Vol. 2, No. 1, Januari 2021

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Health Sains: p–ISSN : 2723-4339 e-ISSN : 2548-1398

Vol. 2, No. 1, Januari 2021

PENGARUH NESTING TERHADAP PERUBAHAN FISIOLOGI DAN PERILAKU


BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RSUD KABUPATEN TANGERANG
TAHUN 2020

Iis Kuraesin, Ria Setia Sari dan Febi Ratna Sari


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Yatsi Tangerang, banten Indonesia
Email: iiskuraesin11@gmail.com, riasetia233@gmail.com dan febiratnasari14@gmail.com

ARTIKEL INFO ABSTRACT


Tanggal diterima: 05 Januari Premature babies can be interpreted as babies born who do
2021 not take into account the birth weight with the age of birth or
Tanggal revisi: 15 Januari 37 weeks' gestation. Based on premature prevalence data for
2021 cases of newborn mortality estimated at 15% of the 1000
Tanggal yang diterima: 25 births in the world and countries with low socio-economics.
Januari 2021 The purpose of this study is to determine the effect of nesting
Keywords: on physiological changes (breathing frequency, pulse
Nesting; developmental care; frequency, oxygen saturation) and premature infant
physiological functions; behavior. The design of this study was to use an experimental
behavior; premature babies quota with one group pretest posttest villages involving one
group of subjects. The research sample of 45 premature
babies who were treated at the Pernatology General
Hospital of Tangerang District and selected by purposive
sampling technique. Research data were analyzed using
paired t-test and Wilcoxon test. The results of the analysis
showed that there was a significant influence of the use of
nesting on the behavior of premature infants (p = 0,000) and
on the increase in oxygen saturation of premature infants,
the frequency of breathing and the frequency of pulses with
a value (p = 0,000). The use of nesting as a form of
developmental care can facilitate the achievement of better
rest (which is characterized by regular physiological
functions and the attainment of calm sleep behavior), so it
needs to be implemented in the care of premature infants in
the perinatology room.

ABSTRAK
Bayi premature dapat diartikan bayi yang lahir yang tidak
memperhitungkan berat badan lahir dengan usia kelahiran
atau usia gestasi 37 minggu. Berdasarkan data Prevalensi
premature untuk kasus kematian bayi baru lahir diperkirakan
15 % dari angka 1000 kelahiran didunia dan negara dengan
sosio-ekonomi rendah. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh nesting terhadap perubahan fisiologis
(frekuensi napas, frekuensi nadi, saturasi oksigen) dan
perilaku bayi prematur. Rancangan penelitian ini adalah
Kata Kunci: menggunakan quai eksperimental dengan desaign one group
Nesting; developmental care; pretest posttest yang melibatkan satu kelompok subjek.
fungsi fisiologis; perilaku, bayi Sampel penelitian sebanyak 45 bayi premtur yang dirawat di
prematur Pernatologi Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang dan
64
dipilih denga teknik purposive sampling. Data hasil
penelitian dianalisis dengan menggunakan paired t-test dan
wilcoxon test. Hasil analisis menunjukan ada pengaruh yang
signifikan dari penggunaan nesting terhadap perilaku bayi
prematur (p= 0,000) dan terhadap peningkatan saturasi
oksigen bayi prematur, frekwensi napas dan frekwensi nadi
yaitu dengan nilai (p=0,000). Penggunaan nesting sebagai
bentuk developmental care dapat memfasilitasi pencapaian
istirahat yang lebih baik (yang ditandai dengan keteraturan
fungsi fisiologis dan pencapaian perilaku tidur tenang),
sehingga perlu diimplementasikan dalam perawatan bayi
prematur di ruang perinatologi.

Coresponden Author:
Email: iiskuraesin11@gmail.com
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi

Pendahuluan kelahiran bayi baru lahir (Puspitaningrum,


Bagian integral dari pembangunan 2018). Di provinsi Banten insiden angka
nasional adalah pembangunan kesehatan, ini prematur terjadi sebanyak 9,7 % sampai
sesuai dengan undang - undang no 36 tahun dengan 10 % dan menduduki peringkat ke-15
2009 tentang Kesehatan. Peningkatan di indonesia dan di Kabupaten tangerang
kesadaran, kemauan hidup sehat bagi angka kematian prematur sebanyak 138 kasus
masyarakat untuk meningkatkan kesehatan di tahun 2019 menurun sebanyak 120 kasus
masyarakat yang sebesar besarnya merupakan ditahun 2018. Di ruang Perinatologi RSUD
tujuan dari pembangunan nasional. Program Tangerang sebanyak 91 pasien dirawat selma
Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga tiga bulan terakhir dengan kasus bayi
(PISPK), pengendalian stunting dan penyakit premature (Zilla, 2018).
tidak menular serta imunisasi, adalah program Developmental care adalah salah satu
pembangunan kesehatan 2020 - 2024 cara untuk merubah lingkungan untuk
(Depkes, 2019). menurunkan stress pada bayi premature
Berdasarkan data Prevalensi premature sebagai akibat dari lingkungan keperawatan
untuk kasus kematian bayi baru lahir yang berlebihan yaitu dengan cara penerapan
diperkirakan 15 % dari angka 1000 kelahiran asuhan perkembangan bayi premature. Salah
didunia dengan rata-rata 3,3 % sampai dengan satu metode untuk merubah lingkungan dalam
38 % dan sering terjadi dinegara berkembang pemberian asuhan keperawatan pada bayi
dan negara dengan sosio-ekonomi rendah. premature adalah dengan metode Nesting, ini
Pada negara-negara berkembang menunjukan dilakukan di Ruang Perinatologi RSUD
90 % statistic kejadian premature dan 35 kali Tangerang. Nesting dilakukan dengan harapan
lebih tinggi angka kematiannya dibanding bisa menstabilkan postur tubuh bayi,
dengan angka kelahiran bayi dengan berat memfasilitasi posisi kepala bayi saat fleksi dan
badan lahir lebih dari 2500 gram. Berdasarkan semi fleksi dan posisi kepala bayi bisa kearah
data Departemen Kesehatan RI tahun 2012, garis tengah. dan membantu mencegah jika
angka kejadian bayi premature berkisar antara ada gerakan yang dilakukan oleh bayi secara
9 % sampai dengan 30 % dari 1000 angka tiba tiba, sehinggga bentuk nesting

Jurnal Health Sains Vol. 2, No. 1, Januari 2021 65


menyerupai bentuk oval yang terbuat dari kain Data yang didapatkan adalah batasan
atau terbuat dari gulungan selimut yang karateristik seperti umur kehamilan bayi, berat
diletakan didalam incubator (Naghavi et al., badan bayi dan lama rawat. Skor fisiologi dan
2017). perilaku bayi sebelum dn sesudah penggunan
Penelitian telah menunjukkan bahwa nesting. Dalam penelitian ini, analisa bivariat
untuk beberapa bayi, posisi yang baik dapat digunakan untuk menganalisa mendapatkan
membantu perkembangan bayi, diantaranya pengaruh penggunaan nesting terhadap
positioning dapat melindungi kulit bayi, fisiologi dan perilku bayi premature. Adapun
meningkatkan kualitas tidur, membantu bayi teknik analisa data yang digunakan untuk
menstabilkan detak jantung dan pernapasan, menguji hipotesis adalah uji Wilcoxon dengan
menghemat energi , membantu bayi dalam nilai diperoleh p value (0,000) <α (0,05) maka
belajar koordinasi gerakan tangan ke dalam ho ditolak (Rahma Widya Utama Et Al.,
mulut, memberikan kenyamanan dan 2019).
keamanan bagi bayi dan bayi diharapkan lebih
santai (Bliss et al., 2016). Hasil Penelitian
Kondisi seperti ini jika dibiarkan akan
mengakibatkan tumbuh dan kembang bayi Tabel 1
prematur akan terganggu, sehingga penulis Karakteristik Bayi Prematur di Ruang
tertarik melakukan penelitian tentang Perinatologi RSUD Tangerang 2020
No Karakteristik
“Pengaruh nesting terhadap perubahan Frekuensi %
Responden
fisiologis dan perilaku bayi prematur di ruang
1 Umur
Perinatologi RSUD Kabupaten Tangerang.
Kehamilan
2020”. (20-28
0 0
Tahun)
Metode Penelitian (29-36
45 100
Desain penelitian yang digunakan Tahun)
dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment. 2 Berat Badan
Rencana penelitian yang akan digunakan 1000-1250 gr 1 2,2
yakni One Group Pretest Posttest 1260-2500 gr 44 78,2
(Widianingtiyas et al., 2015).
Populasi target dalam penelitian ini
3 Lama Rawat
adalah Bayi premature yang dirawat di ruang
perinatologi di Rumah Sakit Umum 7-10 hari 40 88,9
Kabupaten Tangerang, sedangkan populasi 11- 21 hari 5 11,1
terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh
bayi premature, dengan jumlah bayi premature Dari hasil penelitian diketahui
yang dirawat pada bulan Pebruari sampai bahwa dari 45 responden bayi prematur
dengan Juni 2020 di Ruang Perinatologi seluruhnya mempunyai umur kehamilan
RSUD Kabupaten Tangerang. 29 – 36 minggu sebanyak 45 (100 %),
Alat pengumpulan data adalah lembar berat badan bayi prematur sebagian besar
obervsi responden dengan isi terkait fisiologi 1260 – 2500 gram sebanyak 44 (97,8 %)
dan prilaku bayi premature. Pengisian lembar dan lama rawat bayi prematur 7 – 10 hari
observasi dilakukan pada saat sebelum dan sebanyak 40 (88,9 %).
sesudah penggun an nesting (Saragih et al., Dari hasil analisa didapatkan
2017). bahwa rata-rata skor frekuensi

66 Jurnal Health Sains Vol. 2, No. 1, Januari 2021


pernapasan sebelum nesting N 39, Mean yang ada, hal ini sesuai dengan pendapat
Rank 24,38 dan Sum Rank 951, ini (Crowther et al., 2015) bahwa masa
menunjukan penurunan dari nilai kehamilan perlu diketahui untuk
frekuensi pernapasan sebelum nesting ke mengeyahui hubungan antara adaptasi
nilai setelah nesting. Frekuensi Nadi bayi dengan fungsi organ-organ pada bayi
sebelum nesting N 38, Mean Rank 25,79 prematur, sehingga permasalahan yang
dan Sum Rank 980, ini menunjukan dihadapi dapat dicarikan solusi agar
penurunan dari nilai nadi sebelum nesting kemampuan bayi dapat disesuaikan.
ke nilai setelah nesting. . Saturasi Oksigen
sebelum nesting dan setelah nesting 2. Berat Badan Bayi
adalah 0 baik nilai N, Mean Rang maupun Dari 45 responden bayi premature
Sum Rank, ini menunjukan tidak ada 44 responden (97,8%) mempunyai berat
penurunan dari nilai sebelun nesting dan badan 1260 gram-2500 gram, hal ini
sesudah nesting. Perilaku premature sesuai dengan pendapat (Tandio &
sebelum nesting dan setelah nesting Manuaba, 2016) bahwa bayi premature
adalah 0, baik nilai N, Mean Rang mempunyai berat kurang dari 2500 gram.
maupun sum rank ini menunukan tidak Berat badan pada bayi premature juga
ada penurunan dari nilai sebelum nesting mempengaruhi derajat bayi premature
dan sesudah nesting (Zen, 2018). yang akan berefek kepada fisiologi dan
Hasil uji wilcoxon diperoleh p perilaku bayi premature seperti perbedaan
value (0,000) <α (0,05) maka ho ditolak fungsi tubuh dan fungsi lainnya (Zhou et
artinya ada pengaruh penggunaan nesting al., 2017). Semakin kecil berat badan bayi
terhadap fisiologi dan perilaku bayi maka akan semakin komplek masalah
prematur di ruang Perinatologi RSUD yang terjadi pada bayi premature karena
Tangerang periode 2020 (Kusnanto et al., akan mempengaruhi fungsi tubuh lain.
2019). Selain itu berat badan bayi juga
mempengaruhi tingkat muncul masalah
Pembahasan yang dihadapi seperti adanya
1. Umur Kehamilan ketidakstabilan tubuh, penaturan glukosa
Dari hasil penelitian diketahui yang belum baik, tampak ditemukannya
bahwa dari 45 responden bayi premature ikterik, adanya anemia, kesulitan
mempunyai umur kehamilan 29-36 menyusui, serta adanya garis batas tetapi
minggu (100 %). Hal ini sesuai dengan lebih parah, kulit tampak lebih tipis dan
pendapat (Cunningham et al., 2016) pembuluh darah tampak lebih banyak
bahwa persalinan premature adalah (Zhou et al., 2017).
kehamilan yang mempunyai masa 3. Lama Rawat
kehamilan dibawah 37 minggu. Selain itu Lama rawat bayi prematur di ruang
menurut (Prawirohardjo, 2016), perina RSUD Tangerang sebanyak 40
persalinan prematur adalah persalinan responden (88,9 %) dari total 45
yang dihitung dari pertama haid dengan responden dengan lama rawat 7-10 hari.
masa kehamilan 20 -37 minggu. 15 Sedangkan lama rawat 11-21 hari
Umur kehamilan pada bayi sebanyak 5 responden (11,1 %) dari total
prematur juga perlu diketahui karena 45 responden. Hal ini disebabkan karena
mempengaruhi tumbuh kembang bayi bayi prematur memiliki kondisi yang
dan adaftasi bayi terhadap lingkungan berbeda beda,ada yang lahir tanpa

Jurnal Health Sains Vol. 2, No. 1, Januari 2021 67


mondisi penyerta atau rata-rata skor frekuensi pernapasan bayi
komplikasi.Kelompok ini akan memiliki prematur mengalami peningkatan dari
kesempatan lebih baik untuk pulang dari nilai sebelum nesting ke nilai setelah
Rumah sakit lebih awaldalam kondisi nesting. Mean rank rata - rata peningkatan
yang sehat. Sementara bayi yang lain tersebut sebesar 7,80 sedangkan jumlah
mungkin memiliki kondisi penyerta rangking positif adalah 39. Frekuensi nadi
prematuritasyang ditemui sejak lahir atau bayi prematur mengalami peningkatan
terjadi setelah lahir. Kondisi penyerta ini dari nilai sebelum nesting ke nilai setelah
bisa membuat bayi dirawat lebih lama dan nesting. Mean rank rata - rata peningkatan
membutuhkan perawatan khusus di tersebut sebesar 7,86 sedangkan jumlah
rumah sakit (Usman et al., 2017). rangking positif adalah 55. Frekuensi
Bayi dengan Riwayat pertumbuhn saturasi bayi prematur mengalami
janin terhambat, bisa dirawat lebih lama, peningkatan dari nilai sebelum nesting ke
karena berat lahir mereka lebih kecil nilai setelah nesting. Mean rank rata - rata
dibandingkn yang lahir diusia kehamilan peningkatan tersebut sebesar 21,50 dan
yang sama. Hal ini tergantung dengan jumlah rangking positif adalah 903.
kondisi pernapasan mereka, apakah Sedangkan frekuensi perilaku bayi
bermasalah atau tidak yang membedakan prematur mengalami peningkatan dari
satu bayi dengan yang lainnya. Bayi nilai pre test ke nilai post test. Mean rank
prematur yang dirawat bisa rata - rata peningkatan tersebut sebesar 23
diperbolehkan pulang jika sudah tercapai sedangkan jumlah rangking positif adalah
target pertumbuhan seperti kondisi stabil, 1035.
tidak adacmasalah saat pemberian asi dan Hasil uji wilcoxon diperoleh p
orang tua sudah siap merawatnya secara value (0,000) <α (0,05) maka ho ditolak
mandiri dirumah tanpa bantuan tenaga artinya ada pengaruh penggunaan nesting
medis (Purba et al., 2020). terhadap fisiologi dan perilaku bayi
Pengaruh Fisiologis Dan Perilaku prematur di ruang Perinatologi RSUD
Bayi Prematur Sebelum Dan Sesudah Tangerang periode 2020. Sesuai dengan
Pemberian Nesting Di Ruang perina penelitian (Kibis et al., 2017) yang
RSUD Tangerang 2020. menyatakan mengenai pengaruh nesting
Berdasarkan hasil penelitian terhadap perubahan fisiologis dan
(Rohmah et al., 2020) tentang perilaku bayi prematur menunjukkan
Effectiveness Of Use Of Nesting On bahwa pada fungsi fisiologis frekwensi
Body Weight, Oxygen Saturation yaitu napas. Dari hasil yang diteliti nilai
Stability, And Breath Frequency In rata-rata menunjukan frekwensi napas
Prematures In Nicu Room Gambiran pada saat non nesting mengalami
Hospital Kediri City, bahwa penggunaan peningkatan sebelum dilakukan fase
nesting pada bayi prematur bayi efektif nesting. Sealain itu pendapat (Arango et
dalam menstabilkan berat badan, saturasi al., 2018) mengatakan bahwa ada
oksigen, frekuensi bernafas bayi pengaruh penggunaan nesting Di kota
prematur.dengan hasil penelitian pada Cirebon terjadi perubahan terhadap
kedua kelompok p <α (0,05), maka H0 temperature tubuh dan saturasi oksigen
adalah ditolak dan H1 diterima. serta frekuensi nadi pada bayi berat badan
Hal ini sesuai denganpenelitian lahir rendah.
engan hasil analisa didapatkan bahwa

68 Jurnal Health Sains Vol. 2, No. 1, Januari 2021


Kesimpulan Promotes Translation Efficiency. Cell,
Berdasarkan pembahasan dari hasil 175(7), 1872–1886.
penelitian mengenai pengaruh nesting
Bliss, S. A., Sinha, G., Sandiford, O. A.,
terhadap perubahan fisiologi dan perilaku bayi
Williams, L. M., Engelberth, D. J.,
prematur di ruang Perinatologi RSUD Guiro, K., Isenalumhe, L. L., Greco, S. J.,
Kabupaten Tangerang, maka dapat Ayer, S., & Bryan, M. (2016).
disimpulkan bahwa gambaran karakteristik Mesenchymal Stem Cell–Derived
responden diketahui bahwa dari 45 responden Exosomes Stimulate Cycling Quiescence
sebagian besar umur kehamilan 29 – 6 minggu And Early Breast Cancer Dormancy In
sebanyak 45 responden (100 %), berat badan Bone Marrow. Cancer Research, 76(19),
5832–5844.
bayi premature responen yaitu sebanyak 44
responden (97,8 %) dan lama rawat bayi Crowther, T. W., Glick, H. B., Covey, K. R.,
prematur 7-10 hari yaitu sebesar 40 responden Bettigole, C., Maynard, D. S., Thomas,
(88,9 %). Rata-rata skor fisiologi dan perilaku S. M., Smith, J. R., Hintler, G., Duguid,
bayi premature sebelum penggunaan nesting M. C., & Amatulli, G. (2015). Mapping
adalah skor frekuensi pernapasan 66,13, skor Tree Density At A Global Scale. Nature,
frekuensi nadi 166,09, skor saturasi oksigen 525(7568), 201–205.
87,60 dan skor perilaku bayi prematur sebelum
Cunningham, C., Scheuer, L., & Black, S.
penggunaan nesting 8,58. Rata-rata skor (2016). Developmental Juvenile
fisiologi dan perilaku bayi premature sesudah Osteology. Academic Press.
penggunaan nesting adalah skor frekuensi
pernapasan sesudah pemberian nesting 52,69, Depkes, R. (2019). Rencana Pembangunan
skor frekuensi nadi sesudah pemberian nesting Jangka Panjang Bidang Kesehatan
2005-2025. Dep Kes Ri.
149,04, rata-rata skor saturasi oksigen sesudah
pemberian nesting 90,02 dan rata-rata skor Kibis, O. V, Dini, K., Iorsh, I. V, & Shelykh,
perilaku bayi prematur sesudah pemberian I. A. (2017). All-Optical Band
nesting 11,27. Ada pengaruh penggunaan Engineering Of Gapped Dirac Materials.
nesting terhadap perubahan fisiologi dan Physical Review B, 95(12), 125401.
perilaku bayi prematur di ruang Perinatologi
RSUD Kabupaten Tangerang dengan nilai P Kusnanto, K., Izza, E. L., Yuswanto, T. J. A.,
& Arifin, H. (2019). A Qualitative
value (0,000) <α (0,05).
Inquiry Into The Adherence Of Adults
Type 2 Diabetes Mellitus With Dietary
BIBLIOGRAFI Programs. Jurnal Ners, 14(2), 118–123.

Agusthia, M., Noer, R. M., & Susilawati, I. Naghavi, M., Abajobir, A. A., Abbafati, C.,
(2020). Pengaruh Perawatan Metode Abbas, K. M., Abd-Allah, F., Abera, S.
Kanguru Terhadap Peningkatan Berat F., Aboyans, V., Adetokunboh, O.,
Badan Bblr Pada Ruang Perinatologi Afshin, A., & Agrawal, A. (2017).
Rsud Muhammad Sani Kabupaten Global, Regional, And National Age-Sex
Karimun Tahun 2019. Jurnal Penelitian Specific Mortality For 264 Causes Of
Kebidanan, 1(1). Death, 1980–2016: A Systematic
Analysis For The Global Burden Of
Arango, D., Sturgill, D., Alhusaini, N., Disease Study 2016. The Lancet,
Dillman, A. A., Sweet, T. J., Hanson, G., 390(10100), 1151–1210.
Hosogane, M., Sinclair, W. R., Nanan, K.
K., & Mandler, M. D. (2018). Prawirohardjo, S. (2016). Faktor-Faktor Yang
Acetylation Of Cytidine In Mrna Mempengaruhi Program Kb Ilmu

Jurnal Health Sains Vol. 2, No. 1, Januari 2021 69


Kebidanan. In Jakarta: Bina Pustaka. Tandio, D., & Manuaba, A. (2016). Safety
Procedure For Biosafety And Controlling
Purba, D. H., Kartika, L., Supinganto, A., A Communicable Disease:
Hasnidar, H., Wahyuni, W., Sitanggang, Streptococcus Suis. Bali Medical
Y. F., Purba, A. M. V., Apelaby, M. M. Journal, 5(2), 260–262.
Y. A., Siregar, D., & Sitorus, F. B. M.
(2020). Ilmu Kesehatan Anak. Yayasan Usman, H., Tjiptoherijanto, P., Balqiah, T. E.,
Kita Menulis. & Agung, I. G. N. (2017). The Role Of
Religious Norms, Trust, Importance Of
Puspitaningrum, E. M. (2018). Hubungan Attributes And Information Sources In
Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian The Relationship Between Religiosity
Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Di Rsia And Selection Of The Islamic Bank.
Annisa Kota Jambi Tahun 2018. Scientia Journal Of Islamic Marketing.
Journal, 7(2), 1–7.
Widianingtiyas, L., Siswoyo, S., & Bakri, F.
Rahma Widya Utama, R. W. U., Jafri, Y., Kp, (2015). Pengaruh Pendekatan Multi
S., Febriyanti, S. K., An, M. K. N. S. K., Representasi Dalam Pembelajaran Fisika
Febriyanti, S. K., & An, M. K. N. S. K. Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa
(2019). Analisis Praktek Klinik Sma. Jurnal Penelitian &
Keperawatan Penerapan Development Pengembangan Pendidikan Fisika, 1(1),
Care Terhadap Status Oksigenase Pada 31–38.
Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah.
Stikes Perintis Padang. Zen, D. (2018). Pengaruh Nesting Terhadap
Perubahan Fisiologis Dan Perilaku Bayi
Rohmah, M., Lalasari, L. H., Natasha, N. C., Prematur Di Perinatologi Rumah Sakit
Sulistiyono, E., Firdiyono, F., & Umum Daerah Tasikmalaya. Jurnal
Soedarsono, J. W. (2020). Adsorption Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal
Behavior Of Alkali Metal (Na+, Li+, Ilmu-Ilmu Keperawatan, Analis
And K+) From Bledug Kuwu Brine By Kesehatan Dan Farmasi, 17(2), 357–
Resin Adsorbent For Purification: Ph 374.
And Flow Rate Parameter. Oriental
Journal Of Chemistry, 36(2), 273–279. Zhou, B., Bentham, J., Di Cesare, M., Bixby,
H., Danaei, G., Cowan, M. J., Paciorek,
Saprudin, N., & Sari, I. K. (2018). Pengaruh C. J., Singh, G., Hajifathalian, K., &
Penggunaan Nesting Terhadap Bennett, J. E. (2017). Worldwide Trends
Perubahan Suhu Tubuh Saturasi Oksigen In Blood Pressure From 1975 To 2015: A
Dan Frekuensi Nadi Pada Bayi Berat Pooled Analysis Of 1479 Population-
Badan Lahir Rendah Di Kota Cirebon. Based Measurement Studies With 19· 1
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Million Participants. The Lancet,
Health Sciences Journal, 9(2), 16–26. 389(10064), 37–55.

Saragih, G., Sari, E., & Fauza, R. (2017). Zilla, H. (2018). Hubungan Kelelahan Dengan
Pengurangan Nyeri Persalinan Kala I Kualitas Hidup Anak Yang Menjalani
Fase Aktif Di Klinik Sulastri Jl. Lau Kemoterapi Pada Pasien Leukemia
Dendang Medan Tahun 2017. Jurnal Limfoblastik Akut Di Rsup. Dr. M.
Ilmiah Kebidanan Imelda, 3(2), 271– Djamil Padang. Universitas Andalas.
278.

70 Jurnal Health Sains Vol. 2, No. 1, Januari 2021

You might also like