Professional Documents
Culture Documents
5 6197309225949987388
5 6197309225949987388
2014 - 1435
من أول من روج الرشك يف العرب
« باللغة اإلندونيسية »
2014 - 1435
Sang Pionir Kesyirikan
JILID 1/ HAL: 415-436
4
haram, dikarenakan rasa pengagungan terhadap tanah haram
dan untuk meluapkan kerinduan terhadap Mekah. Dimanapun
mereka singgah, maka mereka meletakkan batu tersebut lalu
bertawaf di sekitarnya sebagaimana dahulu mereka tawaf di
sekitar Ka’bah. Mereka memandang hal itu sebagai suatu
kebaikan dan untuk meluapkan kerinduan terhadap tanah
haram serta bentuk kecintaannya. Dimana dahulu mereka
mengagungkan Ka’bah dan Mekah, berhaji dan umrah di atas
peninggalan Ibrahim dan Isma’il ‘alaihimus salam. Lantas
lambat laun hal itu membuat mereka menyembah sesuatu
yang mereka senangi, dan lupa terhadap ajaran yang orang
tuanya. Mereka mengubah agama Ibrahim dan Isma’il dan
menjadi menyembah berhala. Jadilah mereka seperti umat-
1
umat yang telah lalu".
Riwayat ini memberikan faidah bahwa sebab peribadahan
yang dilakukan oleh masyarakat Arab terhadap berhala, adalah
pengagungan mereka terhadap tanah haram, dan baitul haram
(ka’bah, pent.). ketika mereka merasakan susahnya mencari
penghidupan dan jauh dari tanah air, mereka menjadikan batu
sebagai pengingat terhadap negerinya. Dan tawaf di sekitar
batu tersebut, sebagaimana dahulu mereka tawaf di sekitar
1
. Ibnu al-Kalbi, al-Ashnam : 7.
5
Ka’bah. Kemudian mereka melupakan ajaran agama orang
tuanya setelah berlalunya waktu, dan menjadikan batu-batu
tersebut sesembahan yang disembah selain Allah.
2. Ibnu Ishaq juga telah meriwayatkan riwayat yang serupa. Di
dalamnya ada penjelasan tentang awal mula peribadahan
kepada batu-batu yang dilakukan oleh anak cucu Isma’il. Ketika
mereka merasakan kesempitan untuk mencari penghidupan di
Mekah, selanjutnya mereka mencari tempat lain, maka tak
lupa mereka membawa batu-batu yang berasal dari tanah
haram, sebagai pengagungan terhadap tanah haram.
Dimanapun mereka singgah, batu tersebut mereka letakkan,
lantas mereka tawaf di sekelilingnya sebagaimana mereka
tawaf mengelilingi Ka’bah. Sampai hal tersebut membuat
mereka menyembah apa yang mereka kira baik dan membuat
takjub, yaitu menyembah batu-batu yang dibawa dari tanah
haram. Hingga ketika lewat beberapa generasi akhirnya
2
mereka lupa ajaran yang mereka anut dahulunya .
Pendapat kedua: Ada seorang lelaki dari kalangan Arab yang
bernama ‘Amr bin Luhai. Ia adalah seorang dukun. Ia menguasai
Mekah dan mengusir Jurhum dari Mekah , lantas ia menjadi pelayan
2
. Lihat yang dinukilkan oleh Ibnu Katsir dari Ibnu Ishaq dalam al-Bidayah
wan Nihayah : 2/188.
6
Ka’bah. Ia lah orang yang pertama kali menyeru masyarakat Arab
untuk menyembah berhala.
Pendapat ini disebutkkan oleh hampir seluruh kitab-kitab
3
tarikh, riwayat, dan siroh . Pendapat ini memiliki dalil yang banyak,
di antaranya : Disebutkan dalam hadits nabi secara jelas dan shahih
tentang penisbatan terjadinya kesyirikan kepada orang ini (‘Amr bin
Luhai, pent.), di antara hadits-hadits yang begitu jelas adalah :
1. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘anhu, dari Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
َ َ َ َّ َ َّ َ ْ َ َ َّ َ َّ
ب َوع َب َدِ « إِن أول من سيب السوائ:قال رسول اهلل صىل اهلل عليه وسلم
َ َ ِ َ ُ ْ ُْ َ َ َ َ ُ َُ َ َ ْ َْ
َ ِإَوّن َرأ ْي ُت ُه ََيُ ُّر أ ْم َع
اءهُ ِيف انلَّارِ » [أخرجه ِ اْلصنام أبو خزاعة عمرو بن اعم ٍِر
]أمحد
3
. Cermati –sebagai contoh- yang disebutkan oleh semua dari Ibnu
Hisyam dalam : as-Siroh an-Nabawiyah : 77-78. Ibnu Katsir dalam al-
Bidayah wan Nihayah : 2/189.
4
. HR Ahmad dalam al-Musnad : 1/446 dengan nomor 4258.
7
Hadits ini shahih lighoirihi, walaupun sanad hadits ini lemah
karena lemahnya ‘Amr bin Majma’ as-Sukuni, dan karena
kurang kuatnya Ibrahim al-Hijri.
5
Dan al-Haitsami mengeluarkannya dalam kitabnya
6
Majma’ az-Zawaid . Beliau mengatakan, "Diriwayatkan oleh
Ahmad dan dalam sanadnya ada Ibrahim al-Hijri, ia seorang
yang lemah". Tidak disebutkan lemahnya ‘Amr bin Majma’ as-
Sukuni. Hadits di atas tanpa ada tambahan (dan menyembah
berhala) memiliki penguat dari hadits Abu Hurairah radiyallahu
7 8 9
‘anhu di sisi Ahmad , al-Bukhari , dan Muslim dengan lafal,
Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
5
. Beliau adalah al-Hafidz Nuruddin Abul Hasan Ali bin Abu Bakar bin
Sulaiman bin Umar bin Sholeh. Kawan Abul Fadhl al-‘Iraqi. Lahir pada
tahun 735 H, dan wafat tahun 807 H. lihat yang disebutkan oleh as-
Suyuthi dalam Thabaqatul Hufadz : 545.
6
. Al-Haitsamiy dalam Majma’ az-Zawaid : 1/121.
7
. Lihat dalam al-Musnad miliknya : 2/275, dengan nomor : 7710, dan
2/366, dengan nomor : 8787.
8
. Lihat Shahih al-Bukhariy : 6/547 bersama dengan al-Fath dengan
nomor : 3521. Lihat juga : 8/283 dengan nomor : 4623. Telah tercampur
pada Al-Hafidz Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wan Nihayah : 2/188, karena
meletakkan dalam sanadnya al-Bukhari dan salah pada sanad tersebut.
Beliau menambah pada matannya (Dan menyembah berhala) dan tidak
redaksi ini dalam al-Bukhari.
9
. Lihat Shahih Muslim, dengan nomor : 2856. Bab al-Jannah.
8
ِ َ ُت َع ْم َرو بْ َن َاعمِر بْن ل
ح ُ ْ « َر َأي:قال رسول اهلل صىل اهلل عليه وسلم
ٍ ِ ِ
َّ ِ اْل َز
اِع ُ ْ « َر َأي:قال رسول اهلل صىل اهلل عليه وسلم
ُ ْ ت َع ْم َرو بْ َن َاعمِر
ٍ
َ ُ
َ َف َن, أول َمن غري دِين إسماعيل َ ُ َ
صب اْلوثان ْلنه,َِيُ ُّر ق ْص َب ُه ِيف انلَّار
10
. Cermati dalam Shahih al-Bukhariy nomor 4624, 8/283 bersama Fathul
Bari.
9
َ , الوصِ يلة
َ وحىم
» احلايم َ السوائب
َ ,وبحر ابلَحرية
َ ووصلة َ وسيب
َ
][أخرجه ابلخاري
11
. Ibnu Hajar dalam al-Fath : 6/549,
10
« يا أكثم ! رأيت عمرو بن لح:قال رسول اهلل صىل اهلل عليه وسلم
فما رأيت رجال أشبه برجل,بن قمعة بن خندق َير قصبه يف انلار
. عيس أال يرضين شبهه يا رسول اهلل: فقال أكثم.منك به وال بك منه
, إنه اكن أول من غري دين إسماعيل, أنك مؤمن وهو اكفر, ال:قال
"Wahai Aktsam ! Aku melihat ‘Amr bin Luhai bin Qam’ah bin
Khondaf menyeret ususnya di neraka. Tidaklah aku melihat
seorang lelaki yang lebih mirip dengannya daripadamu dan
lelaki yang mirip denganmu kecuali dia". Kemudian Aktsam
mengatakan, "Akankah kemiripan itu memudharatkanku wahai
Rasulullah? Rasul menjawab, "Tidak, karena engkau mukmin
dan ia kafir. Sesungguhnya ia orang yang pertama kali
merubah agama Isma’il. Kemudian membawa berhala (untuk
disembah), dan menetapkan aturan onta saaibah, bahiirah,
12
wasiilah, dan ham" .
12
. Ibnu Hisyam dalam as-Siroh : 78, 79. Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wan
Nihayah : 2/189. Dan dalam tafsir : 2/107. Abu ‘Ashim dalam al-Awail :
192. Diriwayatkan juga oleh Ibnu Jarir dari jalan Ibnu Ishaq : 5/7/56. Lihat
Ighatsatul Lahafan karangan Ibnul Qoyyim : 2/623. Ibnu Hajar telah salah
dalam Fathul Bariy : 8/285 ketika menisbahkan riwayat ini kepada
Muslim dalam shahihnya dari Abu Hurairah dengan riwayat Ibnu Sholeh
darinya. Dan tidak ada dalam Shahih Muslim.
11
Abu Ishaq as-Sabi’i mengikuti Ibnu Ishaq pada Ibnu Jarir ath-
13
Thabari dalam riwayat ini . Kemudian al-Hafidz mengatakan,
"Terjadi pada kami ‘uluw (tinggi) dalam pengetahuan". Dan di
sisi Ibnu Mardawaih dari jalan Suhail bin Abu Sholeh
14
diriwayatkan senada dengan riwayat tadi.
3. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dengan sanadnya dari Abu
Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda;
َّ ِأول من
وأشبه من رأيت به, وسيب السائبة,غري دين إبراهيم
13
. Lihat Tafsir ath-Thabari : 5/7/57.
14
. Ibnu Hajar dalam al-Fath : 6/549.
12
saaibah. Orang yang kulihat paling mirip dengannya adalah
15
Aktsam bin al-Jun". al-hadits .
« وهو ِأول من سيب السائبة:قال رسول اهلل صىل اهلل عليه وسلم
َّ و
غري دين إبراهيم وأشبه من رأيت به أكثم بن أيب اجلون» [أخرجه
] احلاكم
15
. Ath-Thabariy : 5/7/56. Lihat tafsir Ibnu Katsir : 2/107.
16
. Al-Hakim, al-Mustadrak : 4/605 nomor 8789. Ada juga dalam al-Awail
milik Ibnu Abi ‘Ashim nomor 192.
13
Dzahabi menuturkan, "Shahih di atas syarat Muslim, dan hadis
tersebut hasan dengan sanad yang ini".
4. Al-Hakim mengeluarkan dari hadits Abdullah bin Muhammad
bin ‘Uqail dari ath-Thufail bin Ubai bin Ka’ab dari bapaknya
(Ubai bin Ka’ab, pent) secara marfu’ darinya, dalam hadits
terdapat redaksi Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam
bersabda;
« رأيت فيها عمرو بن لح َير:قال رسول اهلل صىل اهلل عليه وسلم
أنت، ال: فقال. فإنه وادلي، أختىش يلع من شبهه، يا رسول اهلل:معبد
مؤمن وهو اكفر وهو أول من محل العرب يلع عبادة اْلصنام » [أخرجه
] احلاكم
19
Al-Haitsamiy mengomentari dalam Majma’ az-Zawaid ;
"Diriwayatkan oleh ath-Thabarani dalam al-Kabir dan al-
17
. Al-Hakim, Abu Abdullah : al-Mustadrak : 4/604, 605. Nomor 8788.
18
. Ath-Thabaraniy dalam al-Mu’jam al-Kabir nomor 10808. Dalam al-
Mu’jam al-Ausath nor 202.
19
Al-Haitsamiy : Majma’uz Zawaid : 1/121.
15
Ausath, dalam sanadnya ada Sholeh Maula at-Tauamah, ia
dinilai lemah karena bercampur hafalannya, dan Ibnu Abi Dzi’b
mendengar darinya sebelum tercampur hafalannya. Hadits ini
termasuk riwayah Ibnu Abi Dzi’b darinya. Sanad hadits ini
20
minimalnya hasan sebagaimana dhahirnya .
6. Al-Hafidz Ibnu Jarir ath-Thabari meriwayatkan dalam tafsirnya
dari Zaid bin Aslam, ia berkata, Rasulullah Sallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda;
« إّن ْلعرف ِأول من سيب:قال رسول اهلل صىل اهلل عليه وسلم
َّ وأول من
. يا رسول اهلل، من هو:غري عهد إبراهيم! قالوا ِ ،السوائب
ُ ِ
، َير ق ْصبه يف انلار ِ َ ُ عمرو بن ل:قال
لقد رأيته،ح أخو بين كعب
20
. Cermati yang disebutkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilatul Ahadits
ash-Shahihah : 244 nomor 1677.
16
Sungguh aku melihatnya sedang menyeret ususnya di neraka,
21
baunya mengganggu penduduk neraka". Al-Hadits .
Hadits ini berasal dari jalan ‘Abdurrazak dari Ma’mar dari Zaid
bin Aslam, dan ia mursal.
7. Al-Fakihi meriwayatkan dari jalan ‘Ikrimah secara mursal.
Semisal dengan hadits Ibnu Abbas yang telah lewat. Dalam
redaksinya, "Miqdad bertanya, "Wahai Rasulullah! siapakah
Amr bin Luhaiy? Rasulullah menjawab, "Bapak mereka orang-
22
orang dari perkampungan Khuza’ah".
8. Ibnul Mundzir mengeluarkan hadits dari Abu Sa’id al-Khudriy,
ia berkata; "Rasulullah shalat mengimami kami sampai beliau
mengatakan,
21
. Ath-Thabari dalam tafsirnya : 5/7/56. Ibnu Katsir dalam tafsirnya :
2/107.
22
. Lihat yang disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bariy : 6/549.
Dimana beliau menisbatkan kepada al-Fakihiy. Akan tetapi aku tidak
menemukan dalam bagian yang tercetak dalam kitab Akhbaru Makkah
karangan al-Fakihiy. Mungkin saja disebutkan dalam bagian yang sudah
hilang.
17
َ ُ ْ ََ
ت ع ْم َرو بْ َن َاعم ٍِر بن لح « ورأي:قال رسول اهلل صىل اهلل عليه وسلم
23
. Cermati yang disebutkan oleh as-Suyuthi dalam ad-Durrul Mantsur :
2/338. Ketika menisbatkan kepadanya.
18
24 25 26 27
Ishaq , Ibnu al-Kalbi , Ibnu Hisyam , Imam ath-Thabari , al-
28 29 30 31
Mas’udi , as-Suhaili , al-‘Askari , asy-Syihristani , Syaikhul
32 33 34
Islam Ibnu Taimiyah , Ibnul Qoyyim , al-Hafidz Ibnu Katsir ,
35 36
as-Suyuthi , ash-Shalihi , Syaikh Imam Muhammad bin
37 38
Abdulwahhab , al-Alusi , dan selain mereka.
Sebagaimana ditunjukkan oleh beberapa syair-syair Arab.
Di antaranya :
Syair yang didendangkan oleh anggota suku Jurhum
(Jurhumi) yang dahulu berpegang teguh pada agama hanifiyah
(Ibrahim, pent.);
24
. Ibnu Hisyam dalam as-Siroh an-Nabawiyah : 1/102 bersama dengan
ar-Raudhul Unuf. Dan as-Suyuthi dalam al-Hawi : 2/376.
25
. Ibnul Kalbi dalam al-Ashnam hal. 8.
26
. Ibnu Hisyam dalam as-Siroh an-Nabawiyah, hal. 77-78.
27
. Ath-Thabari dalam tafsirnya : 5/7/60.
28
. Al-Mas’udi dalam Marujidz Dzahab : 2/56.
29
. As-Suhaili dalam ar-Raudhul Unuf : 1/102.
30
.Al-‘Askari dalam al-Awa’il : 1/98
31
. Asy-Syihrisytani dalam al-Milal wan Nihal : 3/648
32
. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ al-Fatawa : 17/461,
28/90-91.
33
.Ibnul Qayyim dalam Ighatsatul Lahafan : 2/625.
34
. Ibnu Katsir dalam tafsirnya : 2/107, 2/183, dan al-Bidayah wan
Nihayah : 2/187.
35
. As-Suyuthi dalam al-Hawi : 2/375.
36
. Lihat yang disebutkan oleh ash-Shalihi dalam Subulul Huda war
Rasyad : 2/177.
37
. Cermati Mukhtasar Siroh, hal. 50.
38
. Bulughul Arab fi Ma’rifatil ‘Arab ; 2/200.
19
Wahai Amr janganlah kau buat kedzaliman di Mekah
negeri yang suci
Tanyakan kepada kaum ‘Ad dimanakah mereka,
39
dan kepada makhluk-makhluk yang telah binasa .
39
. Al-Mas’udi : Marujidz Dzahab 2/56.
20
Sungguh engkau tahu bahwa Allah dalam waktu yang
tepat, akan memilih orang yang menjaga Ka’bah
40
setelah engkau.
40
. Ibid 2/56.
41
. Al-Biruniy : al-Atsar al-Baqiyah ‘anil Qurunil Kholiyah, hal. 34
42
. Lihat yang disebutkan oleh Ibnu Hisyam dalam as-Siroh an-Nabawiyah
: 1/135 bersama ar-Raudhul Unuf.
21
setelahnya langsung. Maka keluarnya anak cucu Isma’il
sebelum pemerintahan Khuza’ah. Sedangkan membawa batu
dari tanah haram sebagai bentuk mencari berkah, bertawaf di
sekitarnya, menyembelih dan bernadzar untuknya, dan
menyembahnya, maka mungkin saja tidak terjadi kecuali pada
43
zaman terakhir sekali , setelah kepemimpinan Amr bin Luhaiy
al-Khuza’i. Wallahu a’lam.
2. Atau peribadahan terhadap batu saat itu belum meluas
dikalangan anak cucu Isma’il, sebelum penyembahan berhala
di Mekah, akan tetapi baru bersifat individual. Sedangkan
peribadahan terhadap berhala yang dimulai pada saat
kepemimpinan Amr bin Luhai bersifat umum. Maka
dinisbatkan permulaan peribadahan terhadap berhala
kepadanya.
3. Ketika Amr memegang kekuasaan untuk melaksanakan segala
sesuatu karena ia adalah penguasa Mekah pada waktu itu,
kerusakan yang ditimbulkannya dan perubahan yang
diakibatkannya terhadap agama Allah Shubhanahu wa ta’alla
lebih banyak daripada kerusakan yang ditimbulkan para
pembawa batu tanah haram. Karena kerinduan yang teramat
sangat dan keterikatan dengan tanah haram. Wallahu a’lam.
43
. Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wan Nihayah 2/188.
22
Adapaun mengenai riwayat yang mengatakan bahwa Adnan
adalah nenek moyang masyarakat Arab, ia orang yang pertama
44
kali menyeru masyarakat Arab untuk menyembah berhala ,
maka aku merasa itu tidak shahih.
44
.Al-Ya’qubi dalam tarikhnya : 1/223.
45
.As-Suhaili dalam ar-Raudhul Unuf : 1/102.
23
cemerlang dari kalangan lelaki Arab pada masa Jahiliyah, dan
termasuk orang yang paling terkenal. Kebanyakan masyarakat
menyanjungnya dengan ketinggian, kedudukan dan kebanggaan.
Termasuk orang-orang yang menyebutkan perihal dirinya adalah
sebagai berikut;
1. Ia dahulu adalah seorang memiliki kekayaan berlimpah. Ia
mencukil mata ontanya sebanya 20 buah. Hal itu merupakan
gambaran bahwa ia memiliki 20.000 onta. Karena dalam adat
masyarakat Arab, bahwa orang yang memiliki 1000 onta harus
mencukil 1 mata ontanya. Hal itu sebagai tolak bala dari
penyakit ‘ain -menurut persangkaannya yang dusta- yang
46
menyerang onta-onta tersebut .
47
2. Ia membagikan kepada masyarakat Arab 10.000 onta .
3. Sebagaimana diriwayatkan darinya, ialah orang yang pertama
kali memberi makan jama’ah haji di Mekah yang berupa lemak
punuk onta dan dagingnya yang dicampur dengan kuah
48
remukan roti .
4. As-Suhaili mengatakan, "Seringkali ia menyembelih 10.000
onta yang gemuk pada saat haji, dan memberikan 10.000
pakaian sampai-sampai ia dijuluki sebagai Latta yang
46
. Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wan Nihayah : 2/187.
47
. Al-Azraqi dalam Akhbaru Makkah : 1/100.
48
. Ibid 1/100.
24
mencampur tepung dengan air bagi jama’ah haji, di atas batu
49
yang sudah dikenal sebagai batunya Latta" .
5. Kemudian masyarakat berlebih-lebihan dan mengatakan,
"Sesungguhnya ia pada suatu tahun memberikan pakaian bagi
seluruh jama’ah haji. Setiap orang mendapatkan 3 buah
50
pakaian Yaman" .
6. Ia memberi makan masyarakat Arab setiap tahunnya dan
membuatkan makanan untuk mereka dari mentega dan madu,
51
serta menumbuk gandum .
52
7. Ialah orang yang menetapkan aturan tentang onta Bahirah ,
53 54 55
Washilah , Ham , dan Saaibah .
49
. As-Suhaili : ar-Raudhul Unuf, 1/102.
50
. Al-Azraqi : Akhbaru Makkah, 1/100.
51
. Ibnu Katsir : al-Bidayah wan Nihayah : 2/187.
52
. Sa’id bin al-Musayyib mengatakan : Baahirah adalah onta yang
dipersembahkan air susunya untuk berhala, tidak boleh seorangpun
untuk memerah susunya. Sebagaimana disebutkan oleh al-Bukhari dalam
shahihnya : 8/283. Dari Qatadah : Bahwa Baahirah dari unta. Unta
apabila telah lima kali melahirkan, apabila kelahiran kelima adalah jantan
maka untuk laki-laki tanpa perempuan, apabila melahirkan betina,
dibelah telinganya dan dilepaskan begitu saja. Tidak boleh dipotong
bulunya, tidak boleh diminum susunya, tidak boleh ditungganggi, apabila
mati maka menjadi bagian untuk laki-laki dan perempuan. Lihat yang
disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bariy : 8/283
53
. Sa’id bin al-Musayyib menyatakan, "al-Washilah : Unta yang
melahirkan anak pertama kali unta betina, kemudian melahirkan lagi
unta betina. Mereka mempersembahkan kepada berhala apabila tidak
25
8. Talbiyah Ibrahim dalam haji diganti olehnya. As-Suhaili
mengatakan, "Ketika Amr bin Luhaiy bertalbiyah ada orang tua
yang merupakan penampakkan dari setan bertalbiyah
bersamanya. Amr mengucapkan, "Labbaika Laa Syarika Laka".
Orang tua itu menyeru, "illa Syarikan Huwa Laka". Amr
mengingkari ucapan orang tua itu dan berkata, "Apa-apaan
ini?. Orang tua itu berkata, katakanlah!, "Tamlikuhu Wa Maa
Malak". Tidak mengapa dengan ucapan ini. Maka Amr
56
menirukannya dan akhirnya diikuti oleh masyarakat Arab .
9. Ialah orang yang pertama kali mengubah agama Isma’il
‘alaihissalam yang lurus, dengan peribadahan kepada berhala.
Ia yang memasukkan berhala ke tanah haram, dan itu
sebagaimana diriwayatkan; Bahwasanya ketika Amr bin Luhai
merasa bahwa dirinya mampu mengalahkan Jurhum, dan
selanjutnya adalah Mekah. Kemudian kaum-kaum disekitarnya
57
. Lihat yang disebutkan oleh al-Kharbuthuli dalam al-Hanafiyah wal
Hunafa’ : 12
58
. Beliau adalah al-Hasan bin Abdullah bin Sahl bin Sa’id al-Askariy (Abu
Hilal), Ahli bahasa, Sastrawan, Penyair, Ahli tafsir. Di antara karya tulisnya
adalah al-Katsiratul awaa’il, Tashifatul Muhaditsin, dan Jamharatul
Amtsal, dan lain-lain.
27
dengan agamanya dan sesembahannya. Orang yang tidak
59
beragama tidak dipercaya sumpahnya". .
Oleh karena itu ia meninggalkan agama hanifiyah, agama
Isma’il dan Ibrahim. Karena ia melihat bahwa dirinya tidak
mampu menguasai mereka secara sempurna. Akan tetapi
kekuasaan dalam agama hanifiyah adalah milik Allah ta’ala
saja. Maka ia meletakkan berhala-berhala di sekeliling Ka’bah.
Jumlah berhala yang ia letakkan di sekitar Ka’bah sebagai
berikut :
59
. Al-Askariy, Abu Hilal : al-Awaa’il : 1/99
60
. Sebuah daerah di Syam. Di Kerajaan Yordania al-Hasyimiyah, Itu
adalah daerah Aman, ibukota Yordania. Perhatikan yang disebutkan oleh
al-Biladi, ‘Atiq Ghaits dalam Mu’jam Ma’alim al-Jhughrafiyah dalam as-
Siroh an-Nabawiyah, hal. 49.
28
kalian sembah ini?, mereka menjawab, "Ini adalah berhala-
berhala yang kami sembah. Kami memohon hujan
kepadanya kemudian ia menurunkan hujan kepada kami.
Kami meminta pertolongan padanya kemudian ia
menolong kami". Amr berkata, "Mengapa tidak kalian
memberikan satu kepadaku, akan aku bawa ke tanah Arab,
nantinya mereka akan menyembahnya?. Maka mereka
memberikan sebuah berhala kepada Amr yang disebut
sebagai Hubal. Lantas Amr membawanya ke Mekah,
meletakkannya di sana dan menyuruh manusia untuk
61
beribadah kepada berhala itu dan mengagungkannya .
As-Suhaili mengatakan, "Adapun Hubal, dibawa oleh
62
Amr bin Luhai dari daerah Hayyit . Sebuah daerah di
63
Jazirah kemudiana meletakkannya dalam Ka’bah" .
Terlepas rujukan manakah yang benar, yang jelas bahwa
yang membawa berhala ke tanah Arab adalah Amr bin
Luhai.
61
. Ibnu Hisyam : as-Siroh an-Nabawiyah : 1/101, bersama ar-Raudhul
Unuf.
62
. Sekarang berada di Irak. Lihat yang disebutkan oleh Jawwad ‘Ali dalam
Tarikhul ‘Arab Qoblal Islam : 4/206.
63
. As-Suhaili, ar-Raudhul Unuf : 1/105.
29
Pada saat Amr bin Luhai membawa berhala, ia
kemudian meletakkannya di tengah Ka’bah. Lantas orang-
orang Quraisy menganggapnya sebagai sesembahan yang
mereka ibadahi. Ibnu al-Kalbi dan al-Alusi menuturkan,
"Orang-orang Quraisy memiliki berhala-berhala di sekitar
Ka’bah dan yang paling agung bagi mereka adalah Hubal.
Yang sampai kepadaku bahwa berhala itu terbuat dari batu
akik merah dalam rupa manusia, dengan tangan kanannya
yang patah. Orang-orang Quraisy menemukannya seperti
itu lalu mereka membuatkan tangan dari emas. Orang yang
pertama kali meletakkannya adalah Khuzaimah bin
64
mudrikah. Maka disebutlah Hubal Khuzaimah . Orang-
orang Quraisy bersumpah disisinya dalam urusan-urusan
65
mereka sebagaimana disebutkan oleh pakar sejarah" .
b. Amr bin Luhai adalah orang yang mempelopori
peribadahan kepada berhala Isaf dan Nailah.
64
. Ibnu al-Kalbi dalam al-Ashnam, 27,28. Al-Alusi dalam Bulughul Arab,
2/205. Begitulah disebutkan. Perlu diperhatikan bahwa pendapat ini
secara nyata menyelisihi bahwa Amr bin Luhai adalah orang yang
meletakkannya. Dimungkinkan bahwa Amr bin Luhai adalah orang yang
membawa dan meletakkannya di sekitar Ka’bah, sedangkan Khuzaimah
yang meletakkan di dalam Ka’bah. Wallahu a’lam.
65
. Ibid.
30
Ibnu Ishaq menuturkan, "Orang-orang musyrik
menjadikan Isaf dan Nailah sebagai sesembahan di dekat
sumur Zam-zam. Mereka menyembelih qurban di sisi
keduanya. Dahulunya Isaf dan Nailah adalah seorang lelaki
dan perempuan dari suku Jurhum. Kemudian Isaf
menzinahi Nailah di dalam Ka’bah. Lantas Allah
Shubhanahu wa ta’alla mengubah mereka berdua menjadi
66
batu" .
Kemudian Ibnu Ishaq meriwayatkan dengan sanad yang
shahih secara bersambung dari ‘Aisyah radiyallahu ‘anha.
Bahwasanya ia mengatakan, "Kami dahulu mendengar
bahwa Isaf dan Nailah adalah lelaki dan perempuan dari
suku Jurhum. Mereka berzina di dalam Ka’bah. Maka Allah
Shubhanahu wa ta’alla mengutuk mereka menjadi 2 buah
67
batu". Wallahu a’lam , As-Suhaili mengatakan, "Dari
68
sebagian salaf,…..".
Adapun saat menghancurkannya, as-Suhaili
mengatakan, "al-Waqidi menyebutkan bahwa Nailah di
hancurkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa
66
. Dinukil oleh Ibnu Hisyam dalam as-Siroh an-Nabawiyah : 1/105
bersama ar-Raudhul Unuf.
67
. Lihat yang dinukil oleh asy-Syihristani dalam al-Milal wan Nihal : 3/82.
68
. As-Suhail dalam ar-Raudhul Unuf : 1/105.
31
sallam pada tahun pembukaan (Fathu Makkah, pent).
Keluar dari berhala itu seorang wanita hitam berambut
69
putih mencakar-cakar wajahnya. Ia menyeru-nyeru
70
dengan umpatan kecelakaan dan kebinasaan".
c. Dialah (Amr bin Luhai) orang yang mengajari mereka
untuk menyembah Latta.
Sungguh ada banyak riwayat mengenai hal tersebut,
salah satunya seperti yang diriwayatkan dari as-Suhaili
mengatakan, "Amr bin Luhai adalah Latta yang membuat
adonan roti untuk jama’ah haji, di atas sebuah batu yang
71
dikenal dengan batu Latta".
Dikatakan juga dalam riwayat lain, "Orang yang
membuat adonan roti dahulu berasal dari Tsaqif. Ketika
orang itu meninggal, Amr mengatakan kepada orang-orang
Quraisy, "Sesungguhnya orang tersebut belum mati, akan
tetapi ia masuk ke dalam batu. Kemudian ia
memerintahkan mereka untuk menyembahnya, dan
membangun rumah di atas batu itu. Dinamakan
Laatta…Ketika orang itu mati dinamakan batu tersebut
69
. ( )شمطاءyang putih rambutnya. Cermati yang disebutkan oleh Ibnu
Mandhur dalam Lisanul Arab ; 7/197. شمط.
70
. As-Suhaili dalam ar-Raudhul Unuf : 1/105.
71
. Ibid 1/102.
32
dengan Laat dengan ta’ yang ringan. Dan dijadikan sebagai
72
berhala yang disembah".
Ibnu al-Kalbi mengatakan dan dinukil oleh Imam Ibnul
Qoyyim, "Kemudian orang-orang musyrik meletakkan Laata
di Thaif. Dan ia lebih baru dibandingkan Manat. Bentuknya
adalah batu persegi. Juru kuncinya berasal dari Tsaqif.
Orang-orang musyrik membangun rumah di atasnya.
Orang-orang Quraisy dan seluruh masyarakat Arab
mengagungkan berhala tersebut. Dengannya orang-orang
Arab menamakan Zaid al-Laata, dan Taim al-Laata. Berada
di menara Masjid Thaif sebelah kiri pada saat sekarang.
Senantiasa seperti itu sampai suku Tsaqif memeluk Islam.
Maka Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salllam mengutus al-
73
Mughirah bin Syu’bah , kemudian di hancurkan lalu di
74
bakar".
72
. Ibid, Dan oleh al-Azraqi dalam Akhbaru Makkah : 1/125-126.
73
. Beliau adalah Mughirah bin Syu’bah bin Abu ‘Amir ats-Tsaqafi.
Kunyahnya Abu Muhammad. Mengikuti perang Hudaibiyah dan masuk
Islam saat perang Khandaq. Ia seorang yang berakal, ahli sastra, cerdas,
pandai. Disebutkan bahwa ia menikahi seribu wanita. Al-Haitsam
mengatakan bahwa ia wafat pada tahun 50 H. Perhatikan yang
disebutkan oleh al-Khazraji dalam al-Khulashah hal. 385.
74
. Ibnu al-Kalbi : al-Ashnam : 16,17. Ibnul Qayyim : Ighatsatul Lahafan :
2/626-627.
33
Maksudnya menjelaskan bahwa Amr bin Luhai adalah
orang yang menyuruh masyarakat Arab untuk menyembah
Laata, sebagaimana sudah dijelaskan. Dan sudah
dihilangkan –segala puji bagi Allah- dengan tangan seorang
sahabat yang mulia yaitu al-Mughiroh bin Syu’bah
radiyallahu ‘anhu.
d. Bahwa Amr bin Luhai adalah orang yang meletakkan
berhala Manat pertama kali.
Ada sebuah riwayat yang disebutkan dalam kitab
75
Akhbaru Makkah karangan Abul Walid al-Azraqi dengan
sanad yang hasan sampai kepada Ibnu Ishaq, beliau
mengatakan, "Manat berada di tepi pantai sebelah
76
Qudaid . Berhala itulah yang dipergunakan untuk berhaji
75
. Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Ahmad bin Muhammad
bin al-Walid bin Uqbah bin al-Azraq al-Makki al-Azraqi. Kunyahnya Abul
Walid. Seorang pakar sejarah, ahli geografi. Ia merupakan penduduk
Mekah. Di antara karya tulisnya berjudul Akhbaru Makkah. Wafat padah
tahun 244 H dalam pendapat yang kuat. Lihat yang disebutkan oleh az-
Zirakliy dalam al-A’lam:7/93.
76
. Berhala itu terletak di sebuah lembah tepi laut Merah antara Yanbu’
dan Rabigh. Lembah itu merupakan salah satu pemberhentian jama’ah
haji dari Mesir pada zaman dahulu. Lihat catatan kaki Akhbaru Makkah
milik al-Azraqi yang ditulis oleh Ustadz Rusydi Shalih Malhas. Al-Biladi
mengatakan, "Qudaid dengan tanda dhammah di atas huruf Qaf dan
fathah di atas huruf Dal. Lembah Fuhl termasuk lembah Hijaz at-
Tihamiyah. Berada di tempat tak berpasir dan dinamakan bagian atasnya
Sitaroh dan bawahnya Qudaid. Dipisahkan oleh jalan dari Mekah ke
34
dan diagungkan oleh suku Azd dan Ghassan. Apabila
mereka thawaf di Ka’bah, meninggalkan Arafah dan selesai
dari Mina, mereka tidak mencukur rambut kecuali di sisi
Manat. Mereka mempersembahkan baginya, dan
barangsiapa yang memberi persembahan kepadanya maka
tidak thawaf di antara Shafa dan Marwah karena
kedudukan dua berhala yang berada di sana, Nahika
Mujawidur Riih, dan Muth’imuth Thoir. Dahulu daerah ini
menyembah Manat. Manat diperuntukan untuk suku Aus
dan Khazraj dan Ghassan dari al-Azd dan orang-orang yang
beragama dengan agama mereka dari kalangan orang-
orang Yatsrib dan Syam. Manat menghadap kearah tepi
77 78
pantai dari sisi al-Musyallal di daerah Qudaid".
79
. Begitulah yang disebutkan oleh al-Azraqi, dan saya tidak mengambil
pendapat tentang yang siapa yang menghancurkannya dari kalangan
sahabat. Rujuk kepada asy-Syirku al-Jahili hal. 178, di sana disebutkan
bahwa yang menghancurkan Manat adalah Sa’ad bin Zaid al-Asyhali dan
dinukil dari ath-Thabari. Disebutkan oleh ath-Thabariy dalam
tarikhnya:3/123. Disebutkan juga bahwa yang menghancurkan adalah Ali
bin Abi Thalib sebagaimana ada pada ath-Thabari dalam tarikhnya :
3/148.
80
. Lihat yang disebutkan oleh al-Azraqi dalam Akhbaru Makkah : 1/131.
81
. Al-Uzza dahulu berada di Lembah daerah Syam. Disebut Kharaash. Di
Iza’ul Ghamir dari kanan al-Mash’ad sampai Irak dari Mekah. Dan itu di
atas Dzatu ‘Irq sampai al-Bustan (Bustan Ibnu Ma’mar). sejauh 9 mil.
Cermati catatan kaki Akhbaru Makkah karya al-Azraqi : 1/126. Dan yang
disebutkan oleh ‘Atiq Ghaits al-Biladiy dalam Mu’jam Ma’alim al-
Jughrafiyah dalam as-Siroh an-Nabawiyah : 318.
36
menjadi Latta pada musim panas karena dinginnya Thaif,
dan menjelma menjadi Uzza di musim dingin karena
panasnya Tihamah".
Masing-masing ada syaithan yang disembah. Ketika
Allah Shubhanahu wa ta’alla mengutus Muhammad, beliau
82
mengutus Khalid bin Walid untuk memotong Uzza, maka
83
ia memotongnya . Disebutkan dalam sebuah kisah yang
panjang mengenai hal ini, dan riwayat ini diriwayatkan oleh
al-Azraqi dari jalan al-Kalbi dari Abu Shaleh dari Ibnu Abbas.
Sudah diketahui bahwa al-Azraqi merupakan orang yang
paling lemah bila meriwayatkan dari Ibnu Abbas. Akan
tetapi al-Azraqi sendiri meriwayatkan riwayat lain dari Ibnu
Ishaq dengan riwayat yang hasan yang isinya, "Bahwa Amr
bin Luhai menjadikan Uzza dari pohon kurma.
Orang-orang arab ketika sudah selesai haji dan thawaf
mereka tidak langsung bertahalul, sampai mendatangi
Uzza. Mereka berthawaf mengelilinginya dan bertahalul di
82
. Beliau adalah Khalid bin al-Walid bin al-Mughirah bin Abdullah bin
Amr bin Makhzum Abu Sulaiman. Masuk Islam pada bulan Shafar tahun 8
H. Mengikuti perang Mu’tah, ditangan beliaulah Fathu Makkah
dilaksanakan, memimpin peperangan terhadap orang-orang yang
murtad, dan menaklukan kelompok dari Irak. Wafat di Madinah tahun
21H. Lihat yang disebutkan al-Khazraji dalam al-Khulashah hal. 103.
83
. Al-Azraqi : Akhbaru Makkah : 1/126.
37
sisinya, serta berdiam diri selama sehari di sampingnya.
Orang-orang Khuza’ah, Quraisy dan Bani Kinanah
seluruhnya mengagungkan Uzza bersama Khuza’ah dan
84
seluruh Mudhor".
f. Amr bin Luhai adalah orang yang meletakkan berhala di
Shafa dan Marwah
Abul Walid al-Azraqi dan Muhammad bin Ishaq al-
Fakihi85 menerangkan, dan lafadznya milik Muhammad
bin Ishaq, "Dari Ibnu Ishaq dengan sanad yang hasan,
bahwasanya ia berkata, "Sesungguhnya Amr bin Luhai
meletakkan sebuah berhala di Shafa yang disebut Nahikun
Mujawidur Riih, dan meletakkan di Marwah sebuah berhala
86
yang bernama Muth’imuth Thair".
g. Bahwa Amr bin Luhai adalah orang yang meletakkan
berhala al-Khalashah di bawah Mekah.
84
. Ibid : 1/126-127.
85
. Beliau adalah Muhammad bin Ishaq bin al-Abbas al-Fakihi al-Makki.
Kunyahnya Abu Abdillah. Seorang pakar sejarah. Wafat pada akhir tahun
272 H. Di antara karya tulisnya : Tarikh makkah. Lihat yang disebutkan
oleh Ibnu an-Nadim dalam al-Fahrisat : 1/109, dan Umar Ridha Kahalah
dalam Mu’jamul Mu’aliffin : 9/40.
86
. Al-Fakihi : Akhbaru Makkah fi Qadimid Dahr wa Haditsihi : 2/241.
Cermati yang disebutkan oleh al-Azraqi dalam Akhbaru Makkah : 1/124,
dan at-Tuqa al-Fasi dalam al-‘Aqdu ats-Tsamin : 1/212.
38
Mereka memakaikan kalung kepadanya,
menghadiahkan syair, gandum, dan menyiramkan susu
kepadanya, menyembelih di sisinya, dan mengalungkan
87
telur burung unta . Ibnul Kalbi, al-Alusi, dan Yaqut al-
Hamawi menyebutkan tempat berhala ini yaitu di
88
Tabalah , -ditambahkan oleh as-Suhaili- dan Yaqut,
"Bahwa berhala tersebut di daerah al-‘Abalat atau al-
89
‘Abala".
h. Termasuk hal yang diada-adakan oleh Amr bin Luhaiy
tentang berhala di Mekah dan Mina.
Seperti apa yang diriwayatkan oleh al-Fakihi dan al-
Azraqi dalam Akhbaru Makkah, lafadz milik kedua, dengan
sanad hasan dari Ibnu Ishaq, ia berkata, "Sesungguhnya
Amr bin Luhai meletakkan tujuh berhala di Mina, dan
87
. Al-Azraqi, Akhbaru Makkah wa ma Ja’a fiha minal Aatsaar : 1/124.
88
. تبالةDi fathah pada huruf Ta’, Alif, Lam, kemudian Ha’. Yaitu lembah
Fuhl yang terdapat desa-desa, air, dan pohon-pohon kurma. Terletak di
timur laut Thaif, kurang lebih 200km. Mengalir dari puncak Ghamid dan
Balqarni, dari sisi al-Bahah dan Baljarsyi, dan membatasi keduanya dari
arah utara. Sekarang berada di Bisyah. Lihat yang disebutkan oleh al-
Biladiy dalam Mu’jam Ma’alim al-Jughrafiyah dalam as-Siroh an-
Nabawiyah hal. 59. Cermati yang disebutkan oleh al-Hazimi dalam al-
Amakin : 1/153, yang dita’liq oleh Ustadz Hamd al-Jasir.
89
. Adalah sebuah desa dari Thaif yang dikenal pada hari ini dengan nama
tersebut, yang berhadapan dengan lembah Rukbah. Lihat Hasyiah
Akhbaru Makkah karya al-Azraqi : 1/124.
39
sebuah berhala di Qarin yang berada antara masjid Mina
dan Jumrah Ula pada sebagian jalan. Ia meletakkan sebuah
berhala di Jumrotul Ula, di al-Mada’iy sebuah berhala, di
Jumrotul Wustho sebuah berhala, di Jumrotul ‘Udzma
sebuah berhala. Pada berhala-berhala tersebut dibagi
kerikil jumroh yang berjumlah 21 kerikil, setiap berhala
dilempari 3 kerikil. Setiap melempar kerikil dikatakan
kepada berhala itu, "Engkau lebih besar daripada fulan,
90
yaitu berhala yang dilempari sebelumnya".
i. Bahwa Amr bin Luhai adalah orang yang membagikan
berhala kaum Nabi Nuh kepada kabilah-kabilah Arab.
Dalil akan hal tersebut disebutkan oleh para ahli
sejarah. Di antaranya :
1. Amr bin Luhai mendatangi tepi Jedah. Dari sana ia
membawa berhala-berhala sampai Tihamah, dan ia
menghadiri haji. Kemudian ia menyeru masyarakat Arab
91
untuk menyembah berhala-berhala seketika itu .
Ibnu al-Kalbi mengatakan -setelah menyebutkan
kisah membawa berhala-berhala dari tepi Jedah- beliau
90
. Al-Azraqi dalam Akhbaru Makkah : 2/176. Al-Fakihiy dalam Akhbaru
Makkah : 4/306.
91
. Lihat yang disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam Ighatsatul Lahafan :
2/623.
40
menuturkan, "Disambutlah seruan itu oleh ‘Auf bin
‘Udrah bin Zaid al-Laat bin Rafidah bin Tsaur…..Ibnu
Qudha’ah. Diberikan kepadanya Wadd dan dibawa ke
92
Wadil Qura lantas ditetapkan di Daumatul Jandal .
Kemudian ia menamakan anaknya ‘Abdu Wadd. Ia
adalah orang yang pertama kali diberi nama itu".
Auf menjadikan anaknya sebagai seorang pemimpin
yang dijuluki ‘Amirul Ajdar dan juru kunci bagi berhala
itu. Senantiasa keturunannya sebagai juru kunci sampai
Allah Shubhanahu wa ta’alla mendatangkan agama
Islam. Lantas berhala itu dihancurkan oleh Khalid bin
Walid dan dipotong-potong. Rasulullah Shalallahu
'alaihi wa sallam mengutus Khalid selepas perang
Tabuk untuk menghancurkannya.
92
. دومةAl-Biladi mengatakan,”Orang-orang terdahulu memberi tanda
dhammah di atas Mim. Mereka beralasan, "Hal itu dinisbatkan kepada
Daum bin Isma’il bin Ibrahim. Yang saya pilih menggunakan fathah di atas
huruf Mim karena berasal dari sebuah pohon yang dikenal. Itu adalah
sebuah desa di Jauf. Terkenal dengan Benteng Marid, Benteng Akidar al-
Kindi. Jauf merupakan lahan pertanian sebelah selatan Tima dengan jarak
450 km. Dicapai oleh jalan Ma’badah dari Tima kemudian Madinah, dan
jalan Fa’aman. Kota terdekat bagi penduduk Jauf, Sakakah, dan hari ini
Jauf dan Sakakah telah diikuti oleh pemerintahan Hail. Lihat yang
disebutkan oleh al-Biladi dalam Mu’jam Ma’alim al-Jughrafiyah dalam as-
Siroh an-Nabawiyah : 127,128.
41
Khalid dihalang-halangi oleh Bani ‘Abdu Wadd, dan
Bani Amir al-Ajdar. Maka Khalid memeranginya sampai
membunuh mereka. Setelah itu Khalid
menghancurkanya berkeping-keping. Adalah berhala
laki-laki seperti seorang lelaki yang paling mulia.
93
Terkadang mereka memakaikan dua perhiasan bagi
berhala itu, bersarung dengan perhiasan itu dan
dijadikan selendang yang lain. Didapati ada pedang
yang dikalungkan di lehernya, menyandang busur
panah, tombak yang ada benderanya, dan wadah yang
94
berisi anak panah .
Kemudian beliau menlanjutkan, "Amr bin Luhai
menyetujui Mudhar bin Nizar. Ia menyerahkan berhala
Suwa’ kepada seorang lelaki dari Hudzail yang bernama
al-Harits bin Tamim Sa’ad bin Hudzail bin Mudrikah, bin
95
Ilyas, bin Mudhar. Berhala itu berada di Ruhath dari
93
. Saya belum menemukan artinya dalam kamus, yang bersesuaian.
Mungkin yang dimaksudkan adalah memakaikan.
94
. Ibnu al-Kalbi, al-Ashnam : 54-56 dengan perubadahan sedikit. Lihat
yang disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam Ighatsatul Lahafan : 2/623.
95
.Ruhath sama dengan wafan Fu’al. Berasal dari kata ar-Rahth. ialah
pertengahan lembah Ghuran. Lembah Ghuran melewati selatan ‘Asafan
dengan jarak 75 km dari Mekah ke selatan. Termasuk dari rumah-
rumah Hudzail. Adapun hari ini masuk antara ar-Ruqah dari ‘Utaibah,
dan Ma’bad dari Harb. Para peneliti berselisih paham sampai hari ini
42
bumi Kurma. Disembah oleh penduduk Mudhar. Maka
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam mengutus Amr
96
bin al-Ash untuk menghancurkannya. Dan
97
dihancurkanlah berhala itu".
Madzhaj menerima seruan itu, diberikanlah Yaghuts
kepada An’am bin Amr al-Muradiy. Berada di sebuah
98
bukit di Yaman yang disebut sebagai Madzhij ,
disembah oleh kabilah Madzhaj. Mereka adalah Thai
dan Bani Malik serta orang-orang lain yang
menyembahnya.
99
. Khaiwan, dengan fathah huruf Kha’ dan sukun pada huruf Ya’. Setelah
Wawu adalah Alif dan Nun. Nama Qabilah yang dimutlakkan kepada
nama negeri yang senantiasa ada di selatan Shan’a dan Sha’dah.
Sedangkan Ya’uq tidak diketahui pada saat ini. Hamdan adalah qabilah
yang rumah-rumahnya memanjang antara Shan’a dan Tenggara,
mencakup puncak yang luas dan lembah Najran dan Hubunah dan
pinggiran Rub’ al-Khali, sebelah barat sampai pada Yabrin. Dan ke
tenggara Riyadh dimana rumah-rumah ‘Ajman sampai dari Yam dari
Hamdan. Lihat yang disebutkan oleh ‘Atiq Ghaits al-Biladi dalam Mu’jam
Ma’alim al-Jughrafiyah dalam as-Siroh an-Nabawiyah : 120-121.
100
. Yaqut tidak dibatasi dengan sesuatupun akan tetapi menyebutkan
perkataan Ibnu al-Kalbiy yang telah lalu dan cukup.
101
. Ibnu al-Kalbi dalam al-Ashnam : 57-58, dan lihat yang dinukil dari
Ibnul Qayyim : Ighatsatul Lahafan : 2/623-624. Cermati yang disebutkan
oleh Ibnu Hisyam dalam as-Siroh :102-105
44
2. Ibnul Qoyyim menuturkan setelah menceritakan
pembagian berhala-berhala oleh Amr bin Luhai kepada
kabilah-kabilah Arab, "Aku mengatakan, ini adalah
penjelasan yang disebutkan oleh al-Bukhari dalam
shahihnya dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Berhala-berhala
milik Kaum Nuh yang berada di tanah Arab menjadi
disembah. Wadd disembah oleh Kalbu Badumatil
Jandal, Suwa’ oleh Hudzail, Yaghuts oleh Murad, Bani
102
‘Uthaif dari Jurf di negeri Saba’ , Ya’uq oleh Hamdan,
103
dan Nasr oleh Hamir Ali Dzi Kala’ .
3. Al-Hafidz Ibnu Hajar menuturkan dalam penjelasan
atsar ini, "Sesungguhnya nama-nama itu diperuntukkan
untuk Hindi dan mereka menamakannya untuk berhala-
berhala mereka. Kemudian dimasukkan ke tanah Arab
104
oleh Amr bin Luhai".
Telah tetap dengan seluruh riwayat-riwayat ini
bahwa Amr bin Luhai -laknat Allah Shubhanahu wa
ta’alla atasnya- adalah orang yang membawa berhala
102
. Jurf, dengan dhammah dan sukun. Adalah apa yang dihanyutkan oleh
aliran dan membuat erosi tanah. Jarf banyak di Saudi, akan tetapi yang
dimaksud di sini yang berada di Yaman. Lihat yang disebutkan oleh Yaqut
al-Hamawi dalam Mu’jamul Buldan : 2/128.
103
. Ibnul Qayyim : Ighatsatul Lahafan : 2/624.
104
. Ibnu Hajar dalam Fathul Bari : 8/668.
45
ke tanah Arab dan membagi-bagikannya di antara
kabilah-kabilah. Maka ia adalah pembawa bendera
orang-orang kafir dan musyrik ke neraka Jahannam.
Karena ia orang yang pertama kali memprakarsai
penyembahan terhadap berhala ke tanah Arab.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits dan sudah
lewat penyebutannya.
Adapun yang mendasari orang yang terlaknat itu jatuh ke
dalam kesyirikan, sebagaimana disebutkan para pakar ahli sejarah,
memiliki dua sebab :
1. Bahwasanya Amr bin Luhai menderita sakit yang sangat parah.
Ada orang yang berkata kepadanya, "Sesungguhnya di Balqa’
105
daerah Syam ada sebuah Hamah , apabila engkau
mendatanginya niscaya penyakitmu akan sembuh". Maka
iapun mendatanginya dan mandi di tempat itu. lantas ia
sembuh dan mendapati penduduknya menyembah berhala.
Lalu ia bertanya, "Apakah ini? Mereka menjawab, "Ini berhala
tempat kami meminta hujan dan meminta tolong dari musuh".
Amr meminta agar mereka memberikan salah satu berhala
105
. Al-Hammah dengan di fathah, mata air yang airnya panas. Akan
sembuh dengan mandi di sana dengan izin Allah. Perhatikan yang
disebutkan oleh Ibnu Mandhur dalam Lisanul Arab : 3/341 حمم.
46
tersebut. Akhirnya diberikan dan dibawa ke Mekah untuk
106
diletakkan di sekitar Ka’bah .
2. Riwayat lain mengatakan bahwa Amr mendapatkan mimpi dari
jin bahwa Ia berjumpa Abu Tsamamah. Maka ia
mendatanginya dan berkata, "Jawablah wahai Abu Tsamamah,
masuklah tanpa celaan, datanglah ke kota Jedah, engkau akan
dapatkan berhala-berhala, kemudian bawalah ke Tihamah, dan
janganlah engkau berikan, kemudian serulah Arab untuk
menyembahnya".
Lantas Amr datang ke tepi Jedah dan mendapati berhala
Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr. Ia menggalinya dari
dasar tanah dan membawanya menuju Tihamah. Ia menghadiri
musim haji dan menyerukan peribadahan kepada berhala, dan
107
dijawablah seruan tersebut .
Dari dua riwayat ini, manapun yang benar yang pasti
sebagai dasar bahwa orang yang terkutuk inilah (Amr bin Luhai) yang
melegalkan dalam mensosialisasikan kesyirikan di masyarakat Arab,
sehingga telah tersebar peribadahan kepada berhala di sana.
106
. Cermati yang disebutkan oleh Ibnu Hisyam dalam as-Siroh an-
Nabawiyah : 1/101 bersama dengan ar-Raudhul Unuf, dan Ibnu al-Kalbi
dalam al-Ashnam hal. 8, dan Ibnul Qayyim dalam al-Ighatsah : 2/625.
Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wan Nihayah : 2/187-188.
107
. Lihat rujukan yang disebutkan.
47
Sampai-sampai tidak ada sebuah daerah atau kabilah di Arabpun,
kecuali mereka memiliki berhala yang disembah.
Kemudain datanglah agama Islam dan berhala-berhala
sudah memenuhi Ka’bah dan sekitarnya. Setiap tahun kabilah arab
berhaji kepada berhalanya masing-masing, menyembelih untuknya,
berthawaf dengannya, dan meminta pendapat mengenai
108
permasalahan kabilah.
108
. Jika anda ingin mengetahui permasalahan ini secara mendetail.
Hendaklah anda merujuk kepada kitab al-Ashnam karya Ibnu al-Kalbi, dan
Ighatsatul Lahafan karya Ibnul Qayyim : 2/621-635. As-Siroh An-
Nabawiyah karya Ibnu Hisyam : 1/101-111 bersama ar-Raudhul Unuf, dan
kitab-kitab lainnya.
48
Kebiasaan Syirik Pada Kaum
Jahiliah
] Indonesia – Indonesian –[ إندونييس
2014 - 1435
بيان طبيعة الرشك دلى العرب يف
اجلاهلية
« باللغة اإلندونيسية »
2014 - 1435
Tabi'at Syirik Kaum Jahiliah
Segala puji hanya bagi Allah, kami memujiNya, memohon
pertolongan dan ampunan kepadaNya, kami berlindung kepada
Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan
kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang
dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka
tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang berhak diibadahi
dengan benar kecuali Allah semata, yang tidak ada sekutu bagiNya.
Dan aku juga bersaksi bahwasannya Nabi Muhammad adalah hamba
dan RasulNya. Amma Ba'du:
Pembawaan Syirik Di Tengah-tengah Kaum Arab Pada Masa
Jahiliah:
Nampak jelas bagi siapapun yang telah menelaah buku-buku
sejarah berkaitan dengan suku Arab pada masa Jahiliah bahwa
kesyirikan yang mereka kerjakan memiliki corak yang sangat
beragam. Kalau kita pilah terlebih dahulu orang-orang yang masih
lurus akidahnya diantara mereka lalu dibandingkan dengan kaum
musyrikin, maka kita akan jumpai jika mereka memilik ragam dan
corak yang sangat banyak dalam kesyirikan yang mereka kerjakan,
sebab diantara mereka ada yang menyekutukan Allah dalam perkara
rububiyah, ada pula diantara mereka yang menyekutukan Allah
dalam perkara uluhiyah.
Ahli teologi Syihristani mengatakan, "Ketahuilah, sesungguhnya
orang Arab sangat beragam corak keyakinannya. Diantara mereka
ada yang tulen mu'athilah, ada pula yang menyakini pada
kesimpulan-kesimpulan batil.
Akidah mu'athilah yang dimiliki orang Arab juga mempunyai
beberapa golongan, diantara mereka ada golongan yang
mengingkari adanya sang pencipta, hari kebangkitan dan hari
dikembalikan kepada Allah. Mereka menyatakan, jika kehidupan
yang menghidupkan dan masa yang mematikan.
3
Adapula kelompok yang masih menyakini adanya sang pencipta,
permulaan penciptaan serta hari kebangkitan, namun, mereka
mengingkari adanya rasul, lalu mereka menyembah berhala, dengan
sangkaan jika berhala yang mereka sembah tersebut bisa sebagai
pemberi syafaat kelak diakhirat di sisi Allah. Sehingga mereka
melakukan ritual ibadah haji, menyembelih sembelihan untuknya,
serta mendekatkan diri kepadanya, dan melakukan ritual dan ibadah
sebagai sarana untuk menambah kedekatan denganya, mereka
menghalalkan serta mengharamkan, dan golongan inilah yang
terbanyak di suku Arab.
Dikalangan orang Arab ada juga yang mempunyai keyakinan
reinkarnasi, mereka mengatakan, 'Apabila ada seseorang yang
meninggal dunia atau terbunuh maka darahnya berkumpul menjadi
satu diorgan kepala, lalu menjelma menjadi seekor burung merpati.
Yang kelak akan kembali kedalam kubur setiap seratus tahun sekali.
Adapula diantara mereka yang lebih condong untuk mengikuti
agama Yahudi. Ada juga yang lebih condong kepada agama
Nashrani.
Dan ada lagi yang lebih condong kepada agama Shabi'ah, dengan
menyakini ilmu perbintangan. Adapula yang lebih suka menyembah
para malaikat, bahkan ada yang lebih suka untuk menyembah jin,
dengan keyakinan yang mereka miliki kalau setan merupakan anak
1
perempuannya Allah".
Dan sebagian orang Arab ada yang memadukan dalam satu waktu
peribadatan kepada Allah azza wa jalla dengan peribadatan kepada
berhalanya. Mereka mengimani kalau Allah subhanahu wa ta'ala
lebih agung kedudukannya dari pada berhala. Seperti tersirat dalam
syair yang mereka kemukakan:
1
. al-Milal wal Nihal 3/648-660.
4
Dan demi Allah, sungguh mereka semua
kalah dibanding keagunganNya
2
. Lihat dalam kitab Dar'u Ta'rudh Aql wan Naql 9/347 oleh Syaikhul Ibnu
Taimiyah.
5
menjelaskan tentang keberadaan kaum musyrikin yang terang-
terangan mengakui adanya pencipta, yang memberi rizki dan
mengatur semua urusan makhluk. Dan ketiga perkara tadi
merupakan sifat-sifat ketuhanan dan menjadi kekhususanNya. Yang
semuanya diakui serta diyakini oleh kaum musyrikin, begitu pula
hukum ini tidak serta merta menyamakan mereka semua dalam satu
level, sebab masih ada diantara mereka yang menyakini kesyirikan
dalam perkara rububiyah, dan diantara mereka ada yang mengimani
sebagian kekhususan rububiyah namun mengingkari sebagian yang
3
lainnya.
Dengan ini maka nash-nash yang telah lewat dari para ahli
hadits, pengamat aliran dan pemahaman agama dibawa pada
pemahaman, kalau sebagian orang Arab telah terjerumus dalam
kesyirikan rububiyah. Dan perkara ini telah nampak sekali dalam
beberapa ayat al-Qur'an yang menerangkan beberapa bantahan atas
keyakinan yang dimiliki oleh kaum musyrikin Quraisy.
Akan tetapi, kondisi ini bukan menjadi keyakinan yang banyak di
anut oleh mereka, karena kebanyakan mereka terjatuh dalam
kesyirikan ibadah, sebagaimana akan kami jelaskan dalam poin-poin
setelah ini.
Namun, karena disana ada sebagian orang Arab yang sudah
terjerumus dalam kesyirikan rububiyah, maka akan saya
ketengahkan terlebih dahulu, dan pembahasannya sebagai berikut:
Kaum musyrikin yang menyekutukan Allah dalam perkara rububiyah
terbagi menjadi dua:
3
. Lihat penjelasan secara lengkap seperti yang disebutkan oleh D.
Abdurazzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad dalam bukunya Qaulus Sadid fii
Radd 'ala Man Ankara Taqsimi Tauhid hal: 67. Begitu pula lihat dalam
bukuk Tajridu Tauhidil Mufid hal: 9 oleh al-Miqrizi.
6
1. Meniadakan hasil ciptaan dari sang pencipta dan
kreatornya. Inilah yang dinamakan dengan ingkar terhadap
rububiyah secara mutlak. Baik yang berkaitan dengan
perkara yang sepele maupun yang paling besar.
4
. Diantara ulama yang memasukan kelompok Dahriyah dalam barisan
musyrikin yang menyekutukan Allah dalam perkara rububiyah adalah
Mahmud Sukri al-Alusi dalam bukunya Bulughul Arib 2/220.
7
"Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan
di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan
membinasakan kita selain masa". (QS al-Jaatsiyah: 24).
8
Demikian pula didalam firmanNya:
9
َ َون َ ُلۥ أ
٩ ندادا
َ َُ َ َ َ َ
ي وتعل
َ َ ََ َ َ َ ُ ُ ََ ُ َ َ ُ
ِ ﴿ قل أئِنكم َلكفرون ب ِٱَّلِي خلق ٱألۡرض ِيف يوم
] ٩ :﴾ [ فصلت
5
. al-Milal wa Nihal 3/651-652.
6
. Semisal bukunya Imam Ibnu Qayim Miftah Daar Sa'adah 2/90-95.
10
tuhan dapat menitis kedalam tubuh manusia, dengan
klaim yang mereka berikan adanya kemungkinan
7
menitisnya tuhan pada bentuk-bentuk yang baik".
3. Meniadakan kesempurnaan dan kesucian sang pencipta
dengan cara meniadakan nama-nama dan sifat-sifatNya
serta perbuatanNya. Dan orang Arab pada masa jahiliah
banyak yang terjatuh dalam pemahaman ini.
َ ُ َ َ َ ُ ََ ُ َ َ َ َََ َ ُ ُ َ َََ
ألك ُم ٱَّلك ُر َو ُل ٱألنى٢٠ اثلَة ٱألخ َرى
ِ ومنوة ٱثل١٩ ت َوٱل ُع َزى
َ ٱلل ﴿ أفرءيتم
] ٢١-١٩ :﴾ [ انلجم٢١
7
. al-Firaq baninal Firaq hal: 353.
8
. Lihat Tafsir Ibnu Katsir 2/269.
11
Dijelaskan oleh Ibnu Abbas bahwa mereka menamakan Latta
9
yang terambil dari lafal ilah dan Uzza yang terambil dari al-Aziz.
9
. Atsar diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya. lihat
penukilan ini dalam kitab Tauhid oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
beserta penjabaranya kitab Fathul Majid 2/261.
10
. Tafsir Ibnu Jarir 11/27/35.
11
. Ibid 11/27/34.
12
. Bada'iul Fawaid 1/190-191.
12
Adapun nama Manat maka asal katanya terambil dari nama Allah
al-Manan. Sebagaimana disana juga ada kalangan Arab yang
mengingkari nama ar-Rahman -karena kesombongan dan
kefururannya, dengan pengetahuan mereka bahwa nama tersebut
adalah namanya Allah- dan Allah telah menukil pengingkaran
mereka ini didalam firmanNya:
اب ََ َ ُ َََ َ َ َُ َ َ َ َ َ َُ ُ َ َ ُُ َ َُ
ِ ِۚنۡح قل هو ر ِب ّل إِله إِّل هو عليهِ توّكت ِإَولهِ متk﴿ وهم يكفرون ب ِٱلر
] ٣٠ : ﴾ [ الرعد٣٠
ُ َ َ َ ُ ٱلرح َم ُن َأنَس
ج ُد ل َِما تأ ُم ُرنا َو َزادهم َ ِۚنۡح قَالُوا َو َماkِلر
َ ِيل ل َ ُه ُم ْۤاوُدُجۡسٱ ل
َ َ
﴿ ِإَوذا ق
ُُ
] ٦٠ : ﴾ [ الفرقان٦٠ ۩نفورا
13
sebagaimana mereka juga pernah mengingkarinya pada waktu
13
perjanjian Hudaibiyah".
َ َ َ َ َ ََ ُ
ُ ٱلرح َم َن أيا َما تَد ُعوا فَلَ ُه ٱألس َما ُء
ٱحلس َن َوّل ت َهر َ هلل أو ٱد ُعوا ُ
﴿ ق ِل ٱدعوا ٱ
ِ
َ َ َ َ َ َ َ َُ َ َ َ
]١١٠ : ﴾ [ اإلرساء١١٠ ي ذل ِك َسبِيَل ب ِ َصَلت ِك َوّل ُتاف ِت بِها وٱبتغِ ب
Dikalangan orang Arab ada pula yang meniadakan sifat ilmu bagi
15
Allah yang mengetahui segala sesuatu , dalilnya adalah firman Allah
ta'ala yang membantah pemahaman batil tersebut, Allah berfirman:
َ ُ َ َ َ َ ََ ََ ُ َ َ َ
] ٢٢ : ﴾ [ فصلت٢٢ ٱهلل ّل َيعل ُم كث ِيا م َِما تع َملون ﴿ َولكِن ظننتم أن
13
. Tafsir Ibnu Katsir 3/323.
14
. Tafsir Ibnu Katsir 3/68.
15
. Lihat keterangannya dalam kitab Masail Jahiliah 1/416.
14
Artinya, bahwa perbuatan tersebut termasuk kesyirikan dan
kekufuran, oleh karena itu Imam Ibnu Qoyim menjelaskan dalam
bait syairnya:
حر َك َذ ن َ َ َ َ َ َ َ ُّ ُ َ َ َ َ
:﴾ [ص٤ اب ِ ج ُبوا أن جا َءهم منذِر مِن ُهم َوقال ٱلكف ُِرون هذا س
ِ ﴿ وع
]٤
16
. al-Kaafiyah asy-Syafiah 2/122.
17
. Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah 2/78-80, 12/334-335.
15
"Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi
peringatan (Rasul) dari kalangan mereka dan orang-orang kafir
berkata: "Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta". (QS
Shaad: 4).
َ ُ َ َ ََ ُ
ون َه َذا َش نء َعج ن
[ ﴾ ٢ يب ِر
ف ك ٱل القف م ه ِن
م ِر
ذ نمُّ ﴿ بَل َعج ُبوا أَن َجا َء ُهم
ِ ِ
] ٢ :ق
َ َُ َ َََ ُ َ َ َ َ ُ ُ ُ َ َ َ َ َ َََ ََ
ٱهلل بَرشا اس أن يُؤم ُِنوا إِذ جاءهم ٱلهدى إِّل أن قالوا أبعث ﴿ وما منع ٱنل
] ٩٤ :﴾ [ اإلرساء٩٤ َر ُسوّل
َ َ ََ َُ ََ َ َ ُ َ َ َ َ ﴿ َو َما قَ َد ُروا
﴾ ٩١ ٱهلل َع بَرش مِن شء ٱهلل َح َق قدرِه ِۦ إِذ قالوا ما أنزل
] ٩١ :[األنعام
َ ُ ُ ُ ََ َ َ ُ َََ ُ ُ ََ َ َ َ َ
ِ ﴿ هل هذا إِّل برش مِثلكم أفتأتون ٱلسِحر وأنتم تب
: ﴾ [ األنبياء٣ ِصون
]٣
"Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu,
maka apakah kamu menerima sihir itu, padahal kamu
menyaksikannya?". (QS al-Anbiyaa: 3).
17
َ ُ َ َُ َ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َُ َ َ ُ َ ُ َ
يدون أن ت ُص ُّدونا ع َما َكن َيع ُب ُد َءابَاؤنا فأتونا نتم إِّل بَرش مِثلنا ت ِر ﴿ قالوا إِن أ
] ١٠ : ﴾ [ ابراهيم١٠ ب ِ ُسل َطن ُّمبِي
ُ َ َ َ َ َ ُ ُ ُ ُ َ َ َ َ
]٢٤ : ﴾ [ المؤمنون٢٤ يد أن َي َتفضل َعليكم﴿ َما هذا إِّل بَرش مِثلكم ي ِر
َ َ َ َ ُ َ ََ ُ َ ُ ُ َ َ ُ ُ َ ُ ُ َ َ َ َ
رش ُبون ﴿ َما هذا إِّل بَرش مِثلكم يأكل مِما تأكلون مِنه ويرشب مِما ت
] ٣٣ :﴾ [ المؤمنون٣٣
"(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan
dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu
minum". (QS al-Mukminuun: 33).
18
َ َ َ ُ َ َ َ َ نتم إ َّل ب َ َرش مِث ُل َنا َو َما أ
َ نز َل ُ َ َ ُ َ
نتم إِّل تكذِبُون ٱلرح َم ُن مِن شء إِن أ ِ ﴿ قالوا ما أ
] ١٥ : ﴾ [ يس١٥
َ ُ َ َ ُ َ ُ َ ََ ُ َ َ
ِ ﴿ َولئِن أ َطعتم برشا مِثلكم إِنكم إِذا لخ
] ٣٤ : ﴾ [ المؤمنون٣٤ ِسون
َ َ َ َ ََ َ َ ُ ََ
] ٢٤ : ﴾ [ القمر٢٤ ﴿ فقالوا أبَرشا م َِنا َوحِدا نتب ِ ُع ُهۥ إِنا إِذا ل ِف ضلل َو ُس ُعر
19
Imam Syihristani menjelaskan, "Adapun kerancuan yang ketiga
ialah pengingkaran mereka terhadap kenabian Rasulallah shalallahu
'alaihi wa sallam dalam bentuk manusia biasa, maka kerancuan ini
18
sangat parah, dan bentuk pengingkaranya sangat mendalam".
18
. al-Milal wa Nihal 3/655.
19
. Lihat Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah 3/111-116, 8/256-261.
20
Mereka adalah kelompok yang menetapkan adanya qadha dan
takdir namun mengingkari adanya perintah dan larangan.
Dimana mereka mengklaim, bahwa yang namanya qadha dan
takdir selaras dengan perintah dan larangan.
Dan kelompok inilah yang kita maksud dalam pembahasan kali
ini. Dimana keyakinan semacam ini banyak dijumpai dikalangan
orang Arab pada masa jahiliah. Seperti yang Allah nukil ucapan
mereka didalam firmanNya:
َ َ َُ َ َ َُ َ َ َُ َ َ َ ُ َُ َ
شك َنا َوّل َءابَاؤنا َوّل َح َرم َنا مِن شء
َ ٱهلل َما أ شكوا لو شا َء﴿ سيقول ٱَّلِين أ
] ١٤٨ : ﴾ [ األنعام١٤٨
﴿
] 35 : ﴾ [ انلحل
21
َ َ َ ﴿ َوقَالُوا لَو َشا َء
] ٢٠ : ﴾ [ الزخرف٢٠ ٱلرح َم ُن َما ع َبدن ُهم
﴿
] 35 :﴾ [ انلحل
22
"Demikianlah yang diperbuat orang-orang sebelum mereka; maka
tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan
(amanat Allah) dengan terang". (QS an-Nahl: 35).
َ َ َ ُ َ َ َ
] ٢٠ : ﴾ [ الزخرف٢٠ ﴿ َما ل ُهم بِذل ِك مِن عِلم إِن هم إِّل ي ُر ُصون
23
diantara keduanya atau memilih selain keduanya atau memilih
keduanya dari satu sisi, sehingga pelaziman yang mereka lakukan
20
sangat rusak".
Dalam kesempatan lain beliau mengatakan, "Kalau seandainya
takdir bagian dari hujah yang dimiliki oleh seseorang niscaya Allah
tidak akan penah menyiksa para pendusta yang mendustakan para
rasul seperti kaumnya nabi Nuh, kaum Aad, Tsamud, al-Mu'tafikat
dan kaumnya Fir'aun.
Demikian pula tidak adanya perintah untuk memberi hukuman
bagi orang yang melanggar aturan syariat.
Oleh sebab itu, tidak ada seorangpun yang berhujah dengan
takdir melainkan orang yang mengikuti hawa nafsunya tanpa
petunjuk dari Allah subhanahu wa ta'ala, dan barangsiapa menilai
kalau takdir hujah bagi para pendosa sehingga celaan dan hukuman
tidak bisa diberlakukan kepada mereka maka dirinya harus
menerapkan bagi dirinya dengan tidak mencela tidak pula menuntut
balas bagi siapapun yang telah menyakiti dirinya, namun, dirinya
harus menyamakan antara kondisi menyenangkan dengan kondisi
yang menyakitkan, dirinya tidak boleh membedakan antara orang
lain yang berlaku baik padanya dengan orang yang bersikap jelek
padanya. Dan jelas perkara ini terlarang baik secara pembawaan,
21
watak maupun syariat".
Beliau juga menjelaskan, "Adapun takdir, maka tidak ada
seorangpun yang berhujah dengannya melainkan orang yang
mengikuti hawa nafsunya.
Jika dirinya melakukan perbuatan haram dengan mengandalkan
hawa nafsu, perasaan serta keinginannya, tanpa didasari ilmu yang
membenarkan perbuatannya tidak pula akibatnya serta merta
20
. Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah 8/256-257.
21
. Ibid 11/256.
24
dirinya berhujah dengan takdir, sama seperti yang dilakukan oleh
kaum musyrikin, mereka berkata:
َُ َ َ َُ َ َ
] ١٤٨ : ﴾ [ األنعام١٤٨ شك َنا َوّل َءابَاؤنا
َ ٱهلل َما أ ﴿ لو شا َء
22
. Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah 2/324-325.
25
Intinya ialah menjelaskan bahwa perkara ini termasuk kesyirikan
kepada Allah azza wa jalla, oleh karena itu, ada ancaman yang
sangat keras dari Allah bagi orang yang mempunyai keyakinan
semacam tadi, Allah mengatakan dalam firmanNya:
َ َ َ َُ َ َ ُ ُ ََ َ َ ُ َ َ
إِنا ك شء خلق َن ُه48 ح ُبون ِيف ٱنلَارِ َع ُو ُجوهِ ِهم ذوقوا َم َس َسق َر﴿ يوم يس
َ
] ٤٩-48 : ﴾ [ القمر٤٩ بِق َدر
23
. HR Muslim 10/84-86.
24
. Beliau adalah Muhammad bin Yazid ar-Rub'i. Abu Abdillah, Ibnu
Majah. dan nama Majah ini adalah julukan bagi ayahnya Yazid, al-
Qazawaini, al-Hafidh, salah satu imam kaum muslimin. Penulis kitab
Sunan, tafsir. Seorang pengembara pencari ilmu yang sangat luas,
sehingga banyak meriwayatkan hadits dari guru-gurunya, demikian pula
banyak mempunyai murid yang meriwayatkan darinya, meninggal pada
tahun 273 H. Lihat biografinya dalam al-Khulashah hal: 365 oleh al-
Khazraji.
26
َ َ َ َُ َ َ ُ ُ ََ َ َ ُ َ َ
إِنا ك شء خلق َن ُه48 ح ُبون ِيف ٱنلَارِ َع ُو ُجوهِ ِهم ذوقوا َم َس َسق َر﴿ يوم يس
َ
] ٤٩-48 : ﴾ [ القمر٤٩ بِق َدر
﴿
] 38 : ﴾ [ انلخل
"Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang
sungguh-sungguh: "Allah tidak akan akan membangkitkan orang
yang mati". (tidak demikian), bahkan (pasti Allah akan
membangkitnya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah". (QS an-
Nahl: 38).
27
"Dan sesungguhnya mereka (jin) menyangka sebagaimana
persangkaan kamu (orang-orang kafir Mekah), bahwa Allah sekali-
kali tidak akan membangkitkan seorang (rasul)pun". (QS al-Jinn: 7).
َ ُ َ َ ُ َُ َ َُ َ َ ََ ُ َُ ُ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ
ث ث َم َلُن َبؤن ب ِ َما َع ِمل ُتم ﴿ زعم ٱَّلِين كفروا أن لن يبعثوا قل بل ور ِب َلبع
َ َ ََ َ َ
] ٧ : ﴾ [ اَلغابن٧ سي ِ َوذل ِك َع ٱهللِ ي
"Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali
tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Memang, demi Tuhanku,
benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". Yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah". (QS at-Taghabuun: 7).
َ َ َ َ َ َ َ َ ََُ َ ُ َ ُ َ َ ُ ََ
ِين كف ُروا إِن هذا ِ ت إِنكم مب ُعوثون مِن َبع ِد ٱل َمو
ت لقولن ٱَّل ﴿ ولئِن قل
َ
] ٧ : ﴾ [ هود٧ إِّل سِحر ُّمبِي
َ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ َ ُ َ
] ٨٢ : ﴾ [ المؤمنون٨٢ ﴿ قالوا أءِذا مِت َنا َوك َنا ت َرابا َوعِظ ًما أءِنا ل َمب ُعوثون
28
"Mereka berkata: "Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami
telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya
kami benar-benar akan dibangkitkan?". (QS al-Mukminuun: 82).
َ َ ُ َ َ َ َ َ ُ َ َ ُ َ
٤٩ : ﴾ [ اإلرساء٤٩ ﴿ َوقالوا أءِذا ك َنا عِظما َو ُرف ًتا أءِنا ل َمب ُعوثون خلقا َجدِيدا
]
َ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ َ
] ١٦ :﴾ [ الصفات١٦ ﴿ أءِذا مِت َنا َوك َنا ت َرابا َوعِظ ًما أءِنا ل َمب ُعوثون
"Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta
menjadi tulang belulang, apakah benar-benar kami akan
dibangkitkan (kembali)?". (QS ash-Shaffaat: 16).
َ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ ُ ُ ُ َ
] ٤٧ : ﴾ [ الواقعة٤٧ ﴿ َوَكنوا َيقولون أئِذا مِت َنا َوك َنا ت َرابا َوعِظ ًما أءِنا ل َمب ُعوثون
"Kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita
mati dan kita hidup dan sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi".
(QS al-Mukminuun: 37).
َ َ َ َ َ َ
] ٨ : ﴾ [ الروم٨ اس بِل ِقاي َرب ِ ِهم لكف ُِرون
ِ َ﴿ ِإَون كث ِيا م َِن ٱنل
َ َ َ ُ
] ١٠ : ﴾ [ السجدة١٠ ﴿ بَل هم بِل ِقاءِ َرب ِ ِهم كف ُِرون
30
Demikian pula yang Allah sebutkan dalam firmanNya:
َ َ َ َ ُ ُ َ َ ُ َ َ ََ َ َ
: ﴾ [الرعد٥ جب قول ُهم أءِذا ك َنا ت َربًا أءِنا ل ِف خلق َجدِيد﴿ ِإَون تعجب فع
]٥
"Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut
mengherankan adalah ucapan mereka: "Apabila kami telah menjadi
tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi
makhluk yang baru?". (QS ar-Ra'du: 5).
َ ُ َ َُ َ َ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ َ
﴾ ١٧ أ َو َءابَاؤنا ٱأل َولون١٦ ﴿ أءِذا مِت َنا َوك َنا ت َرابا َوعِظ ًما أءِنا ل َمب ُعوثون
] ١٧-١٦ :[الصفات
"Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta
menjadi tulang belulang, apakah benar-benar kami akan
dibangkitkan (kembali)? Dan apakah bapak-bapak kami yang telah
terdahulu (akan dibangkitkan pula)?". (QS ash-Shaffaat: 16-17).
31
Dan juga ayat-ayat yang senada dengan ini. dan mereka juga
mengungkapkan hal tersebut didalam bait syair yang mereka miliki,
semisal:
25
. al-Milal wa Nihal 3/652-654.
32
"Dan ia membuat perumpamaan bagi kami dan dia lupa kepada
kejadiannya ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang
belulang, yang telah hancur luluh? Katakanlah: "Ia akan dihidupkan
oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. dan Dia Maha
mengetahui tentang segala makhluk". (QS Yaasin: 78-79).
َ َ ُ َ َ َ ََ
َ ينا بٱ
] ١٥ :﴾ [ ق١٥ لل ِق ٱأل َو ِل بَل هم ِيف لبس مِن خلق َجدِيد ِ ِ ﴿ أفعي
ُ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ َ
[ ﴾ ٥ ث فإِنا خلق َنكم مِن ت َراب ُ
ِ ﴿ يأ ُّي َها ٱنلَاس إِن كنتم ِيف َريب م َِن ٱبلَع
] ٥ :احلج
يع بَ ِص ن
﴾ ٢٨ ي َ َ كم إ َّل َك َنفس َوح َِدة إ َن
ُ ٱهلل َس ِم ُ ُ َ ََ ُ ُ َ َ
﴿ ما خلقكم وّل بعث
ِ ِ
] ٢٨ :[لقمان
َ ُ َ ُ َ َ َ ُ َََ َ َ ُ َ َ َ َ ََ ُ َ ََ
ُ َ َف َت َع َل١١٥ ون
ٱهلل سبتم أنما خلقنكم عبثا وأنكم إِلنا ّل ترجع ِ ﴿ أفح
َ ُ َ َ َ َ ٱل َمل ُِك
]١١٦-١١٥ : ﴾ [ المؤمنون١١٦ ٱحل ُّق ّل إِل َه إِّل ه َو َر ُّب ٱل َعر ِش ٱلك ِري ِم
26
. Tibyan fii Aqsamil Qur'an Oleh Ibnu Qayim hal: 101.
35
kepada orang yang mengucapkan, seperti yang dinukil dalam
firmanNya:
ُ َ ُ َ َ
] ٤ : ﴾ [ ق٤ ﴿ قد َعل ِم َنا َما تنق ُص ٱألۡرض مِن ُهم
"Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa
menciptakan yang serupa dengan itu?". (QS Yaasin: 81).
36
َ َ َ ُّ َ َ َ َ َ ََ
] 4 : ﴾ [ القيامة٤ ي َب َنان ُهۥِ﴿ بل قدِرِين َع أن نسو
َ َ ُ ََ َََُ َ َ ُ ُ َ َ َ ُّ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ
﴾ ٦ ك شء قدِيرِ ح ٱلموت وأنهۥ َع
ِ ﴿ ذل ِك بِأن ٱهلل هو ٱحلق وأنهۥ ي
] ٦ :[احلج
"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
antara keduanya dengan bermain-main". (QS ad-Dukhaan: 38).
"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
antara keduanya tanpa hikmah". (QS Shaad: 37).
37
Dan juga dalam firmanNya:
َ ُ َ َ ُ ََ َ ُ َ َ ََ َ َ﴿ أَف
: ﴾ [ المؤمنون١١٥ سب ُتم أن َما خلق َنكم ع َبثا َوأنكم إِل َنا ّل تر َج ُعون
ِ ح
] ١١٥
Oleh sebab itu yang benar ialah bahwa hari kebangkitan dari
dalam kubur merupakan perkara yang telah diketahui oleh akal
pikiran bersama dengan syariat yang ada, sebagaimana ditegaskan
oleh kandungan nama dan sifat-sifat Allah azza wa jalla serta
kesempurnaanNya. Dan Allah suci dari segala orang yang
mengingkari hal tersebut, sebagaimana diriNya tetap suci dari segala
27
cela dan aib".
Dengan ini kita telah selesai menjelaskan tentang kesyirikan
kaum musyrikin dalam perkara rububiyah yaitu dengan cara
menta'thil.
27
. al-Fawaid Ibnu Qoyim hal: 6-7.
38
28
1. Zindik yang ada dikalangan Arab.
28
. Berkata Ibnu Mandhur dalam Lisanul Arab, "Zindik adalah orang yang
mengatakan langgengnya masa". Bahasa Persia yang dimasukan ke
dalam bahasa Arab. Dijelaskan dalam kitab Tahdzib, 'Zindik nama yang
ma'ruf, yaitu bagi orang yang tidak percaya dengan adanya akhirat dan
keesaan pencipta'. Berkata Jauhari, 'Zindik adalah orang yang
mengucapkan dua pokok (cahaya dan kegelapan), kalimat asing yang
dimasukan dalam bahasa Arab. Bentul pluralnya Zanadiqah. Lihat
keterangannya lebih luas dalam Lisanul Arab Ibnu Mandhur 6/91-92.
29
. Bulughul Arib 2/228 oleh al-Alusi.
30
. Beliau adalah Abdullah bin Muslim bin Qutaibah ad-Dainuri, Abu
Muhammad. Seorang ulama besar yang banyak memberi sumbangan
umat dengan berbagai ilmu. Lahir pada tahun 213 H. Tinggal dikota
Baghdad dan mengajar hadits disana, dan diantara karya tulisnya ialah al-
Ma'arif, Adabul katib, Uyunul Akhbar, serta yang lainnya. Meninggal pada
tahun 276 H, Lihat biografinya dalam Mu'jamul Mu'alifin 6/150.
31
. AL-Maa'rif hal: 339.
39
Arab mempunyai keyakinan tersebut, oleh sebab itu maksud dari
32
ucapan beliau ialah apa yang kita sebutkan tadi…".
Dengan ini zindik masuk ke kalangan orang Arab dalam bentuk
kesyirikan rububiyah dan lebih spesifik lagi dalam perkara
menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah azza wa jalla.
32
. Bulughul Arib 2/228-229. Lihat penjelasannya dalam al-Mufashal fii
Tarikh al-Arab Qabla Islam 6/146-152 oleh Jawad Ali.
33
. Dia adalah Zararah bin Udus bin Zaid, kakek pengusung Jahiliah, dari
bani Tamim. Lihat biografinya dalam kitab al-A'laam 3/43 oleh az-Zarkali.
34
. Dia adalah Hajib bin Zararah bin Udus ad-Darimi at-Tamimi, ada yang
mengatakan dirinya menjumpai masa Islam lalu masuk Islam. Lihat
biografinya dalam al-A'laam oleh Zarkali.
35
. Dia Aqra bin Habis at-Tamimi, seorang sahabat. meninggal pada tahun
31 H. Dirinya bersama Khalid bin Walid dalam berbagai kesempatan.
Lihat biografinya dalam kitab al-Ishabah 1/58 no: 231 oleh Ibnu Hajar.
36
. al-Ma'arif hal: 339 Ibnu Qutaibah.
40
Seluruh permasalahan tentang majusi berkisar pada dua pondasi
asas, salah satunya ialah penjabaran tentang percampuran antara
cahaya dan kegelapan, dan yang kedua faktor kemampuan cahaya
mengungguli kegelapan. Dan para pengusungnya menjadikan
masalah percampuran atau keunggulan sebagai tempat kembali dari
37
kehidupan dunia.
Sedangkan perbedaan mencolok antara majusi dengan
tsanawiyah ialah kalau tsanawiyah para pengikutnya mengklaim
bahwa cahaya dan kegelapan merupakan dua perkara yang abadi
tidak akan pernah sirna, berbeda dengan majusi maka mereka
menyatakan kalau kegelapan ialah perkara baru, lalu mereka
menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan barunya
38
kegelapan tersebut.
Dan pengikut agama majusi adalah para penyembah api, dimana
mereka mengatakan, "Sesungguhnya api merupakan partikel yang
paling luas memberi kebaikan, paling besar bentuknya, paling luas
tempatnya, paling mulai bendanya, paling lembut jasadnya, yang
tidak dijumpai ada suatu benda dialam semesta ini melainkan
membutuhkanya, yang tidak bisa tumbuh dan berkembang
39
melainkan dengan perlakuannya". Dan kaum musyrikin semacam
ini telah menjadikan tandingan bagi Allah, dan ini termasuk bentuk
kesyirikan dalam perkara rububiyah.
37
. al-Milal wa Nihal 2/260-261.
38
. Ibid 2/268.
39
. Ighatsatul Lahfan 2/648 oleh Ibnu Qayim.
41
Seperti dinyatakan oleh banyak para analisis agama dan penulis
40
berita tentang sejarah umat terdahulu mengatakan , "Bahwa ada
dikalangan orang Arab yang telah memeluk agama Yahudi maupun
Nashrani".
Dan sebagaimana diketahui bersama bahwa agama Yahudi
maupun Nashrani telah tercampuri berbagai macam kesyirikan baik
dalam perkara rububiyah maupun uluhiyah. Seperti yang telah kami
jelaskan secara rinci, maka silahkan merujuk kembali kesana.
Dan disini saya hanya menyebutkan secara ringkas tentang
beberapa kabilah Arab yang telah terpengaruh dengan agama
Yahudi dan Nashrani, diantaranya;
Agama Yahudi banyak dipeluk oleh kabilah Hamir setelah
sebelumnya mereka lebih banyak terpengaruh dengan agama
Majusi dan penyembah matahari dan yang semisalnya. Adapun
agama Nashrani maka banyak dipeluk oleh kabilah Rabi'ah dan
Ghassan serta sebagian kabilah Qadha'ah, yang mana mereka
banyak mengambil agama ini dari Romawi. Demikian pula anak
keturunan mereka termasuk pemeluk agama Nashrani dari kalangan
Arab, sebagaimana penduduk Najran, mereka juga termasuk
41
pemeluk agama Nashrani dari kalangan Arab.
40
. Lihat penjelasan dalam beberapa buku semisal al-Milal wa Nihal oleh
Syihristani, Bulughul Arib fii Ma'rifati Ahwalil Arab oleh al-Alusi, Murujul
Dzahab oleh Sam'udi.
41
. Bulughul Arib 2/240-242 oleh al-Alusi.
42
Dan ada sebagian suku Arab yang menerima ajaran ini, seperti
dijelaskan oleh Syihristani, beliau mengatakan, "Diantara orang Arab
ada yang condong kepada agama Shabi'ah, yang menyakini rasio
bintang-bintang dilangit, sama seperti para peramal. Hingga sampai
perkaranya pada keyakinan enggan bergerak, tidak diam, enggan
bertempat tinggal, tidak mau bepergian, kecuali jika bertepatan
dengan rasio bintang yang diyakininya, seperti ucapan mereka,
42
"Kami diberi hujan dengan sebab bintang ini dan itu..".
Dan telah lewat penjelasan aqidah kaum Sha'ibah secara rinci,
dimana mereka mengatakan, "Tidak ada sarana yang bisa
menghubungkan kami kepada keagungan Allah melainkan harus
melalui wasilah-wasilah. Oleh karena itu wajib bagi kita untuk
mendekatkan diri terlebih dahulu kepada wasilah-wasilah rohaniyah
yang dekat denganNya, mereka itu adalah rohani-rohani yang dekat
lagi suci dari benda abstrak, merekalah sesembahan kita dan tuhan
kita serta pemberi syafaat disisi Rabb sejati dan Tuhan segala tuhan,
dan tidaklah kami menyembah mereka melainkan hanya untuk
43
mendekatkan kepada Allah sedekat-dekatnya".
Oleh sebab itu mereka membuat semacam kuil lalu meletakan
arca sebagai simbol bagi tujuh bintang langit yang terbesar,
kemudian setelah berlalunya zaman akhirnya mereka mendekatkan
diri kepada tujuh bintang tadi lalu menyakini bahwa benda-benda
44
tersebut yang mengatur alam semesta ini.
Para pengikut agama Shabi'ah mempunyai kesyirikan dalam
perkara rububiyah sebagaimana mereka juga terjatuh dalam syirik
ibadah. Dimana mereka menyakini dialam semesta ini ada benda
yang turut mengaturnya selain Allah azza wa jalla, yang jelas sekali
kalau hal tersebut merupakan hak murni miliknya Allah jalla wa 'ala.
42
. al-Milal wa Nihal 3/660. Dan Bulughul Arib 2/223 oleh al-Alusi.
43
. Bulughul Arib 2/225-226 oleh al-Alusi.
44
. al-Milal wa Nihal 2/258-262 oleh Syihristani.
43
Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam telah menyinggung mereka
pada beberapa sabda beliau, diantaranya riwayat yang dibawakan
oleh Imam Muslim bahwa Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam pernah
bersabda:
َ َ ُ َ
َ « أر َب نع ِيف أ َمّت مِن أمر:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
اجلاهِل َِيةِ ّل ِ ِ
وم ُ َ
ُ ُّاء بانل
ِ ج َ َ َ ُ َ َ َ َ ُ َ َ َُ ُ ُ َ
ِ اب واّلِست ِسقِ اب والطعن ِيف األنس ِ يْتكونهن الفخر ِيف األحس
ُ َ َ َ
]احة » [أخرجه مسلم وانل ِي
45
. Telah lewat takhrijnya.
46
. HR Ahmad 5/89, 90. Dinilai shahih oleh al-Albani dalam silsilah
shahihah no: 1127.
44
beliau menceritakan, "Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam pernah
sholat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah malamnya turun
hujan, tatkala sholat telah usai beliau menghadap kepada kami lalu
bertanya:
ُ َ : قَالُوا,كم
اهلل
ُ ُّ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ
« هل تدرون ماذا قال رب:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
َ َ َ ََ َ َ َ َ َ َ ُُ ُ َ َ
أص َب َح مِن ع َِبادِي ُمؤم نِن ِِب َوَكف نِر فأ َما َمن قال ُم ِطرنا: قال.ول أعل ُم ورس
َ َ َ َ َ
َ
ب َوأ َما َمن قال ُم ِطرنا ب ِ َنو ِء ََ ن َ َ َ َ ََ َ ُ ن َ
ِ فذل ِك مؤمِن ِِب وَكف ِر بِالكوك,ِبِفض ِل اهللِ ورَحتِه
َ َ َ ُ ن َ َ ََ َ ََ َ َ ن
]ب » [أخرجه ابلخاري و مسلم ِ كذا وكذا فذل ِك َكف ِر ِِب ومؤمِن بِالكوك
47
. HR Bukhari no: 1038, Muslim no: 71.
45
karunia dari Allah serta rahmatNya, yang jikalau Allah menghendaki
akan menurunkannya dan jika tidak menghendaki maka Allah akan
48
menahannya".
Pada kesempatan lain beliau juga menjelaskan, "Jika ada diantara
mereka yang mengatakan, "Kami diberi hujan dengan sebab bintang
ini dan itu", maka ucapan ini dilihat, kalau seandainya dia menyakini
bahwa bintang tersebut mempunyai efek terhadap turunnya hujan,
maka orang tersebut dihukum musyrik dan kafir. Karena inilah yang
diyakini oleh orang Jahiliah, seperti keyakinan mereka kalau berdo'a
kepada mayit atau orang yang tidak hadir dihadapannya untuk
meminta manfaat atau menolak mara bahaya, atau menyakini
bahwa dirinya akan memberi syafaat dengan sebab doa yang ia
panjatkan, maka ini merupakan kesyirikan yang dengannya Allah
mengutus Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam untuk melarang hal
tersebut serta memerangi para pelakunya.
Dan kemungkinan kedua, adakalanya dia mengatakan, 'Kami
diberi hujan dengan sebab bintang ini dan itu', dengan keyakinannya
bahwa yang mengatur adalah Allah semata, akan tetapi karena
kebiasaannya jika muncul bintang pasti turun hujan, maka menurut
pendapat yang kuat tidak boleh menyandarkan hal tersebut kepada
49
bintang tadi walaupun hanya sekedar menggunakan kata kiasan".
48
. Fathul Majid 2/435.
49
. Fathul Majid 2/432.
46
tuhan yang termasuk bagian dari tuhan-tuhan yang banyak, yang jika
kita mengkhususkan ibadah kepadanya dan berkhidmat padanya
niscaya tuhan tadi akan memenuhi hajatnya dan memberi
pertolongan dan perhatian kepadanya.
Maka, nampak sekali kalau keyakinan semacam ini termasuk
50
menyekutukan Allah dalam perkara rububiyah , Dan keyakinan ini
banyak dipegang oleh sebagian kabilah Arab pada masa jahiliah,
51
khususnya orang Arab yang tinggal didaerah selatan.
Dan yang kami inginkan disini berkaitan dengan ilmu Allah yang
meliputi segala sesuatu ialah pengetahuan Allah secara sempurna
tentang perkara ghaib.
50
. Lihat penjelasannya yang mendukung hal ini dalam kitab Jawabul
Kaafi hal: 312-314 oleh Ibnu Qayim.
51
. Lihat apa yang dituturkan oleh pakar sejarah tentang agama-agama
yang ada diselatan jazirah Arab sebelum diutusnya Nabi. Seperti
disebutkan oleh D. Abdul Aziz Salim dalam bukunya Dirasaat fii Tarikh
Arab Qabla Islam hal: 408-411, 426-428. dan juga oleh Jawad Ali dalam
bukunya al-Mufashal fii Tarikh Arab Qabla Islam 6/50-59. Dan al-Alusi
dalam bukunya Bulughul Arib 2/215-216.
47
Dan sebelum terlalu jauh masuk kedalam pembahasan yang
menerangkan keberadaan kaum musyrikin yang menyekutukan
Allah dalam sifat ini, maka alangkah baiknya terlebih dahulu kita
paparkan apa itu yang dimaksud dengan ilmu ghaib yang menjadi
kekhususan Allah dalam pengetahuannya dari seluruh makhlukNya.
Berikut penjelasanya:
Sesungguhnya lafal ghaib sering diartikan secara bebas dengan
makna setiap perkara yang tidak bisa terjangkau oleh akal sehat
52
atau penglihatan mata . Seperti dikatakan oleh orang Arab,
'Matahari tenggelam (ghobat) apabila mata tidak lagi bisa
53
melihatnya'.
Kenapa ghaib dinamakan dengan perkara ghaib jika ditinjau dari
sisi pengetahuan manusia atau yang semisal dengan mereka, bukan
dari tinjauan pengetahuan Allah azza wa jalla. sebab tidak ada yang
tersamar bagi Allah tabaraka wa ta'ala. Akan tetapi, tidak boleh
untuk mengatakan, 'Sesungguhnya Allah ta'ala tidak mengetahui
perkara ghib secara keinginan sebab tidak ada sesuatupun yang
tersamar bagiNya', karena konsekuensi ucapan ini mengandung
54
celaan dan kurang beradab kepada Allah azza wa jalla.
Dalam bahasa syariat yang dimaksud dengan perkara ghaib
terbagi dari tinjaun pada perkara yang diketahui menjadi dua sisi,
yaitu:
Pertama: Segala sesuatu yang Allah rahasiakan ilmunya, yaitu
seperti perkara yang berkaitan dengan dzatnya Allah azza wa jalla,
55
sebagian nama-namaNya serta beberapa hakekat sifat-sifatNya.
52
. Qamus Muhith.
53
. Mufradaat oleh al-Ashfahani.
54
. al-Jad fii Ruhul Ma'ani 20/10 oleh al-Alusi.
55
. Lihat seperti yang dikatakan oleh guru kami Abdullah al-Ghaniman
dalam Syarh Kitab Tauhid lil Bukhari 1/112.
48
Kedua: Yang Allah bukakan ilmunya pada sebagian makhluk dan
pada makhluk yang lainnya, semisal pengetahuan yang berkaitan
dengan para makhlukNya.
Selanjutnya jenis pengetahuan ini bila dilihat dari sisi ilmunya
maka juga terbagi menjadi dua, yaitu:
Pertama: Mengilmui perkara ghaib dengan pengetahuan yang pasti
secara hakekatnya. Maka jenis ilmu tentang perkara ghaib ini tidak
ada seorang pun yang mengetahuinya hingga seorang malaikat
56
sekalipun , karena hakekat perkara ghaib tidak ada yang
57
mengetahuinya melainkan Allah subhanahu wa ta'ala.
Dan jenis ini, yakni mengilmui perkara ghaib secara pasti, adalah
yang di inginkan oleh lafad ilmu ghaib apabila diartikan secara
bebas, karena mencakup seluruh waktu dan tempat. Sebab hanya
Allah ta'ala yang maha mengetahui segala sesuatu, baik yang telah
lampau, yang sedang terjadi, dan yang akan datang, maka ilmunya
Allah dalam perkara tadi semuanya sama. Dan ilmunya Allah dengan
perkara-perkara tadi merupakan sifat dzatiyah yang lazim dimiliki
oleh Allah subhanahu wa ta'ala sehingga tidak mungkin lepas walau
barang sebentar dari Allah ta'ala.
Kedua: Mengilmui perkara ghaib dengan pengetahuan yang terbatas
karena sebagai penyandaran semata. Semisal ilmunya para malaikat
yang berkaitan dengan dunia mereka yang mana hal tersebut tidak
diketahui sedikitpun oleh manusia. Begitu pula pengetahuan
sebagian orang pada beberapa perkara yang mana hal itu menjadi
58
ghaib bagi sebagian orang yang lain.
Dan jenis ilmu inilah yang banyak di miliki oleh manusia, dan hal
itu berbeda satu sama lainnya, baik dari segi jenis ataupun
bilangannya. Karena semuanya kembali pada kesiapan jiwa dan
56
. Tafsir al-Manar 7/422 oleh Muhammad Rasyid Ridho.
57
. Ruhul Ma'ani 7/175 oleh al-Alusi.
58
. Tafsir al-Manar 7/442 oleh Muhammad Rasyid Ridho.
49
mental untuk mengambil ilmu-ilmu tersebut yang Allah ajarkan
padanya. Dan ilmunya para nabi masuk dalam kategori ini.
59
. Fathul Majid 1/389 oleh Syaikh Abdurahman bin Hasan Alu Syaikh.
60
. Beliau adalah Hasan bin Mas'ud al-Fara', asy-Syafi'i. Ulama yang
banyak meninggalkan karya tulis, ulamanya penduduk Khurasan. Tsiqah
dan ahli fikih, serta ahli zuhud. Meninggal pada bulan Syawal tahun 516
H. Lihat biografinya dalam Siyar a'lamu Nubala 19/439, dan juga dalam
Syadratu Dzahab 4/48 oleh Ibnul Ma'ad.
50
barang yang dicuri atau barang hilang dengan cara menjadikan
61
tanda atau firasat untuk dijadikan sebagai alat bantunya".
Bila dicermati ucapan beliau maka bisa ditarik kesimpulannya,
bahwa al-'Araaf ialah orang yang mengabarkan tentang suatu
kejadian secara pasti pada kasus pencurian serta pelakunya, dan
barang yang hilang serta dimana letaknya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan, "al-'Araaf ialah nama
62
lain dari al-Kahin, ahli nujum, tukang ramal dan yang semisalnya".
Dalam kesempatan lain beliau menerangkan, "Ahli nujum masuk
dalam penamaan al-'Araaf, bahkan menurut sebagian ulama kedua
63
nama itu sama definisinya".
Beliau juga menjelaskan, "Ahli nujum masuk dalam penamaan al-
Kahin, ini menurut pendapat al-Khatabi serta ulama lainnya,
sebagaimana hal tersebut dinyatakan oleh sebagian orang Arab.
Adapun mengacu pada sebagian perkataan ulama, yang dimaksud
dengan Ahli nujum maka dia tidak beda dengan paranormal, bahkan
perilakunya itu lebih buruk dari pada dukun. Dari sini bisa dilihat
kalau nama ini ada sisi kesamaan dari segi makna dan
64
pekerjaannya".
Imam Ahmad perna ditantang tentang tukang sihir dan
paranormal apakah keduanya sama? Beliau menjawab, "Tidak, kalau
paranormal itu orang yang mengklaim perkara yang ghaib, sedang
tukang sihir ialah orang yang mengikat buhul dengan ritual tertentu
65
untuk menyakiti korban".
61
. Syarh Sunah 12/182 oleh al-Baghawi.
62
. Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah 35/173.
63
. Ibid 35/193.
64
. Ibid 35/194.
65
. Riwayat dari al-Khalal dalam Ahkam Ahli Milal hal: 208. Sebagaimana
dinukil oleh Syaikh Abdul Ilah Sulaiman al-Ahmadi dalam Rasail wal
Masail al-marwiyah 'an Imam Ahmad 2/106.
51
Dalam salah satu redaksi, beliau pernah ditanya tentang
paranormal, maka beliau mengatakan, dia hampir mirip dengan
dukun, sedangkan tukang sihir maka dirinya lebih jelek perilakunya
dibanding keduanya, sebab praktek sihir termasuk cabang dari
66
kekufuran.
Beliau juga menjelaskan tentang dukun, "Al-'Araafah ialah ujung
67
dari sihir, dan tukang sihir lebih jelek daripada dukun".
Imam Ibnu Atsir juga menjelaskan, "Dukun adalah ahli nujum
dan peramal yang mengklaim dirinya tahu perkara ghaib yang Allah
68
telah sembunyikan".
Sedangkan Imam Ibnu Qoyim maka beliau menerangkan, "Orang
yang terkenal dengan kepiawaian meramal maka dinamakan oleh
69
mereka dengan nama juru ramal atau dukun".
Beliau juga menjelaskan, "Ahli nujum, juru ramal, dan tukang
mengundi nasib, semuanya merupakan saudara kembarnya al-
Azlam, dharibah al-Hasha, dukun, tukang ramal, dan yang semisal
dengan mereka, dari orang-orang yang dimintai untuk mengabarkan
70
perkara-perkara ghaib".
66
. Ibid.
67
. Fathul Majid 1/391 oleh Syaikh Abdurahman Alu Syaikh.
68
. Nihayah fii Gharibil Hadits wal Atsar 3/218 oleh Ibnu Atsir.
69
. Dinukil oleh penulis Fathul Majid 1/392.
70
. Zaadul Ma'ad 5/786 oleh Ibnu Qayim.
52
juga diantara mereka yang mengira kalau dukun adalah orang yang
mampu memprediksi suatu perkara dengan cara meramal sebagai
sarana untuk menunjukan tempat barang yang hilang, dengan cara
menyimpulkan dari ucapan pasien, perilaku atau kondisinya, dan ini
semua mereka sematkan bagi pelakunya dengan nama seorang
dukun.
Maksud dari ini semua ialah bahwa setiap orang yang
mengklaim mampu mengetahui sedikit saja dari perkara-perkara
ghaib, maka bisa jadi dirinya masuk dalam penamaan sebagai
seorang paranormal, atau terkumpul padanya makna sebagai
paranormal sehingga ia dijuluki dengan hal itu. Sebab kesesuaian
sebuah berita pada beberapa kasus perkara ghaib bisa dilakukan
dengan cara menyingkap tabir ghaib, dan itu bisa dikerjakan melalui
bantuan setan, atau dengan cara mengundi nasib, horoskop,
ramalan, melempar batu atau membikin garis ditanah untuk
meramal, menujum, perdukunan dan praktek sihir, serta lainya dari
ilmu-ilmu yang diwariskan oleh ahli Jahiliah. Maka semua perkara
tadi pelakunya dinamakan sebagai paranormal atau dukun atau
71
masuk dalam makna keduanya.
Dimana sebelum ini Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam pernah
berkata –manakala para sahabat berkata pada beliau kalau mereka
(paranormal dan dukun) terkadang ucapanya benar seperti yang
diprediksi dan dikabarkan- maka beliau bersabda:
َض َبتَ َ الس َما ِء َ اهلل األَم َر يفُ َ « إ َذا قَ ََض:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
ِ ِ
َ َ ُ َ َ َ َ ََ َن َََ َ ً ُ َ ُ َ َ
ال َمَلئِكة بِأجن َِحت َِها خض َعانا ل ِقو ِلِ كأن ُه سِلسِلة َع صفوان فإِذا ف ِزع عن
ُ كب
ي
َ َ : كم قَالُوا ل ََِّلِي قَ َال
ُّ ِ احل َق َو ُه َو ال َع ُ ُّ َ َ َ َ َ ُ َ ُُ
ِ ل ال قلوب ِ ِهم قالوا ماذا قال رب
71
. Lihat penjelasannya dalam kitab Fathul Majid 1/392 oleh
Abdurahman bin Hasan Alu Syaikh.
53
َ َ َ ُ َ َ َ َ السمعِ َو ُمس َْت ُق َ فَيَس َم ُع َها ُمس َْت ُق
السمعِ هكذا َبعض ُه فوق َبعض َو َو َصف ِ ِ
ُِيها إ ََل َمن ََت َته َ ي أ َ َصابعِهِ فَيَس َم ُع ال ََك َِم َة َف ُيلق َ ح َر َف َها َو َب َد َد َب َ َكفِهِ ف
َ ُ َ ُ
ِ ِ ِ سفيان ب
َ َ َ َ َ
َ ِيها اْل َخ ُر إَل َمن َت َت ُه َح َّت يُلق َِي َها ََع ل َِسانَ َ ُث َم يُلق
الساحِرِ أو الهاه ِِن ف ُر َب َما ِ ِ
ََ
ِب َم َع َها مِائة ُ اها َقب َل أَن يُدر َك ُه َف َيكذ َ َ َ ََُ َ ََ ُ َ َ َ ُ َ
ق لأ ام ب ر و ا ه ِي ق ل ي ن أ ل بق ابه الش
ِ
َ أَد َر
ك
ِ
َِك ال ََك ِمة َ ُ َ َ َُ َ ََ َ َ َ ََ َ َ َ َ ََ َ َ َ َ ََ ُ ََُ َ َ
كذبة فيقال أليس قد قال نلا يوم كذا وكذا كذا وكذا فيصدق بِت ِل
] الس َماءِ » [أخرجه ابلخاري َ َالّت َس ِم َع مِن
ِ
54
dengan sebab kalimat yang didengar dari setan yang mencuri
72
dengar dari langit".
Didalam hadits ini, dijelaskan bahwa berita itu berasal dari setan
yang menyampaikan kepada para pembantunya, para dukun dan
paranormal sebuah kalimat hak yang ditambahkan padanya seratus
kedustaan, lalu orang-orang membenarkan dirinya dengan sebab
satu kebenaran yang berhasil diprediksinya.
Maka tatkala perkara ini merupakan kesyirikan kepada Allah
dalam beberapa sifatNya, makanya, apabila perbuatan ini diyakini
kebenarannya dan percaya terhadap apa yang diucapkan oleh dukun
atau paranormal tadi maka dirinya dihukumi telah keluar dari
agama, dimana telah datang beberapa hadits yang memberikan
ancaman secara keras lagi tegas kepada mereka dan bagi orang yang
mengambil ucapannya, bahkan pada sebagian hadits dinyatakan
secara gamblang lagi jelas kalau perilakunya telah menyebabkan
keluar dari agama.
Diantara hadits tersebut ialah yang diriwayatkan oleh sahabat
73
Imran bin Hushain radhiyallahu 'anhu berkata, "Rasulallah
shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
72
. HR Bukhari no: 4800.
73
. Beliau adalah Imran bin Hushain bin Ubaid bin Khalf al-Khuza'I, Abu
Nujaid, termasuk ulamanya para sahabat, malaikat pernah mengucapkan
salam padanya, tidak turut serta dalam fitnah, beliau masuk Islam pada
perang Khaibar, mengikuti banyak ekspedisi, serta termasuk sahabat
yang doanya mustajabah. Meninggal pada tahun 52 H. Lihat biografinya
dalam al-Ishabah 4/706 oleh Ibnu Hajar, dan al-Khulashah hal: 295 oleh
al-Khajrazi.
55
َ َ ََ ُ َ ََ ََ َ َ َ َ
ي ُل أو « ليس مِنا من تطي أو ت ِط:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
ُ ُ َ َ ُ َ َ َ َ ً َ َ َ َ َ َُ َ ُ َ َ َ َ َ َُ َ ُ َ َ َ
حر ل ومن أَت َكهِنا فصدقه بِما يقول ِ تك َه َن أو تك ِِهن ل أو سحر أو س
َُ ََ َ ُ ََ ََ
]فقد كف َر ب ِ َما أنزِل َع حم َمد » [أخرجه الزبار
ََ ُ ُ َ َ َ ََ
« َمن أَت َكه ًِنا ف َص َدق ُه ب ِ َما َيقول فقد:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
َُ ََ َ ُ ََ
]كف َر ب ِ َما أن ِزل َع حم َمد» [أخرجه أبو داود والنسايئ يف الكربى
74
. HR al-Bazzar dengan sanad yang jayyid. Lihat dalam kitab Kasyful
Astaar 3/393 no: 2067. al-Hafidh Ibnu Hajar berkomentar dalam bukunya
Fathul Bari 10/217, 'Sanadnya Jayyid'. Begitu pula pernyataan Imam
Mundziri dalam bukunya Targhib wat Tarhib 4/33.
75
. HR Abu Dawud no: 3904. Nasa'i fil Kubra sebagaimana tercantum
dalam kitab Tuhfatul Asyraf 10/124. Tirmidzi no: 135. Dan dinilai shahih
oleh al-Albani dalam kitab al-Irwa' no: 2006.
56
Dalam hadits lain, Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
َ َ َ ََ
« َو َمن أَت َع َرافا أو َكه ًِنا ف َص َدق ُه ب ِ َما:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
َُ ََ َ ُ ََ ََ ُ ُ
]َيقول فقد كف َر ب ِ َما أن ِزل َع حم َمد » [أخرجه مسلم
76
. HR Ahmad 2/429. al-Baihaqi 8/135. al-Hakim 1/8. dinilai shahih oleh
Imam Dzahabi, lalu dikomentari oleh syaikh al-Albani dalam al-Irwa 7/69,
'Seperti yang beliau katakan'.
77
. Beliau adalah Mu'awiyah bin al-Hakam as-Sulami, pernah menjumpai
Nabi. Imam Ibnu Abdil Barr mengatakan, "Beliau singgah di Madinah, lalu
tinggal di tengah-tengah Bani Sulaim'. Beliau meriwayatkan satu hadits
dari Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam. Lihat biografinya dalam Tahdzibu
Tahdzib 5/477 no: 7860. al-Ishabah 3/432 no: 7064. Adapun al-Khazraji
menjelaskan dalam kitabnya al-Khulashah, "Beliau mempunyai tiga belas
hadits". lihat dalam bukunya al-Khulashah hal: 381.
78
. HR Muslim no: 537.
57
maka hal tersebut termasuk perbuatan syirik kepada Allah azza wa
jalla dalam perkara rububiyah. Yang mana hal tersebut masuk dalam
kategori menyekutukan sifat Allah yang maha mengetahui segala
sesuatu, yang mengetahui perkara ghaib, disamping itu kaum
musyrikin biasanya akan rela dengan setiap perkara yang diputuskan
oleh dukun atau paranormal tadi, sehingga ditambah kesyirikan
yang pertama dengan kesyirikan kepada Allah dengan cara
menyerahkan pada makhluk untuk membuat syariat dan berhukum
79
kepada selain Allah azza wa jalla.
79
. Lihat penjelasannya dalam kitab Syirk Jahili wa Alihatil Arab al-
Ma'budah qabla Islam oleh D. Yahya Ahmad asy-Syami hal: 61-67.
Sesungguhnya penting! Beliau menyebutkan beberapa contoh bentuk
pembuatan syariat oleh para dukun, sedangkan manusia rela untuk
mengikutinya.
80
. Dicantumkan tanpa sanad oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya
8/251. Dikomentari oleh Ibnu Hajar, 'Ibnu Abi Hatim menyambung
sanadnya melalui jalur Wahbin'.
58
ُ َ َ « الع َِيافَ ُة َو:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
ت » [أخرجه
ِ اجلب
ِ الطية مِنِ
]أَحد
81
. HR Ahmad 3/447. Abu Dawud no: 3907. Dinilai hasan oleh Imam
Nawawi dalam kitabnya Riyadhus Shalihin no: 1672.
82
. Lihat penjelasannya dalam kitab Misbahul Munir hal: 527 oleh al-
Fayumi. Syarh Sunah 12/177 oleh Imam Baghawi.
83
. Lihat penjelasannya dalam kitab Tartibul Qamus 3/71 oleh az-Zawi.
dan dalam kitab Syarh Sunah 12/177 oleh Imam Baghawi.
84
. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari tanpa sanad dalam kitabnya shahih
8/251. Dan disambung sanadnya oleh Ibnu Jarir, lalu dikomentari oleh
Ibnu Hajar dalam kitabnya Fathul Bari 8/252, 'Sanadnya kuat'.
59
Demikian pula seperti riwayat yang disandarkan kepada Ibnu
Abbas, Abu Aliyah, Mujahid, Atha', Ikrimah, Sa'id bin Jubair, asy-
85
Sya'bi, al-Hasan, Dhahak, dan Sudi.
85
. Tafsir Ibnu Katsir 1/485. Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 8/251-252.
Suyuti dalam kitab Durarul Mantsur 3/564.
86
. Nawaqidul Iman Qauliyah wal Amaliyah hal: 523 oleh D. Abdul Aziz
bin Abdul Lathif.
60
ِ ج
وم فقد َ « َمن اق َتبَ َس ُش:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
ُ ُّعبة مِن انل
َ َ ً ُ
] َزاد َما َزاد » [أخرجه أبو داود و أَحد,اق َتبَ َس شع َبة مِن السِحر
َ َ خاف َعُ َ
:أمّت بَعدي خِصلتي « أ:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
ُ َُّوتَكذِيبا بال َق َدر ِإَويمانا بانل
ِ ج
] وم » [أخرجه أبو يعل ِ ِ
87
. HR Abu Dawud no: 3905. Ahmad 1/277, 311. Dinilai shahih oleh al-
Iraqi dalam Takhrij al-Ihya 4/117.
88
. HR Ibnu Abdil Barr dalam kitabnya Jami Bayanil Ilmi wa Fadhlihi, dan
dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah shahihah no: 1127.
61
"Dua perkara yang saya takutkan setelah kematianku atas umatku
89
ialah mendustakan takdir dan percaya kepada ilmu nujum".
Hal ini juga didukung dengan beberapa atsar dari para ulama
salaf tentang larangan untuk melakukan praktek Jahiliah ini,
diantaranya seperti yang dibawakan oleh Imam Bukhari didalam
kitab shahihnya dari Qatadah yang mengatakan, "Allah telah
menciptakan bintang dilangit untuk tiga tujuan, pertama sebagai
perhiasan langit, kedua untuk melempar setan yang mencuri dengar
wahyu, ketiga sebagai alamat yang bisa digunakansebagai petunjuk
jalan ditengah malam. Maka barangsiapa menggunakan bintang
untuk selain dar ketiga hal itu maka dirinya telah keliru dan salah,
90
dan membebani diri pada suatu ilmu yang tidak diwajibkan".
89
. HR Abu Ya'la dalam musnadnya no: 1023. Dinilai hasan oleh al-
Munawi dalam Faidhul Qadir 1/204.
90
. HR Bukhari 6/341 tanpa sanad. dan disambung sanadnya oleh Abdu
Ibnu Humaid dalam kitab tafsirnya sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu
Hajar dalam kitabnya Ta'liq at-Ta'liq 3/489.
62
karena beliau manusia pertama yang diciptakan langsung oleh Allah
dengan tanganNya, Allah menyuruh para malaikat sujud padanya,
91
dan mengajari nama-nama segala sesuatu".
Dan Syaikhul Islam mendefinisikan ilmu nujum ini dengan
ucapannya, "Ilmu nujum ialah ilmu yang menggunakan (media)
perputaran bintang sebagai dalil untuk kejadian-kejadian yang akan
92
terjadi dimuka bumi".
93
Adapun al-Khatabi beliau menjelaskan, "Ilmu nujum adalah
perkara yang telah dilarang (oleh agama) yaitu sebuah ilmu yang
disangka oleh ahli nujum dari ilmu metafisika dan kejadian-kejadian
yang belum terjadi atau akan terjadi dimasa yang akan datang.
Semisal waktu ada angin yang menghamburkan debu, turunnya
hujan, perubahan harga dan perkara-perkara lainnya yang diyakini
dapat diketahui dengan perputaran bintang pada garis edarnya,
tatkala bersatu dan berpisahnya, dan mereka mengklaim kalau
kejadian-kejadian tersebut akan berdampak pada fenomena dibumi.
Dengan sebab ini, akhirnya ada diantara mereka yang
menghukumi perkara ghaib dan melampaui kapasitas ilmu yang
telah dirahasiakan oleh Allah azza wa jalla, sebab, tidak ada yang
94
mengetahui perkara ghaib melainkan Allah ta'ala".
Adapun firman Allah azza wa jalla yang menjelaskan:
91
. Durarul Mantsur 3/43 oleh Imam Suyuthi. Dan dinukil oleh Syaikh
Abdurahman bin Hasan Alu Syaikh dalam kitabnya Fathul Majid 2/421.
92
. Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah 35/192.
93
. Beliau adalah Abu Sulaiman Hamad –ada yang mengatakan, Ahmad-
bin Muhammad bin Ibrahim bin al-Khathab al-Khatabi al-Busti. ahli
hadits, pakar bahasa, fakih, sastrawan. Lahir di Bust dan disana pula
beliau meninggal pada tahun 388 H. Diantara karya tulisnya, Ma'alim
Sunan, Syarh Bukhari, dan lainnya. Lihat biografinya dalam kitab
Mu'jamul Mu'alifin 2/61.
94
. Ma'alim Sunan 5/371-372 oleh al-Khatabi.
63
] ١٦ : ﴾ [ انلحل ﴿
95
. Lihat penjelasannya dalam kitab Durarul Mantsur 4/114.
96
. al-Adhamah hal: 251 no: 707. oleh Abu Syaikh.
64
bintang sebagai perhiasan langit dan pelempar bagi para setan yang
97
sedang mencuri dengar wahyu dilangit".
Dalam kesempatan lain beliau juga mengatakan, "Demi Allah,
tidak ada seorangpun dimuka bumi ini yang memiliki ikatan khusus
bersama bintang dilangit, akan tetapi, manusia hanya mengamini
ucapannya para dukun, yang menjadikan bintang-bintang dilangit
98
sebagai alasannya".
97
. Ibid.
98
. Ibid.
65
Seperti dikatakan oleh Syihristani, "Ketahuilah, bahwa orang
Arab dimasa Jahiliah menjadi tiga kelompok dalam ilmu
pengetahuan…dan yang ketiga ilmu perbintangan, yang hal itu
99
diprakasai oleh para dukun".
Adapun al-Alusi maka beliau mengatakan, "Dan mereka -orang
Arab yang tinggal disebelah utara- banyak yang menciptakan karya
dengan produksi-produksinya, sedang bagi para raja dan
penguasanya maka diantara mereka mempunyai keyakinan tentang
ilmu nujum serta yang lainnya. Dan ini semua termasuk perkara
yang tidak bisa diingkari tidak pula bisa diterima konsekuensinya.
Sebab telah datang hadits-hadits shahih secara mutawatir yang
melarang akan hal tersebut.
Sedangkan suku Adnan -yang tinggal disebelah selatan- maka
pengetahuan yang mereka kuasai adalah yang berkaitan dengan
syair dan sebagai orator ulung, juga kepiawaian mereka dalam
menghafal nasab dan hari-hari bersejarah yang pernah mereka
alami, ditambah perkara dunia yang mereka butuhkan seperti
pengetahuan untuk memprakirakan kapan turunny hujan atau
100
peperangan dan yang semisalnya".
Dan diantara jenis ilmu nujum ialah seperti yang dilakukan oleh
sebagian orang yang menulis huruf-huruf Abu Jad, lalu menjadikan
bagi setiap hurufnya jumlah tertentu yang telah diketahui yang
membawahi atasnya nama-nama orang, kejadian, tempat atau yang
lainnya. Kemudian semuanya dikumpulkan dengan cara tertentu
yang telah mereka sepakati, lalu melempar salah satunya dengan
lemparan khusus, dan membiarkan sisanya, lantas menisbatkan
pada benteng-benteng yang jumlahnya dua belas yang ma'ruf
dikalangan ahli hisab, selanjutnya mereka menghukumi dengan
99
. al-Milal wa Nihal 3/672-673 oleh Syihristani.
100
. Bulughul Arib 3/80-81 oleh al-Alusi.
66
metode semacam tadi adanya hoki dan sial serta yang lainnya dari
101
perkara-perkara yang didapatkan melalui wahyunya setan .
Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu menegur sekumpulan
orang yang menulis Abu Jad lalu menyesuaikan dengan bintang yang
ada dilangit, "Aku tidak mengetahui ada tuntunan yang Allah ajarkan
102
seperti yang kalian dilakukan (ini)".
Didalam jenis ilmu nujum semacam ini juga terkandung klaim
kalau bintang yang ada dilangit ikut ambil bagian bersama Allah azza
wa jalla dalam ilmu ghaib yang merupakan hak kekhususan Allah
subhanahu wa ta'ala.
Syaikh Ibnu Sa'di mengatakan dalam masalah ini, "Sesungguhnya
Allah ta'ala adalah maha esa dengan perkara ilmu ghaib yang ada,
maka barangsiapa yang mengaku kalau paranormal dan dukun atau
yang semisal dengannya, turut serta ambil bagian bersama Allah
dalam mengetahui ilmu ghaib walaupun hanya sedikit, atau
membenarkan apa yang mereka klaim tersebut, maka dirinya telah
menjadikan bagi Allah sekutu yang telah menjadi kekhususanNya,
103
dan sungguh dirinya telah mendustakan Allah dan RasulNya".
Sehingga kesimpulannya, ragam ilmu nujum dengan berbagai
jenisnya termasuk kesyirikan kepada Allah azza wa jalla, karena
terkandung didalamnya keyakinan bahwa bintang-bintang tersebut
mampu memberi manfaat atau mendatangkan mara bahaya, begitu
pula terkandung didalamnya klaim bisa mengetahui perkara ghaib,
101
. Lihat keterangannya lebih detail dalam kitab Majmu Fatawa Ibnu
Taimiyah 35/194. Ma'arijul Qabul 1/523 oleh al-Hakami. Abjadul Ulum
2/236 oleh Shidiq Hasan Khan.
102
. Atsar dikeluarkan oleh Abdurazzaq dalam kitabnya al-Mushanaf
11/26.
103
. al-Qaulu Sadid hal: 77-78 oleh Ibnu Sa'di.
67
serta menanggalkan kekhususan yang Allah miliki dalam masalah
104
satu-satunya Dzat tunggal yang mengetahui perkara ghaib .
Selanjutnya, diantara kesyirikan kepada Allah yang nampak jelas
dikalangan mereka dalam perkara menyekutukan Allah dari sisi
sifatNya yang maha mengetahui segala sesuatu, ialah:
104
. Lihat pembahasanya secara luas dalam tulisan D. Abdul Aziz bin
Abdul Lathif dalam bukunya Nawaqidul Iman al-Qauluyah wal Amaliyah
hal: 521.
105
. Lihat misalkan dalam buku yang ditulis oleh al-Alusi Bulughul Arib
3/235-260.
68
Diantara kesyirikan kepada Allah yang nampak jelas dikalangan
mereka dalam perkara sifatNya yang mengetahui segala sesuatu,
ialah:
106
. Ibid 3/68.
107
. Bulughul Arib 3/66-67 oleh al-Alusi.
69
Bahkan, ada sebagian orang Arab yang mengundi nasib dengan
anak panah semacam ini supaya orang lain tidak ikut campur dalam
urusannya, dan hal ini pernah terjadi, seperti dituangkan oleh
108
seorang penyair pada masa Jahiliah yang bernama Imru al-Qais
dalam syairnya tatkala dirinya ingin menuntut balas kematian
109
ayahnya.
Diantara kesyirikan kepada Allah yang nampak jelas dikalangan
mereka dalam perkara sifatNya yang mengetahui segala sesuatu,
ialah:
َ ُ ُ َ
﴾ ٦ جل ِن ف َزادوهم َرهقا َ َ ُ َُ َ َ َ ََُ
َ ِ ﴿ َوأنهۥ َكن رِجال م َِن ٱ ِإل
ِ نس يعوذون ب ِ ِرجال مِن ٱ
] ٦ :[اجلن
108
. Dia adalah Imrul Qais bin Hajar al-Kindi, pentolan penyair
pada masa Jahiliah. Lihat biografinya secara lengkap dalam kitab
al-A'laam 2/11-12 oleh Zarkali. Demikian pula dalam kitab
Bulughul Arib 3/93-96 oleh al-Alusi.
109
.Seperti dinukil oleh al-Alusi dalam kitabnya Bulughul Arib
3/67-68.
70
kesyirikan dalam ibadah- akan tetapi, orang Arab Jahiliah dulu
110
mempunyai keyakinan jika Jin itu mengetahui perkara ghaib.
Dijelaskan oleh Qatadah, "Kalau seandainya ada makhluk yang
dapat mengetahui perkara ghaib niscaya jin yang pertama kali
mengetahuinya sebab ketika nabi Sulaiman bin Dawud 'alihima
sallam meninggal, dirinya tidak menyadarinya, buktinya dia tetap
bekerja disampingnya dengan siksaan dan kehinaan tanpa
mengetahui kematian nabi Sulaiman, dan tidaklah ada yang
menunjukan pada mereka kematian beliau keculai binatang melata
yang memakan tongkatnya, maka tatkala nabi Sulaiman jatuh
tersungkur jin baru menyadari kematiannya, sehingga kalau
seandainya jin mengetahui perkara ghaib tentunya mereka tidak
perlu susah-susah bekerja dengan siksaan dan kehinaan.
Yang mana kalangan jin juga mengaku semacam itu satu sama
lainnya, bahwa dirinya mengetahui perkara ghaib, mengetahui apa
yang akan terjadi, sehingga mereka ditimpa ujian (dijadikan pegawai
111
oleh nabi Sulaiman) oleh Allah dengan sebab itu".
Dan diantara kesyirikan kepada Allah dalam beberapa sifat yang
Allah miliki ialah menyematkan sifat-sifat yang khusus dimiliki oleh
Allah kepada para makhluk, diantaranya adalah:
110
. Bulughul Arib 3/361 oleh al-Alusi. Murujudz Dzahab 2/172
oleh Mas'udi.
111
. al-Adhamah hal: 250 oleh Abu Syaikh. begitu pula dalam kitab Syarh
Mawaqif 8/219 oleh al-Jurjani.
71
i. Memakai cincin atau benang atau yang semisal
untuk menolak bala.
َ َ َ َ ُ َ َ ََ ََ
يد َك إِّل َوه ًنا انبِذها عنك « أما إِنها ّل ت ِز:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
َ َ َ َ َ َ ََ َ ك لَو م
َ َ َ
]ت أبَ ًدا » [أخرجه أَحد و ابن حبان ه عليك ما أفلح َ ِ ِت َو فإِن
112
. Nihayah fii Gharibil Hadits wal Atsar 1/198 oleh Ibnu Atsir.
72
sedangkan gelang ini masih ada pada tubuhmu maka kami tidak
113
akan beruntung selama-lamanya".
َ ُ ُّ ُ َ َ َ ُ َُ َ ُ ُ ََ
] ١٠٦ : ﴾ [ يوسف١٠٦ رشكون
ِ ﴿ وما يؤمِن أكَثهم ب ِٱهللِ إِّل وهم م
113
. HR Ahmad 5/445 dan ini lafadh beliau, Ibnu Hibban no: 1410, 1411.
Imam Hakim menyatakan sanadnya shahih, lalu disetujui oleh Imam
Dzahabi. adapun Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab mengatakan
dalam kitab tauhid diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang
tidak mengapa. akan tetapi dikatakan oleh al-Albani hadits ini lemah
seperti dalam Silsilah adh-Dha'ifah no: 1029. silahkan merujuk alasan
beliau didalam melemahkan hadits ini dalam kitabnya tadi.
114
. Beliau adalah Abu Abdillah, Hudzaifah bin Yaman, yang nama aslinya
ialah Husail al-Abasi al-Kufi sekutu Bani Abdil Ashal. Sahabat mulia,
termasuk dari kalangan yang pertama masuk Islam. Pemegang rahasia
nama-nama orang munafik yang diberitahukan oleh Rasulallah shalallahu
'alaihi wa sallam, Rasulallah memberi tahu tentang apa yang akan terjadi
hingga hari kiamat dari perkara yang akan terjadi dan fitnah yang
menimpa umat. Beliau meninggal empat puluh hari setelah terbunuhnya
Utsman. Lihat biografinya dalam kitab al-Khulashah hal: 74 oleh al-
Khazraji.
115
. Tafsir Ibnu Katsir 2/494.
73
Dan yang lebih jelas lagi dalam hal ini ialah sebuah riwayat dari
Zainab istrinya Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anha yang
menceritakan, "Adalah Abdullah bin Mas'ud apabila pulang ke
rumah setelah keluar untuk keperluaanya maka dia berdiri didepan
pintu sambil berdehem dan meludah karena khawatir ada sesuatu
yang buruk menimpa keluarganya.
Beliau melanjutkan, "Pada suatu hari beliau datang lalu
berdehem, tatkala itu didalam rumahku ada wanita tua yang sedang
meruqyahku karena penyakit, ketika mendapati suamiku pulang
maka aku sembunyikan wanita tersebut dibawah tempat tidur, lalu
suamiku masuk dan duduk disampingku, kemudian dia melihat ada
kalung yang melingkar dileherku, dan bertanya, "Kalung apa yang
melingkar dilehermu itu? Aku menjawab, "Kalung yang berisikan
jampi-jampi untuk mengobati penyakitku".
Zainab meneruskan, "Maka suamiku langsung memutus kalung
tersebut sembari berkata, "Sungguh keluarga Abdullah tidak
membutuhkan kesyirikan semacam ini, sesungguhnya aku pernah
mendengar Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
116
. HR Ahmad 1/381, Abu Dawud no: 3883, dinilai shahih oleh al-Hakim,
dinyatakan sesuai dengan syarat Bukhari dan Muslim, lalu disetujui oleh
Imam Dzahabai, demikian pula dinilai shahih oleh al-Albani dalam ash-
Shahihah no: 331.
74
menolak bala) termasuk adat kebiasaan orang Arab Jahiliah dengan
tujuan untuk menolak bala.
Dan dapat diketahui pula bahwa syirik ini termasuk dalam
kategori menyekutukan sifat maha mampu yang Allah miliki. Dalam
pembahasan yang akan datang insya Allah akan kami jelaskan lebih
jelas dalam masalah ini, yaitu manakala kami paparkan kapan
perbuatan ini termasuk syirik besar dan kapan masih dalam
tingkatan syirik kecil.
117
. Lihat keterangannya dalam Lisanul Arab oleh Ibnu Mandhur 2/54-55.
118
. Nihayah fii Gharibil Hadits wal Atsar 1/198 oleh Ibnu Atsir.
75
Al-Hafidh Ibnu Hajar juga menjelaskan, "Tamimah adalah kain
atau kalung yang diikatkan dikepala, yang dahulu orang Jahiliah
119
menyakininya bahwa hal tersebut bisa sebagai penolak bala".
119
. Fathul Bari 10/166.
120
. Lihat keterangannya dalam Lisanul Arab Ibnu Mandhur 5/293.
76
َ َُ َََ ََ ًَ َ ََََ َ
اهلل ُل َو َمن « من تعلق ت ِميمة فَل أتم:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
َ َُ َ ََ ََ ًَ ََ ََََ
]اهلل ُل » [أخرجه احلاكم تعلق ودعة فَل ودع
121
. HR al-Hakim 4/216, dinilahi shahih oleh beliau dan disetujui oleh
Imam Dzahabi.
122
. HR Ahmad 4/156, al-Hakim 4/219. Dinyatakan shahih oleh al-Albani
dalam ash-Shahihah no: 492.
77
Diriwayatkan bahwa Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam
123
. HR Bukhari no: 3005. Muslim no: 2115.
124
. Fathul Bari 6/99.
125
. HR Ahmad dan Abu Dawud.
78
Dijelaskan pula bahwa beliau shalallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
َ َ َ َ َ
« َمن ت َعل َق شي ًئا ُو ِك إِلهِ » [أخرجه:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
]أَحد واحلاكم
َ َ َ ََ َ َ َ ُ ََ َ َ َ َ
َّل َوت ًرا أو استن ََج « من عقد ِحليته أو تق:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
اهلل َعلَيهِ َو َس َل َم مِن ُه بَر ن َُ َ َ
ُ َ حم َم ًدا َص َل َ َ َ
يء » [أخرجه ِ جيعِ دابَة أو عظم فإِن َ
ِ بِر
]أَحد والنسايئ
126
. HR Ahmad 4/210. al-Hakim 4/216. Dinilai hasan oleh al-Albani dalam
shahih Tirmidzi 2/208.
127
. HR Ahmad 4/108. Nasa'i 4/108. Dinilai shahih oleh al-Albani dalam
shahih Abi Dawud 1/10.
79
menjelaskan bahwa perilaku diatas sudah ada prakteknya
dikalangan orang Arab Jahiliah.
128
. Mu'jam Maqayis Lughah 1/227-228 oleh Ibnu Faris. Lisanul Arab
1/387 oleh Ibnu Mandhur. Mufradaat hal: 44 oleh ar-Raghib. Bada'iul
Fawaid 2/186 oleh Ibnu Qayim.
129
. Bada'iul Fawaid 2/186 oleh Ibnu Qayim.
130
. Ibid.
80
terkandung kelaziman menurunkan martabat Allah dari kedudukan
131
rububiyahNya.
Bahkan bisa jadi perilaku ini masuk dalam kategori
menyekutukan Allah azza wa jalla dalam perkara uluhiyah dan
peribadatan kepadaNya, yaitu tatkala memalingkan sebagian bentuk
ibadah kepada selain Allah, dan ini terjadi karena faktor berlebihan
dalam mengagungkan makhluk/ benda yang ditabarukinya, begitu
pula ketergantungan mereka yang berlebihan pada benda
132
tersebut.
Dan kaum musyrikin Arab pada waktu itu memiliki kesyirikan
jenis ini, sebagaimana dijelaskan dalam beberapa hadits serta atsar
yang sampai pada kita tentang hal tersebut, diantaranya:
131
. Tabaruk Anwa'uhu wa Ahkamuhu hal: 484 oleh D. Nashir al-Jadi'e
132
. Ibid.
81
« هلل أكرب! إنها السنن قلتم واَّلي نفيس:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
إنكم قوم: بيده كما قالت بنو إرسائيل " اجعل نلا إلها كما لهم آلهة " قال
]تهلون لْتكنب سنن من َكن قبلكم » [أخرجه الْتمذي وأَحد
"Allah Akbar! sungguh ucapan kalian ini sama -demi Dzat yang
jiwaku berada ditanganNya- persis seperti ucapan Bani Israil kepada
Musa, "Jadikan untuk kami sesembahan sebagaimana mereka
mempunyai sesembahan", Musa menjawab, "Sesungguhnya kalian
adalah kaum yang bodoh". Benar-benar kalian pasti akan mengekor
133
perilaku orang-orang sebelum kalian".
133
. HR Tirmidzi no: 2180, Ahmad 5/218.
134
. Fathul Majid 1/169.
82
Barangkali pernyataan para pakar sejarah ketika menjelaskan
awal mula terjadinya perbuatan syirik, yaitu tabaruk kepada
bebatuan tanah Haram sebagai bukti yang paling jelas bahwa orang
Arab pada masa Jahiliah, telah terbiasa bertabaruk dengan berbagai
macam benda, sebagaimana telah lewat penjelasannya ketika
menerangkan penyembahan batu yang dilakukan oleh anak
keturunannya nabi Isma'il 'alaihi sallam.
Kemudian disana juga dijumpai dalam beberapa nash yang
menerangkan bahwa orang Arab pada masa Jahiliah biasa
bertabaruk dan menyandarkan urusan kepada beberapa kubur,
seperti dinyatakan oleh sebagian pakar sejarah dalam tulisannya
bahwa kuburan Hatim ath-Tha'i dijadikan sebagai tempat singgah
bagi para tamu dan sebagai tempat perlindungan bagi orang yang
ketakutan pada masa Jahiliah. Dimana suku Tha'i mengklaim bahwa
tidak ada seorangpun yang singgah dikuburan Hatim melainkan
terjamin.
135
Seperti dikisahkan bahwa Abul Bakhtari pernah melihat ada
sekelompok orang dari kaumnya yang melewati kubur Hatim ath-
Tha'i, dimana mereka singgah ditempat yang tidak begitu jauh
darinya, maka tatkala malam Abul Bakhtari menyerunya, 'Wahai Abu
136
Ja'ad, singgahnya disini".
Maksudnya ialah, bahwa mencari berkah kepada selian Allah
azza wa jalla dan kepada selain tempat-tempat yang telah
direkomendasikan kebolehannya oleh Allah dalam nash al-Qur'an
dan Sunah, apabila tujuan orang yang mencari berkah ingin
bertabaruk supaya memperoleh apa yang dinginkan langsung
darinya, maka tidak diragukan lagi bahwa itu termasuk perbuatan
syirik kepada Allah dalam rububiyahNya, karena menyekutukan
135
. Mati dalam keadaan kafir pada tahun 2 H. Lihat biografinya dalam
kitab al-A'laam 3/247 oleh Zarkali.
136
. Lihat keterangannya lebih lanjut dalam kitab Murujul Dzahab 2/162
oleh Mas'udi.
83
Allah dalam sifat maha mampu yang sempurna lagi mencakup segala
sesuatu. Dan apabila yang ditabaruki tadi diyakini mampu memberi
syafaat disisi Allah, maka ini termasuk kesyirikan kepada Allah dalam
perkara ibadah.
137
. Lihat Lisanul Arab 6/189-191. Misbahul Munir hal: 317 oleh al-
Fayumi.
138
. Beliau adalah Abu Abdillah, Muhammad bin Idris bin Abbas asy-
Syafi'i al-Mathlabi al-Quraisy. Sempat singgah di Mesir, salah seorang
Imam madzhab yang empat, panutan bagi para imam, Lahir di Gazza
pada tahun 150 H. Adapan manakib beliau maka sangat banyak –semoga
Allah merahmati dan meridhai beliau- Meninggal pada akhir bulan Rajab
pada tahun 204 H, lihat biografinya sebagaimana disebutkan oleh Imam
Ibnu Katsir dalam Bidayah wa Nihayah 10/256. dan dalam kitab
Tadzkiratul Hufadh 1/364 oleh Imam Dzahabi, dan Thabaqat Hufadh hal:
158 oleh Suyuti.
84
"Sihir adalah sebuah nama yang mempunyai arti yang sangat
139
beragam". Dan para ulama telah menjelaskan sihir ini dengan
berbagai definisi, diantaranya:
139
. al-Umm 1/326-327.
140
. ahkamul Qur'an 1/42 oleh al-Jashash.
141
. Ahkamul Qur'an 1/31 oleh Ibnul Arabi. Syarh Shaghir 6/146 oleh ad-
Dardir. Mukhtashar Khalil 7/63 oleh al-Kharasyi.
142
. al-Mughni 8/150 Ibnu Qudamah. al-Mubdi' fii Syarh Muqni' 9/188
oleh Ibnu Muflih. Syarh Muntaha Iradaat 3/395 oleh al-Buhuti.
143
. al-Kafi 4/164-165 oleh Ibnu Qudamah.
85
sampai pada tingkatan tersebut melainkan orang-orang
yang mempelajarinya. Adapun alat peraganya maka ada
pada benda-benda tertentu yang harus mengetahui cara
pemakaiannya dan waktu-waktu kapan melakukan
144
ritualnya".
144
. Fathul Bari 10/223 oleh Ibnu Hajar.
145
. Mafatihul Ghaib 3/222-230 oleh ar-Razi.
146
. Beliau adalah Abul Abbas, Ahmad bin Idris bin Abdurahman bin
Abdillah ash-Shanhaji, al-Abhanasi yang lebih dikenal dengan nama al-
Qarafi. Lahir pada tahun 626 H di Mesir. Ahli fakih, ahli ushul, ahli tafsir.
Meninggal pada tahun 684 H. diantara karya tulisnya adz-Dzakhirah, al-
Furuq. Lihat biografinya dalam kitab Mu'jamul Mu'alifin 1/158. Dibajul
Madzhab hal: 62-67 oleh Ibnu Farihun.
86
sihir? Apa sebetulnya hakekat sihir hingga bisa mengakibatkan orang
yang melakukannya menjadi kufur?
Maka dalam memberi jawaban tentang hal ini sangat sulit sekali.
Sebab, jika anda berkata padanya, sihir, ruqyah, khawash, simiya,
kimia dan kekuatan jiwa, semuanya adalah sama yaitu bagian dari
sihir.
Lalu apakah beberapa perkara tadi masuk adalam praktek sihir
murni lalu yang lainnya bukan termasuk dalam praktek sihir? Jika
dikatakan padanya, semuanya masuk dalam kategori sihir. Maka
anda akan terjerumus untuk menyatakan bahwa surat al-Fatihah
adalah bagian dari sihir, karena bisa dijadikan sebagai jampi-jampi
pengobatan (untuk meruqyah), berdasarkan kesepakatan ulama.
Dan jika anda katakan, kalau masing-masing perkara tadi
mempunyai kekhususan tersendiri, maka dijawab, "Kalau begitu,
tolong jelaskan kepada kami kekhususan masing-masing perkara
tadi, dan apa yang bisa membedakan satu dengan lainnya".
Karena masalah ini, sangat sedikit disadari oleh sebagian orang
yang sedang meminta fatwa, apalagi kritis dalam masalah ini.
Karena sesungguhnya buku-buku yang disusun yang berkaitan
dengan sihir hanya meletakan nama ini begitu saja (tanpa merinci
definisinya) yang bisa jadi hukumnya adalah haram dan kufur ada
juga yang tidak termasuk kedua hukum tersebut, demikian definisi
tukang sihir.
Dan lafal sihir ini, bila diartikan secara bebas maka bisa terbagi
menjadi dua kelompok (ada yang haram ada yang tidak), maka
sangat penting sekali untuk menjelaskan secara rinci antara
147
keduanya agar tidak salah persepsi".
Kemudian beliau melanjutkan, "Dalam permasalahan sihir
seperti ini banyak sekali memiliki fasal dalam buku-buku para ulama,
yang jika dilihat dari sisi syariat, maka ada yang memutuskan
bahwasannya bukan termasuk perbuatan maksiat dan kekufuran,
147
. aL-Furuq 4/135-137 oleh al-Qarafi.
87
sebagaimana ada diantara mereka yang memutuskan bahwasannya
hal tersebut adalah kekufuran, oleh karena itu wajib dijelaskan
secara detail dan rinci, seperti yang dikatakan oleh Imam Syafi'i,
adapun dengan langsung memukul rata setiap kasusnya, bahwa
setiap yang dinamakan sihir adalah kekufuran maka ini sangat sulit
148
sekali bisa diterima".
148
. Ibid.
149
. Adhwa'ul Bayan 4/444 oleh asy-Syintqithi.
88
perselisihan dikalangan para ulama, sebagaimana ditegaskan oleh
Allah ta'ala didalam firmanNya:
َ ُ َُ ََُ َ َ َ َ ََ ُ َ َ ُ َََ ََ
َ َون ٱنل
اس ٱلسِح َر َو َما ﴿ وما كفر سليمن ولكِن ٱلشي ِطي كفروا يعل ِم
َ َ ُ َ َ َُ ََ َ ُ ََ َ ُ َ َ َ ك َ َ َ ََ َ ُ
ان مِن أ َحد َح َّت َيقوّل إِن َما ِ ي بِبابِل هروت ومروت وما يعل ِم ِ نزل َع ٱلمل ِ أ
َ ُ َُ َ َ ُ َ َََََُ ُ َ ََ َ ُ َ
جهِۦ َو َما َ َ َ َ َ
ِ نن ف ِتنة فَل تكفر فيتعلمون مِنهما ما يف ِرقون بِهِۦ بي ٱلمرءِ وزو
ََ َ َ ُ ُّ ُ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ
ُضهم َوّل يَنف ُع ُهم َولقد ين بِهِۦ مِن أ َحد إِّل بِإِذ ِن ٱهللِ ويتعلمون ما ي َ ُهم ب َضار
ِ ِ
َ ُ َ ُ َ َ َ َ َ َ َعل ُِموا ل َ َمن ٱش
َ َ ْتى ُه َما ُلۥ ِيف ٱٓأۡلخ َِرة ِ مِن َخلق َوبلئ َس َما
شوا بِهِۦ أنفسهم لو ِ ِ
ُ َ َ َ َ َ ََُ ََ َ َُ َ ََُ ََ َ َُ َ ُ َ
ولو أنهم ءامنوا وٱتقوا لمثوبة مِن عِن ِد ٱهللِ خي لو َكنوا١٠٢ َكنوا يعلمون
َ َ
] ١٠٣-١٠٢ : ﴾ [ ابلقرة١٠٣ َيعل ُمون
150
. Lihat keterangannya dalam kitab Adhawa'ul Bayan 4/456 oleh
Syinqithi. al-I'lam bii Qawathi'il Islam hal: 19-20 oleh al-Haitami, begitu
pula dalam kitabnya yang lain az-Zawajir 'an Iqtirafil Kaba'ir 12/161-165.
151
. Syarh Muslim 14/176 oleh Imam Nawawi.
90
Praktek sihir yang tidak dilakukan melainkan melalui metode
setan, semisal meminta bantuan mereka, menyeru pada mereka,
pada perkara yang tidak mengabulkan melainkan oleh Allah, lalu
terlontarlah ucapan kufur disebabkan karena kerelaan dan merasa
senang dengan mereka.
Atau menyakini kemampuan setan didalam memberi manfaat
atau mara bahaya tanpa ikut campur Allah dalam masalah itu. Maka
kedua perkara inilah yang kami maksud dalam bab ini, dimana
keduanya masuk dalam syirik rububiyah. Dan keduanya merupakan
kesyirikan tatkala menyekutukan kemampuan Allah yang maha
sempurna, dan insya Allah akan datang penjelasannya secara rinci
pada tempatnya.
Atau mengklaim kalau dirinya atau setan pembantunya
mengetahui perkara ghaib atau ikut ambil bagian bersama Allah
dalam masalah ini, maka ini merupakan bentuk menyekutukan Allah
dalam sifatNya yang maha mengetahui akan segala sesuatu, dan ini
telah kita jelaskan sebelumnya.
Atau menyerahkan sembelihan untuk setan-setan yang
dipujanya, atau ritual yang mendekatkan diri kepada mereka, maka
jelas, ini merupakan bentuk kesyirikan kepada Allah dalam uluhiyah
dan peribadatan.
Atau merendahkan perkara yang Allah telah wajibkan supaya
diagungkan semisal al-Qur'an ataupun yang lainnya, maka ini juga
merupakan bentuk kesyirikan kepada Allah azza wa jalla.
Intinya disini ialah menjelaskan apakah terdapat kesyirikan jenis
ini, yakni syirik rububiyah dengan menyekutukan sifat Allah yang
maha mampu, yang mencakup segala sesuatu telah ada pada orang
Arab pada generasi Jahiliah? Ataukah ini termasuk perbuatan syirik
kepada Allah dalam perkara rububiyah? Atau yang lainnya?
Dijelaskan oleh Syaikhul Islam bahwa nama ini yaitu sihir telah
152
diketahui oleh hampir semua umat terdahulu.
Dan ini sebagai bukti, kalau praktek sihir telah ada pada
zamannya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana dibuktikan
dengan ucapan kaum musyrikin pada saat itu yang menjuluki Nabi
shalallahu 'alaihi wa sallam sebagai tukang sihir, seperti yang Allah
rekam didalam firmanNya:
َ َ َ َ َ ََ َ ََ َ َ َ َ َ
ِين كف ُروا إِن﴿ َولو ن َزنلَا َعليك كِتبا ِيف ق ِر َطاس فل َم ُسوهُ بِأيدِي ِهم لقال ٱَّل
َ َ َ
] ٧ : ﴾ [ األنعام٧ هذا إِّل سِحر ُّمبِي
152
. Lihat keterangannya dalam an-Nubuwat hal: 272 Ibnu Taimiyah.
Ta'wil Mukhtalafil Hadits hal: 210 oleh Ibnu Qutaibah.
92
Begitu pula yang Allah singgung didalam firmanNya:
حر ُّمب ن َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ
] ٢ : ﴾ [ يونس٢ ي ِ ِ ﴿ قال ٱلكفِرون إِن هذا لس
َ َ َ َ َ َ َ َ َ ََُ
] ٧ : ﴾ [ هود٧ ِين كف ُروا إِن هذا إِّل سِحر ُّمبِي﴿ لقولن ٱَّل
"Niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain
hanyalah sihir yang nyata". (QS Huud: 7).
حر َك َذ ن
] ٤ : ﴾ [ ص٤ اب
َ َ َ َ َ َ َ
ِ ﴿ َوقال ٱلكف ُِرون هذا س
"Dan orang-orang kafir berkata: "Ini adalah seorang ahli sihir yang
banyak berdusta". (QS Shaad: 4).
ً ح
] ٤٧ : ﴾ [ اإلرساء٤٧ ورا ُ ون إ َّل َر ُجَل َمس
َ ُ ََ َ ُ َ ُ َُ
ِ ﴿ إِذ يقول ٱلظل ِمون إِن تتبِع
93
ً ح
] ٨ : ﴾ [ الفرقان٨ ورا ُ ون إ َّل َر ُجَل َمس
َ ُ ََ َ ُ َ َ ََ
ِ ﴿ وقال ٱلظل ِمون إِن تتبِع
"Dan orang-orang yang zalim itu berkata: "Kamu sekalian tidak lain
hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir". (QS al-Furqaan:
8).
َ ُ ُ َ َ ُ َ َ
] ١٥ : ﴾ [ احلجر١٥ ورون ﴿ بل نن قوم مسح
"Bahkan kami adalah orang orang yang kena sihir". (QS al-Hijr: 15).
َ َ ﴿ قَالُوا إ َن َما أ
َ نت م َِن ٱل ُم َس َحر
] ١٥٣ : ﴾ [ الشعراء١٥٣ ينِ ِ
94
َ ُ ُ َ ُ َ َ َ َ ن ََ
] ١٥ : ﴾ [ الطور١٥ ِصون
ِ ﴿ أفسِحر هذا أم أنتم ّل تب
"Maka apakah ini sihir? ataukah kamu tidak melihat?". (QS ath-
Thuur: 15).
ُ ُ ُ
] ٢ : ﴾ [ القمر٢ ﴿ ِإَون يَ َروا َءايَة ُيع ِرضوا َو َيقولوا سِحر ُّمس َت ِمر
َ َ ُ َ َ ُ ََ
] ٦ :﴾ [ الصف٦ ت قالوا هذا سِحر ُّمبِي
ِ ﴿ فل َما َجا َءهم ب ِٱبلَيِن
َ َ َ َ َ ََ
] ٢٤ : ﴾ [ المدثر٢٤ ﴿ فقال إِن هذا إِّل سِحر يُؤث ُر
"Lalu Dia berkata: "(Al Quran) ini tidak lain hanyalah sihir yang
dipelajari (dari orang-orang dahulu)". (QS al-Mudatstsir: 24).
95
Sebagaimana ditunjukan dalam kisah tersihirnya Nabi shalallahu
'alaihi wa sallam yang dilakukan oleh sebagian musuhnya dari
153
kalangan orang Yahudi.
Dalil-dalil diatas, semuanya memberi satu pencerahan secara
gamblang bahwa orang Arab dahulu paham tentang ilmu sihir,
bahkan diantara mereka ada yang mempunyai profesi sebagai
tukang sihir.
153
. Seperti tercantum dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari no: 5763 dan Muslim no: 2189.
96
ini juga termasuk syirik kepada Allah didalam ilmuNya tentang
perkara ghaib, dan ini masuk dalam kategori syirik rububiyah.
Atau mengarahkan beberapa jenis peribadatan kepada setan-
setan pujaanya, semisal menyembelih untuk mereka, mendekatkan
diri pada mereka dengan bernadzar. Maka ini juga termasuk syirik
154
kepada Allah dalam perkara rububiyah.
154
. Lihat contoh-contoh diatas dalam beberapa buku semisal Fathul Bari
10/235 oleh Ibnu Hajar, al-Furuq 4/140 oleh al-Qarafi, Taisir Azizil Hamid
hal: 384 oleh Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahab, Nawaqidhul Iman al-
Qauliyah wal Amaliyah hal: 508-514 oleh D. Abdul Aziz bin Abdul Lathif.
97
"Menyekutukan Allah, sihir, membunuh nyawa yang diharamkan
155
oleh Allah…".
َ َ َ َ ُ ُ َ َ ََ َن
ُمدم ُِن َخر:اجل َنة « ثَلثة ّل يدخلون:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
ن َ
]َوقاط ُِع َرحِم َو ُم َصدِق بِالسِحرِ » [أخرجه أَحد
"Tiga golongan yang tidak akan masuk kedalam surga, orang yang
menimbun khamar, orang yang memutus tali keluarga, dan orang
156
yang membenarkan ucapan tukang sihir".
« من عقد عقدة ثم نفث فيها فقد سحر:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
]ومن سحر فقد أشك ومن تعلق شيئا ولك إله » [أخرجه النسايئ
155
. HR Bukhari no: 2766. Muslim no: 89.
156
. HR Ahmad 4/399.
157
. HR an-Nasa'i 7/103 dinilai hasan oleh Ibnu Muflih dalam kitabnya
Adabu Syar'iyah 3/78, namun, dilemahkan oleh al-Albani dalam Dha'iful
Jami no: 5714.
98
Dalam hadits yang lain beliau shalallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
158
. HR Ahmad dan Abu Dawud.
159
. Beliau adalah al-Imam al-Allamah al-Hafidh Hujatul Adab dan Lisanul
Arab, Abu Sa'id Abdul Malik bin Qarib al-Ashma'i, al-Bashri, ahli bahasa,
ahli Kabar, seorang ulama besar, beliau termasuk jujur dalam
meriwayatkan hadits, lahir pada 120 H. Dan meninggal pada tahun 225 H.
lihat biografinya dalam Siyar a'lamu nubala 10/175-180, dan Bughyatul
Wu'aah 2/122-113.
160
. Lihat ucapan beliau yang dinukil oleh Imam Baghawi dalam Syarh
Sunah 12/158.
99
apa yang diturunkan kepada nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa
161
sallam".
« ليس منا من تطي أو تطي ل أو:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
]تكهن او تكهن ل أو سحر أو سحر ل » [أخرجه الزبار
161
. Atsar diriwayatkan oleh al-Baihaqi 8/136. Targhib wa Tarhib 4/53
oleh Mundziri, dan diriwayatkan oleh al-Bazzar dengan sanad yang
Jayyid.
162
. HR Bazzar dengan sanad Jayyid, al-Haitsami 5/117 dalam al-Majma'.
163
. Lihat keterangannya dalam kitab Taisir Azizil Hamid hal: 365 oleh
Sulaiman bin Abdul Wahab.
100
jampi, yaitu supaya hilang dan terungkap penyakitnya. Dikatakan
164
oleh al-Hasan, "Nusyrah termasuk dari perkara sihir".
Imam Ibnu Qoyim menuturkan, "Nusyrah adalah penyembuhan
terhadap seseorang yang terkena sihir, dan caranya ada dua macam;
pertama; dengan cara menggunakan sihir pula, dan inilah yang
dilakukan orang Arab pada masa Jahiliah dan ini termasuk perbuatan
setan, yang ditegaskan oleh Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam dalam
sabdanya, "Hal itu termasuk perbuatan setan".
Kedua; Penyembuhan dengan menggunakan ruqyah dan ayat-ayat
yang berisikan meminta perlindungan kepada Allah azza wa jalla,
juga dengan obat-obatan yang diperbolehkan dan doa-doa yang
165
dibolehkan. Maka cara ini hukumnya dibolehkan".
Dan yang kami maksud dari penjelasan pasal ini ialah pada jenis
pertama yaitu nusyrah yang masuk dalam kategori sihir, dan jenis
penyembuhan semacam ini telah ada pada zaman Jahiliah.
Barangkali inilah sebab yang mendorong para ulama yang secara
tegas menyatakan, "Tidak boleh menyembuhkan orang yang terkena
166
sihir dengan sihir lagi" . Sebab hukumnya sama persis dengan sihir
baik rincianya ataupun secara global.
Dan diantara bentuk syirik kepada Allah ta'ala yang berkaitan
dengan sifatNya yang Maha mampu lagi sempurna ialah:
164
. Nihayah fii Gharibil Hadits 5/54 oleh Ibnu Atsir.
165
. Dinukil dalam kitab Fathul Majid 1/399 oleh Syaikh
Abdurahman bin Hasan.
166
. Ucapannya Hasan Bashri sebaimana dinukil oleh Ibnu Hajar dalam
Fathul Bari 10/233.
101
Ath-Thiyyarah dengan diberi harakat kasrah huruf Tha' dan di
fathah huruf Ya', adapula ulama yang menjelaskan dengan di sukun,
adalah sebuah bentuk masdar dari isim Tathayara, Thiyyaratan
sama seperti kata Takhayara, Khiyaratan.
Asal kata ini bermakna merasa bernasib sial ketika melihat seekor
burung atau kijang atau binatang lainnya. Sehingga ketika melihat
binatang-binatang tersebut maka mereka mengurungkan niatnya,
kemudian datang syariat untuk menafikan hal tersebut serta
menghapusnya, dan menjelaskan bahwa perkara tersebut tidak
memiliki pengaruh apapun, baik dalam memberi manfaat tidak pula
167
dalam menolak mara bahaya.
Dan Thiyyarah ini termasuk perbuatan syirik kepada Allah azza wa
jalla dalam perkara rububiyah, dikarenakan telah menyekutukan
Allah dalam kemampuanNya yang maha sempurna, oleh karena itu
Nabi shalallah 'alaihi wa sallam bersabda:
يةُ ِش نك
َ َ الط ن ُ َ َ يةُ ش نك الط
ِ ية ِشك ِ ِ َ َ الط
ِ « :قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
َ
]ثَلثا » [أخرجه ابو داود والْتمذي
167
. Lisanul Arab Ibnu Mandhur 8/240. Nihayah fii Gharibil Hadits 3/153
oleh Ibnu Atsir.
168
. HR Abu Dawud no: 3910. Tirmidzi no: 1614. Dinilai shahih oleh al-
Albani dalam silsilah shahihah no: 429.
102
ََ َ َ ُ َ
اجته فقديةُ ِعن ح
َ َ الط َ
ِ « من َردته:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
َ
]ش َك » [أخرجه أَحد
َ أ
َ َ َ َ
َ ُ
َي ُدهُ أ َح ُدكم ِيف نفسِ هِ فَل َ َ َ ن
ِ « ذاك شء:قال رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم
ُ َ
]يَ ُص َدنكم » [أخرجه مسلم
169
. HR Ahmad 2/220. Dinyatakan shahih oleh al-Albani dalam ash-
Shahihah no: 1065.
170
. Lihat keterangannya dalam kitab Fathul Majid 2/415.
103
"Hal itu adalah sesuatu yang telah ada pada diri seseorang maka
jangan menyebabkan untuk menghalangi kalian untuk (melakukan
171
aktivitasnya)".
171
. HR Muslim no: 537.
172
. Beliau adalah Thawus bin Kisan al-Yamani al-Janadi, ada yang
mengatakan termasuk anak cucunya, ada pula yang bilang mantan
sahaya Hamdan. seorang Imam, ada yang mengatakan nama aslinya
Dzakwan, beliau berjumpa dengan lima puluh sahabat, termasuk ulama
yang do'anya mustajab. meninggal pada tahun 106 H. Lihat biografinya
dalam al-Khulashah hal: 181.
173
. Dinukil oleh Imam Ibnu Qayim dalam kitabnya Miftah Daarus Sa'adah
3/284.
104
bahkan sampai ada disebagian suku yang merasa sial ketika
174
bersin.
Sehingga, tidak diragukan lagi kalau perbuatan ini termasuk
kesyirikan kepada Allah dalam perkara kemaha mampuan Allah yang
maha sempurna, yaitu manakala orang yang melakukanya sampai
menyakini bahwa perbuatannya tersebut memiliki efek dalam
mendapat manfaat atau menolak mara bahaya. adapun kalau
menyakini bahwa hal tersebut hanya sekedar faktor saja, maka hal
tersebut termasuk perbuatan syirik kecil.
Dan diantara bentuk kesyirikan kepada Allah dalam perkara
rububiyah dengan menjadikan sekutu lalu menyematkan sifat-sifat
Allah kepada sebagian makhluk ialah:
َ َ َ َ َ ََ
] ١١٤ : ﴾ [ األنعام١١٤ ي ٱهللِ أب َت ِغ َحكما ﴿ أ فغ
"Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah". (QS al-
An'aam: 114).
174
. Lihat dalam kitab Bulughul Arib 2/331-339 oleh al-Alusi. Miftah
Daarus Sa'adah 3/356-361 oleh Ibnu Qayim.
105
َ كم َ ُ ٱهلل بَي َن َنا َو ُه َو َخ ُ َ َ َ ُ
ُ َ ك َم َ
] ٨٧ : ﴾[ األعراف٨٧ ي ِ ِ ي ٱلح ﴿ فٱص ِربوا حّت ي
َ كم َ َ َ َُ َ ََ
] ٨ :﴾ [ اَلي٨ ي ِ ِ هلل بِأحك ِم ٱلح﴿ أليس ٱ
175
. HR Abu Dawud no: 4955.
106
Demikian pula Allah ta'ala menjelaskan dalam firmanNya:
َ َ َ َ ون أ َ َن
] ١٥٠ : ﴾ [ األنعام١٥٠ ٱهلل َح َر َم هذا
َ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ ُ ََُ ُ
﴿ قل هلم شهداءكم ٱَّلِين يشهد
َ ُ َ َ َ ُُ ُ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ ُ َُ َ َ
َ ون د
َ ِين
٢٩ : ﴾ [ اَلوبة٢٩ ٱحل ِق ﴿ وّل ي ِرمون ما حرم ٱهلل ورسولۥ وّل يدِين
]
107
َ ُّ ُ ََ َ َ ُّ َ ُ َ َ َ
ِين كف ُروا يِلون ُهۥ َاعما ﴿ إِن َما ٱلن ِيس ُء زِ َيادة ِيف ٱلكف ِر يُضل بِهِ ٱَّل
ُ َ ح ُّلوا َما َح َر َم
: ﴾ [اَلوبة٣٧ ٱهلل
َ َُ ََ َ َ َ َ
ِ ٱهلل ف ُي ُ ِ حر ُمونَ ُهۥ َاعما
ُ ِ ل َو
اطوا عِدة ما حرم َ َُ
ِ وي
] ٣٧
َ َ َُ َ َ َُ َ َ َُ َ َ َ ُ َُ َ
شك َنا َوّل َءابَاؤنا َوّل َح َرم َنا مِن شء
َ ٱهلل َما أ شكوا لو شا َء﴿ سيقول ٱَّلِين أ
] ١٤٨ : ﴾ [ األنعام١٤٨
﴿
108
"Dan berkatalah orang-orang musyrik: "Jika Allah menghendaki,
niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apapun selain Dia,
baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami
mengharamkan sesuatupun tanpa (izin)-Nya". (QS an-Nahl: 35).
َ ََ َ َُ ُ ََُ َ َ ُ َ َ َ
] ١٤٠ : ﴾ [ األنعام١٤٠ ِْتا ًء َع ٱهلل
ِ ﴿ وحرموا ما رزقهم ٱهلل ٱف
َ َ ََ َ َ ن َ َ َ ُ َ
﴿ َوقالوا ه ِذه ِۦ أنعم َو َحرث حِجر ّل َيط َع ُم َها إِّل َمن نشا ُء ب ِ َزع ِم ِهم َوأنع نم
َ َ ِ ون ٱس َم ٱ َهللِ َعلَي َها ٱف َ ُ ُ َ َ َ ََ َ ُ ُ ُ َ ُ
ْتا ًء َعليهِ َس َيج ِزي ِهم ب ِ َما ح ِرمت ظهورها وأنعم ّل يذكر
ََ َ َ َ َ ُ ُ َ َ ََُن َ ُُ َ ُ ََ َ َُ َ ُ َ
ون ه ِذه ِ ٱألنع ِم خال ِصة َِّلكورِنا وحمرم َع ِ وقالوا ما ِيف بط١٣٨ َكنوا يفْتون
١٣٩ ِيم َعل ِيم ش ََك ُء َس َيجزيهم َوص َف ُهم إِنَ ُهۥ َحك ن َ ُ ِكن َمي َتة َف ُهم فِيه ُ َ
ج َنا ِإَون ي َ َ
ِ ِ ِ أ زو
] ١٣٩-١٣٨ :﴾ [ األنعام
﴿
َ َ َ َ َ ُ ُ َ﴿ أَف
َ حك َم ٱل
﴾٥٠ ج ِهل َِيةِ َيبغون َو َمن أح َس ُن م َِن ٱهللِ ُحكما ل ِقوم يُوق ُِنون
] ٥٠ :[المائدة
َ َ َ ُ ََ َ َ َ ُ َ َُ َ ََُ َ ُ ُ َ َ َ َ ََ ََ
نزل مِن قبل ِك ِ نزل إِلك وما أ ِ ﴿ ألم تر إَِل ٱَّلِين يزعمون أنهم ءامنوا بِما أ
َ ُ َُ ُ َ ُ َ ُ َ َ ُ َ َ ََ َ َ ُ ُ
يد ٱلشي َط ُنوت َوقد أم ُِروا أن يَكف ُروا بِهِۦ وي ِر
ِ ٱلطغ ي ِريدون أن يتحاكموا إَِل
َ َ َ َ ُ َ
] ٦٠ : ﴾ [ النساء٦٠ ضل ُهم ضلَل بَعِيداِ أن ي
"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku
dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan
kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? mereka hendak
berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah
mengingkari Thaghut itu. dan syaitan bermaksud menyesatkan
mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya". (QS an-Nisaa':
60).
111
Begitu pula didalam keterangan lain Allah berfirman:
َ َ ُ َ َ َُ َُ ََ َ َ ُ َ َ ََ
] ٤٤ : ﴾ [ المائدة٤٤ ٱهلل فأولئِك ه ُم ٱلكف ُِرون ﴿ ومن لم يكم بِما أنزل
َ َ ُ َ َ َُ َُ ََ َ َ ُ َ َ ََ
] ٤٥ : ﴾ [ المائدة٤٥ ٱهلل فأولئِك ه ُم ٱلظل ُِمون ﴿ ومن لم يكم بِما أنزل
َ ُ َ ُ َ َ َُ َُ ََ َ َ ُ َ َ ََ
]٤٧ : ﴾ [ المائدة٤٧ ٱهلل فأولئِك ه ُم ٱلفسِقون ﴿ ومن لم يكم بِما أنزل
َ َ َ ُ َ ََ َ َ ُ َ َ َ َ َ ََ
﴾ ١١٤ ب ُمف َصَل نزل إِلك ُم ٱلكِت ي ٱهللِ أب َت ِغ َحكما َوه َو ٱَّلِي أ ﴿ أ فغ
] ١١٤ :[األنعام
112
"Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal
Dia lah yang telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan
terperinci?". (QS al-An'aam: 114).
َ َ ُ َ َ ُ َ َ ُ َ َ َ ََ ََ َُ ََ َ َ َُ َ ُ َ
وك عن ﴿ َوأ ِن ٱحكم بينهم بِما أنزل ٱهلل وّل تتبِع أهواءهم وٱحذرهم أن يفت ِن
َ َ َُ ََ َ َ
] ٤٩ : ﴾ [ المائدة٤٩ ٱهلل إِلك َبع ِض ما أنزل
َ ِيما َش َ ُ ُ َ َ َ َ ََ
َ ون َح َّت ُيَك ُِم
]٦٥ : ﴾ [ النساء٦٥ ج َر بَي َن ُهم َ وك ف ﴿ فَل وربِك ّل يؤمِن
113
َ ك بٱل ُعر َوة ِ ٱل ُوث َق َّل ٱنف َِص
ام
َ َ َ ََ َ ُ َ ِ لط ُغَ ﴿ َف َمن يَك ُفر بٱ
ِ وت ويؤمِن ب ِٱهللِ فق ِد ٱستمس ِ
َ
] ٢٥٦ : ﴾ [ ابلقرة٢٥٦ ل َها
َ َ ُ ُ َُ َ َ ُ َََ َ ُ ُ َ َ َ ُ َ ََُ َ َ َ
رشى فبَ ِرش ع َِبا ِد﴿ وٱَّلِين ٱجتنبوا ٱلطغوت أن يعبدوها وأنابوا إَِل ٱهللِ لهم ٱلب
] ١٧ : ﴾ [ الزمر١٧
114
"Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan
syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan". (QS al-Maa'idah: 90).
ُ َ َ َ َ َ َ
ٞس ُموا ب ِٱألزل ِم ذل ِكم ف ِس ن
] ٣ : ﴾ [ المائدة٣ ق ِ ﴿ َوأن تستق
115
﴿
] ١١٦ : ﴾ [ انلحل
176
. Tafsir Ibnu Katsir 2/570.
177
. Bidayah wa Nihayah 1/2/189.
178
. Ibid.
116
Mereka membuat perkara baru dengan menambahkan syariat
yang batil lagi rusak yang dikira oleh pembesar mereka Amr bin
Luhai –semoga Allah menghinakan wajahnya- akan membawa
maslahat dan berdampak baik bagi binatang serta hewan ternak,
sedangkan sejatinya dia adalah pendusta yang mengada-ada pada
179
perkara itu semua.
Dan Imam Bukhari menukil ucapan Ibnu Abbas didalam kitab
shahihnya bahwa beliau mengatakan, "Jika anda ingin mengetahui
bagaimana kebodohan orang Arab Jahiliah maka silahkan membaca
180
surat al-An'aam pada ayat seratus tiga puluh dan seterusnya".
Maka dijumpai dalam ayat-ayat tersebut adanya penghalalan dan
pengharaman serta pensyariatan dari selain Allah yang hanya Allah
sendiri yang mengetahui, dan bagi anda yang ingin mengetahuinya
lebih luas maka kami persilahkan untuk membaca tafsir Ibnu Katsir
serta buku-buku tafsir lainnya.
Inilah sebagian perbuatan syirik yang nampak jelas yang
berkaitan dengan menyekutukan Allah pada sebagian sifat-sifatNya
dengan cara menyematkan sifat-sifat yang menjadi kekhususan
Allah kepada para makhlukNya.
Selanjutanya, diantara syirik kepada Allah didalam sebagian
sifat-sifatNya ialah menetapkan sifat-sifat lemah yang dimiliki oleh
para makhluk kepada Allah jalla wa 'ala. Dan diantara bentuk
kesyirikan yang nampak jelas dikalangan orang Arab pada zaman
Jahiliah ialah:
179
. Ibid.
180
. HR Bukhari no: 3262.
117
Sebagaimana di abadikan oleh Allah dalam beberapa firmanNya,
diantaranya:
﴾ ١٠٠ ي عِلم
َ َ َ َ َ َ َُ ُ َ َ َ ُ ََ َ َ َ َ ََ ُ َ ُ َ َ َ
ِ ٱجلن وخلقهم وخرقوا لۥ بن ِي وبنت بِغ ِ ﴿ وجعلوا ِهللِ شَكء
] ١٠٠ :[األنعام
ُ َ ُ ُ َ َ َ ُ َ َ َ َ ُ َ َ
ت ٱلَ ُهود َوٱنلَص َرى ن ُن أبنؤا ٱهللِ َوأحِبؤهُۥ قل فل َِم ُي َعذِبُكم
ِ ﴿ َوقال
ُ ُُ
] ١٨ : ﴾ [ المائدة١٨ بِذنوبِكم
ُ َ ََ َ َ َ َ َ َ ُ ََ َ َ َ َ
أم خلق َنا ٱل َملئِكة إِنثا َوهم١٤٩ ات َول ُه ُم ٱبلَ ُنون ﴿ فٱس َتفت ِ ِهم أل ِربِك ٱبلن
َ َ َ َ َُ ََ َ َ ُ ُ َ َ ََ َ َ
١٥٢ ٱهلل ِإَون ُهم لكذِبُون ودل١٥١ ك ِهم لَقولون ِ أّل إِن ُهم مِن إِف١٥٠ ش ِه ُدون
َ َ َ َ َََ َ ُ َ َ َ ُ َ ََ َ َ َ
[ ﴾١٥٥ أفَل تذك ُرون١٥٤ َما لكم كيف َتك ُمون١٥٣ ِي َ َع ٱبلَن ِ أص َطف ٱبلَن
ات
] ١٥٥-١٤٩ :الصفات
َ ُ َ ُ َ َ َُ َ
] ٣٩ : ﴾ [ الطور٣٩ ت َولك ُم ٱبلَ ُنون ﴿ أم ل ٱبلن
َ ُ َ َ َ ُ ََ
] ٢١ : ﴾ [ انلجم٢١ ﴿ ألك ُم ٱَّلك ُر َو ُل ٱألنى
"Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak)
perempuan?". (QS an-Najm: 21).
ُ َ ََ ُ َ َ ََ َ
َ كم بٱبلَن
] ١٦ : ﴾ [ الزخرف١٦ ِي ِ ﴿ أ ِم ٱُتذ م َِما يل ُق َب َنات وأصفى
120
"Patutkah Dia mengambil anak perempuan dari yang diciptakan-
Nya dan Dia mengkhususkan buat kamu anak laki-laki". (QS az-
Zukhruf: 16).
َ ُ َ َ ََ َ َ َ َ َ َ َ َ
: ﴾ [انلجم٢٧ ِين ّل يُؤم ُِنون ب ِٱٓأۡلخ َِرة ِ ليُ َس ُّمون ٱل َملئِكة تس ِم َية ٱألنى
﴿ إِن ٱَّل
] ٢٧
"Sesungguhnya orang-orang yang tiada beriman kepada kehidupan
akhirat, mereka benar-benar menamakan Malaikat itu dengan
nama perempuan". (QS an-Najm: 27).
َ ُ َ َُ َُ َُ َ ََ َ َ َ ََ َُ َ َُ َ َ
﴾ ١٥٨ ُضون ٱجلنة إِنهم لمح
ِ ت ِ ٱجلنةِ ن َسبا َولقد عل َِم
ِ ﴿ وجعلوا بينهۥ وبي
] ١٥٨ :[الصفات
"Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dan antara jin.
dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan
diseret (ke neraka )". (QS ash-Shaaffat: 158).
181
. Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah 17/271-272.
122
َُ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ ََ َ َ َ ِيع
ح َبة َوخل َق ك ِ ٱلسم َو
ِ ت َوٱأل
ِ ۡرض أَّن يكون ُلۥ َودل َولم تكن ُلۥ ص ُ ﴿ بَد
َ
] ١٠١ : ﴾ [ األنعام١٠١ شء
182
. Jami'ul Bayan 10/23/68-69 oleh Imam Thabari. Sebagaimana
disebutkan oleh Ibnu Katsri dalam tafsirnya 4/23 namun sanadnya
lemah.
183
. Tafsir Thabari 10/23/69.
123
melakukan hubungan badan sehingga lahirlah anak keturunan,
dimana mereka sangat membutuhkan untuk bisa menyalurkan
syahwat kepada istrinya disebabkan kelemahannya, namun itu
semua, tidak pantas bagi Allah ta'ala, sebab Allah tidak merasa
kesulitan dan membutuhkan sesuatu untuk sesuatu yang lainnya,
Allah tidak lemah sehingga membutuhkan seorang wanita untuk bisa
184
dijadikan sebagai istri guna menyalurkan syahwatnya".
Sedang Imam Ibnu Katsir menjelaskan, "Berkata Mujahid,
'Kaum musyrikin mengatakan, para malaikat adalah anak
perempuan Allah'. Abu Bakar radhiyallahu 'anhu menyatakan, "Lalu
siapa ibu-ibu mereka? mereka menjawab, "Anak perempuannya jin'.
185
Demikian yang dikatakan oleh Qatadah dan Ibnu Zaid".
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma bahwa
beliau mengatakan, "Ayat ini turun berkaitan dengan tiga suku dari
kalangan Quraisy, yaitu bani Salim, Khuza'ah dan Juhainah, yakni
firman Allah yang artinya, "Dan mereka adakan (hubungan) nasab
antara Allah dan antara jin".Mereka mengatakan, 'Allah berbesan
186
dengan jin".
184
. Ibid.
185
. Tafsir Ibnu Katsir 4/23. Namun sanadnya terputus.
186
. Durarul Mantsur 5/292 oleh Suyuti.
187
. Sebagaimana bisa dilihat dalam Majmu Fatawa 4/135.
124
Akan tetapi, pada tempat lain beliau mengomentarinya bahwa
keabsahan riwayat-riwayat tadi perlu ditinjau ulang. Dimana beliau
mengatakan, "Berkata al-Kalbi, 'Kaum musyrikin mengatakan –
semoga Allah melaknat mereka- bahwa Allah menikah dengan jin
lalu lahir keturunan malaikat. Adapun orang-orang Arab yang
mengatakan bahwa para malaikat adalah anak perempuan Allah,
serta penukilan mereka yang menyatakan bahwa Allah berbesan
dengan jin, lalu lahirlah para malaikat, maka Allah telah menafikan
itu semua dari diriNya, dengan pernyataan yang tegas tidak
membutuhkan seorang istri, karena tidak mungkin adanya bagian
yang terlepas dari diriNya, Allah katakan firmanNya, yang artinya:
"Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai
188
isteri".
Dan ini, sebagaimana diketahui bahwa proses kelahiran tidak
mungkin terjadi kecuali dari dua lawan jenis, sama saja apakah
dengan sebab itu terlahir benda yang dinamakan dengan elemen,
atau melahirkan benda yang mempunyai rupa dan sifat. bahkan
tidak mungkin melahirkan suatu benda melainkan dengan adanya
bagian yang terpisah dari sang ayah, maka tatkala Allah menegaskan
tidak butuh seorang istri maka tercegah pula bagi Allah untuk
mempunyai seorang anak, sebagaimana mereka semua mengetahui
bahwa Allah tidak memerlukan seorang istri dari kalangan malaikat,
tidak pula dari jin, ataupun manusia.
Dan tidak ada seorangpun yang mengatakan bahwa Allah
mempunyai pasangan, oleh karena itu hal tersebut dijadikan hujah
atas mereka, serta hikayah yang menceritakan tentang adanya
sebagian orang kafir Arab yang menikah dengan jin, maka hal ini
perlu dikoreksi, karena hal tersebut walaupun ada yang
mengklaimnya, namun hal tersebut ada banyak faktor yang
189
mencegahnya dari beberapa sisi".
188
. QS al-An'aam: 101.
189
. Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah 17/272-273.
125
Kalau sekiranya riwayat-riwayat tadi sah maka menetapkan bagi
mereka, semisal ucapanya adanya hubungan nasab maka itu
merupakan bentuk kesyirikan kepada Allah dalam perkara rububiyah
yaitu tatkala mereka menetapkan sifat-sifat makhluk yang lemah
kepada Allah jalla wa 'ala.
126
Benang Merah Kesyirikan Arab
] Indonesia – Indonesian –[ إندونييس
2014 - 1435
رشك العبادة دلى العرب
« باللغة اإلندونيسية »
2014 - 1435
Benang Merah Kesyirikan Arab
Segala puji hanya bagi Allah, kami memujiNya, memohon
pertolongan dan ampunan kepadaNya, kami berlindung kepada
Allah dari kejahatan diri-diri kami dan keburukan amal perbuatan
kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang
dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka
tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang berhak diibadahi
dengan benar kecuali Allah semata, yang tidak ada sekutu bagiNya.
Dan aku juga bersaksi bahwasannya Nabi Muhammad adalah hamba
dan RasulNya. Amma Ba'du:
4
َّ َّ َّ
﴿ يأ ُّيها ٱنلَّاس ٱعبدوا ر َّبكم ٱَّلِي خلقكم وٱَّلِين مِن قبل ِكم لعلكم
َّ لسماء بناء وأنزل مِن
ٱلسماءِ ماء َّ ٱ ََّّلِي جعل لكم ٱلۡرض ف ِرشا وٱ٢١ ت َّتقون
ِ
َّ َّ َّ
[ ﴾ ٢٢ ت رِزقا لكم فل تعلوا ِهللِ أندادا وأنتم تعلمون ِ فأخرج بِهِۦ مِن ٱثلمر
] ٢٢-٢١ :ابلقرة
1
. Lihat tafsir Thabari 1/127, Ibnu Katsir 1/57.
5
"Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit
dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran
dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari
yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan
siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan
menjawab: "Allah". Maka katakanlah "Mengapa kamu tidak
bertakwa kepada-Nya)?". (QS Yunus: 31).
َّ
﴿ قل هل مِن رشكئِكم َّمن يهدِي إِل ٱحل ِق ق ِل ٱهلل يهدِي ل ِلح ِق أفمن يهدِي
َّ َّ َّ
إِل ٱحل ِق أح ُّق أن يتبع أ َّمن ّل ي ِهدِي إِّل أن يهدى فما لكم كيف تكمون
] 13 : ﴾ [ يونس٣٥
2
. Tafsir Ibnu Katsir 2/416.
6
mengapa kamu (berbuat demikian)? bagaimanakah kamu
mengambil keputusan?". (QS Yunus: 35).
َّ َّ ﴿ قل من َّر ُّب
] 31 : ﴾ [ الرعد١٦ ت وٱلۡر ِض ق ِل ٱهلل
ِ ٱلسمو
3
. Tafsir Ibnu Katsir 2/417.
4
. Tafsir Ibnu Katsir 2/507.
7
٩ ت وٱلۡرض َلقول َّن خلقه َّن ٱلع ِزيز ٱلعل ِيم َّ ﴿ ولئن سألهم َّمن خلق
ِ ٱلسمو ِ
] 9 :﴾ [ الزخرف
َّ َّ
﴾ ٨٧ ﴿ ولئِن سألهم َّمن خلقهم َلقول َّن ٱهلل فأّن يؤفكون
] 78 :[ الزخرف
5
. Ibid 4/123.
8
"Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang
menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: "Allah", Maka
bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah
Allah)?". (QS az-Zukhruf: 87).
َّ
سيقولون ِهللِ قل أفل٨٤ ﴿ قل ل ِم ِن ٱلۡرض ومن فِيها إِن كنتم تعلمون
َّ َّ قل من َّر ُّب٨٥ تذ َّكرون
ِ ِٱلسبعِ ور ُّب ٱلعر ِش ٱلعظ
ِ سيقولون ِهلل٨٦ يم َّ ت
ِ ٱلسمو
ُيي وّل ُيار عليهِ إِن َّ
ِ ك شء وهو ِ قل من بِي ِده ِۦ ملكوت٨٧ قل أفل تتقون
َّ َّ
﴾ ٨٩ سيقولون ِهللِ قل فأّن تسحرون٨٨ كنتم تعلمون
] 79-78 :[ المؤمنون
6
. Ibid.
9
segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat
dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui? Mereka akan
menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian),
Maka dari jalan manakah kamu ditipu?". (QS al-Mukminun: 84-89).
7
. Tafsir Ibnu Katsir 3/252-253.
11
bumi sesudah matinya?" tentu mereka akan menjawab: "Allah",
Katakanlah: "Segala puji bagi Allah", tetapi kebanyakan mereka
tidak memahami(nya)". (QS al-Ankabuut: 61-63).
8
. Tafsir Ibnu Katsir 3/421.
12
َّ َّ َّ ﴿ ولئن سألهم َّمن خلق
ت وٱلۡرض َلقول َّن ٱهلل ق ِل ٱحلمد ِهللِ بل
ِ ٱلسمو ِ
] 53 : ﴾ [ لقمان٢٥ أكَثهم ّل يعلمون
"Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah
yang menciptakan langit dan bumi?" tentu mereka akan menjawab:
"Allah". Katakanlah : "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan
mereka tidak mengetahui". (QS Luqman: 25).
َّ َّ
ت وٱلۡر ِض ق ِل ٱهلل ِإَونا أو إِيَّاكم لعل ه ًدى أو َّ ﴿ قل من يرزقكم مِن
ِ ٱلسمو
] ٢٤ : ﴾ [ سبأ٢٤ ِيف ضلل ُّمبِي
9
. Ibid.
13
Imam Ibnu Katsir menjelaskan, "Allah ta'ala menegaskan akan ke
esaanNya didalam mencipta, dan memberi rizki, serta keesaanNya
dalam uluhiyah. Sebagaimana mereka mengetahui bahwa tidaklah
mereka memperoleh rizki dari langit dan bumi melainkan semuanya
dari Allah, jika demikian, maka hendaknya kalian memahami
10
bahwasannya tidak ada Ilah yang hak disembah melainkan Allah".
َّ َّ
﴿ يأ ُّيها ٱنلَّاس ٱذكروا ن ِعمت ٱهللِ عليكم هل مِن خل ِق غي ٱهللِ يرزقكم
َّ َّ َّ مِن
] ٣ : ﴾ [ فاطر٣ ٱلسماءِ وٱلۡر ِض ّل إِله إِّل هو فأّن تؤفكون
10
. Ibid.
11
. Tafsir Ibnu Katsir 3/547.
14
َّ َّ
ون ماذا خلقوا مِن
ِ ون ٱهللِ أر
ِ ﴿ قل أرءيتم رشكءكم ٱَّلِين تدعون مِن د
[ ﴾ ٤٠ ت أم ءاتينهم كِتبا فهم َع بيِنت مِنه
ِ ٱلسموَّ ٱلۡر ِض أم لهم ِرشك يف
ِ
]٤٠ :فاطر
15
tidak mampu memberi manfaat pada mereka tidak pula mara
12
bahaya".
Jenis kedua: Allah azza wa jalla berargumen akan hak ibadah yang
harus diesakan kepadaNya, dengan pengakuan kaum musyrikin
tentang sesembahan mereka yang tidak mampu memberi manfaat
tidak pula menurunkan mara bahaya bagi seseorang, apalagi mampu
mengangkat mara bahaya dari seseorang. dimana Allah
menyebutkan hal tersebut dalam banyak ayatnya, diantaranya ialah:
12
. Ibid 4/54.
16
Ketika menafsirkan ayat ini Imam Ibnu Katsir menjelaskan, "Allah
ta'ala berfirman sambil mengingkari orang yang beribadah kepada
selainNya, baik dari patung atau berhala atau sesembahan yang
lainnya, dan menjelaskan bahwa sesembahan-sesembahan tersebut
tidak pantas sedikitpun untuk mendapat sifat ketuhanan.
Allah berfirman, 'Katakanlah wahai Muhammad kepada mereka
yang menyembah selain Allah, apakah kalian menyembah selain
Allah, yang tidak mampu memberi kalian madarat tidak pula
memberi manfaat, artinya, tidak mampu untuk mengangkat
madarat yang menimpa kalian tidak pula bisa memberi manfaat
pada kalian. Dan Allah lah yang Maha mendengar lagi Maha
mengetahui, lantas kenapa kalian justru berpaling dengan
menyembah benda mati yang tidak bisa mendengar tidak pula
melihat dan tidak punya ilmu sedikitpun, tidak mempunyai madarat
13
tidak pula manfaat bagi orang lain apalagi bagi dirinya sendiri" .
Dalam ayat diatas Allah bertanya dengan bentuk pertanyaan
mengingkari dan menetapkan atas pengetahuan mereka.
َّ َّ
َّ ٱهللِ أو أتتكم
ٱلساعة أغي ٱهللِ تدعون ﴿ قل أرءيتكم إِن أتىكم عذاب
] ٤٠ : ﴾ [ النعام٤٠ إِن كنتم ص ِدقِي
13
. Tafsir Ibnu katsir 2/82.
17
Imam Ibnu Katsir menjelaskan maksud ayat diatas, "Artinya, jika
datang kepadamu ini dan itu, apakah kamu akan menyeru kepada
selain Allah, jika kamu benar orang-orang yang jujur. artinya,
janganlah kalian menyeru selain Allah, karena kalian mengetahui
bahwa tidak ada seorangpun yang mampu mengangkat itu semua
selain Allah, oleh sebab itu Allah mengatakan, "Jika kamu orang-
orang yang benar!". artinya, didalam sikap kalian yang menjadikan
14
sesembahan selain Allah".
14
. Tafsir Ibnu Katsir 2/132. Fathul Qadir 2/115-116 oleh Syaukani.
18
sekutu baginya, jelas itu merupakan cahaya hidayah dari Allah azza
15
wa jalla".
َّ َّ َّ
ون ٱهللِ إِن أراد ِّن ٱهلل بِض هل ه َّن كشِ فت
ِ ﴿ قل أفرءيتم ما تدعون مِن د
َّ َّ
ضه ِۦ أو أراد ِّن بِرحة هل ه َّن ممسِكت رحتِهِۦ قل حس ِب ٱهلل عليهِ يتوّك
ِ
] ٣٨ : ﴾ [ الزمر٣٨ ٱلمتو ِّكون
15
. Tafsir Ibnu Katsir 2/507.
19
tetapi, Cuma menyingkapnya". maka turunlah firman Allah
tabarakan wa ta'ala, "Cukuplah Allah bagiku". Pada semua urusanku,
16
baik dalam mencari manfaat maupun menolak mara bahaya" .
16
. Fathul Qadir 4/465.
17
. Ibid 3/243.
20
tersebut untuk lebih memprioritaskan dalam mengesakan Allah
dalam beribadah.
َّ
وح إ ِ َّل هذا
ِ ٱهلل ش ِهيد بي ِن وبينكم وأ ﴿قل أ ُّي شء أكب شهدة ق ِل
َّ ً َّ َّ
ٱلقرءان ِلنذِركم بِهِۦ ومن بلغ أئ ِ َّنكم لتشهدون أن مع ٱهللِ ءال ِهة أخرى قل ّل
َّ َّ َّ
]١٩ : ﴾ [ النعام١٩ رشكون ِ أشهد قل إِنما هو إِله وحِد ِإَون ِن برِيء مِما ت
18
. Lihat kitab Diinul Khalis 1/45.
21
Qur'an (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa
ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak
mengakui." Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang
Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu
persekutukan (dengan Allah)". (QS al-An'aam: 19).
َّ َّ َّ
ٱَّلِين ُيعلون مع ٱهللِ إِل ًها ءاخر فسوف٩٥ ﴿ إِنا كفينك ٱلمسته ِزءِين
] ٩٦-٩٥ : ﴾ [ احلجر٩٦ يعلمون
19
. Hadzihi Mafaahimuna hal: 109-110 oleh Syaikh Sholeh bin Abdul Aziz
Alu Syaikh.
22
"Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-
orang yang memperolok-olokkan (kamu), (yaitu) orang-orang yang
menganggap adanya Tuhan yang lain di samping Allah; maka
mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya)". (QS al-Hijr: 95-
96).
َّ َّ َّ
﴿ ومن يدع مع ٱهللِ إِل ًها ءاخر ّل برهن لۥ بِهِۦ فإِنما حِسابهۥ عِند ربِهِۦ إِنهۥ
] ١١٧ : ﴾ [ المؤمنون١١٧ ّل يفل ِح ٱلكفِرون
20
. Tafsir Ibnu Katsir 2/560.
23
Imam Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsir ayat diatas, "Allah
ta'ala berfirman dalam rangka mengancam bagi orang yang
menyekutukanNya, dan menyembahNya bersama sesembahan yang
lain, dan juga mengabarkan bahwa orang yang menyekutukan Allah,
sama sekali tidak mempunyai petunjuk, tidak pula ada dalil yang bisa
21
dijadikan sebagai sandaran dalam perbuatannya".
َّ
أ َّمن جعل ٱلۡرض قرارا وجعل خِللها٦٠ ﴿ أءِله َّمع ٱهللِ بل هم قوم يعدِلون
َّ
ج ًزا أءِله َّمع ٱهللِ بل أكَثهمِ أنهرا وجعل لها رو ِس وجعل بي ٱبلحري ِن حا
ٱلسوء ويجعلكم ُّ أ َّمن ُييب ٱلمضط َّر إذا داعه ويكشِ ف٦١ ّل يعلمون
ِ ِ
َّ َّ َّ َّ َّ
ت ِ أمن يهدِيكم ِيف ظلم٦٢ خلفاء ٱلۡر ِض أءِله مع ٱهللِ قل ِيل ما تذكرون
َّ َّ
ٱلبِ وٱبلحرِ ومن يرسِل ٱلرِيح برشا بي يدي رحتِهِۦ أءِله َّمع ٱهللِ تعل ٱهلل
َّ أ َّمن يبدؤا ٱللق ث َّم يعِيدهۥ ومن يرزقكم مِن٦٣ ع َّما يرشكون
ِٱلسماء ِ
َّ َّ
-٦٠ : ﴾ [ انلمل٦٤ وٱلۡر ِض أءِله مع ٱهللِ قل هاتوا برهنكم إِن كنتم ص ِدقِي
] ٦٤
21
. Ibid 3/251.
24
(sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui. Atau
siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan
apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan
dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?
Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? amat sedikitlah
kamu mengingati(Nya). atau siapakah yang memimpin kamu dalam
kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang
mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan)
rahmat-Nya? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Maha
Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya).
Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya),
kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan
rezki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada
Tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu,
jika kamu memang orang-orang yang benar". (QS an-Naml: 60-64).
al-Hafidh Ibnu Katsir menjelaskan, "Pertanyaan dalam bentuk
pengingkaran bagi kaum musyrikin yang beribadah kepada Allah
sambil menyembah sesembahan yang lain, kemudian Allah
menerangkan bahwasannya Allah maha esa dalam mencipta,
memberi rizki, dan mengurusi makhluk tanpa memerlukan bantuan
orang lain, artinya, sesembahan-sesembahan tersebut tidak akan
mampu menumbuhkan ranting dedaunan, karena yang mampu
melakukannya hanyalah Allah, yang telah menciptakan, dan
memberi rizki, yang mampu berdiri sendiri, dan maha esa, bukan
berhala atau sesembahan (yang kalian sembah bersamaKu),
22
sebagaimana diakui sendiri oleh kaum musyrikin".
َّ َّ
] ٢١٣ : ﴾ [ الشعراء٢١٣ ﴿ فل تدع مع ٱهللِ إِل ًها ءاخر فتكون مِن ٱلمعذبِي
22
. Tafsir Ibnu Katsir 3/369.
25
"Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) Tuhan yang lain di
samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang
yang di azab". (QS asy-Syu'araa: 213).
َّ ً َّ َّ
] ٢٦ : ﴾ [ ق٢٦ اب ٱلشدِي ِد
ِ ﴿ ٱَّلِي جعل مع ٱهللِ إِلها ءاخر فألقِياه ِيف ٱلعذ
26
َّ َّ
﴿ سيقول ٱَّلِين أرشكوا لو شاء ٱهلل ما أرشكنا وّل ءاباؤنا وّل ح َّرمنا مِن شء
] ١٤٨ : ﴾ [ النعام١٤٨
Jenis Kelima: Berita Allah ta'ala tentang kaum musyrikin yang telah
mendustakan Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam, memusuhinya
serta berusaha untuk membunuhnya. bahwasannya mereka
menyekutukan Allah ketika kondisi bahagia dan senang, adapun
ketika mereka ditimpa musibah, bencana ataupun kesulitan, mereka
langsung mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah semata, tidak
berdoa melainkan kepadaNya, dan tidak mengambil wasilah-wasilah
yang dianggap bisa mendekatkan dirinya kepada Allah.
Adapun contoh yang ada dalam al-Qur'an tentang masalah ini
maka sangat banyak sekali, diantaranya ialah:
27
َّ ُّ ت ٱلب وٱبلحر تدعونهۥ ت
ضاع وخفية لئِن أجنىنا ِ ِ ِ جيكم مِن ظلم ِ ﴿ قل من ين
َّ َّ
ك كرب ث َّم ِ جيكم مِنها ومِن
َّ
ِ ق ِل ٱهلل ين٦٣ مِن ه ِذه ِۦ نلكونن مِن ٱلشك ِِرين
] ٦٤-٦٣ : ﴾ [ النعام٦٤ رشكون ِ أنتم ت
َّ َّ َّ
ِ ك دعوا ٱهلل مل ِِصي ل ٱدلِين فلما جنىهم إِل ٱل
ب إِذا هم ِ ﴿ فإِذا رك ِبوا ِيف ٱلفل
] ٦٥ :﴾ [ العنكبوت٦٥ رشكون
ِ ي
َّ َّ َّ ُّ َّ
ب
ِ ﴿ ِإَوذا غشِ يهم موج كٱلظل ِل دعوا ٱهلل مل ِِصي ل ٱدلِين فلما جنىهم إِل ٱل
ُّ َّ
] 23 : ﴾ [ لقمان٣٢ ف ِمنهم ُّمقت ِصد وما ُيحد ُ َاِبيت ِنا إِّل ك خ َّتار كفور
29
dan kerancuan-kerancuan yang batil. Yaitu, tatkala kondisinya
bahagia baru mereka menyekutukan Allah, namun, jika mereka
ditimpa musibah atau bencana mereka akan mengikhlaskan agama
hanya untuk Allah, meninggalkan segala doa yang dipanjat kepada
selain Allah, melupakan istighosah kepada selain Allah, mereka
mengikhlaskan itu semua hanya untuk Allah, melupakan
sesembahan yang lainnya, baik dari malaikat, para nabi, orang-orang
sholeh, patung ataupun berhala.
ُّ َّ َّ
] ١٠٦ : ﴾ [ يوسف١٠٦ رشكون
ِ ﴿ وما يؤمِن أكَثهم ب ِٱهللِ إِّل وهم م
30
Dalil-dalil dari al-Qur'an ini menjelaskan kepada kita bagaimana
kondisi kaum musyrikin Arab yang secara skala mayoritas banyak
menjadikan sekutu bagi Allah dalam masalah ibadah bukan dalam
rububiyah.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan, "Adapun tauhid
rububiyah maka telah diakui oleh kaum musyrikin, dimana mereka
ketika beribadah kepada Allah juga menyertakan sesembahan yang
lain, sebagaimana mereka mencintai sesembahannya seperti
kecintaannya kepada Allah. Maka tauhid rububiyah yang diakui oleh
23
mereka menjadi hujah atas mereka".
Sedangkan Imam Ibnu Qoyim menegaskan, "Ilahiyah yang
diserukan oleh para rasul kepada umatnya ialah mengajak untuk
mengesakan Allah, yaitu dengan beribadah dan hanya
menyembahNya, dan diantara konsekuensinya ialah tauhid
rububiyah yang telah diakui oleh kaum musyrikin yang dijadikan
sebagai hujah oleh Allah, sebab diantara konsekuensi pengakuan
24
rububiyahnya Allah ialah menetapkan adanya tauhid uluhiyah".
Pertama: Hadits yang telah lewat bersama kita yaitu ucapan Nabi
shalallahu 'alaihi wa sallam, 'Sungguh, sungguh', ketika mendengar
ada orang yang membaca talbiyah haji, "Labaika allahuma labaik,
labaika laa syarika laka labaika ila syaarikan huwa laka tamlikuhu
wa ma malaka".
23
. Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah 13/380.
24
. Ighatsatul Lahfan 2/556 oleh Ibnu Qayim.
31
Kedua: Pertanyaan Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam kepada
25
Hushain , "Berapa tuhan yang engkau sembah? Dia menjawab,
"Tujuh yang ada dibumi, dan satu yang ada dilangit". Jika engkau
tertimpa musibah kepada tuhan mana engkau berdoa? tanya Nabi
26
kembali, dia menjawab, "Tuhan yang ada dilangit".
25
. Beliau adalah Hushain bin Ubaid bin Khalaf al-Khaza'i, ayahnya Imran.
Para sejarahwan berbeda pendapat kapan masuk Islamnya. Lihat
biografinya dalam kitab al-Ishabah 1/337 no: 1735 oleh al-Hafidh Ibnu
Hajar.
26
. Dinukil oleh Ibnu Hajar dalam kitabnya al-Ishabah 1/337 dan
disandarkan kepada Ibnu Khuzaimah dan kitab shahihnya. Dan
diriwayatkan senada dengan ini oleh Imam Tirmidzi no: 3483, namun,
sanadnya terputus. oleh sebab itu hadits ini dilemahkan oleh Syaikh al-
Albani dalam Dhaif Tirmidzi hal: 452. Dan dinilai shahih oleh Syaikh Abdul
Qadir al-Arnauth dalam Takhrij Jami'ul Ushul 4/342.
32
Melainkan sekutu yang Engkau miliki
27
Engkau menguasainya namun Ia tidak menguasaiMu
27
. al-Ashnam hal: 7 oleh Ibnu Kalbi.
28
. Berhala yang dimiliki oleh suku Qadha'ah, Amilah, Jadzam dan
Ghathfan. Dahulu letaknya berada di pusat-pusat kota negeri Syam. Lihat
keteranganya dalam kitab al-Ashnam hal: 38 oleh Ibnu Kalbi.
29
. al-Ashnam hal: 39 oleh Ibnu Kalbi
30
. Salah satu dari nama suku Arab, hingga sekarang masih ada dan
dikenal dengan suku Zahrani.
31
. al-Ashnam hal: 42 oleh Ibnu Kalbi.
33
Dikisahkan pula bahwa orang Arab memiliki beberapa batu yang
dibikin prastasi yang mereka biasa melakukan thawaf disekitarnya
dan menyembelih sembelihan sebagai pemujaan baginya, yang
mereka namakan dengan al-Anshab, sedang ritual mengelilingi
berhala tersebut mereka namakan ad-Dawar. Dalam hal ini mereka
tuangkan dalam bait syairnya:
32
. al-Ashnam hal: 42 oleh Ibnu Kalbi.
33
. Ibid.
34
. al-Jahidh fil Haiwan 5/357.
34
Nama Uzza disini ialah sebuah batu yang mereka biasa
35
menyembelih disampingnya untuk pemujaan berhala.
35
. Ibid.
36
. Ibnu Mandhur 11/190 dalam kitabnya Lisanul Arab.
37
. al-Ashnam hal: 57 oleh Ibnu Kalbi.
35
Aku bersumpah dengan nama Aqishar untuk berjihad
kan ku tebas setiap musuh yang mengalangiku
38
hingga kutu sekalipun
Demi Latta dan Uzza dan orang yang beragama dengan agamanya
Dan demi Allah, sesungguhnya Allah lebih besar
40
dari keduanya
38
. Ibid.
39
. al-Ashnam oleh Ibnu Kalbi.
40
. Ibid.
36
sesungguhnya mereka pembantu yang Maha Tinggi
41
Hanyalah syafaat yang kita harapkan dari mereka
41
. Ibid.
37
Kami Tidak Menyembahnya!
] Indonesia – Indonesian –[ إندونييس
2014 - 1435
بيان كون رشك العرب يف اجلاهلية يف
احلقيقة باختاذ المعبودات زلىف
« باللغة اإلندونيسية »
2014 - 1435
Kami Tidak Menyembahnya Mereka
Segala puji hanya bagi Allah, kami memujiNya, memohon
pertolongan dan ampunan kepadaNya, kami berlindung kepada
Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan
kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang
dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka
tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang berhak diibadahi
dengan benar kecuali Allah semata, yang tidak ada sekutu bagiNya.
Dan aku juga bersaksi bahwasannya Nabi Muhammad adalah hamba
dan RasulNya. Amma Ba'du:
Hakekat Tuhan Yang Disembah Orang Arab Tidak Lain Sebagai
Perantara Yang Akan Mendekatkan Diri Kepada Allah Sedekat-
dekatnya.
Diantara filosofi yang anut oleh orang Arab semasa Jahiliah,
ketika mereka beribadah kepada selain Allah, dan mengimani serta
memuliakan sesembahannya tidak lain ialah supaya sesembahan
tersebut bisa mendekatkan diri kepada Allah sedekat-dekatnya dan
memberi syafaat kelak disisi Allah azza wa jalla.
Dimana Allah ta'ala telah mengkisahkan pada kita, awal mula
serta dorongan kaum musyrikin sampai menyekutukan Allah semasa
Jahiliah, yaitu ketika yang menancap didalam hati mereka –
Sebagaimana hal ini juga sama dialami baik oleh kaum musyrikin
yang ada pada zaman dahulu maupun sekarang- bahwa perantara
yang disembahnya itu mampu memberi syafaat disisi Allah, mereka
mengira kalau sesembahan tersebut akan mendekatkan diri kepada
Allah dan mengangkat kebutuhannya serta sebagai pemberi
syafaatnya kelak pada hari kiamat. Sebagaimana yang Allah ta'ala
isyaratkan secara gamblang dalam firmanNya:
3
ذ ُ ى ذ ذ ٓ ُ ذ ٓ ُ ُ ذ ذ
ىف إِن ٱهلل ﴿ وٱَّلِين ٱختذوا مِن دونِهِۦٓ أو ِِلاء ما نع ُب ُدهم إِّل ِِلُق ِر ُبونا إِل ٱهللِ زل
ذ ُ ذ ذ ُ ُ ُ
يك ُم بين ُهم ِيف ما هم فِيهِ يتل ِفون إِن ٱهلل ّل يهدِي من هو كذِب كفار
] ٣ :﴾ [ الزمر٣
1
. Tafsir Thabari 1/23/122.
4
beliau membaca ayat diatas ialah, "Dan orang-orang yang
mengambil pelindung selain Allah, mereka berkata: "Kami tidak
menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami
2
kepada Allah dengan sedekat- dekatnya".
2
. Tafsir Thabari.
3
. Seperti dinyatakan oleh Imam Suyuti dalam Durarul Mantsur 5/322.
5
Artinya, supaya mereka memberi syafaat dan mendekatkan kami
4
kepada Allah sedekat-dekatnya".
4
. Tafsir Ibnu katsir 4/45.
5
. Fathul Qadir 4/449.
6
bintang, dengan menyakini kalau benda-benda tersebut hidup dan
berakal serta mampu berbicara.
Sedangkan perkara yang disembah, walaupun tidak memiliki sifat
hidup dan berakal namun tetap disembah adalah berhala.
Jika anda telah memahami masalah ini, maka kami katakan,
'Pernyataan yang diucapkan oleh orang kafir lebih pas ditujukan bagi
orang yang masih berakal, adapun orang yang sudah kehilangan
akalnya maka tidak cocok.
Barangkali ini bisa dikatakan, 'Orang yang berakal tidak mungkin
menyembah berhala, dari sisi pengetahuannya kalau berhala
tersebut terbuat dari kayu atau batu, namun, mereka
menyembahnya atas dorongan keyakinan tertentu yaitu kalau
berhalanya hanyalah simbol dari benda-benda langit, atau simbol
roh makhluk yang ada diatas langit, atau simbol para nabi dan orang
sholeh yang telah meninggal, sehingga tujuan dari peribadatan
mereka ialah mengalihkan peribadatan tersebut kepada benda-
6
benda yang dibentuk dalam rupa berhala atau patung".
6
. Mafatihul Ghaib 29/241.
7
neraka bersama orang-orang yang mengingkari, sebagaimana orang
yang membenarkan akan dimasukan ke dalam surga bersama orang-
7
orang yang membenarkan".
Maksud dari penjelasan ini ialah, bahwa Allah azza wa jalla telah
menjelaskan kepada kita faktor utama kenapa kaum musyrikin
beribadah kepada tuhan-tuhannya, dengan penjelasan yang cukup
gamblang lagi memuaskan, yang menyimpulkan bahwa kesyirikan
orang Arab terjadi atas dorongan untuk mengambil wasilah
(perantara) sebagai penghubung kepada Allah azza wa jalla, akan
tetapi, hasilnya mereka justru bersikap ghuluw kepada makhluk,
yaitu dengan mengangkatnya melebihi kapasitas sebagai seorang
makhluk, sebagaimana nanti akan datang penjelasannya dalam pasal
yang menerangkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
kesyirikan.
Hanya saja yang ingin kami sampaikan pada para pembaca ialah
adanya banyak ayat yang menerangkan jika kesyirikan yang
dilakukan oleh orang Arab pada zaman Jahiliah hanyalah karena
dorong hawa nafsu ingin mencari wasilah yang bisa mendekatkan
diri kepada Allah yang dituangkan dalam bentuk ritual dengan
menyembah sesembahan-sesembahan tersebut. Dan saya telah
menukil tafsir para ulama tentang maksud ayat diatas, baik melalui
metode riwayat maupun pendapat para ahli tafsir.
Disamping itu, Allah juga telah menjelaskan hakekat kesyirikan
ini dalam beberapa tempat dalam kitabNya yang mulia, selain apa
yang saya bawakan disini.
7
. Mahasinul Ta'wil yang ditulis oleh Jamaludin Muhammad bin Sa'id bin
Qasim al-Qasimi al-Halaq. Pakar dalam berbagai disiplin ilmu. Lahir di
Damaskus tahun 1283 H. Tumbuh dewasa dan menuntut ilmu disana.
Meninggal pada tahun 1332 H. Lihat biografinya dalam al-A'laam 2/131
oleh Zarkali.
8
Berikut akan saya ketengahkan kembali beberapa diantaranya
tanpa menukil ucapan para ulama tafsir karena mencukupkan
dengan tekstual ayat yang sudah sangat jelas pendalilannya, dan
sudah sangat banyak dijelaskan dalam kumpulan buku tafsir.
Diantara ayat-ayat tersebut adalah:
Pertama: Firman Allah tabaraka wa ta'ala:
ُىُ ِٓ ُ ى ُ ُ ُ ُّ ُ ذ ُ
ع ؤن ا ُضهم وّل ينف ُع ُهم ويقولون هؤّلء شف ون ٱهللِ ما ّل ي ُُ
ِ ﴿ ويعبدون مِن د
ت وّل ِيف ٱلۡر ِض ُسبحن ُهۥ ٱهلل بما ّل يعل ُم يف ذ
ِ ٱلسمو
ذ ُ ٱهللِ قُل أ ُتن
بون
ذ
ِ ِ ِ عِند ه
ُ ُ ذ
] ١٨ : ﴾ [ يونس١٨ رشكون ِ وتعل عما ي
9
ُ ُ ُ ُ ٓ ُ ذ ُ ُ ذ
ون ٱهللِ شفعاء ه قل أولو َكنوا ّل يمل ِكون شيا وّل يعقِلون ِ ﴿ أ ِم ٱختذوا مِن د
ُ ُ ُ ُ ُذ ُ ُ ذ ذ
[ ﴾ ٤٤ ت وٱلۡر ِض ث ذم إِِلهِ ترج ُعون ك ذ
ِ ٱلسمو قل ِهللِ ٱلشفعة مجِيعا ّلۥ مل٤٣
] ٤٤-٤٣ :الزمر
ُُ ى ٓ ُ ُ ذ ُ ُ ُ ذ
عؤا ولم يكن ل ُهم مِن رشكئ ِ ِهم شف١٢ ٱلساعة ُيبل ُِس ٱل ُمج ِر ُمون ﴿ ويوم تقوم
ٓ ُ ُ
] ١٣-١٢ : ﴾ [ الروم١٣ وكنوا بِرشكئ ِ ِهم كف ِِرين
ُّ ً ُ ذ ُ ُ ذ ُ ُ ذ
ون ٱهللِ قربانا ءال ِهَۢةۖ بل ضلوا عن ُه هم وذل ِك
ِ ﴿ فلوّل نَصهم ٱَّلِين ٱختذوا مِن د
ُ
ُ ك ُهم وما َكنُوا يف
] ٢٨ :﴾ [ الحقاف٢٨ َتون إِف
"Maka mengapa yang mereka sembah selain Allah sebagai Tuhan
untuk mendekatkan diri (kepada Allah) tidak dapat menolong
10
mereka. bahkan tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka? Itulah
akibat kebohongan mereka dan apa yang dahulu mereka ada-
adakan". (QS al-Ahqaaf: 28).
8
. Majmu Fatawa 1/113 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
9
. 3/653.
11
pembahasan yang menerangkan kesyirikan yang biasa dilakukan
oleh orang Arab, beliau menyatakan, "Dan sekelompok mereka ada
yang menyakini adanya pencipta, awal penciptaan dan sedikit
keyakinan adanya kebangkitan, namun, mereka mengingkari adanya
para rasul.
Mereka menyembah berhala, dengan sangkaan kalau mereka
adalah pemberi syafaat disisi Allah kelak pada hari akhir.
Mereka biasa mengerjakan ibadah haji pada berhala tersebut,
menyembelih binatang, berkurban dan menyajikan aneka ritual
ibadah dalam rangka mendekatkan diri dan mengagungkannya.
Mereka membikin hukum halal dan haram sesuai dengan
kebutuhannya. Aliran ini merupakan kelompok terbesar yang dianut
oleh orang Arab, kecuali suku Syardamah".
10
. Majmu Fawata Ibnu Taimiyah 1/361 dan 7/77.
12
pemberi syafaat dari kalangan para malaikat, para nabi serta orang-
orang sholeh, lalu menjadikannya dalam bentuk patung atau berhala
yang kemudian mereka meminta syafaatnya.
Mereka beralasan, 'Mereka adalah makhluk pilihan yang dimiliki
oleh Allah, maka kami bertawasul kepada Allah dengan berdo'a dan
beribadah kepadanya supaya mereka mau memberi syafaatnya'.
Sebagaimana halnya orang biasa bertawasul kepada raja dengan
memilih orang-orang terdekatnya, karena mereka dekat dengan
sang raja, dengan harapan mereka mau memberinya syafaat
dihadapan raja tadi, itulah kenapa mereka enggan menjadikan orang
biasa sebagai perantaranya karena belum tentu di izinkan oleh sang
raja.
Dan bisa jadi salah seorang diantara mereka mampu memberinya
syafaat di hadapan sang raja tanpa adanya pilihan lain, sehingga
dibutuhkan lagi untuk meminta dikabulkan syafaat dengan penuh
11
harap dan kepasrahan".
Beliau juga menerangkan, "Kaum musyrikin yang menjadikan
sesembahan lain bersama Allah ta'ala yakin betul jika
sesembahannya adalah makhluk. Akan tetapi, mereka jadikan
sebagai sesembahan dan di ibadahi dengan harapan agar mereka
12
memberi syafaat di sisi Allah".
Imam Ibnu Abil Izzi juga menjelaskan hal serupa, dalam sebuah
penjelasannya, beliau menyatakan, "(Kaum musyrikin) tidaklah
menyakini pada berhala yang mereka sembah ikut andil bersama
Allah dalam menciptakan alam semesta. Namun, kondisinya sama
persis dengan kondisi-kondisi umat yang lain dari kalangan kaum
musyrikin, baik yang berada di India, Turkia, Barbar ataupun yang
lainnya.
11
. Majmu' Fatawa 1/361.
12
. Ibid 1/150.
13
Dimana terkadang mereka menyakini, bahwa patung-patung ini
adalah replika orang-orang sholeh dari kalangan para nabi ataupun
orang sholehnya. Lalu mereka menjadikannya sebagai wasilah yang
akan memberinya syafaat kelak di hadapan Allah azza wa jalla. Inilah
pokok kesyirikan yang ada ditengah-tengah orang Arab".
Sampai ucapan beliau yang mengatakan, "Diantara sebab-sebab
kesyirikan ialah menyembah bintang-bintang dilangit serta
membikin patung dengan anggapan patung-patung tersebut sebagai
simbol yang cocok bagi tabiat bintang-bintang tersebut. Dan
kesyirikan yang terjadi ditengah umatnya nabi Ibrahim 'alaihi sallam
berada dalam masalah ini.
Demikian juga ketika mereka menyekutukan Allah dengan para
malaikat dan jin, dengan membikin patung sebagai simbol mereka.
Para pengagung berhala semuanya mengakui adanya sang
pencipta, akan tetapi, mereka menjadikan berhalanya sebagai
wasilah yang akan menghubungkan kepada Allah azza wa jalla serta
13
memberinya syafaat".
Lain lagi yang diucapkan oleh Imam Alusi, beliau menegaskan,
"Para pengagung berhala menyakini bahwa ibadah yang mereka
tujukan kepada berhala sama saja dengan orang yang sedang
beribadah kepada Allah, yang mereka lakukan dalam rangka
mendekatkan diri kepadaNya, akan tetapi, sarananya saja yang
berbeda.
Ada aliran yang mengatakan, (kami orang yang banyak dosa)
sehingga tidak pantas bagi kami untuk beribadah kepada Allah yang
Maha agung secara langsung tanpa adanya wasilah, makanya kami
menyembah berhala tersebut supaya mereka bisa mendekatkan diri
kepada Allah'.
Aliran lain mengungkapkan, para malaikat adalah makhluk mulia
yang mempunyai kedudukan dimata Allah, makanya kami buatkan
13
. Syarh Aqidah Thahawiyah 1/29-32.
14
patung sesuai bentuknya lalu kami sembah supaya mereka mau
mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya'.
Terus aliran satunya lagi mengatakan, 'Kami membuat patung
sebagai kiblat dalam peribadatan yang kami kerjakan kepada Allah,
sebagaimana halnya Ka'bah dijadikan sebagai kiblat dalam
beribadah kepadaNya'.
Ada pula aliran yang menyakini bahwa bagi setiap patung dihuni
oleh setan sebagai wakil yang diutus atas perintah Allah, maka
barangsiapa menyembah patung tersebut, dengan peribadatan yang
benar, setan akan segera memenuhi kebutuhannya atas perintah
Allah, jika main-main ibadahnya maka setan akan menimpakan
14
musibah kepadanya atas perintah Allah".
14
. Bulughul Arib 2/197-198.
15
menjadikan sebagai kiblat setiap ibadah yang mereka kerjakan,
dengan asas inilah mereka berdoa dan beristighosah dalam perkara-
perkara yang mereka anggap penting, bernadzar serta
15
menyembahnya dengan berbagai macam jenis ritual ibadah.
Dan bila dicermati lebih teliti, maka wasilah-wasilah yang mereka
bikin tersebut terbagi menjadi dua, ada yang berakal adapula yang
tidak berakal, demikian pula ada yang terinspirasi dari benda langit
ada pula yang dari bumi, maka berikut ini akan kami paparkan dua
hal tersebut dalam paragraf berikut ini.
ٓ ُى ُ
ُ ُ
٤٠ هؤّلءِ إِيذاكم َكنوا يع ُب ُدون رش ُهم مجِيعا ُث ذم ي ُقول ل ِلم ى
لئِكةِ أ ُ ُ ﴿ ويوم ي
ُُ
َثهم ب ِ ِهمٱجل ذن أك ُُ ُ ُ ُّ ُ ُ
ِ قالوا سبحنك أنت و ِِلنا مِن دون ِ ِهم بل َكنوا يعبدون
] ٤١-٤٠ : ﴾ [ سبأ٤١ ُّمؤم ُِنون
15
. Syarh Mawaqif 8/83 oleh Jurjani. Hujatullah Balighah 1/59-60, 125
oleh Waliyullah Dahlawi dan lainnya.
16
. al-Milal wan Nihal 3/660 oleh Syihristani. Bulughul Arib 2/232 oleh al-
Alusi.
16
"Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan
mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada Malaikat:
"Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?". Malaikat-malaikat
itu menjawab: "Maha suci Engkau. Engkaulah pelindung kami,
bukan mereka, bahkan mereka telah menyembah jin, kebanyakan
mereka beriman kepada jin itu". (QS Saba': 40-41).
17
"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam,
adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan
17
ibuku dua orang Tuhan selain Allah?". (QS al-Maa-idah: 116).
17
. Tafsir Thabari 10/22/69.
18
. Tafsir Ibnu Katsir 3/542.
19
. an-Nukatu wa Uyun 4/454 oleh Mawardi.
18
musyrikin kepada para malaikat dan nabi serta makhluk lainnya,
Allah azza wa jalla berfirman:
ُ ُ ذ ُ ُ ُ ُ
نتم أضلل ُتم عِبادِي ُ ول ءأ ون ٱهللِ فيق ُُ
ِ ﴿ ويوم يرشهم وما يعبدون مِن د
ٓ ذ ُ ه ُؤّلٓءِ أم ُهم ض ُّلوا ذ
قالوا ُسبحنك ما َكن يۢنب ِغ َلا أن ن ذتخِذ مِن١٧ ٱلسبِيل ى
ُ ُ ٓ ٓ ُ
١٨ دون ِك مِن أو ِِلاء ولكِن ذم ذتعت ُهم وءاباءهم ح ذّت ن ُسوا ٱَّلِكر وكنوا قوما بُورا
] ١٨-١٧ :﴾ [ الفرقان
19
disembah), semisal, nabi Isa, Uzair dan para malaikat
20
mengatakan…".
Masih tentang tafsir ayat diatas, Imam Mawardi mengatakan,
"Firman Allah ta'ala, "Beserta apa yang mereka (dahulu) sembah
selain Allah".
Imam Mujahid menjelaskan, "Mereka adalah nabi Isa, Uzair, dan
para malaikat". Lalu Allah menanyakan, "Apakah kalian yang
menyesatkan hamba-hamba Ku itu? Ini merupakan penegasan akan
kedustaan orang yang mengira kalau mereka yang menyesatkan,
walaupun diungkapkan dalam bentuk pertanyaan yang
membutuhkan jawaban.
Terjadi silang pendapat dikalangan para berkaitan dengan
pertanyaan yang Allah ajukan, setidaknya ada dua pendapat,
pertama, Bahwa itu ditujukan kepada para malaikat, sebagaimana
diempu pendapat ini oleh al-Hasan, kedua, Bahwa pertanyaan itu
ditujukan kepada nabi Isa, Uzair dan para malaikat. Inilah pendapat
21
yang dikuatkan oleh Mujahid".
20
. Tafsir Thabari 9/19/141-142.
21
. an-Nukatu wa Uyun 4/136 oleh Mawardi.
22
. Tafsir Ibnu Katsir 3/312. Ucapan diatas juga dinukil oleh Imam Suyuti
dalam kitabnya Durarul Mantsur 5/65. Dan menisbatkan ucapan diatas
20
Intinya adalah, semua nukilan dari tafsir ayat diatas
menjelaskan pada kita bahwa kaum musyrikin Arab ada yang
menyembah malaikat yaitu dengan cara membikinkan patung yang
mereka anggap cocok dengan bentuknya, sebagaimana mereka juga
membikin berhala untuk para setan.
ٓ ُى ُ
ُ ُ
٤٠ هؤّلءِ إِيذاكم َكنوا يع ُب ُدون رش ُهم مجِيعا ُث ذم ي ُقول ل ِلم ى
لئِكةِ أ ُ ُ ﴿ ويوم ي
ُُ
َثهم ب ِ ِهمٱجل ذن أك ُُ ُ ُ ُّ ُ ُ
ِ قالوا سبحنك أنت و ِِلنا مِن دون ِ ِهم بل َكنوا يعبدون
] ٤١-٤٠ : ﴾ [ سبأ٤١ ُّمؤم ُِنون
kepada al-Firyabi, Abdu bin Humaid, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Mundzir, dan
Ibnu Abi Hatim.
21
meninggal, terus ditambah lagi para malaikat tidak mungkin terima
23
dengan adanya kesyirikan kepada Allah".
Hal senada juga diungkapkan oleh Imam Ibnu Qoyim, "Diantara
tipu daya setan (pada para pendosa) ialah, hiasan yang mereka bikin
agar semakin indah peribadatan yang ditujukan oleh kaum musyrikin
kepada para malaikat, mereka mengira sedang beribadah secara
benar, padahal pada hakekatnya mereka tidak sedang beribadah
kepadanya namun kepada setan, mereka rela beribadah kepada
seburuk-buruk makhluk Allah, yang paling layak untuk mendapat
24
laknat dan celaan".
ذ ذ ُ ذ ُ ذ
ج ُدوا ل ِلشم ِس وّل ل ِلقم ِر
ُ لشم ُس وٱلقم ُر ه ّل تس ﴿ ومِن ءايتِهِ ٱِلل وٱَلهار وٱ
] ٣٧ : ﴾ [ فصلت٣٧ نتم إِيذاهُ تع ُب ُدون ُ وْۤاوُدُجٱ ِۤهَّلِل ٱ ذَّلِي خلق ُه ذن إن ُك
ِ
23
. Majmu Fatawa 1/157.
24
. Ighatsatul Lahfan 2/651-652.
22
Sebagian ulama mengatakan, "Bahwa ibadah yang dikerjakan
oleh kaum Jahiliah hakekatnya ialah menyembah gugusan bintang
yang ada dilangit, walaupun nama dan bentuk tuhan yang mereka
sembah didunia banyak dan beragam, namun, sejatinya semua
kembali pada tiga unsur benda langit yang terbesar, yaitu matahari,
bulan dan vesper. Semua benda tadi digambarkan bagaikan sebuah
keluarga kecil, bulan sebagai ayahnya, matahari sebagai ibunya
sedangkan vesper sebagai anaknya.
Para ulama menyimpulkan, bahwa kebanyakan nama-nama
tuhan yang mereka milik, kembali kepada sifat-sifat tiga makhluk
tersebut, yang barangkali bisa di sinonimkan aqidah mereka
25
tersebut dengan nama-nama indah bagi Allah dalam agama Islam".
Akan tetapi, disini kita tidak sedang menjelaskan keabsahan
pendapat ini, yang jelas banyak orang yang punya pandangan khusus
pada dua benda besar yang menggantung dilangit yaitu bulan dan
matahari. Inilah fenomena yang tidak bisa diingkari, dan hal tersebut
didukung dengan adanya alasan yang masuk akal.
Yakni adanya efek yang luar biasa besarnya yang bisa mereka
rasakan secara langusng dalam kehidupan dan menjalani
aktivitasnya, semisal udara yang mereka bisa hidup dengannya,
memberi kehidupan bagi tumbuhan dan binatang, adanya
pergantian malam dan siang, serta perubahan musim yang bisa
mereka rasakan.
Itulah yang menyebabkan adanya keyakinan kuat dalam hati
dan jiwa mereka bahwa seluruh makhluk yang berada dalam
jangkauan kedua benda langit tersebut berada dalam liputannya,
dan hasil dari perbuatannya. Adapun benda langit yang lain maka
efek yang dirasakan sangat sedikit dibanding dengan hasil yang
diberikan oleh kedua benda tersebut, itulah sebabnya kenapa
mereka sering menisbatkan kepada kedua benda tersebut, banyak
25
. al-Mufashal fii Tarikh Arab Qabla Islam 6/50 oleh Jawad Ali.
23
hal, semisal pertumbuhan, perkembangan, kesembuhan dan terkena
penyakit, pertumbuhan tanaman dan pergerakan binatang.
Keyakinan tersebut masuk dalam sanubari dan menancap kuat
dalam benaknya, sehingga ketika dirinya mendekatkan diri dan
beribadah kepada dua bintang besar tadi serta bintang yang lainnya
akan menjadikan mereka ridha, dan mau menurunkan nikmat,
kebahagian, harta dan akan memberi berkah terhadap anak
keturunannya. Sehingga keyakinan tersebut berubah menjadi
26
peribadatan kepada bintang.
Tiga unsur benda langit inilah yang paling jelas dan menonjol
dibanding benda langit lainya, dan bisa langsung dilihat dengan mata
telanjang oleh manusia, terlebih bulan dan matahari, adapun vesper
walaupun tidak sejelas matahari dan bulan, namun, bintang tersebut
nampak jelas dan mempunyai efek besar bila dibandingkan dengan
bintang-bintang yang lainnya.
Bintang vesper yang nampak indah, mempesona, bersinar
dengan warna kemilauan, sehingga karena adanya faktor
pemandangan yang mempesona inilah yang menjadikan mereka
mensejajarkan dengan dua benda tersebut lalu dijadikan sebagai
anak matahari dan bulan, keyakinan ini yang banyak dianut oleh
27
orang Arab bagian selatan.
Akan tetapi yang benar, yang tidak menyisakan keraguan
sedikitpun, bahwa tuhan-tuhan ini tidak memberi banyak pengaruh
bagi pusat agama yang banyak dianut oleh orang Arab dibagian
utara. namun, tuhan-tuhan tersebut banyak mempengaruhi
penduduk selatan dibanding yang berada diwilayah utara,
sebagaimana nampak jelas.
26
. al-Mufashal fii Tarikh Arab Qabla Islam 6/50 oleh Jawad Ali. asy-Syirku
Jahili hal: 102 oleh D. Yahya bin Ahmad asy-Syami.
27
. al-Mufashal fii Tarikh Arab Qabla Islam 6/51 oleh Jawad Ali.
24
Namun, itu tidak menutup kemungkinan adanya penduduk
diwilayah utara semisal Syam yang condong dan melebihkan dengan
tuhan-tuhan yang lain, dengan menganggap mereka layak untuk
dihormati, diibadahi dan disucikan. Perkara ini, banyak dijumpai
pada orang Arab kuno generasi pertama.
Terlihat bahwa peribadatan kepada bintang datang ke jazirah
Arab melalui agama Sha'ibah dan sisa agama Kaldan yang sedikit
mempengaruhi sebagian orang Arab, seperti halnya generasi
sebelumnya yang terpengaruh dengan agama Persia, India, Turkia,
28
Cina dan Yunani.
Hingga tuhan-tuhan mereka yang berada dibumi –sebagaimana
nanti akan datang penjelasnnya- yang kami maksudkan ialah
berhala. Itupun datang melalui proses pergeseran agama hingga
masuk dalam komunitas mereka.
Sesungguhnya tidaklah tuhan-tuhan tersebut –sesuai
kemampuan kami dalam mencari-cari dalam buku-buku induk
referensi- melainkan hanya simbol dari benda yang berada diatas
tuhan yang didunia tadi atau diatas mereka, dari benda-benda langit
atau unsur benda langit yang disimbolkan dengan tujuh benda
sebagai bintang utama yang lembut, yaitu Matahari, bulan, merkuri,
vesper, mars, Jupiter, dan bintang saturnus, serta bintang lainya
yang mempunyai efek langsung bagi kehidupan makhluk yang
29
berada dibumi.
Maksudnya, bahwa awal mula disembahnya bintang berasal dari
agama Shabi'ah yaitu kaumnya nabi Ibrahim yang di bawa ke negeri
Arab. Hal itu sebagaimana ditegaskan oleh Imam Ibnu Qoyim, "Dan
pokok keyakinan ini berasal dari kaum musyrikin yang menganut
agama Shabi'ah, mereka adalah kaumnya nabi Ibrahim 'alaihi sallam
yang kesyirikannya telah banyak dibantah, argumennya berhasil
28
. Tarikh Mukhtashar Dual hal: 3 oleh Ibnu Abari.
29
. Majalah al-Maurud edisi pertama dan kedua tahun 1971.
25
dipatahkan dan telah dihancurkan berhalanya, sehingga mereka
menuntut supaya beliau dibakar.
Agama ini merupakan agama tertua yang pernah ada di muka
bumi ini, penganutnya memiliki beragam aliran, diantara mereka
ada yang menyembah matahari, dengan sangkaan bahwa matahari
adalah seorang malaikat yang memiliki jiwa dan akal, sebagai
sumber cahaya bulan dan bintang, sehingga menurut mereka
seluruh benda yang berada dimuka bumi berasal darinya, dan disisi
mereka matahari adalah malaikat angkasa luar, yang berhak untuk
30
diagungkan, disembah dan tempat untuk memanjatkan doa".
Dari sini kita bisa mengetahui bahwa orang Arab yang tinggal
diwilayah selatan dan juga utara -sebagian diantaranya- biasa
menyembah bintang dan benda-benda langit yang besar semisal
matahari dan bulan serta vesper, oleh karena itulah Allah ta'ala
melarang kaum Jahiliah untuk beribadah kepada benda-benda
tersebut, seperti yang Allah ta'ala tegaskan didalam firmanNya:
ذ ذ ُ ذ ُ ذ
ج ُدوا ل ِلشم ِس وّل ل ِلقم ِر
ُ لشم ُس وٱلقم ُر ه ّل تس ﴿ ومِن ءايتِهِ ٱِلل وٱَلهار وٱ
] ٣٧ : ﴾ [ فصلت٣٧ نتم إِيذاهُ تع ُب ُدون ُ وْۤاوُدُجٱ ِۤهَّلِل ٱ ذَّلِي خلق ُه ذن إن ُك
ِ
30
. Ighatsatul Lahfan 2/637.
26
garis orbitnya secara teratur melalui kehendak Allah azza wa jalla,
yang sedang mentaati dan tunduk terhadap perintahNya untuk
kalian semua, keduanya tidak mungkin bisa bergerak dengan
sendirinya tanpa adanya kehendak dari Allah ta'ala serta kemudahan
dariNya, atau mampu memberi manfaat dan menurunkan mara
bahaya atas kalian, akan tetapi, Allah menundukan keduanya untuk
kemanfaatan atas kehidupan kalian, oleh karena itu hendaknya
kalian hanya sujud kepadaNya, kepada Allah lah kalian hendaknya
beribadah jangan kepada bulan dan matahari, karena kalau
seandainya Allah menghendaki niscaya Allah sanggup untuk
menghilangkan cahayanya, dan membiarkan kalian dalam
kegelapan, dan kebingungan tidak mengetahui jalan dan tidak bisa
31
melihat keadaan sekeliling kalian".
ذ ذ ذ
ٱهلل ُۤدُجۡسَي ۤۥُهَل من يف ذ
ت ومن ِيف ٱلۡر ِض وٱلشم ُس وٱلقم ُر ِ ٱلسمو ِ ﴿ ألم تر أن
ٓ ذ ُ ُ ُ ُّ
] ١٨ : ﴾ [ احلج١٨ اس ِ جلبال وٱلشج ُر وٱ ذدلوا ُّب وكث ِي مِن ٱَلذِ وٱَلجوم وٱ
31
. Jami'ul Bayan 11/24/77.
27
pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar
daripada manusia?". (QS al-Hajj: 18).
32
. Tafsir Ibnu Katsir 3/211.
28
bagaikan sebuah cincin, oleh sebab itu mereka menyebut
33
bintang ini dengan nama al-Qalash.
33
. Lihat penjelasannya dalam kitab Bulughul Arib 2/239 oleh al-Alusi. al-
Mufashal fii Tarikhil Arab 6/57-58 oleh Jawad Ali.
34
. Lihat penjelasannya dalam kitab Bulughul Arib 2/239 oleh al-Alusi. al-
Mufashal fii Tarikhil Arab 6/57-58 oleh Jawad Ali.
29
yang menyelisihi agama kebanyakan orang yaitu dengan
menyembah bintang asy-Syi'ra. Itulah kenapa kaum
Quraisy menisbatkan Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam
kepada orang ini.
Adapun Abu Kabsyah, dia adalah seorang pemimpin
pada kaumnya, Khaza'ah. Mereka tidak mencela Rasulallah
shalallahu 'alaihi wa sallam dari sisi keteladan cara
memimpinnya Abu Kabsyah, namun, mereka ingin
menyamakan beliau dengan Abu Kabsyah dari sisi
kenylenehannya. Makanya mereka mengatakan pada
beliau, "Dia menyelesihi agama banyak orang seperti
35
halnya Abu Kabsyah".
Hal senada juga diungkapkan oleh Imam Qurthubi
dalam sebuah pernyataannya, beliau menjelaskan, "Sang
pionir yang pertama kali menyembah asy-Syi'ra ialah Abu
Kabsyah, salah seorang nenek moyangnya Rasulallah
shalallahu 'alaihi wa sallam dari jalur ibu beliau. Oleh
karena itulah kenapa kaum musyrikin Quraiys menjuluki
beliau dengan sebutan pengikut Abu Kabsyah, yaitu tatkala
beliau mengajak mereka beribadah hanya kepada Allah
semata dan menyelesihi agama kaumnya. Diantara celaan
mereka kepada beliau ialah dengan mengatakan, "Jangan
dengarkan ajarannya Ibnu Abi Kabsyah".
Dalam sejarahpun terekam ucapan tersebut, pada
peristiwa penaklukan kota Makah Abu Sufyan yang sudah
terdesak oleh pasukan kaum muslimin, dirinya berdiri
ketika sudah terkepung oleh pasukannya Rasulallah
shalallahu 'alaihi wa sallam sambil berkata, "Sungguh
36
menjadi besar, perkaranya Abu Kabsyah".
35
. Nasab Quraiys hal: 261 oleh az-Zubairi. Tajul Arus 4/342 oleh Zabidi.
36
. Tafsir Qurthubi 9/17/78.
30
Ucapan serupa juga pernah dilontarkan oleh Abu
Sufyan tatkala keluar dari singgasananya raja Heraklius,
tatkala Heraklius bertanya kepadanya tentang garis nasab
dan ajaran yang dibawa oleh Rasulallah shalallahu 'alaihi
37
wa sallam.
Didalam surat an-Najm Allah subhanahu wa ta'ala
telah membantah keyakinan mereka yang mengatakan
bahwa bintang tersebut mempunyai pengaruh bagi alam
semesta. Allah ta'ala mengatakan:
ُ ذ
ِ ﴿ وأن ُهۥ هو ر ُّب
] ٤٩ : ﴾ [ اَلجم٤٩ ٱلشعرى
37
. Bisa dilihat riwayatnya dalam shahih Bukhari. Demikian pula
disebutkan oleh Qasthalani dalam kitabnya Irsyadi Saari 1/81.
38
. Tafsir Thabari 11/27/45.
31
Hal serupa juga dikatakan oleh Mujahid, beliau
mengatakan, "Yaitu bintang yang diselisihi oleh al-Jauza'u
yang mereka biasa sembah".
Dalam waktu yang sama beliau mengatakan, "Bintang
yang dahulu biasa disembah semasa Jahiliah"
Imam Qatadah juag menjelaskan, "Dahulu semasa
Jahiliah orang-orang menyembah bintang ini, yang mereka
namakan dengan asy-Syi'ra".
Dari Ibnu Zaid, beliau juga hampir sama dalam
penjelasannya beliau mengatakan, "Bintang yang dahulu
disembah oleh orang Jahiliah". Beliau lalu mengomentari,
"Mereka menyembah bintang ini lalu meninggalkan
pemiliknya. Sembahlah Allah sebagai pemilik bintang
tersebut".
Dalam kesempatan lain beliau juga menjelaskan hal yang
sama, "asy-Syi'ra sebuah bintang yang terang, yaitu bintang
yang biasa menyertai bintang al-Jauza'u, yang dinamakan
39
dengan al-Mirzam".
Imam ahli tafsir lain yang turut menjelaskan masalah ini
ialah Imam Qurthubi, dalam penjelasannya beliau
mengatakan, "asy-Syi'ra ialah bintang yang hanya
bercahaya setelah munculnya bintang al-Jauza'u.
Kemunculannya hanya pada kondisi cuaca yang sangat
panas, yaitu ada dua, al-A'bur yang berada di al-Jauza'u dan
asy-Syi'ra yang berada di adz-Dzira'. Yang disangka oleh
orang Arab sebagai dua bersaudaranya suku Suhail.
Di dalam ayat ini Allah hanya menyebutkan, Dia lah
pemilik Syi'ra walaupun tidak menggugurkan sebagai
pemilik bintang-bintang yang lainnya. Itu dilakukan karena
orang Arab menyembah bintang tersebut, makanya Allah
39
. Ibid.
32
menegaskan pada mereka kalau bintang Syi'ra yang kalian
40
sembah itu adalah makhluk bukan penguasa".
Terakhir saya bawakan disini ucapannya Imam Ibnu
Kastir, dalam penjelasannya beliau mengatakan, "Seperti
dikatakan oleh Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, Ibnu Zaid
serta ulama lainya, mereka mengatakan, "Dia adalah
bintang yang terang, yang mereka namakan dengan
Marzum al-Jauza'u. Yang dahulu orang Jahiliah
41
menyembahnya".
Intinya dari nukilan para ahli sejarah dan tafsir
menjelaskan pada kita bahwa ada segolongan orang Arab
yang menyembah bintang ini, hingga dikatakan oleh Imam
Qurthubi, "Hingga orang yang tidak menyembah bintang ini
pun mengagungkannya dan mempunyai keyakinan bintang
42
ini memiliki pengaruh dialam semesta" .
40
. Tafsir Qurthubi 9/17/78.
41
. Tafsir Ibnu Katsir 4/259.
42
. Tafsir Qurthubi 9/17/78.
43
. Lihat keterangannya dalam buku tafsir Qurthubi 9/17/55 dan tafsir
Thabari 11/27/24.
33
] ١: ﴾ [ اَلجم١ ﴿ وٱَلذج ِم إِذا هوى
44
. Tafsir Qurthubi 9/17/55-56.
45
. Bulughul Arib 2/240.
46
. Tarikh Mukhtashar Dual hal: 94 oleh al-Abari.
34
F. Sebagian suku Jahiliah yang menyembah bintang Mars dan
menjadikannya sebagai tuhan. Terus ada lagi yang
47
menyembah bintang Saturnus.
47
. Lihat pembahasan ini secara luas dalam kitab al-Mufashal fii Tarikhil
Arab karya D. Jawad Ali. dan kitab Dirasaat fii Tarikhil Arab Qabla Islam
karya Sayid Abdul Aziz Salim.
35
Binatang Kok Disembah?
] Indonesia – Indonesian –[ إندونييس
2014 - 1435
بيان رشك العرب بعبادة اآللهة األرضية
« باللغة اإلندونيسية »
2014 - 1435
Binatang Kok Disembah?
Segala puji hanya bagi Allah, kami memujiNya, memohon
pertolongan dan ampunan kepadaNya, kami berlindung kepada
Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan
kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang
dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka
tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang berhak diibadahi
dengan benar kecuali Allah semata, yang tidak ada sekutu bagiNya.
Dan aku juga bersaksi bahwasannya Nabi Muhammad adalah hamba
dan RasulNya. Amma Ba'du:
Kesyirikan Orang Arab Ketika Beribadah Pada Sesembahan Yang
Ada Dibumi:
Maksud dari judul pembahasan ini ialah peribadatan yang
ditujukan pada setiap yang disembah selain Allah azza wa jalla yang
berada dimuka bumi, baik yang berakal ataupun benda mati.
Diantara sesembahan mereka yang berada dibumi yang berakal
ialah sebagai berikut:
1. Menyembah Jin.
Dijelaskan dalam buku hadits dan juga buku-buku tafsir, bahwa
beberapa kalangan orang Arab menyekutukan Jin dan setan ketika
beribadah kepada Allah ta'ala, sebagaimana dinukil dalam kitab al-
Ashnam karya Ibnu Kalbi, beliau menjelaskan, "Bahwa suku Malih
dari Khaza'ah biasa menyembah jin, dan berkaitan dengan mereka
Allah menurunkan firmanNya:
ُ ُ ُ ُ
] ١٩٤ : ﴾ [ األعراف١٩٤ ون ٱهللِ عِباد أمثالكم
ِ ﴿ إِن ٱَّلِين تدعون مِن د
3
"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru selain Allah itu
adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu". (QS
1
al-A'raaf: 194).
ُ ُ ُ ُ ُ
﴾ ٦ ل ِن فزادوهم رهقا
ِ نس يعوذون ب ِ ِرجال مِن ٱ
ِ ﴿ وأنهۥ َكن رِجال مِن ٱ ِإل
] ٦ :[الن
ُُ ُ
] ٤١ : ﴾ [ سبأ٤١ َثهم ب ِ ِهم ُّمؤم ُِنونٱلن أك ُُ
ِ ﴿ بل َكنوا يعبدون
1
. al-Ashnam hal: 24 oleh Ibnu Kalbi.
2
. Tafsir Thabari 12/29/68 Dari Ibnu Abbas, al-Hasan, Ibrahim an-Nakha'i,
Mujahid, Qatadah, Rab'ie bin Anas, Ibnu Zaid serta yang lainnya. Tafsir
Ibnu Katsir 4/428
4
"Bahkan mereka telah menyembah jin, kebanyakan mereka beriman
kepada jin itu". (QS Saba': 41).
ُ ُ ُ ا ُ
ي عِلم ُسبحن ُهۥ ُ
ِ ٱلن وخلقهم وخرقوا لۥ بن ِي وبنت بِغ ِ ﴿ وجعلوا ِهللِ رشكء
ُ
] ١٠٠ : ﴾ [ األنعام١٠٠ وتعل عما ي ِصفون
ُ ُ ُ ُُ ا
رشك ِي قتل أول ِدهِم رشكؤهم ل ُِيدوهم و ِِللب ِ ُسوا ُ
ِ ﴿ وكذل ِك زين ل ِكث ِي مِن ٱلم
] ١٣٧ : ﴾ [ األنعام١٣٧ علي ِهم دِين ُهم
5
Seperti halnya dijelaskan oleh Allah ta'ala didalam firmanNya:
ُ ُ
٦٠ ن ءادم أن ّل تع ُب ُدوا ٱلشيطن إِن ُهۥ لكم ع ُدو ُّمبِي
كم يب ِ ا ﴿ ألم أعهد إِِل
] ٦١-٦٠ : ﴾ [ يس٦١ ون هذا صِ رط ُّمستقِيم ُُ
ِ وأ ِن ٱعبد
ُ ُا ُ ُ ُ ُ
نس وقال أو ِِلاؤهم ِ ٱل ِن ق ِد ٱستكَثتم مِن
ِ ٱإل ِ ﴿ ويوم يرشهم مجِيعا يمعرش
ُ ِي أجلت َلا قال ٱَل
ار نس ربنا ٱستمتع بع ُضنا ببعض وبلغنا ا أجلنا ٱَّل اِ ٱإل
ِ ِ مِن
ا ا
ُ كم خ ِِلِين فِيها إّل ما شاءُ
: ﴾ [األنعام١٢٨ ٱهلله إِن ربك حكِيم علِيم ِ مثوى
]١٢٨
6
Sahabat Ibnu Abas, dan para ulama tafsir semisal Imam Mujahid,
al-Hasan serta yang lainnya, menjelaskan maksud ayat diatas, "Jin
telah banyak berhasil menyesatkan manusia, maka Allah subhanahu
wa ta'ala mengatakan, dengan menukil ucapan kekasih jin dari
kalangan manusia, sesungguhnya sebagian daripada kami telah
mendapat kesenangan dari sebagian yang lain. Yang mereka maksud
ialah keduanya saling mendapat keuntungan dalam kerja samanya,
kelezatan jin dari manusia ialah tatkala mereka mentaati semua
perintah yang diucapankanya, mulai dari melakukan perbuatan
syirik, fasik dan maksiat.
sesungguhnya inilah tujuan inti dari bangsa Jin kepada manusia,
karena kalau seandainya mereka mentaatinya niscaya mereka akan
menjadi pengikut setianya.
Adapun kenikmatan yang diperoleh manusia dari Jin ialah tatkala
mendapat bantuan untuk bermaksiat kepada Allah, memudahkan
sarana untuk melakukan perbuatan syirik dengan berbagai macam
cara, baik dengan anggapan baik atau memperindah amalan dimata
pelakunya, menyeru dan membantu kebutuhannya, entah dengan
praktek sihir, jimat atau yang lainnya, maka ketaatan manusia
kepada mereka untuk mencari keridhoanya termasuk perbuatan
syirik, perbuatan keji dan fajir. dan ketaatan Jin kepada apa yang
diinginkan oleh manusia, ialah dengan memberi bocoran berita
ghaib, dan memberi pengaruh, sehingga keduanya saling mendapat
3
keuntungan dari kerja samanya".
Demikian pula seperti yang disinggung oleh Allah ta'ala didalam
firmanNya:
ُ ُ
﴿ أولئِك ٱَّلِين يد ُعون يبتغون إِل رب ِ ِه ُم ٱلوسِيلة أ ُّي ُهم أقر ُب وير ُجون رحت ُهۥ
ُ ُ
] ٥٧ : ﴾ [ اإلرساء٥٧ ويخافون عذاب ُه اۥ إِن عذاب ربِك َكن حمذورا
3
. Tafsir Ibnu Katsir 2/176. Bulughul Arib 2/233 oleh al-Alusi.
7
"Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan
kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat
(kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan
azab-Nya; Sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus)
ditakuti". (QS al-Israa': 57).
4
. HR Bukhari no: 4715.
5
. HR Bukhari no: 4714.
6
. Lihat keterangannya dalam Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah 15/7.
8
ada manusia yang beribadah kepadanya. Dan peribadatan yang
dikerjakan manusia kepada para setan bisa diklasifikasikan dalam
dua bentuk, yaitu:
] ٢٠٠ : ﴾ [ األعراف٢٠٠ ِ﴿ ِإَوما يزنغنك مِن ٱلشيط ِن نزغ فٱستعِذ ب ِٱهلل
ُ ُ ُ ُ ُُ
] ١٢١ : ﴾ [ األنعام١٢١ رشكون
ِ ﴿ ِإَون أطعتموهم إِنكم لم
9
kalian mendahulukan perintah selain Allah. Inilah hakekat
7
kesyirikan".
Dalam kesempatan yang lain beliau menerangkan, "Pada hari
ketika seluruh makhluk dikumpulkan, yakni jin dan para kekasihnya
dari kalangan manusia, yang dahulu ketika didunia menyembahnya,
meminta perlindungan dan mentaatinya, yang saling membisikan
ucapan yang dihiasai, agar orang terperdaya dengan makar dan tipu
dayanya.
Berkata al-Hasan, "Tidaklah keduanya saling menikmati
hubungannya melainkan ketika jin menyuruh lalu ditaati oleh
manusia".
Imam Ibnu Juraij mengatakan, "Dahulu orang Jahiliah ketika
singgah pada suatu tempat mereka biasa mengatakan, 'Aku
berlindung dengan penghuni tempat ini', itulah bentuk kenikmatan
8
yang dirasakan oleh jin".
Dalam ayat lain Allah ta'ala menjelaskan dalam firmanNya:
ُ ا ُ
] ١٠٠ : ﴾ [ األنعام١٠٠ ٱلن وخلق ُهم
ِ ﴿ وجعلوا ِهللِ رشكء
7
. Tafsir Ibnu Katsir 2/171.
8
. Ibid 2/176.
10
ialah, 'Mereka tidaklah menyembah berhala melainkan karena
mentaati perintah Jin'.
Intinya, bahwa sebagian orang Jahiliah ada yang beribadah
kepada Jin dan menjadikannya sebagai sekutu Allah dalam
9
peribadatan. Maha besar lagi tinggi Allah dari semua itu.
9
. Ibid 2/160.
11
berhala tersebut ialah nama-nama orang sholeh kaumnya nabi
10
Nuh". Dan telah lewat penjelasannya tentang siapa mereka pada
pembahasan syirik yang dilakukan oleh umat-umat terdahulu.
Barangkali bukti autentik yang paling terang yang menjelaskan
adanya sebagian kaum musyrikin yang menyembah orang sholeh
yang diagungkan ialah kisah penyembahan Latta yang dinukil oleh
para pakar sejarah. Dimana telah datang penjelasan hakekat Latta
ini dalam beberapa sumber riwayat, seperti diantaranya:
10
. HR Bukhari no: 4920.
11
. Mu'jamul Buldan 7/310. Tajul Arus 1/580 oleh Zabidi.
12
iv. Pada asalnya ialah batu besar persegi empat,
yang biasa digunakan oleh orang Yahudi untuk
12
mengaduk adonan roti.
v. Sebagaimana disebutkan dalam beberapa buku
tafsir, bahwa disana ada sumber riwayat yang
mengklaim, kalau batu yang bernama Latta
adalah relief dari seseorang yang dikubur
dibawahnya. Yang dahulunya biasa bekerja
membikin adonan kue bagi jamaah haji, tatkala
dirinya meninggal maka kaumnya berdiam diri
13
disamping kuburnya lalu menyembahnya.
vi. Bahwa Latta adalah nama orang yang bertugas
sebagai juru kunci penjaga tuhan mereka,
sekaligus bertugas membikin adonan kue bagi
14
mereka.
12
. Ibid. Dan juga lihat kitab al-Ashnam hal: 16 oleh Ibnu Kalbi. Lisanul
Arab 12/232-233. Ruhul Ma'ani 27/47 oleh Alusi. Akhbar Makah hal: 79
oleh al-Azraqi.
13
. Tafsir Abu Su'ud 5/112.
14
. Tafsir Thabari 12/29/35.
13
melakukan penyembelihan hewan disisinya, dan dijadikan sebagai
tempat untuk ngalap berkah. Maka kesimpulan yang bisa kita
katakan bagi praktek semacam ini ialah penyembahan terhadap
makhluk yang diagungkan yaitu orang sholeh.
Dan lebih jelas lagi dari riwayat diatas ialah kisah penaklukan
kota Makah, dimana dikisahkan bahwa Rasulallah shalallahu 'alaihi
wa sallam tatkala masuk ke dalam Ka'bah beliau melihat gambar
para Nabi dan Malaikat, maka beliau menyuruh supaya dihapus
15
semua. Intinya adalah menjelaskan adanya perilaku ini dikalangan
orang Arab pada zaman Jahiliah.
Adapun sesembahan yang berada dimuka bumi yang tidak
berakal maka sangat banyak sekali, dan berikut ini akan kita
sebutkan beberapa diantaranya yang paling banyak dijumpai,
semisal:
15
. Seperti dalam riwayat Bukhari no: 1601. Dikisahkan, "Bahwa tatkala
Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam masuk kota Makah dalam peristiwa
penaklukan kota tersebut, beliau enggan untuk masuk ke dalam Ka'bah
karena masih dijumpainya berhala didalamnya. Kemudian beliau
menyuruh supaya dikeluarkan semua, maka para sahabat mengeluarkan
gambar nabi Ibrahim dan Ismail 'alaihi sallam yang sedang mengundi
nasib". Kisah ini juga disebutkan oleh Ibnu Atsir dalam al-Kamil 2/105,
begitu dalam kitab Imta' al-Isma' 1/383 oleh al-Miqrizi. Raudhul Anfi
2/275 oleh Suhaili.
14
tempat tinggal para roh dan makhluk halus. Dan diantara pohon-
pohon yang dijadikan sebagai sesembahan ialah:
Dzatu Anwath.
16
. Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam 1/46-47.
15
Dzatu Anwath. Dia adalah sebuah pohon besar yang
rindang penuh dengan dedaunanya, ditambah
rantingnya yang begitu banyak, yang tumbuh tidak
jauh dari kota Makah. Dahulu orang kafir Quraiys
bersama suku lainya yang dekat dengannya, biasa
mendatangi pohon tersebut setiap tahunnya untuk
kepentingan tertentu, lalu menggantungkan senjata
dan menyembelih penyembelihan disampingnya.
Dinukil dalam sebuah riwayat yang disandarkan
kepada sahabat Ibnu Abbas bahwa beliau berkata,
"Sesungguhnya orang-orang musyrik (dahulu) jika
mereka telah selesai mengerjakan ibadah haji di
Ka'bah, maka mereka meneruskan dengan
mengerjakan ibadah haji disekeliling pohon
tersebut. Sebelum mendatanginya, mereka
menaruh terlebih dahulu perbekalannya jauh dari
tempatnya, kemudian mereka menggantungkan
senjatanya, setelah itu baru mereka masuk ke dalam
ritual ibadah hajinya tanpa membawa perbekalan,
sebagai bentuk pengagungan terhadap pohon
17
tersebut".
Pohon inilah yang disinggung dalam sebuah
hadits shahih, dijelaskan bahwa Rasulallah
shalallahu 'alaihi wa sallam tatkala sedang dalam
perjalanan menuju Hunain, beliau melewati pohon
ini yang dinamakan dengan Dzatu Anwath, maka
seketika itu ada sekelompok sahabatnya,
diantaranya Abu Waqid, al-Harits bin Auf yang
meminta kepada beliau untuk menjadikan pohon
lain yang serupa dengan pohon ini sebagai Dzatu
17
. Akhbaru Makah 1/130 oleh al-Azraqi.
16
Anwath untuk menyamai seperti yang dimiliki oleh
kaum musyrikin.
Hadits tersebut, lengkapnya diriwayatkan oleh
18 19
Imam Ahmad, Tirmidzi , Thabari dan Thabarani ,
serta para imam lainnya, dari Abu Waqid, al-Harits
bin Auf al-Laitsi, berkata, "Suatu kali kami pernah
keluar bersama Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam
menuju Hunain, sedang ketika itu kami baru saja
masuk Islam, dan kaum musyrikin mempunyai
pohon bidara yang biasa mereka berdiam diri
disampingnya, dan menggantungkan senjatanya,
mereka menamakan pohon tersebut dengan Dzatu
Anwath, pada saat itu kami melewati pohon bidara
lain, maka kami usulkan pada beliau, 'Wahai
Rasulallah, tolong jadikan pohon bidara ini sebagai
Dzatu Anwath sebagaimana kaum musyrikin
memiliki Dzatu Anwath?!
18
. Beliau adalah Abu Isa, Muhammad bin Isa bin Surah at-Tirmidzi. Salah
seorang ulama pemiliki kitab sunan yang enam. Pakar hadits dan
penyakitnya. Salah seorang muridnya Imam Bukhari. Lihat biografinya
dalam kitab Siyar A'lamu Nubala 13/270 oleh Imam Dzahabi.
19
. Beliau adalah seorang Imam, yang bernama Abul Qasim, Sulaiman bin
Ahmad bin Ahmad bin Ayub bin Muthir al-Lakhmi asy-Syami, ath-
Thabarani. Seorang ulama pengumpul hadits yang tidak ada
bandingannya didunia, pakar hadits yang sangat ahli dalam bidangnya.
Lahir pada tahun 260 H di kota 'Akka. Setelah dewasa keluar menuntut
ilmu setelah mendapat ilmu yang sangat banyak dirinya mulai menulis.
Meninggal pada tahun 360 H. Imam Dzahabi menjelaskan biografinya
dalam kitab al-Mizan, "Dengan keluasan hadits yang dimilikinya beliau
belum pernah menyendiri dalam periwayatan hadits". Lihat biografinya
dalam kitab Mizanul I'tidal 2/195 oleh Imam Dzahabi, Lisanul Mizan 3/73
oleh Ibnu Hajar.
17
Maka Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam
marah besar sembari berkata, "Allahu Akbar!
Sesunggunya ucapan ini adalah cara yang kalian tiru,
yang demi Allah, sama seperti yang diucapkan oleh
Bani Israil kepada Musa, seperti yang Allah rekam
didalam firmanNya, yang artinya; "Bani lsrail
berkata: "Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah
Tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai
beberapa Tuhan (berhala)". Musa menjawab:
"Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang tidak
mengetahui (sifat-sifat Tuhan)". (QS al-A'raaf: 138).
Nabi mengatakan, "Benar-benar kalian pasti akan
20
meniru metode orang-orang sebelum kalian".
20
. HR Tirmidzi no: 2180. Beliau berkata, Hadits Hasan Shahih. Ahmad
dalam Musnadnya 5/218. Dinyatakan shahih oleh al-Albani dalam Takhrij
Sunah oleh Ibnu Abi A'shim no: 76.
21
. an-Nihayah 5/128 oleh Ibnu Atsir.
18
Dan bentuk ibadah yang mereka lakukan pada
pohon tersebut ialah, bersandar padanya, lalu
menggantungkan senjata agar mendapat berkah
selalu menang bila digunakan untuk berperang,
disamping itu juga dijadikan sebagai tempat untuk
22
beritikaf, dan menyembelih penyembelihan ,
23
ngalap berkah dan mengagungkannya .
Sebagaimana dijelaskan dalam riwayat lain,
"Pohon yang biasa dijadikan sebagai tempat
menggantungkan senjata (agar sakti) , dan
dinamakan dengan Dzatu Anwath. Dan pohon
tersebut menjadi sesembahan selain Allah azza wa
24
jalla".
Intinya menjelaskan bahwa pohon tersebut
termasuk salah satu sesembahan yang disembah
selain Allah tabaraka wa ta'ala.
al-Uzza.
22
. Seperti dinukil dalam riwayatnya Thabarani dan Thabari. Demikian
pula dalam riwayatnya al-Waqidi dalam al-Maghazi 3/890-891. Sirah
Nabawiyah oleh Ibu Ishaq dan Ibnu Hisyam.
23
. Seperti dicantumkan dalam kitab Fathul Majid 1/169 oleh Syaikh
Abdurahman bin Hasan alu-Syaikh.
24
. Ibid.
19
kota Makah dan Thaif, dan orang Quraisy dahulu
25
begitu mengagungkannya".
Untuk mengetahui seberapa besar kedudukan
Uzza ini dalam hati kaum musyrikin ialah ucapan
Abu Sufyan pada perang Uhud kepada kaum
muslimin, "Kami mempunyai Uzza (terhormat) dan
tidak ada kehormatan bagi kalian". Maka Rasulallah
shalallahu 'alaihi wa sallam membalasnya,
"Katakanlah wahai para sahabat, 'Allah adalah
penjaga kami sedang kalian tidak mempunyai
26
penjaga".
Seperti dinukil dalam beberapa riwayat, bahwa
tatkala Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam
berhasil menaklukan kota Makah maka beliau
27
mengutus Khalid bin Walid untuk menebang
pohon kurma yang di letakan patung Uzza padanya,
dikisahkan bahwa berhala tersebut diikat dengan
tiga ikatan, (karena mempunyai tiga cabang) maka
Khalid bin Walid memutus semuanya, lalu
merobohkan bangunan yang dibangun
28
disampingnya" .
25
. Tafsir Thabari 11/27/59.
26
. Haditsnya bisa dilihat dalam riwayat Bukhari no: 4043. Dari sahabat
Bara' bin Azib radhiyallahu 'anhu.
27
. Beliau adalah sahabat mulia yang bernama Khalid bin Walid bin
Mughirah al-Makhzumi al-Quraiys. radhiyallahu 'anhu. Rasulallah
shalallahu 'alaihi wa sallam menjulukinya sebagai pedang Allah.
Kunyahnya ialah Abu Sulaiman. Lihat biografinya dalam kitab Siyar
A'lamu Nubala 1/366 no: 78.
28
. HR Nasa'i dalam kitab al-Kubra, seperti dinukil dalam kitab Tuhfatul
Asyraf 4/235, dengan sanad hasan.
20
Jadi, nama Uzza ini pada asalnya adalah nama
sebuah pohon yang mempunyai tiga cabang, dimana
kaum musyrikin biasa menyembahnya.
29
. Bisa dilihat keterangannya dalam kitab Muruju Dzahab 2/236-237
oleh Mas'udi.
21
A. Penjelasannya Imam Ibnu Qutaibah dalam bukunya al-
30
Ma'arif , "Keyakinan Majusi banyak dianut di bani
Tamim, diantara pentolannya ialah Zararah bin Adas
at-Tamimi dan anaknya Hajib bin Zararah, juga al-Aqra'
bin Habis, pada mulanya beliau adalah seorang Majusi,
begitu pula Abul Aswab kakek Waki bin Hasan, dirinya
adalah seorang yang beraliran Majusi".
B. Keterangannya Imam Alusi, "Dan aliran yang
menyembah api (dari kalangan orang Arab), mereka
berkelompok menjadi beberap golongan. Pada awal
mulanya keyakinan tersebut datang dari Persia dan
31
Majusi".
C. Penjelasannya Imam Ibnu Qayim, "Diantara makar dan
tipu daya setan, yaitu tipu daya yang dilakukan kepada
para penyembah api, hingga dijadikan oleh para
32
pelakunya sebagai tuhan yang disembah".
30
. Hal: 339.
31
. Bulughul Arib 2/233 oleh al-Alusi.
32
. Ighatsatul Lahfan 2/647 oleh Ibnu Qayim.
22
menggunakan tongkat besar untuk memadamkan api tersebut,
sembari berkata, 'Selama-lamanya, setiap angin adalah unsur benda
dari Allah yang maha tinggi, jadikan api ini padam'. Maka seketika
33
api tersebut padam seakan-akan belum ada sebelumnya.
Dalam sumber riwayat lain, diceritakan bahwa sifat api tersebut,
ialah menghukumi para manusia, dengan melahap orang yang
dhalim dan membiarkan orang yang terdhalimi. Api tersebut
dijadikan sebagai hakim pada masa seorang raja Yaman bersama
34
kaumnya Humair.
Biarpun api tersebut telah padam, namun, masih saja membekas
dalam benak sebagian orang Arab, dimana masih tersisa dikabilah
Tamim bersama orang-orang yang berada disekitarnya, di Bahrain
dan juga Oman, yang masih menyembah api, dan diantara bukti
yang menguatkan hal tersebut, bagaimana mereka masih
mengagungkan api ialah, api yang dijadikan sebagai ritual sumpah,
dimana mereka bersumpah dengan api dan debu, bersumpah
dengan api untuk minta turun hujan dan menghentikan hujan reda,
serta api yang ditakuti, dan api-api lain yang masih mereka
agungkan, yang semua itu memberi bukti atau mengisyaratkan
kepada kita adanya peribadatan semacam ini dimuka bumi yang
35
dilakukan oleh orang Arab semasa Jahiliah.
33
. Riwayatnya bisa dilihat dalam Muruju Dzahab 1/67 oleh Mas'udi.
Sirah Nabawiyah 1/41 oleh Ibnu Hiysam.
34
. Sirah Nabawiyah 1/41 oleh Ibnu Hisyam.
35
. Syirku Jahili hal: 110 oleh Ahmad Yahya asy-Syami.
23
syafaat, dimana mereka tinggal disisinya, beritikaf dan menyembelih
penyembelihan.
Kubur mempunyai kedudukan istimewa dikalangan orang
Jahiliah, itu mereka lakukan jika kuburan tersebut adalah kubur
pemimpin atau kepala sukunya, atau kubur orang yang mereka
anggap sholeh ditengah-tengah mereka, dimana engkau akan dapati
bagaimana mereka membikin kubah diatasnya, dan menjaga orang
yang datang dan sedang ketakutan bila mendekat pada kubur
tersebut. Barangkali diantara bukti nyata yang paling jelas dalam
masalah ini ialah:
36
. Muruju Dzahab 2/162 Mas'udi.
24
kaumnya yang singgah kekuburan Hatim Tha'i, maka Abu Bakar
37
menyeru penghuni kubur, 'Wahai Abu Ja'ad kami tinggal disini".
37
. Ibid 2/162-163. Riwayat ini tidak saya jumpai melainkan dalam
riwayat Mas'udi. Dan beliau bukan termasuk yang dianggap ketika
sendirian. Taruhlah benar riwayat ini tentunya sebagai bukti adanya
sebagian orang Arab yang terjerumus kedalam penyembahan kubur.
Sebab kita tidak bisa menyandarkan dengan riwayat ini akan ke
autentikan kisahnya.
38
. Tafsir Abu Su'ud 5/112.
39
. Mufashal fii Tarikh Arab 6/48 oleh Jawad Ali.
25
memahatnya dengan keyakinan sedang memuliakan orang sholeh
tersebut. Maka perbuatan tersebut termasuk menyembah kubur.
40
. Dia adalah Zaid al-Khalil bin Muhalhal bin Zaid ath-Tha'i. Datang
kepada Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam pada tahun sembilan.
setelah masuk Islam diberi nama oleh Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam
nama Zaid al-Khair. Sebagaimana dinukil oleh al-Hafidh Ibnu Hajar dari
Ibnu Mas'ud dari Nabi shalallahu 'alaihi sallam, beliau bertanya, "Siapa
namamu? Dia menjawab, "Zaid al-Khalil". Nabi mengatakan, "Justru
namamu sekarang Zaid Khair". Seperti tercantum dalam kitab Bukhari
dan Muslim dalam pembagian Rasul antara orang yang dibaiki agar
masuk Islam. Adapun meninggal para ulama berbeda pendapat ada yang
mengatakan meninggal pada zamannya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam
setelah pulang dari hadapan beliau. Ada pula yang mengatakan
meninggal pada awal-awal kekhalifahannya Abu Bakar. Ada yang
menyebutkan pada awal kekhalifahan Umar. Lihat biografinya dalam
kitab al-Ishabah 1/572-573 oleh Ibnu Hajar.
41
. al-Aghani 16/47 oleh Abul Faraj al-Ashfahani. al-Ishabah 1/555 no
terjemah: 2941 oleh Ibnu Hajar.
42
. Fathul Buldan hal: 89 oleh al-Baladzi.
26
melindungi benteng al-Musyaqar di negeri
43
Bahrain .
3. Dinukil pula dalam sebuah riwayat bahwa sebagian
kabilah, semisal Iyad yang ngalap berkah dengan
44
seekor onta betina.
43
. Lihat penjelasannya dalam kitab Lisanul Arab 6/150 oleh Ibnu
Mandhur.
44
. al-Aghani 15/93 oleh Abul Faraj al-Ashfahani
27
Ideologi Kafir Quraisy
] Indonesia – Indonesian –[ إندونييس
2014 - 1435
عبادة األصنام واألوثان واألنصاب
واتلماثيل المؤلهة من دون اهلل
« باللغة اإلندونيسية »
2014 - 1435
Ideologi Kafir Quraisy
Segala puji hanya bagi Allah, kami memujiNya, memohon
pertolongan dan ampunan kepadaNya, kami berlindung kepada
Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan
kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang
dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka
tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang berhak diibadahi
dengan benar kecuali Allah semata, yang tidak ada sekutu bagiNya.
Dan aku juga bersaksi bahwasannya Nabi Muhammad adalah hamba
dan RasulNya. Amma Ba'du:
Keyakinan Paganisme Dengan Menyembah Patung, Berhala Dan
Arca Yang Dipertuhankan
Sebelum masuk pada inti pembahasan, apa yang disembah dan
siapa saja yang menyembahnya, maka layak sekali kita mengetahui
terlebih dahulu maknanya secara lafad serta apa yang dimaksud.
Pepatah Arab mengatakan, 'Hukum sesuatu cabang dari gambaran
yang bagus'.
Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan batasan
makna-makna yang kita maksud disub judul diatas.
Adapun kata al-Anshaab (berhala) dan at-Tamatsil (patung)
kedua lafal ini mempunyai makna yang umum. Seperti dikatakan
oleh para ulama, "Definisi al-Anshaab (berhala) yaitu sesuatu yang
terbuat dari batu yang diletakan di tanah Haram atau diluar tanah
1
Haram kemudian mereka berthawaf disekitarnya".
Definisi inilah yang dipilih oleh Ibnu Kalbi, dalam penjelasannya
beliau mengatakan, "Sebagian orang Arab ada yang tidak mampu
untuk membuat patung, tidak pula membikin rumah, makanya
1
. Lihat keterangannya dalam kitab al-Ashnam hal: 33 oleh Ibnu Kalbi.
Tajul Arus hal: 485-487 oleh Zabidi. Lisanul Arab 14/155-156 oleh Ibnu
Mandhur.
3
mereka meletakan sebongkah batu yang dianggap unik di depan
Haram atau diluar Haram, lalu mereka thawaf mengelilinginya
seperti ketika mereka thawaf di sekitar Ka'bah. Batu yang disembah
2
seperti inilah yang dinamakan dengan al-Anshaab (berhala)".
Dan orang Arab biasa melakukan thawaf disekitarnya,
sebagaimana mereka juga menyembelih sembelihan disampingnya
lalu darahnya digunakan untuk melumuri berhala tersebut. Seperti
yang Allah singgung didalam firmanNya:
ُ َ َ َ َ َ َ ُ ُّ َ َ َ ُ َ َ
: ﴾ [ المائدة٣ س ُموا ب ِٱألزل ِم ذل ِكم ف ِسق
ِ ب َوأن تستق
ِ ﴿ وما ذبِح َع ٱنلص
]٣
2
. al-Ashnam hal: 33 oleh Ibnu Kalbi.
3
. Tafsir Ibnu Katsir 2/11.
4
4 5
Ayat maupun hadits Nabi shalallahu 'alahi wa sallam yang
merinci penjelasan masalah ini atau yang semakna dengannya
sangatlah banyak.
Dari sini kita bisa mengetahui, bahwa secara umum yang
dimaksud dengan Nushub ialah batu yang biasa dijadikan sebagai
tempat beritikaf dan menyembelih disampingnya oleh kaum
musyrikin
Adapun makna Tamatsil yang dalam bentuk pluralnya Timtsal.
Dijelaskan oleh pakar bahasa Ibnu Mandhur, "Yang dimaksud
dengan Timtsal ialah gambar, yaitu sebuah nama bagi sesuatu yang
dibikin dengan cara menyerupai salah satu dari ciptaan Allah ta'ala.
Asal katanya terambil dari kata memisalkan sesuatu dengan sesuatu
jika engkau membikinnya dalam bentuk replika. Menggambarkan
dalam rupa yang mirip sehingga seakan-akan engkau melihat dalam
6
bentuk aslinya. Seperti yang Allah ta'ala jelaskan dalam firmanNya
secara gamblang, Allah berfirman:
ُ َ َ َ َ ِيل َو
َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ ُ
اب َوق ُدور َّراس َِيت
ِ جفان كٱلو
ِ ﴿ َيع َملون ُلۥ َما يَشا ُء مِن مح ِريب وتمث
] ١٣ : ﴾ [ سبأ١٣
4
. Seperti firman Allah ta'ala:
5
. Seperti haditsnya Abu Dzar sebagaimana diriwayatkan oleh al-
Hakim dalam Mustadraknya dengan sanad yang shahih no: 4956.
Dengan redaksi, "sabda Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam, "
6
. Lisanul Arab 13/24 oleh Ibnu Mandhur. lihat pula
keterangannya dalam kitab al-Ashnam hal: 33 oleh Ibnu Kalbi.
5
Imam Ibnu Katsir menjelaskan, "Yang dimaksud Tamatsil didalam
7 8 9
ayat ini ialah patung". Ayat dan hadits-hadits yang berkaitan
dengan masalah ini sangatlah banyak, yang semuanya menunjukan
pada makna ini.
7
. Tafsir Ibnu Katsir 3/528.
8
. Semisal firman Allah ta'ala:
9
. Seperti hadits
10
. Tafsir Thabari 7/144. an-Nihayah 5/151 oleh Ibnu Atsir. Lisanul
Arab 15/214 oleh Ibnu Mandhur.
6
setidaknya menjadi tujuh pendapat yang saling
11
kontadiksi.
Yang bila diperhatikan, maka akan sangat sulit sekali untuk bisa
menguatkan salah satu dari pendapat-pendapat tersebut walaupun
dikembalikan kepada al-Qur'an dan Sunah maupun kepada cara
penggunaan kalimat dalam buku-buku induk bahasa.
Akan tetapi, barangkali yang lebih kuat -wallahu 'alam- bahwa
dua kata ini jika disebutkan secara sendirian mencakup yang lain dan
bila disatukan memiliki pengertian masing-masing. Dan sisi
perbedaannya ketika digabungkan pun dari segi cara
mengungkapkannya saja.
Bagaimanapun perbedaan mencolok yang dijumpai dari shanam,
watsan, nashab, dan tamtsil dalam bentuk dan rupanya, namun,
tujuan utama dari para pengagung berhala sama yaitu
menyembahnya dengan berbagai macam ritual serta caranya.
Ideologi paganisme ini telah banyak menyebar secara luas
dikalangan penduduk Jahiliah. Dan para ulama telah berupaya
secara lebih dan punya perhatian khusus didalam menjelaskan sisi
kebatilan ideologi paganisme ini. Barangkali tulisan yang paling
bagus yang membahas masalah ini ialah karangan Ibnu Ishaq dalam
kitab sirahnya, namun, sayangnya buku ini tidak luas
pembahasaannya, karena penulis lebih menitik beratkan pada sirah
perjalanan junjungan besar nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa
sallam.
Lalu setelah itu datang seorang ulama yang bernama Ibnu Kalbi
yang menulis sebuah kitab yang sangat luas dalam pembahasan ini,
11
. Lihat keterangannya dalam beberapa referensi berikut kitab
al-Ashnam karya Ibnu Kalbi. Mufradat karya al-Ashfahani.
Khazanatul Adab karya Khatib Baghdadi. Raudhul Unuf karya
Suhaili. an-Nihayah karya Ibnu Atsir. Lisanul Arab karya Ibnu
Mandhur. Qamus Muhith karya Fairuz Abadi. Tajul Arus karya
Zabidi. al-Mufasahal fii Tarikhil Arab karya D. Jawad Ali.
7
berjudul al-Ashnam. Penulis banyak menyoroti tuhan-tuhan yang
dipertuhankan oleh kaum musyrikin yang berada dimuka bumi, lebih
spesifiknya yang tidak berakal.
Selanjutnya pada zaman ini, ada sebuah kitab yang ditulis oleh
ulama kotemporer, yang menjelaskan masalah ini secara luas, yang
secara garis besar isinya menyempurnakan perkara-perkara penting
yang ditinggalkan oleh Ibnu Kalbi.
Dan barangkali diantara buku ulama kotemporer yang paling
bagus dalam masalah ini ialah kitab al-Mufashal fii Tarikhil Arab
Qabla Islam yang ditulis oleh Syaikh Jawad Ali. Dimana isinya begitu
luas yang tidak dijumpai dalam buku-buku sebelumnya, dengan
menukil dari semua buku-buku induk bahasa maupun buku induk
sejarah yang menjelaskan kondisi dan kepribadian orang Arab,
sungguh buku yang bagus dan sempurna yang sangat patut untuk
dikonsumsi.
8
ُ َ َّ َ َ َ َ َّ ُ ُ َ َ َ َ
] ٢٠-١٩ : ﴾ [ انلجم٢٠ اثلَة ٱألخ َرى
ِ ومنوة ٱثل١٩ ت َوٱل ُع َّزى
َ ٱلل ﴿ أفرءيتم
12
. Lihat keterangannya dalam kitab al-Ashnam hal: 16-17 oleh Ibnu
Kalbi.
9
menyaingi kesakralan Ka'bah. Ketika ingin menyembelih
dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah mereka
membawanya kesana dan melakukan ritual disamping
berhala tersebut, mereka namakan dengan al-Ghabghab.
Setelah selesai daging maka sembelihannya dibagi-bagikan
kepada siapapun yang turut hadir dalam acara tersebut.
Begitu mulianya hingga orang Quraiys punya perhatian
13
khusus pada ketiga berhala tadi dalam pengagungan.
13
. al-Ashnam hal:18-23 oleh Ibnu Kalbi.
10
perempuan Allah)?". (QS an-Najm: 19-20). Berhala ini
masing-masing dimiliki oleh suku Hudzail, Khaza'ah,
Quraisy, bahkan oleh seluruh orang Arab yang
14
mengagungkannya.
4. Suwa'. Letaknya berada di Rahath di daerah Yanbu'. Telah
lewat keteranganya secara rinci, bahwa yang pertama kali
memboyong berhala ini lalu disebar ke seluruh pelosok
Arab ialah Amr bin Luhai, adapun sebagai juru kuncinya
ialah Bani Lihyan.
5. Wadd. Berhala ini diempu oleh kabilah Kalbi dan al-Jandal.
6. Yaghuts. Berhala ini banyak dimiliki oleh kabilah Mudzhij
dan penduduk Harasy.
7. Ya'uuq. Dimiliki oleh kabilah Khaiwan. Letaknya disebuah
pedesaan yang bernama Khaiwan tepatnya diantara Shan'a
dan Makah, jaraknya kalau dari Shan'a perjalanan dua
malam.
8. Nasar. Dimiliki oleh kabilah Humari. Mereka meletakannya
disebuah negeri yang bernama Balkha'.
Dari nama-nama berhala diatas tadi, kita mendapati ada
beberapa nama berhala yang disembah oleh kaumnya nabi
Nuh 'alaihi sallam lalu diadopsi oleh orang Arab pada masa
Jahiliah. Dan tentang bagaimana bisa sampai disana dan
disembah maka telah kami jelaskan secara gamblang pada
pembasahan yang terdahulu.
9. Isaf dan Nailah. Dua berhala yang diempu oleh suku
Quraiys.
Dikisahkan dalam beberapa sumber tentang awal mula
terbentuknya dua berhala ini, dahulu ada dua orang yang
sedang melakukan thawaf di Ka'bah, lalu keduanya berniat
melakukan perbuatan tidak senonoh disekitar Ka'bah,
maka Allah mengutuknya menjadi sebuah batu, selanjutnya
14
. Ibid.
11
orang-orang meletakan didalam Ka'bah. Beberapa waktu
kemudian patung tersebut dikeluarkan lalu diletakkan di
Shafa dan Marwa dengan menghadap ke kiblat, tujuannya
agar manusia bisa mengambil pelajaran darinya dan supaya
tidak melakukan hal yang sama. Manusia pun banyak yang
mengambil pelajaran darinya, tatkala waktu berjalan lama,
dan banyak patung yang disembah, maka fungsi keduanya
berubah dari batu untuk mengingatkan manusia menjadi
sesembahan yang disembah, sama seperti berhala lain
15
yang disembah.
Seperti telah lewat penjelasannya, bahwa yang
menggagas pertama kali supaya kedua patung tersebut di
ibadhi ialah Amr bin Luhai, dialah yang mengajak orang-
orang untuk menyembahnya.
Lalu setelah dia meninggal estafetnya diteruskan oleh
Qushai bin Kilab yang memboyong dua patung tersebut
16
dari tempat asalnya lalu dipindah didekat air zam-zam ,
kemudian menjadikannya sebagai tempat untuk
menyembelih sembelihan.
Dari sanalah manusia akan memulai thawafnya, dimulai
dari Isaf kemudian diakhiri dengan Nailah, kemudian
setelah itu mereka mencukur rambut disekitarnya,
memberikan sesajian dari nadzar mereka, menyembelih
untuk dipersembahkan pada keduanya disebuah tempat
17
yang mereka namakan dengan Hathim.
Namun, keabsahan riwayat tersebut ada yang
menyanggahnya, dijelaskan bahwa Isaf dan Nailah adalah
dua patung yang sudah ada semenjak dahulu kala didalam
15
. Lihat keterangannya dalam kitab Akhbar Makah 1/88 oleh al-Azraqi.
16
. Ibid.
17
. Ibid. al-Ashnam hal: 29 oleh Ibnu Kalbi.
12
Ka'bah, dan keduanya sudah lama disembah. Tidak benar
riwayat yang menyatakan bahwa Isaf ingin berbuat zina
dengan Nailah atau ingin berbuat mesum disekitar al-
18
Haram , karena menyelisihi riwayatnya Aisyah yang
shahih, sebagaimana telah lewat keterangannya.
Seorang ulama bernama al-Azhar mensifati dua patung
dengan pernyataanya, "Kedua patung tadi dikenakan
pakaian, jika pakaiannya telah usang maka mereka segera
menggantinya dengan yang baru. Adapun bagi wanita yang
sedang haid atau nifas maka dilarang keras untuk
19
menyentuh kedua patung tersebut hingga dirinya suci".
18
. Akhbar Makah 1/88 oleh al-Azraqi.
19
. Ibid.
20
. Lihat keterangannya dalam kitab al-Kamil fii Tarikh 2/2 oleh Ibnu
Atsir.
13
patah, maka orang-orang Quraiys membuatkan kembali
21
dari emas murni.
Disebutkan dalam beberapa sumber bahwa orang
pertama yang meletakan disekitar Ka'bah adalah seseorang
yang bernama Khuzaimah. Namun, ada pendapat yang
mengatakan, bahwa Amr bin Luhai lah yang mengusung
semua patung-patung tersebut. Dia memboyong dari kota
Balqa' atau kota Hayit ke tanah Jazirah Arab. Lalu
menaruhnya didekat sebuah sumur yang berada diperut
Ka'bah, selanjutnya ia mengajak manusia untuk
menyembahnya.
Diantara ritualnya, apabila ada seseorang diantara
mereka yang sehabis bepergian maka dia langsung
mengerjakan thawaf di sekitar Ka'bah, lalu mencukur
22
rambut disampingnya.
Mereka biasa mengundi nasib disamping berhala
tersebut dengan anak panah, dengan cara memasukan
dalam sebuah gelas lalu dikocok untuk menentukan
hasilnya, guna mengetahui mana yang baik maupun yang
buruk dalam perkara ghaib.
Penghormatan yang begitu besar terhadap Hubal secara
khusus diberikan oleh orang Quraiys, dalam rangka untuk
mendekatkan diri dan ngalap berkah, serta mencari syafaat
dan agar doanya cepat dikabulkan.
21
. Seperti dijelaskan oleh Ibnu Kalbi dalam kitabnya al-Ashnam hal: 28.
Dan Ibnu Qayim dalam kitabnya Ighatsatul Lahfan 2/629.
22
. Akhbar Makah 1/117 oleh al-Azraqi
14
jelai, mengkremasi dengan air susu, serta menyembelih
sembelihan dan menggantungkan telor burung onta
23
dilehernya.
Seperti dijelaskan oleh Ibnu Kalbi dalam nukilannya,
beliau mengatakan, "Bentuknya dari batu api yang diukir,
seperti mahkota. Letaknya berada di Tabalah, sebuah
negeri antara kota Makah dan Yaman, yang bila ditempuh
perjalanannya, sejauh perjalanan tujuh hari tujuh malam
bila dimulai dari Makah. Diantara juru kuncinya adalah Bani
Umamah dari Kabilah Bahilah bin A'shir.
Berhala tersebut begitu dimuliakan oleh kabilah
Khats'am, Bajilah, Azda Surah, serta orang-orang
24
pedalaman Arab dari suku Hawazin.
23
. Akhbar Makah 1/124 oleh al-Azraqi.
24
. al-Ashnam hal: 35 oleh Ibnu Kalbi.
15
orang Arab bahwa setiap kabilah, bahkan setiap rumah, pasti
memiliki sebuah patung khusus yang mereka sembah. Sampai
dikisahkan, jika mereka akan bepergian maka hal terakhir yang
dilakukan ialah mengusap berhalanya sebelum naik hewan
tunggangan, lalu baru berangkat, begitu pula ketika mereka datang
dari bepergian maka pertama kali yang dilakukan ialah mendatangi
25
berhala lalu mengusapnya, setelah itu baru masuk ke rumah.
Hal ini didukung dengan sebuah hadits shahih yang dikeluarkan
oleh Imam Bukhari, Bahwa tatkala Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam
berhasil menaklukan kota Makah, maka dijumpai disekitar Ka'bah
ada sekitar tiga ratus enam puluh patung, maka beliau mendorong
patung tersebut dengan tongkatnya seraya membaca firman Allah
tabaraka wa ta'ala:
"Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah
lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti
lenyap". (QS al-Israa': 81).
25
. Lihat keterangannya dalam kitab Sirah Nabawiyah 1/83 oleh Ibnu
Hisyam. al-Ashnam hal: 33 oleh Ibnu Kalbi.
26
. HR Bukhari no: 2478. Muslim no: 1781.
16
Yang dimaksud dengan rumah ibadah disini yaitu tempat khusus
yang mereka buat untuk meletakan berhala atau patung yang biasa
mereka sembah, dimana tenaga dan pikiran kaum musyrikin sering
kali digunakan untuk melayani tempat tersebut, mengadakan
berbagai macam ritual ibadah, semisal thawaf, itikaf, menyembelih,
27
bernadzar, dan ibadah lainnya disekitarnya.
Pelayan dan juru kunci yang biasa menerima tamu serta
mengantarkannya masuk, mempunyai kedudukan dan kehormatan
dimata orang serta nilai kebanggaan tersendiri. Masyarakat biasa
memberi dan mengasih hadiah-hadiah yang bagus lagi mahal.
Maka tidak perlu diragukan lagi, bila memberikan berbagai
macam ritual ibadah kepada pagoda-pagoda semacam ini, baik yang
ada patung atau berhala didalamnya ataupun hanya sekedar
pagodanya saja -sebagaimana terbukti adanya pagoda yang mereka
agungkan- maka itu semua masuk dalam kesyirikan kepada Allah
azza wa jalla. Karena pelakunya telah memalingkan ibadah kepada
selain Allah ta'ala, oleh sebab itu, Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam
menamakan sebagian pagoda ini dengan thagut.
Berikut saya ambilkan contoh pagoda-pagoda (dalam istilah
mereka sama dengan ka'bah) yang disembah semasa Jahiliah:
27
. Lihat keterangannya dalam kitab Ighatsatul Lahfan 2/634 oleh Ibnu
Qayim.
28
. al-Ashnam hal:44 oleh Ibnu Kalbi.
17
daerah yang berada diantara negeri Kufah dan Bashrah,
menurut pendapat yang kuat". Namun, tidak berapa
kemudian beliau menjumpai sisi kekeliruannya, maka
beliau segera merevisi dan mengatakan, "Namun, saya
mendengarnya kalau tempat ini bukanlah sebuah rumah
29
ibadah, namun hanya rumah biasa yang dimuliakan".
Maksudnya hanya sekedar istana yang berada di al-Hairah
dan al-Abalah, yang kabilah Iyad biasa mengerjakan ibadah
30
haji kesana.
03. al-Qalis. Gereja yang dibangun oleh Abrahah al-Asyram di
Yaman -persisnya dikota Shan'a- dengan menggunakan
bahan bangunannya dari batu pualam dan kayu.
Dikisahnya, ketika pembangunannya selesai, dia langsung
mengirim surat kepada Raja Habsyah, dengan mengatakan,
"Sesungguhnya saya telah membangun sebuah gereja
untukmu, yang belum pernah ada sebelumnya, dan saya
bertekad akan menjadikan semua orang Arab pindah untuk
31
mengerjakan ibadah haji ke tempat ini".
Walaupun gereja yang dibuat untuk menyaingi Ka'bah
ini, tidak terlalu dikenal oleh orang Arab -secara khusus
yang tinggal diwilayah utara-, namun, bagi sebagian orang
Arab yang tinggal di Yaman -yang termasuk wilayah
selatan- ada yang menerima rencana tadi, oleh sebab
itulah saya cantumkan disini.
29
. Ibid.
30
. Seperti yang dijelaskan oleh D. Yahya Ahmad asy-Syami dalam
kitabnya Syirkul Jahili hal: 186.
31
. al-Ashnam hal: 46-47 oleh Ibnu Kalbi.
18
04. Rudhaa'a atau Rudhaa. Pagoda bagi Kabilah Rabi'ah bin
Ka'ab dari suku Tamim. Merupakan tempat yang begitu
32
diagungkan oleh sebagian orang Arab.
05. Ra'aam. Pagoda bagi Kabilah Humair di negeri Yaman.
Mereka biasa menyembelih onta dan mempersembahkan
padanya. Adapun penamaan dengan nama ini, barangkali
diambil dari nama Raam bagi anak perempuannya. Mereka
mendatangi, untuk mencari rahmat, ngalap berkah dan
33
syafaat darinya.
06. Dzul Khulashah. Rumah yang digunakan untuk melakukan
ritual kesyirikan, menurut sebagian ulama, walaupun ada
yang berpendapat kalau itu nama sebuah patung. Diantara
ulama yang condong pada pendapat ini ialah Ibnu Kalbi.
Pagoda ini miliknya Kabilah Daus, Khats'am, Bajilah, serta
sekutu-sekutu mereka, berada di Tabalah sebelah utara
Makah sekitar perjalanan tujuh malam. Namun, dikuatkan
oleh al-Azraqi, kalau tempat tersebut adalah sebuah
pagoda yang diusung untuk dijadikan sebagai Ka'bah
Yaman. Dan pendapat ini didukung oleh Yaqut al-Hamawi
34
penulis kitab Mu'jamul Buldan.
07. Pagoda Rabah atau Syams. Yang dijadikan sebagai tempat
untuk menaruh barang atau uang temuan, ketika ada orang
yang menemukan maka mereka mewakafkan untuk tempat
ini. Tempat ini biasa didatang oleh pengagungnya tatkala
matahari condong akan tenggelam atau tatkala sedang
32
. Ibid.
33
. Sirah Nabawiyah 1/87 oleh Ibnu Hisyam. al-Ashnam hal: 11-12 oleh
Ibnu Kalbi.
34
. Lihat keterangannya dalam kitab Sirah Nabawiyah 1/86 oleh Ibnu
Hisyam. al-Ashnam hal: 34 oleh Ibnu Kalbi. Akhbar Makah 1/375 oleh
Azraqi. Mujamul Buldan 3/453-458 oleh Yaqut Hamawi.
19
tergelincir. Mereka mengerjakan ibadah haji dalam
keadaan berpuasa, mengerjakan sholat dan mencari
syafaat padanya. Sebagai juru kuncinya adalah suku Aus
35
dari kabilah Tamim.
08. Bass. Pagodanya suku Ghatfan. Dibangun oleh Dhalim bin
As'ad ketika terinspirasi dengan orang Quraiys yang
mempunyai Ka'bah dan melakukan thawaf disekitarnya,
sa'i antara Shawa dan Marwa. Diapun bercita-cita ingin
membangun yang semisal dengannya, lalu dia pun
mengambil batu dari Shawa dan Marwa, selanjutnya
dibawa pulang kekampungnya, setelah itu dia membangun
rumah seukuran Ka'bah, dan meletakan dua batu tadi
sembari berkata, 'Ini adalah Shofa dan Marwa', lalu mereka
menjadikan sebagai tempat untuk mengerjakan ibadah
36
haji.
09. Sa'idah. Ada yang mengatakan tempatnya berada di Uhud.
Dahulu orang Arab Jahiliah biasa melaksanakan ibadah haji
37
ketempat tersebut.
10. Pagoda Uzza. Para ulama mengatakan, 'Sebagian orang
Arab melaksanakan ibadah haji ketempat ini, berthawaf
mengelilinginya, menyembelih sembelihan untuknya, dan
mengkhususkan nadzar serta mensedakahkan harta benda
untuknya. Itu semua dilakukan dalam rangka
mengagungkan rumah tersebut.
11. Pagoda Latta. Dimana kabilah Tsaqif menganggap sebagai
kiblatnya. Ini diproklamakirkan tatkala melihat Abrahah
ingin menggancurkan Ka'bah.
35
. Thabaqat Kubra 1/77-78 oleh Ibnu Sa'ad. al-Mufashal fii Tarikh Arab
qabla Islam 6/275 oleh Jawad Ali.
36
. Qamus Muhith 2/201 oleh Fairuz Abadi.
37
. Ibid.
20
Itulah beberapa tempat peribadatan kaum musyrikin yang telah
kami kumpulkan dalam pembahasan ini secara sempurna.
Sehingga dengan itu kita mampu menyimpulkan, bahwa pokok
kesyirikan dalam peribadatan berada pada keinginan pelakukanya
untuk bisa mendekatkan diri kepada Allah azza wa jalla dengan cara
menyembah tempat-tempat tadi, itu semua dilakukan karena
analogi rusak yang menyamakan Allah dengan makhluk (dalam hal
ini seperti seorang raja).
Dimana orang-orang yang menyekutukan Allah, dengan
pemikirannya yang rusak, menganggap kalau seorang raja didunia
saja tidak mungkin seseorang bisa sampai kepadanya melainkan
harus melalui para pembantu, dan orang-orang terdekatnya, yang
akan menyampaikan kepada raja tersebut keinginan dan
kebutuhannya. Orang yang telah melakukan hal itu maka dianggap
telah melakukan mukadimah agar bisa dikabulkan keinginannya.
Kuam musyrikin mengira kalau Allah ta'ala sama seperti seorang
raja didunia. Jelas, ini merupakan persangkaan yang sangat buruk
kepada Allah, analogi yang paling rusak dimuka bumi ini,
sebagaimana akan kami ulas secara rinci pada bab keempat dalam
kitab ini insya Allah. Tatkala kita paparkan kesyirikan yang terjadi
pada umat ini, bersama sesembahan-sesembahannya. Dan
kerancuan pemikiran kaum musyrikin pada zaman kita, dimana kita
akan terkejut, ternyata pernyataan kaum musyrikin dahulu mereka
boyong pada zaman ini, terlebih para pengagung kubur pada umat
ini.
38
. Seperti dalam kisah thagut yang bernama 'Amyaanas. Dimana para
pengagungnya banyak yang memalingkan ibadah kepada berhala ini.
Sebagaimana kisahnya diabadikan oleh Allah didalam al-Qur'an.
39
. Lihat semisal dalam kitab Tarikh Thabari 2/172. al-Kamil 2/2 Ibnu
Atsir.
22
dilakukan dalam bentuk hadiah dan sedekah, atau mereka
lakukan untuk membayar nadzarnya. Bahkan bagi orang
Arab yang tinggal diwilayah selatan mempunyai undang-
undang khusus bagi para saudagar yaitu diharuskan
mengeluarkan sepuluh persen dari hasil keuntungan
40
perdagangannya, yang halal.
40
. Lihat keterangannya dalam kitab al-Mujaz fii Tarikh Arab hal: 56.
41
. al-Mufashal fii Tarikh Arab Qabla Islam 6/223-285 oleh Jawad Ali.
23
Ideologi Mereka
Bila kita amati ritual ibadah yang dilakukan oleh kaum musyrikin
untuk patung atau berhalanya maka kita akan mendapati beberapa
sifat, diantaranya:
A. Sangat Sederhana.
42
. al-Ashnam hal: 6 oleh Ibnu Kalbi.
25
Bahkan, dikisahkan jika seseorang ingin bepergian maka dia akan
membawa empat batu, dipilih yang bagus lalu dijadikan sebagai
tuhan, ajaibnya, ketika memasak yang tiga dijadikan sebagai tungku,
ketika berangkat mereka tinggalkan, dan jika singgah disuatu tempat
maka mereka melakukan hal yang sama.
Mereka biasa menyembelih onta atau binatang lain disisinya,
dan mendekatkan diri dengan memberi sesajen padanya, adapun
dorongan emosi kenapa mereka melakukan hal tersebut padahal
saat itu mereka sedang bepergian, karena ingin meniru apa yang
dilakukan oleh orang yang berada disekitar Ka'bah, demikian pula
43
karena kerinduan yang begitu dalam meluap akan tanah Haram".
43
. al-Ashnam hal: 33 oleh Ibnu Kalbi.
44
. Beliau adalah Abu Raja Imran bin Milhan al-Atharidi, al-Bashari. Tidak
bertemu dengan nabi, masuk Islam setelah penaklukan kota Makah.
Dinyatakan Tsiqah oleh Ibnu Ma'in. Meninggal pada tahun 117 H. Lihat
biografinya dalam kitab al-Khulashah hal: 296 oleh al-Khazraji.
26
Apabila kami tidak menjumpai batu maka kami membuatnya dari
tanah, lalu kami datangkan seekor kambing dan memerahkan susu
45
untuknya, setelah itu kami thawaf mengelilinginya".
Dalam waktu lain Beliau mengkisahkan, "Kami juga pernah
menyembah tanah, yang kami bentuk lalu kami peraskan susu onta,
kemudian kami menyembahnya. Ketika kami melihat ada batu putih
yang sangat bagus maka kami segera mengambil dan
menyembahnya beberapa waktu lama, dan ketika bosan maka kami
46
mencampakannya".
47
Lihat kisah lainnya, Abu Utsman an-Nahdi mengkisahkan,
"Dahulu ketika Jahiliah kami biasa menyembah batu. Suatu ketika
kami mendengar ada salah seorang yang menyeru lantang, 'Wahai
teman-teman, sesungguhnya Tuhan kalian telah hilang, ayo segera
cari'.
Kami pun menyebar untuk mencari tuhan kami yang hilang ke
setiap tempat. Manakala kami sedang sibuk mencarinya, tiba-tiba
ada suara lantang menyeru, 'Saya telah menemukan tuhan kalian,
atau yang semisal dengannya'. Dia adalah sebuah batu. Setelah itu
48
kami menyembelih onta untuknya".
45
. Ighatsatul Lahfan 2/635 oleh Ibnu Qayim.
46
. Ibid.
47
. Beliau adalah Abu Utsman, Abdurahman bin Mil bin Amr bin Adi an-
Nahdi. Masuk Islam namun tidak melihat Nabi shalallahu 'alaihi wa
sallam. Dinyatakan tsiqah oleh Ibnu Madini dan Abu Hatim serta Nasa'i.
Salah satu keutamaannya, dirinya senantiasa menghidupkan malam
dengan sholat dan berpuasa pada siang hari. Melakukan ibadah haji dan
umrah sebanyak enam puluh kali. Meninggal pada tahun 95 H. Lihat
biografinya dalam kitab al-Khulashah hal: 235 oleh al-Khazraji.
48
. Ighatsatul Lahfan 2/635 oleh Ibnu Qayim.
27
49
Adapula kisah yang lain, dikisahkan dari Amr bin A'basah , "Saya
adalah salah seorang diantara yang menyembah batu. Suatu ketika
kami bepergian dan singgah pada suatu tempat, tapi, kami lupa
membawa tuhan. Lalu salah seorang diantara kami ada yang
mencari tuhan, kemudian datang dengan membawa empat batu,
yang tiga digunakan sebagai tungku masak, lalu dipilih yang paling
bagus sebagai tuhan, lalu disembah.
Kemudian jika kami menjumpai ada batu yang lebih bagus lagi
sebelum pergi maka kami mengambilnya dan meninggalkan tuhan
50
pertama yang barusan kami sembah".
49
. Beliau adalah Amr bin Abasah as-Sulami Abu Najih, sahabat masyhur.
Masuk Islam di Makah lalu berhijrah ke Madinah. Ada yang mengatakan
dirinya termasuk orang-orang pertama yang masuk Islam. Lihat
biografinya dalam kitab al-Khulashah hal: 291 oleh al-Khazraji.
50
. Ighatsatul Lahfan 2/635 oleh Ibnu Qayim.
28
dengan situasi dan hawa nafsunya, sambil melihat pada maslahat,
tekanan dan kebutuhan. Tidak ada pada kaum Jahiliah syiar aqidah
yang kuat, tidak pula ketulusan niat, apalagi memikirkan penampilan
dan unsur tuhannya.
Ideologi mereka hanya sekedar dibangun diatas taklid buta,
memegang kuat pada adat istiadat serta mencukupkan diri
mengikuti apa yang dikerjakan oleh nenek moyangnya. Mereka tidak
perduli dengan orang yang mencela tuhannya, memaki atau
memukulnya. Seperti dalam kisahnya al-Qais bersama patungnya.
Demikian pula sikap tak ambil peduli ketika mereka harus memakan
tuhannya, seperti dalam kisahnya Bani Hanifah. Terlebih jika
berhalanya terbuat dari kurma, atau kismis, ketika mereka lapar
maka dimakannya. Begitu juga mereka tidak perduli jika harus
mengambil sesuatu milik tuhannya, semisal susu yang khusus
diperuntukkan baginya, seperti yang dilakukan oleh Malik bin
Haritsah al-Ajdari yang suatu hari pernah mencuri susu yang
dikhususkan bagi tuhannya Wadd.
Berikut kami ketengahkan kepada sidang pembaca sebagian
kisah-kisah yang kami singgung diatas, seperti diantaranya:
29
Ibnu Kalbi mengomentari kisah diatas dengan mengatakan,
"Dirinya lalu tidak pernah lagi mengundi nasib di sisinya hingga Allah
mendatangkan agama Islam. Dialah orang pertama yang melanggar
51
undian nasib disamping tuhannya".
51
. al-Ashnam hal: 47 oleh Ibnu Kalbi.
52
. al-Ashnam hal: 47 oleh Ibnu Kalbi.
30
berusaha mencarinya, dia hanya menemukan bekas darahnya tidak
jauh dari tempat tuhannya.
Itulah yang menyebabkan dirinya enggan lagi menyembah
berhala tersebut, dan berlepas diri dari setiap orang yang
menyembah berhala Sa'ad, sembari berkata:
53
. Ibid.
54
. Keterangannya bisa dilihat dalam Atsar Baqiyah an Qurunil Khaliyah
hal: 210 oleh al-Bairuni.
31
Kejadian-kejadian dalam kisah diatas memberi satu kesimpulan
bahwa ideologi mereka tidak lah terlalu kuat menancap dalam hati
kaum Jahiliah. Tapi, mereka hidup dalam ideologi yang rapuh lagi
lemah, mengikuti hawa nafsu, cepat berubah, lalu melemah bahkan
bisa hilang ketika ditimpa sesuatu yang tidak menyenangkan yang
tidak bisa mereka tolak.
Itulah orang Arab dimasa Jahiliah yang banyak mengikuti hawa
nafsu ketika menyembah sesembahan-sesembahan tadi. Dan Allah
azza wa jalla secara tegas mengingkari setiap orang yang menjadikan
hawa nafsunya sebagai tuhanya. Seperti Allah ta'ala singgung
didalam firmanNya:
ً َ ُ ُ َ َ َ َ َ ُ َ َ ُ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ
٤٣ : ﴾ [ الفرقان٤٣ نت تكون َعليهِ َوك ِيل ﴿ أرءيت م ِن ٱَّتذ إِلههۥ هوىه أفأ
]
َ ََ َ َ َ ُ َّ ُ َّ َ َ َ ُ َ َ ُ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ
ٱهلل َع عِلم َوخ َت َم َع َسمعِهِۦ َوقلبِهِۦ ﴿ أفرءيت م ِن ٱَّتذ إِلههۥ هوىه وأضله
َ
] ٢٣ : ﴾ [ الاثية٢٣ َصه ِۦ غِش َوة َ َ ََ ََ َ َ
ِ وجعل َع ب
32
Dalam sebuah keterangannya, sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu
'anhmu menjelaskan, "Itulah orang kafir. Menjadikan agamanya
55
tanpa petunjuk dan hujah dari Allah azza wa jalla".
Hal senada juga ditegaskan oleh Imam Qatadah, beliau
mengatakan, "Itulah orang kafir. Tidak ada hawa nafsu yang
diinginkan melainkan mereka melakukannya tanpa merasa takut
56
sedikitpun kepada Allah ta'ala".
Imam Ibnu Katsir menjelaskan tafsir ayat diatas, "Firman Allah,
yang artinya: "Maka pernahkah kamu melihat orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya". Maksudnya, mereka
hanya menjadikan hawa nafsu sebagai barometernya, jika dianggap
baik maka dikerjakan, apabila dianggap buruk maka mereka
57
meninggalkannya".
55
. Tafsir Thabari 11/25/91.
56
. Ibid.
57
. Tafsir Ibnu Katsir 4/150.
33
menutup mata dengan adanya kisah dan kejadian yang seakan
kontradiktif dengan apa yang kami nukil diawal, yang menyimpulkan
bahwa aqidah mereka adalah aqidah yang rapuh lagi lemah.
Kejadian tersebut yaitu sikap mereka yang menunjukan betapa
teguhnya mereka memegang dan menjaga ideologinya. Fanatik buta
terhadap sesembahannya hingga rela mengorbankan jiwa raga,
harta dan keturunanya serta semua yang mereka miliki.
Itu bisa kita visualisasikan dalam penjelasan sikap pentolan-
pentolan mereka, seperti sikapnya Abu Sufyan sebelum masuk
Islam. Dirinya begitu keras dan memusuhi agama baru yang dibawa
oleh keponakannya. Demikian pula sikapnya Abu Lahab serta
pembesar-pembesar lainnya dari suku Quraisy, terhadap Islam dan
ajakan Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam kepada mereka. Bagaimana
kita menjelaskan masalah ini?
Bukankah mereka adalah kaum yang begitu fanatik terhadap
tuhan-tuhan yang disangkanya benar tersebut?
Tidakkah kita dengar sumpahnya Hamnah binti Abi Sufyan pada
anaknya Sa'ad bin Abi Waqash az-Zuhri ketika mendengar anaknya
masuk agama Islam, "Bukankah Allah telah menyuruhmu berbuat
baik pada orang tua. Demi Allah, saya tidak akan makan tidak pula
58
minum hingga mati atau dirimu kufur terhadap agama barumu?!
Bukankah mereka yang memerangi Rasulallah shalallahu 'alaihi
wa sallam sambil membawa berhala dan patungnya kemedan
perang?
Tidakkah kita dengar ucapan mereka yang mengatakan,
"Semoga Hubal menimpakan penyakit (pada kalian)". Dan
mengatakan, "Bersama kami Uzza sedangkan kalian tidak ada
kemuliaan".?
58
. HR Muslim no: 1748.
34
yang begitu fanatik terhadap berhalanya. begitu fanatik untuk bisa
tetap melestarikan adat budaya, kebiasaan nenek moyangnya,
fanatik yang sampai pada taraf taklid buta.
Itu dilakukan, dalam rangka membela kepentingannya,
mempertahankan kedudukan dan jabatannya, bagaimana tidak,
mereka adalah para pembesar dan tokoh-tokohnya, atau
diantaranya ada yang menjadi pelayan dan juru kunci tuhan-tuhan
tersebut, makanya mereka menganggap sebagai garda terdepan
untuk membela dan mempertahankan keyakinannya. Oleh karena
itu mereka mengingkari ajaran baru, seperti yang Allah rekam dalam
firmanNya:
َ َ َ َ َّ ُ ََ َ َ َّ ُ َ
: ﴾ [الزخرف٢٢ ﴿ بَل قالوا إِنا َو َجدنا َءابَا َءنا َع أ َّمة ِإَونا َع َءاث ِرهِم ُّمه َت ُدون
]٢٢
35
"Bahkan mereka berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-
bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-
orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka".
(QS az-Zukhruf: 22).
36