Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 4 - TUGAS 5 Prak. AZG
KELOMPOK 4 - TUGAS 5 Prak. AZG
Lista Triyuliana Bahtiar1, Nadira Jasmine1, Riska Nurhaliza1, Alyfia Rahmah Putri1,
Siti Nur Fauziah1, Anisa Dewi Mentari2, Hamidatun2
1
Kelompok 4 Praktikum AZG, Program Studi Gizi, Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan, Universitas Sahid
Jakarta, 12870 Jakarta, Indonesia
2
Dosen Praktikum AZG, Program Studi Gizi, Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan, Universitas Sahid Jakarta,
12870 Jakarta, Indonesia
ABSTRACT
Background: Fat levels in a food can be known by extracting fat. One way of analyzing fat by dry means is using the
Soxhlet Extraction method. The Soxhlet method is a quantitative method for determining fat levels in foodstuffs. This
method is done by dissolving the sample in an organic solvent that has been heated. Objective: The purpose of this
practicum is to analyze the fat content of cassava flour, modified cassava flour and cassava starch. Methods: This
practicum uses the soxhlet method (AOAC 2005) which refers to BSN 2006 and some literature. The principle of the
Soxhlet method is that fat is extracted semi-continuously using nonpolar organic solvents. Time and place of practicum
implementation ison Friday, April 8 2022 at 12.20 WIB at the Food Laboratory of Sahid University Jakarta. Results:
The results of the analysis of determining fat content in cassava flour samples were 18.98%, in modified cassava flour
samples 10.98%, and in cassava starch samples by 10.49%. The criteria for fat content in cassava flour according to
BSN 2006, which is 0.32% shows that the fat content of cassava flour exceeds the provisions of BSN 2006, Ariany
research (2017), the fat content in sweet potato flour and modified cassava flour is not more than 2%. Sulistyo and
Nakahara's research (2014) that the results of the analysis of fat content in yam and modified cassava flour no more
than 3% showed that the results of mocaf flour fat content exceeded the threshold of research that has been done and
research by Juwita (2014) cassava starch fat content of 0.49%. shows the results of the calculation of fat levels
exceeding the threshold of the research that has been done. Conclusion: The results of the analysis of the
determination of fat content in cassava flour, modified cassava flour, and cassava starch with the Soxhlet method
obtained cassava flour exceeding the reference standards used. This shows that there are several factors that affect the
extraction rate of the Soxhlet method, including sample preparation type, extraction time, solvent quantity, solvent
temperature, and solvent type.
Keyword: cassava flour, cassava starch, fat content, modified cassava flour, soxhlet method
ABSTRAK
Latar belakang: Kadar lemak dalam suatu bahan pangan dapat diketahui dengan cara mengekstraksi lemak. Salah satu
cara analisis lemak dengan cara kering yaitu menggunakan metode Ekstraksi Soxhlet. Metode Soxhlet merupakan
metode kuantitatif untuk menentukan kadar lemak dalam bahan pangan . Metode ini dilakukan dengan cara melarutkan
sampel dalam pelarut organik yang telah dipanaskan. Tujuan: Tujuan dari praktikum kali ini untuk menganalisis kadar
lemak dari tepung singkong, tepung mocaf, dan pati singkong. Metode: Pada praktikum kali ini menggunakan metode
Soxhlet (AOAC 2005) yang mengacu pada BSN 2006 dan beberapa literatur. Prinsip dari metode Soxhlet yaitu lemak
diekstrak semi-kontinu dengan menggunakan pelarut organik nonpolar. Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum yaitu
Jumat, 8 April 2022 pada pukul 12.20 WIB di Laboratorium Pangan Universitas Sahid Jakarta. Hasil: Hasil analisis
penentuan kadar lemak pada sampel tepung singkong adalah 18.98%, pada sampel tepung mocaf 10.98%, dan pada
sampel pati singkong sebesar 10.49%. Kriteria kadar lemak pada tepung singkong sesuai BSN 2006 yaitu sebesar
0.32% menunjukan kadar lemak tepung singkong melebihi ketentuan BSN 2006. Penelitian Ariany (2017) kadar lemak
pada tepung ubi kayu dan tepung mocaf tidak lebih dari 2%. Penelitian Sulistyo dan Nakahara (2014) hasil analisis
kadar lemak pada tepung ubi kayu dan mocaf tidak lebih dari 3% menunjukkan bahwa hasil kadar lemak tepung mocaf
melebihi ambang batas dari penelitian yang telah dilakukan dan penelitian oleh Juwita (2014) kadar lemak pati
singkong yaitu 0.49% menunjukkan hasil perhitungan kadar lemak melebihi ambang batas dari penelitian yang telah
dilakukan. Kesimpulan: Hasil analisis penetapan kadar lemak pada tepung singkong, tepung mocaf, dan pati singkong
dengan metode Soxhlet didapat tepung singkong melebihi standar acuan yang dipakai. Hal menunjukkan bahwa
terdapat beberapa faktor yang memengaruhi laju ekstrasi metode Soxhlet di antaranya adalah tipe persiapan sampel,
waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut, dan tipe pelarut.
Kata kunci: kadar lemak, metode soxhlet, pati singkong, tepung mocaf, tepung singkong
PENDAHULUAN singkong dengan karakteristik organoleptik
mirip terigu sehingga dapat digunakan
Lemak merupakan bagian dari lipid sebagai bahan pengganti terigu atau campuran
yang mengandung asam lemak jenuh bersifat terigu 30% – 100% dan dapat menekan biaya
padat. Lemak merupakan senyawa organik konsumsi tepung terigu 20 – 30%.
yang terdapat di alam serta tidak larut dalam Dibandingkan dengan tepung singkong biasa
air tetapi larut dalam pelarut organik non- atau tepung gaplek, tepung mocaf memiliki
polar seperti dietil eter, kloroform, benzena, performansi yang lebih baik yaitu lebih putih,
heksana, dan hidrokarbon lainnya. Terdapat lembut, dan tidak bau apak. Kunci rahasia
dua jenis lemak yaitu lemak jenuh dan lemak pembuatan tepung mocaf adalah terletak pada
tak jenuh. Lemak jenuh terdapat pada pangan proses fermentasi yang menyebabkan tepung
hewani [1]. mocaf memiliki tekstur yang berbeda dengan
tepung singkong biasa. Perbedaan tepung
Kadar lemak dalam suatu bahan mocaf dengan tepung singkong dan tepung
pangan dapat diketahui dengan cara gaplek adalah pada proses pengolahannya.
mengekstraksi lemak. Metode ekstraksi lemak Tepung singkong atau tepung cassava dibuat
terdiri dari ekstraksi lemak kering dan dari singkong yang dikupas dipotong-potong
ekstraksi lemak basah. Ekstraksi lemak kering menjadi sawut langsung dikeringkan,
dapat dilakukan dengan menggunakan metode kemudian ditepungkan. Sedangkan pada
Soxhlet. Pada prinsipnya metode Soxhlet ini tepung gaplek dibuat dari singkong yang
menggunakan sampel lemak kering yang dibuat gaplek terlebih dahulu, baru kemudian
diekstraksi secara terus-menerus dalam ditepungkan. Sedangkan tepung mocaf setelah
pelarut dengan jumlah yang konstan [2]. singkong dipotong-potong menjadi sawut
kemudian difermentasi dahulu, dicuci,
Penentuan kandungan lemak dikeringkan, kemudian digiling [4].
menggunakan pelarut, selain lemak
komponen-komponen lain seperti fosfolipid, Kadar pati pada mocaf lebih tinggi
sterol, asam lemak bebas, karotenoid, dan dibandingkan dengan tepung terigu,
pigmen lain akan ikut terlarut maka kadar sedangkan kadar air yang terdapat pada mocaf
lemak disebut lemak kasar (crude fat). Cara lebih rendah sehingga menyebabkan lebih
analisis kadar lemak kasar secara garis besar tahan terhadap pertumbuhan mikroba yang
dibagi menjadi dua yaitu cara kering dan cara dapat menyebabkan kerusakan produk. Harga
basah. Salah satu cara analisis lemak dengan mocaf juga relatif lebih murah dibanding
cara kering yaitu menggunakan metode dengan harga terigu sehingga biaya
Ekstraksi Soxhlet [3]. pembuatan produk dapat diturunkan [5].
Tepung mocaf adalah tepung singkong Kerugian atau kekurangan dari metode
yang telah dimodifikasi dengan perlakuan Soxhlet yaitu metode ini dapat menyebabkan
fermentasi, sehingga dihasilkan tepung reaksi peruraian oleh panas karena pelarut
yang didaur ulang secara terus-menerus pada labu lemak. Dengan demikian, maka
dipanaskan, kemudian jumlah total senyawa terjadi daur ulang pelarut sehingga setiap
senyawa yang diekstraksikan melampaui bahan diekstraksi dengan pelarut baru. Kadar
kelarutannya dalam pelarut tertentu sehingga lemak dihitung berdasarkan bobot yang hilang
dapat mengendap dalam wadah dan dari sampel atau berat lemak yang berhasil
membutuhkan volume pelarut yang lebih dihilangkan dari sampel.
banyak untuk melarutkannya. Metode ini
tidak cocok digunakan untuk pelarut dengan Persiapan sampel yaitu sampel yang
titik didih yang terlalu tinggi, seperti metanol akan digunakan disiapkan lalu sampel
atau air, karena seluruh alat yang berada di dihaluskan menggunakan mortar atau sampel
bawah kondensor perlu berada pada dicampurkan hingga homogen. Sampel yang
temperatur ini untuk pergerakan uap pelarut telah halus atau homogen disiapkan sebanyak
yang efektif [7]. 2 atau 3 sampel untuk menghindari deviasi
dari hasil penimbangan. Analisis sampel
METODE disegerakan setelah persiapan karena jika
tidak dianalisis pada hari yang sama maka
2.1. Waktu dan Tempat botol harus disimpan dengan wadah tertutup
Praktikum ini dilaksanakan pada hari di dalam freezer.
Jumat, 8 April 2022 pada pukul 12.20 WIB di
Laboratorium Pangan Universitas Sahid Prosedur analisis metode Soxhlet
Jakarta. dimulai dengan labu lemak yang akan
digunakan dikeringkan dalam oven bersuhu
2.2 Alat dan Bahan 105°C selama 1 jam. Labu lemak didinginkan
Pada percobaan penetapan kadar dalam desikator selama 15 menit dan
lemak, alat yang digunakan adalah Soxhlet, ditimbang hingga berat konstan (W0). Sampel
labu didih, pemberat, batang pengaduk, ditimbang sebanyak ± 1 gram yang sudah
beaker glass 250 ml, kertas saring, kapas, dihaluskan dan dibungkus menggunakan
labu lemak, neraca analitik, botol timbangan, kertas saring yang dibentuk selosong. Ujung
mortar, oven, desikator, gegep besi, pemanas selosong juga disumbat kertas saring
listrik, benang, dan gunting. Bahan yang menggunakan kapas lalu diikat mengunakan
digunakan adalah pelarut n-heksana, tepung benang lalu disisakan kira-kira 15 cm sebagai
singkong, tepung mocaf, dan pati singkong. tali sisa. Setelah itu, sampel dikeringkan ke
dalam oven bersuhu 80°C selama 1 jam. Alat
2.3 Prosedur Percobaan ekstraksi dirangkai dari pemanas listrik, labu
Prosedur pada praktikum penetapan lemak, dan Soxhlet. Sampel kemudian
kadar lemak tepung singkong, tepung mokaf, dimasukkan ke dalam Soxhlet yang kemudian
dan pati singkong menggunakan metode ditambahkan pelarut heksana mencukupi 1
Soxhlet (AOAC 2005) yang mengacu pada siklus. Ekstraksi dilakukan selama ± 6 jam
BSN 2006 dan beberapa literatur. sampai pelarut turun kembali melalui sifon ke
dalam labu lemak berwarna jernih.
Prinsip dari metode Soxhlet yaitu Selanjutnya, labu lemak dipanaskan di atas
lemak diekstrak semi-kontinu dengan pemanas listrik hingga pelarut berkurang
menggunakan pelarut organik nonpolar. untuk memisahkan labu lemak yang masih
Pelarut dipanaskan dan diuapkan sesuai terdapat n-heksana. N-heksana yang masih
dengan titik didihnya. Uap pelarut ini naik ada di labu lemak diuapkan hingga tersisa
melalui pipa pendingin baik sehinggga lemak. Setelah itu labu lemak dikeringkan di
mengembun dan menetes pada bahan yang dalam oven dengan suhu 100-105°C selama 1
diestraksi. Pelarut ini merendam sampel dan jam lalu labu lemak didinginkan dalam
jika tingginya sudah melampaui tinggi pipa desikator selama 15 menit. Terakhir, labu
pengalir pelarut, maka ekstrak akan mengalir lemak ditimbang hingga mencapai berat
ke labu lemak. Ekstrak yang terkumpul konstan (W1).
dipanaskan lagi sehingga pelarutnya akan
menguap kembali dan lemak akan tertinggal HASIL
Sampel yang digunakan pada menggunakan metode Soxhlet karena sampel
penetapan kadar lemak metode Soxhlet ini yang digunakan merupakan sampel kering
adalah tepung singkong, tepung mocaf, dan atau dry base.
pati singkong. Berikut adalah tabel hasil Analisis kadar lemak dengan metode
perhitungan kadar lemak pada masing-masing Soxhlet (AOAC 2006) menggunakan
bahan. perangkat ekstraksi mikro Soxhlet pada
sampel tepung singkong, tepung tepung
Tabel 1 Hasil perhitungan kadar lemak pada sampel mocaf, dan pati singkong. Hasil analisis kadar
Berat Berat Berat Kadar lemak pada sampel tepung singkong adalah
Sampel samp labu awal labu akhir lema 18.98%, pada sampel tepung mocaf 10.98%,
el (g) (g) (g) k (%) dan pada sampel pati singkong sebesar
10.49%. Perhitungan kadar lemak
2.001 menggunakan rumus (W1 – W0)/(Ws) x
1 108.89 109.27 18.98
8 100% dengan keterangan W1 yaitu berat labu
akhir dalam bentuk gram, W0 yaitu berat labu
2.002 awal dalam bentuk gram, dan Ws yaitu berat
2 101.9 102.12 10.98
4 sampel dalam bentuk gram.
(109.27 g−108.89 g)
= x 100%
(2.0018 g)
= 18.98%
(102.12 g−101.90 g)
= x 100%
(2.0024 g)
= 10.98%
(109.10 g−108.89 g)
= x 100%
(2.0013 g)
= 10.49%
PEMBAGIAN KERJA
Bahan:
Minyak goreng
KOH 0.1 N
Alkohol netral
Indikator PP
Langkah kerja
1. Timbang sambel seberat 2 gram\
2.