Professional Documents
Culture Documents
Perlindungan Hukum Terhadap Pengusaha Penyewaan Mobil Dalam Kasus Penggelapan Mobil Terhadap Penyewa (Studi Kasus Di Bali Agung Trans)
Perlindungan Hukum Terhadap Pengusaha Penyewaan Mobil Dalam Kasus Penggelapan Mobil Terhadap Penyewa (Studi Kasus Di Bali Agung Trans)
Perlindungan Hukum Terhadap Pengusaha Penyewaan Mobil Dalam Kasus Penggelapan Mobil Terhadap Penyewa (Studi Kasus Di Bali Agung Trans)
Kadek Januarsa Adi Sudharma1, I Made Putra Wirawan2, Ida Ayu Sadnyini3,
A.A.A Ngr. Sri Rahayu Gorda4
1FakultasHukum Universitas Pendidikan Nasional, E-mail: januarsa.adi@undiknas.ac.id
2FakultasHukum Universitas Pendidikan Nasional, E-mail: kadexwawan56@gmail.com
3Fakultas Hukum Universitas Pendidikan Nasional, E-mail: sadnyini@undiknas.ac.id
4Fakultas Hukum Universitas Pendidikan Nasional, E-mail: srirahayugorda@undiknas.ac.id
Abstrak
Kata kunci: Pada penerapan rental mobil pihak penyewa
Perlindungan hukum; sering kali melaksanakan aksi yang sudah dilarang dalam
Pengetahuan Tradisional; Hak perjanjian semacam keterlambatan dalam pengembalian
cipta mobil, kerusakan dalam mobil apalagi melakukan
penggelapan mobil sewaan. Berdasarkan hal tersebut para
Corresponding Author: pihak wajib memikirkan langkah-langkah untuk
Kadek Januarsa Adi Sudharma, menghindari terjadinya resiko-resiko yang dikhawatirkan
E-mail: : akan menimbulkan kerugian bagi para pihak. Sehingga
januarsa.adi@undiknas.ac.id dalam hal ini dirasa perlu untuk mengkaji bentuk
perlindungan hukum terhadap pihak penyedia jawa rental
DOI: mobil yang dalam penelitian ini adalah pihak Bali Agung
xxxxxxx Trans mengingat kerugian yang dialami dari tindak
pidana penggelapan mobil sangatlah besar dan juga hal
tersebut dapat mengganggu kegiatan kerja dari pihak
rental ditambah dalam masa pandemi covid-19 seperti ini
makin banyak terjadinya kejahatan-kejahatan seperti
dimana salah satunya kejahatan yang sedang marak adalah
penggelapan mobil. Sehingga hal tersebut yang
melatarbelakangi penulis mengangkat rumusan masalah
yaitu bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap
pengusaha penyewaan mobil dalam kasus penggelapan
mobil terhadap penyewa?
Metode yang di pakai adalah metode penelitian
hukum empiris dimana metode penelitian hukum empiris
merupakan metode penelitian hukum yang menjelaskan
fenomena hukum tentang terjadinya kesenjangan antara
norma dengan perilaku masyarakat (kesenjangan antara
das sollen dan das sein).
Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap
Pengusaha Penyewaan Mobil Dalam Kasus Penggelapan
Mobil Terhadap Penyewa diatur dalam Pasal 1548
KUHPerdata tersebut dimana kewajiban sewa-menyewa
yang sah menurut hukum bergantung pada suatu prestasi,
baik prestasi untuk berbagi kesenangan atas suatu barang,
prestasi untuk menggunakan sepanjang waktu tertentu,
maupun prestasi untuk membayar dalam menikmati
benda tersebut. Apabila salah satu pihak tidak dapat
memenuhi prestasi, pihak yang lain dapat menyelesaikan
perkara terhadap pihak tersebut untuk memanuhi
jaminannya, baik dengan cara yng ditentukan dalem
perjanjian, dengan malakukan teguran tertulis atau yang
biasa disebut pemanggilan dengan jangka waktu yag
I. Pendahuluan
Pariwisata Bali ialah salah satu tujuan wisata yang tidak diragukan lagi
oleh turis asing ataupun turis dalam negeri. Pariwisata Bali telah menjadi
tujuan wisata dunia yang populer di segala manca negara. Perihal ini teruji
kalau kunjungan turis asing ataupun turis dalam negeri ke Bali dari tahun ke
tahun terus menjadi bertambah. Turis yang liburan di Bali pasti saja mau
berkunjung keseluruh tempat wisata di Bali oleh sebab itu dibutuhkan fasilitas
yang bisa digunakan oleh turis. Mobil merupakan salah satu kendaraan yang
bisa digunakan wisatawan yang menetap di Bali untuk berpergian ataupun
berkunjung ke tempat wisata, penggunaan mobil juga sangat diminati
wisatawan Bali mengingat menjamurnya tempat-tempat penyewaan mobil di
Bali. Wisatawan yang ingin menyewa mobil bisa melakukan penyewaan
dengan perjanjian sewa antara pihak panyewa beserta pihak yang memberi
sewa.
Pengaturan mengenai perjanjian terdapat dalem Pasal 1313 KUHP yng
manyatakan bahwa “suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana
satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih”.
Menurut Subekti, “suatu perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang
berjanji kepada seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk
melaksanakan suatu hal”.1 Pengaturan terkait parjanjian sewa manyewa diatur
dalem Pasal 1548 KUHP yang berbunyi: “Sewa menyewa adalah suatu
persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan diri untuk
memberikan kenikmatan suatu barang kepada pihak yng lain selama waktu
tertentu dengan pembayaran suatu harga yang disanggupi oleh pihak tersebut
terakhir itu”.
Pada penerapannya pihak penyewa sering kali melaksanakan aksi yang
sudah dilarang dalam perjanjian semacam keterlambatan dalam pengembalian
mobil, kerusakan dalam mobil apalagi melakukan penggelapan mobil sewaan.
Berdasarkan hal tersebut para pihak wajib memikirkan langkah-langkah untuk
menghindari terjadinya resiko-resiko yang dikhawatirkan akan menimbulkan
kerugian bagi para pihak. Bali Agung Trans merupakan salah satu dari sekian
banyaknya tempat penyewaan atau rental mobil di Bali, Bali Agung Trans
beralamat di Jalan siligita, Jl. Cemara Jl. Nusa Dua No.17, Benoa, Kec. Kuta Sel.,
Kabupaten Badung, Bali Agung Trans sendiri sudah beroperasi sejak tahun
1
R. Subekti, 2004, Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta, hlm. 1
Jurnal Analisis Hukum (JAH),
Vol. x No. x Bulan Tahun, hlm-hlm
ISSN: 1978-1520
2018 dengan jumlah mobil yang pernah disewakan atau jumlah rental yang
telah dilakukan oleh Pihak Bali Agung Trans jika dihitung dalam kurun 3 tahun
terkahir, maka akan dijelaskan sebagai berikut:
TABEL I
DATA JUMLAH SEWA RENTAL BALI AGUNG TRANS
No, Tahun Jumlah Sewa
1. 2018 200
2. 2019 250
3. 2020 100
Jumlah 550
Sumber: Bali Agung Trans
Berdasarkan table diatas dalam 3 tahun terkahir pihak Rental Bali Agung Trans
terlah melakukan 550 perjanjian sewa menyewa mobil, dimana pada tahun
2018 terdapat perjanjian rental mobil sebanyak 200 unit, pada tahun 2019
terdapat perjanjian rental sebanyak 250 unit, dan pada tahun 2020 terdapat
perjanjian sewa sebanyak 100 unit. Banyaknya penyewaan mobil juga tidak
menutup kemungkinan terjadinya penggelapan unit mobil Bali Agung Trans
sendiri pernah mengalami kasus penggelapan mobil dimana pada tahun 2021
kemarin dimana salah satu mobil yang disewa dari pihak Bali Agung Trans
digadaikan oleh pelaku penggelapan.
Dimana dalam kasus penggelapan mobil yang terjadi pihak balik agung
trans melaporkan tersangka Ni Wayan Rumaningsih ke pihak polres Badung
atas kasus penggelapan mobil. Dalam kasus posisi dari kasus penggelapan
mobil tersebut dimulai pada hari senin tanggal 5 juli 2021 datang seorang diri
untuk menyewa mobil di Bali Agung Trans selama 3 hari namun sampai batas
waktu pengembalian mobil tidak kunjung di kembalikan, sehingga membuat
pihak Bali Agung Trans berusaha menghubungi pelaku dan meminta
pengembalian mobil akan tetapi pelaku menjawab dengan berbelit-belit dan
pada akhirnya mengaku bahwa mobil tersebut telah digadaikan. Akibat kasus
penggelapan mobil tersebut pihak Bali Agung Trans mengalami kerugian
sebesar 190 Juta Rupiah.
Dalam hal ini dirasa perlu untuk mengkaji bentuk perlindungan hukum
terhadap pihak penyedia jawa rental mobil yang dalam hal ini pihak Bali
Agung Trans mengingat kerugian yang dialami dari penggelapan mobil
sangatlah besar dan juga hal tersebut dapat mengganggu kegiatan kerja dari
pihak Bali Agung Trans ditambah dalam masa pandemi covid-19 seperti ini
makin banyak terjadinya kejahatan-kejahatan seperti dimana salah satunya
kejahatan yang sedang marak adalah penggelapan mobil. Sehingga hal
tersebutlah yang melatarbelakangi penulis mengangkat rumusan masalah yaitu
bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap pengusaha penyewaan
mobil dalam kasus penggelapan mobil terhadap penyewa?
2. Metode Penelitian
2Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, 2003, Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan
5
wawancara dengan Bapak Wayan Kasna Selaku Staff Pegawai Bali Agung Trans pada senin
tanggal 20 September 2021 Pukul 13.00 Wita
4. Kesimpulan
6
Rusli, Hardijan, 2003, Hukum Perjanjian Indonesia dan Common Law, Sinar Harapan, Jakarta,
hlm. 32
Jurnal Analisis Hukum (JAH),
Vol. x No. x Bulan Tahun, hlm-hlm
ISSN: 1978-1520
Buku / Literatur
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, 2003, Penelitian Hukum Normatif : Suatu
Tinjauan Singkat, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,
Rusli, Hardijan, 2003, Hukum Perjanjian Indonesia dan Common Law, Sinar
Harapan, Jakarta
Perundang-Undangan