Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA BI RATE, JUMLAH UANG

BEREDAR DAN NERACA PEMBAYARAN TERHADAP NILAI TUKAR


RUPIAH TAHUN 2006-2015

Oleh :
Irvany Eris
Pembimbing : Tri Sukirno Putro dan Sri Endang Kornita

Faculty Of Economi Riau University, Pekanbaru Indonesia


Email : irvanyeris27@gmail.com

The Effect Of Interest Rate Bi Rate, The Amount Of Money Supply And Balance
Of Payments On The Exchange Rate In 2006-2015

ABSTRACT

This study aims to determine how the effect of interest rate bi rate, money
supply and balance of payments on the exchange rate in 2006-2015. This study
uses secondary data types. secondary data obtained from agencies involved in the
research. methods of analysis in this research is quantitative descriptive, using
Multiple Linear Regression Analysis. The results showed that the partial interest
rate bi rate positive and significant effect on the exchange rate obtained from
Tcount 3.397 > Ttable 2.447 and 0.015 significance or probability below 0.05, the
money supply is positive and significant impact on the rupiah yangdidapat of
Tcount 7,680 > 2,447 Ttabel with significant value 0,000 or probability below
0.05, the balance of payments and no significant negative effect on the exchange
rate obtained from Tcount -0908 < Ttabel 2.447 to 0.399 or the probability of a
significant value above 0.05, and simultaneous bi-rate interest rates, money
supply and the sheer number of balance of payments effect on the exchange rate
obtained on the value of F 21.406 > F table 4.76, with significant value 0.001 <
0.05. the most dominant variable in this study is a variable amount of money in
circulation. Based on the value of the adjusted R-square is 0872. This means that
changes in the exchange rate were able to be explained by the variable interest
rate bi rate, money supply and balance of payments amounted to 87.2% and the
remaining 12.8% is determined by other factors.

Keywords : BI Rate Interest Rate, The Amount Of Money Supply, Balance Of


Payments and Exchange Rate

PENDAHULUAN
mempengaruhi ekonomi negara lain
Proses globalisasi terutama negara-negara yang menjadi
menyebabkan kegiatan atau aktivitas partner ekonomi atau mempunyai
ekonomi sekarang menjadi satu hubungan ekonomi yang sangat erat
kesatuan global (globally unified). (Noor, 2011).
Perubahan yang terjadi pada ekonomi Perubahan-perubahan dalam
suatu negara, secara cepat aktivitas ekonomi ini biasanya
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 393
tercermin dalam perubahan atau negara yang banyak mengimpor
fluktuasi nilai tukar. Nilai tukar bahan baku industri mengalami
merupakan harga suatu mata uang dampak dan ketidakstabilan kurs ini,
atas dasar mata uang lainnya yang dapat dilihat dari melonjaknya
(Eachern, 2000). Konsekuensi yang biaya produksi sehingga barang-
terjadi akibat fluktuasi nilai tukar bagi barang milik Indonesia mengalami
perusahaan-perusahaan multinasional peningkatan. Dengan melemahnya
atau perusahaan-perusahaan eksportir rupiah menyebabkan perekonomian
atau importir akan menghadapi Indonesia menjadi goyah dan dilanda
kecemasan depresiasi atau apresiasi krisis ekonomi dan kepercayaan
mata uang. “ apresiasi merupakan terhadap mata uang dalam negeri.
kenaikan nilai tukar negara tertentu
terhadap nilai mata uang negara lain Rumusan Masalah
sedangkan depresiasi merupakan Melihat latar belakang
penurunan nilai tukar tertentu permasalahan diatas, adapun
terhadap mata uang negara lain perumusan masalah dalam penelitian
(Berlianta, 2005). ini adalah :
Kondisi perekonomian suatu a) Bagaimanakah Pengaruh Tingkat
negara dapat dilihat baik dari sisi Suku Bunga BI Rate Terhadap
internal maupun eksternal. Kondisi Nilai Tukar Rupiah (2006-2015).
internal antara lain tercermin pada ?
perkembangan sektor riil (seperti b) Bagaimanakah Pengaruh Jumah
produksi, konsumsi, dan investasi) Uang Beredar Terhadap Nilai
dan perkembangan sektor moneter Tukar Rupiah (2006-2015). ?
(seperti inflasi, jumlah uang beredar c) Bagaimanakah Pengaruh Neraca
dan nilai tukar). Sementara itu, Pembayaran Terhadap Nilai
kondisi eksternal tercermin pada Tukar Rupiah (2006-2015). ?
perkembangan neraca pembayaran d) Bagaimanakah Pengaruh Tingkat
(Ardiansyah, 2006). Nilai tukar Suku Bunga BI Rate, Jumah Uang
merupakan salah satu harga yang Beredar Dan Neraca Pembayaran
lebih penting dalam perekonomian Secara Bersama-Sama Terhadap
terbuka, karena ditentukan oleh Nilai Tukar Rupiah (2006-2015).
adanya keseimbangan antara ?
permintaan dan penawaran yang
terjadi di pasar, mengingat Tujuan Penelitian
pengaruhnya yang besar bagi Berdasarkan latar belakang
variabel-variabel makro ekonomi . dan perumusan masalah adapun
Kurs dapat dijadikan alat untuk tujuan penelitian dalam penulisan ini
mengukur kondisi perekonomian adalah sebagai berikut :
suatu negara. Pertumbuhan nilai mata a) Untuk Mengetahui Bagaimana
uang yang stabil menunjukkan bahwa Pengaruh Tingkat Suku Bunga BI
negara tersebut memiliki kondisi Rate Terhadap Nilai Tukar
ekonomi yang relatif baik atau stabil Rupiah (2006-2015).
(Salvatore, 1997). Ketidakstabilan b) Untuk Mengetahui Bagaimana
nilai tukar ini mempengaruhi arus Pengaruh Jumlah Uang Beredar
modal atau investasi dan perdagangan Terhadap Nilai Tukar Rupiah
Internasional. Indonesia sebagai (2006-2015).
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 394
c) Untuk Mengetahui Bagaimana 3. Jenis-Jenis Nilai Tukar
Pengaruh Neraca Pembayaran Menurut Herlambang (2002)
Terhadap Nilai Tukar Rupiah menyimpulkan bahwa kurs (nilai
(2006-2015). tukar) dibedakan menjadi dua yaitu
d) Untuk Mengetahui Bagaimana kurs nominal dan kurs riil. Kurs
Pengaruh Tingkat Suku Bunga BI nominal menunjukkan harga relatif
Rate, Jumah Uang Beredar Dan mata uang dari dua negara, contoh:
Neraca Pembayaran Secara mata uang asing per 1 (satu) mata
Bersama-Sama Terhadap Nilai uang domestik. Kurs riil
Tukar Rupiah (2006-2015). menunjukkan harga relatif barang dari
dua negara dan tingkat ukuran suatu
TELAAH PUSTAKA barang dapat di perdagangkan antar
negara, contoh: kurs riil yang
Nilai Tukar apresiasi di Indonesia berarti akan
meningkatkan ekspor dan
1. Pengertian Nilai Tukar menurunkan impor.
Beberapa pengertian kurs Sedangkan Menurut Mankiw
dikemukakan oleh beberapa tokoh (2006) ketika orang-orang mengacu
antara lain, menurut Menurut Hamdy pada kurs diantara kedua negara,
(2001) nilai tukar adalah harga mata maka mengartikannya sebagai kurs
uang lokal terhadap mata uang asing nominal. Kurs nominal adalah tingkat
Sedangkan Menurut Todaro (2000) di mana orang-orang
kurs adalah suatu tingkat, tarif, harga memperdagangkan mata uang suatu
dimana Bank Sentral bersedia negara untuk mata uang negara lain,
menukar mata uang dari suatu negara sedangkan kurs riil menyatakan
dengan mata uang dari negara-negara tingkat dimana orang-orang
lain. Kurs merupakan harga dari mata memperdagangkan barang-barang
uang luar negeri. dari suatu negara untuk barang-
Kurs rupiah terhadap dollar barang dari negara lain.
AS memainkan peranan sentral dalam
perdagangan internasional, karena 4. Faktor-Faktor Yang
kurs rupiah terhadap dollar AS Mempengaruhi Nilai Tukar
memungkinkan kita untuk Menurut Ariffin (2009) yang
membandingkan semua harga barang mempengaruhi nilai tukar secara
dan jasa yang dihasilkan berbagai langsung adalah permintaan dan
negara (Triyono, 2008). penawaran valas, sedangkan secara
tidak langsung dipengaruhi oleh
2. Sistem Nilai Tukar neraca pembayaran (balance of
Dalam menentukan nilai tukar payment), tingkat inflasi, tingkat suku
mata uang asing dikenal tiga sistem bunga, tingkat pendapatan, kebijakan
dan diterapkan disemua negara di moneter, ekspektasi dan Spekulasi.
dunia ini yaitu sistem kurs tetap (fixed Berdasarkan sudut pandang
exchange rates), kurs mengambang teori makroekonomi, ada empat
terkendali (managed floating faktor yang mempengaruhi nilai tukar
exchange rates) dan kurs yaitu tingkat suku bunga, tingkat
mengambang bebas (free floating inflasi, jumlah uang beredar dan
exchange rates) (BI, 2003). neraca pembayaran. Ketiga faktor
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 395
yang pertama merupakan faktor- 2. Faktor-Faktor Yang
faktor yang sangat penting dalam Mempengaruhi Suku Bunga
mempengaruhi atau menentukan nilai Bagi suatu peminjam modal
tukar (Noor, 2011). Sedangkan tingkat suku bunga merupakan “cost
Menurut Krugman (2004) of financing”, bagi investor tingkat
Mengatakan Bahwa Faktor-Faktor suku bunga merupakan harga yang
yang Mempengaruhi Nilai tukar harus dibayar bagi dana yang di
adalah laju inflasi relative, tingkat investasikan. Banyak faktor yang
pendapatan relative, tingkat suku mempengaruhi tingkat suku bunga
bunga relative, ekspektasi, jumlah yaitu kekuatan pasar yang ditentukan
uang beredar dan neraca pembayaran. oleh penawaran dan permintaan
(supply and demand), tingkat inflasi,
Suku Bunga preferensi waktu, pajak dan tingkat
risiko. Setiap investor apa pun jenis
1. Pengertian Suku Bunga investasinya, selalu mengharapkan
Menurut Kashmir (2000) suku agar uang/ dana yang ditanam
bunga bank dapat diartikan sebagai menjadi berkembang karena
balas jasa yang diberikan kepada memperoleh bunga (interest)
nasabah yang membeli/menjual (Supranto, 2004).
produknya. Tingkat suku bunga
adalah harga dari penggunaan uang Jumlah Uang Beredar
atau bisa juga dipandang sebagai
sewa atau penggunaan uang untuk 1. Pengertian Jumlah Uang
jangka waktu tertentu. Harga atas Beredar
uang biasanya dinyatakan dalam Uang beredar (M2) meliputi
persentase dalam jangka waktu mata uang dalam peredaran, uang
tertentu, misalnya 1 bulan, 3 bulan, 6 giral, uang kuasi. Uang kuasi terdiri
bulan, 12 bulan atau 24 bulan. Harga dari deposito berjangka, tabungan,
penggunaan uang per unit waktu dan rekening/tabungan valas milik
disebut tingkat harga. swasta domestik (Sukirno, 2004).
Tingkat bunga merupakan Jumlah uang yang tersedia disebut
harga yang harus dibayar oleh jumlah uang beredar (money supply),
peminjam untuk memperoleh dana dalam perekonomian yang
dari pemberi pinjaman untuk jangka menggunakan uang komoditas,
waktu yang disepakati. Dengan kata jumlah uang beredar adalah jumlah
lain, tingkat bunga dalam hal ini dari komoditas itu dan pemerintah
merupakan harga dari kredit. Namun mengendalikan jumlah uang beredar
harga itu tidak sama dengan harga (Mankiw, 2006).
barang di pasar komoditi karena Jumlah uang beredar (JUB)
tingkat bunga sesungguhnya yaitu M1 (uang dalam arti sempit)
merupakan suatu angka yang terdiri dari uang kartal dan uang
perbandingan, yaitu jumlah biaya giral, dan M2 (uang dalam arti luas)
pinjaman dibagi jumlah uang yang yang terdiri dari M1 ditambah uang
sesungguhnya dipinjam, biasanya kuasi (Nilawati, 2000) sedangkan
dinyatakan dalam persentase per menurut Banknews (2012) Jumlah
tahun (Darmawi, 2006) uang beredar adalah uang yang berada
di tangan masyarakat.
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 396
2. Faktor-Faktor Yang d) Diduga Tingkat Suku Bunga Bi
Mempengaruhi Jumlah Uang Rate, Jumah Uang Beredar Dan
Beredar Neraca Pembayaran Berpengaruh
Beberapa hal yang Secara Bersama-Sama Terhadap
memengaruhi permintaan uang Nilai Tukar Rupiah (2006-2015).
(Yasinta, 2008), diantaranya :
Pendapatan riil. Semakin tinggi METODOLOGI PENELITIAN
pendapatan seseorang, permintaan
akan uang akan semakin besar. Penelitian ini dilakukan secara
Tingkat suku bunga, Semakin tinggi Nasional yaitu di Indonesia. Dimana
suku bunga, permintan uang untuk lokasi penelitian dilakukan di Kota
motif spekulasi akan berkurang, Pekanbaru melalui Bank Indonesia
Tingkat harga umum, Semakin tinggi Pekanbaru. dengan menggunakan
tingkat harga umum, permintaan akan data runtun waktu (time series)
uang akan semakin bertambah, dengan frekuensi tahunan dari tahun
Pengeluaran konsumen. Misalnya saja 2006-2015.
pengeluaran konsumen pada bulan- Jenis data yang digunakan
bulan menjelang Natal, puasa, atau dalam penelitian ini adalah data
Hari Raya lainnya akan bertambah. sekunder yaitu data yang telah
Akibatnya, permintaan uang juga disusun secara teratur dan berupa
akan bertambah. laporan – laporan yang diterbitkan
oleh instansi yang berkaitan dengan
Neraca Pembayaran penelitian.

1. Pengertian Neraca Pembayaran Metode Analisis data


Sukirno (2004), Bahwa dalam penelitian ini
mendefinisikan neraca pembayaran penulis menggunakan analisis
sebagai suatu catatan aliran keuangan deskriptif yaitu menganalisis data
yang menunjukkan nilai transaksi dengan cara menggambarkan seluruh
perdagangan dan aliran yang peristiwa dan objek penelitian
dilakukan di antara suatu negara menguraikannya sesuai dengan data
dengan negara lain dalam suatu tahun yang diperoleh dan dihubungkan
tertentu. dengan teori yang ada, Selain itu juga
menggunakan metode yang bersifat
Hipotesis kuantitatif yang mana data penelitian
Berdasarkan masalah yang telah berupa angka-angka dan
penulis uraikan diatas, maka hipotesis menggunakan analisis statistik
dalam penelitian ini adalah: (Sugiyono, 2012).. Dalam hal ini
a) Diduga Tingkat Suku Bunga BI digunakan metode Analisis Regresi
Rate Berpengaruh Terhadap Nilai liniear berganda untuk mengetahui
Tukar Rupiah (2006-2015). seberapa besar pengaruh antara
b) Diduga Jumlah Uang Beredar variabel Independent terhadap
Berpengaruh Terhadap Nilai variabel dependent dengan dibantu
Tukar Rupiah (2006-2015). alat SPSS 16.0, dan dinyatakan
c) Diduga Neraca Pembayaran dengan persamaan regresi linear
Berpengaruh Terhadap Nilai berganda sebagai berikut (Sugiyono :
Tukar Rupiah (2006-2015). 2008) :

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 397


Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e D. Uji Heteroskedastisitas
Heterokedastisitas adalah
Dalam Penelitian ini akan adanya penyimpangan nilai absolute
dilakukan beberapa uji yaitu Uji model yang tidak sama untuk setiap
Asumsi Klasik, koefisien regresi nilai variabel bebas sepanjang periode
secara keseluruhan (uji-F) , uji observasi (Subanti, 2013). Uji
koefisien regresi secara individual Heterokedastisitas merupakan uji
(Uji t) dan uji koefisien determinasi yang bertujuan untuk melihat apakah
berganda (R2). terjadi penyimpangan pada varians
residual dalam model. Adapun
1. Uji Asumsi Klasik metode yang dilakukan untuk
mendeteksi gejala penyimpangan ini
A. Uji Normalitas adalah dengan melihat grafik Plot
Uji Normalitas bertujuan antara nilai prediksi variabel terikat
menguji apakah ampel penelitian (dependen) yaitu ZPRED dengan
merupakan jenis distribusi normal residual SRESID.
(Ghozali, 2006). Uji normalitas dapat
dianailsa melalui gambar normal 2. Uji F
probability plot dan grafik histogram. Uji F dilakukan untuk
mengetahui pengaruh variabel
B. Uji Multikolinieritas independen yang secara bersama-
Multikolineritas adalah sama (simultan) terhadap variabel
adanya hubungan linier yang dependen secara simultan terhadap
sempurna atau pasti di antara variabel dependen. Pengujian ini
beberapa atau semua variabel penjelas dilakukan dengan menggunakan uji
(bebas) dari model regresi ganda distribusi F (Mudara, 2011).
Setiawan (2010). Indikator
multikolineritas adalah VIF (Variance 3. Uji T
Inflation Factor) semakin tinggi nilai Uji t dilakukan untuk
VIF maka nilai multikolineritas antara menentukan seberapa jauh pengaruh
variabel dependennya semakin tinggi satu variabel independen secara
(Gujarati, 2006). individual dalam menerangkan
variabel dependen. (Ghozali, 2006).
C. Uji Autokorelasi Keputusan untuk menerima atau
Uji autokorelasi bertujuan menolak H0 didasarkan pada
untuk menguji apakah dalam model perbandingan t hitung dan t tabel.
regresi linear ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t 4. Koefisien Determinasi
dengan kesalahan pengganggu pada Berganda (R )2

periode t-1 (sebelumnya). Model Koefisien Determinasi


regresi yang baik adalah regresi yanag Berganda (R2), digunakan untuk
bebas dari autokorelasi. Asumsi mengukur besar ketepatan hubungan
mengenai independensi terhadap antar variabel independen terhadap
residual (non-autkorelasi) dapat variabel dependen. Nilai koefisien
menggunakan Uji Durbin Watson determinasi yang baik adalah semakin
(Field, 2009). mendekati 1,berarti kesalahan dalam
model yang digunakan semakin kecil.
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 398
Artinya R2 menunjukkan seberapa Grafik 1
besar sumbangan X terhadap Y Histogram
pengujian dilakukan untuk mengukur
hubungan dari masing-masing
variabel dimana nilai R2 terletak pada
garis regresi antara 0 dan 1 (0≤ R2≤1)
(Gujarati,2006).

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN

1. Hasil Uji Asumsi Klasik


Sumber : Data Olahan 2016
A. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan B. Uji Multikolinieritas
untuk melihat apakah data dalam Dilihat dari tabel variabel
penelitian ini berdistribusi normal. suku bunga BI Rate memiliki nilai
Untuk mendeteksinya dalam tolerance 0,646 > 0,1 dan nilai VIF
penelitian ini dengan cara normal 1,547 < 10, variabel Jumlah uang
Probability plots. Pada grafik normal bererdar memiliki nilai tolerance
Probability plots yang tersaji pada 0,840 > 0,1 dan nilai VIF 1,191 < 10
lampiran, terlihat pada normal dan variabel neraca pembayaran
probability plots terlihat bahwa memiliki nilai tolerance 0,753 > 0,1
sebaran data berada di sekeliling garis dan nilai VIF 1,328 < 10. Dari hasil
lurus diagonal dan Pada kurva tersebut Maka dapat dinyatakan
Histogram Standardized Regression model dalam penelitian ini tidak
Residual membentuk gambar seperti terjadi gejala multikolinieritas artinya
lonceng, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan atau korelasi
data berdistribusi normal. antar variabel bebas.

Gambar 1 Tabel 1
Normal Probability Plot Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

(Constant)

Suku bunga bi rate .646 1.547

jumlah uang beredar .840 1.191

neraca pembayaran .753 1.328

Sumber : Data Olahan 2016


Sumber : Data Olahan 2016
C. Uji Autokorelasi

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 399


Uji autokorelasi bertujuan Tabel 3
untuk untuk melihat apakah ada Hasil Uji Autokorelasi
residul regresi yang tidak bebas dari
satu observasi ke observasi lainnya.
Runs Test
Dalam penelitian ini uji autokorelasi
yang digunakan adalah metode Unstandardized
statistik durbin Watson. Dari table Residual
dibawah ini, nilai DW adalah 1.626.
Dengan n= 10, k= 3, dan α = 0,05 Test Valuea .11812
maka di dapat dl = 0,525 dan du = Cases < Test Value 5
2,016. Didapat nilai DW lebih besar Cases >= Test Value 5
dari nilai dl = 0,525 dan lebih kecil
dari du = 2,016. Menurut ketentuan Total Cases 10
aturan penolakan hipotesa durbin- Number of Runs 6
watson berarti indeterminate (tidak
Z .000
dapat ditentukan).
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000
Tabel 2 Sumber : Data Olahan 2016
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb D. Uji Heteroskedastisitas
Heterokedastisitas adalah
R Adjusted Std. Error of Durbin-
adanya penyimpangan nilai absolute
Model R Square R Square the Estimate Watson
model yang tidak sama untuk setiap
1 .956a .915 .872 .611 1.626 nilai variabel bebas sepanjang periode
Sumber : Data Olahan 2016 observasi (Subanti, 2013:25). Uji
Heterokedastisitas merupakan uji
Dari hasil uji autokorelasi yang bertujuan untuk melihat apakah
menggunakan metode Durbin-Watson terjadi penyimpangan pada varians
adalah indeterminate (tidak dapat residual dalam model. Adapun
ditentukan) maka dilakukan uji metode yang dilakukan untuk
autokorelasi yang lain yaitu run test. mendeteksi gejala penyimpangan ini
Runs test digunakan untuk menguji adalah dengan melihat grafik Plot
apakah antar residual terdapat antara nilai prediksi variabel terikat
korelasi yang tinggi. Jika antar (dependen) yaitu ZPRED dengan
residual tidak terdapat hubungan residual SRESID. Dalam grafik Plot
korelasi maka dikatakan bahwa yang terdapat dilampiran terlihat
residual adalah acak atau random. bahwa variabel menyebar dan tidak
Dari run test di dapat nilai test adalah membentuk pola apapun dan ini
0,11812 dengan nilai signifikan 1,000 menyatakan bahwa tidak terjadi
tidak signifikan pada probabilitas heterokedastisitas.
0,05. Yang berarti H0 di terima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa Gambar 2
residual random atau tidak terjadi Hasil Uji Heteroskedastisitas
autokorelasi antar nilai residual.

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 400


Tabel 5
Hasil Uji T

Coefficientsa

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients

Std.

Model B Error Beta t Sig.

(Constant) 1.304 1.796 .726 .495

Suku bunga
.651 .192 .504 3.397 .015
Sumber : Data Olahan 2016 bi rate

jumlah uang
2. Uji F 1.571 .205 1.000 7.680 .000
beredar
untuk melihat hasil uji F dapat
dilihat dari tabel berikut. neraca
-.003 .004 -.125 -.908 .399
pembayaran
Tabel 4 Sumber : Data Olahan 2016
Hasil Uji F
ANOVAb Dari tabel coefficients bahwa
Sum of Mean
nilai thitung untuk variabel Suku bunga
BI Rate adalah 3.397. Dari tingkat
kepercayaan 95% (α = 0,05), derajat
Model Squares df Square F Sig.

Regression 24.010 3 8.003 21.406 .001a kebebasan (df) = 6 dan uji satu arah di
dapat nilai ttable 2,447. Oleh karena
Residual 2.243 6 .374
nilai thitung 3,397 > ttabel 2,447 dengan
Total 26.253 9 significance 0,015 atau probabilita
Sumber : Data Olahan 2016 dibawah 0,05. ini menunjukkan H1
yang menyatakan ada pengaruh dapat
Dari tabel Anova diterima. Maka Suku bunga BI Rate
menunjukkan nilai Fhitung = 21,406 berpengaruh positif dan signifikan
sedangkan nilai Ftabel (3,6) sebesar terhadap Nilai Tukar Rupiah.
4,76 Dengan demikian Fhitung 21,406 > Dapat dilihat pada tabel
Ftabel 4,76, dengan nilai signifikan coefficients bahwa nilai thitung untuk
0,001 < 0,05. Ini menunjukkan bahwa variabel Jumlah Uang Beredar adalah
Ho ditolak dan H1 diterima artinya 7.680 dari tingkat kepercayaan 95%
tingkat suku bunga BI Rate, jumlah (α = 0,05), derajat kebebasan (df) = 6
uang beredar dan neraca pembayaran dan uji dua arah di dapat nilai ttabel
berpengaruh signifikan secara 2,447. Karena thitung 7.680 > ttabel
simultan terhadap nilai tukar rupiah. 2,447dengan nilai signifikan 0,000
atau probabilita dibawah 0,05. ini
3. Uji T menunjukkan H1 yang menyatakan
untuk melihat hasil uji T dapat ada pengaruh dapat diterima. Maka
dilihat dari tabel berikut. Jumlah Uang Beredar berpengaruh

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 401


positif dan signifikan terhadap Nilai Simpulan
Tukar Rupiah. Dari hasil penelitian dan
Nilai thitung untuk variabel analisis data dapat diambil
Neraca pembayaran pada tabel kesimpulan sebagai berikut:
coefficients adalah -0.908 dari tingkat a) Hasil pengujian secara simultan
kepercayaan 95% (α = 0,05), derajat (Uji F) bahwa tingkat suku bunga
kebebasan (df) = 6 dan uji dua arah di bi rate, jumlah uang beredar dan
dapat nilai ttabel 2,447. Karena thitung - neraca pembayaran secara
0.908 < ttabel 2,447 dengan nilai bersama-sama berpengaruh
signifikan 0,399 atau probabilita signifikan terhadap nilai tukar
diatas 0,05. ini menunjukkan H1 yang rupiah.
menyatakan ada pengaruh ditolak. b) Hasil pengujian secara parsial
Maka neraca pembayaran (Uji T) bahwa Suku bunga BI
berpengaruh negatif dan tidak Rate berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Nilai Tukar signifikan terhadap Nilai Tukar
Rupiah. Rupiah, Jumlah Uang Beredar
berpengaruh positif dan
4. Koefisien Determinasi signifikan terhadap Nilai Tukar
Berganda (R ) 2 Rupiah dan neraca pembayaran
untuk melihat hasil (R2) dapat berpengaruh negatif dan tidak
dilihat dari tabel berikut. signifikan terhadap Nilai Tukar
Rupiah.
Tabel 6 c) Berdasar hasil analisis regresi
Hasil Uji Koefisien Determinasi linier berganda dan dari nilai
Berganda (R2) standardized coefficients dapat
Model Summary
disimpulkan bahwa variabel
jumlah uang beredar yang paling
Adjusted dominan dalam mempengaruhi
R R Std. Error of nilai tukar rupiah.
Model R Square Square the Estimate d) Berdasarkan analisis regresi linier
berganda dan dari nilai adjusted
1 Rsquare adalah 0,872, ini berarti
.956a .915 .872 .611
perubahan Nilai Tukar Rupiah
Sumber : Data Olahan 2016 mampu di jelaskan oleh variabel
Suku bunga BI Rate, Jumlah
Berdasarkan tabel model Uang Beredar dan Neraca
summary diketahui nilai dari adjusted pembayaran sebesar 87,2%, dan
Rsquare adalah 0,872, ini berarti sisanya 12,8% di tentukan oleh
perubahan Nilai Tukar Rupiah faktor lain.
mampu di jelaskan oleh variabel Suku
bunga BI Rate, Jumlah Uang Beredar Saran
dan Neraca pembayaran sebesar Berdasarkan hasil penelitian
87,2%, dan sisanya 12,8% di dan analisis data serta kesimpulan,
tentukan oleh faktor lain. penulis mengajukan beberapa saran
sebagai berikut:
SIMPULAN DAN SARAN 1. Bank Indonesia selaku otoritas
moneter dalam upayanya untuk
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 402
memelihara dan menstabilkan Eachern, William. 2000. Ekonomi
nilai tukar rupiah harus benar- Makro: Pendekatan
benar memperhatikan tingkat Kontemporer, Edisi Pertama.
suku bunga BI Rate, Jumlah uang Penerbit Salemba Empat.
beredar dan neraca pembayaran Jakarta.
karena dengan pengaruhnya yang
begitu dominan dari faktor-faktor Gujarati, Damodar N. 2006. Dasar-
lainnya selain variabel yang Dasar Ekonometrika. Jakarta :
diteliti dan diharapkan juga Erlangga.
pemerintah memperhatikan dalam
membuat kebijakan-kebijakan Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi
yang terkait dengan makro Analisis Multivariate Dengan
ekonomi yang dapat Program Spss, Edisi Keempat,
mempengaruhi pergerakan nilai Badan Penerbit Universitas
tukar rupiah. Diponegoro. Semarang.

DAFTAR PUSTAKA Hady, Hamdy. 2001. Valas Untuk


Manajer, Ghalia Indonesia.
Arifin, Immamul Dan Gina Hadi W. Jakarta.
2009. Membuka Cakrawala
Ekonomi. Grafindo. Bandung. Herlambang, Tedy. 2002.Ekonomi
Makro: Teori, Analisis, Dan
Ardiansyah, Rudi. 2006. Analisis Kebijakan, PT. Gramedia
Pengaruh Neraca Pembayaran Pustaka Utama. Jakarta.
Terhadap Nilai Tukar Rupiah.
Fakultas Ekonomi Dan Kasmir, 2000. Analisis Laporan
Manajemen. Bogor. Keuangan, Pt Raja Graffindo
Persada. Jakarta.
Bank Indonesia, 2003. Bank
Indonesia Bank Sentral Krugman, Paul R. 2004. Ekonomi
Republik Indonesia: Tinjauan Internasional : Teori Dan
Kelembagaan, Kebijakan, Dan Kebijakan, Jilid Satu. PT
Organisasi. Jakarta: Pusat Indeks. Jakarta.
Pendidikan Dan Studi
Kebanksentralan (PPSK). Mankiw, N. G. 2003. Makroekonomi,
Edisi Keenam. PT. Erlangga.
Berlianta, Heli Chrisma. 2005. Jakarta.
Mengenal Valuta Asing.
Gadjah Mada University Mudara, I Made Yogatama Pande.
Press. Yogyakarta. 2011. Pengaruh PDB ,Suku
Bunga, Upah Pekerja, Dan
Darmawi, Hermawan. 2006. Pasar Nilai Total Ekspor Terhadap
Finansial Dan Lembaga- Investasi Asing Langsung Di
Lembaga Finansial. PT Bumi Indonesia (1990-2009)
Aksara. Jakarta Skripsi. Semarang:
Universitas Dipenogoro.

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 403


Nilawati. 2000. “Pengaruh Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Pengeluaran Pemerintah, Administrasi. Alfabeta.
Cadangan Devisa Dan Angka Bandung.
Pengganda Uang Terhadap
Perkembangan Jumlah Uang Sukirno, Sadono. 2004.
Beredar Di Indonesia”.Jurnal Makroekonomi Teori
Bisnis Dan Akuntansi. Vol. Pengantar, PT. Raja Grafindo
2.Agustus.Hal.64-72. Persada. Jakarta.

Noor. Zulki Zulkifli. 2011. Pengaruh Supranto, J. 2004. Statistik Pasar


Inflasi, Suku Bunga Dan Modal Keuangan Dan
Jumlah Uang Beredar Perbankan, PT. Rineka Cipta.
Terhadap Nilai Tukar. Jurnal Jakarta.
Manajemen. Universitas
Winaya Mukti. Vol 10. No. 2 Todaro, Michael P. 2000. Ekonomi
Hal 139-147. Untuk Negara Berkembang:
Suatu Pengantar Tentang
Salvatore, Domonick. 1997. Ekonomi Prinsip-Prinsip, Masalah Dan
Internasional. Edisi Kelima. Kebijakan Pembangunan.
Penerbit Erlangga. Jakarta . Penenrbit Bumi Aksara.
Jakarta.
Setiawan , Dwi Endah Kursini. 2010. Wulandari, A. 2001, November.
Ekonometrika. ANDI Kemampuan Keuangan
:Yogyakarta. Daerah. Vol 5 No.2.

Subanti, Sri Dan Arif Rahman


Hakim. 2013. Ekonometri.
Graha :Yogyajkarta.

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 404

You might also like