Migrasi Total Masuk Kabupaten/Kota Di Indonesia Tahun 2015: Tren Dan Determinan Oleh Alby Nur Muhammad, Prijono Tjiptoherijanto

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5

ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

MIGRASI TOTAL MASUK KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA TAHUN 2015:


TREN DAN DETERMINAN

Oleh
Alby Nur Muhammad1, Prijono Tjiptoherijanto2
1,2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
Email: 1albynurmuhammad@gmail.com

Abstract

This study has thoroughly documented the relationship between the inward migration of male and female
migrants, both lifelong migrants, as well as recent migrants in (N=510 districst/cities) Indonesia in 2015,
and the economic, social, and environmental attractiveness of districts / cities. Using multiple double log
regression analysis, the results of the study show that inward-migration is explained collectively by district
/ city characteristics (R-Squared = 53.05%). Other results indicate that there is a significant positive
correlation between economic, social, and environment characteristics as well as a significant negative
correlation. Inward total migration is closely related to GDRP percapita, GRDP sector manufacturing,
GRDP sector services, and mean length of schooling. Likewise, the regression results show a strong and
positive significant of inward migration – index of democracy nexus. Meanwhile, the poverty rate, weather,
GRDP sector agriculture have a significantly negative relationship with inward-migration with a negative
correlation. The study presents several important results such follows: Rich industrial areal areas with
high amount of percapita GRDP are still attracting people to migrate in to pursue better economics, mature
democracy, environment and social status expectations.

Keywords: Inward migration , multiple double log regression, districst of Indonesia 2015

Abstrak

Penelitian ini mendokumentasikan hubungan migrasi masuk dari orang-orang yang melakukan proses
perpindahan penduduk laki-laki dan perempuan di Indonesia tahun 2015, baik migran seumur hidup, juga
migran risen yang berkaitan dengan daya tarik ekonomi, sosial, dan lingkungan (N=510 kabupaten/kota).
Menggunakan analisis regresi double log berganda, hasil kajian menunjukkan bahwa migrasi masuk
dijelaskan secara bersama-sama dijelaskan oleh karakteristik kabupaten/kota (R-Squared =53,05%). Hasil
analisis regresi double log berganda menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah migran total masuk terkait
dengan pertumbuhan positif signifikan dengan PDRB perkapita, PDRB lapangan usaha industry
pengolahan atas harga berlaku, dan PDRB lapangan usaha sektor jasa. Begitu juga, rata-rata lama sekolah
dan indeks demokrasi Indonesia berkorelasi erat dan positif signifikan dengan migrasi total masuk.
Sedangkan, angka kemiskinan, rata -rata suhu, berhubungan negatif signifikan dengan migrasi masuk
dengan arah korelasi negatif. Beberapa temuan penting penulis menunjukkan bahwa di mana kawasan
industri kaya dengan jumlah PDRB perkapita yang tinggi masih menarik orang untuk bermigrasi untuk
mengejar harapan ekonomi, lingkungan, jaminan demokrasi yang lebih baik dan status sosial yang lebih
baik.

Kata kunci: Migrasi Total Masuk, Analisis Regresi Double Log Berganda, kabupaten/kota tahun 2015

35
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

PENDAHULUAN tertentu (Todaro, 1998; Tjiptoherijanto, 1999;


Tjiptoherijanto, 2000; dan BPS, 2015).
Migrasi (proses perpindahan Menurut (Tjiptoherijanto P, 1999) migrasi tidak
penduduk) masih menjadi permasalahan semata-mata dipandang sebagai fenomena
umum di banyak negara berkembang. kependudukan, namun lebih daripada itu,
Konsekuensi dorongan faktor-faktor migrasi dapat dipandang sebagai fenomena
multidimensi terhadap migrasi penduduk politik, sosial, budaya dan ekonomi.
telah menjadi perhatian para ahli, peneliti,
Mengamati diskursus para ahli dunia dan
dan cendekiawan selama 4 (empat) dasa
nasional, serta masih minimnya kajian
warsa terakhir.
mengenai pembangunan dan migrasi internal di
Sebagai salah satu negara Indonesia secara komprehensif, Penulis
berkembang yang baru-baru ini transisi ke mencoba menawarkan kajian alternatif yang
arah negara maju, Indonesia masih diharapkan berkontribusi dalam diskursus
menghadapi seluk beluk permasalahan literatur mengenai konteks migrasi dan faktor
migrasi penduduk ini. BPS (2020) mencatat ekonomi maupun nonekonomi dengan
sejak 1980 sampai dengan 2015 terlihat kerangka penelitian terkait pertanyaan
pola migrasi seumur hidup penduduk yang penelitian apakah ada hubungan migrasi
masih terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera. dengan dengan karakteristik ekonomi, sosial,
Terdapat 5 (lima) provinsi tujuan migrasi dan lingkungan kabupaten/kota di dalam
masuk terbesar, yakni Jawa Barat, DKI, konteks Indonesia terkini.
Banten, Lampung, dan Riau. Sedangkan
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
provinsi terbesar di Jawa (Jatim, Jateng, dan
penelitian mengenai keterkaitan migrasi dengan
Jabar) membukukan riwayat angka migrasi
karakteristik ekonomi, sosial, dan lingkungan
keluar terbanyak sejak 1980-2015.
kabupaten/kota di Indonesia di tahun 2015.
Migrasi sirkuler di Indonesia di dalam Namun, penulis membatasi menggunakan
kurun waktu empat dekade terakhir menarik konsep migrasi hanya dengan penggunaan data
untuk disimak perkembangannya. Selama
jumlah migran baik laki-laki maupun
rentang tahun 1971-2015, menurut data perempuan yang melakukan migrasi total
sensus penduduk (SP) dan survei antar masuk ke suatu kabupaten/kota selama tahun
penduduk (SUPAS) bahwa rata-rata jumlah 2015 mencakup 510 Kabupaten/Kota di
pelaku migrasi seumur hidup masuk, Indonesia. Konsep Migrasi pada penelitian ini
keluar, dan migrasi netto ada di angka merupakan konsep dan definisi migran total,
100.000 jiwa sampai 3.000.000 jiwa per yakni jumlah pelaku migrasi seumur hidup dan
periode. migrasi risen sesuai dengan hasil Survei
Beberapa peneliti dunia dan nasional Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015.
mengemukakan pandangan bahwa maka
pengaruh migrasi terhadap faktor-faktor
KAJIAN TEORITIS
ekonomi dan non ekonomi dari
Migrasi merupakan perpindahan
masing-masing migran bervariasi karena
penduduk dengan tujuan menetap dari suatu
migrasi itu sendiri merupakan proses yang
tempat ketempat lain melampaui batas
sangat selektif mempengaruhi setiap
politik/negara ataupun batas administratif/batas
individu dengan karakteristik ekonomi,
bagian dalam suatu negara. Ada beberapa jenis
sosial, pendidikan dan demografi
36
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

migrasi yang perlu diketahui menurut harapan, seperti: (1) harapan untuk
(Tjiptoherijanto, 1986) yaitu: (1) migrasi memperoleh kesempatan peningkatan taraf
masuk (in migration), (2) migrasi keluar (out hidup di daerah tujuan, (2) harapan meraih
migration), (3) migrasi total (total jenjang pendidikan yang lebih baik, (3)
migration), (4) migrasi semasa hidup (life harapan menempati tempat tinggal di
time migration), yakni migrasi yang sewaktu lingkungan yang menyenangkan dengan
pencacahan bertempat tinggal di daerah yang segenap fasilitas-fasilitas umum, seperti
berbeda dengan tempat kelahiran, dan (5) sekolah, tempat-tempat peribadatan, fasilitas
migrasi parsial (partial migration) migrasi lainnya.
arus dua arah dari daerah asal dan tujuan. Sedangkan menurut (Rozy Munir,
BPS (2020) mendefinisikan migran 2000), harapan memperoleh taraf hidup lebih
sebagai warga negara yang melakukan baik, pekerjaan/pendapatan yang lebih baik,
perpindahan penduduk dari tempat tinggal peningkatan kualitas pendidikan, lingkungan
sebelumnya ke daerah baru dalam kurun baru yang lebih kondusif, contoh kisah
waktu lima tahun sebelum sensus/survei sukses migrasi kerabat, dll dapat
dengan melintasi provinsi / kabupaten / kota. menimbulkan daya tarik migrasi.
Berdasarkan keterangan informasi tempat Menurut (Siregar, 2017),
tinggal migran sebelumnya dan tempat pembangunan yang pesat di negara-negara
tinggal saat ini, terdapat (lima) kategori berkembang menjadi sebab terjadinya
penduduk yang melakukan perpindahan mobilitas penduduk dari desa ke kota dan
tempat tinggal, yaitu: (1) migran lokal kota, menguntungkan untuk pembangunan
(2) migran luar kota, (3) migran risen, (4) ekonomi. Migrasi internal dapat menarik dan
migran seumur hidup, dan (5) migran total. menjadi proses alamiah dimana surplus
Migran total termasuk migran seumur hidup tenaga kerja ditarik dari desa ke kota untuk
dan migran risen. kebutuhan tenaga kerja.
Di dalam sudut pandang Todaro Telah banyak dibahas oleh peneliti
(1969), pembangunan ekonomi di negara- mengenai hubungan migrasi terhadap
negara maju berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi, social dan lingkungan
pendistribusian sumberdaya, baik alam (Lihat misalnya Todaro, 1969, 1976;
maupun manusia melalui serangkaian Damanhuri & Findi, 2014; Dustman & Glitzt,
mekanisme pembangunan ekonomi, dari 2011; Pangaribuan dan Handayani, 2013;
sektor agraris ke pengolahan (manufaktur), Nurcahyanti, 2016)
dari perdesaan ke perkotaan (Todaro & Menarik untuk menelaah kembali
Smith, 2012). pustaka-pustaka yang telah ada terkait
Di sisi lain, Lee (1976) variabel-variabel yang berkaitan dengan
mengemukakan teori “push and pull”, yakni karakteristik ekonomi, sosial, dan lingkungan
kurang tumbuh perekonomian dan sedikit di dalam konteks migrasi (seperti terlihat di
tercipta peluang, lapangan pekerjaan yang kajian Todaro, 1969, 1976; Tjiptoherijanto,
kurang tersedia, dan motif-motif yang 2000; Damanhuri dan Findi, 2004; Guriev &
muncul akibat prefrensi individu (faktor yang Vakulenko, 2015; Morrison dan Park, 2011;
berasal dari dalam individu migran). Maryanti, 2010; Nurcahyanti dan Utomo,
Lainnya, menurut Siswono (2015), 2016; Kadir, 2015).
seseorang memilih migrasi karena beberapa

37
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

Menurut (Todaro, 1969, 1976), (lihat Rother, 2009). Rother (2009)


variabel migrasi yang berkaitan dengan menyajikan temuan bahwa warga Philipina
karakteristik ekonomi dilihat dari PDRB memilih pulang dari perantauan ketika
perkapita yang merepresentasikan kualitas demokrasi dirasakan lebih baik
kesejahteraan wilayah (Todaro, 1969, 1976). dibandingkan dengan sebelum mereka
Ekonomi merupakan salah satu faktor yang beremigrasi,
pendorong, semakin tinggi kesejahteraan Menarik untuk mengkaji kembali
suatu wilayah akan menarik orang untuk pustaka mengenai hubungan migrasi dengan
masuk ke daerah tersebut, karena ada penentuan kebijakan pengupahan.
ekspektasi untuk mendapatkan kesejahteraan Tampaknya perdebatan mengenai hubungan
yang lebih baik. upah dengan migrasi tidak hanya terjadi di
Beberapa penelitian menunjukkan dalam konteks migrasi sirkuler di Indonesia
hubungan migrasi dengan aspek pendidikan (Lihat di Chatib, 2007; Maryanti, 2010; dan
(Dustman & Glitz, 2011; Pagaribuan dan Allo, 2016), tetapi perdebatan masih
Handayani, 2013). Dustmann & Glitz (2011) berlangsung juga antara di negara
berpendapat bahwa migran memandang berkembang maupun di negara-negara maju
keputusan migrasi sbg investasi pendidikan (Lihat Ramirez, 2013; dan Allo, 2016)
bagi mereka sendiri dan harapan mereka Di Indonesia, menurut Maryanti
tentang rencana migrasi di masa depan dapat (2010), UMR berbanding lurus dengan
mempengaruhi pencapaian pendidikan anak- migrasi, yakni apabila Upah Minimum
anak mereka. Provinsi/Kabupaten/Kota meningkat maka
Lalu bagaimana dengan potret akan terjadi peningkatan jumlah migrasi
urbanisasi atau migrasi sirkuler desa ke masuk ke wilayah tersebut. Begitu pula hasil
perkotaan di Indonesia? Ada temuan menarik penelitian Allo (2016) menunjukkan bahwa
dari jurnal Pangaribuan dan Handayani Variabel Rasio UMP memiliki dampak
(2013) bahwa di Semarang, secara umum signifikan dan positif terhadap migrasi. Di
faktor-faktor keputusan migrasi sirkuler dari satu sisi, menurut Darmawan dan Chatib
sebagian besar responden untuk (2007), hubungan korelasi negatif signifikan
mendapatkan uang (motif ekonomi) untuk atara Upah Minimum Provinsi (UMP) dan
biaya keluarga. Salahsatunya alasan migrasi.
pendidikan bagi anak anak, menjadi faktor Sedangkan peneliti-peneliti lainnya
yang mendorong mereka migrasi dari desa ke berargumen hubungannya berbanding
kota.. terbalik. Contoh yang berbalik, temuan di
Di dalam konteks kajian migrasi dan wilayah di Rusia, Inggris, Amerika, dan
kemiskinan, menurut Skeldon (2002) migrasi Australia. Menurut (Guriev and Vakulenko,
dapat menyebabkan dan disebabkan oleh 2015), hubungan antara migrasi keluar
kemiskinan. Kemiskinan dapat dientaskan dengan upah itu tidak kaku dan sangat
sebagaimana juga dapat diperburuk oleh fleksibel, tergantung apakah di daerah kaya
proses perpindahan penduduk. atau miskin. Di daerah kaya, pendapatan
Peneliti sebelumya yang membahas tinggi memperkecil arus migrasi tetapi di
bahwa migran kembali ke Philipina, karena wilayah miskin, penambahan upah dan
iklim demokrasi di negara tersebut lebih baik penghasilan malah memicu migrasi keluar.
dari kondisi sebelum mereka migrasi keluar Begitu pula, temuan (Morrison & Park, 2011)

38
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

berdasarkan survey di 3 (tiga) negara maju antaranya: PDRB perkapita atas harga
seperti Inggris, Amerika dan Australia. berlaku (nominal), Share/Distribusi PDRB
Mereka menemukan hasil penelitian survey lapangan usaha industry pengolahan, PDRB
bahwa hanya sedikit pelaku pekerja migran lapangan usaha jasa, rata-rata angka lama
yang pindah hanya karena alasan upah dan sekolah, serta prosentase penduduk miskin
pekerjaan. Alih-alih dari motivasi Berdasarkan latar belakang dan telaah
peningkatan upah dan pendapatan, hampir pustaka, penelitian ini melibatkan beberapa
sebagian besar migran tidak merasa variabel penelitian dependen dan independen
mengalami kebaikan pendapatan atau utama yang menjadi perhatian di dalam
percaya bahwa prospek ke depan pekerjaan penelitian ini dengan konsep definisi dan
mereka lebih baik setelah melakukan sumber data perolehan.
migrasi. Ada motivasi lainnya, yang tidak Pertama, Migrasi Total Masuk
sekedar peningkatan upah dan pendapatan. menjadi variabel dependen di dalam
Di sisi lain, Upah dan Migrasi terikat dalam penelitian ini, bersumber dari SUPAS BPS
hubungan yang searah positif/signifikan 2015, yakni Jumlah penduduk (laki-laki +
(lihat Ramirez, 2013). perempuan) yang melakukan migrasi masuk
seumur hidup dan migrasi risen di
METODOLOGI kabupaten/kota (satuan jiwa).
Kedua, Produk Domestik Regional
Data yang digunakan dalam Bruto (PDRB) perkapita, atas dasar harga
penelitian ini merupakan data migrasi berlaku menjadi salah satu indikator penting
Kabupaten/Kota dari perhitungan BPS di dalam pengukuran kondisi perekonomi
berdasarkan Survei Antar Sensus Penduduk suatu wilayah pada kurun periode tertentu
2015 (SUPAS 2015), data ekonomi, sosial (BPS, 2020). PDRB per kapita atas dasar
dan kependudukan yang diperoleh dari BPS harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per
dan instansi pemerintah lainnya. Data kepala atau per satu orang penduduk.
migrasi yang dipergunakan ialah data migrasi Ketiga, rata-rata lama sekolah ini
total masuk pada 510 kabupaten/kota di merupakan pendekatan untuk mengukur
Indonesia, yaitu jumlahan total dari migrasi dimensi sosial pendidikan di suatu kabupaten
seumur hidup dan migrasi risen sesuai konsep kota. Angka ini juga biasa dipakai sebagai
dan definisi SUPAS 2015. salah satu indikator penyusun Indeks
Secara khusus, variabel yang Pembangunan Manusia, untuk memperoleh
digunakan untuk variable dependent pada gambaran yang lebih relevan dalam
penelitian ini adalah angka migrasi total pendidikan. BPS (2020) mendefinisikan
masuk kabupaten kota, yakni jumlah total lamanya sekolah (dalam tahun) yang
penduduk laki-laki dan perempuan yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada
melakukan perpindahan (migrasi) baik umur tertentu di masa mendatang.
migrasi seumur hidup maupun migrasi risen. Keempat, Menurut (BPS, 2020)
Selain variabel penjelas utama, kategori penduduk miskin di dalam
penelitian menggunakan beberapa variabel persentase mencerminkan penduduk yang
independen berupa karakteristik ekonomi memiliki rata-rata pengeluaran konsumsi per
dan sosial wilayah kabupaten/kota. individu setiap bulan di bawah garis
Karakteristik/variabel wilayah tersebut, di kemiskinan (2100 kkal per kapita per hari).

39
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

Angka persentase penduduk yang berada di Xi merupakan sekumpulan karakteristik


garis kemiskinan merupakan proporsi ekonomi, sosial, dan lingkungan
penduduk miskin di suatu wilayah. kewilayahan kabupaten/kota (yaitu: PDRB
Persentase penduduk miskin yang tinggi Perkapita, Share/Distribusi PDRB lapangan
menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di usaha sektor industri ADHB,
suatu wilayah juga tinggi. Share/Distribusi PDRB lapangan usaha
Penelitian ini menggunakan sektor jasa ADHB, Rata Rata Lama Sekolah,
pendekatan analisis statistik deskriptif dan persentase penduduk miskin, Indeks
inferensia. Statistik deskriptif digunakan Demokrasi Indonesia, Suhu rata-rata, serta
untuk mendeskripsikan data, sedangkan beberapa variable kontrol, yaitu Upah,
analisis statistik inferensia dilakukan untuk dummy variable upah wilayah, PDRB
menganalisis data dan hasilnya diberlakukan lapangan usaha sektor pertanian, rata-rata
untuk mengambil kesimpulan pada tingkat pancaran cahaya di malam hari,
populasi. Salah satu jenis analisis inferensia
yang dilakukan dalam analisis data hasil ∈i merupakan galat model yang diasumsikan
penelitian ini adalah analisis regresi double berdistribusi normal dengan variansi
log (log-log) dengan satu variabel homogen (0, σ2 )
independen dengan beberapa variable
independen. Model empiris yang dipakai
dalam penelitian ini adalah salahsatu model ANALISIS DAN PEMBAHASAN
fungsional dari model regresi linier berganda,
yakni model regresi double log. Cara Penulis mengamati pola hubungan
merubah model regresi menjadi model sistematis karakteristik utama ekonomi,
regresi double-log, yaitu baik variabel sosial dan lingkungan terhadap migrasi total
dependen maupun variabel independen masuk (Gambar 1).
semuanya dirubah dalam bentuk logaritma
natural seperti di bawah ini yang disusun
dalam rumus model 1 di bawah ini.

𝑙𝑛𝑌 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑙𝑛𝑋1 + 𝛽2 𝑙𝑛𝑋2 + 𝛽3 𝑙𝑛𝑋3


+ 𝛽4 𝑙𝑛𝑋4 +𝛽5 𝑙𝑛𝑋5

+𝛽6 𝑙𝑛𝑋6 +𝛽7 𝑙𝑛𝑋7 + 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙2 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙+ ∈i (1)

Dengan memperlakukan kabupaten/


kota sebagai unit sample i, maka model
empiris di atas dapat diterangkan sebagai
berikut Y merupakan variable dependen, Sumber: Penulis mengolah dengan STATA
yakni angka jumlah migran total masuk
kabupaten/kota Gambar 1. Korelasi Migrasi Total Masuk
Tahun 2015

40
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

Beberapa karakteristik kewilayahan Tabel 1. Regresi Double Log Migrasi Total


aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan Masuk di Indonesia Tahun 2015
kabupaten/kota di secara sistematis terkait
dengan migrasi total masuk ke suatu daerah
di Indonesia tahun 2015. PDRB perkapita,
Share/Distribusi PDRB sektor lapangan
usaha Industri Pengolahan, Share/Distribusi
PDRB sektor lapangan usaha jasa
berkorelasi positif dengan migrasi total
masuk.

Begitu juga rata-rata lama sekolah,


dan indeks demokrasi juga berkorelasi positif
dengan migrasi total masuk. Sebaliknya,
persentase penduduk miskin (angka
kemiskinan) dan suhu rata-rata memiliki
korelasi negatif dengan migrasi total masuk
ke suatu daerah

Berikut adalah tabel 1 yang


memerinci hasil analisis regresi linier
berganda model berbentuk doubel log (log- Sumber: Penulis mengolah menggunakan STATA ver
log) dengan asumsi elastisitas konstan untuk 14.01
hubungan migrasi total masuk dengan
karakteristik ekonomi, social dan lingkungan Dengan melakukan uji parsial (uji
serta beberapa variable kontrolnya. statistik t), Tabel 1 menyajikan ukuran sejauh
mana masing-masing variabel independen
Model regresi double log ini utama (karakteristik ekonomi, sosial, dan
merupakan model yang sangat umum lingkungan) dan variable control
ditemukan dalam studi ekonomi menerangkan variasi variabel dependen
pembangunan, perencanaan pembangunan secara parsial. Tingkat kepercayaan yang
dan kebijakan. Tabel 4.2 juga memuat angka digunakan dalam penelitian ini sebesar 95%
(N=510) kab/kota beserta koefisien regresi atau tingkat signifikansi 5%. Variabel
(Koef) dan Standar Error (SE), Fhitung, independen signifikan mempengaruhi secara
Ukuran Deterministik (R-Square), serta statistik jika nilai probabilitas t hitung kurang
ukuran Breuch Pagan / Kreuch-Weisberg dari 0,05 (signifikan p value < 0,05) sehingga
(BPKW) untuk uji asumsi klasik OLS: hipotesis nol ditolak.
homoskedastisitas. Pertama, Tabel 1 menunjukkan
bahwa karakteristik ekonomi berkaitan erat
dengan jumlah migran total masuk, yang
dicerminkan oleh hubungan variable PDRB
perkapita dengan jumlah migran total masuk,
juga hubungan variable share PDRB industri
dengan jumlah migran total masuk. Variable
41
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

PDRB perkapita, mencerminkan hubungan total masuk di kabupaten/kota, dengan


erat positif signifikan (p value < 0,05) dengan asumsi variable independen lainnya dianggap
migrasi total masuk (Koef=0,229; tetap (ceteris paribus).
SE=0,081). Begitu juga variabel share PDRB Kedua, Tabel 1 juga menunjukkan
industri (Koef=0,026, SE=0,004), berkaitan bahwa karakteristik sosial berkaitan
erat dan positif dengan migrasi total masuk. signifikan dengan jumlah migran total
Pada hasil analisis regresi linier masuk, yang dicerminkan berturut-turut oleh
berganda di tabel 1, PDRB pengeluaran variable rata-rata lama sekolah (koef: 1,146,
perkapita berkaitan erat dengan jumlah SE=0,199), prosen penduduk miskin (koef=-
penduduk yang melakukan perpindahan 0,334, SE=0,087), dan indeks demokrasi
migrasi total masuk di suatu kabupaten kota Indonesia (koef=1,156, SE=0,484). Lebih
dengan koefisien regresi 0,229. Artinya, lanjut dapat dijelaskan, apabila rata-rata lama
setiap pertumbuhan 1% PDRB perkapita atas sekolah tumbuh 1 (satu) persen, maka angka
harga berlaku (nominal), berkaitan erat migrasi total masuk kabupaten/kota akan
dengan pertumbuhan 0,229% pelaku migrasi tumbuh sebesar 1,146%. Artinya, semakin
total masuk di kabupaten/kota, dengan meningkat rata-rata lama sekolah maka
asumsi variable independen lainnya dianggap migrasi total masuk ke kabupaten/kota di
tetap (ceteris paribus). Indonesia selama 2015 akan juga tumbuh di
Angka ini dapat menjadi indikasi Indonesia dengan asumsi ceteris parebus.
awal, bahwa suatu daerah itu semakin kaya, Rata-rata lama sekolah ini merupakan
akan mendorong daya tarik seseorang akan pendekatan untuk mengukur dimensi sosial
masuk dan menetap di kabupaten/kota pendidikan di suatu kabupaten kota, biasa
tersebut, terlebih bila didukung karakteristik- dipakai juga sebagai salah satu indikator
karakteristik lainnya pembangunan daerah, penyusun Indeks Pembangunan Manusia.
misal prosentase angka kemiskinan rendah, Di sisi lain, Angka kemiskinan di
dan share PDRB sektor industri. Share PDRB kabupaten/kota berkaitan erat secara negatif
industri berkaitan erat positif dengan jumlah dengan migrasi total masuk kabupaten kota
migran total masuk dengan koefisien regresi dengan koefisien regresi (-0,334). Setiap
= 0,026. Artinya, setiap pertumbuhan 1% pertumbuhan angka kemiskinan sebesar 1
share_PDRB sektor industri, berkaitan erat (satu) persen maka migran total masuk
dengan pertumbuhan 0,026 % pelaku migrasi tumbuh negatif sebesar 0,334 persen.
total masuk di kabupaten/kota, dengan Sedangkan, setiap pertumbuhan 1 (satu)
asumsi variable independen lainnya dianggap persen angka satuan Indeks Demokrasi
tetap (ceteris paribus). Dengan kata lain, Indonesia (IDI) berkaitan erat dengan
share PDRB sektor industri, dapat menjadi pertumbuhan 1,156% migrasi total masuk.
daya tarik migran memasuki suatu wilayah Ketiga, tabel 1 menyuguhkan arah
kabupaten/kota. hubungan karakteristik lingkungan: suhu
Share PDRB Jasa juga menunjukkan rata-rata dengan migran total masuk (Koef=-
keterkaitan erat positif dengan jumlah total 3,402, SE=1,049). Intrepretasinya adalah,
migran masuk (koef=0,201, SE=0,009). setiap pertumbuhan 1 (satu) persen suhu rata
Artinya, setiap pertumbuhan 1% rata, setara dengan pertumbuhan negatif
share_PDRB sektor jasa, berkaitan erat 3,402 % jumlah migran total masuk.
dengan pertumbuhan 0,201 % pelaku migrasi Koefisien regresi ini juga menunjukkan

42
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

elastisitas yang >1, yang berarti perubahan estimasi Ordinary Least Square (OLS). Dari
suhu rata-rata diikuti dengan jumlah migran tabel 4.2dan rumus formula model regresi
total masuk pada jumlah yang lebih besar. berganda double log (4.1) menyajikan model
Dengan melihat koefisien empiris regresi double log, dengan formula,
deterministik (R Square), Model regresi sbb:
double log berganda di tabel 1 juga
menunjukkan bahwa fenomena migrasi total 𝐥𝐨𝐠𝐦𝐭𝐨𝐭 = 11,772 + 0,229𝐥𝐧𝐩𝐝𝐫𝐛𝐩𝐤 + 0,026𝐬𝐡𝐚𝐫𝐞𝐩𝐝𝐫𝐛𝐢𝐧𝐝 −
0,334𝐥𝐧𝐦𝐢𝐬𝐤𝐢𝐧 + 1,146𝐥𝐧𝐫𝐥𝐬 + 1,156𝐥𝐧𝐢𝐝𝐢 − 𝟑, 𝟒𝟎𝟐𝐥𝐧𝐬𝐮𝐡𝐮 +
masuk dapat secara bersama-sama dijelaskan
oleh karakteristik kabupaten/kota (R-Square 0,097𝐥𝐧_𝐫𝐚𝐝+. . . +∈i (3)

=53,05%). Dari hasil perhitungan analisis


regresi linier berganda diperoleh nilai R- Dengan melakukan uji parsial (uji
Square sebesar 0, 5305 atau 53,05 persen. statistik t), Tabel 1 dan formula (3)
Angka ini menunjukkan bahwa perubahan menyajikan ukuran sejauh mana masing-
yang terjadi terhadap jumlah migran total, masing variabel independen menerangkan
dapat diterangkan oleh variabel-variabel variasi variabel dependen secara parsial.
independen penelitian. Sedangkan 47,95 Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam
persen lagi, diterangkan oleh variabel lain penelitian ini sebesar 95% atau tingkat
yang tidak/belum dimasukkan ke dalam signifikansi 5%. Variabel independen
model. signifikan mempengaruhi secara statistik jika
Dengan demikian dapat dikatakan nilai probabilitas thitung kurang dari 0,05
bahwa model diatas adalah cocok/tepat di (signifikan p value < 0,05) sehingga hipotesis
dalam menjelaskan hubungan fenomena nol ditolak.
migrasi total masuk di suatu kabupaten/kota
untuk model persamaan regresi berganda Model Regresi Linier Berganda di
double log (2) di dalam penelitian ini, yakni: atas telah memenuhi persyaratan uji asumsi
klasik, yaitu tidak ada multikoliniertias,
𝐥𝐨𝐠𝐦𝐭𝐨𝐭 = β0 + β1 𝐥𝐧_𝐩𝐝𝐫𝐛𝐩𝐤+β2 𝐬𝐡𝐚𝐫𝐞_𝐩𝐝𝐫𝐛_𝐢𝐧𝐝 + homoskedastisitas, dan normalitas galat.
β3 𝐥𝐧_𝐦𝐢𝐬𝐤𝐢𝐧 + β4 𝐥𝐧_𝐫𝐥𝐬+β5 𝐥𝐧_𝐢𝐝𝐢 + Kajian ini berusaha
+β6 𝐥𝐧_𝐬𝐮𝐡𝐮+β7 𝐥𝐧_𝐫𝐚𝐝+. . . +∈i (2) mendokumentasikan hubungan migrasi
masuk dengan faktor-faktor yang terkait
Di mana: ekonomi, sosial, dan lingkungan di
logmtot = angka migrasi total masuk Indonesia, menggunakan data SUPAS terkini
(SUPAS 2015). Pemilihan konteks kajian ini
kabupaten/kota.
menjadi potret menyeluruh kondisi para
migran sirkuler di negara ini untuk
Di dalam hal ini, logmtot adalah
melakukan migrasi penduduk internal antar
ukuran pendekatan (proxy measurement)
kabupaten kota dengan tidak hanya
variabel dependen nya dengan cara melakuka
mempertimbangkan peluang ekonomi
transformasi nilai logaritma natural dari nilai
ekonomi yang lebih luas di kabupaten/kota
jumlah pelaku migrasi seumur hidup dan
tujuan, pendapatan perkapita penduduk yang
migrasi risen, baik laki-laki maupun
besar, juga mempertimbangkan kondisi
perempuan. Transformasi nilai ini penulis
sosial kemasyarakatan dan lingkungan, iklim
lakukan untuk memenuhi pemenuhan uji
yang mendukung pemukiman, pemusatan
asumsi klasik regresi dengan pendekatan
43
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

daerah-daerah pertumbuhan ekonomi, aspek diperburuk oleh proses perpindahan


pemerintahan yang lebih demokratis, juga penduduk. Di Indonesia, menurut kajian
taraf pendidikan dan angka kemiskinan yang penulis prosentase penduduk miskin
rendah. kabupaten/kota yang rendah menjadi daya
Studi ini didasarkan pada temuan tarik migran untuk mengunjungi daerah
studi kasus lain baik di negara maju maupun tersebut untuk alasan penghidupan yang lebih
berkembang di dalam konteks kajian migrasi baik.
dan faktor ekonomi dan sosial (Harris & Kajian mengenai pembangunan dan
Todaro, 1970; Todaro, 1969, 1976; Skeldon, migrasi telah banyak dibahas dalam pustaka
2002; Nurcahyanti dan Utomo, 2019 ), pembangunan dan migrasi, dan telah banyak
variabel migrasi yang berkaitan dengan yang membahas konteks dinamika
karakteristik ekonomi dilihat dari PDRB pembangunan ekonomi sebagai pendorong
perkapita non migas yang merepresentasikan dan daya tarik migrasi ke suatu
kesejahteraan wilayah (Harris & Todaro, negara/wilayah. Sedangkan, pengaruh
1970; Todaro, 1969, 1976). demokrasi dan migrasi masih sedikit
Ekonomi merupakan salah satu faktor pembahasan oleh peneliti. Kajian penulis
penarik migrasi. Semakin tinggi meyodorkan temuan orisinil, bahwa Indeks
kesejahteraan suatu wilayah akan menarik Demokrasi yang baik di suatu wilayah tujuan
orang untuk masuk ke daerah tersebut, karena menjadi daya tarik migran untuk selain
ada ekspektasi untuk mendapatkan mencari pendapatan lebih baik, juga jaminan
kesejahteraan yang lebih baik. partisipasi pembangunan dalam konteks
Temuan penting lainnya di aspek demokrasi (politik, kebebasan berpendapat,
ekonomi bahwa hasil penelitian ini dan lain-lain). Temuan di dalam kajian ini
memperkaya pustaka yang telah ada (lihat mendukung peneliti sebelumya yang
disertasi Delifia, 2012). Dalam konteks, membahas bahwa migran kembali ke
PDRB sektor industri berkaitan erat dengan Philipina, karena iklim demokrasi di negara
migrasi total masuk. Delifia dalam disertasi tersebut lebih baik dari kondisi sebelum
penelitian Delifia membuktikan di dalam mereka migrasi keluar (lihat Rother, 2009).
konteks migrasi masuk ke Provinsi Riau, Bila Rother (2009) menyajikan temuan
PDRB lapangan usaha sektor sektor industry bahwa warga Filipina memilih pulang dari
berkaitan erat dan negatif dengan migrasi perantauan ketika kualitas demokrasi
masuk. Sedangkan di penelitian ini, penulis dirasakan lebih baik dibandingkan dengan
menemukan di dalam konteks lebih luas antar sebelum mereka beremigrasi, temuan yang
kabupaten/kota di seluruh Indonesia di tahun sama dapat penulis sajikan di dalam kajian
2015, bahwa share PDRB industri atas harga makalah tesis magister ini.
berlaku berkaitan erat positif signifikan Temuan-temuan lain di dalam kajian
dengan migrasi total masuk. ini mampu memperkaya temuan bahwa yang
Hubungan kajian migrasi dan menjadi daya tarik bagi migran selain faktor
kemiskinan, telah banyak di bahas, seperti ekonomi, sosial, demokrasi, juga ada faktor
Skeldon (2002) yang berpendapat bahwa lingkungan, seperti suhu rata-rata. Meskipun
migrasi dapat menyebabkan dan disebabkan kajian-kajian pustaka negara berkembang
oleh kemiskinan. Kemiskinan dapat belum menyediakan rangkuman temuan
dientaskan sebagaimana juga dapat bahwa goncangan dan pengaruh iklim

44
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

berkaitan erat dengan migrasi (Lihat Ketiga, pendekatan analisis regresi


Kniveton, et.al 2009), temuan penulis linier berganda dengan estimasi OLS dan
menunjukkan bahwa semakin meningkat double log (log-log) mampu menjelaskan
suhu rata-rata di suatu wilayah tujuan elastisitas. Tetapi, ada variable utama
migrasi, menjadi tidak menarik hasrat pelaku penelitian yang berbentuk prosentase angka
migrasi yang mencari penghidupan yang kemiskinan, menjadi harus hati hati
lebih baik. intrepretasinya, sebagai dampak dari
Sebaliknya, ketika suhu rata-rata melogaritmakan angka yang berbentuk
turun ke arah iklim yang kondusif untuk prosentase. Penelitian ke depan, perlu
mencari nafkah, pengupahan yang baik, dan antisipasi penggunaan model regresi double
suhu rata-rata yang mendukung bercocok log (log-log) berganda supaya mencari
tanam, mampu menjadi daya tarik migran ukuran variable yang tidak berbentuk
untuk masuk ke suatu kab/kota. Namun, persentase lagi.
temuan ini masih bersifat sementara dan Keempat, variable suhu rata-rata
terlalu awal, perlu ada kajian ke depan mencerminkan angka elastisitas tertinggi (3,
melibatkan data panel iklim di Indonesia dan 364). Angka ini memberikan kelemahan
tahun kajian yang lebih lama untuk melihat yang dapat dijelaskan, karena data suhu rata-
hubungan iklim dan migrasi, dalam konteks rata yang diperoleh dari BMKG belum
negara berkembang. mencerminkan suhu rata-rata di 510
Penulis menyadari bahwa temuan kabupaten/kota melainkan angka 34 provinsi.
penelitian penulis memiliki beberapa Hal ini disebabkan karena, data suhu rata-rata
keterbatasan. Pertama, penelitian ini selama satu tahun di tahun 2015 hanya dapat
menggunakan desain penelitian cross section diperoleh dari hasil pengamatan di 183
1 (satu) tahun data, dan penulis harus berhati- stasiun pengamatan BMKG. Penelitian ke
hati mengenai kemungkinan keterkaitan depan untuk level kabupaten/kota, dapat
hubungan kausalitas sebab akibat. Angka mempertimbangkan model regresi berjenjang
estimasi model regresi linier berganda log- untuk melihat kemiripan suatu karakteristik
log, penulis anggap sebagai ukuran wilayah berdasarkan dataset kabupaten/kota
(relationship) dan elastisitas (elasticity). dan provinsi, di mana data suhu rata-rata
Kedua, ukuran migrasi masuk dengan sebagai data provinsi.
pendekatan angka migran seumur hidup laki Meskipun terdapat keterbatasan
laki dan perempuan serta angka migran risen penelitian, kajian ini memiliki beberapa
laki-laki dan perempuan kurang mendalam di kontribusi penting di dalam konteks pustaka
dalam memotret hubungan migrasi internal di migrasi dan determinan ekonomi, sosial, dan
kabupaten kota dengan karakteristik lingkungan di negara berkembang. Pertama,
ekonomi, social, dan lingkungan dengan kajian ini menekankan temuan aspek
study cross-section. Penelitian mendatang elastisitas tertinggi, yaitu karakteristik suhu
harus bisa menampilkan model angka rata-rata, indeks demokrasi, rata-rata lama
migrasi masuk, keluar dan migrasi netto sekolah, PDRB perkapita, share PDRB
dalam kerangka kajian data panel, sehingga pertanian, dan rendahnya angka kemiskinan,
bisa menghasilkan makalah kajian yang lebih ada hubungannya dengan pertumbuhan
handal. negative perpindahan penduduk yang masuk
ke suatu wilayah.

45
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

Kedua, daya tarik daerah yang kaya pengamatan yang sama dengan banyaknya
atas potensi perindustrian tetap menjadi jumlah migran total masuk.
ukuran tumbuh atau atau tidaknya migrasi Ketiga, penelitian ini menunjukkan
masuk di suatu kabupaten kota. Implikasi bahwa faktor penarik migrasi di Indonesia
kebijakan yang dapat pemerintah lakukan ke tahun 2015 yang secara signifikan paling
depannya adalah menggenjot strategi elastis (koef regresi >1) adalah rata-rata lama
pembangunan berkelanjutan yang merata di sekolah sebagai indikator pembangunan
seluruh daerah, peningkatan supply factor di manusia (aspek sosial pendidikan), dan yang
bidang pendidikan dan kebijakan lebih penting lagi adalah indeks demokrasi di
berkelanjutan untuk meningkatkan kabupaten/kota.
partisipasi sekolah dan meningkatkan rata Ke depan menjadi penting, bahwa
rata lama sekolah. Serta memperhatikan dengan jaminan pemerintah untuk persamaan
keseimbangan lingkungan yang nyaman dan hak antara pendatang dan migran, jaminan
lestari masih manjadi daya tarik. bebas dari intimidasi, dan bebas dalam
Perlu upaya-upaya intensif agar labor partisipasi pemerintahan, menjadi penting
intensif di sektor industry tetap dapat untuk diperhatikan, supaya penduduk
menyerap lebih banyak tenaga kerja Indonesia lebih sejahtera. Dalam distribusi
produktif serta meningkatkan produktifitas dan komposisi penduduk yang lebih merata,
dan pertumbuhan ekonomi, juga serta mampu mengentaskan kemiskinan. Di
kesejahteraan dan kesempatan pendidikan sisi lain, menggenjot produktivitas industri
yang lebih tinggi, untuk mempersempit dan sektor jasa, membangun kualitas sumber
jurang ketimpangan, masih menjadi tugas daya manusia, dan mampu menjadi tolok
berat pemerintah di dalam proses pemerataan ukur peningkatan kesejahteraan penduduk
pembangunan berkelanjutan, dan jasmani dan rohani.
pengentasan kemiskinan. Agar, migrasi
penduduk tidak hanya berpusat di daerah KESIMPULAN
kaya akan potensi industri, dan tidak hanya di Secara umum, hasil penelitian ini
Pulau Jawa dan Sumatera. Sehingga, menunjukkan bahwa kajian migrasi yang
komposisi penduduk dapat dijaga dan komprehensif, mampu menghasilkan
pemerintah mampu meregulasi kebijakan beberapa temuan penting. Kajian yang tidak
migrasi total masuk dan mencegah efek hanya mempertimbangkan aspek ekonomis,
samping urban sprawl yang merusak sosial dan lingkungan, tetapi juga
lingkungan. mempertimbangkan alasan sosial dan
Bukan hanya pembangunan lingkungan, seperti iklim suhu rata-rata dan
berkelanjutan yang mampu mengubah desa indeks demokrasi yang berkualitas baik.
menjadi kota, dan mencegah berpindahnya Hasil estimasi model regresi double log
tenaga produktif ke kota, tetapi kebijakan di berganda menunjukkan bahwa seluruh
bidang migrasi juga perlu untuk pemerataan variable di dalam model mampu menjelaskan
komposisi penduduk dan tetap ramah peningkatan dan penurunan jumlah migran
lingkungan (eco friendly). total masuk ke suatu wilayah, dengan
Untuk penelitian mendatang, perlu mempertimbangkan karakteristik
ada studi lanjutan yang dapat memetakan kewilayahan ekonomi, sosial, dan
jumlah industri di kabupaten/kota pada tahun lingkungan dalam pendekatan terpadu

46
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

hedonis dan nonhedonis, karakterisik Boffy-Ramirez, E. (2013). Minimum wages,


ekonomi, sosial dan lingkungan. earnings, and migration. IZA Journal
of Migration, 2(1), 17. http://
REKOMENDASI KEBIJAKAN dx.doi.org/10.1186/2193-9039-2-17
Mengingat pentingnya permasalahan BPS. (2015). Statistik Migrasi Indonesia
migrasi, Pemerintah seharusnya memahami Hasil Survei Penduduk Antar Sensus
keterkaitan atau pola hubungan migrasi 2015
dengan karakteristik/variabel ekonomi, BPS. (2020). Istilah dan Keterangan, 2020.
sosial, dan lingkungan. Pemahaman terkait Dari web bps.go.id (index istilah)
karakteristik ekonomi, sosial, dan lingkungan Damanhuri, D.S dan M. Findi. 2014. Masalah
dapat mengitegrasikan permasalahan migrasi dan kebijakan : pembangunan
dan mengetahui implikasinya serta dapat ekonomi Indonesia. Bogor : Penerbit
menjadi pondasi kualitas kebijakan yang IPB Press
akan dikeluarkan terutama dalam Darmawan, B & Chotib. 2007. Perkiraan
pembangunan berkelanjutan (sustainable Pola Migrasi Antarprovinsi di
development) di Indonesia. Pengelolaan Indonesia Berdasarkan “Indeks
kebijakan kependudukan dapat memikirkan Ketertarikan Ekonomi”. Lembaga
intervensi program yang selain dapat Demografi FEUI. Jakarta
memeratakan distribusi penduduk, menjamin Delifia, T. (2012). Faktor Produk Domestik
pendapatan masyarakat lebih baik, Regional Bruto (PDRB) terhadap
pengentasan pengangguran dengan labour Migrasi (Masuk) ke Provinsi Riau
intensif serta pemerataan agglomerasi (Doctoral dissertation, Universitas
industry pengolahan dan sektor jasa, Brawijaya).
menjamin kualitas pendidikan, mendorong Dustmann, C., & Glitz, A. (2011). Migration
pencapain demokrasi yang matang, dan and education. In Handbook of the
mewujudkan pembangunan berkelanjutan Economics of Education (Vol. 4, pp.
tanpa meninggalkan siapapun (no one left 327-439). Elsevier.
behind). Di sisi lain, kebijakan yang diambil Ge, Wei. 1999. “Special Economic Zones
pemerintah pusat dan daerah bersinergi untuk and the Opening of the Chinese
dapat menjaga lingkungan yang nyaman, Economy: Some Lessons for
sejuk, oksigen lebih baik, dan sekaligus Economic Liberalization.” World
mempertimbangkan program pengentasan Development 27 (7): 1267–85
kemiskinan. Guriev, S., & Vakulenko, E. (2015).
Breaking out of poverty traps:
Internal migration and interregional
REFERENSI convergence in Russia. Journal of
Allo, A. G. (2016). Perkiraan Pola Migrasi Comparative Economics, 43(3), 633-
Antar Provinsi Di Indonesia: 649.
Pendekatan Demografi- Ekonomi. Kniveton, D., Schmidt-Verkerk, K., Smith,
Jurnal Kawistara, 6(1), 62-75. C., & Black, R. (2008). Climate
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Change and Migration.
Papua.

47
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

Lee, Everett. S. 1976. Teori Migrasi. Pusat Tjiptoherijanto, P. (1986) Materi Pokok
Penelitian Kependudukan Demografi, Universitas Terbuka,
UGM.Yogyakarta. Penerbit Karunia Jakarta, 1987.
Morrison, P. S., & Clark, W. A. (2011). Tjiptoherijanto, P. (2000). Mobilitas
Internal migration and employment: Penduduk dan Pembangunan
macro flows and micro motives. Ekonomi. Naskah No. 20, Juni-Juli
Environment and Planning A, 43(8), 2000. Population Mobility and
1948-1964. Economic Development. Manuscript.
No. 20, June-July 2000.
Pangaribuan, K. H., dan Handayani, H. R. Tjiptoherijanto, P. 2000. “Urbanisasi dan
(2013). Analisis pengaruh Perkembangan Perkotaan di
pendapatan, pendidikan, pekerjaan Indonesia”. www.geocities.com
daerah asal, jumlah tanggungan, dan Todaro, M. P. (1969). A model of labor
status perkawinan terhadap keputusan migration and urban unemployment
migrasi sirkuler ke Kota Semarang in less developed countries. The
(Disertasi Doktoral). FEB UNDIP. American economic review, 59(1),
Semarang 138-148.
Nurcahyanti, A. D., & Utomo, Y. P. (2019). Todaro, M. P (1998). Pembangunan
Analisis Pengaruh Kemiskinan, Upah Ekonomi di Dunia Ketiga, ed. 6
Minimum Regional, Jumlah (terjemahan). Jakarta: Penerbit
Penduduk dan Tingkat Partisipasi Erlangga.
Angkatan Kerja Terhadap Terjadinya
Migrasi (Studi Empiris Pada Kota Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2006).
Surakarta Tahun 2002-2016) Pembangunan Ekonomi, ed. 9
(Disertasi Doktoral, UMS). (terjemahan). Jakarta: Penerbit
Surakarta. Erlangga.
Munir, R. (2000). “Migrasi”, Dasar-dasar Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2012).
Demografi. edisi tahun 2000. Population growth and economic
Lembaga Penerbit FEUI. Jakarta development: causes, consequences,
Rother, S. (2009). Changed in migration? and controversies. Economic
Philippine return migrants and (un) development (11th ed). Boston:
democratic remittances. European Pearson Addision Wesley.
journal of East Asian studies, 8(2), Zulhilmi, M., & Maulana, H. (2018). Analisis
245-274. pola migrasi penduduk di dataran
Siswono, Eko. 2015. Demografi Yogyakarta: tinggi kabupaten Aceh Tengah
Ombak. provinsi Aceh (Dimensi Sosial,
Skeldon, R. (2002). Migration and poverty. Ekonomi, dan Infrastruktur). Jurnal
Asia Pacific Population Journal, Samudra Ekonomi dan Bisnis, 9(2),
17(4), 67-82. 104-115.

48

You might also like