Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

International Journal of Emerging Issues in Early Childhood Education

Vol. 2, No. 1, November 2019, pp. 151-160


Available online at http://journals.fkip.ut.ac.id/ijeiece
ISSN 2655-9986 (Print), ISSN 2685-4074 (Online) ©Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Terbuka

Potret Kemandirian Anak di Paud Alam Minangkabau


Reni junita saria, ¹, Nurhafizahb, ², Yaswindac, ³
a, b, c
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Padang, Indonesia
1
renijunitasari20@gmail.com

Abstract
This article is motivated by the results of research on how children's independence in PAUD Alam
Minangkabau. Independence is one aspect of human personality that cannot stand alone, this
means that independence is related to other aspects of personality such as social aspects,
emotional aspects, physical and psychological aspects. The purpose of this study is to describe
how the independence of children in PAUD Alam Minangkabau. Data collection techniques used
are the format of observation, interviews, and documentation. Observations focused on children
and interviews were conducted with school principals and teachers on how to instill
independence. From the results of this study, it is illustrated that almost all children have good
independence where independence has been well developed through the collaboration of parents
and teachers in the development of children's independence. With the existence of such
cooperation the development of independence can be carried out maximally. Seen when the child
can be left by parents at school and do various activities for him without having to be helped by
teachers or other adult.

Keywords:
Portrait; Independence; Children Of PAUD Alam Minangkabau

This is an open access article under the CC –BY-NC-SA license.

PENDAHULUAN terhadap perkembangan anak karena


Pendidikan0merupakan0kebutuhan7 meletakkan dasar perkembangan
manusia4yang sangat penting dalam selanjutnya. Ketika anak dewasa,
kehidupan untuk kelangsungan hidupnya. pendidikan di usia dini akan memberikan
Hal ini memerlukan pengetahuan bekas yang mendalam dan sangat
keterampilan dan sikap sehingga manusia mempengaruhi sikap, perilaku dan
dapat menyesuaikan dirinya dengan kecerdasannya, (Nurhafizah & Azlina,
lingkungannya baik lingkungan keluarga, 2015).
maupun lingkungan masyarakat. Pendidikan PAUD merupakan suatu
Pendidikan anak pada usia dini jenjang pendidikan yang pada umumnya
memberikan pengaruh sangat luar biasa antara usia 4-6 tahun. Sebenarnya
DOI: 10.31098/ijeiece.v1i2.31
st th th
Article History: Received March 1 , 2019 ; Accepted November 11 , 2019; Published November 30 , 2019.
152 International Journal of Emerging Issues in Early Childhood Education
Vol. 1, No. 1, November 2019, pp. 151-160

pendidikan di TK ini bukanlah merupakan di lingkungan di sekitarnya. Pendidikan


pendidikan yang diwajibkan yang diberikan harus sesuai dengan tahap
(Masitoh;2009), namun peranannya sangat perkembangan anak yang dilaksanakan
penting sebagai tahapan pendidikan yang dalam suasana bermain yang
sangat mendasar (fundamental). Oleh menyenangkan (Yaswinda, Yulsyofriend,
karena itu pendidikan di TK memerlukan Farida Mayar, 2018).
perhatian khusus dari guru, orangtua dan Agar proses pengembangan yang
juga dari pemerintah maupun yayasan dilaksanakan berhasil sesuai tujuan yang
yang mengelola. Tanpa ada perhatian dari diharapkan, maka guru pendidik dapat
berbagai pihak tersebut maka pendidikan menentukan pendekatan, strategi, metode
di TK tidak akan mencapai hasil yang maupun media yang sesuai dengan
maksimal seperti tujuan yang diharapkan. perkembangan peserta didik. Marrison
Pada saat ini pendidikan di TK masih dalam (2012) menyebutkan bahwa praktik
tahap perubahan dari program yang pengembangan yang sesuai dengan
berfokus pada perkembangan sosial dan perkembangan adalah Developmentaly
emosi menjadi TK yang menekankan nilai Appropriate Practice (DAP) yang berarti
akademis, terutama kemampuan baca, melandasi praktik pengajaran guru dengan
tulis, matematika dan ilmu pengetahuan cara anak tumbuh dan berkembang. DAP
serta menyiapkan anak untuk berpikir dan adalah praktik mengajar yang
memecahkan suatu masalah. direkomendasikan dalam profesi ini, jadi
Pendidikan anak usia dini merupakan diharapkan guru dapat memahami
pendidikan yang diberikan dari anak lahir bagaimana ana-anak tumbuh dan
sampai berumur delapan tahun. berkembang disemua tahapan
Pendidikan bagi anak usia dini merupakan perkembangan yaitu kognitif, linguistik,
dasar bagi pembentukan sosial, emosi dan fisik.
kepribadian manusia secara utuh, Anak adalah ilmuan ilmiah, karena
yaitu ditandai dengan karakter, budi melalui panca indaranya anak mampu
pekerti luhur, pandai dan terampil. mengamati fenomena alam yang ada
Pendidikan anak usia dini harus disekelilingnya. Anak siap melakukan
berlandaskan pada kebutuhan anak, yang berbagai kegiatan dalam rangka
disesuaikan dengan nilai-nilai yang dianut memahami dan menguasai lingkungannya.
Reni junita saria et al./Potret Kemandirian Anak di Paud Alam Minangkabau 153
Masa- masa tersebut merupakan masa perkembangan mereka. namun
kritis dimana seorang anak membutuhkan kemandirian tidak akan muncul dengan
rangsangan-rangsangan yang tepat untuk sendirinya tampa bimbingan dan kondisi
mencapai kematangan yang sempurna. yang baik dari masa kanak-kanak.
Apabila pada masa kritis ini anak dapat (Yaswinda, 2013).
memperoleh rangsangan yang tepat dalam Yamin 2012 mengemukakan bahwa
bentuk latihan atau proses belajar maka “kemandirian sangat erat kaitannya
anak akan mengalami kesulitan pada masa dengan anak sebagai individu yang
perkembangan berikutnya. Dengan mempunyai konsep diri, penghargaan
dimikian proses pembelajaran anak sejak terhadap diri sendiri (self esteem), dan
dini sangat diperlukan, (Nurhafizah, 2017). mengatur diri sendiri (self regulation)”.
Salah satu aspek kepribadian yang Kemandirian harus dilatih sejak dini dan
harus di kembangakan pada anak usia dini perkembangan kemandirian anak usia dini
adalah kemandirian. Kemandirian dalam dapat di diskripsikan dalam bentuk perilaku
bahasa inggris di sebut autonomy, adalah dan pembiasaan anak.
suatu sikap yang berupa suatu keputusan Berdasarkan analisis fakta PAUD Alam
untuk mengambil suatu resiko, mengatur Minangkabau yang saya lihat awal
diri sendiri, tanpa memperoleh atau observasi bahwa kemandirian anak
meminta bantuan orang lain. (Santrock memang dikembangkan secara baik karena
2018). Dalam memperoleh kamandirian terlihat ketika anak isa memakai dan
baik secara sosial, emosi, maupun melepas sepatu saat dating atau pulang
intelektual, anak harus diberikan sekolah, saat toilet traning anak sudah bisa
kesempatan untuk bertanggung jawab sendiri tanpa bantuan oleh guru, dan
terhadap apa yang dilakukannya. Anak ketika anak sesudah makan dan bermain
mandiri biasanyan mampu mengatasi bisa membereskan pralatannya sendiri,
persoalan yang dihadapi pada masa kemudian setelah menggunakan semua
perkembangannya seperti dapat mengatur alat permainan yang di pakainya anak
dirinya sendiri dan tidak tergantung kapada dapat meletakan kembali ketempat
orang lain semula. (Martinis & Sanan 2012)
Kemandirian adalah salah satu yang menyatakan bahwa kemandirian terdiri
harus dimiliki kecakapan hidup orang dari beberapa aspek: 1) Intelektual, aspek
dewasa dan merupakan salah satu tugas ini ditunjukan dengan kemampuan untuk
154 International Journal of Emerging Issues in Early Childhood Education
Vol. 1, No. 1, November 2019, pp. 151-160

mengatur berbagai masalah yang dihadapi. holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
2) Sosial, aspek ini ditunjukan dengan bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
kemampuan untuk mengadakan interaksi konteks khusus yang alamiah dan dengan
dengan orang lain dan tidak tergantung memanfaatkan berbagai metode ilmiah
atau menunggu aksi dari orang lain (Moleong, 2007). .
Berdasarkan dari paparan yang telah Peneliti pada penelitian ini akan
diungkapkan sebelumnya maka peneliti mengamati perkembangan kemandirian
tertarik untuk meneliti perkembangan anak. Maka dari itu peneliti memilih subjek
kemandirian anak di PAUD Alam penelitian secara sampling jenuh. Menurut
Minangkabau. (Sugiyono 2009), sampling jenuh adalah
teknik penentuan sampel bila semua
METODE PENELITIAN anggota digunakan sebagai sampel. Hal ini
Based on the above discussions, the seriang dilakukan bila jumlah populasi
researcher can take the hypothesis as relatif kecil, kurang dari 30 orang atau
follows: penelitian yang ingin membuat generalisasi
Ha: there is an effect of the use of dengan kesalahan yang sangat kecil.
educational media game tool on the Di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
creativity of children aged 4-5 years Alam Minangkabau 3 kelas dengan jumlah
Ho: there is no effect of the use of anak 20 orang. Oleh karena itu peneliti
educational media game tools on the memilih Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
creativity of children aged 4-5 years Alam Minangkabau sebagai objek
penelitian. Adapun yang akan menjadi
THEORETICAL PERSPECTIVES Subjek penelitian ialah kepala sekolah
Berdasarkan permasalahan dan tujuan sebagai pimpinan dan pembuat kebijakan
penelitian yang dirumuskan peneliti maka di PAUD Alam Minangkabau, serta guru
jenis penelitian ini adalah penelitian sebagai tenaga pendidik yang memberikan
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. layanan pendidikan dan pembelajaran
Adapun yang dimaksud dengan penelitian serta penanaman kemandirian kepada
kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud seluruh peserta didik.
untuk memahami fenomena tentang apa Teknik pengumpulan data yang
yang dialami oleh subjek penelitian secara digunakan berupa: (1) Observasi yang akan
Reni junita saria et al./Potret Kemandirian Anak di Paud Alam Minangkabau 155
tersamar. Observsi tersamar merupakan sekolah tentang bagaimana kerjasama
observasi yang dilaksanakan terhadap kepala sekolah dengan guru dalam
informan penelitian, dan informan membentuk kemandirian kepada anak.
penelitian mengetahui bahwa sedang Anak di PAUD Alam Minangkabau ini
diteliti, namun suatu saat peneliti juga diajarkan tentang bagaimana kemandirian
tidak berterus terang tentang suatu hal jadi ketika anak disini sudah diberi
karena ingin mendapatkan data yang kepercayaan maka anak disetiap tugas atau
bersifat rahasia (Sugiyono, 2012). Jumlah kegiatan dapat mengerjakannya sendiri
objek yang diteliti berjumlah 20 orang. sehingga dengan adanya kepercayaan itu
anak akan mandiri selainitu kerjasama kami
HASIL DAN PEMBAHASAN lakukan dengan guru disini juga kami
Berdasarkan hasil observasi yang lakukan kerjasama dengan orangtua agar
dilakukan pada tanggal 8, 9, 10, 11, 15, 17 kemandirian ini dapat juga diakukan anak
oktober 2018 di PAUD Alam Minangkabau dirumah.
anak disini sudah terlihat kemandiriannya, Kemudian pada tanggal 11, 16, 23
yaitu 1) Dari aspek kemandirian emosional oktober 2018 dengan guru tentang
dimana anak disini sudah dapat ditinggal kemandirian anak dimana tentang
orangtuanya disekolah, sabar menuggu pedoman dari aspek-aspek kemandirian
antrian mencuci tangan dan giliran anak. Semua jawaban yang diberikan guru
memmbaca iqra, kemudian sabar dalam semuanya hampir sama anak-anak
antrian bersalaman dengan guru ketika disekolah, aspek kemandirian emosional
pulang sekolah. 2) Dari aspek kemandirian anak sudah bisa ditingga disekolah, dari
intelektual anak, dimana anak mengerjakan aspek kemandirian intelektual anak
tugas dari guru sampai selesai, dan anak mandiri dan bisa mengerjakan tugas sendiri
dapat menjawab pertanyaan yang yang diberikan guru sampai selesai, dan
diberikan guru. 3) Dari aspek kemandirian yang terakahir dari aspek kemandirian
sosial anak, dimana anak mau berbagi sosial dimana anak disini juga sudah
makanan dan minuman dengan teman mandiri dalam bersosial karena anak dapat
serta anak juga mau berbagi mainan berbagi makanan atau minum dangan
dengan teman- temannya. teman dan juga dapat berbagi mainan
Pada tanggal 17 oktober 2018 dimana dengan teman- temannya.
dilakukan wawancara dengan kepala
156 International Journal of Emerging Issues in Early Childhood Education
Vol. 1, No. 1, November 2019, pp. 151-160

Temuan peneliti mendeskripsikan data Dimana anak disini diajak guru untuk
penelitian dibuat berdasarkan catatan hasil melakukan nonton bareng ke kelas
seberang. Sebelum ke kelas seberang anak-
observasi, wawancara, dan dokumentasi
anak antri dulu berbaris untuk melakukan
dalam melihat deskripsi kemandian. kegiatan menonton disini terlihat
Penelitian ini dilakuakan di kelas B dengan kesabaran anak dalam bargantian berjalan
melintas untuk ke kelas seberang
responden kelas B. Informannya guru kelas
kemudian antusias anak dalam menonton.
A1, A2, Dan B. Setelah selesai menonton anak-anak diberi
1. Berdasarkan Observasi pertanyaan lagi tentang apa yang
a) Senin 08 oktober 2018 ditontonnya tadi.
Disinilah kemandirian anak dapat
dinilai ketika anak bisa mencuci tangan
sendiri, menyiapkan makanan sendiri dan
bebagi sesama teman yang tidak
membawa makan maupun minum.

b) Selasa tanggal 09 oktober 2018


Dimana anak diperkenalkan dengan
e) Senin 15 Oktober 2018
daun papaya yang berada dibelakang kelas, Didalam belajar anak juga terlihat
kemudian anak disuruh memetik daun kemandiriannya dimana anak senang
mengerjakan tugas yang diberikan guru itu
stiap satu orang anak memetik satu daun..
dan mengerjakannya sendiri tanpa bantuan
Dan mencontoh kegiatan dan anak juga sampai selesai.
melakukan hal yang sama. Disini terlihat
kemandirian anak sangat baik karena f) Rabu 17 Oktober 2018
Setelah mangambil iqra anak
semua anak dapat mengerjakan tugas
bergiliran untuk membaca iqra dengan
sampai selesai. guru. Hari itu kemandirian anak terlihat
ketika anak sabar dalam menunggu
c) Rabu tanggal 10 oktober 2018 gilirannya yang mana aspek kemandirian
Dimana disini aspek sosial emosional anak terlihat.
kemandirian anak terlihat ketika anak
saling tolong menolong dalam Pembahasan
membersihkan kebun maupun menyira Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
tumbuhan. akan mendeskripsikan pembahasan dari
analisis data, kerena penelitian ini bersifat
d) Kamis 11 oktober 2018
deskriptif dengan pendekatan kualitatif,
Reni junita saria et al./Potret Kemandirian Anak di Paud Alam Minangkabau 157
maka teknik pengumpulan data yang (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan
peneliti gunakan pedoman observasi, yang ditunjukan kepada anak sejak lahir
wawancara, dan dokumentasi. Hasil sampai dengan usia enam tahun yang

peneliti yang telah diperoleh akan dilakuakan dengan melalui pemberian

digunakan untuk mendapatkan hasil yang rangsangan pendidikan untuk membantu


pertumbuhan dan perkembangan jasmani
diharapkan. Kemudian direlevansikan
dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dengan yang terkait pembahasan tersebut.
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Adapun hasil peneliti yang sudah
Selain itu menurut Susanto 2018;94
peneliti dapatkan dari hasil observasi,
menyatakan istilah kemandirian dalam
wawancara, dan dokumentasi adalah Studi
bahasa inggris disebut autonomy, adalah
deskriptif tentang kemandirian anak di
suatu sikap yang berupa suatu keputusan
PAUD Alam Minangkabau.
untuk mengambil suatu resiko, mangatur
Kemandirian anak akan berkembang
diri sendiri, tanpa memperoleh atau
dengan baik apabila anak diberikan ruang
meminta bantuan orang lain.
dan kesempatan untuk melakukan sesuatu
Titik Kristiyani (di dalam Syafaruddin,
sesuai dengan keinginan, bertindak tanpa
2004:147) menyatakan bahwa kemandirian
paksaan dan mersa nyaman dengan
dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
lingkungan. Sejalan dengan ungkaan Yamin
untuk memikirkan, merasakan, serta
2013;81 bahwa anak akan menjadimandiri
melakukan, sesuatu sendiri. Kemandirian
begitu ia merasa nyaman dengan
juga dapat diartikan sebagai keterampilan
lingkungan
untuk membantu diri sendiri baik
Surdana (2014:1) menyatakan
kemandirian secara fisik maupun secara
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu
psikologis. Kemandirian secara fisik adalah
upaya pembinaan yang ditujukan kepada
kemampuan untuk mengurus diri sendiri,
anak sejak usia dini yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk sedangkan kemandirian secara psikologis

membantu pertumbuhan dan perkembangan adalah kemampuan untuk membuat

jasmani dan rohani agar anak memiliki keputusan dan memecahkan masalah yang
kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dihadapi.
kehidupan tahap berikutnya. Menurut Wiyana (di dalam Lina 2015:
Selanjutnya Trianto (2011: 24) 5). terdapat beberapa manfaat yang dapat
menyatakan, Pendidikan Anak Usia Dini diperoleh jika kemandirian diajarkan sejak
158 International Journal of Emerging Issues in Early Childhood Education
Vol. 1, No. 1, November 2019, pp. 151-160

usia dini, antara lain anak menjadi lebih Intelektual, aspek ini ditunjukan
percaya diri, mudah menyesuaikan diri dengan kemampuan untuk mengatur
dengan lingkungannya, dan tidak selalu berbagai masalah yang dihadapi.
bergantung pada orang dewasa (Novan Sosial, aspek ini ditunjukan dengan
Ardy Wiyani, 2013: 33). kemampuan untuk mengadakan interaksi
Menurut Ariyanti (di dalam sari 2008: dengan orang lain dan tidak tergantung
28), Kemandirian anak usia dini memiliki atau menunggu aksi dari orang lain
beberapa manfaat antara lain: Sedangkan menurut Kartono (dalam
1. Mengarahkan diri sendiri dan Wiyana, 2013:29) aspek kemandirian
mengambil keputusan seprti dapat Meliputi Emosi, aspek ini ditunjukan
mengatur waktu kegiatannya sendiri,
dengan kemampuan mengontrol emosi
memilki jenis permainan sendiri.
2. Sosial emosi seperti anak terbiasa dan tidak tergantunya kebutuhan emosi
menolong orang lain serta lebih biasa dari orangtua.
menghargai orang lain, mau bermain
Emosi,yang ditunjukan dengan
bersama teman.
3. Pengelolaan diri seperti anak dapat kemampuan anak mengontrol dan tidak
mengontrol dirinya sendiri ketika anak tergantungnya kebutuhan emosi dari
sedang berlari didepannya ada lubang
orangtua; 2) intelektual, yang ditunjukan
maka anak dengan spontan akan
berhenti karena ada kemampuan untuk dengan kemampuan anak untuk mengatasi
mengelola diri sendiri, tidak menangis berbagai masalah yang dihadapi; dan 3)
saat ditinggal pengasuh atau orang tua. sosial, yang ditunjukan dengan
4. Menemukan identitas diri seperti anak
kemampuan anak mampu menelesaikn
lebih percaya dan terampil sehingga
anak tidak ragu ataupun malu dalam masalahnya sendiri, tanpa bantuan orang
melakukan semua kegiatannya. lain, sebab jika anak mampu
5. Moral seperti anak dapat bertanggung
menyelesaikan masalahnya tanpa bantuan
jawab atas keputusan yang diambilnya.
Dari beberapa pendapat diatas dapat orang lain,tentu hal itu akan bermanfaat

disimpulkan bahwa manfaat kelak bagi kehidupan anak.

Havighurst (dalam, Martinis & Sanan Dari beberapa pendapat di atas dapat

2012:65) Sanan menyatakan bahwa disimpulkan bahwa Aspek kemandirian itu

kemandirian terdiri dari beberapa aspek: terdiri dari aspek emosi, intelektual, dan
aspek sosial. Dimana anak sudah biasa
Reni junita saria et al./Potret Kemandirian Anak di Paud Alam Minangkabau 159
menyelesaikan permasalahannya sendiri sejak awal mulai masuk sekolah sudah
tanpa ketergantungan kepada orangtua. menanamkan sifat berbagi dan tidak pilih
SIMPULAN teman dengan begitu anak-anak tersebut
Berdasarkan hasil penelitian dari sudah dapat berkembang dan berjalan
pembahasan yang telah dilakukan peneliti, aspek sosialnya dengan baik.
maka dapat disimpulkan bahwa:
Kemandirian dalam aspek emosional REFERENCES
anak di sekolah ini hampir semua anaknya George S Marrison. 2012. Pelaksanaan
strategi pembelajaran scaffolding
sudah bagus, Namun dengan adanya
melalui permainan di TK B sebagai
dorongan dan bantuan yang diberikan guru upaya mengangkat pemahaman
konsep bilangan (artikel). 55-3-Yuli
anak bisa mandiri walaupun dengan cara
Haryati, Ismartoyo-2177-4480-1-
perlahan-lahan. Kegiatan yang diberikan SM.pdf.semarang
Gaffar. 2011. Pendidikan karakter anak
guru itu bervariasi tergantung minat anak,
usia dini sebagai generasi muda
dengan melihat minat anak maka guru untuk menggapai bonus demografi
(artikel).77-5-Diana Vidya
dapat dengan mudah memberi pengertian
Fakhriyani-ipi498755-pdf.madura
kepada anak agar bisa ditinggal orangtua. Moleong, Lexi. 2007. Metodelogi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja karya
Kemandiarian anak dari aspek
Moleong, lexy. 2006. Metodelogi Penelitian
intelektualnya dilihat disini semua anaknya Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
sudah mandiri dan bisa mengerjakan
Masitoh. 2009. Pelaksanaan strategi
tugasnya sendiri sampai selesai. Cara guru pembelajaran scaffolding melalui
permainan di TK B sebagai upaya
disini membuat anak bisa senang belajar
mengangkat pemahaman konsep
dan menyelesaikan tugas yang diberikan bilangan (jurnal).55-3-Yuli Haryati,
Ismartoyo-2177-4480-1-
guru, yang dikerjakan sendiri dengan
SM.pdf.semarang
belajar diluar ruangan agar kegiatannya Nurhafizah & Azlina Mohd. Kosnin. 2015.
Implementasi Permainan
tidak monoton dan membuat bosan.
Tradisional Indonesia Di Taman
Kemandirian anak dari aspek sosial Kanak-Kanak Kota Padang. Jurnal
Ilmiah Ilmu Pendidikan. Volume XV
anak di sekolah ini sudah bagus karena
No.1 April 2015.
anak-anak disini bisa berbagi makanan Nurhafizah, Nurhafizah. 2017. Strategi
Pengembangan Kemampuan Sains
dengan temannya dan anak juga bisa
Anak Taman Kanak-Kanak Di Koto
bersosilisai dengan semua temannya. Tangah Padang. Jurnal Anak Usia
Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini .
Anak-anak disini tidak ada yang memilih-
(Volume 3 No. 3b). 103-104.
milih teman. Kerana guru-guru disini sudah
160 International Journal of Emerging Issues in Early Childhood Education
Vol. 1, No. 1, November 2019, pp. 151-160

Santrock. 2007. Perkembangan anak. Yaswinda. Yulsyofriend, & Farida Mayar.


Jakarta: Erlangga 2018. Pengembangan Bahan
Susanto. 2018. Bimbingan Dan Konseling di Pembelajaran Sains Berbasis
Sekolah. Jakarta: Prenada Media Multisensori Ekologi Bagi Guru Paud
Group Kecamatan Tilatang Kamang
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kabupaten Agam. Jurnal Pendidikan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Anak Usia Dini. (Volume 2 No. II), 13
Bandung: Rosdakarya Yaswinda, Yaswinda. 2018. GROWING ROLE
Wiyana NovanArdy.2013. Bina Karakter OF TEACHERS INDEPENDENCE
AUD.Yogyakart&qAruzz Media CHILDREN AGE 2-4 YEARS.jurnal
Yamin, Martinis dan Sanan.2012. Panduan pendidikan anak usia dini. (Volume
Paud.Jakarta: Gaung Persada Press 2 No. I), 58
Group.

You might also like