Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN POSTUR KERJA, REPETISI DAN TEKANAN PANAS


DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDER PADA TUBUH
BAGIAN ATAS
(Studi Kasus pada Pekerja Pabrik Kue Jipang Bagian Pembentukan di
Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang Jawa Tengah)

Muhammad Viki, Daru Lestantyo, Siswi Jayanti


Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email : Vikimhmd@gmail.com

Abstract : Workers of Jipang Ambarawa Cake Factory form japan cake by hand.
Work posture and hand repetition when forming a japan cake can cause complaints
in joints, ligaments and tendons that lead to muscle pain complaints. Heat pressure
due to extreme temperatures can accelerate the occurrence of muscle complaints.
The purpose of this study was to analyze the relationship of posture, repetition and
heat pressure with MSDs complaints on the upper body. This study uses cross
sectional study which is a form of observational study and is analytic descriptive. The
population of the research is all the workers of Ambarawa Jipang Cake Factory in
the forming section which amounted to 35 people with the sampling method. The
instrument of this study is a questionnaire (to collect data on the characteristics of
respondents and complaints MSDs), video recording (to see the work posture and
the number of reps), ordinary arc (to measure the upper body angle with job posture
picture). The results showed there were 91.40% of samples had MSDs complaints
on the wrist. Statistical analysis using Rank Spearman test to see the relationship of
heat pressure with MSDs and Chi-Square Test to see the relationship between work
posture and repetition with MSDs complaints. The test results showed there was a
correlation between the repetition variable on the wrist (p = 0.049). There was no
correlation between posture of work with MSDs complaints on upper neck (p =
0,441), shoulder (p = 0,992), upper arm (p = 0,416), forearm (p = 0,552) and wrist (p
= 0,529). There was also no correlation between heat stress with MSDs complaints
on the upper neck (p = 0.528), shoulders (p = 0.904), upper arm (p = 0.487), forearm
(p = 0.380) and wrist (p = 0.429) . It is recommended for workers to stretch on the
sidelines of doing work. For the owner of JIpang Cake Factory to redesign the work
out layout.

Keywords : Work Posture, Repetition, Heat Pressure, Complaints Work Related


Upper Limb Disorders
sangat pesat. Usaha ekonomi sektor
PENDAHULUAN informal merupakan usaha yang
memiliki tingkat risiko tinggi, hal ini
Di Indonesia sektor informal saat disebabkan karena masih kurangnya
ini merupakan salah satu sektor penerapan kaidah keselamatan dan
perindustrian yang berkembang kesehatan kerja di tempat kerja.

337
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Beberapa pendekatan penting memindahkan benda lain selain alat.


dilakukan untuk melindungi kehidupan Akibat dari pergerakan berulang ini
kesehatan dan keselamatan kerja bagi 55% mempengaruhi pergelangan
pekerja dan juga untuk meningkatkan tangan, 7% mempengaruhi bahu dan
produktivitas demi keberlangsungan 6% mempengaruhi tubuh bagian
perusahaan.1 Ketidaknyamanan, biaya belakang. Rata - rata hilangnya waktu
tinggi, kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mengakibatkan pekerja
kerja (PAK) dapat diakibatkan karena tidak masuk kerja adalah 18 hari
pekerjaan yang tidak dilakukan tidak akibat dari cedera atau penyakit akibat
ergonomis.2 kerja dengan gerakan berulang.5
Keluhan otot muskuloskeletal Penelitian sebelumnya yang
disorders yaitu kerusakan pada sendi, dilakukan Putri Desriani pada pekerja
ligamen dan tendon terjadi ketika otot pencetekan kulit lumpia pada tahun
menerima beban statis secara 2017 menunjukan pekerja mengalami
berulang dan dalam waktu yang cukup gejala Cumulative Trauma Disorders
lama.2 Faktor pada pekerjaan yang pada seluruh tubuh dan gejala
berperan penting pada gangguan otot terbanyak CTDs terjadi pada batang
rangka adalah gerakan berulang, tubuh (66,7%) dan hasil penelitian
gerakan dengan tenaga yang kuat, terhadap sikap kerja menunjukkan
penekanan, posisi kerja yang menetap sebesar 80% berisiko tinggi pada
atau statis, posisi yang tidak postur pergelengan tangan yang
ergonomis, dan getaran. Faktor - diakibatkan karena gerakan berulang.6
faktor ini menyebabkan inflamasi pada Menurut Departemen Kesehatan RI
tendon dan sendi, yang akan pada tahun 2005 tenaga kerja di
menekan dan merusak saraf, Indonesia mempunyai keluhan
sehingga menimbulkan keluhan nyeri, gangguan kesehatan yang
kesemutan, dan kelemahan.3 berhubungan dengan pekerjaanya
World Health Organization sebesar 40,5% dan dari studi yang
(WHO) melaporkan gangguan otot dilakukan pada 9.482 pekerja di 12
rangka (Musculoskeletal disorder) kabupaten/kota di Indonesia, penyakit
adalah penyakit akibat kerja yang kerja yang paling banyak yaitu
paling banyak terjadi dan diperkirakan sebesar 16% adalah gangguan
mencapai 60% dari semua penyakit muskuloskeletal.4
akibat kerja.4 Laporan dari the Bureau Pabrik Kue Jipang Ambarawa
of Labour Statistics (LBS) Departemen merupakan sebuah home industry
Tenaga Kerja Amerika serikat untuk usaha produksi makanan yang
kasus cedera dan penyakit yang terletak di kecamatan Ambarawa,
mengakibatkan hilang waktu kerja Kabupaten Semarang. Pabrik Kue
sekitar 705.800 kasus (32%) yang Jipang Ambarawa sudah berproduksi
berasal dari terlalu banyak gerak yang kurang lebih selama 26 tahun yang
dilakukan dan gerakan berulang dijalankan secara turun temurun.
dalam pekerjaan. Sebanyak 92.576 Jumlah pekerja bagian pembentukan
kasus cedera atau penyakit terjadi pabrik kue jipang ambarawa sebanyak
akibat gerakan berulang, seperti 35 orang dan jumlah ini dapat
mengetik, penggunaan berulang pada bertambah dan berkurang sesuai
alat, menggenggam dan dengan banyak sedikitnya permintaan.

338
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Dari hasil survey pendahuluan pergelangan tangan membentuk kue


Pabrik Kue Jipang Ambarawa terdiri jipang dengan posisi kepala sedikit
dari 4 buah pabrik, 2 buah pabrik mendunduk kebawah. Kondisi kerja
berlokasi di desa Kalipawon, satu seperti ini memaksa pekerja selalu
pabrik di desa Temenggungan dan berada pada sikap dan posisi kerja
satu pabrik di desa Tegalrejo tidak nyaman dalam jangka waktu
Kecamatan Ambarawa. Pabrik Kue yang lama.
Jipang yang berlokasi di desa Berdasarkan pengukuran awal
Kalipawon, berproduksi di rumah suhu ruangan pada tanggal 9 Januari
pemilik pabrik yang berada di lantai 2018 pukul 15.30 WIB di salah satu
bawah rumah dengan pondasi pabrik desa Kalipawon menunujukan
bangunan jenis batako, kondisi atap suhu kering dalam ruangan sebesar
yang terbuat dari bahan asbes dan 32˚C dan bisa bertambah pada siang
hanya mengandalkan celah antara hari. Menurut Permenaker No 13
atap dengan bangunan sebagai Tahun 2011 yang memuat NAB faktor
ventilasi. Pabrik yang terletak di desa fisika dan faktor kimia di tempat kerja
Temenggungan memiliki kondisi dalam waktu 8 jam kerja pekerja
lingkungan kerja yang tidak berbeda dengan beban kerja sedang hanya di
jauh dengan pabrik di desa perbolehkan bekerja dengan batas
Kalipawon, memiliki dua buah lubang suhu 28 C̊ , hal ini menunjukan suhu di
ventilasi yang dinilai kurang dari 15% pabrik kue jipang Ambarawa sudah
luas lantai dan juga kondisi ruangan melebihi NAB. Berdasarkan
yang cukup sempit. Pabrik yang pengamatan awal pekerja pada
terletak di desa Tegalrejo merupakan proses pembuatan kue jipang di
pabrik yang terbesar dikarenakan pabrik satu desa Kalipawon, pekerja
jumlah pekerja di pabrik tersebut 50% melakukan gerakan repetisi sebanyak
lebih banyak yaitu sekitar 30 pekerja 50-60 kali dalam satu menit,
dan memiliki kondisi lingkungan atap sedangkan penggunaan otot berisiko
terbuat dari bahan asbes, bangunan apabila diindikasikan melakukan
berjenis batako dan hanya memiliki 2 gerakan berulang-ulang sebanyak >30
buah lubang ventilasi yang dinilai kali gerakan per menit. Selain itu hasil
kurang dengan mempertimbangkan survey pada 10 pekerja pabrik kue
luas ruangan dan jumlah pekerja yang jipang ditemukan 8 pekerja pabrik kue
cukup banyak. jipang mengalami keluhan pegal-pegal
Proses produksi yang ada di lengan atas, lengan bawah,
pabrik kue jipang ambarawa yaitu pergelangan dan juga bahu. Keluhan
pemasukan bahan ke dalam oven, bertambah berat ketika malam hari
pengadukan dan pencampuran dan pagi hari saat bangun tidur.
bahan, pembentukan dan terakhir
pembungkusan. Pekerja bagian METODE PENELITIAN
pembentukan kue jipang bekerja Jenis Penelitian ini merupakan
dengan posisi duduk menggunakan penelitian analitik dengan
kursi panjang yang terbuat dari bahan menggunakan studi cross-sectional.
kayu tanpa sandaran punggung. Populasi dalam penelitian ini yaitu
Aktivitas saat pembentukan kue jipang seluruh pekerja Pabrik Kue Jipang
yaitu gerakan repetitif mengepal pada Ambarawa bagian pembentukan

339
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

berjumlah 35 orang dan sampel dalam a. Hubungan postur kerja


penelitian ini menggunakan seluruh dengan Keluhan Msds
populasi (Total Sampling) yaitu pada tubuh bagian atas
sebanyak 35 orang sebagai objek 1) Hubungan postur kerja
penelitian. Metode analisis dengan keluhan Msds
menggunakan uji korelasi Chi – pada leher atas
square dan Rank Spearman.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Univariat
a. Usia
Sebagian besar responden lebih
banyak dengan kategori usia
rentan, yaitu lebih dari atau
sama dengan 35 tahun
sebanyak 20 orang (57.1%)

Berdasarkan hasil uji Chi


b. Jenis kelamin – Square diperoleh nilai
Mayoritas responden berjenis signifikansi p>0,05
kelamin perempuan yaitu sehingga tidak ada
sebanyak 30 orang dengan hubungan postur kerja
persentase sebesar 85.7%. dengan keluhan MSDS.
c. Masa kerja pada leher atas.
Sebagian besar responden 2) Hubungan postur kerja
memiliki masa kerja kurang dari dengan keluhan Msds
5 tahun yaitu sebanyak 20 pada bahu
orang (57,1%).
d. Postur kerja
Sebagian besar responden
memiliki risiko pada postur kerja
sedang yaitu sebanyak 22
pekerja (62.9%).
e. Repetisi
Mayoritas responden
melakukan gerakan repetisi
tinggi yaitu sebanyak 26 orang
(74.3%).
Berdasarkan hasil uji
f. Tekanan panas
Chi – Square diperoleh
Sebagian besar responden
nilai signifikansi p>0,05
terpapar tekanan panas
sehingga tidak ada
sebesar 28.53 ̊C yaitu sebanyak
hubungan postur kerja
14 pekerja (40%).
dengan keluhan MSDS.
pada bahu.
2. Analisis Bivariat
3) Hubungan postur kerja
dengan keluhan Msds
pada lengan atas

340
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Berdasarkan hasil uji


Chi – Square diperoleh
nilai signifikansi p>0,05 Berdasarkan hasil uji Chi –
sehingga tidak ada Square diperoleh nilai
hubungan postur kerja signifikansi p>0,05
dengan keluhan MSDS. sehingga tidak ada
pada lengan atas. hubungan postur kerja
4) Hubungan postur kerja dengan keluhan MSDS.
dengan keluhan Msds pada pergelangan tangan.
pada lengan bawah Tidak adanya
hubungan antara kedua
variabel ini disebabkan
karena sudut yang
dihasilkan masih dalam
katagori batas normal dan
dapat dipengaruhi oleh
sikap pekerja bagian
pembentukan kue jipang
antara satu pekerja dengan
Berdasarkan hasil uji pekerja lainya yang
Chi – Square diperoleh variansinya hampir sama.
nilai signifikansi p>0,05 Hasil ini sesuai
sehingga tidak ada dengan pernyataan,
hubungan postur kerja semakin besar sudut yang
dengan keluhan MSDS. dibentuk maka semakin
pada lengan bawah. tinggi keluhan nyeri yang
5) Hubungan postur kerja dirasakan. Semakin
dengan keluhan Msds rendahnya sudut yang
pada pergelangan dibentuk maka semakin
tangan. kecil risiko terjadinya
keluhan otot.
Penelitian sejalan
dengan penelitian yang
dilakukan dengan Khansa
Fauzia pada pengrajin
batik bagian canting,
dengan kesimpulan ada
hubungan sudut bahu

341
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

dengan keluhan nyeri dengan keluhan MSDS.


bahu. Rentang sudut yang pada leher atas.
debentuk oleh pengrajin 2) Hubungan repetisi
batik bagian canting adalah dengan keluhan MSDS
>45̊ sehingga pada bahu
menimbulkan nyeri bagian
bahu.7
Penelitian sesuai
dengan peneitian Putri
Desriani pada pekerja
pencetakan kulit lumpia
yang menghasilkan bahwa
tidak ada hubungan sikap
kerja dengan keluhan
Musculoskeletal Disorders.
Hal ini dapat dipengaruhi Berdasarkan hasil uji
oleh sikap dari pekerja Chi – Square diperoleh
menyesuaikan rasa nyeri nilai signifikansi p>0,05
dengan melakukan sehingga tidak ada
relaksasi 5-10 menit serta hubungan postur kerja
peregangan tubuh saat dengan keluhan MSDS.
bekerja.8 pada bahu.
b. Hubungan repetisi 3) Hubungan repetisi
dengan Keluhan Msds dengan keluhan MSDS
pada tubuh bagian pada lengan atas
atas
1) Hubungan repetisi
dengan keluhan
MSDS pada leher
atas

Berdasarkan hasil uji Chi


– Square diperoleh nilai
signifikansi p>0,05
sehingga tidak ada
hubungan postur kerja
dengan keluhan MSDS.
Berdasarkan hasil uji pada lengan atas.
Chi – Square diperoleh 4) Hubungan repetisi dengan
nilai signifikansi p>0,05 keluhan MSDS pada
sehingga tidak ada lengan bawah.
hubungan postur kerja

342
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

lainya, disamping itu hasil


perhitungan repetisi dari
rekaman video hampir
semua pekerja melakukan
gerakan repetisi tinggi ≥30
kali permenit. Pengunaan
tangan berisiko apabila
dilakukan gerakan
berulang/frekuensi
Berdasarkan hasil uji sebanyak ≥30 kali
Chi – Square diperoleh permenit. . Gerakan
nilai signifikansi p>0,05 lengan dan tangan
sehingga tidak ada dilakukan secara
hubungan postur kerja berulang-ulang terutama
dengan keluhan MSDS pada saat bekerja
pada lengan bawah. mempunyai risiko bahaya
5) Hubungan repetisi yang tinggi terhadap
dengan keluhan MSDS terjadinya CTDs.9
pada pergelangan Penelitian ini
tangan. sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Tirsa
Iriani pada penjahit di
bagian konveksi,
disimpulkan bahwa
terdapat hubungan
reptitive motion atau
gerakan berulang
menjahit dengan keluhan
Musculoskeletal disorders
Berdasarkan hasil pada pergelangan tangan
uji Chi – Square diperoleh yaitu Carpal tunnel
nilai signifikansi p<0,05 syndrome.10
sehingga ada hubungan Penelitian ini juga
postur kerja dengan sejalan dengan penelitian
keluhan MSDS pada yang dilakukan oleh Sinta
pergelangan tangan. Dwi Rosalina pada
Adanya hubungan pekerja Tenun Ikat di
antara pergelangan Jepara, dalam
tangan dengan keluhan penelitianya menunjukan
MSDS disebabkan karena adanya hubungan antara
pekerjaan bagian gerakan berulang dengan
pembentukan lebih keluhan Musculoskeletal
melibatkan gerakan disorders pada tubuh
berulang pada bagian atas segmen
pergelangan tangan lengan. Dimana 86,7%
dibandingkan dengan pekerja melakukan
segmen tubuh bagian atas

343
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

gerakan repititif tinggi Berdasarkan hasil uji


yaitu dengan frekuensi Rank Spearman diperoleh
≥30 kali per menit. Adanya nilai signifikansi p>0,05
gerakan berulang dalam sehingga ada hubungan
waktu yang lama akan postur kerja dengan
melebihi kemampuan otot keluhan MSDS pada
pekerja untuk melakukan pergelangan tangan.
pemulihan, kondisi seperti 3) Hubungan tekanan panas
ini akan mendorong dengan keluhan MSDS
terjadinya gangguan lengan atas.
otot.11
c. Hubungan tekanan
panas dengan Keluhan
Msds pada tubuh bagian
atas
1) Hubungan tekanan panas
dengan keluhan MSDS
leher atas

Berdasarkan hasil uji


Rank Spearman diperoleh
nilai signifikansi p>0,05
sehingga ada hubungan
postur kerja dengan
keluhan MSDS pada
pergelangan tangan.
Berdasarkan hasil uji 4) Hubungan tekanan panas
Rank Spearman diperoleh dengan keluhan MSDS
nilai signifikansi p>0,05 lengan bawah.
sehingga ada hubungan
postur kerja dengan
keluhan MSDS pada
pergelangan tangan.
2) Hubungan tekanan panas
dengan keluhan MSDS
bahu.

Berdasarkan hasil uji


Rank Spearman diperoleh
nilai signifikansi p>0,05
sehingga ada hubungan
postur kerja dengan
keluhan MSDS pada
pergelangan tangan.

344
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

5) Hubungan tekanan panas mempengaruhi aklimatisasi


dengan keluhan MSDS pekerja. Penelitian ini sejalan
pergelangan tangan. dengan penelitian Ahmad Rifqi
Fuady yang meneliti tentang
faktor-faktor yang
berhubungan dengan
musculoskeletal disorders
pada pengrajin sepatu. Pada
variabel suhu dihasilkan
bahwa rerata suhu area kerja
sebesar 29,15 C ̊ . Disimpulkan
bahwa, tidak terdapat
hubungan suhu lingkungan
Berdasarkan hasil uji kerja dengan keluhan
Rank Spearman diperoleh nilai musculoskeletal disorders. Hal
signifikansi p>0,05 sehingga ini dapat disebabkan karena
ada hubungan postur kerja orang indonesia umumnya
dengan keluhan MSDS pada beraklimatisasi pada suhu
pergelangan tangan. sekitar 28-32 ̊C dengan
Tidak adanya hubungan kelembaban 85-95%.13
ini dapat disebabkan oleh
paparan tekanan panas pada DAFTAR PUSTAKA
pekerja bagian Pembentukan 1. ILO. Perekonomian Informal:
Pabrik Kue Jipang Ambarawa Transisi Menuju Formalisasi.
masih dalam batas suhu 2007.
nyaman bekerja. Berdasarkan http://www.ilo.org/wcmsp5/grou
penelitian yang dilakukan oleh ps/public/---asia/---ro-bangkok/-
M.Husni Kotta menghasilkan --ilo-
bahwa rentang suhu nyaman jakarta/documents/publication/
bekerja yaitu 24.9 ̊C – 28.50 ̊C wcms_126144.pdf.
dalam suhu udara atau 25.1 ̊C
– 27,9 C̊ dalam suhu operasi.12 2. Tarwaka. Ergonomi : Untuk
Peneliti juga berasumsi tidak Keselamatan , Kesehatan Kerja
adanya hubungan tekanan Dan Produktivitas. Surakarta:
panas dengan keluhan UNIBA Press; 2004
musculoskeletal disorders
pada tubuh bagian atas 3. Fine LJ, et.al. Work-related
disebabkan karena semua disorders of the neck and upper
pekerja sudah terbiasa dan ektremity. Occupational Health.
mampu beradaptasi dengan Barry S Levy, David H
suhu yang berada ditempat Wegman. Little, Brown and
kerjanya. Sebanyak 15 pekerja Company. 2017
bagian pembentukan kue
jipang ambarawa memiliki 4. Departemen Kesehatan RI.
masa kerja ≥ 5 tahun. Pengantar Penyakit Akibat
Lama kerja seseorang dapat Kerja. Sei Pedoman
menjadi salah satu faktor yang

345
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Tatalaksana Penyakit Akibat Pada Manual Material handling


Kerja Bagi Petugas di pabrik es batu PT. Sumber
Kesehatan.Jakarta: Direktorat Tirta Surakarta. Fakultas Ilmu
Bina Kesehatan Kerja kesehatan masyarakat
Departemen Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Republik Indonesia; 2007. Surakarta. 2014.
http://www.depkes.go.id/resour
ces/download/pusdatin/profil- 9. Humantech. Aplied Ergonomics
kesehatan-indonesia/profil- Training Manual : Prepared for
kesehatan-indonesia.pdf Procter&Gamble Inc. 2nd
edition. Australia: Balkeley
5. NIOSH. Muscolesceletal Vale.1995.
Disorders and Workplace
Faktors: A Critical Review Of 10. Iriani, Tirsa. Hubungan
Epidemologic Evidence for Repetitive Motion Dengan
Work Related Muscolesceletal Keluhan Carpal Tunnel
Disorders of the Neck, Upper Syndorme Pada Pekerjaan
Extremity, and Low Back. Menjahit Di Bagian Konveksi PT.
Centre Of Desase control and DAN LIRIS SUKOHARJO.
Prevention. 1997. Universitas Sebelas Maret.
2010.
6. Desriani, Putri. Hubungan
Sikap Kerja Dan Karakteristik 11. Rosalina, Sinta Dwi. Analisis
Individu Dengan Gejala Faktor-Faktor yang
Cumulative Trauma Disorders Berhubungan dengan Kejadian
(Ctds) Pada Pekerja Bagian Musculoskeletal Disorders
Pencetakan Kulit Lumpia Di Segmen Lengan, Bahu, dan Kaki
Kelurahan Kranggan Semarang pada Pekerja Tenun Ikat Industri
Tengah. Semarang: Universitas X Di Kabupaten Jepara.
Diponegoro; 2017 Semarang. FKM UNDIP. 2011

7. Fuzia, Khansa. Hubungan 12. Husni, Muhammad. Suhu netral


Sudut Bahu, Frekuensi Repetisi dan rentang suhu nyaman
dan Durasi Kerja Dengan manusiaindoneisa (studi kasus
Keluhan Nyeri Bahu Pada penelitian pada bangunan
Pekerja Batik Bagian Canting kantor di makassar). Makassar.
Di Kampoeng Waleyan Universitas Hasanudin. 2008.
Surakarta.Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas 13. Rifqi, Ahmad. Faktor-Faktor
Diponegoro.2017. Yang Berhubungan Dengan
Musculoskeletal Disorders Pada
8. Erdiansyah, Muhammad Pengrajin Sepatu. Universitas
Hubungan Tingkat Risiko Islam Nudahtuoh. 2016.
Postur Kerja berdasrkan
Metode RULA dengan tingkat
riisko keluhan Muskoleskeletal

346

You might also like