Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi; Vol. 12, No. 1 Januari 2021, pp.

320-327
ISSN: 2301-8879
E-ISSN: 2599-1809
Available Online At: https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/krisna

OPTIMALISASI PROFITABILITAS PERBANKAN MELALUI


PENGELOLAAN KECUKUPAN MODAL DAN LIKUIDITAS SERTA
RISIKO KREDIT
Made Kusuma Wardani, Ni Luh Anik Puspa Ningsih, Made Pratiwi Dewi*
Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali
*e-mail: kinapuspa168@gmail.com

DiPublikasi: 01/01/2021
http://dx.doi.org/10.22225/kr.11.2.1154.190-196
Abstract
As an intermediary institution, Bank’s function is to receive and distribute funds and involve on other financial transactions. In
facing competition in the banking industry, bank should have a stable and increase their performance. One measure of achieving
bank performance is profitability. Profitability is the company's ability to generate profits. The purpose of this study is to analyze
the optimization of bank profitability through managing capital adequacy and liquidity and credit risk. This study examines one of
microfinance institution, which is called BPR. The population of this study are 136 BPR in Bali. With the purposive sampling
method a sample consist of 39 companies. This study uses secondary data from BPR financial statements and analyze with Path
Analysis. The results of the research found, (1) Capital Adequacy has a positive and significant effect on profitability, (2) Liquidity
has a positive and significant effect on profitability, (3) Credit risk has a negative and significant effect on profitability, (4) Capital
Adequacy has a positive and significant effect on Credit Risk, (5) Liquidity has a negative and insignificant effect on Credit Risk,
(6) Credit Risk is not able to mediate capital adequacy to the value of Profitability (7) Credit Risk does not mediate liquidity
towards Profitability
Keywords: Profitability, Capital Adequacy, Liquidity, Credit Risk and Microfinance Institution
Abstrak
Sebagai lembaga intermediary, bank berfungsi menerima serta menyalurkan dana serta berperan dalam transaksi keuangan lainnya.
Bank dalam menghadapi persaingan di industry perbankan, hendaknya memiliki kinerja yang stabil dan bahkan meningkat. Salah
satu ukuran pencapaian kinerja perbankan adalah profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan (laba). Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis optimalisasi profitabilitas perbankan
melalui pengelolaan kecukupan modal dan likuiditas serta risiko kredit. Penelitian ini meneliti salah satu lembaga keuangan mikro
yaitu BPR. Populasi dari penelitian ini adalah BPR di Provinsi Bali berjumlah 136 perusahaan. Dengan metode purposive sampling
diperoleh sampel sebanyak 39 perusahaan. Penelitian ini mempergunakan data sekunder dari laporan keuangan BPR dengan teknik
analisis Path Analisis. Berdasarkan hasil analisis ditemukan, (1) Kecukupan Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Profitabilitas, (2) Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas, (3) Risiko Kredit berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Profitabilitas, (4) Kecukupan Modal berpengaruh positif dan signifikan sebesar terhadap Risiko Kredit, (5)
Likuiditas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Risiko Kredit, (6) Risiko Kredit tidak mampu memediasi kecukupan
modal terhadap nilai Profitabilitas (7) Risiko Kredit tidak memediasi likuiditas terhadap Profitabilitas
Kata Kunci : Profitabilitas, Kecukupan Modal, Likuiditas, Risiko Kredit, Lembaga Keuangan Mikro

I. PENDAHULUAN
Lembaga keuangan memiliki peranan mikro dan lembaga keuangan non bank.
penting dalam perekonomian suatu negara. Transformasi dari lembaga keuangan mikro
Lembaga keuangan membantu mendorong adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Seperti
pemerataan pemenuhan kebutuhan modal, dana lembaga keuangan bank, BPR juga memiliki
sector industry dan transaksi usaha. Kegiatan fungsi melaksanakan kegiatan usaha secara
pembiayaan lembaga keuangan diperuntukkan konvensional atau berdasarkan prinsip syariah,
bagi investasi perusahaan, kegiatan konsumsi yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dan kegiatan distribusi barang (Wiwoho, 2014). dalam lalu lintas pembayaran. (www.ojk.go.id)
OJK mengklasifikasikan lembaga Tingkat persaingan usaha BPR semakin
keuangan bank dan non bank. Lembaga meningkat dilihat dari jumlah BPR yang
keuangan bank (perbankan), lembaga keuangan terdapat di Bali yaitu mencapai 136 BPR. Untuk
Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi Volume 12, Nomor 2 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 320
dapat memenangkan persaingan, BPR Selain kecukupan modal, faktor yang
hendaknya memiliki kinerja yang stabil dan mempengaruhi ROA adalah risiko kredit
meningkat. Salah satu ukuran pencapaian (Simbolon, 2017). Setiap penyaluran dana oleh
kinerja perbankan adalah profitabilitas. bank memiliki risiko yang disebut risiko kredit.
Profitabilitas merupakan kemampuan Risiko kredit dapat berupa kredit bermasalah,
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang diukur dengan kolektibilitas dan risiko
(laba) (Kasmir, 2014) kredit yang lain adalah tidak lancarnya
Profitabilitas merupakan indikasi pembayaran kredit. Risiko kredit terkait
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan ketidaklancaran pemabayaran dapat dilihat dari
laba selama periode tertentu (Munawir, 2012). rasio Non Performing Loan (NPL). Berdasarkan
Profitablitas perbankan diukur dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor :
mempergunakan berbagai rasio salah satunya 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001, NPL
adalah Return on Asset (ROA). ROA diukur dari rasio perbandingan antara kredit
dipergunakan sebagai ukuran Profitabilitas bermasalah (kredit kurang lancar, kredit
karena ROA memfokuskan kemampuan diragukan dan kredit macet) terhadap total
perusahaan untuk memperoleh earning dalam kredit yang diberikan, dengan ketentuan besaran
operasi perusahaan. Berdasarkan Surat Edaran nilai NPL yang ditetapkan adalah sebesar 5%.
BI Nomor 13/24/DPNP tanggal 25 oktober Rasio rata-rata NPL perbankan di Bali
2011 standar ROA yang ditetapkan untuk sebesar 7,81% (Maret 2018). Rasio NPL BPR
perbankan di Indonesia minimal 1,5%. Data di Bali mencapai 6,71%. Rasio ini semakin
rasio ROA BPR di Indonesia tahun 2018 yaitu tinggi pada Desember 2017 yaitu sebesar 6,77%
sebesar 2,68% lebih rendah dari posisi Maret dibandingkan Maret 2017, dengan kalimat lain,
2017 sebesar 2,76%. Sementara posisi ROA pada Maret 2018 telah terjadi peningkatan rasio
BPR di Bali lebih rendah dibandingkan ROA NPL pada BPR di Bali sebesar 1,01% dibanding
nasional, dimana mengalami penurunan dari periode sama tahun sebelumnya,
2,45% menjadi 2,17% (www.ojk.go.id). (www.ojk.go.id).
Berbagai faktor internal dan eksternal Penelitian yang mengkaji keterkaitan
berdampak terhadap pencapaian ROA suatu risiko kredit dengan profitabilitas diantaranya
perusahaan. Faktor-faktor tersebut diantaranya (Rahman, M. M., 2015) yang menemukan
kecukupan modal, likuiditas dan risiko kredit. bahwa Risiko Kredit berpengaruh negatif dan
Salah satu faktor yang berperan dalam signifikan terhadap Profitabilitas pada Bank
penentuan keberhasilan operasional perbankan Umum di Banglasdesh. Tidak senada dengan
adalah kecukupan modal. Rasio yang penelitian (Aprillya, A., Effendi, R., dan Artina,
dipergunakan untuk mengukur kecukupan 2017) menemukan bahwa NPL berpengaruh
modal adalah Capital Adequacy Ratio (CAR). positif dan signifikan terhadap ROA Bank
Pada BPR di Bali, tercatat CAR industri sebesar BUMN yang terdaftar di BEI periode tahun
24,10% atau naik 0,38% dari 23,72% pada 2012-2016.
tahun sebelumnya (www.ojk.go.id). Tidak hanya berdampak terhadap
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia profitabilitas, CAR juga berpengaruh terhadap
No.3/21/PBI/2001, diwajibkan bagi setiap bank risiko kredit. Semakin tinggi nilai CAR
di Indonesia memenuhi kecukupan modalnya bermakna bahwa semakin besar sumber daya
sebesar 8%. finansial bank yang dapat digunakan untuk
Keterkaitan kecukupan modal dengan pengembangan usaha serta mengantisipasi
profitabilitas ditemukan dalam penelitian yang potensi kerugian yang diakibatkan oleh
dilakukan oleh (Kossoh, Andreina Maria ; penyaluran kredit (Tantomo, 2012). Apabila
Mangantar, Maryam dan Ogi, 2017) dimana nilai CAR yang dimiliki bank tinggi, menjadi
CAR berpengaruh positif dan siginifikan jaminan semakin kecil nilai NPL.
terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah Pengujian terhadap keterkaitan
(BPD) se-Indonesia. Hasil berbeda ditemukan kecukupan modal terhadap risiko kredit
dalam penelitian (Morshedur, R.M. Hamid, K. diantaranya dilakukan oleh (Octaviana, 2017)
& Khan, 2015) yaitu CAR berpengaruh negatif menemukan bahwa CAR berpengruh positif
dan signifikan terhadap Profitabilitas Bank terhadap NPL pada Bank Devisa di Indonesia.
Umum di Bangladesh. Penelitian yang menemukan hasil berbeda
Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi Volume 12, Nomor 2 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 321
adalah (Muratbek, 2017) dimana CAR variable serta hasil penelitian terdahulu maka
berpengaruh negatif signifikan terhadap Non permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan
Performing Loan (NPL) pada Bank di sebagai berikut. (1) Bagaimana pengaruh
Kazakhstan. Kecukupan Modal terhadap Profitabilitas pada
Faktor lain yang berdampak pada BPR di Bali? (2) Bagaimana pengaruh
pencapaian profitabilitas suatu bank adalah Likuiditas terhadap Profitabilitas pada BPR di
pengelolaan likuiditas. Likuditas merupakan Bali? (3) Bagaimana pengaruh Risiko Kredit
kemampuan bank dalam pemenuhan kwajiban terhadap Profitabilitas pada BPR di Bali? (4)
jangka pendek. Hal ini tentu berdampak Bagaimana pengaruh Kecukupan Modal
terhadap profit bank dikarenakan dana yang terhadap Risiko Kredit pada BPR di Bali? (5)
dikelola oleh bank sebagian besar adalah dana Bagaimana pengaruh Likuiditas terhadap Risiko
yang diperoleh dari masyarakat yang bersifat Kredit pada BPR di Provinsi Bali?
jangka pendek. Adapun ukuran likuditas bank
adalah Loan to Deposit Ratio (LDR) (Sudirman, II. TINJAUAN PUSTAKA
2013). Rasio LDR BPR di Bali mencapai Profitabilitas
74,58% (Maret 2017) dan mengalami Profitabilitas merupakan rasio yang
penurunan menjadi 71,47% (Desember 2017). menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
Rasio ini kembali mengalami perubahan memperoleh keuntungan melalui pengelolaan
menjadi 72,41% (Maret 2018). Apabila dilihat semua aktivitas perusahaan seperti kegiatan
dari kriteria regulator, nilai rasio LDR termasuk penjualan, kas, ekuitas, jumlah karyawan,
kategori bank sehat apabila berada dalam jumlah cabang dan sebagainya (Harahap, 2009).
rentang nilai 78% - 92% (www.ojk.go.id). Pencapaian profitabilitas perbankan di
Beberapa riset terdahulu yang Indonesia dinilai oleh Bank Indonesia
menganalisis pola hubungan likuiditas dengan didasarkan pada indikator Return on Asset
profitabilitas diantara (Peling, 2018) (ROA) atau tingkat pengembalian asset. Suatu
menemukan bahwa likuiditas berpengaruh bank dikatagorikan ke dalam klasifikasi sehat
positif dan signifikan terhadap profitabilitas apabila rasio tingkat pengembalian atau ROA
pada PT BPD Bali Periode tahun 2009 – 2016. minimal 1,2%.
Berbeda dengan hasil penelitian ini, (Rudhani, Kecukupan Modal
Leonara H., Ahmeti, S., 2016) menemukan Modal merupakan faktor yang sangat penting
bahwa bahwa Likuiditas berpengaruh negatif bagi perkembangan dan kemajuan bank dan
signifikan terhadap Profitabilitas Bank Umum sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat.
di Kosovo. Modal juga harus dapat digunakan untuk
Tingkat likuiditas suatu bank juga menjaga kemungkinan terjadinya risiko
berdampak dalam penyaluran kredit serta risiko kerugian atas aktiva dan investasi pada aktiva,
yang dihadapi. Efektivitas LDR sangat terutama yang berasal dari dana-dana pihak
menentukan besar kecilnya risiko yang akan ketiga atau masyarakat. Agar perbankan dapat
ditanggung oleh pihak bank yang terlihat berkembang secara sehat dan mampu bersaing
melalui besar kecilnya ratio NPL. Pola dalam perbankan internasional maka
hubungan antara likuiditas dan risiko kredit permodalan bank harus senantiasa mengikuti
telah banyak diteliti diantaranya Adhadini dan ukuran yang berlaku secara internasional, yang
(Adhadini, 2016) yang menemukan pola ditentukan oleh Banking For Internasional
hubungan positif dan signifikan antara Loan to Sattlement (BIS) yaitu Capital Adequacy
Deposit Ratio (LDR) terhadap Non Performing (CAR) sebesar 8%.
Loan (NPL) pada Bank Umum Konvensional Likuiditas
yang terdaftar di BEI periode tahun 2010-2014. Menurut (Darmawi, 2011) likuiditas adalah
Pola hubungan yang berbeda ditemukan dalam suatu istilah yang dipakai untuk menunjukkan
penelitian yang dilakukan (Putra, 2015) bahwa persediaan uang tunai dan asset lain yang
terdapat pengaruh negatif dan signifikan dari dengan mudah dijadikan uang tunai. Alat ukur
Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Non likuiditas yang sering digunakan pada
Performing Loan (NPL) pada Bank Umum perbankan adalah rasio Loan to Deposit Ratio
Konvensional di Indonsia tahun 2015-2014. (LDR). LDR adalah rasio antara seluruh jumlah
Berdasarkan fenomena keterkaitan antar kredit yang diberikan bank dengan dana yang
Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi Volume 12, Nomor 2 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 322
diterima bank (Dendawijaya, 2009). III. METODE PENELITIAN
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor Adapun jenis penelitian ini adalah
12/19/PBI/2010, kisaran target LDR ditetapkan penelitian asosiatif hubungan kausal dengan
antara 78% dan 100%. mempergunakan metode kuantitatif. Penelitian
Risiko Kredit ini menganalisis data kuantitatif, data dalam
Risiko Kredit adalah risiko yang dihadapi bank bentuk angka yang bersifat runtun waktu (time
dala aktivitas penyaluran kredit. Rsiko kredit series) yang bersumber dari situs resmi
terindikasi melalui ketidakmampuan suatu www.bi.go.id. Data yang digunakan antara lain
perusahaan, institusi, lembaga maupun pribadi data rasio Return On Asset (ROA), Non
dalam menyelesaikan kewajiban - kewajibannya Performing Loan (NPL), Capital Adequacy
secara tepat waktu baik pada saat jatuh tempo Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR).
maupun sesudah jatuh tempo dan itu semua Populasi penelitian ini terdiri dari 136
sesuai dengan aturan dan kesepakatan yang Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Bali, yang
berlaku (Fahmi, 2013). Rasio yang dapat melaporkan kondisi keuangannya pada Bank
digunakan untuk mengukur Risiko Kredit Indonesia dalam Direktori Perbankan.
adalah Non Peforming Loan (NPL).
Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk mengukur kemampuan manajemen bank Hasil
untuk mengatasi kredit bermasalah yang Pengujian diawali dengan uji asumsi
diberikan oleh bank. Berdasarkan Peraturan klasik. Pada uji asumsi klasik (1) uji
Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal multikolinearitas diperoleh nilai VIF semua
12 April 2004, setiap bank harus menjaga rasio variabel independen < 10. Hal ini bermakna
NPL dibawah 5%. bahwa tidak terjadi multikolonieritas diantara
Rumusan Hipotesis variabel independen dalam keseluruhan model
Berdasarkan kajian teoritis dan empiris (1 dan 2). (2) Uji heteroskedastisitas pada kedua
terdahulu maka dapat dirumuskan hipotesis model menunjukkan bahwa seluruh hasil uji t
sebagai berikut, terhadap masing-masing variabel tidak
H1 : Kecukupan Modal berpengaruh signifikan, berarti tidak mengandung
positif dan signifikan terhadap Profitabilitas heteroskedastis. (3) Uji Autokorelasi pada
H2 : Likuiditas berpengaruh positif model 1 nilai dL tabel (pada n= 145 dan
dan signifikan terhadap Profitabilitas variabel independen k = 2) adalah 1,584 dan dU
H3 : Risiko Kredit berpengaruh tabel adalah 1,665 sedangkan nilai DW hasil
negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas hitung adalah 1,766. Sehingga terletak pada
H4 : Kecukupan Modal berpengaruh kriteria 3 yaitu dU < dW < 4 – dU atau tidak
negatif dan signifikan terhadap Risiko Kredit terdapat autokorelasi positip maupun negatif.
H5 : Likuiditas berpengaruh positif Pada model 2 nilai dL tabel ( pada n= 145 dan
dan signifikan terhadap Risiko Kredit variabel independen k = 3) adalah 1,598 dan dU
tabel adalah 1,651 sedangkan nilai DW hasil
H1
Kecukupan hitung adalah 1,898. Sehingga terletak pada
Modal (X1) kriteria 3 yaitu dU < dW < 4 – dU atau tidak
terdapat autokorelasi positif maupun negatif. (4)
H4 H3
Uji Normalitas kedua gambar grafik model 1
Risiko Kredit Profitabilitas
dan model 2, ditemukan model berdistribusi
(Y1) (Y2) normal karena distribusi residual berada di
H5
dalam kurve normal.
Dari hasil keempat pengujian asumsi
Likuiditas klasik yang dilakukan, dapat disimpulkan
(X2)
semua pengujian telah memenuhi syarat asumsi
H2
klasik, sehingga analisis regresi kedua model
dapat dilanjutkan.
Gambar 1 Kerangka Konseptual Analisis Regresi
Y1 = - 0,89 + 0,872X1 – 0,217X2
Y2 = - 1,948 + 0,466X1 + 1,038X2 - 0,221Y1
Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi Volume 12, Nomor 2 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 323
perbankan apabila dikelola secara efektif dan
Secara lengkap hasil analisis jalur dalam penelitian ditempatkan pada investasi-investasi yang
ini, dijelaskan secara rinci sebagai berikut: menghasilkan keuntungan akan mampu
memberikan kontribusi tinggi bagi tingkat
Kecukupan 0,318
Sig 0,05 Profitabilitas perbankan yang bersangkutan.
Modal (X1)
0,125
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Sig 0,05 yang dilakukan oleh (Kossoh, Andreina Maria ;
0,313 -0,399
Sig 0,05
Risiko
Sig 0,05 Mangantar, Maryam dan Ogi, 2017) yang
Profitabilitas
Kredit (Y1) (Y2)
menemukan kecukupan modal berpengaruh positif
-0,25
Non Sig dan signifikan terhadap pencapaian profitabilitas
0,010
Sig 0,05 Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-Indonesia.
Likuiditas Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas
(X2)
0,226
pada BPR di Bali
Sig 0,05 Berdasarkan pada hasil pengujian hubungan
Gambar 2 Hasil Analisis Jalur antara likuiditas yang diukur LDR dan profitabilitas
yang diukur dengan ROA menunjukkan bahwa
Pembahasan likuiditas berpengaruh positif dan signifikan
Pengaruh Kecukupan Modal terhadap terhadap profitabilitas BPR di Bali.
Profitabilitas pada BPR di Bali Temuan ini bermakna bahwa pembiayaan
Hasil pengujian hubungan antara kecukupan yang relatif besar dengan disalurkannya dana
modal yang diukur dengan CAR dan profitabilitas kepada masyarakat harus di imbangi dengan
yang diukur dengan ROA pada BPR di Bali kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban
menunjukkan pola positif signifikan (seperti yang jangka pendeknya (debitur), dan bank harus
ditampilan pada Tabel 2). Dapat ditegaskan bahwa memperhatikan standar batas maksimum pemberian
kecukupan modal yang dimiliki BPR berpengaruh kredit atau pembiayaan yang ditetapkan oleh Bank
positif dan signifikan terhadap pencapaian Indonesia.
profitabilitas BPR di Bali. Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan
Pola hubungan ini bermakna, semakin tinggi (Peling, 2018) dimana semakin meningkat likuiditas
tingkat kecukupan modal maka bank akan mampu bank berdampak terhadap peningkatan profitabilitas
membiayai kegiatan operasionalnya (termasuk pada PT BPD Bali Periode tahun 2009 – 2016.
penyaluran dana ke masyarakat) sehingga Pengaruh Risiko Kredit terhadap Profitabilitas
peningkatan akan terjadi pada pencapaian laba BPR. pada BPR di Bali
Modal dengan jumlah besar yang dimiliki Pola hubungan negatif dan signifikan
Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi Volume 12, Nomor 2 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 324
ditemukan dalam hasil pengujian antara risiko yang dihadapi BPR.
kredit yang diukur dengan NPL dan profitabilitas Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
yang diukur dengan ROA pada BPR di Bali (hasil penelitian (Adhadini, 2016) yang menemukan Loan
uji-t pada Tabel 2). Hal ini bermakna bahwa apabila to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan
semakin tinggi tingkat risiko kredit yang dihadapi signifikan terhadap Non Performing Loan (NPL)
BPR maka akan berdampak pada penurunan nilai pada Bank Umum Konvensional yang terdaftar di
Profitabilitas BPR di Bali. Semakin tinggi NPL BEI periode tahun 2010-2014, serta tidak sejalan
mengakibatkan semakin tinggi tunggakan bunga dengan Putra (2015) yang menemukan bahwa Loan
kredit yang berpotensi menurunkan pendapatan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif dan
bunga serta menurunkan pencapaian laba BPR. signifikan terhadap Non Performing Loan (NPL)
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian pada Bank Umum Konvensional di Indonsia tahun
yang dilakukan (Rahman, M. M., 2015) yang 2015-2014.
menemukan bahwa risiko kredit yang diukur Pengaruh Kecukupan Modal terhadap
dengan NPL berpengaruh negatif dan signifikan Profitabilitas melalui Risiko Kredit pada BPR di
terhadap Profitabilitas yang diukur dengan ROA Bali
pada Bank Umum di Banglasdesh. Risiko kredit ditemukan tidak mampu
Pengaruh Kecukupan Modal terhadap Risiko memediasi hubungan kecukupan modal terhadap
Kredit pada BPR di Bali profitabilitas. Hasil pengujian menunjukkan nilai
Berdasarkan hasil pengujian (uji-t Tabel 1) koefisien langsung antara Kecukupan Modal
menunjukkan Kecukupan Modal yang diukur terhadap nilai Profitabilitas (0,318 ) lebih besar
dengan CAR berpengaruh positif dan signifikan dibandingkan hubungan tidak langsung kecukupan
terhadap Risiko Kredit yang diukur dengan NPL. modal terhadap profitabilitas melalui risiko kredit
Apabila Kecukupan Modal meningkat maka Risiko sebesar 0,125 (0,313 x 0,399)
Kredit juga mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil analisis jalur, tinggi
Hal tersebut bermakna bahwa semakin rendahnya tingkat rasio kecukupan modal memiliki
meningkat modal Bank, semakin besar tersedianya pengaruh yang lebih kuat terhadap Profitabilitas.
dana yang disalurkan ke masyarakat sehingga CAR berpengaruh positif terhadap Profitabilitas,
semakin tinggi tingkat kemungkinan terjadinya dimana tingginya besaran modal yang disalurkan
kredit bermasalah (risiko kredit) pada BPR di Bali. dalam bentuk kredit akan meningkatkan rasio
Bank diharapkan lebih selektif dan menerapkan Profitabilitas suatu bank. NPL berpengaruh negatif
prinsip-prinsip kehatian-hatian dalam aktivitas signifikan terhadap ROA, yang menunjukan
penyaluran dana (kredit). tingginya tingkat Risiko Kredit yang dialami oleh
Temuan penelitian ini sejalan dengan bank, berdampak terhadap penurunan perolehan
penelitian yang dilakukan (Octaviana, 2017) laba bank. Jadi, dapat dinyatakan semakin tinggi
menemukan bahwa CAR berpengruh positif tingkat modal yang disalurkan dalam bentuk kredit
terhadap NPL pada Bank Devisa di Indonesia. akan meningkatkan angka kredit bermasalah (risiko
Pengaruh Likuiditas terhadap Risiko Kredit kredit) sehingga Profitabilitas bank akan menurun.
pada BPR di Bali Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas
Pola hubungan negatif tidak signifikan melalui Risiko Kredit pada BPR di Bali
ditemukan dalam pengujian likuiditas yang diukur Risiko kredit ditemukan tidak mampu
dengan LDR dan risiko kredit yang diukur dengan memediasi likuiditas terhadap profitabilitas, karena
NPL (hasil uji hipotesis uji-t Tabel 1) pada BPR di hubungan langsung likuiditas terhadap profitabilitas
Bali. signifikan, sedangkan hubungan tidak langsung
Hal ini bermakna bahwa tingkat likuiditas antara likuiditas terhadap risiko kredit tidak
BPR tidak berpengaruh signifikan terhadap besar signifikan sementara hubungan antara risiko kredit
kecilnya tingkat kredit bermasalah (risiko kredit) terhadap profitabilitas signifikan. Apabila dilihat
yang dihadapi bank. Ini merupakan temuan dari hasil pengujian, nilai koefisien langsung antara
penelitian yang unik, sesuai dengan kondisi dan Likuiditas terhadap Profitabilitas (0,226) lebih besar
karakteristik BPR di Bali, bahwa kemampuan bank dibandingkan dengan denhubungan tidak langsung
memenuhi kewajiban jangka pendeknya tidak sebesar 0,010 (0,025 x 0,399)
langsung menentukan tingkat kredit bermasalah Tinggi rendahnya tingkat likuidititas
Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi Volume 12, Nomor 2 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 325
berdampak lebih kuat terhadap profitabilitas. LDR Implikasi Penelitian
tidak berpengaruh signifikan terhadap NPL, yang Adapun implikasi penelitian ini antara lain,
menunjukan tingkat kredit yang disalurkan tidak 1. Implikasi Teoritis
berdampak terhadap kredit bermasalah yang akan Profitabilitas BPR di Bali ditentukan oleh
dialami oleh bank tersebut. NPL berpengaruh Kecukupan Modal dan Likuiditas serta risiko kredit.
negatif signifikan terhadap ROA, yang menunjukan Risiko kredit merupakan variable dominan yang
tingginya tingkat risiko kredit yang dialami oleh berpengaruh terhadap Profitabilitas. Risiko Kredit
bank mengakibatkan penurunan perolehan laba dipengaruhi oleh Kecukupan Modal dan Likuiditas
bank. Dengan kalimat berbeda dapat dinyatakan sementara likuiditas (LDR) berpengaruh tidak
semakin rendahnya kredit yang disalurkan kepada signifikan terhadap risiko kredit (NPL) pada BPR di
masyarakat akan meningkatkan rasio NPL sehingga Bali.
Profitabilitas bank akan menurun. 2. Implikasi Praktis
Keterbatasan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mampu
Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain, memberikan kontribusi pemikiran kepada
1. Penelitian ini hanya mengkaji variable manajemen BPR di Bali, bahwa perlunya
kecukupan modal, likuditas dan risiko kredit memperhatikan variabel internal dan juga variabel
terhadap profitabilitas external perbankan sebagai dasar untuk
2. Penelitian ini hanya mempergunakan populasi meningkatkan kinerja keuangan (profitabilitas)
BPR yang terdapat di Bali perbankan.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


Simpulan 7. Risiko Kredit tidak memediasi Likuiditas
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian terhadap Profitabilitas pada BPR di Provinsi
yang telah diurakan maka simpulan dari penelitian Bali.
ini,
1. Kecukupan Modal berpengaruh positif dan Saran
signifikan terhadap Profitabilitas pada BPR Adapun saran yang dapat diberikan
di Bali berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan adalah
2. Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan sebagai berikut,
terhadap Profitabilitas pada BPR di Provinsi 1. Bagi Pihak Perbankan
Perbankan sebaiknya memperhatikan rasio
Bali.
Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit
3. Risiko Kredit berpengaruh negatif dan Ratio (LDR) dan Capital Adequacy Ratio
signifikan terhadap Profitabilitas pada BPR (CAR) dalam memaksimalkan pencapaian
di Provinsi Bali. profitabilitas bank.
4. Kecukupan Modal berpengaruh positif dan 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
signifikan terhadap Risiko Kredit pada BPR Penelitian selanjutnya hendaknya menambah
di Provinsi Bali. variable yang berdampak terhadap
profitabilitas bank meliputi faktor eskternal
5. Likuiditas berpengaruh negatif dan tidak
seperti tingkat SBI dan risiko fluktuasi nilai
signifikan terhadap Risiko Kredit pada BPR mata uang. Peneliti selanjutnya juga
di Provinsi Bali. diharapkan memperluas lingkup penelitian
6. Risiko Kredit tidak memediasi Kecukupan tidak hanya pada BPR di Bali sehingga
Modal terhadap nilai Profitabilitas pada BPR memberikan gambaran kondisi Profitabilitas
di Provinsi Bali. pada perbankan secara lebih luas.

Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi Volume 12, Nomor 2 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 326
DAFTAR PUSTAKA

Adhadini, N. D. dan A. K. (2016). Analisis Pengaruh Bank Loans in Kazakhstan. Doctoral Dissertation.
Size, LDR, BOPO, pertumbuhan kredit dan CAR Nazarbayev University, School Of Humanities And
terhadap NPL (Studi Kasus Pada Bank Umum Social Sciences.
Konvensional yang Terdaftar di BEI tahun 2010- Octaviana, S. (2017). Pengaruh Likuiditas dan Kecukupan
2014). Diponegoro Journal of Management, 5(3). Modal terhadap Profitabilitas dengan Risiko Kredit
Aprillya, A., Effendi, R., dan Artina, N. (2017). Analisis Sebagai Variabel Intervening Pada Bank Devisa.
Pengaruh Non Performing Loan (NPL), Loan to Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung.
Deposit Ratio (LDR), dan Capital Adequacy Ratio Peling, I. A. A. & I. B. P. S. (2018). Pengaruh LDR, NPL
(CAR) terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank dan BOPO terhadap Profitabilitas pada PT BPD Bali
BUMN yang terdaftar di BEI perode tahun 2012 – periode tahun 2009-2016. E-Jurnal Manajemen
2016. MDP Eprint 2320. Unud, 1(7).
Darmawi, H. (2011). Manajemen Perbankan (2nd ed.). Putra, M. A. P. (2015). Pengaruh Suku Bunga Kredit,
Padang: Bumi Aksara. Inflasi, BOPO dan LDR terhadap NPL pada Bank
Dendawijaya, L. (2009). Manajemen Perbankan. Jakarta: Umum Konvensional di Indonesia tahun 2005-2014.
Ghalia Indonesia. Universitas Tanjungpura.
Fahmi, I. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Rahman, M. M., M. K. H. dan M. A. M. K. (2015).
Alfabeta. Determinans of Bank Profitability: Emperical
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Evidence from Bangladesh. International Journal of
program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Economics, Finance and Manajement. International
Universitas Diponogoro. Journal of Economics, Finance and Manajement,
Harahap, S. S. (2009). Teori Kritis Laporan Keuangan. 10(8).
Bumi Aksara. Rudhani, Leonara H., Ahmeti, S., R. T. (2016). The impact
Kasmir. (2014). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. of internal factors on bank profitability in Kosovo.
Raja Grafindo Persada. Acta Universitatis Danubius. 12(1).
Kossoh, Andreina Maria ; Mangantar, Maryam dan Ogi, I. Simbolon, T. dan P. I. D. (2017). Analisis Pengaruh Size,
W. J. (2017). Pengaruh Non Performing Loan (NPL), Equity Asset Ratio (EAR), NIM, LDR, NPL, dan
Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Biaya Operasi terhadap Profitabilitas Bank. Journal
Ratio (LDR) terhadap Profitabilitas pada Bank of Management, 6(3).
Pembangunan Daerah (BPD) Se-Indonesia tahun Sudirman, I. W. (2013). Manajemen Perbankan Menuju
2011-2015. Jurnal EMBA, 5(2). Bankir Konvensional yang Profesional, Edisi
Morshedur, R.M. Hamid, K. & Khan, A. M. (2015). Pertama. Kencana Prenada Media Group.
Determinants of Bank Profitability. Emperical Tantomo, H. dan H. S. (2012). Pengaruh CAR, NPL, DPK
Evidence from Bangladesh. International Journal of dan ROA Terhadap LDR Perbankan Indonesia.
Bisnis and Management, 8. Jurnal Darma Ekonomi.
Munawir. (2012). Analisis Informasi Keuangan (Liberty Wiwoho, J. (2014). Peran Lembanga Keuangan Bank dan
(Ed.)). Lembaga Keuangan Bukan Bank dalam Memberikan
Muratbek, D. (2017). Determinants Of Non-Performing Distribusi Keadlian Bagi Masyarakat. MMH.

Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi Volume 12, Nomor 2 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 327

You might also like