Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 21

45

Sabar sebagai Terapi Kesehatan Mental


Ernadewita
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Ernadewit4@gmail.com

Rosdialena
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
rosdialena@gmail.com

Abstract
Patience is an easy word to say but hard to carry out, but patience is an
introduction in life to live up to its responsibilities that must be fulfilled in daily
life. Patience does not only apply to things that are not returned only such as the
calamity of Death, sickness, agree and so forth, but also waits for matters favored
by lust. Patience in this study focuses more on the concept of patience as therapy in
the framework of creating a healthy mental state. By getting used to difficulties in
facing tests and challenges of individual life will be calmer, conscientious, sincere,
cautious, strict and not easily eliminated in carrying out the tasks of life. This type
of research is library research (library research) which is research that focuses on
literature studies by analyzing collections of existing literature and related to this
research, both from primary and secondary sources. Researchers convince the
concept of patience as a therapy to achieve or realize a healthy mental, because a
healthy mental is the main key for every individual in carrying out daily activities.
So one means to achieve a healthy mentality is to always train and increase
patience. The results showed that the fostering of habits in running life will give
birth to individuals who are mentally healthy. A healthy person with mentality will
be reflected in his daily attitude and actions, such as able to control himself well,
accept the challenges of life, think calm and cautious, persistent establishment and
not despair, able to feel calm and not rushed, fond eat, control sincerely and able
to control transition
Keywords: Patience and Mental Health

Abstrak
Sabar adalah sebuah perkataan yang mudah untuk diucapkan tetapi berat untuk
dilaksanakan, namus sabar adalah sebuah keharusan dalam menjalankan kehidupan
mengingat beratnya tanggung jawab yang harus ditunaikan dalam kehidupan
sehari-hari. Sabar tidak hanya berlaku terhadap hal-hal yang tidak disukai saja
seperti musibah kematian, sakit, kelaparan dan lain sebagainya, tetapi sabar juga
perlu untuk perkara-perkara yang disenangi oleh hawa nafsu. Sabar dalam
penelitian ini lebih menitikberatkan pada konsep sabar sebagai terapi dalam rangka
mewujudkan mental yang sehat. Dengan membiasakan perilaku sabar dalam

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
46

menghadapi segala ujian dan tantangan hidup individu akan lebih tenang, teliti,
ikhlas, hati-hati, istiqomah dan tidak mudah putus asa dalam melaksanakan tugas
kehidupannya. Jenis penelitian ini adalah kajian kepustakaan (library research)
yaitu penelitian yang menitikberatkan pada kajian-kajian literature dengan cara
menganalisis kandungan dari literatur-literatur yang ada dan terkait dengan
penelitian ini, baik dari sumber primer maupun sekunder. Peneliti membatasi
konsep sabar sebagai terapi untuk mencapai atau mewujudkan mental yang sehat,
karena mental yang sehat merupakan kunci utama bagi setiap individu dalam
menjalankan aktifitas sehari-hari. Maka salah satu sarana untuk memperoleh
mental yang sehat itu adalah dengan senantiasa melatih dan meningkatkan
kesabaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiasaan perilaku sabar dalam
menjalankan kehidupan akan melahirkan pribadi-pribadi yang bermental sehat.
Pribadi yang bermental sehat akan tergambar dalam sikap dan tindakannya sehari-
sehari, seperti manpu mengendalikan diri dengan baik, menerima kenyataan hidup,
berfikir tenang dan hati-hati, teguh pendrian dan tdak udah putus asa, manpu
bersikap tenang dan tidak teruru-buru, gemar memaakan, bersikap ikhlas serta
manpu mengendalikan emosi.

Kata Kunci: Sabar dan Kesehatan


Pengendalian emosi yang stabil
A. PENDAHULUAN
merupakan wujud dari kesabaran yang
Setiap manusia selalu
dimiliki oleh seseorang, karena
menginginkan kesuksesan dalam
kesabaran akan membawa seseorang
berbagai situasi dan kondisi. Untuk
lebih bijaksana dan lebih hati-hati
mencapai kesuksesan tersebut tidak
dalam bertindak dan berbuat (Kardjono,
cukup hanya mengandalkan kecerdasan
n.d.). Pada prinsipnya tujuan hidup
semata, dengan kata lain, kecerdasan
manusia adalah tercapainya
spiritual dan kecerdasan emosional
kebahagiaan dunia dan akhirat (Sukino,
sangat perlu untuk menopang
2018a). Kebahagian dunia hakikatnya
keberhasilannya. Kecerdasan emosional
adalah sukses sosial, sukses karier, dan
lebih menitik beratkan pada
sukses akademik, sedangkan sukses
pengendalian diri. Kemampuan
akhirat tentu di tentukan oleh
seseorang dalam mengedalikan diri dan
konsistensi seseorang dalam menuntut
emosi di sebut sabar (Handayani, 2014).
ilmu agama dan mengamalkannya
Orang yang mampu bersabar dalam
sekuat tenaga dan seseuai dengan nilai-
berbagai kondisi yang dihadapinya
nilai agama yang di anutnya. Untuk
adalah orang yang paling tinggi tingkat
mendapatkan kesuksesan dunia dan
kecerdasan spiritualnya (Nasrullah,
akhirat perlu ketekunan dan ikhtiar
2019).
yang sempurna, semua itu

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
47

membutuhkan kesabaran yang tinggi. Peneliti membatasi konsep sabar


Oleh sebab itu kesabaran yang tinggi sebagai terapi untuk mencapai atau
dalam menghadapi berbagai masalah mewujudkan mental yang sehat, karena
kehidupan merupakan karakter penting
mental yang sehat merupakan kunci
untuk meraih kesuksesan dan
sukses bagi individu dalam
mewujudkan cita-cita luhur setiap
menjalankan aktifitas sehari-hari. Maka
individu dalam kehidupan dunia dan
salah satu sarana untuk memperoleh
akhirat.
mental yang sehat itu adalah dengan
B. METODE PENELITIAN
senantiasa melatih dan meningkatkan
Jenis penelitian ini adalah kajian
kesabaran.
kepustakaan atau library research
(Zed, 2004) yaitu penelitian yang C. HASIL DAN PEMBAHASAN
menitiberatkan pada kajian-kajian 1. Pengertian Kesehatan Mental
literature dengan cara menganalisis Kesehatan mental merupakan
kandungan dari literatur-literatur yang kondisi di mana mental seseorang bisa
ada dan terkait dengan penelitian ini, berfungsi dan berkembang secara

baik dari sumber primer maupun maksimal dalam berbagai situasi dan
kondisi. Baik dalam kondisi yang sesuai
sekunder. Dalam menganalisis data
dengan keinginan maupun kondisi yang
yang diperoleh peneliti menggunakan
tidak sesuai dengan keinginan. Untuk itu
metode deskriptif-analisis yakni
setiap orang perlu berusaha membangun
menuturkan, menggambarkan, dan
mental yang optimal dalam menghadapi
mengklasifikasi secara obyektif data
berbagai kondisi kehidupan yang menuntut
yang dikaji sekaligus kekuatan mental dalam menghadapinya.
menginterpretasikan dan
Menurut M. Buchori, kesehatan
menganalisisnya (Rustiyani et al. 2016)
mental adalah ilmu yang meliputi sistem
sehingga melahirkan sebuah
tentang prinsip-prinsip, peraturan-
kesimpulan yang jelas dan utuh tentang
peraturan serta prosedur-prosedur untuk
konsep sabar sebagai terapi kesehatan
mempertinggi kesehatan ruhani. Orang
mental. yang sehat mentalnya ialah orang yang
dalam ruhani atau dalam hatinya selalu

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
48

merasa tenang, aman, dan Dari pengertian diatas dapat


tenteram(Aditiyawarman, 2010) dijelaskan bahwa indikator kesehatan
mental itu terdiri dari pertama sejahtera
Sedangkan menurut Kartini Kartono
yaitu mengandung beberapa pengertian
dan Jenny Andari mengatakan bahwa
yaitu aman sentosa, makmur, selamat dari
mental hygiene atau ilmu kesehatan mental
segala macam gangguan dan kesukaran
adalah ilmu yang mempelajari masalah
serta tidak kurang sesuatu apapun (Barus,
kesehatan mental/jiwa, bertujuan
n.d.)
mencegah timbulnya gangguan/penyakit
mental dan gangguan emosi, dan berusaha Pengertian di atas menjelaskan
mengurangi atau menyembuhkan penyakit bahwa setiap individu berhak mendapatkan
mental, serta memajukan kesehatan mental rasa aman sentosa dan bebas dari berbagai
rakyat (Muhajarah, 2018). gangguan serta kesulitan dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari, karena
Mental yang kuat akan membantu
rasa aman merupakan jaminan
setiap pribadi untuk menyesuaikan diri
terlaksananya setiap aktifitas individu
dalam interaksi antar individu dengan
dalam rangka memenuhi kebutuhan
individu dan antara individu dengan
hidupnya. Apabila setiap individu dapat
lingkungan sosial kemasyarakatan. Mental
memenuhi segala kebutuhan hidupnya
yang sehata akan melahirkan pribadi yang
barulah kemakmuran akan tercapai.
sehat dan dinamis. Pribadi yang sehat dan
dinamis merupakan kunci kesuksesan Sejahtera bukan hanya berkaitan
setiap individu dalam interaksi antara dengan terpenuhinya kebutuhan fisik
sesama manusia dalam lingkungan semata, tetapi sejahtera juga memiliki
sosialnya. kaitan yang erat dengan kebutuhan psikis
atau rohani. Kebutuhan fisik berkaiatan
Menurut WHO kesehatan mental
dengan kebutuhan fisiologi, rasa aman,
adalah suatu kondisi ‘sejahtera’ dimana
sosial, penghargaan dan aktualisasi diri.
individu dapat merealisasikan
Sedangkan kebutuhan rohani berkaitan
kecakapannya, dapat melakukan coping
dengan kenyamanan dalam pelaksanaan
terhadap tekanan hidup yang normal,
ibadah baik ibadah yang bersifat
bekerja dengan produktif dan memiliki
fardhiyyah maupun jam’iyyah.
kontribusi dalam kehidupan di
komunitasnya (Dewi, 2012).

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
49

Dengan demikian kondisi sejahtera masyarakat untuk melahirkan berbagai


setiap individu dapat terwujud apabila karya yang berguna atau bermanfaat
semua aspek yang berkaitan dengan
Ketiga memiliki kemampuan untuk
kebutuhan, baik kebutuhan rohani maupun
mengatur, mengontrol dan menetapkan
kebutuhan fisik dapat terpenuhi dengan
keputusan dalam menghadapi berbagai
baik.
tekanan atau persoalan hidup yang
kedua bahwa individu yang sehat senantiasa menghampiri setiap manusia
dapat merealisasikan kecakapan atau dalam keidupannya. Terutama segala
kemampuannya untuk untuk mewujudkan sesuatu yang berkaitan dengan problem
kehidupan yang layak dimana Aktualisasi solving setiap masalah yang terjadi. Setiap
diri (self actualization) merupakan istilah individu diharapkan manpu menentapkan
yang sudah popular dikalangan para keputusan yang tepat terhadap perkara
ilmuan psikologi, yang berarti ketepatan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat
seseorang dalam menempatkan diri sesuai untuk dirinya.
dengan kemampuan yang ada dalam
Keempat manjadi individu yang
dirinya (Putri, 2007).
produktif dalam menjalankan kehidupanya
Aktualisasi diri merupakan
dengan menghasilkan berbagai karya yang
kebutuhan individu untuk berkarya dalam
bermanfaat dan berguna begi kehidupan
rangka mengembangkan atau
masyarakat. Berkarya merupakan bagian
mengaplikasikan segala kemampuan diri
dari kecenderungan setiap manusia karena
dan bakat yang dimilikinya dalam
karya akan membuat seseorang merasa
kehidupan pribadi maupun social
lebih berarti dalam hidup. Kelima individu
kemasyarakatan (Sadiyah, 2009).
yang manpu memberi kontribusi dalam
Dalam hal ini setiap individu
kehidupan bermasyarakat artinya
memiliki hak yang sama untuk
keberadaannya membawa pengaruh yang
mengembangkan segala potensi diri yang
positif bagi orang-orang yang berada di
dimilikinya baik dalam kehidupan
sekitar dirinya. Hal terpenting dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
kehidupan bermasyarakat adalah seberapa
Norma hukum dan norma sosial
berguna dan bermanfaatnya diri kita bagi
kemasyarakatan pada prinsipnya
kebahagiaan dan keberlansungan
menjunjung tinggi hak setiap anggota
kehidupan orang lain.

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
50

Kelima indikator di atas menjelaskan dalam lingkungan tersebut secara baik


betapa pentingnya menjaga dan (Reza, 2015).
mengontrol diri untuk mewujudkan
2. SABAR DALAM ISLAM
kesehatan mental yang optimal dalam
kehidupan sehari-hari. Karena kesehatan Kata Sabar berasal dari bahasa Arab
mental merupakan kunci kesuksesan setiap yaitu ash-shabru yang secara etimologi
individu dalam menjalankan tugas bermakna menahan dan mengekang (al-
kehidupannya tampa mental yang sehat babs wa al-kuf) (DJATI, n.d.). Secara
seseorang tidak memiliki arti apapun terminologi sabar berarti menahan diri dari
dalam kehidupan social masyarakat. segal a sesuatu yang tidak di sukai karena

Dengan demikian dapat mengharap redha Allah (Sutarman, 2014).

disimpulkan bahwa orang yang memiliki Sabar tidak hanya berlaku terhadap hal-

mental yang sehat memiliki karakter yang hal yang tidak disukai saja seperti musibah

baik, di antaranya (a) Sikap dan kematian, sakit, kelaparan dan lain

kepribadian yang baik terhadap diri sendiri sebagainya, tetapi sabar juga perlu untuk

dan orang lain dalam arti ia dapat perkara-perkara yang disenangi oleh hawa

mengenal dirinya dengan baik serta nafsu. Maka dalam hal ini sabar berarti

mengenali orang lain yang berada mengekang atau menahan diri dari

disekitanya (b) memiliki pertumbuhan dan keinginan memperturutkan hawa nafsu.

perkembangan diri yang baik dari segala Menurut Imam al-Ghazali sabar
aspek (c) mampu mengintegrasi diri merupakan ciri khas manusia (Oktaviani et
dalam hal keseimbangan mental, kesatuan al., 2017), sedangkan Binatang tidak
pandangan, dan sabar terhadap tekanan memerlukan sifat sabar karena binatang
yang menimpa, (d) memiliki otonomi diri diciptakan tunduk terhadap hawa nafsu,
yang mencakup kemampuan mengatur bahkan hawa nafsulah satu-satunya yang
diri sendiri terutama berkaitan dengan mendorong binatang untuk bergerak atau
akhlak dan tingkah laku, (e) memiliki tetap diam, dan binatang juga tidak punya
persepsi yang jelas mengenai realitas, kekuatan untuk menolak hawa nafsunya.
bebas dari penyimpangan kebutuhan, dan Sedangkan malaikat tidak memerlukan
memiliki empati serta kepekaan social, (f) sifat sabar karena memang malaikat tidak
memiliki kemampuan untuk menguasai memiliki hawa nafsu yang harus
mengelola lingkungan dan berinteraksi di dikendalikan.

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
51

Secara psikologis sabar adalah rasa gelisah, cemas, dan amarah, menahan
mekanisme pertahanan yang dinamis untuk lidah dari keluh kesah, menahan anggota
mengatasi ujian yang menimpa manusia tubuh dari kekacauan perbuatan dan
sebagai hamba dan sekaligus sebagai tindakan (Pebriani, 2019a). Sedangkan
khalifah di muka bumi. Firman Allah menurut Mubarok, sabar adalah tabah hati
dalam Qs. Ai-Baqarah ayat 155 tanpa mengeluh dalam menghadapi godaan
dan rintangan dalam jangka waktu tertentu
      
dalam rangka mencapai tujuan (Ahmad
Mubarock : 2000).
     
Dari beberapa pendapat para ahli di
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan atas dapat disimpulkan bahwa sabar adalah
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, pertahanan diri untuk menjalankan
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan berbagai aktifitas ketaatan terhadap
buah-buahan. dan berikanlah berita seagala aturan yang ada, menjauhi
gembira kepada orang-orang yang sabar. larangan-larangannya, dan menghadapi
Sabar bukanlah sikap atau tindakan berbagai ujian dengan rela dan pasrah
yang hanya pasrah tanpa usaha tetapi sabar demi terwujudnya cita-cita luhur setiap
adalah perjuangan dan upaya ikhtiar manusia yaitu bahagia (sa’adah) dunia dan
dengan segala daya dan upaya namun tetap akhirat.
memelihara ketabahan hati dan keyakinan
Begitu pentingnya setiap manusia
jiwa akan hasil yang baik. Dengan
memiliki kesabaran dalam setiap situasi
demikian sabar mengandung pengertian
dan kondisi, maka Islam sangat
menahan diri atau membatasi jiwa dari
menganjurkan kepada umatnya agar
segala keinginan-keinginan yang tidak
menghias diri dengan sifat sabar, sebab
seharusnya demi mencapai sesuatu yang
kesabaran mempunyai faedah yang besar
lebih baik atau lebih luhur (Konsep Sabar
dalam membina kekuatan jiwa,
Dalam Al-Quran Dan Kontekstualisasinya
mengokohkan kepribadian, meningkatkan
Dalam Tujuan Hidup Manusia Melalui
keistiqamahan manusia dalam menahan
Pendidikan | Sukino | Ruhama: Islamic
penderitaan, menghadapi berbagai ujian
Education Journal, n.d.)
dan problem kehidupan, serta berbagai
Sedangkan menurut Ibnu Qayyim al- situasi dan kondisi yang tidak diharapkan
Jauziyyah sabar berarti menahan diri dari

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
52

terjadi dalam kehidupannya (Sukino, ajaran Islam sangat menekankan atau


2018b). menganjurkan usaha maksimal untuk
mencapai tujuan dan kelangsungan hidup
Kesabaran akan mendatangkan
setiap manusia. Maka sabar bisa berarti
ketenangan kedalam hati dan member
tegar, berdiri kokoh, tidak berputus asa
kayakinan yang kuat bahwa setiap
pada saat menghadapi rintangan, ujian,
permasalahan selalu ada jalan keluarnya,
cobaan serta tetap berusaha secara
dibalik kesulitan selalu ada kemudahan,
maksimal mencari solusinya.
serta disetiap ujian selalu ada hikmah yang
baik yang mendatangkan kebahagiaan. Ada beberapa bentuk sabar dalam
adalam Islam, pertama sabar menghadapi
Hal yang perlu di pahami oleh
cobaan, di mana semua manusia akan
setiap manusia bahwa sabar bukan berarti
mengalami yang namanya cobaan atau
pasrah tanpa usaha dalam menghadai
ujian dalam kehidupannya, apakah cobaan
berbagai persoala kehidupan, tetapi sabar
itu berupa rasa lapar, haus, sakit, takut
adalah bertindak bijaksana, hati-hati dan
kehilangan orang-orang yag dicintai dan
menyempurnakan ikhtiar dalam
kekurangan harta benda (Kaltsum, 2018).
menghadapi berbagai situasi dan kondisi
Cobaan seperti ini bersifat alami dan
yang tidak diinginkan dalam kehidupan
manusia, sudah menjadi sunnatullah setiap
(Qurotulaeni, 2017). Pemahaman yang
manusia akan menghadapi ujian seperti ini
keliru tentang konsep sabar hanya akan
dan tidak seorangpun dapat
mengantarkan umat Islam pada
menghindarinya. Yang diperlukan dalam
kelemahan, kemunduran dan
menghadapi cobaan atau ujian ini adalah
ketidakmampuan untuk bersaing dalam
kesabaran yang tinggi, sebab dengan sabar
menghadapi perkembangan dan dinamika
seseorang akan bisa menghadapi setiap
kehidupan.
ujian dengan tenang dan
Sabar yang dipahami oleh banyak mengikhlaskannya kepada Allah sebagai
orang lebih kepada sikap pasif dalam arti zat yang maha menolong dan pemberi
pasrah tanpa berbuat apa-apa ketika jalan keluar atas setiap permasalahan.
menghadapi berbagai persoalan, ujian dan
Firman Allah dalam QS. Albaqarah ayat
musibah dalam kehidupan. Hal ini
156
merupakan pemahaman yang sangat
bertentangan dengan ajaran Islam, karena

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
53

tergoncang, tidak gelisah, tidak panik,


      
tidak hilang sikap keseimbangannya, tetapi
      akan muncul sikap redha dengan segala
ketentuan dan ketetapan dari Allah.
        

Kedua sabar mengendalikan hawa


      
nafsu karena hawa nafsu mendorong
       manusia untuk mendapatkan segala
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kenikmatan, kesenanangan, kemewahan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, dan kemegahan dunia. Tetapi mengikuti
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan semua kesenangan itu hanya akan
buah-buahan. dan berikanlah berita membuat manuusia melupakan tujuan
gembira kepada orang-orang yang sabar. hidup yang sesungguhnya yaitu
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa mennggapai redha Allah dunia dan akhirat.
musibah, mereka mengucapkan: "Inna Maka untuk mengendalikan segala
lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun. mereka keinginan itu diperlukan kesabaran yang
Itulah yang mendapat keberkatan yang tinggi agar setiap manusia manpu
sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka mengontrol dan mengendalikan keinginan
dan mereka Itulah orang-orang yang hawa nafsunya. Sebab mengikuti segala
mendapat petunjuk (QS. Al-Baqarah 2: keinginan hawa nafsu akan mengantarkan
155-157) manusia pada sifat kebinatangan yang
membuat manusia ingin menikmati segala
Menurut ash-Shiddieqy, sabar ialah
kesenangan hidup dunia sehingga
tahan menderita atas segala sesuatu yang
mennyebabkan lupa diri bahkan
tidak disenangi dan rela menyerahkan diri
melupakan sang penciptanya.
kepada Allah (Rahayu, 2010) . Dengan
demikian, sabar yang benar ialah sabar Firman Allah
yang menyerahkan diri kepada Allah dan
menerima ketetapan-Nya dengan dada       
yang lapang, bukan karena terpaksa
       
(Hamdani Bakran: 2002). Sabar itu
membentuk jiwa manusia menjadi kuat    
dan teguh tatkala menghadapi ujian dan Hai orang-orang beriman, janganlah
cobaan (musibah). Jiwanya tidak hartamu dan anak-anakmu melalaikan

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
54

kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa dalam menjalankan setiap ibadah agar
yang berbuat demikian Maka mereka manusia bisa merasakan kenikmatan dan
Itulah orang-orang yang merugi. (QS. Al- kebahagiaan setelah melaksanakan ibadah.
Munafiqun 63: 9)
Dan yang paling penting disadari
Hawa nafsu sangat menginginkan oleh manusia adalah bahwa ibadah
segala macam kenikmatan hidup, bertujuan untuk membantu manusia
kesenangan dan kemegahan dalam mewujudkan cita-cita luhurnya yaitu redha
kehidupan dunia, untuk mengendalikan Allah serta bahagia dunia dan akhirat
segala keinginan itu diperlukan kesabaran (Saifulloh, 2019). Ibadah adalah fitrah
(Oktaviani et al., 2017). Jangan sampai manusia untuk mengabdi kepada zat yang
semua kesenangan hidup dunia itu lebih tinggi dan lebih agung dari dirinya,
membuat seseorang lupa diri, apalagi lupa karena dengan ibadahlah manusia akan
Tuhan. Al-Qur'an mengingatkan, jangan merasakan ketenangan dan ketenteraman
sampai kecintaannya terhadap harta benda, baik lahir maupun bathin. Jadi untuk
istri-istri, karib kerabat dan anak-anak membangun ketertiban dalam ibadah perlu
menyebabkan seseorang lalai dari latihan dan kesabaran yang tinggi agar
mengingat Allah Swt, sehingga melupakan tidak timbul kejenuhan dan kebosanan
tujuan hidup yang sebenarnya yaitu redha dalam melaksanakan ibadah.
Allah dunia akhirat.
Firman Allah
Ketiga sabar dalam ketaatan kepada
Allah, dalam beribadah kepada Allah      
sangat membutuhkan kesabaran yang luar
       
biasa, karena dalam ibadah yang
Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi
dibutuhkan adalah ketekunan dan
dan apa-apa yang ada di antara keduanya,
keistiqamahan. Ibadah tidak akan berarti
Maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah
jika dilaksanakan menurut kemauan dan
dalam beribadat kepada-Nya. Apakah
keinginan individu semata, tetapi setiap
kamu mengetahui ada seorang yang sama
ibadah ada aturan dan tuntunan yang jelas
dengan Dia (yang patut disembah)? (QS.
yang harus diperhatikan dan diikuti oleh
Maryam 19: 65)
setiap manusia. Ibadah yang dilakukan
tampa dasar yang jelas hanya akan sis-sia. Kata Ish-thabir yang terdapat
Untuk itu perlu kesabaran yang luar biasa dalam ayat di atas merupakan bentuk

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
55

mubalaghah dari Ishbir, hal ini mengghiasi perjalanan dakwah para da’i.
menjelaskan bahwa dalam beribadah di Kesabaran yang tinggi merupakan solusi
perlukan kesabaran yang tinggi mengingat terbaik bagi para da’i dalam menjalankan
banyaknya gangguan dan godaan dalam tugasnya menyiarkan agama Allah di
pelaksanaannya, baik gangguan atau muka bumi, mengingat beratnya ujian dan
godaan yang datang dari dalam diri sendiri rintangan di jalan dakwah.
maupun dari luar diri sendiri. Munculnya
Firman Allah
ketidak-istiqamahan dalam beribadah bisa
di sebabkan oleh beberapa faktor, seperti
      
(1) kurang memahami pentingnya ibadah
dalam kehidupan, (2) kurangnya motivasi          

dalam beribadah karena banyaknya ibadah  


yang harus dilakukan secara rutinitas, (3)
Hai anakku, dirikanlah shalat dan
kurangnya uswah dari keluarga maupun
suruhlah (manusia) mengerjakan yang
lingkungan sosial, (4) teman bergaul yang
baik dan cegahlah (mereka) dari
kurang baik sehingga mengganggu
perbuatan yang mungkar dan bersabarlah
konsistensi dalam beribadah. (5) tidak
terhadap apa yang menimpa kamu.
memahami tujuan hidup yang sungguhnya,
Sesungguhnya yang demikian itu
(6) minimnya pengetahuan tentang ajaran-
Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
ajaran agama yang di anutnya.
Allah). (QS. Luqman 31: 17)
Keempat sabar di jalan dakwah.
Sabar mempunyai kaitan yang erat
Jalan dakwah adalah jalan yang penuh
dengan dakwah. Berbicara sabar tidak
dengan berbagai rintangan, onak dan duri.
dapat dipisahkan dengan dakwah. Urgensi
Setiap da’i membutuhkan kesabaran yang
dakwah dengan konsep sabar, yaitu
luar biasa jika ingin sukses dalam dakwah.
dakwah dapat membantu memperjelas dan
Hal ini sudah dicontohkan oleh para Rasul-
memberi penerangan pada mad'u bahwa
Rasul Allah semenja Nabi Adam sampai
Problematika masyarakat sekarang ini
Rasulullah SAW, bahkan sampaia kepada
bukan saja menyangkut masalah materi,
para sahabat dan salafus sholeh. Dalam
tetapi menyangkut masalah-masalah
dunia modern pun tantangan dakwah tidak
psikologis. Hal ini disebabkan oleh
bisa di anggap enteng, berbagai konflik,
semakin modern suatu masyarakat maka
permusuhan dan gangguan senantiasa
semakin bertambah intensitas dan

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
56

eksistensi berbagai disorganisasi dan jihad juga amalan yang sangat berat untuk
disintegrasi sosial masyarakat (Abdul Aziz dikerjakan (Hidup Beragama, n.d.). Tidak
Ahyadi: 1995). Kondisi ini telah semua muslim dewasa mampu melakukan
mengakibatkan makin keringnya ruhani amalan ini karena beratnya tantanngan dan
manusia dari agama. Itulah sebabnya, rintangan yang harus dihadapai dalam
Umary merumuskan bahwa dakwah adalah melaksanakan amalan jihad. Mereka yang
mengajak orang kepada kebenaran, terjun kemedan perang harus
mengerjakan perintah, menjauhi larangan mengorbankan banyak hal, seperti
agar memperoleh kebahagiaan di masa hilangnya waktu untuk istirahat,
sekarang dan yang akan datang (Barmawi hilangkannya kesempatan untuk bersama
Umary : 1980). Karena dakwah adalah keluarga, bahkan tidak jarang mereka
usaha-usaha perbaikan dan pembangunan harus mempertaruhkan harta dan nyawa
masyarakat, di mana tugas da’i adalah demi tegaknya agama Allah. Dengan
memperbaiki kerusakan-kerusakan, pengorbanan yang begitu besar dan medan
melenyapkan kebatilan, kemaksiatan, dan yang sangat berat, maka untuk
ketidakwajaran dalam masyarakat. melewatinya membutuhkan kesabaran
Dakwah berarti menegakkan ma'ruf atas yang sangat luar biasa, apalagi dalam
yang munkar, memenangkan yang hak atas menghadapi musuh yang lebih banyak dan
yang batil, sekaligus mengajak, lebih kuat. Dalam keadaan terdesak
mendorong (memotivasi) serta sekalipun seorang prajurit Islam tidak
membimbing orang lain untuk menerima boleh lari meninggalkan medan perang
ajaran agama dengan penuh kesadaran kecuali untuk menyusun siasat baru, dan
demi kebahagiaan dunia dan akhirat pada saat ia mampu menghabisi musuhpun
(Amrullah Ahmad:1983). Karena itu seorang prajurit Islam di larang membunuh
dalam melaksanakan tugas dan tanggung lawan ketika ia dalam keadaan marah. Jadi
jawab seperti ini seoang da’i harus kesabaran adalah modal utama bagi
memiliki kesabaran yang sangat tinggi seorang mukmin yang ingin melakukan
demi tercapainya tujuan dakwah yang amalan jihad fii sabilillah.
sesuangguhnya.
Firman Allah
Kelima sabar dalam jihad fi
sabilillah. Jihad adalah amalah yang paling       
dicintai oleh Alllah dan Rasul-Nya, namun
       

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
57

masyarakat yang di isi oleh berbagai


     
kalangan yang berbeda baik dari segi strata
      sosial, status sosial, tingkat pendidikan,
tingkat ekonomi, budaya, dan lain
     
sebagainya. Hal itu semua akan sangat
     berpengruh terhadap pemahaman dan

       praktek pergaulan yang ada dalam
masyarakat, perbedaan ini sangat
        berpotensi menciptakan berbagai masalah

  sosial yang sangat pelit bahkan tidak


jarang berujung pada pertikaian dan
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah konflik antara sesama warga masyarakat.
timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
Oleh karena itu dalam pergaulan
tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah
sehari-hari sangat diperlukan kesabaran
beriman kepada Allah, hari Kemudian,
dalam menghadapi berbagai situasi yang
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi
ada di lingkungan sosial, sehingga tidak
dan memberikan harta yang dicintainya
cepat marah atau memutuskan hubungan
kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
apabila terjadi konflik atau hal-hal yang
orang-orang miskin, musafir (yang
tidak disukai. Suami istri hendaknya
memerlukan pertolongan) dan orang-orang
bersabar terhadap kekurangan pasangan
yang meminta-minta; dan (memerdekakan)
masing-masing, para tetangga hendaknya
hamba sahaya, mendirikan shalat, dan
saling menjaga hak tetangganya yang lain,
menunaikan zakat; dan orang-orang yang
sesama anggota masyarakat hendaknya
menepati janjinya apabila ia berjanji, dan
saling menghormati dan saling
orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
menghargai, agar terbangun hubungan
penderitaan dan dalam peperangan.
sosial yang harmonis antara sesama
mereka Itulah orang-orang yang benar
anggota keluarga dan sesama angggota
(imannya); dan mereka Itulah orang-orang
masyarakat
yang bertakwa. (QS. Al-Baqarah 2: 177)

Keenam sabar dalam interaksi sosial


karena lingkungan sosial bisa berupa
lingkungan keluarga, lingkuangan sekolah,
lingkungan kerja dan lingkungan

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
58

Firman Allah menggapainya meskipun telah bekerja


keras dan bersabar untuk menggapainya.
        
Maka dalam hal ini kesabaran yang kuat
         adalah jawaban untuk semua persoalan
tersebut.
 
......Dan tolong-menolonglah kamu dalam Dalam hubungannya dengan
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan kesehatan mental, kesabaran akan
jangan tolong-menolong dalam berbuat membantu setiap individu mewujudkan
dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah perilaku positif dalam kehidupan sehari-
kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah hari. Diantara perilaku positif yang terlahir
Amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Maidah 5: kesabaran dan berdampak baik terhadap
2) kesehatan mental adalah sebagai berikut :
3. Sabar Sebagai Terapi Kesehatan
a. Pengendalian diri
Mental
Pengendalian diri merupakan salah satu
Dalam kaitannya dengan kesehatan
konsep sabar dalam perspektif psikologi
mental sabar memiliki banyak makna.
dimana seseorang akan berusaha
Tabah dalam menghadapi musibah, Sabar
mengatur dirinya sendiri sedemikian
dalam menghadapi kenikmatan, sabar
rupa untuk tetap menjaga kebaikan-
dalam peperangan, sabar dalam menahan
kebaikannya. Seseorang yang memiliki
amarah, sabar dalam menghadapi bencana,
pengendalian diri yang bagus akan
sabar terhadap kemewahan, sabar dalam
senantiasa mengoreksi atau
menerima yang sedikit dan lain sebagainya
memuhasabah diri dalam setiap
(Patahillah, 2014)
perilaku dan tindakan yang akan
Kesehatan mental seseorang dilakukannya (Muthoharoh, 2014).
berhubungan dengan kemampuan Ketika berbicara ia akan senantiasa
menyesuaikan diri dengan keadaan yang memperhatikan dan
dihadapi (Gainau, 2009). Setiap manusia mempertimbangkan baik buruknya dari
memiliki keinginan-keinginan tertentu, dan apa yang ingin dibicarakannya. Tidak
di antara mereka ada yang berhasil gambang marah dan tidak gampang
memperolehnya tanpa harus bekerja keras, putus asa ketika menghadapi suatu
ada yang memperolehnya setelah berjuang masalah atau cobaan dalam kehidupan
mati-matian, dan ada yang tidak berhasil sehari-hari.

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
59

b. Menerima kenyataan 2019a). Dengan sikap seperti ini


Orang yang memiliki sikap sabar dalam seseorang akan lebih mudah bersikap
dirinya akan lebih mudah menerima postif terhadap berbagai persoalan dan
kenyataan hidup, lebih-lebih lagi tidak mudah menarik kesimpulan yang
apabila kenyataan berbanding terbalik negative. Sikap sabar akan
dengan harapan, seseorang bisa saja menghindarkan seseorang dari penilaian
mengalami respon berduka atau bahkan subjektif yang dipengaruhi oleh emosi
putus asa. Sabar merupakan solusi semata, sehingga menyebabkan
terbaik dalam menghadapi persoalan lahirnya kesimpulan yang salah dan
seperti ini, meskipun tidak mudah untuk keptusan yang kurang bijak.
menerima situasi dan kondisi yang yang d. Teguh pendirian dan tidak mudah
dapat mengganggu ketenangan hati. putus asa
Kesabaran akan melahirkan kekuatan Sikap sabar juga akan melahirkan sikap
dan semangat ketika kita sedang gigih dan tidak gampang putus asa.
mengalami kesulitan, karena orang Gigih mengandung makna sebagai
yang bersabar akan lebih mampu perilaku pekerja keras dan ulet dalam
menerima kenyataan hidup dengan berikhtiar sehingga tidak mudah putus
lapang dada dan kerelaan hati asa. Jika ia mendapat ujian atau cobaan
(Fakhruddin, n.d.). ia cepat bangkit kembali dari
Di samping itu kesabaran juga akan keterpurukannya. Ia akan lebih cepat
member kekuatan untuk bertahan dalam memperbaiki keadaan sulit yang tengah
situasi yang sulit. Ketika seseorang dihadapinya, bahkan tidak jarang ujian
mengalami kesulitan, dengan kesabaran dan cobaan yang di alaminya malah
ia akan lebih mampu untuk menerima berubah menjadi motivasi untuk lebih
kenyataan, manpu berusaha dan manpu maju di kemudian hari.
bertahan dari berbagai ujian dan cobaan e. Sikap tenang tidak buru-buru
hidup Kesabaran akan membiasakan
c. Berfikir tenang dan hati-hati seseorang untuk berfikir sebelum
Apapun yang dihadapinya, betapaun berbuat, berhati-hati sebelum bertindak
sulit situasinya akan selalu ada jalan dan bersikap teliti dalam menyelasaikan
keluar yang terbaik selama ia manpu setiap masalah (Pebriani, 2019a). Sikap
berpikir jernih dan berhati-hati dalam seperti ini akan membuat seseorang
menetapkan keputusan (Pebriani, memiliki pribadi yang lebih tenang

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
60

dalam menyikapi setiap persoalan yang orang yang menyakitinya meminta


di hadapi. Bersikap tenang dalam maaf. Walaupun demikian
menghadapi setiap masalah akan membiasakan perilaku memaafkan kan
memudahkan dalam menemukan solusi mendatangkan kebahagiaan dan
dari setiap masalah yang ada. kelegaaan tersendiri dalam diri orang
f. Memupuk Sikap Memaafkan yang suka memaafkan. Meskipun
Memaafkan merupakan kalimat yang terkadang ia harus memaafkan orang
mudah diucapkan tetapi sulit di yang telah menyakitinya tanpa ia
praktekkan, hanya orang-orang yang ketahui apa salah dan dosanya terhadap
memiliki kesabaran yang tinggi yang orang tersebut. Tetapi terlepas dari
bisa memaafkan kesalahan orang lain semua itu bahwa perilaku mudah
dengan mudah (Meliana, 2018). Itulah memaafkan merupakan akhlak Islami
kenapa Islam sangat menganjurkan yang sangat di junjung tinggi oleh Al-
umatnya memiliki sikap senantiasa Qur’an dan Sunnah Rasulullah karena
memaafkan karena memaafkan jauh manfaatnya yang sangat besar untuk
lebih berat ketimbang meminta maaf. menjaga kesucian dan kebersihan hati
Firman Allah manusia.
g. Ikhlas
      
Sikap ikhlas juga cerminan dari
        perilaku individu yang mampu
menerapkan sikap sabar dengan baik.
 
Karena keikhlasan lahir dari kebiasaan
Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan
bersabar dalam menghadapi musiah dan
bumi dan apa yang ada di antara
ujian. Bersikap iklas buka berarti
keduanya, melainkan dengan benar. dan
seseorang pasrah menerima kenyataan
Sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti
tanpa usaha sama sekali, tetapi ikhlas
akan datang, Maka maafkanlah
adalah sikap yang harus diiringi dengan
(mereka) dengan cara yang baik. (QS.
usaha atau ikhtiar dalam mengatasi
Al-Hijir 15: 85)
persoalan (Hadjam, 2011). Sifat ikhlas
Memaafkan bukanlah perbuatan yang
akan membuat individu lebih tenang,
mudah untuk dilakukan mengingat
reda, dan bersyukur atas hasil
sangat jarang orang yang mampu
pencapaian usahanya, terlepas dari
memberi maaf terlebih dahulu sebelum
susah atau senang, mudah ataupun sulit

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
61

jalan yang harus dilaluinya. Sikap manusia yang berkualitas. Manusia


ikhlas akan membuat seseorang lebih yang berkualitas itu adalah manusia
bahagia dengan hasil yang di capainya memiliki ilmu pengetahuan yang luas,
meskipun terkadang hasil yang senantiasa meningkatkan iman dan
diperoleh tidak seimbang dengan usaha taqwanya kepada Allah serta Sikap dan
yang telah dilakukan. tingkah lakunya benar-benar
merefleksikan nilai-nilai keislaman
h. Mengendalikan emosi
dengan yakin. Di samping itu
Kesabaran juga akan membuat
pribadinya penuh dengan rasa kesatuan,
seseorang bisa mengendalikan emosi
kemandirian, semangat kerja tinggi,
dengan baik. Emosi yang stabil akan
kedamaian, kasih sayang dan memiliki
membuat ia lebih nyaman dalam
rasa empati yang kuat serta
beraktifitas. Produktivitasnya pun akan
keberadaannya membawa maslahat bagi
lebih terjaga karena emosinya
kehidupan bermasyarakat, berbangsa
cenderung stabil, sehingga individu
dan bernegara..
akan lebih mudah melahirkan berbagai
karya dalam kondisi emosi yang stabil. Keadaan yang demikian itu hanya
Ibn Qayyim al-Jauziyyah menjelaskan, bisa diwujudkan oleh individu-individu
bahwa sabar artinya menahan diri dari yang memiliki jiwa yang sehat dan
rasa gelisah, cemas dan amarah, kepribadian yang yang ideal dan
menahan lidah dari keluh kesah, berkualitas. Meskipun secara prinsip susah
menahan anggota tubuh dari kekacauan meraihnya tetapi dengan berbagai upaya
yang disebabkan tidak stabilnya emosi yang dilakukan secara sadar, aktif dan
seseorang ketika mengalami suatu terencana sesuai dengan prinsip-prinsip
masalah (Pebriani, 2019b). Islam semua orang berpotensi untuk
Pengendalian emosi akan lebih mudah mencapainya. Gambaran sifat-sifat di atas
dilakukan ketika seorang individu hanya manpu dimiliki oleh mereka yang
manpu menerapkan sikap sabar dalam memiliki kesabaran yang tinggi dalam
segala aspek serta sutuasi dan kondisi kehidupannya.
yang dihadapinya dalam hidup.
Firman Allah Swt.
i. Kesehatan Mental dalam Islam
(Q.S. ar-Ra’d [13]: 11).45
Islam menjelaskan pentingnya
pengembangan pribadi untuk menjadi

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
62

Oleh sebab itu tokoh-tokoh Islam


        
yang menyoroti kesehatan mental
           perspektif Islam adalah kesehatan mental
yang berhubungan erat dengan persoalan
.       
tauhid atau keimanan bahkan akhlak. Hal
Sesungguhnya Allah tidak merobah
ini sebagaimana dikemukakan oleh
Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
Bustaman bahwa kesehatan mental tidak
merobah keadaan yang ada pada diri
akan terbentuk jika hanya mengan!dalkan
mereka sendiri. dan apabila Allah
logika dan nalar semata, sentuhan agama
menghendaki keburukan terhadap sesuatu
menjadi bagian mutlak untuk
kaum, Maka tak ada yang dapat
mengembangkan mental yang sehat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada
(Hanna Jumhanna Bustaman: 2001).
pelindung bagi mereka selain Dia. (QS.
Ar-Ra’du 13: 11) Peribadatan yang dilakukan semata-
mata karena Allah pada prinsipnya adalah
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam
untuk menciptakan ketenangan lahir dan
mengakui kebebasan berkehendak dan
batin bagi setiap individu. Di samping itu
menghargai pilihan pribadi untuk
ketaatan atau kepatuhan terhadap segala
menentukan apa yang terbaik baginya.
aturan yang telah Allah tetapkan dan
Dalam hal ini manusia diberi kebebasan
akhlak yang baik terhadap sesame
untuk secara sadar aktif melakukan lebih
makhluk juga dalam rangka menciptakan
dahulu segala upaya untuk meningkatkan
ketenteraman dan kebahagian hidup bagi
diri dan merubah nasib sendiri dan baru
setiap individu sebagai makhluk
setelah itu pertolongan Allah akan tercurah
berketuhanan sekaligus makhluk social.
padanya. Sudah tentu upaya-upaya yang
dilakukan untuk meraih hidayah Allah Swt KESIMPULAN
itu harus sesuai dan berdasarkan petunjuk Secara terminologi sabar berarti
al-Qur’an dan Hadis. Karena Islam juga menahan diri dari segala sesuatu yang
menegaskan bahwa kebebasan yang tidak di sukai karena mengharap redha
diberikan bukanlah kebebasan tak terbatas, Allah. Sabar tidak hanya berlaku terhadap
karena niat, tujuan, dan cara-caranya harus hal-hal yang tidak disukai saja seperti
selalu sesuai dengan nilai-nilai agama dan musibah kematian, sakit, kelaparan dan
norma-norma yang berlaku. lain sebagainya, tetapi sabar juga perlu
untuk perkara-perkara yang disenangi oleh

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
63

hawa nafsu. Oleh sebab itu merupakan orang lebih tenang dan mudah membangun
proses pengendalian diri dari ukhuwah. Ketujuh, sabar dalam pengertian
memperturutkan hawa nafsu, baik terhadap ikhlas dalam menerima berbagai ujian,
sesuatu yang tidak disukai maupun sesuatu tantangan dan musibah sehingga
yang di sukai. melahirkan pribadi yang kokoh dan tidak
mudah menyerah.
Sabar sebagai terapi kesehatan
mental mengandung banyak makna atau Kedelapan, sabar dalam pengertian manpu
pengertian. Pertama, sabar dalam bentuk mengendalikan emosi, sehingga tercipta
Pengendalian diri merupakan sabar dalam pribadi yang luwes dan tidak gampang
perspektif psikologi dimana seseorang marah ketika menghadapi masalah.
akan berusaha mengatur dirinya sendiri
Dengan demikian sabar sebagai
agar menjadi pribadi yang mampu
terapi kesehatan mental mengandung
mengatur atau menglola emosinya. Kedua,
makna bahwa kesabaran akan
sabar dalam pengertian manpu menerima
mengantarkan seorang individu menjadi
kenyataan hidup, terlebih lagi apabila
pribadi yang sempurna dalam dalam
kenyataan hidup berbanding terbalik
bersikap dan bertindak.
dengan harapannya. Ketiga, sabar dalam
pengertian hati-hati dalam bertindak dan DAFTAR RUJUKAN
berfikir jauh kedepan sehingga setiap Aditiyawarman, I. (2010). Sejarah
individu manpu mengontrol setiap Perkembangan Gerakan Kesehatan
Mental. Komunika: Jurnal Dakwah
tindakannya. Keempat, sabar dalam Dan Komunikasi, 4(1), 91–110.
pengertian teguh pendirian dan tidak Barus, P. (n.d.). Analisis Tingkat
Kesejahteraan Rumah Tangga Petani di
mudah putus asa sehingga manpu Desa Tiga Juhar Kecamatan Senembah
melahirkan pribadi-pribadi pekerja keras Tanjung Muda Hulu Kabupaten Deli
Serdang.
dan ulet dalam berikhtiar sehingga serta Dewi, K. S. (2012). Buku ajar kesehatan
mudah putus asa. mental. LPPMP Universitas
Diponegoro.
Djati, u. I. N. S. G. (n.d.). Kajian semantik
Kelima, sabar dalam pengertian Terhadap Kata Shabr dalam Alquran.
bersikap tenang dan tidak terburu-buru Fakhruddin, A. U. (n.d.). Proses Sebagai
Bagian Terpenting Proses Sebagai
dalam setiap aktivitas dan pengambilan Bagian Terpenting.
keputusan. Keenam, sabar dalam Gainau, M. B. (2009). Keterbukaan diri
(self disclosure) siswa dalam perspektif
pengertian mudah memaafkan, karena
budaya dan implikasinya bagi
sikap memaafkan akan membuat setiap

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
64

konseling. Jurnal Ilmiah Widya Warta, Nasrullah, m. (2019). Pengembangan


33(1), 95–112. Kecerdasan Spiritual Melalui Hafalan
Hadjam, M. N. R. (2011). Validitas al-Qur‟an di Pondok Pesantren
konstruk ikhlas: Analisis faktor Tahfidzul Qur‟an al-Ikhlash Aqshal
eksploratori terhadap instrumen skala Madinah Kecamatan Bobotsari
ikhlas. Jurnal Psikologi, 38(2), 199– Kabupaten Purbalingga [PhD Thesis].
214. IAIN Purwokerto.
Handayani, A. (2014). Hubungan antara Oktaviani, E. S., Vonna, R. D., &
kecerdasan emosional dengan resiliensi Caroline, Y. C. Y. (2017). Hubungan
siswa akselerasi [PhD Thesis]. Sabar dan Harga Diri dengan
Universitas Islam Negeri Maulana Agresivitas pada Supporter Bola.
Malik Ibrahim. Psikoislamedia: Jurnal Psikologi, 2(1),
Hidup Beragama, P. J. (n.d.). 55–64.
Membangunkan Penghayatan Hidup Patahillah, P. (2014). Konsep Sabar
Beragama Dalam Kalangan Remaja Menurut Imam Al-Ghazali (studi
Melalui Pendidikan Jihad Developing literatur pada kitab Ihya „Ulumuddin)
Sense of Religiosity among Youths [PhD Thesis]. UIN Sunan Gunung Djati
through Jihad Education. Bandung.
Kaltsum, L. U. (2018). Cobaan Hidup Pebriani, N. (2019a). Konsep Sabar dalam
dalam Al-Qur’an (Studi Ayat-Ayat perspektif Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Fitnah dengan Aplikasi Metode Tafsir [PhD Thesis]. UIN Sunan Gunung Djati
Tematik). Ilmu Ushuluddin, 5(2), 132– Bandung.
174. Pebriani, N. (2019b). Konsep Sabar dalam
Kardjono, K. (n.d.). Pengendalian Emosi perspektif Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Melalui Relaksasi Aktif di Alam Bebas. [PhD Thesis]. UIN Sunan Gunung Djati
Jurnal Kepelatihan Olahraga, 2(1), 21– Bandung.
27. Putri, T. D. (2007). Kebutuhan Aktualisasi
Konsep Sabar Dalam Al-Quran Dan Diri pada Remaja Penyandang
Kontekstualisasinya Dalam Tujuan Tunanetra yang Bersekolah di Sekolah
Hidup Manusia Melalui Pendidikan | Umum Ditinjau dari Kematangan
Sukino | Ruhama: Islamic Education Emosi dan Self Disclosure [PhD
Journal. (n.d.). Retrieved April 1, 2020, Thesis]. Universitas Muhammadiyah
from Surakarta.
https://www.jurnal.umsb.ac.id/index.ph Qurotulaeni, F. (2017). Analisis pesan
p/ruhama/article/view/822 dakwah dalam sinetron “Catatan Hati
Meliana, T. (2018). Hubungan Kesabaran Seorang Istri” di RCTI [PhD Thesis].
Dengan Pemaafan Dalam Pernikahan UIN Walisongo.
[Phd Thesis]. Universitas Islam Negeri Reza, I. F. (2015). Efektivitas pelaksanaan
Sultan Syarif Kasim Riau. ibadah dalam upaya mencapai
Muhajarah, K. (2018). Krisis Manusia kesehatan mental. Psikis: Jurnal
Modern dan Pendidikan Islam. Al Psikologi Islami, 1(1), 105–115.
Ta‟dib, 7(2), 188–204. Rustiyani, T., Sunarya, E., & Danial, R.
Muthoharoh, D. (2014). Hubungan antara (2016). Analisis Sumber Penggunaan
muhasabah dengan motivasi belajar Modal Kerja Dalam Mengukur Tingkat
pada mahasiswa Jurusan Tasawuf dan Likuiditas Perusahaan Pada CV.
Psikoterapi angkatan tahun 2012 Assteam Kota Bekasi.
Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Sadiyah, S. I. (2009). Pengaruh
Semarang tahun 2014/2015 [PhD Penerimaan Orang Tua Tentang
Thesis]. UIN Walisongo. Kondisi Anak Terhadap Aktualisasi

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019
65

Diri Anak Penyandang Cacat Fisik di


SLB D YPAC Cabang Semarang Tahun
2009 [PhD Thesis]. Universitas Negeri
Semarang.
Saifulloh, K. (2019). Studi Kritis Terhadap
Sarana Ibadah. al-Majaalis, 6(2), 37–
54.
Sukino, S. (2018a). Konsep sabar dalam
al-quran dan kontekstualisasinya dalam
tujuan hidup manusia melalui
pendidikan. Ruhama: Islamic
Education Journal, 1(1).
Sukino, S. (2018b). Konsep sabar dalam
al-quran dan kontekstualisasinya dalam
tujuan hidup manusia melalui
pendidikan. Ruhama: Islamic
Education Journal, 1(1).
Sutarman, S. (2014). Manajemen Sabar
Motivasi Sukses Dalam Kehidupan. Al-
misbah (Jurnal Islamic Studies), 2(2),
181–202.
Zed, M. (2004). Metode peneletian
kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia.

JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT


P-ISSN : 2356-413X E-ISSN : 2715-8403 Vol. 3 No. 1 Tahun 2019

You might also like