Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Volume 20 Issue (1) April 2022, pages: 169-180

Elemen-Elemen Pembentuk Citra Kota Martapura


Kabupaten OKU Timur Berdasarkan Peta Mental Pengamat

Elements Forming the Image of Martapura City of East OKU


Regency Based on The Observer's Mental Map
Tri Seprianto 1*, Wijayanti 2, Edi Purwanto 3
Department Architecture, Diponegoro University1*
triseprianto12@gmail.com
Department Architecture, Diponegoro University2
Department Architecture, Diponegoro University3

DOI: https://doi.org/ 10.20961/arst.v20i1.58629


Received: January 18, 2022 Revised: April 26, 2022 Accepted: April 26, 2022 Available online: April 30,2022

Abstract
One of the most significant factors in achieving a positive image of the city is the selection of image-
forming elements. This element's function, location, form, magnitude, uniqueness, and character can
all be seen. Martapura is a city that is now undergoing development in order to improve its image. A
communal mental map based on Kevin Lynch's idea was employed in this investigation. The goal of
this study is to identify the aspects that go into forming the picture of Martapura, which is formed by
people's perceptions, experiences, imaginations, and feelings. A qualitative research methodology
was applied in this study. This investigation was carried out as a means of discovery. Respondents
must freely share their understanding of the things that will reflect the physical elements that make up
Martapura's city center in order to understand the physical elements that make up the city center. The
physical elements that build the image of Martapura's city center are generated through the function
or workings of the things that make up the physical elements of Martapura's city center, according to
the findings of the investigation. Physical items such as Tugu Tani, Martapura Market, Merdeka
Farmers Park, Merdeka Street, Parai Hotel, Tebat Sari Stadium, and Bank Sumsel Babel are used to
organize the physical aspects that make up the image of Martapura City.

Keywords: Physical element; mental map; Kevin lynch’s theory

1. PENDAHULUAN Kota Martapura merupakan ibu kota dari


Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU
Kota merupakan kawasan pemukiman dengan
Timur), didirikan pada tahun 2004, kota yang
beragam aktivitas ekonomi, sosial dan budaya
tergolong muda. Meski usianya masih muda,
yang didukung oleh fasilitas penunjang
OKU Timur merupakan salah satu daerah maju
aktivitas masyarakat di dalam atau di sekitar
di Sumatera Selatan, dengan rata-rata
kawasan. Seiring dengan perkembangan
pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 5,86%
zaman, pembangunan kota menjadi sebuah
(Rohman, 2021). Hal ini tentunya
keniscayaan. Salah satu perubahan yang terlihat
mempengaruhi kondisi sosial, ekonomi dan
adalah perubahan fisik perkotaan yang juga
budaya masyarakat. Perkembangan ini telah
mempengaruhi pembentukan citra kota.
Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, Vol. 20 (1) April 2022: 169-180

memfasilitasi pertumbuhan penduduk yang jalan-jalan yang banyak dilalui oleh warga
cepat, perubahan penggunaan lahan, kota.
pembangunan fisik dan infrastruktur 2. Edges merupakan batas yang memisahkan
pendukung, serta pengembangan sosial antra dua wilayah atau kawasan. Batas ini
ekonomi dan budaya masyarakat. Mengikuti dapat berupa alam yakni seperti sungai,
keadaan ini, muncul berbagai elemen fisik yang pantai, dan sebagainya, sedangkan yang
membentuk citra kota dimana pada teori Lynch buatan dapat berupa rel kereta api, jembatan,
disebut sebagai “legibility” yang merupakan jalan, dan lain-lain.
pengenalan dan pemahaman tentang objek 3. District merupakan kawasan yang homogen
lingkungan atau elemen fisik yang ada disekitar terutama pada ciri fisik bangunannya.
(Lynch, 2015). Objek fisik tersebut berupa District ini dapat berupa kawasan
simbol kota, simpul kota, jalan, dan sebagainya. perkantoran, komplek perumahan, kawasan
Munculnya objek-objek tersebut militer, dan lain sebagainya.
mempengaruhi keterbacaan kota, membuatnya 4. Nodes atau simpul adalah titik temu dari
lebih jelas, lebih mudah dipahami, dan beberapa jalur jalan, misalnya simpang
memudahkan masyarakat untuk melakukan empat atau pertigaan. Nodes juga dapat
aktivitas dan mengorientasikan diri di berupa bangunan seperti stasiun, terminal
dalamnya (Panah & Shankar, 2017). bus, dan bandar udara.
5. Landmarks yakni tanda-tanda yang
Perkembangan pada suatu kota tidak akan
mencolok sehingga dapat terlihat dengan
pernah lepas dari citra kotanya. Teori citra
mudah dari kejauhan oleh sekelilingnya.
perkotaan sering disebut sebagai tonggak teori
Contoh landmark adalah tugu, monument,
penting desain perkotaan. Hal ini dikarenakan
atau bangunan yang secara fisik terlihat
sejak tahun 1960-an, teori “cityscape” telah
lebih besar dari pada yang lainnya.
menggiring pandangan perancangan kota yang
lebih menekankan pada orang-orang yang “Proses dua arah yang konstruktif” adalah
hidup di dalamnya (Mulyandari, 2011). Kevin pernyataan yang paling sesuai dalam
Lynch, seorang peneliti kota pada tahun 1960an pembentukan citra kota agar terjadi timbal balik
melakukan riset yang kemudian pada bukunya manusia dengan lingkungan perkotaan. Hal ini
ia beri judul The Image of City. Lynch didukung baik oleh citra lingkungan, maupun
melakukan penelitiannya di tiga kota yakni ciri sifat kegiatan hingga kejiwaan manusia
Boston, New Jersey, dan Los Angeles selama (Purwanto & Harani, 2020). Proses dua arah ini
lima tahun, dengan tujuannya yaitu bagaimana tidak terlepas juga dari persepsi dan kognisi
pengamat mengambil informasi kota dan yang terjadi pada pengamat yang dalam hal ini
menggunakannya untuk dijadikan peta mental sebagai warga kota. Persepsi adalah
(Lynch, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh pengamatan yang dirasakan secara langsung
Lynch berfokus pada identifikasi berbagai oleh individu pengamat yang kemudian
elemen struktur fisik kota yang menjadikan dikaitkan dengan suatu makna tertentu (Osóch
kota dapat digambarkan dan dibayangkan & Czaplińska, 2019). Pengalaman langsung
citranya secara fisik. yang didapatkan dari indera manusia terhadap
lingkungan pada waktu tertentu, merupakan
Kevin Lynch menyimpulkan bahwa terdapat
gambaran yang menjadi dasar hadirnya
lima kategori elemen yang dipergunakan untuk
persepsi (John, 2015). Selanjutnya, kognisi
menstrukturkan gambar kognisi dari sejumlah
merupakan metode untuk menjelaskan
tempat (Filomena et al., 2019; Lynch, 2015).
bagaimana manusia menyusun, memahami dan
Elemen-elemen dasar tersebut adalah:
mempelajari lingkungan dan pada akhirnya
1. Path adalah jalur-jalur jalan atau rute-rute menggunakan acuan peta mental untuk
yang yang menghubungkan dari suatu menguraikannya (Filomena et al., 2019).
tempat ke tempat lainnya. Path yang Artinya, kognisi lingkungan adalah proses yang
dimaksud adalah jalur-jalur jalan yang terjadi dalam memahami dan memberi arti pada
menghubungkan kepada pusat kota. Jalur lingkungan perkotaan.
jalan ini dapat berupa jalan protokol dan
Makna lingkungan perkotaan merupakan
ekspresi dari intelektualitas, imajinasi dan

170
Tri Seprianto, Wijayanti, Edi Purwanto, Elemen-Elemen Pembentuk ...

persepsi manusia terhadap lingkungan, masyarakat martapura yang di visualisasikan


menggunakan pengalaman dan keberadaan (mental mapping).
sebagai simbol makna (Grossi & Pianezzi,
2. METODE
2017). Untuk mengetahui apa yang diwakili
oleh peta mental, maka perlu dipahami Metodologi yang digunakan pada penelitian ini
pentingnya berbagai elemen wilayah perkotaan. adalah metodologi kualitatif. Penelitian
Dimensi yang termasuk dalam lingkungan kualitatif merupakan salah satu kajian yang
perkotaan adalah: (a) acara demonstrasi politik dihasilkan berupa ucapan dan tulisan dan
atau komunitas, (b) fungsional, sebab menjadi perilaku individu (Wiratna, 2014). Sedangkan
fungsi utama yang masuk akal bagi komunitas, metode yang dipakai yaitu metode deskriptif
seperti ibadah, fungsi sosial, dan lain-lain. (c) kualitatif dengan cara mendeskripsikan dan
Emosional, yang terdiri dari keindahan, mengkategorisasikan elemen-elemen
kecerobohan, dan lain sebagainya (d) Historik, pembentuk citra kota kawasan pusat Kota
sebab adanya faktor sejarah yang melekat pada Martapura. Pengkategorian berdasarkan teori
suatu objek; (e) Budaya, sebab adanya faktor citra kota yang diungkapkan oleh Lynch
budaya yang melekat pada objek; (f) Peristiwa, tentang penelitian citra kawasan berdasarkan
yakni kejadian yang melekat pada suatu objek; peta kognisi atau peta mental pengamat yang
dan (g) Keunikan, yakni suatu bentuk atau merupakan warga kota itu sendiri. Mengacu
masalah yang menimbulkan makna tersendiri pada teori tersebut, maka elemen-elemen yang
dalam masyarakat. diamati meliputi elemen lanmark, path, nodes,
edges, serta district. Sedangkan teknik
Tidak adanya identitas dan kesulitan suatu
pengumpulan data pada penelitian ini yakni
lingkungan untuk dikenali menjadi salah satu
dengan cara observasi, wawancara, dan
faktor penyebab kurangnya kualitas lingkungan
pengisian kuisioner menggunakan aplikasi
kota (Filomena et al., 2019). Lingkungan
google form.
perkotaan yang berkualitas adalah yang
memiliki ciri khas (Liu et al., 2017). Bagian- Responden dalam penelitian adalah warga kota
bagian tertentu perlu memiliki hubungan yang yang benar-benar mengetahui dan menguasai
jelas agar dapat memahami posisinya dalam masalah, serta terlibat langsung dengan
pola tata ruang seluruh kota. Selain itu, masalah penelitian. Karena pada dasarnya
lingkungan perkotaan yang baik perlu mudah pembangunan kawasan kota dibangun untuk
diidentifikasi sehingga seseorang dapat kepentingan warga atau masyarakat. Pendapat
mengenali hubungan antara keberadaan mereka masyarakat umum yang dipandang relevan
dan lingkungan. Sasaran pembentukan citra dengan kriteria sebagai berikut:
tidak hanya warga kota itu sendiri, akan tetapi - Berumur 17-50 tahun (Berpendidikan
juga pendatang dan pengunjung. Hal inilah minimal yaitu SMA)
yang disebutkan sebagai legibilitas oleh Kevin - Memiliki tempat tinggal di kota Martapura
Lynch dalam teorinya, yang menjadi faktor - Diperkirakan memiliki intelektual yang
penting dalam terbentuknya citra dan cukup untuk dijadikan responden
dipahaminya objek fisik dengan baik oleh - Warga kota Martapura
masyarakat (Lynch, 2015). - Memiliki profesi
Penelitian yang dilakukan di Kota Martapura - Bekerja di kawasan kota Martapura
Kabupaten OKU Timur ini bertujuan untuk - Memiliki kontinuitas di kota Martapura.
mengetahui dampak berkembangnya obyek- Kondisi pada saat penelitian masih dalam
obyek fisik kota sejak otonomi daerah yang situasi pandemi Covid-19, untuk mengurangi
belum pernah dilakukan sebelumnya, sehingga interaksi secara langsung maka langkah
belum diketahui bagaimana perkembangan pertama yang dilakukan yakni peneliti sudah
obyek fisik tersebut terhadap citra Kota menyiapkan peta kosong yang langsung
Martapura. Lingkup penelitian ini adalah dibagikan kepada responden kemudian diisi
elemen-elemen fisik pembentuk citra pusat kota oleh responden menggunakan stabilo berkaitan
ditinjau dari obyek-obyek fisik yang ada di dengan jalur-jalur yang paling disukai.
Pusat Kota Martapura berdasarkan persepsi Selanjutanya responden diminta menuliskan

171
Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, Vol. 20 (1) April 2022: 169-180

obyek-obyek fisik yang paling diingat dan Jumlah 50 100,00


berkesan oleh pengamat dengan symbol dan
Rincian jenis kelamin responden dapat dilihat
angka. Langkah yang kedua yakni setelah
dalam tabel 2. Rincian ini menjadi sangat
selesai mengisi peta grafis, responden diminta
penting untuk menggambarkan perbedaan peta
hasil peta grafis yang kemudian diwawancarai
jelajah antara responden laki-laki dan
berkaitan dengan hasil peta grafis yang sudah
responden perempuan. Adapun berdasarkan
digambar oleh responden tersebut. Dan yang
hasil tabulasi ada sebanyak 32 orang atau
ketiga yakni, responden diminta mengisi
sebesar (64%) responden laki-laki dan ada
kuisioner melalui aplikasi google form yang
sebanyak 18 orang atau sebesar (36%)
telah dijadikan link dan dikirim melalui
responden perempuan.
smartphone masing-masing responden.
Tabel 2. Asal Domisili Responden
Setelah pengumpulan data dilaksankan, Jenis Kelamin Jumlah %
selanjutnya data dianalisis dengan metode Responden
kategorisasi, yaitu mengelompokkanadata dan Laki-Laki 32 64,00
informasi yang sama dan mirip kemudian Perempuan 18 36,00
dianalisis dalam bentuk tabel, peta super Jumlah 50 100,00
impose dan narasi. Teknik penyajian data pada
penelitian ini memakai teknik dengan menarik 3.2 Elemen Fisik Pusat Kota Martapura
kesimpulan dari obyek-obyek yang berhasil Wilayah pengamatan pada penelitian ini yakni
dikumpulkan melalui peta mental yang berada di pusat Kota Martapura Kabupaten
kemudian dihubungkan dengan dimensi OKU Timur. Wilayah yang dilakukan
pemaknaan lingkungan kawasan kota untuk penelitian kemudian diidentifikasi obyek-
ditarik kesimpulan secara runtut (Ramadan et obyek fisik yang menonjol untuk menjadi
al., 2019). kandidat elemen-elemen pembentuk citra pusat
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kota Martapura Kabupaten OKU Timur dapat
dilihat pada gambar 1.
3.1 Deskripsi Pengamat
Untuk mengetahui kemampuan daya jelajah
masing-masing individu responden terlebih
dahulu perlu dilakukan pengungkapan asal
domisili responden. Jika responden yang
berasal dari Kota Martapura atau sekitarnya,
maka akan berbeda pula daya jelajahnya
dibandingkan responden yang berasal dari luar
Kota Martapura atau luar lingkup Kabupaten
OKU Timur. Adapun rincian mengenai asal
responden dapat dilihat melalui tabel 1. Dalam
tabel disebutkan bahwa responden yang berasal
dari Kota Martapura sebanyak 46 orang atau
sebesar (92%), berasal dari sekitar Martapura
atau lingkup Kab. OKU Timur sebanyak 2
orang atau sebesar (4%), dan yang berasal dari Gambar 1. Peta obyek fisik yang menonjol di
luar Kab. OKU Timur sebanyak 2 orang atau Pusat Kota Martapura
sebesar (4%). Penjelasan nama obyek fisik yang menonjol
Tabel 1. Asal Domisili Responden dan masuk pada wilayah penelitian yakni di
Asal Responden Jumlah % Pusat Kota Martapura ditunjukkan pada tabel 1.
Martapura 46 92,00 Tabel 3. Obyek fisik yang masuk dalam wilayah
Sekitar Martapura 2 4,00 penelitian
/Lingkup OKU
No Nama Obyek No Nama Obyek
Timur
Luar Kab. OKU 2 4,00 1 Tugu Tani 22 CFC Martapura
Timur

172
Tri Seprianto, Wijayanti, Edi Purwanto, Elemen-Elemen Pembentuk ...

2 Pasar Martapura 23 Bank BNI/BRI masing-masing responden tersebut disebut


Jatirahayu dengan peta mental yang kemudian diteliti lebih
lanjut.
3 Simpang Empat 24 Hotel Dewi
Tj Kemala 3.3 Temuan Penelitian
4 Jembatan 25 SMK Binamarta Berdasarkan analisis data yang dilakukan
Kotabaru secara super impose pada gambar sketsa
5 Jalan Merdeka 26 Bank BCA
tentang kota Martapura Kab. OKU Timur yang
digambar oleh 50 orang pengamat sebagai
6 Gedung Kolonial 27 Kantor DPRD responden dihasilkan sebuah sketsa peta kota
7 Masjid Jam’I Tj 28 Taman Tani
Martapura dengan bentuk seperti pada gambar
Kemala Merdeka 2. Gambar sketsa peta tersebut merupakan
super impose dari 50 gambar sketsa yang dibuat
8 Masjid 29 SMP N 1 oleh responden sebagai pengamat meskipun
Baiturahman Tj Martapura dengan dibantu peta kosong yang disajikan oleh
Kemala peneliti, namun sudah mampu menggambarkan
9 JPO Pasar 30 SMAN 2 rute-rute penting beserta obyek-obyek fisik
Martapura Martapura mana saja yang dipahami dan dikenal oleh
pengamat berdasarkan kemampuan peta
10 Jl. Jenderal 31 Radio BKM
mentalnya.
Sudirman
11 Stasiun KAI 32 Dealer Yamaha
12 Kantor Telkom 33 Kantor Dishub
13 Kantor Koramil 34 Stadion
Tebatsari
14 Taman Pasar 35 SPBU Sungai
Tuha Jaya
15 Kantor Pos 36 Tugu Adipura
Sungai Tuha
16 Lapas/Rutan 37 SPBU Jalan
lintas
Gambar 2. Peta Super Impose Berdasarkan Hasil
17 SDN 1 Martapura 38 Batalyon Armed Peta Mental 50 Responden

18 Polsek Martapura 39 Kantor Tepbek Berdasarkan keterangan peta pada gambar 2,


garis tebal (kuning) adalah sebagian besar
19 RM Siang Malam 40 Puslatpur TNI- pengamat mengenal dan sangat menyukai
AD rute/jalan tersebut, garis dengan ketebalan
20 Masjid Al-Azhar 41 Hotel Parai sedang (biru) menunjukkan rute yang disukai,
Cidawang dan garis yang tipis (merah) menunjukkan rute
yang kurang disukai.
21 Bank Sumsel
Babel Berdasarkan hasil pengungkapan peta mental
pengamat terhadap tingkat pemahaman
Sebanyak 41 obyek fisik diatas merupakan pengamat pada kawasan pusat Kota Martapura
acuan awal yang ditangkap oleh peneliti Kabupaten OKU Timur, hasil yang didapat
berdasarkan peta pusat Kota Martapura sebagai yakni sebanyak 21 responden (42%)
wilayah penelitian. Kemudian peta kosong mengungkapkan sangat mudah membayangkan
yang berisi wilayah penelitian disebar untuk elemen-elemen fisik yang ada di Pusat Kota
mengetahui kognisi 50 responden terhadap Martapura, sedangkan sebanyak 24 orang
obyek-obyek yang berada di wilayah penelitian. (48%) mengungkapkan mudah membayangkan
Hasil penggambaran dengan penafsiran elemen-elemen fisik di area Pusat Kota

173
Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, Vol. 20 (1) April 2022: 169-180

Martapura, dan terdapat 5 orang (10%) yang 13 Simpang Empat 29 58,00


menyebut bahwa cukup mudah membayangkan Tanjung Kemala
(lihat tabel 4). /Tugu OKUT
Tabel 4. Kemampuan pengamat dalam 14 PUSLATPUR 28 58,00
membayangkan elemen-elemen fisik di area pusat
Kota Martapura 15 Masjid Al Azhar 26 52,00
Kemampuan Cidawang
Jumlah %
Membayangkan 16 Stadion Sepakbola 25 50,00
Sangat mudah 21 42,00 Tebat Sari
membayangkan
Setelah obyek-obyek fisik yang mewakili
Mudah membayangkan 24 48,00 elemen pembentuk citra Kota Martapura
Cukup mudah 5 10,00 ditemukan kemudian langkah selanjutnya
membayangkan obyek-obyek tersebut dikorelasikan dengan
teori Kevin Lynch untuk menjadi elemen
Jumlah 50 100,00
pembentuk citra kota dengan dasar yang kuat.
Pada pembahasan kali ini terdapat 36 obyek 3.4 Elemen Fisik Citra Pusat Kota
fisik yang muncul berdasarkan peta mental Martapura Menurut Lynch
responden. Pada tahap Analisa ini peneliti
hanya mengambil obyek fisik yang memiliki Arahan dalam pengelompokan obyek dalam
jumlah lebih dari 50% sehingga didapat 16 bentuk elemen pembentuk citra Kota Martapura
obyek fisik. Penjelasan terhadap obyek pada mengacu pada ciri fisik yang sudah dijelaskan
gambar 2 yang masuk di dalam peta mental Lynch. Berikut Analisa dalam menggali elemen
pengamat yang dalam hal ini juga merupakan pembentuk citra pada pusat Kota Martapura
responden tersaji pada table 5. Kabupaten OKU Timur:
Tabel 5. Obyek fisik yang masuk kedalam peta a. Path
mental pengamat
No Nama Elemen Fisik Pengamat %
1 Tugu Tani 46 92,00
2 Taman Tani 45 90,00 Jl. Merdeka
Merdeka/Lapangan
Koni
3 Pasar Martapura 42 84,00
4 Kantor DPRD 36 72,00
5 Bank Sumsel BABEL 35 70,00
6 Jembatan Kota Baru / 35 70,00
Sungai Komering Gambar 3. Peta yang menggambarkan jl. merdeka
7 Batalyon Armed 15 34 68,00 yang mewakili elemen path

8 SMP N 1 Martapura 33 68,00


Berdasarkan Gambar 3 terdapat 1 buah jalan
mewakili path yang ada di pusat Kota
9 Stasiun KAI 32 62,00 Martapura yakni Jalan Merdeka. Jalan Merdeka
Martapura ini dapat mewakili apa yang sudah dijelaskan
10 Kantor Polsek 31 62,00 pada teori Lynch mengenai ciri fisik dari path
Martapura yaitu rute-rute sikulasi yang biasanya
digunakan orang untuk melakukan pergerakan
11 Hotel Parai 30 60,00 secara umum. Selain itu, elemen path juga
12 Jl. Merdeka 30 60,00 mempunyai identitas yang baik apabila
memiliki suatu tujuan yang besar. Jalan

174
Tri Seprianto, Wijayanti, Edi Purwanto, Elemen-Elemen Pembentuk ...

Merdeka ciri fisik yang mirip dengan apa yang kotabaru memiliki dasar untuk bisa mewakili apa
disampaikan oleh Lynch yaitu merupakan jalan yang telah diungkapkan oleh Lynch tentang elemen
utama atau jalan protokol yang edges.
menghubungkan kearah pusat kota martapura. c. Districts
Selain itu pada gambar 3 juga terdapat
perbedaan ketebalan garis, yaitu tebal, sedang,
dan tipis. Perbedaan ini menggambarkan bahwa
pada garis yang tebal jalan tersebut sangat
disukai, sedangkan garing yang sedang cukup
disukai, dan garis yang tipis kurang disukai oleh
responden. Tingkat kesukaan melalui jalan
tersebut sebagian besar responden
mengungkapkan dikarnakan tingkat keramaian
aktivitasnya sehingga mudah diingat oleh
responden.
b. Edges
Pasar
Martapura

Sungai Komering
Gambar 5. Peta yang menggambarkan pasar
martapura yang mewakili elemen districts
Pada gambar 5 peta persebaran obyek yang
mewakili elemen districts yaitu Pasar
Martapura. Berdasarkan teori Lynch elemen
pembentuk citra sudah dikelompokan
Jembatan Kotabaru berdasarkan karakter dari obyek fisik tersebut.
Karakter dari Pasar Martapura bukan hanya
sebatas pasar melainkan “kawasan” yang secara
visual dan aktivitas memiliki kesamaan atau
homogen. Pasar Martapura juga sangat diingat
dan melekat dipikiran masyarakat karena pasar
Gambar 4. Peta yang menggambarkan posisi ini cukup luas dan kompleks, artinya semua
sungai komering/jembatan kota baru yang mewakili kebutuhan pokok masyarakat ada ditempat ini.
elemen edges Dan secara tidak langsung pasar ini dapat
menjadi patokan masyarakat sehingga apabila
Pada gambar 4 peta persebaran obyek fisik yang
bila bicara tentang Kota Martapura sudah pasti
mewakili elemen edges adalah sungai komering/
jembatan kota baru. Apa yang sudah dijabarkan
Pasar Martapura akan secara langsung melekat
Lynch dalam teorinya mengarahkan sungai karena letak posisinya berada di pusat Kota
komering dan jembatan kota baru sebagai elemen Martapura.
edges. Arahan untuk menjadi edges didasari pada Pengertian ini yang disebut oleh Lynch elemen
karakter fisik sebagai “sungai”. Artinya secara tidak
districts. Elemen ini dapat dengan mudah
langsung elemen ini sebagai pemisah antara dua
wilayah atau kawasan. Selain itu jembatan kota baru terbaca karena memiliki ke khasan sendiri yang
juga pada dasarnya selain sebagai jembatan dapat dengan mudah terlihat secara visual dan
penghubung, juga sebagai batas pada saat mulai sense of place. Dari sisi visual terlihat mulai
memasuki wilayah pusat kota ataupun dari bangunan dan penjual kaki lima yang
meninggalkan pusat kota martapura. Sehingga berada disekitar pasar. Sedangkan dari sense of
menjadikan jembatan kota baru ini sebagai batas place dimana setiap masyarakat yang
pusat kota martapura. Melalui teori Lynch maka memasuki kawasan tersebut merasakan sense
karakter dari sungai komering dan jembatan dari kegiatan jual beli yang begitu dominan.

175
Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, Vol. 20 (1) April 2022: 169-180

d. Nodes Pada gambar 7 peta persebaran obyek yang


Taman Tani mewakili elemen landmarks yang ada di pusat
Merdeka Kota Martapura dapat dilihat. Berdasarkan teori
Lynch elemen pembentuk citra sudah
Stadion
Tebat sari
dikelompokan berdasarkan karakter dari obyek.
Apa yang sudah dijelaskan pada karakter tugu
Pasar
Martapura
tani, tugu adipura, bank sumsel, hotel parai, dan
kantor DPRD mengarah kepada definisi
landmarks. Berdasarkan teori lynch, elemen
Stasiun KAI tugu tani dan tugu adipura merupakan
merupakan obyek symbol kota yang tentu
memiliki keunikan serta menonjol dan tinggi
dari segi bentuknya. Sedangkan bank sumsel
Gambar 6. Peta yang menggambarkan posisi babel, hotel parai dan Gedung DPRD
taman tani merdeka, stadion tebat sari, pasar
martapura, stasiun kereta api yang mewakili elemen
merupakan bangunan yang secara visual
nodes berukuran besar dan memiliki signage yang
sangat jelas dan terlihat dari luar bangunan.
Pada gambar 6 peta persebaran obyek yang Sehingga memudahkan masyarakat untuk
mewakili elemen nodes dapat dilihat. mengingat bangunan tersebut serta
Berdasarkan teori Lynch elemen pembentuk menjadikannya patokan. Dari kelima bangunan
citra sudah dikelompokan berdasarkan ini cukup jelas keterbacaannya sebagai elemen
karakteristik dari obyek. Apa yang yang telah landmarks sehingga memiliki dasar untuk bisa
dijelaskan oleh lynch mengarahkan Taman mewakili apa yang telah dikatakan oleh lynch.
Tani Merdeka, Stadion Tebat Sari, Pasar
Martapura, dan Stasiun Kereta Api pada elemen Dari semua obyek-obyek yang telah diungkap
nodes. Didukung dengan Taman Tani Merdeka melalui teori Lynch, diambil obyek yang paling
dan Stadion Tebat Sari merupakan “square”, banyak guna mewakili pembentukan elemen
sedangkan Stasiun Kerta Api adalah bangunan Lynch.
moda transportasi yang menjadi tempat
berkumpul untuk dari dan menuju kearah tujuan
masing-masing dalam jumlah yang cukup
banyak. Dan Pasar Martapura merupakan
Taman Tani
simpul pertemuan banyak orang sebagai tempat Merdeka
berjual beli. Keempat karakter ini menjadi dasar (Nodes)
yang kuat sebagai elemen node seperti apa yang
sudah dikatakan Lynch. Jalan
Merdeka
e. Landmarks (Path)
Hotel Parai
Tugu
Adipura Pasar
Bank Sumsel Martapura
Babel (Districts)

Kantor Tugu Tani


DPRD Sungai (Landmarks)
komering/
Jembatan kota
baru (Edges)
Tugu Tani
Gambar 8. Peta yang dihasilkan dari kelima
elemen lynch dari pusat kota martapura
Penarikan Jalan Merdeka sebagai obyek yang
Gambar 7. Peta yang menggambarkan posisi tugu mewakili elemen paths, sungai
tani, tugu adipura, bank sumsel babel, hotel parai komering/jembatan kota baru sebagai obyek
dan kantor DPRD yang mewakili elemen yang mewakili elemen edges, taman tani
landmarks merdeka sebagai obyek yang mewakili elemen

176
Tri Seprianto, Wijayanti, Edi Purwanto, Elemen-Elemen Pembentuk ...

nodes, Batalyon Armed sebagai obyek yang Kantor Tempat 11 Politik


mewakili elemen districts, dan tugu tani DPRD unjuk rasa
sebagai obyek yang mewakili elemen
Stasiun Bangunan 29
landmarks. Kereta Api bersejarah
Kelima elemen yang mewakili pembentuk citra Kantor Kantor 36
pusat Kota Martapura menurut pandangan DPRD Bupati
Lynch tersebut sangat penting untuk mencari Historik
Lama
ikatan obyek dengan persepsi yang mendukung.
Masjid Al Bangunan 23
3.5 Elemen Fisik Pusat Kota Martapura Azhar Lama
Dari Masyarakat Martapura Tugu Tani Letaknya 25
Berdasarkan data yang terkumpul dari berbagai stategis
dipusat
pandangan masyarakat yang turut
kota
mempengaruhi penggambaran obyek kedalam
masing-masing gambar dapat dilihat pada tabel Pasar Letaknya 24
6. Martapura dipusat
kota Suasana
Tabel 6. Obyek fisik berdasarkan persepsi
masyarakat Kota Martapura. Yon Komplek 48
Obyek Persepsi Jumlah Dimensi Armed 15 militer
Pemakna Puslatpur Komplek 49
an militer
Tugu Tani Ikon 50 Jl. Ramai 16
Pasar Tempat 41 Merdeka
Martapura membeli Sungai Banyak Budaya
kebutuhan Komering rumah adat 6
pokok komering
Taman Ruang 27
Tani terbuka Selanjutnya, ikatan obyek-obyek fisik pada
Merdeka hijau table 6, kemudian dikorelasikan dengan pada
table temuan yang dapat dilihat pada gambar 9.
Tempat 40 Fungsi
olahraga Hotel Parai

Jl. Tempat 30 Taman Tani

Merdeka berkumpul Stadion


Tebatsari Tugu
Tani
Jalan 48 Bank
Sumsel
Protokol
Tugu
Tani
Mengarahk 40
Hotel an kepusat Pasar
Martapura

Parai kota
Seringa ada 46 Peta Mental Dimensi Peta Mental Dimensi
event Fungsional Keunikan
Kantor
Stadion Tempat 20 DPRD

tebat sari bermain Stasiun


KAI
sepakbola
Stasiun
Bank Ramai 25 KAI

Sumsel
Tugu tani Ikon kota 50 Keunikan Kantor
DPRD

Unik 8

177
Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, Vol. 20 (1) April 2022: 169-180

Peta Mental Dimensi Peta Mental Dimensi 4. KESIMPULAN


Politik Historik
Puslatpur Kantor
DPRD
1. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah
Stasiun
Kota Martapura, kawasan pusat Kota
KAI Martapura Merupakan Kawasan Pusat
Sungai
Komering
Kegiatan Wilayah Perkotaan (PKWP),
Batalyon
teridentifikasi sebagai berikut: Elemen Path
Armed (Jalan) berupa akses jalan utama yaitu Jl.
Tugu
Tani Jenderal Sudirman, Jl. Merdeka, dan Jl.
Pasar
Martapura
Lintas Tengah Sumatera. Elemen Edges
(Batas) yang teridentifikasi yaitu Sungai
Komering yang merupakan salah satu batas
Peta Mental Dimensi Peta Mental Dimensi pemisah alami yang membatasi antara pusat
Suasana Budaya kota dengan bagian kota lainnya. Elemen
Gambar 9. Peta mental yang berhasil diungkap Districts (Kawasan) teridentifikasi yaitu
dari berbagai dimensi pemaknaan Pasar Martapura. Elemen Nodes (Titik
Dari peta mental yang didapat dari masyarakat, Temu) teridentifikasi yaitu Taman Tani
elemen yang memiliki kecocokan yang terbesar Merdeka, Stadion Tebat Sari, Pasar
jika dikorelasikan dapat dilihat melalui gambar Martapura, dan Stasiun Kereta Api. Elemen
10. Landmarks (Penanda) yang teridentifikasi
yaitu tugu tani, bank sumsel, hotel parai, dan
kantor DPRD.
Elemen Fisik Pusat Kota Martapura 2. Dari hasil penelitian, elemen-elemen
pembentuk citra Kota Martapura ditemukan
sebagai berikut:
Elemen Fisik Elemen Fisik 1) Landmarks (Penanda), elemen landmarks
Elemen Fisik Pusat Kota Pusat Kota yang paling kuat atau yang paling dikenali
Pusat Kota Martapura dari Martapura dari
Peta Mental Masyarakat
oleh masyarakat yaitu Tugu Tani dengan
Martapura dari
Lynch Masyarakat Martapura persentase sebesar 92%, Kantor DPRD
Martapura sebesar 72%, dan Bank Sumsel Babel
sebesar 70%, Kantor polsek sebesar 62%,
Hotel Parai sebesar 60% masjid Al-Azhar
sebesar 52%, dan Stadion Tebat Sari
sebesar 50%.
2) Nodes (Titik Temu/Simpul), elemen nodes
Gambar 10. Korelasi dari elemen pembentuk citra yang paling kuat atau yang paling dikenali
kota martapura
oleh masyarakat yaitu Taman Tani
Berdasarkan analisis data yang tersaji di atas, Merdeka dengan persentase 90%, SMP N
maka elemen-elemen yang mewakili 1 Martapura sebesar 66%, Stasiun
pembentukan citra Kota Martapura yakni dari Martapura sebesar 64%, dan Tugu OKU
tema fungsional. Obyek-obyek fisik yang ada di Timur/Simpang Empat Tanjung Kemala
pusat Kota Martapura diwakili oleh obyek Tugu sebesar 58%.
Tani, Pasar Martapura, Taman Tani Merdeka, 3) Districts (Kawasan), elemen districts yang
Jalan Merdeka, Hotel Parai, Stadion Tebat Sari, paling kuat atau dikenali oleh masyarakat
dan Bank Sumsel Babel. adalah Pasar Martapura dengan persentase
sebesar 84%, Batalyon Armed sebesar
Dari proses panjang yang didapatkan pada
68%, dan Puslatpur sebesar 64%.
penelitian ini, menghasilkan bagaimana
4) Path (Jalur/Jalan) elemen paths yang
mendapatkan elemen pembentuk citra pusat
paling kuat atau dikenali oleh masyarakat
Kota Martapura berdasarkan teori Kevin Lynch
hanya ada satu yaitu Jalan Merdeka
dan pengamatan responden yang juga bertindak
sebesar 60%.
sebagai masyarakat Kota Martapura.

178
Tri Seprianto, Wijayanti, Edi Purwanto, Elemen-Elemen Pembentuk ...

5) Edges (Batas) elemen edges hanya dengan elemen-elemen tersebut sehingga


memiliki satu elemen yang kuat yaitu memudahkan masyarakat berorientasi
Sungai Komering dengan jumlah didalamnya.
persentase sebesar 70%.
UCAPAN TERIMAKASIH
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
Penelitian ini dilakukan bersama dosen
dari kelima elemen pembentuk citra yang ada di
Magister Arsitektur Universitas Diponegoro.
Kota Martapura yang sangat dikenali
Dalam penyusunan penelitian ini Tri Seprianto,
masyarakat adalah elemen Landmark yaitu
S.Ars (Penulis Pertama) berperan dalam
Tugu Tani, elemen Node yaitu Taman Tani
memberikan ide dan gagasan, selanjutnya Dr.
Merdeka, elemen District yaitu Pasar
Ir. Wijayanti, M.T (Penulis Kedua)
Martapura, dan elemen Edge yaitu Sungai
memberikan arahan pada metode penelitian,
Komering. Sedangkan elemen yang paling
dan Prof. Dr. Ir. Edi Purwanto, M.T (Penulis
lemah adalah Path yaitu Jalan Merdeka.
Ketiga) memberikan arahan terhadap
Berdasarkan hasil peta mental secara penyusunan kajian teori. Ucapan terimakasih
keseluruhan elemen-elemen fisik pembentuk kepada para responden yang telah bersedia
citra kota Martapura sudah dikenali dan mencurahkan waktu, tenaga, serta pikirannya
dipahami oleh masyarakat, namun ada elemen pada penelitian ini.
yang kurang dikenali masyarakat yaitu elemen
REFERENSI
path karena kurangnya tanda/informasi yang
disediakan oleh pemerintah setempat. Selain itu Filomena, G., Verstegen, J. A., & Manley, E.
rendahnya kesadaran masyarakat untuk (2019). A computational approach to ‘The
menjaga elemen yang ada menjadi salah satu Image of the City.’ Cities, 89(December
faktor yang sangat penting. 2018), 14–25.
https://doi.org/10.1016/j.cities.2019.01.0
Berdasarkan temuan penelitian, dapat
06
disimpulkan bahwa elemen fisik pembentuk
John, R. S. (2015). Seeing Things as They Are:
citra kota Martapura dibentuk melalui cara
A Theory of Perception. Oxford
kerja obyek-obyek yang menyusun elemen fisik
University Press.
pembentuk citra Kota Martapura. Elemen fisik
Liu, L., Silva, E. A., Wu, C., & Wang, H.
citra pembentuk Kota Martapura disusun oleh
(2017). A machine learning-based method
obyek-obyek fisik yang terdiri dari Tugu Tani,
for the large-scale evaluation of the
Pasar Martapura, Taman Tani Merdeka, Jalan
qualities of the urban environment.
Merdeka, Hotel Parai, Stadion Tebat Sari, dan
Computers, Environment and Urban
Bank Sumsel Babel.
Systems, 65, 113–125.
Keberadaan elemen fisik yang tersebar di Kota https://doi.org/10.1016/j.compenvurbsys.
Martapura memudahkan setiap orang yang 2017.06.003
melintas mengetahui identitas pada kota ini. Lynch, K. (2015). The City Image and its
Sehingga pengunjung atau warga yang Elements. In The City Reader (6th Editio,
beraktivitas sehari-hari disini akan segera p. 11). Routledge.
mengenali suasana kota ketika melintasi jalan Mulyandari, H. (2011). Pengantar Arsitektur
yang mengarah kepada pusat keramaian seperti Kota. ANDI.
pasar. Selain itu, elemen fisik bundaran yang di Osóch, B., & Czaplińska, A. (2019). City image
dalamnya terdapat tugu tani dan air mancur juga based on mental maps-the case study of
memberi identitas yang cukup kuat karena Szczecin (Poland). Miscellanea
keunikan pada ikon tugunya. Geographica, 23(2), 111–119.
https://doi.org/10.2478/mgrsd-2019-0016
Sementara itu, kemudahan dalam berorientasi
Panah, M. F., & Shankar, B. (2017). Visual
didapatkan dengan adanya aktivitas atau fungsi
Presentation of Sensitivity of Streetscape
yang berkerja pada elemen fisik yang terpilih.
in the Heart of Sabzevar City, Iran.
Masing-masing elemen tersebut memiliki
International Journal of Scientific &
kegiatan atau fungsi yang berbeda-beda.
Engineering Research, 8(6), 1066–1072.
Dengan demikian, masyarakat merasa familiar
https://www.academia.edu/download/537

179
Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, Vol. 20 (1) April 2022: 169-180

92505/Visual-Presentation-of-
Sensitivity-of-Streetscape-in-the-Heart-
of-Sabzevar-City-Iran.pdf
Purwanto, E., & Harani, A. R. (2020).
Understanding the place attachment and
place identity in public space through the
ability of community mental map. IOP
Conference Series: Earth and
Environmental Science, 402(1).
https://doi.org/10.1088/1755-
1315/402/1/012024
Ramadan, M. B., Sari, S. R., & Pandelaki, E. E.
(2019). Peta Mental Masyarakat. Arcade,
3(2), 100–107.
http://103.151.226.122/index.php/arcade/
article/view/228/172
Rohman, C. (2021). Tahun 2020 Ekonomi
OKUT Tumbuh 0,41 Persen, Tertinggi di
Sumsel. KABAR OKU TIMUR.
https://kabarokutimur.id/tahun-2020-
ekonomi-okut-tumbuh-041-persen-
tertinggi-di-sumsel/
Wiratna, S. (2014). Metode Penelitian:
Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami.
Pustaka Baru Press.

180

You might also like