَ ُكون ََّن ّمنَ ْالخَا ّس ّرينَ‬‫ظلَ ْمنَا أَ ْنفُ َ‬
‫َربَّنَا َ‬
‫ص ْرنَا َعلَى ْالقَ ْو ّم‬ ‫ت أَ ْقدَا َمنَا َوا ْن ُ‬ ‫َربَّنَا ا ْغ ّف ْر لَنَا ذُنُوبَنَا َو ّإ ْس َرافَنَا فّي أَ ْم ّرنَا َوثَ ّبه ْ‬
‫َربَّنَا َال ت ُ ّز ْغ قُلُو َبنَا َب ْعدَ ّإ ْذ َهدَ ْيتَنَا‬ ‫ْال َكا ّف ّرينَ‬
‫ت ْال َو َّه ُ‬
‫اب‬ ‫َب لَنَا ّم ْن لَدُ ْن َك َر ْح َمةً ّإنَّ َك أَ ْن َ‬‫َوه ْ‬
‫الر ّح ْي ُم‬
‫اب َّ‬ ‫ب َعلَ ْينَا إنَّ َك أَ ْن َ‬
‫ت الت َّ َّو ُ‬ ‫سائّ َر أَع َما ّلنَا َوت ُ ْ‬‫َربَّنَا تَقَبَّل ّمنَّا َوقّ َيا َمنَا َو َ‬
‫ان َو َال تَ ْج َع ْل فّي قُلُو ّبنَا ّغ اَل‬ ‫َربَّنَا ا ْغ ّف ْر لَنَا َو ّ ِّل ْخ َوانّنَا الَّذّينَ َ‬
‫سبَقُونَا ّب ْ ّ‬
‫اِلي َم ّ‬
‫ّللَّ ّذينَ آ َمنُوا َربَّنَا إّنَّ َك َر ُء ٌ‬
‫وف َر ّحي ٌم‬
‫سنَةً َوقّنَا َعذَ َ‬
‫اب النَّ ّ‬
‫ار‬ ‫سنَةً َوفّي ْاآل ّخ َرةّ َح َ‬
‫َربَّنَا آتّنَا فّي الدُّ ْنيَا َح َ‬
‫س ّلينَ َو ْال َح ْمدُ ّ َّلِلّ َر ه ّ‬
‫ب‬ ‫س ََل ٌم َعلَى ْال ُم ْر َ‬ ‫ب ْال ّع َّزةّ َع َّما يَ ّ‬
‫صفُونَ َو َ‬ ‫س ْب َحانَ َر ّبه َك َر ه ّ‬ ‫ُ‬
‫ْال َعالَ ّمينَ‬

‫‪Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443‬‬

You might also like