Professional Documents
Culture Documents
Modul Bio Berbasis ESD
Modul Bio Berbasis ESD
Modul Bio Berbasis ESD
Email: esti.mira13@gmail.com
Abstract
Background: The need for the preparation of skilled human resources that are more in line with
the challenges of the 4.0 century, such as having 4C competencies described by the Partnership
for 21st Century Learning (2019:2) Learning and Innovation Skills 4Cs. Facts on the ground-
based on the results of PISA 2018, Indonesia received a less than optimal rating. 4Cs skills
through education function for life, one of which is in the success of sustainable development
programs to deal with environmental problems or known as ESD. The purpose of this study is to
describe the validity of the prototype of a biology learning module based on Education for
Sustainable Development (ESD).
Methods: This study uses a Research and Development approach. Data collection techniques
consisted of literature study, observation with free interviews, written tests, documentation, and
distribution of validation sheets. The data analysis used is descriptive.
Results: The results showed that the ESD-based Biology learning module has characteristics,
has the potential to improve the quality of learning, and lead to cognitive development to a higher
level through the involvement of students by presenting them in various complex environmental
change problems (C1-C6). Moreover, it integrates with ESD perspectives, components, and
aspects.
Conclusion: The results of the validity of the module based on the calculation of the score from
the expert validator are included in the very valid category or can be used without revision of
85.62%. Meanwhile, by the practitioner validator, it is included in the very valid category or can
be used without revision by 93%.
Keywords: Education for Sustainable Development; Cognitive Ability; Module; Biology Learning
Abstrak
Latar Belakang: Perlunya persiapan sumber daya manusia yang berkecakapan lebih sesuai
tantangan pada abad 4.0, seperti berkompetensi 4C yang dijelaskan oleh Partnership for 21st
Century Learning (2019:2) Learning and Innovation Skills 4Cs. Fakta di lapangan berdasarkan
hasil PISA 2018, Indonesia memperoleh peringkat yang kurang maksimal. Keterampilan 4Cs
melalui pendidikan berfungsi bagi kehidupan, salah satunya dalam menyukseskan program
pembangunan berkelanjutan guna menghadapi permasalahan lingkungan atau dikenal dengan
ESD. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan validitas prototype modul pembelajaran
biologi berbasis Education for Sustainable Development (ESD).
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian dan Pengembangan. Teknik
pengumpulan data terdiri atas studi literatur, observasi dengan wawancara bebas, tes tertulis,
dokumentasi, dan pendistribusian lembar validasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan modul pembelajaran Biologi berbasis ESD memiliki
karakteristik, berpotensi meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengarah pada
perkembangan kognitif ke tingkat yang lebih tinggi melalui keterlibatan peserta didik dengan
siswa, serta studi kasus untuk Hal tersebut dapat dilihat dalam
menguji kemampuan kognitif siswa. cuplikan Gambar 2.
57
Mira Kusumaningrum, Fenny Roshayanti, Endah Dewi. Pengambangan Mod…58
Biopendix, Volume 8, Nomor 2, April 2022, 48-70
Hasil Validasi Ahli dan Praktisi validator ahli materi dan mendapat
nilai seperti yang disajikan dalam
Prototype perangkat
Tabel 2.
pembelajaran modul divalidasi oleh
58
Mira Kusumaningrum, Fenny Roshayanti, Endah Dewi. Pengambangan Mod…49
Biopendix, Volume 8, Nomor 2, April 2022, 48-70
namun
perlu revisi
C 126 160 79% Valid Dapat
digunakan
namun
perlu revisi
D 120 160 75% Valid Dapat
digunakan
namun
perlu revisi
E 144 160 90% Sangat Dapat
valid digunakan
namun
perlu revisi
F 155 160 97% Sangat Dapat
valid digunakan
namun
perlu revisi
G 155 160 97% Sangat Dapat
valid digunakan
namun
perlu revisi
H 158 160 99% Sangat Dapat
valid digunakan
namun
perlu revisi
I 147 160 92% Sangat Dapat
valid digunakan
namun
perlu revisi
J 148 160 93% Sangat Dapat
valid digunakan
namun
perlu revisi
K 153 160 96% Sangat Dapat
valid digunakan
namun
perlu revisi
L 151 160 94% Sangat Dapat
valid digunakan
namun
perlu revisi
M 150 160 94% Sangat Dapat
valid digunakan
namun
perlu revisi
N 160 160 100% Sangat Dapat
valid digunakan
namun
perlu revisi
O 126 160 79% Valid Dapat
digunakan
namun
perlu revisi
Rata- 148 160 93% Sangat Dapat
rata valid digunakan
namun
perlu revisi
modul, dalam bentuk bahan diskusi diminta membayangkan hal baik apa
untuk peserta didik. Akan tetapi, di yang akan terjadi jika kebakaran itu
bagian awal modul disajikan teratasi dengan baik, serta diminta
pendahuluan yang memuat merinci cara terbaik seperti apa yang
pengetahuan mengenai pengertian akan ditawarkan peserta didik untuk
dan komponen ESD. Pada setiap mengatasi kebakaran kaitannya
BAB dalam modul dicantumkan dengan konsep ESD.
sebuah kotak informasi yang diberi Critical thinking and reflection
nama sebagai “Zona ESD”, dalam atau berpikir kritis dan refleksi
kotak tersebut memberikan merupakan karakteristik peserta
pengertian dari setiap komponen didik yang menantang peserta didik
ESD yang terdiri atas envisioning a untuk memeriksa gejala praktik yang
better future, critical thinking and tidak berkelannjutan dan
reflection, participation, partnership mengembangkan kemampuannya
for change, dan systemic thinking. untuk berpartisipasi dalam
Selain itu, disediakan pula sebuah perubahan. Karakteristik ini
bacaan atau berita yang berisi dituangkan dalam modul
permasalahan perubahan pembelajaran yang telah
lingkungan dan dilengkapi dengan dikembangkan, yaitu pada sub bab
pertanyaan yang mengarah pada pencemaran udara berupa sedikit
komponen ESD serta perspektif uraian dan masuk ke dalam kotak
ESD. “Zona ESD”. Sub bab pencemaran
Envisioning a better future atau udara di dalamnya terdapat sebuah
membayangkan masa depan yang berita tentang dampak pencemaran
lebih baik merupakan karakteristik udara yang berasal dari kendaraan
peserta didik untuk mampu bermotor. Berdasarkan berita
memotivasi orang bertindak dengan tersebut, peserta didik diminta untuk
memanfaatkan aspirasi dengan mengemukakan pendapatnya
tujuan jangka panjang. Karakteristik tentang aksi nyata apa yang peserta
ini dituangkan dalam modul didik lakukan untuk mengatasi
pembelajaran yang telah permasalahan tersebut, serta
dikembangkan, yaitu pada sub bab menganalisis pendapat peserta didik
keseimbangan lingkungan berupa sendiri yang mengacu pada konsep
sedikit uraian dan masuk ke dalam pembangunan berkelanjutan yang
kotak “Zona ESD”. Sub bab akan dicapai dengan aksi nyata
keseimbangan lingkungan di tersebut.
dalamnya terdapat sebuah berita Participation atau partisipasi
tentang kebakaran hutan yang merupakan karakteristik peserta
terjadi di Indonesia. Berdasarkan didik untuk menciptakan rasa
berita tersebut, peserta didik diminta kepemilikan dan komitmen yang
untuk membayangkan hal apa yang lebih besar dalam bertindak.
akan terjadi di masa depan terhadap Karakteristik ini dituangkan dalam
keseimbangan lingkungan jika modul pembelajaran yang telah
kebakaran terus mengancam hutan dikembangkan, yaitu pada sub bab
dan lahan di Indonesia dengan pencemaran tanah berupa sedikit
mengaitkan materi yang telah uraian dan masuk ke dalam kotak
dipelajari mengenai keseimbangan “Zona ESD”. Sub bab pencemaran
lingkungan. Peserta didik juga tanah di dalamnya terdapat sebuah
bersama (learning to live together) di yang lain atau bahkan bidang studi
masa yang akan datang. yang lain. Tidak hanya itu, variabel
Pada akhirnya, modul yang diangkat dalam prototype
pembelajaran Biologi berbasis ESD hanyalah satu, yaitu kemampuan
diharapkan mampu menunjang rasa kognitif. Maka perlu adanya
tanggung jawab pendidik maupun penelitian pengembangan yang
peserta didik dalam pembangunan lainnya untuk menguji pada variabel
berkelanjutan. Peserta didik dapat yang lain agar bertambah luas
berkontribusi positif untuk dampak apa saja yang didapatkan
menghadapi tantangan yang akan dalam dunia pendidikan dengan
terjadi di masa depan (learning to be) diterapkannya ESD. Keterbatasan
dalam kehidupan sosial, terhadap kondisi yang sedang menimpa
lingkungan atau alam, hingga Indonesia, yaitu pandemi
perekonomian. Tentunya, menjadikan prototype modul
diharapkan para pendidik mampu pembelajaran hanya diujikan
menginspirasi dan memberikan validitasnya oleh ahli pembelajaran
pengalaman terbaik bagi peserta dan ahli materi. Penelitian belum
didik yang diampunya. Tidak hanya sampai tahap uji keefektifan maupun
komponen dan perspektif ESD, kepraktisan dengan diujicobakan
materi dalam modul juga dikaitkan kepada siswa. Maka, perlunya
dengan beberapa bagian dari ke-17 penelitian lebih lanjut guna
tujuan pembangunan berkelanjutan, membuktikan perangkat
yaitu climate action (13), zero hunger pembelajaran berbasis ESD
(2), life on land (15), clean water and berpotensi meningkatkan
sanitation (6), life below water (14), kemampuan kognitif. Modul
affordable and clean energy (7), pembelajaran Biologi mendapatkan
industry inovation and infrastructur nilai dari validator ahli materi sebesar
(9), dan sustainable cities and 137 dari skor maksimal 160 dengan
communities (11). tingkat pencapaian sebesar 85,62%
Selain memiliki kelebihan, dan kriteria validasi termasuk ke
modul pembelajaran yang dalam sangat valid, maka modul ini
dikembangkan memiliki dapat digunakan tanpa revisi.yang
keterbatasan, seperti materi yang masuk. Meskipun demikian, modul
diangkat dalam prototype hanyalah ini mendapat beberapa masukan
satu materi pokok, yaitu perubahan untuk menyempurnakan dalam
lingkungan. Maka perlu adanya pengembangannya. Saran-saran
penelitian pengembangan yang tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.
lainnya untuk menguji pada materi
BAB III yang semula sebagai materi Jenis-jenis Limbah dan Daur Ulang
hendaknya diganti menjadi Pengelolaan Limbah. Materi pengelolaan
limbah dilengkapi meliputi pengelolaan limbah secara organik,
anorganik, proses atau tahapan daur ulang, pengelolaan limbah dengan
prinsip 5R, dan pengelolaan sampah berkelanjutan. Materi pengelolaan
sampah berkelanjutan penting dicantumkan agar sesuai dengan basis
modul, yaitu sustainable development.
Pilihan artikel Artikel yang ditampilkan dalam studi kasus hendaknya mengangkat
untuk diskusi kasus yang ada di Indonesia, bukan di negara lain. Hal ini disarankan
agar peserta didik lebih memahami kondisi negaranya sendiri dan
mengingat materi yang sedang dipelajari adalah perubahan lingkungan,
penyebab, dan dampaknya di lingkungan sekitar.
Pada artikel materi pencemaran suara, hendaknya artikel yang
ditampilkan adalah dampak pencemaran suara pada manusia, bukan
pada hewan. Hal ini disesuaikan dengan materi dan peta konsep yang
telah dibuat bahwa pencemaran berdampak pada kerusakan alam dan
gangguan kesehatan manusia.
(Sumber: Data primer penulis, 2021)
sebelum dan sesudah diperbaiki
sesuai saran validator ahli.
Berikut beberapa salah satu
cuplikan gambar modul antara