Manajemen Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) Di PT PLN (Persero) Upt Purwokerto

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

DI PT PLN (PERSERO) UPT PURWOKERTO

Priska Dian Anggreeni


Jurusan Ekonomi Fakultas Manajemen, Universitas Terbuka
Email:anggreenipriska@gmail.com

ABSTRACT
The production of hazardous and toxic waste materials in Indonesia has increased, one of which is in
industrial companies, namely the State Electricity Company (PLN). Hazardous and Toxic Waste (B3) at PT
PLN (Persero) Transmission Implementing Unit Purwokerto is generated from the rest of the routine
maintenance of network vitality. The hazardous waste produced is categorized as solid waste and also liquid
waste. In connection with this waste, the author is determined to research related sources and characteristics
and also evaluate the management of solid waste and liquid waste by government regulations, namely
Government Regulation Number 101 of 2014 concerning Management of Hazardous and Toxic Waste and
also Government Regulation No. 22 of 2021. The method used by the author is Primary and Secondary data
collection and plays a direct role in supervising the transportation of B3 waste at PT PLN (Persero) UPT
Purwokerto. the results of the study, the authors stated that the management of B3 waste was by the
established regulations but there were several things including the seepage of liquid waste in transformers
that had not been used for a long time to complete it, it was necessary to transport waste as quickly as
possible and for vendors transporting B3 waste to be more professional in their work. when transportation is
carried out, because the readiness to work aims to ensure that the transportation work can be completed
quickly, cleanly, and neatly.

Keywords: PLN, B3 Waste Management, B3 Waste

ABSTRAK

Produksi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di Indonesia sudah meningkat salah satunya di
perusahaan industri ialah Perusahaan Listrik Negara (PLN). Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di
PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi Purwokerto dihasilkan dari sisa pemeliharaan vitalitas jaringan
yang dilakukan secara rutin. Limbah B3 yang dihasilkan dikategorikan sebagai limbah padat dan juga limbah
cair. Berkaitan dengan limbah tersebut penulis bertekad untuk meneliti terkait pengelolaan limbah padat dan
limbah cair sesuai dengan regulasi pemerintah yakni Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan juga PP No 22 tahun 2021. Metode yang digunakan
penulis ialah Pengumpulan data Primer dan Sekunder, serta berperan langsung dalam mengawasi
pengangkutan limbah B3 di PT PLN (Persero) UPT Purwokerto. Hasil Penelitian, penulis mengemukakan
bahwa pengelolaan Limbah B3 sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan menyelesaikannya perlu
dilakukan pengangkutan limbah secapatnya serta untuk vendor pengangkut limbah B3 harus lebih
professional dalam berkerja ketika dilakukan pengangkutan, karena kesiapan dalam bekerja bertujuan agar
pekerjaan pengangkutan dapat selesai dengan cepat bersih dan rapi.

Kata kunci : PLN, Pengelolaan Limbah B3, Limbah B3


1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, aktivitas pembangunan di Indonesia terus tumbuh pesat sejalan dengan perkembangan
jumlah penduduk. Pembangunan di Indonesia terdiri dari beberapa tipe aktivitas ataupun usaha yang
mempengaruhi suatu area lingkungan. Salah satu tipe aktivitas yang mempunyai akibat besar terhadap area
ialah kegiatan atau proses bisnis dari industri. Setiap industri tentu menciptakan limbah. Limbah industri
yang dihasilkan salah satunya merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) (Ismuliandari
Nurul,2020). Hampir setiap perusahaan industri menciptakan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Jenis Limbah B3 yang dihasilkan oleh Perusahaan Industri diantaranya sianida, pestisida, cat dan segmen
warna, minyak, pelarut, dan segmen zat berbahaya lainnya. Tanpa penyeliaan yang memadai, Limbah B3 ini
mempunyai impresi dampak merusak linhkungan. Bahkan Limbah B3 juga berpotensi merisaukan Kesehatan
tubuh manusia (Kurniawan Bahrudin, 2019). Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2015
mengenai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dimana Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan merupakan penggabungan antara Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kementerian Kehutanan. Dengan adanya peraturan tersebut, maka setiap perusahaan wajib mengelola
Lingkungannya. terutama untuk Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Definisi dari Limbah bahan
berbahaya dan beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 menurut PP 101 tahun 2014 adalah sisa suatu
usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3. Industri besar senantiasa berhubungan selaku penghasil
limbah sebab adanya aktivitas penciptaan dengan memakai bahan berbahaya dan beracun (Ismuliandari
Nurul, 2020).
Salah satu industri yang menciptakan limbah B3 merupakan industri penyedia tenaga listrik. Dalam
karya ilmiah ini penulis melakukan penelitian di salah satu perusahaan Industri yaitu PT PLN (Persero) Unit
Pelaksana Transmisi (UPT) Purwokerto. PT PLN (Persero) UPT Purwokerto adalah Perusahaan Listrik
Negara yang memiliki proses bisnis sebagai Transmisi yaitu mengalirkan Energi Listrik dari Pembangkit
menuju Distribusi dan sampailah di rumah yang kita tempati saat ini. Beralamatkan di Jalan Jenderal Gatot
Subroto No 87 Kranji, Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas , Jawa Tengah. Sistem transmisi listrik
merupakan sistem yang berfungsi untuk mengalirkan listrik dari pembangkit ke gardu listrik utama ( main
substation).
Umumnya, pembangkit listrik dan substation terpisah dengan jarak yang cukup jauh, berkisar antara 300
km hingga 3000 km. Akibatnya, panjangnya jarak tersebut dapat berdampak pada besarnya kerugian listrik,
salah satunya adalah disipasi panas. Salah satu cara untuk meminimalisir besarnya kerugian listrik saat
proses penyaluran adalah dengan memperbesar tegangan listrik. Pada sistem transmisi listrik, tegangan listrik
mencapai 550 kV.. PT PLN (Persero) UPT Purwokerto memiliki 3 Unit Layanan Transmisi Gardu Induk
( ULTG ) , Yaitu ULTG Purwokerto, ULTG Wonosobo dan ULTG Tegal. Secara Keseluruhan juga
memiliki 25 Gardu Induk (GI) dan 3 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET). Demi menjaga
pasokan energy listrik yang diproduksi, maka perlu adanya pemeliharaan vitalitas jaringan secara rutin.
Pemeliharaan yang rutin dikerjakan oleh Gardu Induk (GI) dan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi
(GITET). Dari Pemeliharaan tersebut dihasilkan Limbah B3, Terdapat limbah B3 Padat dan Cair.
Limbah B3 ini dilakukan pengelolaan secara terjadwal dengan system pelaporan Logbook dan Neraca
setiap bulan secara internal, pelaporan triwulan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK). Dengan masa simpan tersebut Unit
Purwokerto akan dilakukan permohonan jadwal pengangkutan ke Kantor Induk Unit Jawa Bagian Tengah
(UIT JBT) . Untuk Itu penulis memutuskan untuk meneliti lebih lanjut terkait bagaimana pengelolaan
Limbah B3 di PT PLN (Persero) UPT Purwokerto.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana Manajemen Pengelolaan Limbah B3 dan Pengawasannya di PT PLN Persero UPT
Purwokerto?
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui Manajemen Pengelolaan Limbah Bahan berbaya dan Beracun (B3) di PT PLN (Persero)
UPT Purwokerto.
1.4 Manfaat Penelitian
Menambah ilmu Pengetahuan mengenai Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di
PT PLN (Persero) UPT Purwokerto serta menambah rasa selalu peduli terhadap lingkungan sekitar terutama
mengenai Limbah B3.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis ialah Metode Deskriptif Analisis. Penulis
mengumpulkan Laporan Logbook Setiap bulan, Triwulan dan Satu Semester dalam Periode Waktu
2022. Penulis juga ikut serta dalam pengawasan langsung Ketika pelaksanaan pengelolaan limbah
B3 dimulai dari GI/GITET yang menghasilkan Limbah B3 di letakkan di TPS LB3 dan dilakukan
pengangkutan oleh Vendor Limbah B3 yang ditunjuk.
Pengumpulan data menggunakan metode pengumpulan data sekunder dari instalasi lingkungan. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dan dibandingkan dengan peraturan Pemerintah No 101
Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021. Dan Juga di ambil dari Studi Literatur dengan
memperhatikan beberapa Regulasi sebagai berikut :
 Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
 Peraturan Menteri LH No 14 Tahun 2013 tentang Simbol Limbah B3
 Peraturan Menteri LHK No 101 Tahun 2018 tentang Pedoman Pemulihan Lahan Terkontaminasi LB3
 Peraturan Menteri LHK No 74 Tahun 2019 tentang Program Kedaruratan Pengelolaan B3 dan/atau
Limbah B3
 Peraturan Menteri LHK No 29 Tahun 2020 tentang Pengelolaan PCB
 Peraturan Menteri LHK No 6 Tahun 2021 tentang Tata Cara Persyaratan Pengelolaan Pengelolaan
Limbah B3
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Gambaran Umum
PT PLN (Persero) UPT Purwokerto adalah Perusahaan Listrik Negara yang memiliki proses
bisnis sebagai Transmisi yaitu mengalirkan Energi Listrik dari Pembangkit menuju Distribusi dan
sampailah di rumah yang kita tempati saat ini beralamatkan di Jalan Jenderal Gatot Subroto No 87
Kranji, Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. PT PLN (Persero) UPT Purwokerto
memiliki 3 Unit Layanan Transmisi Gardu Induk ( ULTG ), Yaitu ULTG Purwokerto, ULTG
Wonosobo dan ULTG Tegal. Secara Keseluruhan juga memiliki 24 Gardu Induk (GI) dan 3 Gardu
Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET). Dari Penelitian yang penulis amati ialah bahwa Limbah B3
di PLN UPT Purwokerto sangatlah beragam. Limbah B3 yang dihasilkan dari Sisa Pemeliharaan
Rutin disimpan di TPS (Tempat Penyimpanan Sementara). PLN UPT Purwokerto telah memiliki 2
TPS sesuai Izin masing masing yaitu TPS LB3 Kalibakal yang terletak di jalan JL Jenderal Sudirman
Timur, No. 914, Berkoh, Purwokerto Selatan, Sarwodadi, Berkoh, Banyumas, dengan No izin:
660.1/14/PPLH/2019 dan TPS LB3 Tegal yang terletak di Raya II Slawi, Jl, Kebasen, Talang, Tegal
Regency dengan No izin: 660.1/17/16/TPS//XI/Tahun 2020.
Limbah B3 yang di hasilkan juga harus di lakukan pencatatan di Logbook atau Neraca yang
setiap Triwulan harus di laporkan ke DLH dan KLHK.
Limbah B3 yang dihasilkan dari Pemeliharaan rutin dapat beruba Limbah B3 padat ataupun Limbah B3 cair
Sebagai berikut :

Table 1 Jenis Limbah B3 yang dihasilkan di PT PLN (Persero) UPT Purwokerto

Kode Jenis Limbah Masa Bentuk


Limbah Simpan Limbah B3
A102d Kalium Hidroksida 365 Hari Cair
A108d Limbah terkontaminasi B3 365 Hari Padat/Cair
B104d Kemasan bekas B3 365 Hari Padat
B105d Minyak pelumas bekas 365 Hari Cair
B107d Limbah elektronik, Lampu 365 Hari Padat
TL, Printed Circuit Board
(PCB)
B110d Kain Majun Bekas 365 Hari Padat
3.2 Sistem Pengelolaan Limbah B3 Padat dan Cair
Limbah yang disimpan memiliki masa simpan masing masing sesuai yang disampaikan di Table 1 . Dari
data diatas, Limbah B3 memliki Prosedur Pengolahan Limbah B3 yang ditujukan dengan bagan di bawah ini
sebagai berikut :

Sumber Limbah B3

Wilayah ULTG Purwokerto Wilayah ULTG Wonosobo Wilayah ULTG Tegal

Pemilahan, Pewadahan, SImbol dan Pelabelan

Kalium Limbah Kemasan bekas Minyak pelumas Kain Majun


Limbah elektronik
Hidroksida terkontaminasi B3 B3 bekas Bekas

Pengangkutan ke Pengangkutan ke
TPS LB3 Kalibakal TPS LB3 Tegal

Penyimpanan di TPS

Pengangkutan Oleh Pihak ke 3/Vendor

Pelaporan ke DLH dan KLHK

Gambar 1 Prosedur Pengelolaan Limbah B3 di PT PLN (Persero) UPT Purwokerto

Limbah Padat ataupun Limbah Cair yang di kelola PT PLN (Persero) UPT Purwokerto sudah terstruktur dan
rutin di lakukan serta dilaporkan sesuai dengan table 2 berikut ini :

Tabel 2 Keterangan Pengelolaan Limbah B3

Kegiatan Waktu Pelaksanaan Penanggung Jawab


Pemilahan, Pewadahan, Setiap saat apabila ada Limbah B3 Pejabat K3l / Staf K3l / Pejabat
Pengumpulan di Masing masing yang masuk ke dalam TPS maka di Lingkungan / Staf Lingkungan
TPS wajibkan untuk meletakkan di wadah
masing-maisng sesuai karakteristik
dan pelekatan Simbol dan wajib
menuliskan BA
Penyimpanan Limbah B3 disimpan sesuai dengan Pejabat K3l / Staf K3l / Pejabat
karakteristik dan masa simpan Lingkungan / Staf Lingkungan
masing masing yaitu 365 hari
Pengangkutan Pengangkutan dilakukan sesuai PT Horas Miduk ( Limbah B3
jadwal yang sudah di tentukan di Minyak Pelumas ) dan PT Dame
lakukan oleh Pihak Ke 3 atau vendor Alam Sejahtera ( Limbah Non
yang ditunjuk Minyak )
Sumber : hasil pengamatan dan pemantauan (2022)

Limbah B3 yang dihasilkan selama Periode 2021 – 2022 paling banyak terletak di Minyak Pelumas Bekas/
Minyak Trafo (Kode limbah : B105d). Karena LImbah tersebut merupakan hasil dari pemeliharaan rutin di
Bagian Jaringan. Seperti Penggantian OLTC dan juga Filterisasi Minyak Trafo yang baru . Data Limbah B3
secara periodic dapat di tunjukan di table berikut :

Tabel 3 Grafik Jumlah Limbah B3 di TPS LB3 Kalibakal

GRAFIK JUMLAH HASIL LIMBAH B3


TPS LB3 KALIBAKAL

12.0000
8.0000
4.0000
0.0000
TON

Sumber : Laporan RKL-RPL Semester 1 Tahun 2022

Tabel 4 Grafik Jumlah Limbah B3 di TPS LB3 Tegal

GRAFIK JUMLAH HASIL LIMBAH B3


TPS LB3 TEGAL
0.3000
0.2000
0.1000
0.0000
TON
Sumber : Laporan RKL-RPL Semester 1 Tahun 2022
3.4 Aspek Non-Teknis

Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 di PT PLN (Persero) UPT Purwokerto, selain berpedoman dengan
Regulasi yang ada, Bagian Personalia dari Biro Lingkungan PLN UPT Purwokerto melakukan Knowlegde
Sharing/ Sosialisasi secara Internal mengenai Limbah B3. Disamping itu juga dilakukan Pelatihan
Penanganan Ceceran Limbah B3. Pelatihan Penangann Ceceran Limbah B3 biasanya di lakukan dengan
Petugas Damkar atau Vendor yang dipercaya. Tidak hanya Petugas yang terjun langsung dalam
penanggungjawaban Limbah B3 harus memiliki Sertifikat Personil LImbah B3.

3.5 Aspek Teknis

Dari Alur pengelolaan yang ditujukan pada Gambar 3.2 Mengenai Prosedur pengelolaan Limbah B3 di PLN
UPT Purwokerto dapat disampaikan bahwa PT PLN (Persero) UPT Purwokerto berfungsi sebagai penghasil
limbah B3. Perusahaan ini tidak melakukan pengolahan atau penimbunan. Perusahaan ini mendistribusikan
atau mempercayakan pengangkutan kepada Pihak ke 3 yang dipercaya sebagai pengangkut. Pihak ke 3 yang
ditunjuk ialah PT Horas Miduk dan PT Dame Alam Sejahtera.

Sumber Hasil Limbah B3

Limbah B3 yang dihasilkan bermacam macam sesuai dengan pemeliharaan rutin / operasional yang
dilakukan di PT PLN (Persero) UPT Purwokerto. Dari masing masing ULTG membawahi Gardu Induk (GI)
ataupun Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) yang berpotensi sebagai Penghasil Limbah B3 Rutin.

Symbol Limbah B3

Sesuai dengan Peraturan Menteri LH No 14 Tahun 2013 tentang Simbol Limbah B3, symbol limbah B3
bermacam macam. Tergantung dari karakteristik Limbah B3 tersebut. Sesuai dengan Pasal 1 ayat 6
Karakteristik limbah B3 meliputi Mudah meledak, mudah menyala, reaktif, beracun, infeksius, korosif dan
berbahaya bagi lingkungan.

Gambar 3 Simbol Limbah B3 sesuai karaktersitiknya


Pemilahan Limbah B3

Penghasil Limbah B3 wajib melakukan pemilahan , seperti limbah Minyak Trafo diletakan di dalam drum
minyak atau di letakkan di jerigen. Diberikan symbol ketentuan kategori Limbah B3 yang mudah meledak ,
terkontaminasi,infeksius, berbahaya bagi lingkungan.

Sumber : Permen LH no 14 Tahun 2013

Gambar 4 Pelekatan, Pemilahan Limbah B3 serta Pelabelan

Penyimpanan

PT PLN (Persero) UPT Purwokerto memiliki 2 TPS LB3 yaitu TPS LB3 Tegal dan TPS LB3 Kalibakal
yang Sudah berizin. Wilayah Kerja ULTG WOnosobo dan ULTG Purwokerto menyimpan Limbah B3 ke
TPS LB3 Kalibakal. Sementara Wilayah kerja ULTG Tegal menyimpan limbah B3 ke TPS LB3 Tegal. Masa
simpan limbah B3 sudah di jelaskan sesuai dengan Tabel 1.

TPS LB3 Kalibakal TPS LB3 Kalibakal Penyimpanan Minyak

TPS LB3 Tegal TPS LB3 Tegal Bagian Kiri

Gambar 5. TPS LB3 di Wilayah PLN UPT Purwokerto


Pengangkutan

Sebelum PT Horas miduk dan PT Dame Alam Sejahtera melakukan pengangkutan mereka akan membuat
perjanjian kontrak dengan PT PLN Persero sebagai berikut:

Tabel 3.5 Pihak ke 3 yang melakukan pengangkutan Limbah B3

Item PT Horas Miduk PT Dame Alam Sejahtera


No Kontrak 0011.PJ/DAN.01.02/C35000000/2022 0015/DAN 01.02/C35000000/2022
Perjanjian
Masa Berlaku 365 hari (1 tahun) 365 hari (1 tahun)
Kontrak
Jenis Limbah B3 yang Minyak Pelumas/ Minyak Trafo Limbah Terkontaminasi B3 (A108D)
diangkut Bekas/ Minyak Hidrolik (B105d) Limbah asam yang belum dikodifikasi
(A109d)
Kemasan Bekas B3 (B104d)
Majun Bekas (B110d)
Limbah Elektronik (B107d)

Jadwal pengangkutan Limbah B3 ditentukan oleh Kantor Induk Unit Jawa Bagian Tengah (UITJBT), selama
pengangkutan berlangsung petugas yang bertanggungjawab harus ikut serta dalam mengawasi pengangkutan.
Penulis juga turut serta hadir dalam pengangkutan untuk melihat dan memantau terkait pengangkutan
Limbah B3. Setelah Pengangkutan di lakukan maka akan terbit Manifest. Manifest ialah Bukti Pengangkutan
Limbah B3.

Gambar 6 Dokumentasi Ketika pengangkutan Limbah B3 Bulan Mei 2022 dan Manifest yang sudah terbit
Pencatatan dan Pelaporan Logbook./Neraca LB3

Pengelolaan Limbah B3 di PT PLN (Persero) UPT Purwokerto juga menggunakan pencatatan Logbook yang
dilakukan dan dilaporkan secara teratur ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten banyumas , Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap dan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan (KLHK). Dari logbook yang dicatat secara
rutin kita juga dapat memantau penghasil limbah B3 di wilayah kerja PT PLN (Persero) UPT Purwokerto.
Tidak hanya itu Pencatatan Limbah B3 juga dilakukan secara elektronik via aplikasi SIMPLE (Sistem
Informasi Pelaporan Elektronik) dan DATALING-PLN ( Pendataan Lingkungan).

3.6 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa Pengelolaan Limbah B3 di wilayah
PT PLN Persero UPT Purwokerto sudah baik. Dari system regulasi mereka sudah memiliki SK Tim
mengenai tanggap darurat penanganan ceceran limbah B3 , dari system personil masing masing personil
sudah ada yang beberapa memiliki sertifikat personil Limbah B3, dari Pengolahan tempat Penyimpanan
Sementara sudah memiliki Izin dengan standar TPS yang baik dengan ukuran yang sesuai dilengkapi system
blok sel dan sesuai dengan ketentuannya, penyimpanannya pun memiliki masa simpan 365 hari dan sebelum
itu diusahakan harus sudah dilakukan pengangkutan. Vendor yang mengolah LImbah B3 di PT PLN
(Persero) UPT Purwokerto juga sudah terupdate memiliki ijin kontrak yang terupdate dan memiliki riwayat
yang baik untuk menjadi Pengangkut Limbah B3. Akan tetapi terdapat beberapa hal yang penulis amati
terkait dengan Pihak ke 3 bahwasanya Vendor yang baik perlu berkerja secara professional dan rapi serta
memiliki jadwal yang jelas.

Daftar Pustaka

[1] Ismuliandari, Nurul (2020). Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan beracun (B3) di PT Indonesia
Power UPJP Kamojang.Institut Pertanian Bogor.Bogor
[2] Purwanti, Alvionita Ajeng (2020). Pengelolaan Limbah Padat Bahan Berbahaya dan beracun (B3) di
Rumah sakit DR. Soetomo Surabaya. Universitas Airlangga.Surabaya
[3] Kurniawan, Bahrudin (2019) Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
di Indonesia dan Tantangannya. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya
[4] Sidik, Salma (2019) Pengelolaan Limbah B3 di Rumah Sakit X Batam. Itenas. Bandung
[5] Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
[6] Peraturan Menteri LH No 14 Tahun 2013 tentang Simbol Limbah B3
[7] Peraturan Menteri LHK No 101 Tahun 2018 tentang Pedoman Pemulihan Lahan Terkontaminasi LB3
[8] Peraturan Menteri LHK No 74 Tahun 2019 tentang Program Kedaruratan Pengelolaan B3 dan/atau
Limbah B3
[10] Peraturan Menteri LHK No 6 Tahun 2021 tentang Tata Cara Persyaratan Pengelolaan Pengelolaan
Limbah B3
[11] Laporan RKL – RPL Semester 1 Tahun 2022 PT PLN (Persero) UPT Purwokerto

You might also like