Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

ARGIPA (Arsip Gizi dan Pangan). 2021. Vol. 6, No.

2: 95-110
Available online on https://journal.uhamka.ac.id/index.php/argipa
p-ISSN 2502-2938; e-ISSN 2579-888X
DOI: 10.22236/argipa.v6i2.6212

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI GIZI MENGGUNAKAN MEDIA


PODCAST TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP
MENGENAI OBESITAS PADA REMAJA

The effect of nutritional education using podcast media on knowledge and attitudes
on obesity in adolescents

Aisyah Fajrin Muthmainnah1)*, Nur Setiawati Rahayu2), Izna Nurdianty Muhdar2)


1 Indonesian Medical Education and Research Institute Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia
2 Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka,
Jakarta, Indonesia
*Email korenpondensi: aisyfmr@gmail.com

Submitted: 3 Februari 2021 Revised: 14 Juni 2021 Accepted: 13 September 2021


Muthmainnah, A. F., Rahayu, N. S., & Muhdar, I. N. (2021). The effect of nutritional education using
How to
podcast media on knowledge and attitudes on obesity in adolescents. ARGIPA (Arsip Gizi Dan
cite:
Pangan), 6(2), 95-110. https://doi.org/10.22236/argipa.v6i2.6212

ABSTRACT
Obesity is a nutritional problem in adolescents nowadays. Obesity can increase risk of non-
communicable diseases such as hypertension, cardiovascular disease, diabetes mellitus, cancer,
osteoporosis and others which have implications for decreasing productivity and life expectancy. One
factor of obesity is the lack of knowledge and information related obesity. Therefore, nutrition
education using media that has been close to adolescents must be utilized in order to prevent obesity
in adolescents. This research was a quasy experimental study with a non-equivalent control group
design in 68 X-grade Labschool Kebayoran teenagers. Subjects were divided into 2 groups: 34 subjects
as experimental group and 34 subjects as control group. In the experimental group podcasts and
booklets were given for 1 week. Whereas, the control group was given a booklet without podcasts.
Knowledge and attitude data related to balanced nutrition messages about obesity in adolescents were
obtained from primary data in the form of questionnaires. The results of the study showed that there
was influence of increased knowledge in the experimental group and the control group. There was an
effect of increasing attitude in the experimental group and the control group. Meanwhile, there was
difference in the effect of the experimental group with the control group on knowledge but there was
no difference in the effect of the experimental group with the control group on attitudes. As
conclusion that both the podcast and booklet media and without the podcast media related balanced
nutrition messages about obesity in adolescents can improve knowledge and attitudes. Therefore,
podcasts and booklets are considered as an effective media in providing nutrition education for
balanced nutrition messages about obesity in adolescents.

Keywords: Podcast, Booklet, Obesity, Knowledge, Attitude

ABSTRAK
Obesitas merupakan salah satu masalah gizi pada remaja saat ini. Akibat dari
obesitas adalah meningkatnya risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi, penyakit
kardiovaskuler, diabetes melitus, kanker, osteoporosis, dan lain-lain yang berimplikasi pada
penurunan produktivitas dan usia harapan hidup. Salah satu faktor terjadinya obesitas

95
adalah kurangnya pengetahuan dan informasi yang didapatkan remaja tentang obesitas.
Oleh karena itu, edukasi gizi menggunakan media yang selama ini dekat dengan remaja
harus dimanfaatkan dalam rangka pencegahan obesitas pada remaja. Jenis penelitian yang
dilakukan adalah quasy experimental menggunakan desain penelitian non-equivalent control
group design pada remaja SMA Labschool Kebayoran kelas X sebanyak 68 remaja. Subjek
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 34 subjek menjadi kelompok eksperimen dan 34 subjek
menjadi kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diberikan podcast dan booklet yang
diberikan pendampingan selama 1 minggu, sedangkan pada kelompok kontrol diberikan
booklet tanpa podcast. Data pengetahuan dan sikap terkait pesan gizi seimbang mengenai
obesitas pada remaja diperoleh dari data primer berupa kuesioner. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa terdapat pengaruh peningkatan pengetahuan pada kelompok ekperimen
dan kelompok kontrol. Terdapat pengaruh peningkatan sikap pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Selain itu, terdapat perbedaan pengaruh pada kelompok ekperimen
dengan kelompok kontrol terhadap pengetahuan, namun tidak terdapat perbedaan
pengaruh pada kelompok ekperimen dengan kelompok kontrol terhadap sikap. Dapat
disimpulkan bahwa baik media podcast dan booklet maupun media booklet tanpa podcast
terkait pesan gizi seimbang mengenai obesitas pada remaja dapat meningkatkan
pengetahuan dan sikap. Maka dari itu, podcast dan booklet dianggap sebagai media yang
efektif digunakan dalam memberikan edukasi gizi berupa pesan gizi seimbang mengenai
obesitas pada remaja.

Kata Kunci: Booklet, Obesitas, Pengetahuan, Podcast, Sikap

PENDAHULUAN kegemukan atau obesitas pada tahun


Usia remaja (10-18 tahun) merupa- 2016. Hasil Riskesdas tahun 2013
kan periode rentan gizi yang salah menemukan bahwa prevalensi gemuk
satunya adalah gizi lebih. Gizi lebih pada remaja umur 16–18 tahun di
pada remaja ditandai dengan berat Indonesia sebanyak 7,3% yang terdiri
badan yang relatif berlebihan bila atas 5,7% gemuk dan 1,6% obesitas.
dibandingkan dengan usia atau tinggi Terjadi kecenderungan prevalensi
badan remaja sebaya, sebagai akibat remaja gemuk naik dari 1,4% pada
terjadinya penimbunan lemak yang tahun 2007 menjadi 7,3% pada tahun
berlebihan dalam jaringan lemak tubuh 2013. Provinsi dengan prevalensi
(Aini, 2013). Obesitas di kalangan anak- gemuk tertinggi adalah DKI Jakarta
anak, remaja, dan orang dewasa telah yaitu sebesar 4,2%. Proporsi kekurusan
muncul sebagai salah satu masalah indeks masa tubuh menurut umur
kesehatan masyarakat paling serius di (IMT/U) usia 16-18 tahun menurut
abad ke-21. Prevalensi obesitas di kabupaten/kota, Jakarta Selatan
seluruh dunia telah meningkat secara merupakan prevalensi dengan obesitas
mencolok selama 3 dekade terakhir tertinggi dibandingkan wilayah kota
(Han dan Kimm, 2010 dalam Güngör, Jakarta lainnya yaitu sebesar 9,3%
2014). (Kemenkes, 2013). Berdasarkan
Lebih dari 340 juta anak dan remaja penelitian terdahulu yang dilakukan
berusia 5–19 tahun mengalami oleh Handari dan Loka (2017) diketahui

96
bahwa dari 111 subjek siswa sekolah Kurangnya pengetahuan gizi
SMA Labschool Kebayoran, 60 di sehingga salah dalam menentukan
antaranya mengalami overweight dan 5 makanan akan berdampak pada status
subjek mengalami obesitas. Dari hasil gizi di kemudian hari (Arisman, 2014).
statistik penelitian tersebut, terdapat Semakin berkembangnya teknologi
kecenderungan siswa yang berumur informasi dan munculnya akses
>15 tahun yang mengalami gizi lebih informasi menjadikan para remaja
(84,4%). semakin mudah mendapatkan
Tubuh memerlukan energi sebagai informasi tentang pengetahuan gizi
bahan bakar untuk beraktivitas sehari- seimbang khususnya masalah obesitas
hari. Apabila konsumsi energi dari pada remaja. Melalui internet kita dapat
makanan dan minuman yang melebihi melakukan banyak aktivitas seperti
energi yang dibutuhkan oleh tubuh berbisnis, pendidikan, membayar
atau tidak sama dengan pengeluaran tagihan, mencari pekerjaan dan
energi yang seimbang, energi tersebut terutama hiburan (Enrico, 2011).
akan disimpan oleh tubuh sebagai Media memegang peranan penting
cadangan energi. Cadangan energi yang dalam komunikasi dengan menjalankan
semakin hari semakin menumpuk fungsinya yaitu pendidikan. Di dalam
inilah yang akan menyebabkan era teknologi seperti ini khalayak dapat
terjadinya kegemukan. Selain ketidak- memilih teknologi yang sesuai dengan
seimbangan energi yang masuk, faktor kebutuhan atau karakter masing-
lain yang dapat menyebabkan individu masing individu. Khalayak dapat
menjadi gemuk yaitu faktor genetik, mengakses informasi sebagai pendi-
lingkungan dan gaya hidup, gangguan dikan bagi individu melalui teknologi
pola makan, kesehatan, dan obat-obatan informasi yang serba lengkap dan cepat,
(Mumpuni & Wulandari, 2010). contohnya di internet kita dapat
Menurut Mumpuni & Wulandari menemukan banyak sekolah dan kursus
(2010), beberapa penyakit degeneratif daring dan bentuk-bentuk lainnya
yang baik secara langsung maupun (Enrico, 2011).
tidak langsung disebabkan oleh obesitas Salah satu media konten audio yang
di antaranya diabetes melitus tipe 2, merupakan basis siaran radio,
jantung koroner, hipertensi, serangan berpotensi untuk dikembangkan di
jantung, serta penyakit tidak menular ranah internet. Selain menyambung-
lainnya seperti penuaan otak, serta siarkan program melalui live streaming
gangguan selama kehamilan. Obesitas di situs radio daring, program-program
merupakan salah satu penyebab dari radio juga dapat didistribusikan melalui
berbagai penyakit degeneratif yang youtube, media sosial, atau secara
tingkat mortalitasnya tinggi (Arisman, podcast. Podcast merupakan transformasi
2004). digital dari radio, tetapi tidak
menyiarkan audio secara linear, tetapi

97
sesuai permintaan. Konten podcast METODE
audio tersedia cukup banyak dengan Penelitian ini merupakan
kualitas yang semakin baik. Selain itu, penelitian kuantitatif dengan studi
terdapat layanan aplikasi khusus yang quasy experiment yang menggunakan
memudahkan khalayak untuk rancangan non-equivalent control group.
mengakses konten podcast audio Pada rancangan ini, kelompok
(Fadilah et al., 2017). Menurut eksperimen diminta mendengarkan
Geoghegan & Klass (2007), potensi podcast dan membaca booklet mengenai
podcast terletak pada keunggulannya; pesan gizi seimbang terkait obesitas
dapat diakses secara otomatis, mudah pada remaja, sedangkan pada
dan kontrol ada di tangan konsumen, kelompok kontrol hanya diberikan
dapat dibawa-bawa, dan selalu tersedia. booklet mengenai pesan gizi seimbang
Menurut hasil survey findings terkait obesitas pada remaja.
Podcast User Research in Indonesia 2018 Pada kedua kelompok, pemilihan
yang dilakukan oleh Eka (2018), sampel menggunakan teknik purposive
sebanyak 68% orang Indonesia sudah sampling dengan kriteria inklusi: siswa
mengenal podcast sebagai saluran bersedia menjadi subjek, kelas X, dan
informasi berbasis audio. Sebanyak 43% memiliki smartphone, sedangkan
subjek menunjukkan minatnya untuk kriteria eksklusi meliputi siswa yang
mendengarkan podcast secara teratur. tidak hadir saat proses skrining dan
Dilihat dari segi ketertarikan untuk tidak bersedia melanjutkan penelitian.
memilih podcast atau radio sebanyak Penelitian dilakukan dengan
53% subjek menilai radio dan podcast melakukan pre-test sebelum diberikan
sebagai konten audio yang menarik. edukasi gizi dan setelah diberikan
Berdasarkan latar belakang di atas, edukasi gizi dilakukan post-test untuk
maka peneliti tertarik untuk melakukan melihat hasil atau pengaruh dari
penelitian tentang pengaruh pemberian intervensi yang dilakukan pada kedua
edukasi gizi terkait pesan gizi seimbang kelompok.
menggunakan media podcast terhadap Pada kelompok eksperimen,
peningkatan pengetahuan dan sikap peneliti membuat grup chat yang
mengenai obesitas pada remaja di SMA bertujuan untuk memberi info terkait
Labschool Kebayoran. waktu rilis podcast. Subjek diminta
Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mendengarkan podcast dalam
mengetahui pengaruh pemberian rentang waktu satu minggu setelah
edukasi terkait pesan gizi seimbang pre-test. Untuk memastikan subjek
terhadap peningkatan pengetahuan mendengarkan podcast, peneliti meng-
dan sikap mengenai obesitas pada haruskan subjek untuk membuat
remaja di SMA Labschool Kebayoran resume terkait materi yang rilis pada
pada Tahun 2019. waktu tersebut yang nantinya
dikirimkan melalui e-mail peneliti.

98
Pemberian materi podcast adalah pada pengetahuan terkait pesan gizi
sebanyak 5 kali rilis dengan materi seimbang mengenai obesitas. Pada
yang berbeda. Durasi setiap pertanyaan pengetahuan soal 7, soal,
pemberian podcast yaitu kurang dari 9, soal 13, dan soal 14 terdapat hasil
30 menit. Setelah jangka waktu post-test yang mengalami perubahan
seminggu, subjek diberikan booklet hingga 100%, sedangkan sebanyak
untuk dibaca selama 15 menit 17,6% subjek masih menjawab salah
sebelum dilakukan post-test. Setelah pada soal 16.
selesai membaca, peneliti kembali Tabel 2 merupakan hasil pre-test
mengukur pengetahuan subjek terkait dan post-test pada soal pengetahuan,
pesan gizi seimbang mengenai yaitu kemampuan subjek dalam
obesitas pada remaja. menjawab pertanyaan terkait pesan
gizi seimbang mengenai obesitas pada
HASIL remaja. Pada kelompok ini subjek
Karakteristik Subjek diberikan edukasi gizi menggunakan
Jumlah sampel pada kelompok media booklet.
eksperimen dan kelompok kontrol Perubahan pengetahuan gizi pada
masing-masing adalah 34 orang. kelompok perlakuan booklet terlihat
Karakteristik subjek berdasarkan jenis cenderung ke arah yang lebih positif,
kelamin dapat dilihat pada Tabel 1. seperti pada soal 3, soal 7, dan soal 8
Berdasarkan Tabel 1, distribusi yang mengalami perubahan sampai
karakteristik remaja berdasarkan usia 100%. Sedangkan pada soal 1 dan 16
diketahui sebagian besar remaja berusia saat post–test subjek yang dapat
15 tahun (98,5%). Berdasarkan jenis menjawab dengan benar sebanyak
kelamin, sebagian besar remaja adalah 50% dan 64,7%.
perempuan (60,3%). Distribusi Subjek Berdasarkan
Sikap Gizi Seimbang Mengenai
Distribusi Subjek Berdasarkan
Obesitas pada Kelompok
Pengetahuan Gizi Seimbang
Eksperimen
Mengenai Obesitas pada
Kelompok Eksperimen Tabel 3 merupakan hasil pre-test
Tabel 2 merupakan hasil pre-test dan post-test pada soal sikap, yaitu
dan post-test pada soal pengetahuan, skor yang diperoleh dari penjumlahan
yaitu kemampuan subjek dalam nilai jawaban dari butir–butir
menjawab pertanyaan terkait pesan pertanyaan khusus untuk mengukur
gizi seimbang mengenai obesitas pada sikap terkait pesan gizi seimbang
remaja. Pada kelompok ini subjek mengenai obesitas pada remaja. Pada
diberikan edukasi gizi menggunakan kelompok ini subjek diberikan
media podcast dan booklet. edukasi gizi menggunakan media
Berdasarkan Tabel 2 terlihat podcast dan booklet.
adanya perubahan ke arah positif

99
Tabel 1.
Distribusi karakteristik remaja kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
berdasarkan usia dan jenis kelamin
Karakteristik Remaja Jumlah %
Usia
15 tahun 67 98,5
16 tahun 1 1,5
Jenis Kelamin
Laki – laki 27 39,7
Perempuan 41 60,3

100
Tabel 2.
Distribusi pengetahuan pesan gizi seimbang mengenai obesitas pada kelompok eksperimen dan
kontrol

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol


Variabel
Pre–test Post– test Pre-test Post-test
Penge-
Benar Salah Benar Salah Benar Salah Benar Salah
tahuan
n % n % n % n % n % n % n % n %
Soal 1 12 35,3 22 64,7 32 94,1 2 5,9 8 23,5 26 76,5 17 50 17 50
Soal 2 18 52,9 16 47,1 30 88,2 4 11,8 25 73,5 9 26,5 33 97,1 1 2,9
Soal 3 31 91,2 3 8,8 33 97,1 1 2,9 31 91,2 3 8,8 34 100 0 0
Soal 4 24 70,6 10 29,4 33 97,1 1 2,9 19 55,9 15 44,1 25 73,5 9 26,5
Soal 5 25 73,5 9 26,5 32 94,1 2 5,9 25 73,5 9 26,5 32 94,1 2 5,9
Soal 6 21 61,8 13 38,2 32 94,1 2 5,9 22 64,7 12 35,5 31 91,2 3 8,8
Soal 7 27 79,4 7 20,6 34 100 0 0 28 82,4 6 17,6 34 100 0 0
Soal 8 27 79,4 7 20,6 33 97,1 1 2,9 31 91,2 3 8,8 34 100 0 0
Soal 9 10 29,4 24 70,6 34 100 0 0 8 23,5 26 76,5 32 94,1 2 5,9
Soal 10 19 55,9 15 44,1 32 94,1 2 5,9 21 61,8 13 38,2 30 88,2 4 11,8
Soal 11 21 61,8 13 38,2 33 97,1 1 2,9 22 64,7 12 35,5 31 91,2 3 8,8
Soal 12 28 82,4 6 17,6 32 94,1 2 5,9 23 67,6 11 32,4 32 94,1 2 5,9
Soal 13 22 64,7 12 35,3 34 100 0 0 29 85,3 5 14,7 33 97,1 1 2,9
Soal 14 31 91,2 3 8,8 34 100 0 0 31 91,2 3 8,8 33 97,1 1 2,9
Soal 15 12 35,3 22 64,7 31 91,2 3 8,8 19 55,9 15 44,1 31 91,2 3 8,8
Soal 16 12 35,3 22 64,7 28 82,4 6 17,6 8 23,5 26 76,5 22 64,7 12 35,3

Berdasarkan Tabel 3 perubahan jawaban dari butir–butir pertanyaan


sikap terkait pesan gizi seimbang khusus untuk mengukur sikap terkait
mengenai obesitas pada remaja pada pesan gizi seimbang mengenai obesitas
kelompok eksperimen terlihat beragam. pada remaja.
Sikap pada soal 1 yang merupakan Berdasarkan Tabel 3 terlihat subjek
pernyataan positif hampir seluruhnya menunjukkan perubahan sikap ke arah
menjawab setuju yaitu sekitar 97,1%. yang positif. Pada soal 5 yang
Sebanyak 23,5% masih banyak yang merupakan pertanyaan negatif, saat
menjawab setuju pada soal 3 yang diberikan post-test sebanyak 20,6%
merupakan pernyataan negatif. Namun subjek masih menjawab setuju. Adapun
hal tersebut masih memperlihatkan pada soal 2 yang merupakan
adanya perubahan sikap ke arah positif. pertanyaan negatif, sebanyak 97,1%
Distribusi Subjek Berdasarkan Sikap subjek sudah menjawab tidak setuju.
Gizi Seimbang Mengenai Obesitas Namun hal tersebut masih
pada Kelompok Kontrol menunjukkan bahwa terdapat
perubahan sikap ke arah yang lebih
Tabel 3 menunjukkan hasil pre-test
positif.
dan post-test pada soal sikap, yaitu skor
yang diperoleh dari penjumlahan nilai

101
Tabel 3.
Distribusi sikap gizi seimbang
mengenai obesitas pada kelompok eksperimen dan kontrol
Eksperimental Kontrol
Variabel Pre – test Post – test Pre-test Post-test
Sikap Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif
n % n % n % n % 10 29,4 24 70,6 1 2,9 33 97,1
Soal 1 10 29,4 24 70,6 1 2,9 33 97,1 23 67,6 11 32,4 32 94,1 2 5,9
Soal 2 23 67,6 11 32,4 32 94,1 2 5,9 10 29,4 24 70,6 26 76,5 8 23,5
Soal 3 10 29,4 24 70,6 26 76,5 8 23,5 24 70,6 20 29,4 31 91,2 3 8,8
Soal 4 24 70,6 20 29,4 31 91,2 3 8,8 8 23,5 26 76,5 27 79,4 7 20,4
Soal 5 8 23,5 26 76,5 27 79,4 7 20,4 21 61,8 13 38,2 31 91,2 3 8,8
Soal 6 21 61,8 13 38,2 31 91,2 3 8,8 10 29,4 24 70,6 1 2,9 33 97,1

Pengaruh Kelompok Eksperimen yaitu 10,00 dengan standar deviasinya


dan Kelompok Kontrol terhadap 1,826. Dari hasil uji statistik diperoleh
Perubahan Pengetahuan terkait nilai probabilitas sebesar 0,000 artinya
Pesan Gizi Seimbang mengenai
pada alfa 5% terdapat pengaruh dari
Obesitas
media podcast dan booklet terhadap
Analisis ini digunakan untuk
perubahan pengetahuan pesan gizi
mengetahui pengaruh dari pemberian
seimbang mengenai obesitas.
media pada kelompok eksperimen dan
Berdasarkan Tabel 4 diketahui rata–
kelompok kontrol terhadap perubahan
rata perubahan skor pengetahuan pesan
skor pengetahuan pesan gizi seimbang
gizi seimbang mengenai obesitas pada
mengenai obesitas pada remaja.
kelompok kontrol adalah 14,24 dengan
Perbedaan perubahan skor pengetahuan
standar deviasinya 1,075 hal ini berarti
sesudah diberikan perlakuan dapat
terjadi peningkatan dibandingkan rata-
dilihat pada Tabel 4.
rata saat pre–test yaitu 10,29 dengan
Berdasarkan Tabel 4, diketahui rata–
standar deviasinya 1,219. Dari hasil uji
rata perubahan skor pengetahuan pesan
statistik diperoleh nilai probabilitas
gizi seimbang mengenai obesitas pada
sebesar 0,000 artinya pada alfa 5%
kelompok eksperimen adalah 15,21
terdapat pengaruh dari media booklet
dengan standar deviasinya 0,880. Hal
terhadap perubahan pengetahuan pesan
ini berarti terjadi peningkatan
gizi seimbang mengenai obesitas.
dibandingkan rata–rata saat pre–test

Tabel 4.
Pengaruh media podcast dan booklet terhadap perubahan pengetahuan terkait pesan gizi seimbang
mengenai obesitas
Nilai Statistik
Kelompok Kondisi
Mean SD Min Max p – value
Pre – test 10,00 1,826 5 12
Eksperimen 0,000
Post – test 15,21 0,880 13 16
Pre – test 10,29 1,219 6 13
Kontrol 0,000
Post – test 14,24 1,075 12 16

102
Pengaruh Kelompok Eksperimen 0,718. Dari hasil uji statistik diperoleh
dan Kelompok Kontrol terhadap nilai probabilitas sebesar 0,000 artinya
Perubahan Sikap terkait Pesan pada alfa 5% terdapat pengaruh dari
Gizi Seimbang Mengenai Obesitas
media podcast dan booklet terhadap
Analisis ini digunakan untuk perubahan sikap terkait pesan gizi
mengetahui pengaruh dari pemberian seimbang mengenai obesitas.
media pada kelompok eksperimen dan Berdasarkan Tabel 5 diketahui rata–
kelompok kontrol terhadap perubahan rata perubahan skor sikap pesan gizi
skor sikap pesan gizi seimbang seimbang mengenai obesitas pada
mengenai obesitas pada remaja. kelompok kontrol adalah 3,23 dengan
Perbedaan perubahan skor sikap standar deviasinya 0,951. Dari hasil uji
sesudah diberikan perlakuan dapat statistik diperoleh nilai probabilitas
dilihat pada Tabel 5. sebesar 0,000 artinya pada alfa 5%
Rata–rata perubahan skor sikap terdapat pengaruh dari media booklet
pesan gizi seimbang mengenai terhadap perubahan sikap pesan gizi
obesitas pada kelompok eksperimen seimbang mengenai obesitas.
adalah 5,41 dengan standar deviasinya

Tabel 5.
Pengaruh media podcast dan booklet
terhadap perubahan sikap terkait pesan gizi seimbang mengenai obesitas
Nilai Statistik
Kelompok Kondisi
Mean SD Min Max P
Pre – test 2,94 1,156 1 4
Eksperimen 0,000
Post – test 5,41 0,718 4 6
Pre – test 3,23 0,951 1 3
Kontrol 0,000
Post – test 5,29 0,608 4 6

Tabel 6.
Perbedaan pengaruh pemberian edukasi gizi terkait pesan gizi seimbang mengenai obesitas pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Nilai Statistik
Variabel Kelompok
n Delta skor SD p – value

Eksperimen 34 5,20 1,387


Pengetahuan 0,000
Kontrol 34 3,94 1,204

Eksperimen 34 2,47 1,253


Sikap 0,143
Kontrol 34 2,05 1,022

103
Perbedaan Pengaruh Pemberian melakukan pengindraan terhadap
Edukasi Gizi terkait Pesan Gizi suatu objek tertentu. Pengindraan
Seimbang mengenai Obesitas pada terjadi melalui panca indra manusia,
Kelompok Eksperimen dan
yakni indra penglihatan, indra
Kelompok Kontrol
pendengaran, indra penciuman, indra
Analisis ini digunakan untuk
perasa, dan indra peraba. Sebagian
mengetahui perbedaan pengaruh
besar pengetahuan manusia diperoleh
pemberian edukasi gizi terkait pesan
melalui mata dan telinga seperti
gizi seimbang mengenai obesitas pada
poster, majalah, atau sumber
kelompok eksperimen dan kelompok
informasi yang berbentuk suara
kontrol terhadap perubahan
seperti seminar, penyuluhan, atau
pengetahuan dan sikap terkait pesan
pembicaraan dari orang lain melalui
gizi seimbang mengenai obesitas.
percakapan sehari–hari. Hal ini
Perbedaan perubahan pengetahuan
disampaikan pula oleh Notoatmodjo
dan sikap sesudah diberikan
(2007) bahwa seseorang yang terpapar
perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6.
informasi mengenai suatu topik
Berdasarkan Tabel 6 pada variabel
tertentu akan memiliki pengetahuan
pengetahuan, delta skor pengetahuan
yang lebih banyak daripada yang
setelah intervensi pada kelompok
tidak terpapar informasi.
eksperimen 5,20, lebih tinggi
Salah satu faktor yang
dibandingkan pada kelompok kontrol
memengaruhi pengetahuan dan sikap
3,94. Hasil uji Independent Sample T-
seseorang yaitu media. Media berfungsi
Test menunjukkan terdapat perbedaan
untuk memudahkan seseorang dalam
yang signifikan antara delta skor
memahami informasi yang dianggap
variabel pengetahuan dari kelompok
rumit (Puspitasari, 2013). Podcast dan
eksperimen dan kelompok kontrol (p=
booklet dipilih sebagai media dalam
0,000).
edukasi gizi. Podcast dan booklet disusun
Tabel 6 pada variabel sikap
sedemikian rupa sesuai dengan
menunjukkan delta skor sikap setelah
kebutuhan dan kondisi remaja. Remaja
intervensi pada kelompok eksperimen
yang duduk di tingkat SMA memiliki
2,47, lebih tinggi daripada kelompok
rasa ingin tahu yang tergolong besar
kontrol 2,05. Hasil uji Independent
sehingga materi yang dituangkan dalam
Sample T-Test menunjukkan tidak ada
podcast dan booklet bersifat aplikatif.
perbedaan pengaruh antara skor sikap
Pemberian edukasi gizi dengan
saat post–test dari kelompok
menggunakan media podcast, perlu
eksperimen dan kelompok kontrol
penyampaian yang jelas serta semenarik
(p=0,143).
mungkin sehingga subjek tidak merasa
DISKUSI bosan saat mendengarkan. Pada media
booklet diberikan penulisan yang tidak
Pengetahuan merupakan hasil dari
terlalu banyak namun didukung oleh
tahu dan ini terjadi setelah seseorang

104
gambar-gambar yang menarik sehingga eksperimen diperoleh p value sebesar
subjek merasa tertarik dengan info yang 0,000 yang artinya terdapat perbedaan
disampaikan walaupun berbentuk yang signifikan pada pengetahuan
buku. Edukasi gizi memberikan peran pesan gizi seimbang mengenai
dalam perubahan pengetahuan dan obesitas pada remaja. Pada variabel
sikap subjek pada kelompok sikap terkait pesan gizi seimbang
eksperimen dan kelompok kontrol mengenai obesitas pada remaja, hasil
siswa SMA Labschool Kebayoran. Dalam uji statistik menunjukkan bahwa
materi podcast dan booklet terdapat terdapat peningkatan rata-rata skor
pesan–pesan kesehatan yang tujuannya sikap saat pre-test adalah 2,94 dan
adalah mengarahkan pengetahuan dan meningkat saat post-test menjadi 5,41.
sikap subjek menuju pengetahuan dan Terdapat perbedaan yang bermakna
sikap yang lebih baik. pada sikap pesan gizi seimbang
Pada hari pertama penelitian, mengenai obesitas pada remaja
peneliti melakukan pre-test pada tiga (p=0,000).
kelas siswa kelas X. Setelah dilakukan Data tersebut menunjukkan bahwa
pre-test peneliti melakukan skrining intervensi yang dilakukan dengan
berdasarkan nilai skor yang didapat media podcast dan booklet mampu
pada masing–masing subjek. Skrining meningkatkan pengetahuan dan sikap
yang diambil merupakan subjek yang terkait pesan gizi seimbang mengenai
mendapatkan total skor <71%. Hal ini obesitas pada remaja secara signifikan.
bertujuan agar peneliti mengetahui Hal ini dikarenakan pada kelompok
setara nya tingkat pengetahuan eksperimen, subjek diberikan materi
subjek. Setelah itu, subjek dibagi podcast yang dapat didengarkan di
menjadi dua kelompok, yaitu mana pun dan secara berulang-ulang
kelompok ekperimen yang diberikan kapan pun seseorang menghendaki-
perlakuan berupa edukasi gizi nya. Ditambah lagi, pada kelompok
menggunakan media podcast dan eksperimen diberikan booklet sehingga
booklet dan kelompok kontrol yang subjek memiliki bentuk visualisasi
diberikan perlakuan berupa edukasi dari podcast.
gizi menggunakan media booklet tanpa Hasil penelitian ini sejalan dengan
podcast. penelitian Sulastri, et al. (2008), yang
Pada kelompok eskperimen, menyatakan bahwa terdapat pengaruh
pengetahuan subjek setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode
perlakuan menunjukkan bahwa rata- ceramah disertai dengan booklet
rata pengetahuan terkait pesan gizi terhadap peningkatan pengetahuan
seimbang mengenai obesitas pada yaitu sebelum intervensi sebesar 26,67%
remaja saat pre-test adalah 10,00 dan meningkat menjadi 90% setelah
meningkat saat post-test menjadi 15,21. intervensi. Penelitian yang sama juga
Hasil uji statistik pada kelompok dilakukan oleh Yanti (2017) dan Lendra,

105
et al. (2018) yang menyatakan bahwa pada sikap pesan gizi seimbang
media audio dan booklet efektif dalam mengenai obesitas pada remaja.
meningkatkan pengetahuan seseorang. Hasil uji statistik tersebut
Pada kelompok kontrol, seminggu menunjukkan bahwa booklet memberi-
setelah pre-test, booklet diberikan kepada kan pengaruh pada pengetahuan dan
subjek dan diberi waktu selama 15 sikap pada kelompok kontrol meskipun
menit untuk membaca, lalu subjek rata-rata skornya masih lebih tinggi
diberikan soal post-test. Saat membaca pada kelompok eksperimen. Hal ini bisa
booklet subjek juga diberi waktu jadi disebabkan karena pada kelompok
tambahan 10 menit untuk memberikan kontrol, subjek hanya diberikan waktu
pengenalan mengenai pesan gizi yang cukup singkat dan pembahasan
seimbang serta menghitung IMT yang diberikan tidak seluas pada subjek
masing–masing yang dibantu oleh kelompok eksperimen yang diberikan
enumerator sehingga subjek dapat podcast dan booklet. Hasil penelitian ini
mengetahui status gizinya. Di dalam sejalan dengan penelitian yang
booklet subjek dapat melihat keterangan dilakukan oleh Nur’aini (2016) dan
status gizi yang sudah dicantumkan. Rathore, et al. (2014) yang menunjukkan
Hasil uji statistik diperoleh bahwa bahwa booklet dapat memengaruhi
terdapat peningkatan pengetahuan perbedaan skor nilai rata–rata pre-test
pada kelompok kontrol yang dan post-test pengetahuan dan sikap
menunjukkan bahwa rata-rata pada subjek.
pengetahuan terkait pesan gizi Terdapat perbedaan pengaruh
seimbang mengenai obesitas pada pengetahuan dengan nilai delta skor
remaja saat pre-test adalah 10,29 dan eksperimen sebesar 5,20, sedangkan
meningkat saat post-test menjadi 14,21. pada kelompok kontrol nilai delta skor
Terdapat perbedaan yang bermakna adalah sebesar 3,94. Pada hasil uji
pada pengetahuan pesan gizi seimbang statistik pengetahuan terkait pesan gizi
mengenai obesitas pada remaja seimbang mengenai obesitas pada
(p=0,000). Hasil uji statistik pada remaja diperoleh hasil p=0,000 yang
variabel sikap diperoleh bahwa terdapat menunjukkan terdapat perbedaan yang
peningkatan pada kelompok kontrol signifikan antara pengetahuan pada
dan menunjukkan rata-rata skor sikap kelompok eksperimen dengan
terkait pesan gizi seimbang mengenai kelompok kontrol. Adapun pada
obesitas pada remaja saat pre-test adalah variabel sikap terkait pesan gizi
3,23 dan meningkat saat post-test seimbang mengenai obesitas pada
menjadi 5,29. Hasil uji statistik variabel remaja diperoleh hasil selisih rata–rata
sikap pada kelompok kontrol diperoleh pada kelompok eksperimen adalah 2,47
p value sebesar 0,000 yang artinya dan pada kelompok kontrol adalah 2,05.
terdapat perbedaan yang bermakna Berdasarkan hasil uji statistik sikap
terkait pesan gizi seimbang mengenai

106
obesitas pada remaja diperoleh hasil bahwa pada kelompok eksperimen
p=0,143, yang berarti tidak terdapat setelah diberikan edukasi gizi
perbedaan yang bermakna antara sikap menggunakan media podcast dan booklet
pada kelompok eksperimen dengan terkait pesan gizi seimbang mengenai
kelompok kontrol. obesitas pada remaja menjadi
Hasil penelitian ini sejalan dengan meningkat dan lebih baik.
penelitian yang dilakukan oleh Notoatmodjo (2007) mengungkap-
Kusumarani et al. (2018), dalam kan bahwa informasi yang didapat
penelitiannya disebutkan bahwa seseorang akan membentuk suatu
terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan. Pengetahuan yang
pengetahuan, namun tidak terdapat didapat tersebut akan menimbulkan
perbedaan peningkatan sikap antara respon batin dan menstimulus
kedua kelompok (p>0,005). Menurut seseorang untuk berpikir sehingga
Notoatmodjo (2007), pengetahuan selanjutnya terbentuk suatu reaksi
sebagian besar diperoleh melalui indera tertutup yang dinamakan sikap. Sikap
penglihatan (30%) dan indera merupakan reaksi atau respon batin
pendengaran (10%). Perlakuan edukasi yang masih tertutup dari seseorang
gizi menggunakan media podcast dan terhadap suatu stimulus atau objek.
booklet pada penelitian ini juga Manifestasi sikap tidak dapat dilihat
menunjukkan bahwa perpaduan dua langsung tetapi hanya dapat ditafsir
media berpengaruh dalam meningkat- terlebih dahulu dari perilaku yang
kan pengetahuan remaja tentang pesan tertutup. Sikap secara nyata
gizi seimbang terkait obesitas pada menunjukkan konotasi adanya
remaja. Sebagaimana disebutkan bahwa kesesuaian reaksi terhadap stimulus
penggabungan beberapa media dapat tertentu yang dalam kehidupan sehari-
meningkatkan pengetahuan seseorang. hari merupakan reaksi yang bersifat
Terjadinya peningkatan pengetahuan emosional terhadap stimulus sosial
terkait pesan gizi seimbang mengenai (Notoatmodjo, 2010). Dalam mengubah
obesitas pada remaja pada kelompok sikap tidaklah mudah dan
eksperimen disebabkan oleh adanya membutuhkan waktu yang cukup lama,
informasi yang disampaikan kepada karena sikap dapat terbentuk dari 3
subjek melalui faktor media podcast dan komponen yaitu kognitif, afektif, dan
booklet yang diberikan. Pemberian kecenderungan tindakan (konatif) yang
materi menggunakan podcast, merupakan suatu sistem sehingga tidak
pembuatan resume setelah mendapat dapat dilepas satu sama lainnya
materi dari podcast dan pemberian (Azwar, 2005).
booklet menimbulkan tingkat Pada komponen kognitif, podcast
pemahaman subjek terhadap informasi dan booklet berhasil menyumbang
yang disampaikan lebih jelas dan persepsi individu dan pengetahuan
mudah dipahami. Dapat disimpulkan tentang pesan gizi seimbang mengenai

107
obesitas pada remaja (Tjandra dan dapat berupa ajakan pada orang lain.
Tjandra, 2013). Hal ini dapat terlihat Berdasarkan uraian tersebut di atas,
pada hasil selisih rata-rata pengetahuan dapat disimpulkan bahwa sikap dalam
dan sikap pada kelompok eksperimen penelitian ini yaitu kesiapan untuk
yang lebih tinggi dibandingkan memberikan sikap atau respon terhadap
kelompok kontrol. Berdasarkan nilai objek yang dihadapinya yaitu berupa
tersebut, maka edukasi gizi pesan gizi seimbang mengenai obesitas
menggunakan media podcast dan booklet pada remaja. Sikap tersebut merupakan
lebih dapat memberikan pengaruh suatu hal untuk mendukung atau tidak
kepada pengetahuan yang selanjutnya mendukung terhadap objek tersebut,
mengubah kognitif subjek yang dalam hal ini adalah sikap remaja dalam
memiliki kepercayaan dan persepsi mencegah obesitas berdasarkan pesan
seseorang mengenai objek sikap gizi seimbang (Azwar, 2013).
berwujud pandangan (opini) dan sering Meskipun demikian edukasi gizi
kali merupakan sesuatu yang sudah dengan podcast dan booklet maupun
terpolakan dalam otaknya (Zuchdi, booklet tanpa podcast dapat
1995). meningkatkan pengetahuan dan sikap
Komponen afektif melibatkan subjek pada kelompok ekperimen
perasaan atau emosi. Reaksi emosional maupun kelompok kontrol, edukasi
seseorang terhadap suatu objek akan gizi memberikan peran dalam
membentuk sikap positif atau negatif perubahan pengetahuan dan sikap
terhadap objek tersebut. Reaksi subjek pada kelompok eksperimen
emosional ini banyak ditentukan oleh dan kelompok kontrol siswa SMA
kepercayaan terhadap suatu objek, Labschool Kebayoran. Dalam materi
yakni kepercayaan suatu objek baik atau podcast dan booklet terdapat pesan–
tidak baik, bermanfaat atau tidak pesan kesehatan yang tujuannya
bermanfaat. Dalam hal ini, subjek adalah mengarahkan pengetahuan
terlihat sudah memiliki kepercayaan dan sikap subjek menuju pengetahuan
dengan informasi yang diberikan dan sikap yang lebih baik.
menggunakan podcast dan booklet bahwa Keterbatasan Penelitian
pesan gizi seimbang mengenai obesitas
Dalam penelitian ini terdapat
pada remaja merupakan informasi yang
keterbatasan–keterbatasan penelitian
baik serta bermanfaat, khususnya untuk
antara lain:
subjek itu sendiri.
1. Peneliti hanya diberikan izin oleh
Komponen konatif pada dasarnya
pihak sekolah untuk melakukan
merupakan kecenderungan berbuat.
penelitian pada 3 kelas (X MIPA 2, X
Dalam bentuk verbal, intensi ini dapat
IPS 2, dan X IPS 3) dari 8 kelas yang
terungkap lewat pernyataan keinginan
ada sehingga sampel tidak merata
melakukan atau kecenderungan untuk
pada seluruh kelas X.
melakukan. Respon konatif non verbal

108
2. Saat penelitian ini berlangsung Arisman, M. B. (2014). Buku Ajar Ilmu
bersamaan dengan ulangan harian Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan.
sehingga subjek tidak dapat benar– Jakarta: EGC.
benar fokus saat mendengarkan Azwar, S. (2005). Sikap Manusia Teori
podcast di rumah karena waktunya dan Pengukurannya. Yogyakarta:
terbagi untuk belajar ulangan harian Pustaka Pelajar.
keesokan harinya. Azwar, S. (2013). Sikap Manusia Teori dan
Pengukurannya. Yogyakarta:
SIMPULAN Pustaka Pelajar.
Terdapat pengaruh positif dari Eka, R. (2018). Spotify adalah platform
pemberian edukasi gizi seimbang podcast paling populer di Indonesia.
melalui media podcast dan booklet https://dailysocial.id/post/lapora
n-dailysocial-penggunaan-
terhadap pengetahuan dan sikap
layanan-podcast-2018. Diakses
remaja, namun tidak ada perbedaan pada 20 Februari 2019.
peningkatan sikap terkait pesan gizi
Enrico, L. (2011). Podcast sebagai Media
seimbang antara subjek yang diberi
Pengajaran Bahasa Indonesia
edukasi media podcast dan booklet (Analisis Isi terhadap Pengajaran
dengan subjek yang hanya diberikan Bahasa Indonesia Praktis pada
edukasi dengan media booklet saja. Podcast Survivalphrases.com bagi
Penelitian lanjutan dapat dilakukan Orang Asing Episode Restaurant).
dengan memilih media lain dengan Skripsi. Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
mempertimbangkan kelebihan dan
kekurangan dari setiap media edukasi Fadilah, E., Yudhapramesti, P., & Aristi,
yang digunakan sehingga mendapatkan N. (2017). Podcast sebagai alternatif
distribusi konten audio. Jurnal
media yang paling sesuai digunakan
Kajian Jurnalisme, 1(1), 90-104.
untuk edukasi.
Geoghegan, M. W. & Klass, D. (2007).
UCAPAN TERIMA KASIH Podcast Solutions: The Complete
Terima kasih kepada pihak sekolah Guide to Audio and Video Podcasting.
Second Edition. USA: Friendsof.
SMA Labschool Kebayoran.
Han, J. C. & Kimm, S.Y.S. (2010).
DAFTAR RUJUKAN Childhood Obesity-2010: Progress
Aini, S. N. (2013). Faktor risiko yang and Challenges. Di dalam
berhubungan dengan kejadian gizi Güngör, N. K. (2014). Overweight
lebih pada remaja di and obesity in children and
perkotaan. Unnes Journal of Public adolescents. Journal of clinical
Health, 2(1), 1-8. research in pediatric
endocrinology, 6(3), 129-143.
Arisman, M. B. (2004). Buku Ajar Ilmu
Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan. Handari, S. R. T., & Loka, T. (2017).
Jakarta: EGC. Hubungan aktivitas fisik dan
kebiasaan konsumsi fast food
dengan status gizi lebih remaja

109
SMA Labschool Kebayoran Baru Puspitasari, A. (2013). Self regulated
Jakarta Selatan tahun 2016. Jurnal learning ditinjau dari goal
Kedokteran dan Kesehatan, 13(2), 153- orientation. Educational Psychology
162. Journal, 2(1).

Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Rathore, C. K., Pandya, A., & Ravindra,
Dasar dalam Angka Provinsi DKI H. N. (2014). Effectiveness of
Jakarta. Jakarta: Badan Penelitian information booklet on knowledge
dan Pengembangan Kesehatan regarding home management of
Kementerian Kesehatan Republik selected common illness in
Indonesia. children. IOSR Journal of Nursing
and Health Science (IOSR-JNHS), e-
Kusumarani, A., Noviardhi, A., & ISSN, 2320-1959.
Susiloretni, K. A. (2018). Pengaruh
media komik terhadap Sulastri, N. T., Effendy, C., & Haryani,
pengetahuan dan sikap tentang H. (2008). Pengaruh pemberian
sayur dan buah di SD Aisyiyah pendidikan kesehatan terhadap
dan SDN Kalicilik 2 Demak. Jurnal pengetahuan dan keterlibatan
Riset Gizi, 6(2), 124-128. keluarga dalam pencegahan
dekubitus pada pasien tirah
Lendra, M., Marlenywati, M., & Abrori, baring. Jurnal Ilmu
A. (2018). Pengaruh penggunaan Keperawatan, 3(3), 193-201.
media booklet terhadap
peningkatan pengetahuan tentang Tjandra, E. A., & Tjandra, S. R. (2013).
kecukupan energi remaja (studi Hubungan antara komponen
pada siswa-siswa kelas XI IPS kognitif, komponen afektif, dan
SMA Negeri 1 komponen perilaku terhadap sikap
Pontianak). JUMANTIK: Jurnal konsumen memanfaatkan teknolo-
Mahasiswa dan Peneliti gi internet. Jurnal Manajemen, 17(1),
Kesehatan, 5(1), 1-11. 42-52.

Mumpuni, Y. & Wulandari, A. (2010). Viniriani, M. A. (2013). Pengaruh Makan


Cara Mengatasi Kegemukan. Cepat terhadap Kejadian Kegemukan
Yogyakarta: Andi. dan Obesitas pada Remaja di Kota
Yogyakarta (Doctoral dissertation,
Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Universitas Gadjah Mada).
Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta:
Rineka Cipta. Yanti, P. (2017). Efektivitas Penggunaan
Media Audio terhadap
Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Peningkatan Motivasi Belajar pada
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Anak Kelompok A. Skripsi.
Nur’aini. (2016). Pengaruh Pendidikan Yogyakarta: Universitas Negeri
Kesehatan dengan Booklet terhadap Yogyakarta.
Pengetahuan dan Sikap Menstrual Zuchdi, D. (1995). Pembentukam Sikap.
Hygiene pada Siswi di SDI Al – Jakarta: Cakrawala Pendidikan.
Falah 1 Jakarta. Skripsi. Jakarta:
UIN Syarif Hidayatullah.

110

You might also like