980-Article Text-2457-1-10-20201021

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 2020

Vol. 1, No. 2, https://doi.org/10.37150/jimat.v1i2.980

PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN FIXED ASSETS


TURNOVER TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA)
(STUDI KASUS PADA SEKTOR TELEKOMUNIKASI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2009-2013)
Ferry Faisal Ahmad
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Email : ferry.faisal.ahmad2212@gmail.com

ABSTRAC
Received :
27-08-2020
This research aims to determine the effect of operating cash flow and
Received in Revised fixed asset turnover on return on assets (Case Study In The
Format : Telecommunications Sektor Listed in Indonesia Stock Exchange from
21-10-2020
2009 to 2013). Variables used in the study conducted by researchers
Accepted : is the operating cash flow and fixed asset turnover as an independent
21-10-2020 variable and the return on assets as the dependent variable.
Population and sample to be taken from the published financial
Available Online :
21-10-2020 statements and recorded and sourced from PT. Indonesian Capital
Market Electronic Library on the Indonesia Stock Exchange.
Hypothesis testing in this case. Partially with the t test for the
operating cash flow on ROA 5.135 known t> t table 2.026. As for the fixed asset turnover on
ROA known 5.174 t> t table 2.206 it means that both of them are parsail affect ROA. The
results of the F test is known that simultaneous to the dependent variable indendent known
result F 146.421 count> F table 3.251 means that the independent variables simultaneously
influence on ROA. The coefficient of determination of 0.888 or 88.8%, which means
indepedent variables contribute to the return on assets of 83.9% and the remaining 11.2% is
influenced by other factors not examined.

Key word: Operating Cash Flow, Fixed Assets Turnove, Return On Assets

18
Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 2020
Vol. 1, No. 2, https://doi.org/10.37150/jimat.v1i2.980

PENDAHULUAN perusahaan yang telah terdaftar di Bursa


Pergerakan dunia menuju era globalisasi Efek
dan keterbukaan perdagangan yang Arus kas operasi memang menjadi sesuatu
semakin tumbuh pesat dan terus yang tidak bisa dipisahkan dalam aktivitas
berkembang dapat semakin mendorong operasi yang dilakukan oleh setiap
terjadinya perkembangaan ekonomi, perusahaan. arus kas operasi menjadi
perdagangan, teknologi dan perindustrian bagian yang penting untuk diperhatikan
di Indonesia sehingga menuntut guna menilai seberapa baik aktivitas
perusahaan yang bergerak pada bidang operasi yang dilakukan ketika perusahaan
jasa dan pelayanan serta industri untuk menjalankan kegiatannya tersebut apakah
terus mengembangkan usahanya dalam perusahaan akan memiliki arus kas operasi
menghadapi berbagai persaingan yang yang positif yang menunjukan kondisi
terjadi di era modern ini. yang baik atau pun arus kas operasi dalam
Teknologi merupakan salah satu dari posisi negative ketika melangsungkan
perkembangan yang terjadi di dunia kegiatannya Karena arus kas operasi
dimana dengan terjadinya perkembangan berperan terhadap tingkat perolehan laba
teknologi maka semakin mendorong setiap perusahaan salah satunya sektor
bagian dari organisasi yang terdapat dalam telekomunikasi. Dimana perusahaan
perusahaan baik yang bergerak pada memiliki tingkat arus kas operasi yang
bidang jasa, dagang, maupun manufaktur cukup tinggi ketika menjalankan aktivitas
untuk dapat melakukan segala upaya untuk usahannya.
dapat terus mempertahankan dan Aktiva tetap merupakan salah satu dari
mengembangkan usaha guna menjaga aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
eksistensinya dengan memanfaatkan dimana aktiva ini merupakan suatu harta
teknologi yang ada, demi tercapainya yang memiliki wujud fisik yang terlihat
tujuan tersebut maka perusahaan harus dan sifatnya yang permanen dengan masa
dapat mengembangkan dan menggunakan manfaat lebih dari satu tahun. Aktiva tetap
sumber daya yang dimilikinya secara ini diinventariskan oleh perusahaan gunan
optimal, efektif, dan efisien khususnya membantu kegiatan usaha perusahaan
perusahaan yang termasuk ke dalam sektor untuk kemudian dikelola sehingga mampu
telekmunikasi untuk memberikan kontribusi bagi
Perkembangan dunia usaha akan semakin keuangan perusahaan. Aktiva ini
mendorong perusahaan terus diinvestasikan oleh perusahaan tidak
mengembangkan kegiatan baik perusahaan diperuntukan untuk dijual..
manufaktur, dagang, atau bahkan Sektor telekomunikasi penting untuk
perusahaan yang bergerak dibidang melakukan investasi dalam bentuk aktiva
pelayanan jasa termasuk perusahaan sektor tetap hal ini dikarenakan sebagai bentuk
telekomunikasi. Perusahaan merupakan untuk meningkatkan pelayanan jasa yang
salah satu badan yang mengelola sumber- diberikan dalam kegiatan oparsinya. aktiva
sumber ekonomi untuk menyediakan tetap merupakan bagian yang memiliki
barang dan jasa tujuan untuk memperoleh persentasi yang paling tinggi bagi
keuntungan dan dapat memenuhi perusahaan telekomunikasi dibandingkan
kebutuhan masyarakat. aktiva perusahaan lainnya hal tersebut
Sektor telekomunikasi merupakan salah terjadi dikarenakan karena perusahaan
satu sektor yang terdiri dari perusahaan- perlu untuk membangun aktiva tetap unuk
perusahaan yang bergerak pada bidang meningkakan pelayanann jasa sehingga
pelayanan dan memberikan jasa mendorong pendapatan perusahaan. maka
telekomunikasi kepada masyarakat. untuk mengetahuinya dapat dilakukan
Dimana di Indonesia terdiri dari delapan perhitungan terhadap aktiva tetap
perusahaan tersebut dengan cara

19
Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 2020
Vol. 1, No. 2, https://doi.org/10.37150/jimat.v1i2.980

menghitung tingkat fixed assets turnover dimilikinya untuk mendorong pencapaian


atau lebih dikenal dengan perputaran perolehan laba dan pengembalian.
aktiva tetap perusahaan. Oleh karena itu dengan melihat
Fixed assets turnover atau perputaran permasalahan dan latar belakang di atas
aktiva tetap merupakan suatu analisis yang maka peneliti tertarik untuk melakukan
penting dan perlu untuk dilakukan penelitian yang hasilnya akan dituangkan
perusahaan. analisis ini dapat dilakukan dalam sebuah skripsi dengan judul
untuk menilai bagaimana aktiva tetap yang “Pengaruh Arus Kas Operasi dan Fixed
dimiliki oleh perusahaan mampu untuk Assets Turnover Terhadap Return On
memberikan manfaat bagi keuangan Assets (Studi Kasus Pada Sektor
perusahaan secara efektif. Dengan analisis Telekomunikasi Yang Terdaftar di
ini maka perusahaan dapat mengetahui Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013)
apakah aktiva tetap yang ada memiliki
tingkat perputaran yang baik dan KERANGKA TEORITIS DAN
memberikan manfaat dengan optimal bagi HIPOTESIS
keuangan perusahaan.. .
Laporan laba-rugi merupakan salah satu Pengertian Kas
jenis laporan keuangan yang disajikan oleh Menurut Kasmir (2010:77) dalam
perusahaan. Laporan laba-rugi bukunya mengemukakan bahwa: Kas,
memberikan informasi mengenai seberapa merupakan uang tunai yang dimiliki
besar perusahaan mampu untuk perusahaan dan dapat segera digunakan
mendapatkan laba atau mungkin rugi setiap saat. Kas merupakan komponen
dalam suatu periode kegiatan usaha. aktiva lancer paling dibutuhkan guna
Dalam laporan laba rugi akan tersaji membayar berbagai kebutuhan yang
kemampuan organisasi pada perusahaan diperlukan.
ketika menjalankan kegiatan usahanya Menurut Arfan Ikhsan (2009:143)
sehingga menghasilkan keuntungan bagi mengemukakan bahwa: Pengertian kas
perusahaan termasuk juga sektor dilihat dari sudut pandang akuntansi
telekomunikasi. adalah alat pertukaran yang dapat di terima
Return on Asset merupakan suatu untuk pelunasan dan dapat pulda di terima
pengukuran rasio yang biasa dilakukan sebagai setoran ke bang sebesar nilai
oleh perusahaan. analisi rasio ini biasanya nominalnya atau di simpan di bank
dilakukan untuk menilai apakah aktiva ataupun tempat lainnya yang dapat diambil
yang dimiliki oleh perusahaan mampu sewaktu-waktu.
memberikan kontibusi bagi keuangan
perusahaan. di mana hal ini bisa digunakan Sumber Penerimaan Kas
apakah aktiva yang dimiliki memberikan Menurut S. Munawir (2007:159)
tingkat pengembalian yang cukup mengemukakan bahwa sumber penerimaan
signifikan bagi keuangan yang ditanamkan kas pada dasarnya berasal:
oleh perusahaan dan ditempatkan pada 1. hasil penjualan investasi jangka
bentuk aktiva. panjang, aktiva baik yang berwujud
maupun yang tidak berwujud
Bagi setiap perusahaan salah satunya pada (intangible assets); atau adanya
sektor telekomunikasi tentu akan menjaga penurunan aktiva tidak lancer yang
agar perusahaan memiliki tingkat return diimbangi dengan penambahan kas
on assets yang baik. Hal ini dikarenakan 2. penjualan atau adanya emisi saham
return on assets akan memperlihatkan maupun adanya penambahan modal
kemampuan perusahaan tersebut mampu oleh pemiliki perusahaan dalam
memanfaatkan semua aktiva yang bentuk kas.

20
Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 2020
Vol. 1, No. 2, https://doi.org/10.37150/jimat.v1i2.980

3. Pengeluaran surat tanda bukti hutang 5. pengeluaran kas untuk pembayaran


baik jangka pendek (wessel) maupun dividen (bentuk pembagian laba
hutang jangka panjang (hutang lainnya secara tunai), pembayaran
obligasi, hutang hipotik, atau hutang pajak, denda-denda dan lain
jangka panjang lainnya) serta sebagainnya.
bertambahnya hutang yang diimbangi
dengan penerimaan kas. Pengertian Laporan Arus Kas
4. Adanya penurunan atau berkurangnya Menurut Herry (2009:7) bahwa : laporan
aktiva lancer selain kas yang arus kas (Statemen of Cash Flows) adalah
diimbangi dengan adanya penerimaan sebuah laporan yang menggambarkan arus
kas; misalnnya adanya penurunan kas masuk dan arus kas keluar secara
piutang karena adanya penerimaan terperinci dari masing-masing aktivitas,
pembayaran, berkurangnnya persedian mulai dari aktivitas operasi, aktivitas
barang dagangan karena adanya investasi, sampai pada pendanaan
penjualan secara tunai, adanya (pembiayaan) untuk satu periode tertentu
penurunan surat berharga (efek)
karena adanya penjualan atau Tujuan Laporan Arus Kas
sebagainnya. Menurut Subramanyam dan Jhon J.
5. Adanya penerimaan kas karena sewa, Wild (2010:92) bahwa: Tujuan laporan
bunga, atau dividen dari investasinya arus kas adalah menyediakan informasi
sumbangan atau hadiah maupun arus kas masuk dan arus kas keluar dalam
adanya pengembalian kelebihan suatu periode. Laporan tersebut
pembayaran pajak pada periode- membedakan sumber dan penggunaan
periode sebelumnnya arus kas dengan memisahkan arus menjadi
aktivitas operasi, investasi, dan
Sumber Penggunaan Kas pendanaan.
Menurut S. Munawir (2007:159) yang Metode Penyusunan Laporan Arus Kas
mengemukakan bahwa penggunaan kas
disebabkan transaksi-transaksi sebagai Menurut Hery Harjono Mulyo (2007:30)
berikut: yang dimaksud indirect method dan direct
1. Pembelian saham atau obligasi method yaitu: Indirect method dimulai
sebagai investasi jangka pendek dengan net income yang dilaporkan pada
maupun jangka panjang serta adanya income statement dan penyesuaian jumlah
pembelian aktiva tetap lainnya. akrual untuk perkiraan-perkiraan yang
2. penarikan kembali saham yang tidak berdampak pada cash flow. Direct
beredar maupun adanya pengembalian method tidak dimulai dari net income,
kas perusahaan oleh pemilik tetapi menitikberatkan pada analisis
perusahaan dampak cash dari operating activities dan
3. pelunasan atau pembayaran angsuran melaporkan total cash yang dibayarkan
hutang jangka pendek maupun jangka dan yang diterima untuk masing-masing
panjang aktivitas usaha.
4. pembellian barang dagang secara
tunai, adanya pembayaran biaya Arus Kas Operasi
operasi yang meliputi upah gajih, Menurut Standard Akuntansi Keuangan
pembelian supplies kantor, PSAK 2012 No.2, paragraf 12 adalah
pembayaran sewa bunga, premi bahwa: jumlah arus kas yang berasal dari
asuransi, advertensi dan adanya aktivitas operasi merupakan indikator
persekot-persekot biaya maupun yang menentukan apakah dari operasinya
pembelian. perusahaan dapat menghasilkan arus kas
yang cukup untuk melunasi pinjaman,

21
Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 2020
Vol. 1, No. 2, https://doi.org/10.37150/jimat.v1i2.980

memelihara kemampuan operasi penyusutan dan masa manfaat yang dapat


perusahaan, membayar deviden dan dipergunakan dalam aktivitas usaha.
melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan pada sumber pendanaan Karakteristik Aktiva Tetap
dari luar. Informasi tentang unsur tertentu Perusahaan jasa, dagang, ataupun
arus kas historis, bersama dengan manufaktur dalam kegiatan operasionalnya
informasi yang lain, berguna dalam akan membutuhkan aktiva tetap dalam
memprediksi arus kas operasi masa depan mebaantu kegiata operasi perusahaan.
aktiva yang diinvetasikan oleh perusahaan
merupkan aktiva yang memiliki masa
Pengertian Aktiva Tetap umur lama dan ketahanan karena aktiva ini
Menurut Rudianto (2009:272) diinventariskan untuk jangka panjang dan
berpendapat bahwa: “Aktiva tetap adalah pada umunya disebut dengan property,
barang berwujud milik perusahaan yang pabrik, dan peralatan. Hal ini sesuai
sifatnya relative permanen dan digunakan dengan apa yang dikemukakan oleh Keiso
dalam kegiatan normal perusahaan bukan Et all (2007:2-3): Property, pabrik, dan
untuk diperjualbelikan.” . peralatan meliputi tanaah, stuktur
Menurut Harmono (2011:227) bahwa bangunan (kantor, pabrik, gedung), dan
aktiva tetap merupakan “kekayaan yang peralatan (mesin, prabot, perkakas).
dimiliki oleh perusahaan yang usiannya Karakteristik utama dari property, pabrik,
lebih dari satu tahun dan tidak untuk dan peralatan adalah:
diperjualbelikan.” 1. aktiva tersebut diperoleh untuk
dapat diambil kesimpulan bahwa aktiva digunakan dalam proses normal yang
tetap merupakan aktiva yang dimiliki oleh dapat diklasifikasi. Hanya aktiva yang
perusahaan yang memiliki masa manfaat digunakan dalam operasi normal yang
lebih dari satu tahu. Namun, mengalami dapat diklasifikasikan sebagai
penurunan nilai dari manfaat yang ada property, pabrik dan peralatan. Sebagai
sehingga perlu untuk disusutkan setiap contoh sebuah bangunan yang tidak
tahunnya dan apabila sudah habis perlu digunakan lebih tepat diklasifikasikan
untuk dihapuskan atau pun dengan diganti sebagai investasi. Tanah yang dimiliki
dengan fisik yang sama dan kepemilikian oleh pengembang tanah atau
atas aktiva tetap ini tidak untuk diperjual subdivider lebih tepat di kasifikasikan
belikan oleh perusahaan sebagai persediaan.
2. Aktiva tersebut bersifat jangka panjang
Jenis Aktiva Tetap dan merupakan subjek penyusutan.
Menurut Irham Fahmi (2012:69) yang Property, pabrik dan peralatan dapat
termasuk dalam aktiva tetap secara umum digunakan selama beberapa tahun.
adalah: “tanah (land), gedung (build), Perusahaan mengalokasikan biaya
pabrik (manufacture), Rumah (Home), investasi dalam aktiva-aktiva ini pada
Kendaraan, peralatan, Goodwill, dan Lain periode masa depan melalui beban
sebagainya. “ penyusutan periodic. Namun hal ini
tidak berlaku pada tanah, yang tidak
Dari yang dikemukakan diatas maka aktiva disusutkan kecuali terjadi penurunan
tetap terdiri dari beberapa jenis mulai dari nilai yang material, seperti hilangnnya
aktiva tetap yang memiliki masa manfaat kesuburan tanah pertanian akibat rotasi
paling lama sampai yang memiliki masa tanaman yang jelek, kekeringan atau
manfaat paling rendah. Dimana setiap eriso.
aktiva tetap yang dimiliki perusahaan 3. Aktiva tersebut memiliki subtansi fisik.
memiliki karakteristik tersendiri dari segi Property, pabrik dan peralatan
harga perolehan. Nilasi sisa ketika terjadi merupakan aktiva berwujud yang

22
Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 2020
Vol. 1, No. 2, https://doi.org/10.37150/jimat.v1i2.980

mempunyai karakteristik eksistensi umunya metode penyusutan dikenal ada


atau substandi fisik.. empat, antara lain metode garis lurus
(straight line method), Metode jumlah
Nilai Penyusutan dan Sisa angka (sum of years digits method),
metode unit produksi (unit of production
Menurut Arfan Ikhsan (2009:166) untuk method), dan metode saldo menurun
menentukan biaya penyusutan suatu aktiva (declining balancing method).
tetap hal yang perlu diketahui sebagai
berikut: Fixed Assets Turnover
1. Harga perolehan. Adalah jumlah uang Menurut Sutrisno (2004:221)
yang dikelaurkan untuk membeli mengemukakan bahwa yang dimaksud
biaya tersebut sampai aktiva tersebut dengan: Perputaran aktiva tetap atau Fixed
dapat dipergunakan oleh perusahaan. assets turnover merupakan perbandingan
2. Perkiraan umur penggunaan. Adalah antara penjualan dengan total aktiva tetap
periode dimana perusahaan dapat yang dimiliki perusahaan. rasio ini
memanfaatkan aktifa tetap tersebut. digunakan untuk mengukur efektifitas
Umur kegunaan biasanya ditetapkan penggunaan aktiva tetap dalam
dalam jumlah tahunan, dalam jumlah mendapatkan penghasilan.
unit produksi, jumlah kilometer yang
ditempuh, dan ukuran-ukuran yang Adapun rumus yang digunakan untuk
lain. Misalnya penyusutan dari suatu menghitung fixed assets turnover adalah:
bangunan dapat didasarkan pada umur
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏
kegunaan dari bangunan tersebut. Fixed Assets Turnover =
𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝑻𝒆𝒕𝒂𝒑
3. Nilai residu. Bisa disebut dengan nilai
sisa yang merupakan nilai sisa kas
yang diharapkan dari aktiva tetap
tersebut pada akhir masa kegunaannya Pengertian Profitabilitas
Menurut Toto Prihadi (2013:138) dalam
Metode Penyusutan bukunya berpendapat bahwa:
Menurut Dwi Martani at all (2012:315) “Profitabilitas adalah kemampuan
terdapat tiga metode depresiasi yaitu: menghasilkan laba.” Yang kemudian
1. Metode garis lurus (akan dijelakan secara rinci Sofyan Safri
menghasilkan pembebanan yang Harahap (2013:304) bahwa :
konstan Selma masa manfaat asset profitabilitas menggambarkan kemampuan
bila setimasi nilai residu asset tidak kemampuan perusahaan mendapatkan laba
berubah dan tidak terjadi penurunan melalui semua kemampuan, dan sumber
nilai asset yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
2. Metode pembebanan menurun (akan modal, jumlah karyawan, jumlah cabang
menghasilkan pembebanan yang dan sebagainnya.
semakin menurun selama masa
manfaat asset) Dalam penelitian ini penulis hanya
3. Metode unit produksi (akan membatasi pengambilan rasio profitabilitas
menghasilkan pembebanan yang yaitu lebih kepada Return on Assets
didasarkan pada ekspektasi (ROA). menurut Sofyan Safri Harahap
penggunaan asset atau output yang (2013:305) mengemukakan bahwa retur on
dihasilkan assets: “rasio ini menunjukan seberapa
besar laba bersih diperoleh perusahaan
Adapun metode penyusutan aktiva tetap diperoleh bila diukur dari nilai aktiva.”
menurut Manahan P. Tampubolon Adapun Menurut Tandelilin (2010:372)
(2005:31) mengemukakan bahwa: pada dalam Asri Wulann Dini dan Iin Indarti

23
Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 2020
Vol. 1, No. 2, https://doi.org/10.37150/jimat.v1i2.980

(2011:7) menjelaskan bahwa: “ROA S. Nurwahyu Harahap menyatakan bahwa:


(Return On Assets) menggambarkan sejauh “Hubungan laba dengan penjualan disebut
mana kemampuan aset-aset yang dimiliki margin laba (profit margin) dan mengukur
perusahaan bisa mengahsilkan laba.”. profitabilitas perusahaan relatif terhadap
Adapun menurut Mamduh dan Abdul penjualan. Hubungan antara aktiva dengan
Salim (2012:157) mengemukakan bahwa: penjualan disebut perputaran aktiva (asset
“Analisis ROA mengukur kemampuan turnover) dan mengukur efektivitas
perusahaan menghasilkan laba dengan perusahaan untuk menghasilkan penjualan
menggunakan total asset (kekayaan) yang dengan menggunakan aktivanya.
dipunyai perusahaan setelah disesuaikan Pemisahan ini menyoroti pemisahaan tiap
dengan biaya-biaya untuk mendanai asset komponen, baik margin laba maupun
tersebut.” perputaran aktiva, dalam menetukan
1. Rasio return on assets dihitung pengembalian atas aktiva. Analisis tingkat
dengan menggunakan rumus : pertama terpusat pada interaksi antara
margin laba dengan perputaran aktiva.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ (𝐸𝐴𝑇) Tingkat kedua menyoroti faktor penting
ROA = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 lain dalam penentuan margin laba oleh
perputaran aktiva”.

Berdasarkan pada apa yang dikemukakan


Hubungan Arus KAs Operasi terhadap diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Return On Assets fixed assets turnover atau perputaran
aktiva tetap menjadi salah satu bagian
Menurut Herry (2009:231) adalah sebaga yang dapat mempengaruhi retun on assets.
berikut: Laporan arus kas digunakan oleh Sehinngga mampu memberikan kontribusi
manajemen untuk mengevaluasi kegiatan bagi keuangan perusahaan
operasional yang telah berlangsung, dan
merencanakan aktivitas investasi dan HIPOTESIS
pembiayaan dimasa yang akan datang.
Laporan arus kas juga digunakan oleh Hipotesis merupakan jawaban sementara
kreditor dan investor dalam menilai tingkat terhadap rumusan masalah penelitian.
likuiditas maupun potensi perusahaan Menurut Mudrajat Kuncoro (2003:47-
dalam menghasilkan laba (keuntungan). 48) mengemukakan bahwa: “Hipotesis
adalah suatu penjelasan sementara tentang
Arus kas perusahaan dan salah satunya prilaku, fenomena, atau keadaan tertentu
arus kas yang berasal dari aktivitas operasi yang telah terjadi atau akan terjadi.
dimana arus kas ini tergolong sebagai Hipotesis merupkan pernyataan penelitian
penentutu besarnya laba yang diperoleh tentang hubungan antara variabel-variabel
oleh perusahaan dimana laba merupakan dalam penelitian, serta merupakan
bagian yang akaan digunakan untuk pernyataan yang paling spesifik.”
menghitung rasio return on assets. Oleh
karena itu maka dapat dikatakan bahwa Adapun hipotesis yang dapat diambil
arus kas operasi memberikan pengaruh adalah sebagai berikut:
terhadar return on assets = diduga terdapat pengaruh arus
kas operasi secara parsial
Hubungan Fixed Assets Turnover terhadap retur on assets
teradap Return On Assets = diduga terdapat pengaruh fixed
asstes turnover secara parsial
John J. Wild (2005;72-73), yang terhadap return on assets
diterjemahkan oleh Yanivi S. Bachtia dan

24
Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 2020
Vol. 1, No. 2, https://doi.org/10.37150/jimat.v1i2.980

= diduga terdapat pengaruh arus triwulan periode 2009 sampai dengan 2013
kas operasi dan fixed assets sebanyak 40 laporan keuangan. Yang
turnover secara simultan diwakili oleh dua perusaaan berdasarkan
terhadap return on assets dengan kriteria yang telah dibua

METODOLOGI PENELITIAN Teknik Analisis Data

Metode Penelitian Analisis data yang digunakan dalam


Metode yang digunakan oleh peneliti penelitian ini adalah analisis data
adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. kuantitatif dengan menggunakan data
Ety Rochaety et al (2007):17) statistic dengan diolah menggunakan
mengemukakan bahwa : MS.Excell dan SPSS 21. Metode analisis
Penelitian deskriptif; merupakan data yang digunakan dalam penelitian ini
penelitian yang dilakukan untuk adalah menggunakan metode analisis
mengetahui nilai variabel mandiri, rergresi linier berganda. Dalam
baik satu variabel atau lebih menggunakan analisis linier berganda
(Independent) tanpa membuat mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi
perbandingan atau klasik yang terdiri dari uji normalitas,
membandingkannya dengan multikolinieritas, heteroskedastisitas dan
variabel lain. autokorelasi, analisis koefisien korelasi
pearson, uji hipotesis yang terdiri dari uji t,
Dan penelitian asosiatif sebagaimana yang uji F dan koefisien determinasi.
dikemukakan oleh Ety Rochaety et al
(2007:17) adalah bahwa : Penelitian
asosiatif; penelitian yang bertujuan ANALISIS DATA DAN
mengetahui antara dua variable atau lebih. PEMBAHASAN DATA HASIL
Hasil penelitain ini dapat membangun teori PENELITIAN
yang berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. Berdasarkan hasil analisis deskriptif
statistik yang akan dilakukan oleh peneliti
Penelitian ini akan dilakukan berdasarkan maka dapat diketahui obyek penelitian
dengan data sekunder yang didapatkan yang akan dilakukan dalam penelitian ini
untuk dilakukan analisis yaitu laporan melupiti jumlah populasi (N) yang
keuangan dan dalam pengolahan datanya digunakan, rata-rata (Mean) dari setiap
akan dibantu dengan menggunakan variabel, nilai maximum, nilai minimum
aplikasi pengolah data SPSS dan Microsoft serta standar deviaso dari masing-masing
Exel. variabel yang digunakan dalam penelitian.

Populasi dan Sampel Tabel 2


Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
Yang menjadi populasi dalam penelitian N Minimum Maximum Sum Mean Std.
ini adalah laporan keuangan triwulan ArusKasOperasi 40 1268 36574 476960 11924,00
Deviation
9562,964
perusahaan yang bergerak pada sektor FixedAssetsTurnover
ReturnOnAsset
40
40
0
1
1
17
20
286
,51
7,15
,252
4,562
telekomunikasi dimana laporan keuangan Valid N (listwise) 40

yang digunakan yaitu laporan neraca dan


laporan laba rugi. Penentuan sampel Berdasarkan tabel 4.7 variabel arus
dilakukan dengan metode purposive kas operasi memiliki nilai minimum 1268
sampling untuk membuat kriteria terlebih dan nilai maksimum 36574, nilai rata-rata
dahulu. Adapun Sampel yang digunakan sebesar 11924,00 dengan standar deviasi
dalam penelitian yaitu laporan keuangan sebesar 9562,964. Fixed assets turnover

25
Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 2020
Vol. 1, No. 2, https://doi.org/10.37150/jimat.v1i2.980

memiliki nilai minimum 0 dan nilai maupun tidak antara variabel yang satu
maksimum 1, nilai rata-rata sebesar 0,51 dengan variabel yang lainnya
dengan standar deviasi sebesar 0,252.
Rasio return on asset (ROA) memiliki Tabel 3
nilai minimum 1 dan nilai maksimum 17, Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
nilai rata-rata sebesar 7,15 dengan standar Standardi
deviasi sebesar 4,562 Unstandardized
Coefficients
zed
Coefficien
Collinearity
Statistics
Model ts t Sig.
Std.
B Beta Tolerance VIF
UJI ASUMSI KLASIK Error
(Constant) -20,564 3,808 -5,400 ,000
Log_ArusKa
5,876 1,144 ,492 5,135 ,000 ,330 3,030
Dalam penelitian asumsi klasik yang akan 1 sOperasi
FixedAssetsT
9,106 1,760 ,496 5,174 ,000 ,330 3,030
dilakukan oleh peneliti adalah uji urnover
a. Dependent Variable: ReturnOnAsset
normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji
Heterosskedastisitas, dan Uji Autokorelasi Dari tabel 3 menunjukan hasil perhitungan
nilai tolerance dimana hasil tollerance
Uji Normalitas Data 0,330 nilai tolerance lebih dari 0,10 yang
Pengujian normalitas dalam penelitian berarti ada korelasi antar variabel
yang dilakukan ini adalah untuk menilai independen yang nilainya lebih dari 95%.
apakah data yang digunakan berada dalam Hasil perhitungan variance inflation factor
distribusi data yang normal atau mendekati (VIF) menunjukan tidak ada variabel yang
normal memiliki nilai VIF lebih dari 10. VIF
3,030 < 10, jadi dapat disimpulkan bahwa
Tabel 2 tidak ada multikolonieritas antar variabel
Hasil Uji Kolgomorov-Smirnov independen dalam model regresi.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Uji Heterokedastisitas
Log_ArusKasOperasi ,097 40 ,200* ,962 40 ,192
FixedAssetsTurnover ,114 40 ,200* ,952 40 ,086
ReturnOnAsset ,124 40 ,124 ,950 40 ,077
*. This is a lower bound of the true significance. Uji Heteroskedastisitas Homoskedastisitas
a. Lilliefors Significance Correction
ini dilakukan oleh peneliti untuk melihat
apakah dalam peneliitian terjadi
Dengan menggunakan explor untuk meliat
ketidaksamaan varian dari satu
uji Kolgomorov-Smirnov variabel arus kas
pengamatan ke pengamatan lainnya
operasi memiliki nilai sebesar 0,200 atau
diatas 0,05. Sehingga sudah dapat
dikatakan data dalam distribusi normal.
Untuk variabel fixed assets turnover
sebesae 0,200 > 0,050 dan untuk variabel
return on assets sebesar 0,124 > 0,05 yang
artinya data dalam distribusi normal.
Dikarenakan semua data variabel
penelitian semua sudah dalam distribusi
data yang nomal mana penelitian dapat Grafik 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas
dilanjutkan pada tahap berikutnya dengan
melakukan uji statistik lainnya. Berdasarkan pada gambar diatas,
terlihat bahwa titik-titik menyebar
Uji Multikolinieritas secara acak dan tidak membentuk
suatu pola tertentu dimana persebaran
Uji Multikolinieritas dilakukan dalam merata berada diatas maupun dibawah
penelitian untuk menilai apakah variabel 0 pada sumbu Y. yang dapat ditarik
independent memiliki hubungan erat kessimpulan bahwa tidak terjadi

26
Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 2020
Vol. 1, No. 2, https://doi.org/10.37150/jimat.v1i2.980

heteroskedastisitas sehingga model FixedAssets


Turnover
9,106 1,760 ,496 5,174 ,000 ,330 3,030

regresi layak untuk digunakan. a. Dependent Variable: ReturnOnAsset

Uji Autokorelasi Dari tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa


persamaan regresi berganda penelitian
Uji autokorelasi ini dilakukan peneliti sebagai berikut :
guna menilai apakah dalam model Y = -20,564+5,876X1+9,106X2+ e
regresi yang ada terdapat suatu korelasi Keterangan :
antara kesalahan pengganggu pada Y : Return On Assets
suatu periode dengan periode X1 : Arus Kas Operasi
sebelumny X2 : Fixed Assets Tunrover
e : kesalahan pengganggu (0,05)

Dari persamaan regresi berganda pada


Tabel 4 tabel 5 diatas, diketahui bahwa nilai
Uji Autokolerasi konstanta sebesar -20,564 yang artinya
Model Summaryb bahwa jika arus kas operasi dan fixed
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of Durbin-
the Estimate Watson assets turnover sama dengan nol, maka
1 ,942a ,888 ,882 1,589 ,898
a. Predictors: (Constant), FixedAssetsTurnover, Log_ArusKasOperasi
tingkat return on assets turun sebesar
b. Dependent Variable: ReturnOnAsset
20,564 %. Nilai koefisien regresi dari arus
kas operasi sebesar 5,876 dengan arah
Berdasarkan table 4 yang disajikan diatas positif yang artinya bahwa setiap
bahwa pada Model Summary, terlihat penambahan Rp. 1 arus kas operasi akan
bahwa Durbin-Watson sebesar +0,898 meningkatkan return on assets sebesar
dimana angka D-W ini berada pada 5,876 %. Untuk nilai koefisiensi regresi
rentang antarabatas bawah -2 sampai batas dari fixed assets turnover sebesar 9,106
atas +2 atau -2 < 0,898 < +2 yang dengan arah positif yang artinya setip
artinya bahwa tidak terdapat autokorelasi perputaran 1 periode fixed assets turnover
untuk data-data yang akan dipergunakan maka dapat meningkatkan return on assets
dalam penelitian. Adapun bila dengan sebesar 9,106 %. Koefisiensi memiliki
persamaan 0 < d < dl atau 0 < 0,898 < nilai yang pwositif yang artinya bahwa
1.3908 dinyatakan tidak terjadi terjadi suatu hubungan positif diantara arus
autokorelasi negatif. kas operasi dan fixed assets turnover
terhadap return on assets yaitu dimana
Uji Regresi Berganda semakin naik arus kas operasi dan fixed
Analisi regressi berganada merupakan assets turnover maka retrun on assets akan
analisis yang dilakuakn guna melihat semakin meningkat
seberapa besar pengaruh suatu variabel
independent terhadap variabel dependent Uji Parsial (Uji t)
untuk memprediksi atau meramal kan Uji T atau dikenal juga dengan uji parsial
kenaikan ataupun penurunan suatu merupakan suatu bentuk pengujian
variabel hipotesis yang digunakan untuk menjawab
dugaan sementara. Uji t ini digunakan
Tabel 5 untuk mengukur seberapa besar pengaruh
Hasil Uji Refresi Berganda suatu variabel secara individu antara
Coefficientsa
Standar variabel independent terhadap variabel
Unstandardized dized Collinearity
Model
Coefficients Coeffici
t Sig.
Statistics dependent
ents

B
Std.
Beta
Toleran
VIF
Tabel 7
Error ce
(Constant) -20,564 3,808 -5,400 ,000
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
1 Log_ArusK
5,876 1,144 ,492 5,135 ,000 ,330 3,030 Unstandardized Standardized Collinearity
asOperasi Model t Sig.
Coefficients Coefficients Statistics

27
Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 2020
Vol. 1, No. 2, https://doi.org/10.37150/jimat.v1i2.980

Std.
B Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) -20,564 3,808 -5,400 ,000 Berdasarkan tabel 8 diata dapat dilihat
Log_ArusKa
1 sOperasi
5,876 1,144 ,492 5,135 ,000 ,330 3,030 hasil dari uji ANOVA atau F test, maka
FixedAssetsT
urnover
9,106 1,760 ,496 5,174 ,000 ,330 3,030 dapat dilihat bahwa F hitung sebesar
a. Dependent Variable: ReturnOnAsset 146,421 dengan nilai sig. 0,000 sedangkan
F table sebesar 3,251(perhitungan dengan
Berdasarkah hasil uji t sebagaimana menggunnakan FINV pada Microsoft
terlihat pada table 7 diatas, maka dapat Excel) dengan tingkat signifikansi 0,05.
terlihat hasil untuk variabel arus kas Sebagaimana dengan kriteria pengujian
operasi ( ) nilai dari t hitung adalah yang sudah dibuat sebelumnnya maka
sebesar 5,135 sedangkan t table sebesar dapat diambil sebuah kesimpulan yaitu F
2,026 (perhitungan dengan menggunakan Hitung 146,421 > F Tabel 3,251 maka Ho
TINV pada Microsoft Excel). ditolak. Yang artinya bahwa variabel
Sebagaimana dengan kriteria pengujian independen dalam hal ini arus kas operasi
yang telah dibuat sebelumnya maka dapat dan fixed assets turnover secara bersama-
ditarik kesimpulan bahwa t hitung 5,135 > sama memiliki pengaruh terhadap return
t table 2,026 maka Ho ditolak dengan nilai on assets
sig. 0,000 < taraf signifikansi 0,05 (5%)
yang artinya terdapat pengaruh yang Koefisien Determinasi
signifikan. Sehingga secara parsial arus
kas operasi memiliki pengaruh signifikan Analisis terhadap Koefisien determinasi
terhadap return on assets pada perusahaan digunakan sebagai cara untuk melihat dan
yang bergerak di sektor telekomunikasi mengetahui seberapa besar pengaruh dari
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. arus kas operasi dan fixed assets turnover
terhadap return on assets (ROA)
Adapun untuk hasil pengujian variabel Tabel 9
fixed assets turnover ( ) nilai t hitung Koefisien Determinasi
5,174 > t table 2,206 maka Ho ditolak Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-
dengan nilai sig. 0,000 < taraf signifikansi Estimate Watson
a
1 ,942 ,888 ,882 1,589 ,898
0,05 yang artinya terdapat pengaruh a. Predictors: (Constant), FixedAssetsTurnover, Log_ArusKasOperasi
signifikan. Sehingga secara parsial fixed b. Dependent Variable: ReturnOnAsset

assets turnover memiliki pengaruh yang


signifikan terhadap return on assets Berdasarkan hasil pengolahan data yang
diteliti oleh peneliti pada table 4.14. dapat
Uji Simultan (Uji F) terlihat bahwa hasil analisis perhitungan
terhadap koefisiensi determinasi sebesar
Uji F atau uji simultan merupakan salah 0,888 atau 88,8 %,.diatas maka dapat
satu dari uji hipotesis yang biasa diambil suatu kesimpulan bahwa variabel
digunakan untuk menguji seberapa besar Arus Kas Operasi dan Fixed Assets
pengaruh variabel independent bila Turnover memberikan kontribusi dan data
dilakukan pengujian secara bersamaan menjelaskan return on assets sebesar 88,8
terhadap variabel dependent % dan sisainya sebesar 11,2 % dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti
Tabel 8 oleh peneliti seperti piutang, persedian,
Hasil Uji Simultan (Uji F) hutang, modal dan lain-lain
ANOVAa
Sum of Mean
Model Df F Sig.
Squares Square PEMBAHASAN
Regression .065 2 .033 110.597 .000b
1 Residual .011 37 .000
Total .076 39
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), PerputaranPiutang, PerputaranPersediaan

28
Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 2020
Vol. 1, No. 2, https://doi.org/10.37150/jimat.v1i2.980

Pengaruh Arus Kas Operasi dan Fixed merupakan bagian yang penting dan
Assets Turnover teradap Retun On mampu meberikan kontribusi terhadap
Assets keuangan perusaahan bila digunakan
Berdasarkan dengan hasil dari pengujian secara efektif dan efisien gunamembantu
terhadap variabel penelitian yang perushaan meningkatkan return on assets.
kemudian diuraikan dalam pembahasan.
Didapatkan hasil bahwa untuk variabel Pengruh Arus Kas Operasi dan Fixed
arus kas operasi berdasarkan uji t Assets Turnover terhadap Return On
diketahui t hitung 5,135 > t table 2,026 Assets
maka Ho ditolak dengan nilai sig. 0,000 < Berdasarkan pada analisis statistik yang
taraf signifikansi 0,05 (5%) yang artinya telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan. Dari secara parsial arus kas operasi dan fixed
hasil tersebut menunjukan bahwa arus kas assets turn over berpengaruh secara
operasi berpengaruh signifikan terhadap signifikan terhadap return on assets. Dan
return on assets. Hal ini berarti bahwa arus berdasarkan pengujian secara simultan
kas operasi yang ada pada perusahaan dengan menggunakan uji f maka
memberikan pengaruh terhadap retun on ditemukan hasil yaitu F Hitung 146,421 >
assets perusahaan dalam suatu periode. F Tabel 3,251 maka Ho ditolak. Yang
Pengaruh Fixed Assets Turnver artinya bahwa variabel independen dalam
terhadap Return On Assets hal ini arus kas operasi dan fixed assets
Berdasarkan pembahasan dan uraian yang turnover secara bersama-sama memiliki
telah dilakukan sebelumnya untuk menguji pengaruh terhadap return on assets pada
variabel fixed assets turnover secara perusahaan yang bergerak pada sektor
parsial maka didapatkan hasil bahwa t telekomunikasi yang terdaftar di Bursa
hitung 5,174 > t table 2,206 maka Ho Efek Indonesia. Sehingga berdasarkan
ditolak dengan nilai sig. 0,000 < taraf hasil penelitian bahwa arus kas operasi
signifikansi 0,05 yang artinya terdapat perusahaan pada suatu periode dan fixed
pengaruh signifikan. Sehinggadapat assets turnover yang terjadi pada
diambil sebuah kesimpulan baha secara perusahaan atas investasi aktiva tetap yang
parsial fixed assets turnover memiliki dilakukan mampu memberikan kontribusi
pengaruh yang signifikan terhadap return bagi retun on assets perusahaan. Adapun
on assets pada perusahaan yang bergerak Arus kas operasi dan fixed assets turnover
pada sektor telekomunikasi yang terdaftar dapat menjelaskan sebesar 88,8 %
di Bursa Efek Indonesia. Hal ini tidak sedangkan sisanya sebesar 11,2 %
sejalan dengan apa yang telah diteliti oleh dijelakan oleh factor-faktor lain yang tidak
Dewi Suhartiningsih (2012:16) dengan dijelakan dalam penelitian ini, seperti:
hasil penelitian bahwa perputaran aktiva piutang, persedian, hutang, modal dan
tetap tidak berpengaruh terhadap lain-lain
profitabilitas perusahaan karena
mempunya nilai signifikan lebih dari KESIMPULAN DAN SARAN
0,05.dan hasil Ari Bramasto (2010:228) Kesimpulan
yang menyatakan bahwa perputaran aktiva Berdasarkan pada hasil penelitian yang
tetap tidak berpengaruh signifikan. dilakukan peneliti dengan melakukan
analisis terhadap data-data yang tersedia
Berdasarkan penelitian bahwa fixed assets berkaitan dengan bagaimana pengaruh arus
turnover atau perputaran aktiva tetap kass operasi dan fixed assets turnover
memiliki pengaruh signifikan terhadap terhadap return on assets pada sektor
retun on assets. Sehingga investasi aktiva telekomunikasi yang terdaftar di Bursa
tetap yang dilakukan perusahaan yang Efek Indonesia seperti yang sudah
bergerak pada sektor telekomunikasi dituangkan dan dibahas pada Bab

29
Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 2020
Vol. 1, No. 2, https://doi.org/10.37150/jimat.v1i2.980

sebelumnya maka dalam hal ini penulis


mengambil sebuah kesimpulan bahwa: Saran
1. Berdasarkan pada penelitian yang Berdasarkan hasil penelitian yang telah
telah dilakukan sebelumnya maka penulis lakukan pada perusahaan yang
dapat diambil kesimpulan bahwa arus bergerak pada bidang Sektor
kas operasi sangat penting bagi telekomunikasi maka penulis mencoba
perusahaan untuk dikelola secara baik memberikan saran pada, yaitu:
oleh manajemen agar mampu 1. Hasil penelitian yang dilakkan peneliti
memperoleh arus kas operasi yang pada sektor telekomunikasi yang
positif karena ketika dilakukan diwakili oleh PT. Telekomunikasi
pengujian terhadap arus kas operasi Indonesia (Persero),Tbk dan PT. XL
memiliki pengaruh yang sangat AXIATA,Tbk terhadap arus kas
signifikan terhadap return on assets operasi menunjukan hasil bahwa arus
perusahaan dalam hal ini perusahaan kas yang positif mampu memberikan
yang bergerak pada sektor peranan yang penting dalam aktivitas
telekomunikasi yang terdaftar di Bursa operasi dan kinerja keuangan
Efek Indonesia pada tahun 2009-2013. perusahaan. oleh karena itu
2. Berdasarkan hasil penelitian yang perusahaan dalam sektor
dilakukan terlihat bahwa aktiva tetap telekomunikasi harus menjaga arus
memiliki peranan penting bagi kas operasi agar positif dengan
kelangsungan kegiatan usaha. dimana meningatkan kinerja perusahaan
perusahaan yang bergerak pada sektor dengan melakukan efesiensi dan
telekomunikasi perlu untuk pengurangan beban operasi
membangun akiva tetap, melakukan perusahaan ataupun aktivitas lainnya
perbaikan, perawatan berkala serta yang berkaitan dengan arus kas keluar
penggantian dan moderenisasi atas yang diikuti dengan peningkatan
aktiva tetap perusahaan sebagai langka pendaapatan, tinggi sebagai sumber
peningkatan kinerja dan pelayanan adri kas masuk perusahaan
jasa telekomunikasi serta bagaimana berdasarkan aktivitas operasi.
tingkat perputaran aktiva tetap 2. Hasil penelitian yang penulis lakukan
perusahaan atau fixed assets turnover pada sektor telekomunikassi yang
yang terjadi pada suatu periode. ini diwakili oleh PT. Telekomunikasi
dikarenakan ketika dilakukan Indonesia (Persero),Tbk dan PT. XL
pengujian terhadap fixed assets AXIATA,Tbk peneliti memiliki saran
turnover memberikan pengaruh yang agar perusahan mampu mengelola
signifikan bagi return on assets pada aktiva tetap secara efektif dan efisien
perusahaan yang bergerak pada sektor sebelum masa manfaatnya habis
telekomunikasi yang terdaftar di Bursa dikarenakan aktiva tetap menjadi aset
Efek Indonesia tahun 2009-2013. terbesar bagi perusahaan pada sektor
3. Berdasarkan hasil penelitian yang ini dibandingkan asset lainnya yang
dilakukan sebelumnya dan melihat dimiliki perusahaan dalam
pentingnya arus kas operasi dan fixed menjalankan aktivitas usahanya
assets turnover maka ketika dilakukan Dalam pemberian pelayanan jasa
pengujian secara simultan antara arus telekomunikasi kepada masyarakat
kas operasi dan fixed assets turnover perusahaan perlu untuk melakukan
memberikan pengaruh terhadap return pemerikaan dan perbaikan terhadap
on assets secara signifikan pada aktiva tetap yang dimiliki untuk
perusahaan yang bergerak pada sektor menaikan kualitas pelayanan.
telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Perusahaan pun memungkinkan untuk
Efek Indonesia pada tahun 2009-2013. menukarkan aktiva tetap yang dimiliki

30
Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 2020
Vol. 1, No. 2, https://doi.org/10.37150/jimat.v1i2.980

perusahaan dengan aktiva tetap yang Terdaftar Dalam Indeks Emiten


sejenis, ataupun aktiva lainnya atau LQ45 Tahun 2008 – 2010.
melakukan penjualan aktiva yang Semarang. 1-18
dimiliki oleh perusahaan apabila Fahmi, Irfan. 2012. Analisis Laporan
aktiva tersebut tidak produktif dan Keuangan, Cetakan Ke-2.
terpakai. Hal ini diperlukan karena Bandung: CV Alfabeta.
karakteristik dari aktiva tetap yang Harmono. 2011. Manajemen Keuangan
akan mengalami penurunan masa Berbasis Balance Scorecard
manfaat dan penuyusutan setiap Pendekatan Teori, Kasus, dan
waktunya yang mengakibantkan Bisnis Cetakan Ke-2. Jakarta: PT
muculnya beban penyusutan dan juga Bumi Askara.
beban reparasi atau perbaikan bila Hanafi , H., Mamduh, Halim Abdul. 2012.
aktiva yang dimiliki perusahaan Analisis Laporan Keuangan Edisi
tersebut mengalami kerusakaan serta Kedua Cetakan Kedua.
perawatan rutin. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
3. Berdasarkan hasil penelitian dalam Harahap. S., Syafri. 2002. Akuntansi
hal ini peneliti memberikan saran Aktiva Tetap: Akuntansi, Pajak,
untuk perkembangan return on assets Revaluasi, Leasing Cetakan Ke-4.
dimana perusahaan agar terus Jakarta: Raja Grafindo Persada.
meningkatkan pelayanan yang lebih Harahap. S,. Syafri 2013. Analisis Atas
baik sehingga perusahaan mampu Laporan Keuangan Cetakan Ke-11.
meningkatkan pendapatan perusahaan Depok: PT Rajagrafindo Persada.
serta melakukan efesiensi terhadap Hery. 2009. Teori Akuntansi, Edisi
beban operasi perusahaan serta Pertama, Cetakan Ke-1. Jakarta:
menciptakan arus kas berdasarkan Prenada Media Group.
aktivitas operasi yang berimbang Ikatan Akuntan Indonesia.2012. Standar
antara kas masuk dengan kas keluar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni
sehingga arus kas dalam posisi positif 2012. Jakarta: Ikatan Akuntansi
serta mampu untuk mendorong Keuangan.
perusahaan memperoleh laba yang Ikhsan, Arfan. 2009. Pengantar Praktik
lebih tinggi. Serta mengefektifkan Akuntansi,Edisi Pertama Cetakan
penggunaan aktiva tetap secara Ke-1. Yogyakarta : Graha Ilmu.
optimal sehingga menghasilkan fixed Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen
assets turnover yang lebih baik Keuangan, Cetakan Ke-2, Jakarta:
sehingga perusahaan dapat terus Prenada Media Group.
meningkatkan return on assets Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset
Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Erlangga
Bramasto, Ari. 2010. “Majalah Ilmiah Kieso, E. Donald., Weygandt, J. Jerry,.
Unikom”. Analisis Perputaran Dan Warfield, D. Terry. 2007.
Aktiva Tetap dan Perputaran Akuntansi Intermediate Edisi Ke-
Piutang Kaitannya Terhadap 12. Jakarta: Wrlangga.
Return On Assets Pada PT. Pos Martini, D., Veronica. S., Whardani, R.,
Indonesia (Persero) Bandung. 9. NPS. S. Veronica., Tanujaya. E.
(2). 215-230 2012. Akuntansi Keuangan
Dini, A. Wulan., Indarti, IIn. 2011. Menengah Berbasis PSAK.
“Pengaruh Net Profit Margin Jakarta: Salemba Empat
(NPM), Return On Assets (ROA) Munawir, S.. 2007. Analisis Laporan
Dan Return On Equity (ROE) Keuangan Edisi Keempat Cetakan
Terhadap Harga Saham Yang Ke-14,Yogyakarta:Liberty

31
Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 2020
Vol. 1, No. 2, https://doi.org/10.37150/jimat.v1i2.980

Muljo, H Harjono. 2007. Penuntun Belajar Edisi ke-10. Jakarta: Salemba


Akuntansi Keuangan Menengah, Empat
Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Supranto., dan Limakrisna, Nandan. 2012.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah
Prihadi, Toto. 20. Analisis Laporan Untuk Menyusun Skripsi, Tesis,
KEuangan Teori dan Aplikasi dan Disertasi Edisi Ke-2. Jakarta:
Cetakan Ke-3. Jakarta: PPM Mitra Wacana Media
Manajemen. Sutrisno, H. 2007. Manajemen Keuangan
Rochaety, Ety., Tresnati, Ratih., dan Teori, Konsep, dan Aplikasi, Edisi
Latief, Abdulah M. 2007. Pertama, Cetakan ke-3.
Metodologi Penelitian Bisnis Yogyakarta: Ekonisia.
Dengan Aplikasi SPSS, Edisi Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis,
Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Cetakan Ke-15. Bandung: Alfabeta.
Media. Suhartiningsih, Dwi. 2012. “Artikel
Rudianto. 2009. Pengantar Akuntansi Ilmiah”. Pengaruh Perputaran
Konsep dan Teknik Penyusunan Piutang, Perputaran Persediaan,
Laporan Keuangan. Jakarta: Perputaran Aktiva Tetap, dan
Erlangga Perputaran Total Aktiva terhadap
Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS Profitabilitas Pada Perusahaan
pada Statistik Parametrik. Jakarta: Makanan dan Minuman Yang
Gramedia Terdapftar BEI. 1-21
Sarwono, Jonathan., dan Suhayati Ely. Tampubolon, P. Manahan. 2005.
2010. Riset Akuntansi Manajemen Keuangan (Finance
Menggunakan SPSS Cetakan Management) Cetakan Pertama.
Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Bogor: Ghalia Indonesia.
Simamora, Henry. 2000. Akuntansi Basis Wild, John J., K. R. Subramanyam, dan
Pengambilan Keputusan Bisnis Robert F. Halsey. 2004. Financial
Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Statement Analysis. The McGraw-Hill
Empat Companies Inc., diterjemahkan oleh
Subramansyam, K. R., dan Wild , J. John. Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyu
2010. Financial Statement Analysis Harahap. 2005. Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

32

You might also like