Professional Documents
Culture Documents
Migrasi Total Masuk Kabupaten/Kota Di Indonesia Tahun 2015: Tren Dan Determinan Oleh Alby Nur Muhammad, Prijono Tjiptoherijanto
Migrasi Total Masuk Kabupaten/Kota Di Indonesia Tahun 2015: Tren Dan Determinan Oleh Alby Nur Muhammad, Prijono Tjiptoherijanto
Migrasi Total Masuk Kabupaten/Kota Di Indonesia Tahun 2015: Tren Dan Determinan Oleh Alby Nur Muhammad, Prijono Tjiptoherijanto
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021
Oleh
Alby Nur Muhammad1, Prijono Tjiptoherijanto2
1,2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
Email: 1albynurmuhammad@gmail.com
Abstract
This study has thoroughly documented the relationship between the inward migration of male and female
migrants, both lifelong migrants, as well as recent migrants in (N=510 districst/cities) Indonesia in 2015,
and the economic, social, and environmental attractiveness of districts / cities. Using multiple double log
regression analysis, the results of the study show that inward-migration is explained collectively by district
/ city characteristics (R-Squared = 53.05%). Other results indicate that there is a significant positive
correlation between economic, social, and environment characteristics as well as a significant negative
correlation. Inward total migration is closely related to GDRP percapita, GRDP sector manufacturing,
GRDP sector services, and mean length of schooling. Likewise, the regression results show a strong and
positive significant of inward migration – index of democracy nexus. Meanwhile, the poverty rate, weather,
GRDP sector agriculture have a significantly negative relationship with inward-migration with a negative
correlation. The study presents several important results such follows: Rich industrial areal areas with
high amount of percapita GRDP are still attracting people to migrate in to pursue better economics, mature
democracy, environment and social status expectations.
Keywords: Inward migration , multiple double log regression, districst of Indonesia 2015
Abstrak
Penelitian ini mendokumentasikan hubungan migrasi masuk dari orang-orang yang melakukan proses
perpindahan penduduk laki-laki dan perempuan di Indonesia tahun 2015, baik migran seumur hidup, juga
migran risen yang berkaitan dengan daya tarik ekonomi, sosial, dan lingkungan (N=510 kabupaten/kota).
Menggunakan analisis regresi double log berganda, hasil kajian menunjukkan bahwa migrasi masuk
dijelaskan secara bersama-sama dijelaskan oleh karakteristik kabupaten/kota (R-Squared =53,05%). Hasil
analisis regresi double log berganda menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah migran total masuk terkait
dengan pertumbuhan positif signifikan dengan PDRB perkapita, PDRB lapangan usaha industry
pengolahan atas harga berlaku, dan PDRB lapangan usaha sektor jasa. Begitu juga, rata-rata lama sekolah
dan indeks demokrasi Indonesia berkorelasi erat dan positif signifikan dengan migrasi total masuk.
Sedangkan, angka kemiskinan, rata -rata suhu, berhubungan negatif signifikan dengan migrasi masuk
dengan arah korelasi negatif. Beberapa temuan penting penulis menunjukkan bahwa di mana kawasan
industri kaya dengan jumlah PDRB perkapita yang tinggi masih menarik orang untuk bermigrasi untuk
mengejar harapan ekonomi, lingkungan, jaminan demokrasi yang lebih baik dan status sosial yang lebih
baik.
Kata kunci: Migrasi Total Masuk, Analisis Regresi Double Log Berganda, kabupaten/kota tahun 2015
35
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021
migrasi yang perlu diketahui menurut harapan, seperti: (1) harapan untuk
(Tjiptoherijanto, 1986) yaitu: (1) migrasi memperoleh kesempatan peningkatan taraf
masuk (in migration), (2) migrasi keluar (out hidup di daerah tujuan, (2) harapan meraih
migration), (3) migrasi total (total jenjang pendidikan yang lebih baik, (3)
migration), (4) migrasi semasa hidup (life harapan menempati tempat tinggal di
time migration), yakni migrasi yang sewaktu lingkungan yang menyenangkan dengan
pencacahan bertempat tinggal di daerah yang segenap fasilitas-fasilitas umum, seperti
berbeda dengan tempat kelahiran, dan (5) sekolah, tempat-tempat peribadatan, fasilitas
migrasi parsial (partial migration) migrasi lainnya.
arus dua arah dari daerah asal dan tujuan. Sedangkan menurut (Rozy Munir,
BPS (2020) mendefinisikan migran 2000), harapan memperoleh taraf hidup lebih
sebagai warga negara yang melakukan baik, pekerjaan/pendapatan yang lebih baik,
perpindahan penduduk dari tempat tinggal peningkatan kualitas pendidikan, lingkungan
sebelumnya ke daerah baru dalam kurun baru yang lebih kondusif, contoh kisah
waktu lima tahun sebelum sensus/survei sukses migrasi kerabat, dll dapat
dengan melintasi provinsi / kabupaten / kota. menimbulkan daya tarik migrasi.
Berdasarkan keterangan informasi tempat Menurut (Siregar, 2017),
tinggal migran sebelumnya dan tempat pembangunan yang pesat di negara-negara
tinggal saat ini, terdapat (lima) kategori berkembang menjadi sebab terjadinya
penduduk yang melakukan perpindahan mobilitas penduduk dari desa ke kota dan
tempat tinggal, yaitu: (1) migran lokal kota, menguntungkan untuk pembangunan
(2) migran luar kota, (3) migran risen, (4) ekonomi. Migrasi internal dapat menarik dan
migran seumur hidup, dan (5) migran total. menjadi proses alamiah dimana surplus
Migran total termasuk migran seumur hidup tenaga kerja ditarik dari desa ke kota untuk
dan migran risen. kebutuhan tenaga kerja.
Di dalam sudut pandang Todaro Telah banyak dibahas oleh peneliti
(1969), pembangunan ekonomi di negara- mengenai hubungan migrasi terhadap
negara maju berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi, social dan lingkungan
pendistribusian sumberdaya, baik alam (Lihat misalnya Todaro, 1969, 1976;
maupun manusia melalui serangkaian Damanhuri & Findi, 2014; Dustman & Glitzt,
mekanisme pembangunan ekonomi, dari 2011; Pangaribuan dan Handayani, 2013;
sektor agraris ke pengolahan (manufaktur), Nurcahyanti, 2016)
dari perdesaan ke perkotaan (Todaro & Menarik untuk menelaah kembali
Smith, 2012). pustaka-pustaka yang telah ada terkait
Di sisi lain, Lee (1976) variabel-variabel yang berkaitan dengan
mengemukakan teori “push and pull”, yakni karakteristik ekonomi, sosial, dan lingkungan
kurang tumbuh perekonomian dan sedikit di dalam konteks migrasi (seperti terlihat di
tercipta peluang, lapangan pekerjaan yang kajian Todaro, 1969, 1976; Tjiptoherijanto,
kurang tersedia, dan motif-motif yang 2000; Damanhuri dan Findi, 2004; Guriev &
muncul akibat prefrensi individu (faktor yang Vakulenko, 2015; Morrison dan Park, 2011;
berasal dari dalam individu migran). Maryanti, 2010; Nurcahyanti dan Utomo,
Lainnya, menurut Siswono (2015), 2016; Kadir, 2015).
seseorang memilih migrasi karena beberapa
37
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021
38
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021
berdasarkan survey di 3 (tiga) negara maju antaranya: PDRB perkapita atas harga
seperti Inggris, Amerika dan Australia. berlaku (nominal), Share/Distribusi PDRB
Mereka menemukan hasil penelitian survey lapangan usaha industry pengolahan, PDRB
bahwa hanya sedikit pelaku pekerja migran lapangan usaha jasa, rata-rata angka lama
yang pindah hanya karena alasan upah dan sekolah, serta prosentase penduduk miskin
pekerjaan. Alih-alih dari motivasi Berdasarkan latar belakang dan telaah
peningkatan upah dan pendapatan, hampir pustaka, penelitian ini melibatkan beberapa
sebagian besar migran tidak merasa variabel penelitian dependen dan independen
mengalami kebaikan pendapatan atau utama yang menjadi perhatian di dalam
percaya bahwa prospek ke depan pekerjaan penelitian ini dengan konsep definisi dan
mereka lebih baik setelah melakukan sumber data perolehan.
migrasi. Ada motivasi lainnya, yang tidak Pertama, Migrasi Total Masuk
sekedar peningkatan upah dan pendapatan. menjadi variabel dependen di dalam
Di sisi lain, Upah dan Migrasi terikat dalam penelitian ini, bersumber dari SUPAS BPS
hubungan yang searah positif/signifikan 2015, yakni Jumlah penduduk (laki-laki +
(lihat Ramirez, 2013). perempuan) yang melakukan migrasi masuk
seumur hidup dan migrasi risen di
METODOLOGI kabupaten/kota (satuan jiwa).
Kedua, Produk Domestik Regional
Data yang digunakan dalam Bruto (PDRB) perkapita, atas dasar harga
penelitian ini merupakan data migrasi berlaku menjadi salah satu indikator penting
Kabupaten/Kota dari perhitungan BPS di dalam pengukuran kondisi perekonomi
berdasarkan Survei Antar Sensus Penduduk suatu wilayah pada kurun periode tertentu
2015 (SUPAS 2015), data ekonomi, sosial (BPS, 2020). PDRB per kapita atas dasar
dan kependudukan yang diperoleh dari BPS harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per
dan instansi pemerintah lainnya. Data kepala atau per satu orang penduduk.
migrasi yang dipergunakan ialah data migrasi Ketiga, rata-rata lama sekolah ini
total masuk pada 510 kabupaten/kota di merupakan pendekatan untuk mengukur
Indonesia, yaitu jumlahan total dari migrasi dimensi sosial pendidikan di suatu kabupaten
seumur hidup dan migrasi risen sesuai konsep kota. Angka ini juga biasa dipakai sebagai
dan definisi SUPAS 2015. salah satu indikator penyusun Indeks
Secara khusus, variabel yang Pembangunan Manusia, untuk memperoleh
digunakan untuk variable dependent pada gambaran yang lebih relevan dalam
penelitian ini adalah angka migrasi total pendidikan. BPS (2020) mendefinisikan
masuk kabupaten kota, yakni jumlah total lamanya sekolah (dalam tahun) yang
penduduk laki-laki dan perempuan yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada
melakukan perpindahan (migrasi) baik umur tertentu di masa mendatang.
migrasi seumur hidup maupun migrasi risen. Keempat, Menurut (BPS, 2020)
Selain variabel penjelas utama, kategori penduduk miskin di dalam
penelitian menggunakan beberapa variabel persentase mencerminkan penduduk yang
independen berupa karakteristik ekonomi memiliki rata-rata pengeluaran konsumsi per
dan sosial wilayah kabupaten/kota. individu setiap bulan di bawah garis
Karakteristik/variabel wilayah tersebut, di kemiskinan (2100 kkal per kapita per hari).
39
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021
40
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021
42
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021
elastisitas yang >1, yang berarti perubahan estimasi Ordinary Least Square (OLS). Dari
suhu rata-rata diikuti dengan jumlah migran tabel 4.2dan rumus formula model regresi
total masuk pada jumlah yang lebih besar. berganda double log (4.1) menyajikan model
Dengan melihat koefisien empiris regresi double log, dengan formula,
deterministik (R Square), Model regresi sbb:
double log berganda di tabel 1 juga
menunjukkan bahwa fenomena migrasi total 𝐥𝐨𝐠𝐦𝐭𝐨𝐭 = 11,772 + 0,229𝐥𝐧𝐩𝐝𝐫𝐛𝐩𝐤 + 0,026𝐬𝐡𝐚𝐫𝐞𝐩𝐝𝐫𝐛𝐢𝐧𝐝 −
0,334𝐥𝐧𝐦𝐢𝐬𝐤𝐢𝐧 + 1,146𝐥𝐧𝐫𝐥𝐬 + 1,156𝐥𝐧𝐢𝐝𝐢 − 𝟑, 𝟒𝟎𝟐𝐥𝐧𝐬𝐮𝐡𝐮 +
masuk dapat secara bersama-sama dijelaskan
oleh karakteristik kabupaten/kota (R-Square 0,097𝐥𝐧_𝐫𝐚𝐝+. . . +∈i (3)
44
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021
45
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021
Kedua, daya tarik daerah yang kaya pengamatan yang sama dengan banyaknya
atas potensi perindustrian tetap menjadi jumlah migran total masuk.
ukuran tumbuh atau atau tidaknya migrasi Ketiga, penelitian ini menunjukkan
masuk di suatu kabupaten kota. Implikasi bahwa faktor penarik migrasi di Indonesia
kebijakan yang dapat pemerintah lakukan ke tahun 2015 yang secara signifikan paling
depannya adalah menggenjot strategi elastis (koef regresi >1) adalah rata-rata lama
pembangunan berkelanjutan yang merata di sekolah sebagai indikator pembangunan
seluruh daerah, peningkatan supply factor di manusia (aspek sosial pendidikan), dan yang
bidang pendidikan dan kebijakan lebih penting lagi adalah indeks demokrasi di
berkelanjutan untuk meningkatkan kabupaten/kota.
partisipasi sekolah dan meningkatkan rata Ke depan menjadi penting, bahwa
rata lama sekolah. Serta memperhatikan dengan jaminan pemerintah untuk persamaan
keseimbangan lingkungan yang nyaman dan hak antara pendatang dan migran, jaminan
lestari masih manjadi daya tarik. bebas dari intimidasi, dan bebas dalam
Perlu upaya-upaya intensif agar labor partisipasi pemerintahan, menjadi penting
intensif di sektor industry tetap dapat untuk diperhatikan, supaya penduduk
menyerap lebih banyak tenaga kerja Indonesia lebih sejahtera. Dalam distribusi
produktif serta meningkatkan produktifitas dan komposisi penduduk yang lebih merata,
dan pertumbuhan ekonomi, juga serta mampu mengentaskan kemiskinan. Di
kesejahteraan dan kesempatan pendidikan sisi lain, menggenjot produktivitas industri
yang lebih tinggi, untuk mempersempit dan sektor jasa, membangun kualitas sumber
jurang ketimpangan, masih menjadi tugas daya manusia, dan mampu menjadi tolok
berat pemerintah di dalam proses pemerataan ukur peningkatan kesejahteraan penduduk
pembangunan berkelanjutan, dan jasmani dan rohani.
pengentasan kemiskinan. Agar, migrasi
penduduk tidak hanya berpusat di daerah KESIMPULAN
kaya akan potensi industri, dan tidak hanya di Secara umum, hasil penelitian ini
Pulau Jawa dan Sumatera. Sehingga, menunjukkan bahwa kajian migrasi yang
komposisi penduduk dapat dijaga dan komprehensif, mampu menghasilkan
pemerintah mampu meregulasi kebijakan beberapa temuan penting. Kajian yang tidak
migrasi total masuk dan mencegah efek hanya mempertimbangkan aspek ekonomis,
samping urban sprawl yang merusak sosial dan lingkungan, tetapi juga
lingkungan. mempertimbangkan alasan sosial dan
Bukan hanya pembangunan lingkungan, seperti iklim suhu rata-rata dan
berkelanjutan yang mampu mengubah desa indeks demokrasi yang berkualitas baik.
menjadi kota, dan mencegah berpindahnya Hasil estimasi model regresi double log
tenaga produktif ke kota, tetapi kebijakan di berganda menunjukkan bahwa seluruh
bidang migrasi juga perlu untuk pemerataan variable di dalam model mampu menjelaskan
komposisi penduduk dan tetap ramah peningkatan dan penurunan jumlah migran
lingkungan (eco friendly). total masuk ke suatu wilayah, dengan
Untuk penelitian mendatang, perlu mempertimbangkan karakteristik
ada studi lanjutan yang dapat memetakan kewilayahan ekonomi, sosial, dan
jumlah industri di kabupaten/kota pada tahun lingkungan dalam pendekatan terpadu
46
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021
47
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021
Lee, Everett. S. 1976. Teori Migrasi. Pusat Tjiptoherijanto, P. (1986) Materi Pokok
Penelitian Kependudukan Demografi, Universitas Terbuka,
UGM.Yogyakarta. Penerbit Karunia Jakarta, 1987.
Morrison, P. S., & Clark, W. A. (2011). Tjiptoherijanto, P. (2000). Mobilitas
Internal migration and employment: Penduduk dan Pembangunan
macro flows and micro motives. Ekonomi. Naskah No. 20, Juni-Juli
Environment and Planning A, 43(8), 2000. Population Mobility and
1948-1964. Economic Development. Manuscript.
No. 20, June-July 2000.
Pangaribuan, K. H., dan Handayani, H. R. Tjiptoherijanto, P. 2000. “Urbanisasi dan
(2013). Analisis pengaruh Perkembangan Perkotaan di
pendapatan, pendidikan, pekerjaan Indonesia”. www.geocities.com
daerah asal, jumlah tanggungan, dan Todaro, M. P. (1969). A model of labor
status perkawinan terhadap keputusan migration and urban unemployment
migrasi sirkuler ke Kota Semarang in less developed countries. The
(Disertasi Doktoral). FEB UNDIP. American economic review, 59(1),
Semarang 138-148.
Nurcahyanti, A. D., & Utomo, Y. P. (2019). Todaro, M. P (1998). Pembangunan
Analisis Pengaruh Kemiskinan, Upah Ekonomi di Dunia Ketiga, ed. 6
Minimum Regional, Jumlah (terjemahan). Jakarta: Penerbit
Penduduk dan Tingkat Partisipasi Erlangga.
Angkatan Kerja Terhadap Terjadinya
Migrasi (Studi Empiris Pada Kota Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2006).
Surakarta Tahun 2002-2016) Pembangunan Ekonomi, ed. 9
(Disertasi Doktoral, UMS). (terjemahan). Jakarta: Penerbit
Surakarta. Erlangga.
Munir, R. (2000). “Migrasi”, Dasar-dasar Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2012).
Demografi. edisi tahun 2000. Population growth and economic
Lembaga Penerbit FEUI. Jakarta development: causes, consequences,
Rother, S. (2009). Changed in migration? and controversies. Economic
Philippine return migrants and (un) development (11th ed). Boston:
democratic remittances. European Pearson Addision Wesley.
journal of East Asian studies, 8(2), Zulhilmi, M., & Maulana, H. (2018). Analisis
245-274. pola migrasi penduduk di dataran
Siswono, Eko. 2015. Demografi Yogyakarta: tinggi kabupaten Aceh Tengah
Ombak. provinsi Aceh (Dimensi Sosial,
Skeldon, R. (2002). Migration and poverty. Ekonomi, dan Infrastruktur). Jurnal
Asia Pacific Population Journal, Samudra Ekonomi dan Bisnis, 9(2),
17(4), 67-82. 104-115.
48