Professional Documents
Culture Documents
Potret Kemandirian Anak Di Paud Alam Minangkabau
Potret Kemandirian Anak Di Paud Alam Minangkabau
Abstract
This article is motivated by the results of research on how children's independence in PAUD Alam
Minangkabau. Independence is one aspect of human personality that cannot stand alone, this
means that independence is related to other aspects of personality such as social aspects,
emotional aspects, physical and psychological aspects. The purpose of this study is to describe
how the independence of children in PAUD Alam Minangkabau. Data collection techniques used
are the format of observation, interviews, and documentation. Observations focused on children
and interviews were conducted with school principals and teachers on how to instill
independence. From the results of this study, it is illustrated that almost all children have good
independence where independence has been well developed through the collaboration of parents
and teachers in the development of children's independence. With the existence of such
cooperation the development of independence can be carried out maximally. Seen when the child
can be left by parents at school and do various activities for him without having to be helped by
teachers or other adult.
Keywords:
Portrait; Independence; Children Of PAUD Alam Minangkabau
mengatur berbagai masalah yang dihadapi. holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
2) Sosial, aspek ini ditunjukan dengan bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
kemampuan untuk mengadakan interaksi konteks khusus yang alamiah dan dengan
dengan orang lain dan tidak tergantung memanfaatkan berbagai metode ilmiah
atau menunggu aksi dari orang lain (Moleong, 2007). .
Berdasarkan dari paparan yang telah Peneliti pada penelitian ini akan
diungkapkan sebelumnya maka peneliti mengamati perkembangan kemandirian
tertarik untuk meneliti perkembangan anak. Maka dari itu peneliti memilih subjek
kemandirian anak di PAUD Alam penelitian secara sampling jenuh. Menurut
Minangkabau. (Sugiyono 2009), sampling jenuh adalah
teknik penentuan sampel bila semua
METODE PENELITIAN anggota digunakan sebagai sampel. Hal ini
Based on the above discussions, the seriang dilakukan bila jumlah populasi
researcher can take the hypothesis as relatif kecil, kurang dari 30 orang atau
follows: penelitian yang ingin membuat generalisasi
Ha: there is an effect of the use of dengan kesalahan yang sangat kecil.
educational media game tool on the Di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
creativity of children aged 4-5 years Alam Minangkabau 3 kelas dengan jumlah
Ho: there is no effect of the use of anak 20 orang. Oleh karena itu peneliti
educational media game tools on the memilih Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
creativity of children aged 4-5 years Alam Minangkabau sebagai objek
penelitian. Adapun yang akan menjadi
THEORETICAL PERSPECTIVES Subjek penelitian ialah kepala sekolah
Berdasarkan permasalahan dan tujuan sebagai pimpinan dan pembuat kebijakan
penelitian yang dirumuskan peneliti maka di PAUD Alam Minangkabau, serta guru
jenis penelitian ini adalah penelitian sebagai tenaga pendidik yang memberikan
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. layanan pendidikan dan pembelajaran
Adapun yang dimaksud dengan penelitian serta penanaman kemandirian kepada
kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud seluruh peserta didik.
untuk memahami fenomena tentang apa Teknik pengumpulan data yang
yang dialami oleh subjek penelitian secara digunakan berupa: (1) Observasi yang akan
Reni junita saria et al./Potret Kemandirian Anak di Paud Alam Minangkabau 155
tersamar. Observsi tersamar merupakan sekolah tentang bagaimana kerjasama
observasi yang dilaksanakan terhadap kepala sekolah dengan guru dalam
informan penelitian, dan informan membentuk kemandirian kepada anak.
penelitian mengetahui bahwa sedang Anak di PAUD Alam Minangkabau ini
diteliti, namun suatu saat peneliti juga diajarkan tentang bagaimana kemandirian
tidak berterus terang tentang suatu hal jadi ketika anak disini sudah diberi
karena ingin mendapatkan data yang kepercayaan maka anak disetiap tugas atau
bersifat rahasia (Sugiyono, 2012). Jumlah kegiatan dapat mengerjakannya sendiri
objek yang diteliti berjumlah 20 orang. sehingga dengan adanya kepercayaan itu
anak akan mandiri selainitu kerjasama kami
HASIL DAN PEMBAHASAN lakukan dengan guru disini juga kami
Berdasarkan hasil observasi yang lakukan kerjasama dengan orangtua agar
dilakukan pada tanggal 8, 9, 10, 11, 15, 17 kemandirian ini dapat juga diakukan anak
oktober 2018 di PAUD Alam Minangkabau dirumah.
anak disini sudah terlihat kemandiriannya, Kemudian pada tanggal 11, 16, 23
yaitu 1) Dari aspek kemandirian emosional oktober 2018 dengan guru tentang
dimana anak disini sudah dapat ditinggal kemandirian anak dimana tentang
orangtuanya disekolah, sabar menuggu pedoman dari aspek-aspek kemandirian
antrian mencuci tangan dan giliran anak. Semua jawaban yang diberikan guru
memmbaca iqra, kemudian sabar dalam semuanya hampir sama anak-anak
antrian bersalaman dengan guru ketika disekolah, aspek kemandirian emosional
pulang sekolah. 2) Dari aspek kemandirian anak sudah bisa ditingga disekolah, dari
intelektual anak, dimana anak mengerjakan aspek kemandirian intelektual anak
tugas dari guru sampai selesai, dan anak mandiri dan bisa mengerjakan tugas sendiri
dapat menjawab pertanyaan yang yang diberikan guru sampai selesai, dan
diberikan guru. 3) Dari aspek kemandirian yang terakahir dari aspek kemandirian
sosial anak, dimana anak mau berbagi sosial dimana anak disini juga sudah
makanan dan minuman dengan teman mandiri dalam bersosial karena anak dapat
serta anak juga mau berbagi mainan berbagi makanan atau minum dangan
dengan teman- temannya. teman dan juga dapat berbagi mainan
Pada tanggal 17 oktober 2018 dimana dengan teman- temannya.
dilakukan wawancara dengan kepala
156 International Journal of Emerging Issues in Early Childhood Education
Vol. 1, No. 1, November 2019, pp. 151-160
Temuan peneliti mendeskripsikan data Dimana anak disini diajak guru untuk
penelitian dibuat berdasarkan catatan hasil melakukan nonton bareng ke kelas
seberang. Sebelum ke kelas seberang anak-
observasi, wawancara, dan dokumentasi
anak antri dulu berbaris untuk melakukan
dalam melihat deskripsi kemandian. kegiatan menonton disini terlihat
Penelitian ini dilakuakan di kelas B dengan kesabaran anak dalam bargantian berjalan
melintas untuk ke kelas seberang
responden kelas B. Informannya guru kelas
kemudian antusias anak dalam menonton.
A1, A2, Dan B. Setelah selesai menonton anak-anak diberi
1. Berdasarkan Observasi pertanyaan lagi tentang apa yang
a) Senin 08 oktober 2018 ditontonnya tadi.
Disinilah kemandirian anak dapat
dinilai ketika anak bisa mencuci tangan
sendiri, menyiapkan makanan sendiri dan
bebagi sesama teman yang tidak
membawa makan maupun minum.
jasmani dan rohani agar anak memiliki keputusan dan memecahkan masalah yang
kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dihadapi.
kehidupan tahap berikutnya. Menurut Wiyana (di dalam Lina 2015:
Selanjutnya Trianto (2011: 24) 5). terdapat beberapa manfaat yang dapat
menyatakan, Pendidikan Anak Usia Dini diperoleh jika kemandirian diajarkan sejak
158 International Journal of Emerging Issues in Early Childhood Education
Vol. 1, No. 1, November 2019, pp. 151-160
usia dini, antara lain anak menjadi lebih Intelektual, aspek ini ditunjukan
percaya diri, mudah menyesuaikan diri dengan kemampuan untuk mengatur
dengan lingkungannya, dan tidak selalu berbagai masalah yang dihadapi.
bergantung pada orang dewasa (Novan Sosial, aspek ini ditunjukan dengan
Ardy Wiyani, 2013: 33). kemampuan untuk mengadakan interaksi
Menurut Ariyanti (di dalam sari 2008: dengan orang lain dan tidak tergantung
28), Kemandirian anak usia dini memiliki atau menunggu aksi dari orang lain
beberapa manfaat antara lain: Sedangkan menurut Kartono (dalam
1. Mengarahkan diri sendiri dan Wiyana, 2013:29) aspek kemandirian
mengambil keputusan seprti dapat Meliputi Emosi, aspek ini ditunjukan
mengatur waktu kegiatannya sendiri,
dengan kemampuan mengontrol emosi
memilki jenis permainan sendiri.
2. Sosial emosi seperti anak terbiasa dan tidak tergantunya kebutuhan emosi
menolong orang lain serta lebih biasa dari orangtua.
menghargai orang lain, mau bermain
Emosi,yang ditunjukan dengan
bersama teman.
3. Pengelolaan diri seperti anak dapat kemampuan anak mengontrol dan tidak
mengontrol dirinya sendiri ketika anak tergantungnya kebutuhan emosi dari
sedang berlari didepannya ada lubang
orangtua; 2) intelektual, yang ditunjukan
maka anak dengan spontan akan
berhenti karena ada kemampuan untuk dengan kemampuan anak untuk mengatasi
mengelola diri sendiri, tidak menangis berbagai masalah yang dihadapi; dan 3)
saat ditinggal pengasuh atau orang tua. sosial, yang ditunjukan dengan
4. Menemukan identitas diri seperti anak
kemampuan anak mampu menelesaikn
lebih percaya dan terampil sehingga
anak tidak ragu ataupun malu dalam masalahnya sendiri, tanpa bantuan orang
melakukan semua kegiatannya. lain, sebab jika anak mampu
5. Moral seperti anak dapat bertanggung
menyelesaikan masalahnya tanpa bantuan
jawab atas keputusan yang diambilnya.
Dari beberapa pendapat diatas dapat orang lain,tentu hal itu akan bermanfaat
Havighurst (dalam, Martinis & Sanan Dari beberapa pendapat di atas dapat
kemandirian terdiri dari beberapa aspek: terdiri dari aspek emosi, intelektual, dan
aspek sosial. Dimana anak sudah biasa
Reni junita saria et al./Potret Kemandirian Anak di Paud Alam Minangkabau 159
menyelesaikan permasalahannya sendiri sejak awal mulai masuk sekolah sudah
tanpa ketergantungan kepada orangtua. menanamkan sifat berbagi dan tidak pilih
SIMPULAN teman dengan begitu anak-anak tersebut
Berdasarkan hasil penelitian dari sudah dapat berkembang dan berjalan
pembahasan yang telah dilakukan peneliti, aspek sosialnya dengan baik.
maka dapat disimpulkan bahwa:
Kemandirian dalam aspek emosional REFERENCES
anak di sekolah ini hampir semua anaknya George S Marrison. 2012. Pelaksanaan
strategi pembelajaran scaffolding
sudah bagus, Namun dengan adanya
melalui permainan di TK B sebagai
dorongan dan bantuan yang diberikan guru upaya mengangkat pemahaman
konsep bilangan (artikel). 55-3-Yuli
anak bisa mandiri walaupun dengan cara
Haryati, Ismartoyo-2177-4480-1-
perlahan-lahan. Kegiatan yang diberikan SM.pdf.semarang
Gaffar. 2011. Pendidikan karakter anak
guru itu bervariasi tergantung minat anak,
usia dini sebagai generasi muda
dengan melihat minat anak maka guru untuk menggapai bonus demografi
(artikel).77-5-Diana Vidya
dapat dengan mudah memberi pengertian
Fakhriyani-ipi498755-pdf.madura
kepada anak agar bisa ditinggal orangtua. Moleong, Lexi. 2007. Metodelogi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja karya
Kemandiarian anak dari aspek
Moleong, lexy. 2006. Metodelogi Penelitian
intelektualnya dilihat disini semua anaknya Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
sudah mandiri dan bisa mengerjakan
Masitoh. 2009. Pelaksanaan strategi
tugasnya sendiri sampai selesai. Cara guru pembelajaran scaffolding melalui
permainan di TK B sebagai upaya
disini membuat anak bisa senang belajar
mengangkat pemahaman konsep
dan menyelesaikan tugas yang diberikan bilangan (jurnal).55-3-Yuli Haryati,
Ismartoyo-2177-4480-1-
guru, yang dikerjakan sendiri dengan
SM.pdf.semarang
belajar diluar ruangan agar kegiatannya Nurhafizah & Azlina Mohd. Kosnin. 2015.
Implementasi Permainan
tidak monoton dan membuat bosan.
Tradisional Indonesia Di Taman
Kemandirian anak dari aspek sosial Kanak-Kanak Kota Padang. Jurnal
Ilmiah Ilmu Pendidikan. Volume XV
anak di sekolah ini sudah bagus karena
No.1 April 2015.
anak-anak disini bisa berbagi makanan Nurhafizah, Nurhafizah. 2017. Strategi
Pengembangan Kemampuan Sains
dengan temannya dan anak juga bisa
Anak Taman Kanak-Kanak Di Koto
bersosilisai dengan semua temannya. Tangah Padang. Jurnal Anak Usia
Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini .
Anak-anak disini tidak ada yang memilih-
(Volume 3 No. 3b). 103-104.
milih teman. Kerana guru-guru disini sudah
160 International Journal of Emerging Issues in Early Childhood Education
Vol. 1, No. 1, November 2019, pp. 151-160