Professional Documents
Culture Documents
Pengembangan Pelabuhan Pelabuhan Internasional Bambang Siswoyo
Pengembangan Pelabuhan Pelabuhan Internasional Bambang Siswoyo
PELABUHAN INTERNASIONAL
Bambang Siswoyo *)
Peneliti Badan Litbang Perhubungan
Jalan Medan Merdeka Timur No.5 Jakarta Pusat
ABSTRACT
Indonesia's position that lies between the Pacific and Hindian oceans, the continen ts of Asia
and Australia, it is very special in his capacity as part of a world cruise. In this condition
Bitung harbor deemed strategic enough to be developed as a port open to international trade,
where the support of Eastern Indonesia as a potential commodity hinterland that supports it.
This study uses descriptive analysis with a look from different angles so that the analysis
carried out there are some aspects that are the hallmarks and potential of the Port of Bi tung to
be developed as an international hub port.
Based on the observations of several aspects including cost aspects, aspects of the distance to
various cities in Asia trade, the port of Bi tung potential aspects, and aspects of the potential of
commodities, development of the port of Bitung in North Sulawesi as a port open to in terna-
tional trade import export that can be used for the development of eastern Indonesia would be
potential traffic of international shipping and international trade flaws as it is quite reasonable,
in which area (Bitung) have proximity to major trade cities in the Asia Pacific region which
acts as a distribution center of commodities in Asia, support for port infrastructure in accor-
dance with the conditions where the deep natural harbor no need for dredged during the year,
the port protected by islands Lembe of the waves and waves and wind, on the basis of excellence
it is likely able to bring prosperity to Indonesia, especially for the eastern region of Indonesia.
Key words: Port of Bi tung, mileage and condition of superiority of nature.
PENDAHULUAN
Posisi Indonesia yang berada di antara banyak daerah yang mempunyai kedekat-
samudera Pasifik dan Hindia, benua Asia an dengan Negara-negara besar dan juga
dan Australia, sangatlah istimewa dalam mempunyai peran sebagai pusat distribusi
kedudukannya sebagai bagian dari dunia barang komoditi di kawasan Asia,
pelayaran. Posisi tersebut sangat strategis, sehingga mampu membawa kemakmuran
bagi bangsa Indonesia untuk mengem- bagi Indonesia.
bangkan diri, sebagai bangsa pelaut dan Meskipun posisi Indonesia sangat
juga potensi yang dimiliki f aktor geografis istimewa, potensi itu hingga sekarang
Indonesia. Pengembangan pelabuhan di belum dimanfaatkan dan diberdayakan
Indonesia sebagai pelabuhan terbuka secara optimal. Hal ini bisa dilihat pada
untuk lalu lintas pelayaran internasional keterbatasan infrastruktur yang dimiliki
dan sebagi alur perdagangan intemasional Indonesia untuk berkompetisi di pasar
sangatlah cukup beralasan, dimana Asia Pasifik yang sangat ramai dan bakal
238
terpelihara. Pelabuhan juga harus sudah siap untuk membawanya
memiliki infrastruktur fisik pelin- secara otomatis ke ternpat yang
dung yang dapat untuk memfasili- ditentukan tanpa satu orang
tasi keselamatan dan keamanan pengemudi pun akses yang lebili
pelayaran di kondisi cuaca dan baik ke moda transportasi lain
gelombang laut yang buruk sekali seperti jalur kereta api, jalan tol,
pun. Dukungan fasilitas transporta- jalur pelayaran sungai ataupun
si darat, yang tertata baik, seperti antar pantai juga sangatlah
sistem jalan, jalur kereta api dan penting. Saat ini pelabuhan harus
sarana transportasi lain dari dan dapat berperan sebagai pusat
menuju pelabuhan menjadi tun- logistik dalam jaringan rantai
tutan tidak hanya untuk alasan pasokan global jika ingin sukses.
efisiensi pelayanan namun juga Kegiatan dokumen di pelabuhan
untuk keamanan dan keselamatan harus cepat dan komputerisasi
angkutannya. sehingga urusan menjadi mudah
terkait otoritas pelabuhan, bea
c. Peningkatan Keamanan
cukai, syahbandar, keamanan laut,
Pelabuhan
imigrasi, dan lainnya. Pada saat ini,
Keamanan pelabuhan telah sebuah kapal harus difasilitasi
menjadi isu prioritas dalam untuk dapat mengurus dan
perdagangan internasional, mendapat pengesahan atas
terutama terhadap aksi terorisme berbagai dokumen yang diperlu-
telah menjadikan daya saing suatu kan secara 011/ine melalui "single
negara berkurang. Sejak Juli 2004, window" website.
sistem keamanan transporta si
maritim internasional yang baru 2. Peran Otoritas Pelabuhan
telah dicetuskan IMO, dengan
Undang-Undang No.17 tentang
seluruh pelabuhan dan kapal yang
Pekyaran adalah pengembangan
terlibat dalam aktivitas perda-
Otoritas Pelabuhan untuk mengawasi
gangan internasional wajib
dan mengelola operasi dagang dalam
mengikutinya. Hal ini harus
setiap pelabuhan. Tanggung-jawab
diperhatikan terutama bagi
utama mereka adalah untuk meng-
pelabuhan yang ingin berkembang
atur, mernberi harga dan mengawasi
sebagai pelabuhan intemasional.
akses ke prasarana dan layanan
d. Perkembangan Teknologi pelabuhan dasar termasuk daratan
Sistem otomatisasi operasional di dan perairan pelabuhan, alat-alat
terminal pelabuhan sudah menjadi navigasi, kepanduan (pilotage),
prasyarat w1tuk bersaing. Kegiatan pernecah ombak, ternpat pelabuhan,
bongkar rnuat kontainer kini jalur laut (pengerukan) dan jaringan
semakin otomatis dengan bantuan jalan pelabuhan. Selain itu, otoritas
komputer. Di beberapa pelabuhan pelabuhan juga akan bertanggung
besar dunia, begitu kontainer jawab untuk rnengernbangkan dan
diturunkan dari kapal, maka A.11- rnenerapkan rencana induk pelabuhan
tomaticnlly Guided Vehicle (AGV) (terrnasuk rnenentukan daerah kendali
darat dan laut) sekaligus menjamin obligasi untuk membiay ai dan
ketertiban, keamanan dan kelestarian membangun infrastruktur dasar.
lin gk ungan pela buhan. Opera tor
pelabuhan, di sisi lain, dapat ber- 3. Beberapa Penyebab Buruknya
partisipasi dalam menyediakan antara Kinerja Pelabuhan Di Indonesia
lain penanganan kargo, sarana pe- Beberapa faktor yang menghambat
numpang, layanan tambat, pengisian kinerja sistem pelabuhan komersial
bahan bakar dan persediaan air, Indonesia, yaitu :
penarikan kapal sekaligus penyim-
panan dan bangunan di a tas • Batasan-batasan geografis.
pelabuhan lainnya. Kedalaman pelabuhan tampaknya
Dalam hal ini, otoritas pelabuhan In- menjadi masalah besar di hampir
donesia tidak mendapat pengecualian setiap pelabuhan di Indonesia. In-
dan memiliki peranan dan fungsi yang donesia memiliki pelabuhan-
sama dengan otoritas pelabuhan di pelabuhan perairan dalam alami
manapun. Namun demikian, persoal- yang sangat sedikit dan sistem
an yang perlu mendapatkan perhatian sungai yang rentan terhadap
yang sangat besar adalah apakah pendangkalan parah yang mem-
otoritas pelabuhan Indonesia akan batasi kedalaman pelabuhan,
memiliki kapasitas teknis dan finansial sehingga diperlukan pengerukan.
yang diperlukan untuk menjalankan Bila tidak dilakukan pengerukan,
fung si-fungsi tersebut secara efektif. kapal seringkali harus menunggu
Sangatlah penting bahwa para otoritas sampai air pasang sebelum me-
pelabuhan memiliki kapasitas untuk masuki pelabuhan, yang menye-
menghasilkan sumber-sumber pen- babkan lebih banyak waktu non-
danaannya sendiri, dan tidak sepenuh- aktif bagi kapal.
nya bergantung pada transfer dana Geografi fisik terutama membatasi
dari pemerintah pusat. Sebagai contoh, bagi pelabuhan-pelabuhan Indone-
biaya operasional dapat dibiayai sia di pantai utara Jawa, yang
sebagian dari biaya dan ongkos yang melayani wilayah paling padat
dibayar oleh para operator terminat penduduk dan wilayah dengan
termasuk biaya yang sekarang dibayar tingkat industri tertinggi di Indone-
oleh pelabuhan-pelabuhan swasta sia. Hal in.i disebabkan oleh tanah
(khusus) kepada Pelindo. Infrastruktur pesisir/ dasar laut yang sangat
dasar yang baru dapat dikonsesikan aluvial dan tidak stabit ditambah
oleh otoritas pelabuhan dengan cara dengan perairan-perairan pantai
yang serupa dengan BOT (bangun- yang dangkal.
operasikan-alihkan). Namun demi-
kian, hal ini akan menuntut pem- • Masalah Tenaga Kerj a.
bangunan kapasitas di dalam yang Pemanfaatan tenaga kerja di
besar pada pihak otoritas pelabuhan pelabuhan yang secara efektif
serta sejumlah ijin yang diperlukan melembagakan penggunaan fasi-
dari pemerintah pusat. Otoritas litas pelabuhan secara tidak efisien
pelabuhan dapat mengeluarkan surat dan membatasi kemungkinan-
240 "l T ...... 1 . ........ ,... .-,~ l'lo. l,... - .-.- ") 1"1- --1. ""U"\11
kemungkinan peningkatan efisien- utama seperti derek jembatan dan
si. Di banyak pelabuhan, hanya ruang penyimpanan juga merupa-
tersedia satu giliran tenaga kerja kan hal yang umum. Biaya-biaya
dan peluang untuk lembur dibatasi. semacam itu masih ditambah lagi
Untuk pelabuhan-pelabuhan yang dengan banyak sekali pungutan liar
dimak-sudkan untuk beroperasi yang diminta di pelabuhan untuk
selama 24 jam, enam jam dari setiap prosedur ekspor dan impor yang
24 jam terbuang karena waktu- terns disorot di laporan-laporan
waktu istirahat yang kaku dan media.
tidak digilir untuk memastikan • Kurangnya prasarana pelabuhan.
pelayanan kapal secara berke-
sinambungan (Nathan Associates Bany ak pelabuhan regional
2001 ). kekurangan sarana peti kemas,
yang mengharuskan perusahaan-
• Kurangnya keamanan.
peru sahaan pelay aran untuk
Pengiriman kargo dari Indonesia menggunakan peralatan sendiri,
biasanya menarik premi asuransi baik yang berada di kapal maupun
30-40 persen lebih tinggi dari kargo yang disimpan di pelabuhan.
yang berasal dari Singapura. Hal Hany a 16 dari 111 pelabuhan
ini disebabkan tidak hanya oleh komersial yang mempunyai
perampokan di laut, tetapi juga penanganan peti kemas jenis
oleh kegiatan di pelabuhan yang tertentu, terkadang terjadi rusak-
dilakukan kelompok-kelompok nya peralatansisi-pelabuhan utama
kejahatan terorganisir, pencurian (seperti derek jembatan) dan
umum dan pencurian kecil (pilfer- keterlambatan dalam mendapat-
age) sekaligus pemogokan dan kan suku cadang pengganti.
penghentian kerja (Carana 2004).
Kekurangan tempat untuk
Seperti disebutkan selanjutnya,
penyimpanan dan pengisian peti
pelabuhan-pelabuhan utama yang
kemas adalah masalah lain yang
terlibat dalam ekspor-impor
dihadapi sebagian besar pelabuhan
sekarang harus memperbaiki
Indonesia. Hal ini seringkali
keamanannya untuk memenuhi
mengharuskan pemakaian ar-
persyaratan keamanan intemasio-
mada truk putar untuk mengantar
nal baru, yang dikenal sebagai ISPS.
kargo langsung kepada pelanggan
• Korupsi. atau pos pengangkutan peti kemas
Sebab lain waktu non-aktif adalah (CFS) langsung dari kapal yang
penundaan karena ketidakadilan menyebabkan lebih banyak keter-
dan korupsi dalam alokasi lambatan, kemacetan pelabuhan
tambatan/berth (Nathan Associ- yang lebih parah (baik di sisi darat
ates 2001) . LPEM-FEUI (2005) maupun laut) dan biaya
mencatat bahwa penggunaan penanganan yang lebih meningkat
pungutan liar untuk mengurangi (Carana 2004) .
waktu antri yang disebabkan
kurangnya sarana infrastruktur
Predikat sebagai pintu gerbang tersebut posisi strategis tersebut perlu dioptimalkan
ditopang dengan adany a Pelabuhan sehingga dapat mendorong pertumbuhan
Samudra Bitung yang mampu menam- ekonomi, perdagangan, pariwisata, jasa,
pung jenis kapal laut dalam ukuran besar, industri manufaktur, dan bidang lain di
serta Bandara Intemasional Sam Ratulangi. Sulawesi Utara khususnya dan Indonesia
Untuk pelabuhan samudra Bitung sudah pada umumnya.
diperluas dengan dibangun-nya fasilitas Hubungan transportasi laut dilakukan
pelabuhan kontainer yang mampu bongkar melalui Pelabuhan Lokal, Nusantara dan
muat komoditi ekspor dan impor bagi Pelabuhan Samudra/lnternasional.
kapal-kapal yang menggunakan fasilitas Pelabuhan Utama yang melayani angkutan
pelabuhan tersebut. Dengan tersedia laut di Sulawesi Utara dan wilayah Indo-
kurang lebih 10 dermq.ga yang rata-rata nesia Timur bahkan luar negeri adalah
mempunyai kedalaman 10-12 m pada Pelabuhan Bitung. Saat ini fasilitas
waktu normal dan lebih dalam bila kondisi pelabuhan Bitung tengah dikembangkan
laut pasang. Selanjutnya dalam rencana terutama fasilitas bongkar muat peti kemas.
nakro Nasional di Sulawesi Utara (Bitung) Pelabuhan Bitung dapat digunakan
ikan dibangun International Hub Port (IHP). sepanjang tahun karena merupakan
)alam era globalisasi perdagangan, semua Pelabuhan Alam, dan dapat menampung
Jihak (s takeholders) harus mengantisipasi jenis kapal sampai dengan 60.000 ton.
Jekembangan dan manfaat positif di era Disamping Pelabuhan Bitung, di Propinsi
Jerdagangan bebas ifree trade zone) seperti Sulawesi Utara terdapat banyak pelabuhan
\FIA (Asean Free Trade Area), NAFTA, lainnya Ookal) yaitu; Pelabuhan Manado,
\PEC serta pertumbuhan ekonomi global Tahuna, Labuang Uki, Torosik, Ulu Siau,
rang memanfaatkan fasilitas perdagang- Lirung, Melonguane dan Beo.
m yang ada di Sulawesi Utara. Diharapkan pelabuhan Bitung ke depan
(eunggulan komparatif yang ada dengan akan berfungsi sebagai cargo consolidation
lidukung sejumlah fasilitas penunjang centre di kawasan Asia Pasifik. Disamping
rang ada harus dikelola secara optimal itu saat ini juga dibangun pelabuhan
Lgar dapat memberikan kontribusi dalam perikanan Bitung yang nantinya akan
nemacu akselerasi pembangunan menjadi pintu keluar masuk perdagangan
>ropinsi Sulawesi Utara. Keunggulan ikan di Sulawesi Utara.
l ~.\ D\'\
.\.\tERUv\
l110h·"' Or:ron,1
Pad a das arany a bahw a jarak antara dapat mengekspor barang ke luar negeri.
Tanjung Priok ke beberapa kota pusat Hambatannya bukan karena wilayah itu
ekonomi dunia itu lebih jauh, terlebih lagi tidak memiliki produk andalan, melainkan
ongkos transportasi lewat jalur konven- karena sarana dan prasarana pelabuhan
sional ya itu melalui Tanjun g Priok- yang belum memadai.
Singapura-negara-negara tujuan, masih Selama ini, ekspor barang dari Indonesia
harus ditambah lagi dengan biaya bongkar Timur harus melewati etape panjang,
muat d i Tanjung Priok sebagai proses barang-barang yang akan dikirim ke luar
restuffing (pemindahan barang ke kontai- negeri, terlebih dahulu harus diangkut ke
ner milik main line operator), dan biaya pelabuhan Tanjung Perak Surabaya atau
bongkar muat di Singapura untuk proses Tanjung Priok Jakarta, barn kemudian
pemin dahan barang dari kapal-kapal diekspor. Hal itu menyebabkan harga
fe dder ke mother vessels yang membawa barang yang akan diekspor melonjak
barang-barang ekspor ke negara tujuan, karena biaya y ang dikeluarkan
dengan adanya perlakua.n yang sedemi- meningkat. Seperti biaya angkutan ke
kian rupa ini biaya transportasi menjadi pelabuhan di Surabay a atau Jakarta
lebih tinggi dan waktu kirim juga semakin ditambah biaya bongkar muat karena
lama. harus dilakukan beberapa kali . Pad a
akhirnya, akan berdampak pada da ya