Burhan Bungin 2013

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 16
Format-format Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran METODOLOG! PENELITIAN SOSIAL DAN EKONOMI: Format-format Kuantitatit dan Kualitatit untuk Studi Sosiotogi, Kebijakan Publik, Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran Edisi Pertama Copyright © 2013 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KOT) ISBN 978.602.913.755 001.42 17 x24cm wx, 336 him Cetakan ke 2, Maret 2015 Cetakan ke 1, Maret 2013 Kencana. 2013.0416 Penulis Prof Dr H.M. Burhan Bungin, M.S! Desain Sampul tambra23@yahoo.com Penata Letak Siti Nurlaela Percetakan Fajar Interpratama Mandiri Divisi Penerbitan KENCANA Penerbit PRENADAMEDIA GROUP JI Tambra Raya No 23 Rawamangun Jakarta 13220 Telp (021) 478 64657 Faks. (021) 475.4134 e-mail: pme@prenadamedia.com www preniadamedia.com INDONESIA Seluruh 134 buku imi dengan cara apa pul ‘mesin fotokomn, tanpa izin sah dat Pada kelompok-kelompok latihan tersebut, dengan Penyempurnaan dari materi-materi Ppenulis berikan di beberapa perguruan ti Penelitian mandiri maupun penelitian Penulis pimpin, yaitu Lembaga Studi Ke: dari sekian literatur Penelitian yang penulis baca Karena berguna kepada mereka yang secara akademist dunia penelitian. kuliah esol eA diario inggl. dan juga pengalaman mela yang dilaksanakan oleh lembaga on fejahleraan Sosial (LSKS) sera tema at itu buku ini dibarapian = ™aupun praktisiingin terjun 4 Persoalan yang paling menonjol pada metodologi peneliian, khususnys bidang ilmu-iirmu sosial, yaitu persoalan format kualitatif dan kuantitent Karen KAT sadar akan persoalan ini penulis mencoba membahas metodologi penelitian de DAI gan mempertimbangkan dua kepentingan tersebut, dan ini akan pembeca tems di hampir seluruh bagian buku ini Penulis berkesimpulan bahwa seseorang penelitt, paling tidak kalau dia se orang dosen yang setiap saat membimbing mahasiswa menulis skripsi atau tess, atau kalau dia seorang praktisi di dunia penelitian sosial, maka sangat riskan kalau hanya menguasai salah satu saja dari metodologi penelitian sosial yang ada Kesimpulan ini pula turut mendorong penulis untuk membahas buku metodolog: penelitian sosial ini dari sisi kualitatif dan kuantitatif. ‘Seperti juga apa yang dirasakan oleh penulis-penulis lainnya, bahwa kebahe- giaan yang luar biasa penulis rasakan setelah selesai menulis buku ini Kebshagiasn tersebut penulis harapkan dapat dibagikan kepada semua pembaca buks int Penulis berterima kasth kepada penerbit Prenada Media Group yang mene” bitkan buku ini, serta juga pihak-pihak lain yang telah membantu penulis. sepe™ DR. Sanapiah Faisal, sangat penulis hargai. ie Seperti juga karya manusia lainnya, penulis yakin bahwa pada buku ini dapat sekian banyak kelemahan. Hetero temciat penill heorphem ees Fe perbaikan dari pembaca sekalian, dan akan penulis pertimbangkan pads berikutnya sebagai koreksi. : = Semoga buku int memberi manfaat kepada agamaku, diriku. serts siap* yang meminati metodologi penelitian ol Sidoarjo, Medio Januari 2° Penulis a i Bab 7 DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA A KONSEP DATA Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian. Definisi data sebenarnya punya kemiripan dengan definisi informasi, hanya informasi lebih di- tonjolkan dari segi servis, sedangkan data lebih ditonjolkan aspek materi. Dari kedua istilah ini mungkin dapat diimajinasikan dalam contoh ini. “Pak Badirul menginformasikan kepada saya tentang data penyimpangan uang pembangunan desa, oleh Pak Lurah Desa Nusantara’: Kata menginformasikan dalam kalimat ter- sebut menunjukkan suatu pelayanan informasi, sedangkan data penyimpangan adalah data yang diinformasikan. Selain data, ada juga pengertian lain yang punya kemiripan dengannya ada- lah fakta (fact). Biasanya orang sering menggunakan dua istilah ini dalam sau Pengertian yang sama, padahal masing-masing punya konsep tersendiri. Dalam pir semua penelitian sosial dan juga pada beberapa penelitian eksakta, fakta “mpir tidak dapat dibawa pulang oleh peneliti. Fakta sesungguhnya adalah Tlikobjek penelitian yang relatf tidak dapat dipisahkan dari objek penelitian itu '. Hal yang dapat dibawa pulang olch peneliti hanyalah data. Data diartikan Pie i Segala sesuatu yang hanya berhubungan dengan keterangan tentang suatu * fakta tersebut ditemui oleh peneliti di daerah penelitian. Oleh karena itu, mee Peneumpul data (peneliti) adalah orang yang betul-betul mampu mem. asi pe Serta bisa membawa pulang fakta—dalam arti semu—berupa data-data —n —— Jp ———_ Metodolog! Penetttian Sosial dan Ekonom! Dari konsep yang demikian itu, dalam pembicaraan penelitian gj data lebih banyak disinggung, baik itu jenisnya maupun teknik mem, asus oe S Bahkan pada beberapa penelitian tertentu, juga disinggung-singgung m targa data tersebut sudah dapat dlanalisis di lapangan, sehingya betul-betulds'a penelitiannys ; 5 Pa ney wun. Contoh cerminkan wajah dari sebuah fakta yang utuh. e Street Cornel contoh-conto B. KLASIFIKASI DATA b. Data Pel Data memiliki beberapa ciri yang dapat diklasifikasikan menurut kekhusear Data ini tertentu, sesuai dengan maksud penelitian ataupun sumber data yang digunatan lam penelitias 5 Oleh karenanya data dapat diklasifikasikan sebagai berikut: jerangan men tentu yang mi 1. Data Kualitats dengan Perso? Jenis data ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitaif, peneta Human Docu deskriptif, penelitian historis dan penelitian filosofi, Data kualitatif diungkaphat kenal dengan | dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian, bahkan dapat berupa cerita Data pen; Pada beberapa data tertentu, dapat menunjukkan perbedaan dalam bentuk r= subjektif sehin atau tingkatan, walaupun tidak jelas batas-batasnya. Contohnya ‘amnat yang menjadi ie a a tabu’ “Tapes dipakai seb. ‘cantik’, “kurang canuk’, “tidak cantik”, Atau dapat seperti; “lau aga untuk meneray tahu’, dan sebagainya. k Data kualitatif amat bersifat subjektif, karenanya peneliti yang ere nie data kualitatif, sesungguhnya harus berusaha sedapat mungkin unl ; data penelitiat warga subjek j dari sikap subjektif yang dapat mengaburkan objektivitas data pe sneha ce semata, Mi a. Data kasus seu 2 Oath, iis Ciri khas dari data kualitatifadalah menjelaskan kasus-kasus tere" gat i mana saja Ie k dige’ tua ‘ersebut, beraps inkan data yah” ‘Mterviu, dokun tition, Wi a Fells servos sus hanya berlaku untuk kasus tertentu serta tidak bet kan atau menguji hipotesis tertentu. Lebih memungki dan komprehensif dalam mengekspresikan suatu objek pen’ kare kasus tergantung pada seberapa luas penelitian kasustertent- ine a i tas, al itu kasus bisa seluas Indonesia, provinsi, kabupaten, oe inter verte i _ bahkan n suatu ila Papel juga tena hal tetakhir ini ) ya penclitian Bab 7: Date dan Metode Pengunpuian Data a ina di negara lain, Penelitian tentang Proyek Peningkatan Pendapatan Ke- tuarga (P2K) Profil Jawa Timur, adalah penelitian P2K kasus Jawa Timur, hasil jannya tidak dapat digeneralisasikan dengan hasil penelitian P2K di mana Contoh lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Whyte mengenai “The jet Corner Gang” Penelitian “masyarakat Trobriand” oleh Malinowsky, adalah contoh-contoh penelitian yang menggunakan data kasus . Data Pengalaman individu Data ini adalah salah satu bentuk data kualitatif yang sering digunakan da- lam penelitian kualitatif. Data pengalaman individu dimaksud adalah bahan ke- lerngan mengenai apa yang dialami oleh individu sebagai warga masyarakat ter- teotu yang menjadi objek penelitian. Pada psikologi, data ini sering diistilabkan dengan Personal Document, dalam IImu Sejarah dan Iimu Sosiologi diistilahkan ‘Human Document, sedangkan dalam Imu Antropologi Budaya lebih sering di Kenal dengan istilah Individual’ Life History.’ gub-sungguh sarat dengan unsur-unstr wbjehtif schingga kadang-kadang tidak sesuai dengan realita keadaan masyarakat yang menjadi objek penelitian. Walaupun demikian, subjektivitas tersebut dapat dipakai sebagai bagian dan realita masyarakat yang diteliti dan bukan dimaksud thik menerangkan realita masyarakat yang ditelitt peneliti dapat memperoleh suatu pan- Data pengalaman pribadi ini sung Guna dari data semacam ini adalah si dangan dari dalam melalui reaksi, tanggapan. interpretasi dan penglihatan para ‘up subjek peneltian serta dapat memperdalam pengertian secara kualitati engenai detail yang tidak dapat diperoleh melalui wawancara atau observasi ‘rae Misalnya sescorang yang sedan meneliti pelacuran yang dialami ma usta Mungin data tentang berapa orang wait nuda yang menjadi pelacut, foun saja lokasi pelacuran, dari golongan mana saja pare langganan pelacur berapa tarifnya dan sebagainya dapat diperoleh dengan metode observasi, a i dokumentasi, dan lain sebagainya. Akan tetapi ada beberapa vnsur dari ti tbut—pelacuran—yang tidak sek didapat dari metode-metode hal itu seperti, bagaimana interpretasi ma Neetu bagaimana sikap ulama dan tokoh-t Mina 2 et pena tn sens dalam melihat inl yang dimaksud dengan data-data pengal hhasiswa di masyarakat itu (er okoh masyarakat lainnya, diri dan masalahnya. Hal Jaman pribadi 125 ___ =. Merfodotog Penetition Sosial dan Ekonom! TT XxX ———" 2. Data Kuantitatif Data ini lebih mudah dimengerti bila dibandingkan dengan das jy . Data kuanttati biasanya disimpulkan dengan angka-angka, data sper Wick eat nya hasil transformasi dari data kualitatif yang memiliki Perbedaan beta, data Namun ada juga data kuantitatif murni yang keberadaannya sudah dalam by iain kuantitatif: Contoh dapat dilihat pada Tabel 7.1 dua Semua data kuantitatif dapat dianalisis dengan menggunakan analisis tay yang tik, baik inferensial ataupun noninferensial. Hal ini paling menonjol yang dant bedakan antara data kuantitatif dan data kualitatif yang tidak dapat dihitungyce sua kuantitatif. Selanjutnya data kuantitatif ini dapat dibedakan sebagai berkut seku rr; jawat a. Data Nominal cant diber Data ini memiliki ciri nominal, data hanya dapat digolong-golongkan «=: terpisah menurut kategori. Penggolongan antara lain menurut kategori jens, ® ae atau kondisi yang bervariasi menurut banyak atau frekuensinya. Umpamr 3 D \i bagaimana variasi jumlah pemakai kendaraan bermotor di kantor X wee \ variasi merek kendaraan bermotor yang beredar di Indonesia; atau bags" . perbedaan jumlah peminat acara siaran berita dan siaran hiburan yng ae oleh televisi swasta. Contoh lain bagaimana komposisi perbedaan jumlah aan \ dan wanita dalam menggunakan rubrik jodoh di media cetak. e ~ D \ ». Data Kontinum a D te Data kontinum adalah data yang memiliki gejala kontinum, geilé ; citi da dapat bervariasi menurut tingkatan atau berjenjang. Contohnya, 0! Sebaga gensi mahasiswa adalah 100, 101, 102, 103, 104 dan seterusnys, Taft ov skala A 130, si B 131, si C 132, si D 133, dan seterusnya. Data kontinum dipisah-pisahkan seperti berikut: TABEL 7.1 Satan 789101) aus [723456 Bab 7: Dota don Metode Penoumpuian Data, —=——— Vile , Data Skala Ordinal skala ordinal adalah angka yang menunjukkan posisi dalam suatu urutan ter- tentu atau dalam satu seri. Penentuan posisi itu tidak memerhatikan jarak antara data kuantitatif yang satu dengan yang lain. Misalnya tiga orang penyanyi yang rmendapat nilai masing-masing 135 diberi ranking nomor satu, nilai 110 nomor aa dan 101 nomor tiga. Urutannya tidak berbeda dengan penyanyi jenis lain yang masing-masing memperoleh nilai 180, 178 dan 150 sebagai nomor satu, dua, dantiga* Pada prinsipnya pemberian angka yang lebih besar atau lebih kecil pada sunt jenjang kategori yang diinginkan, tidak menjadi persoalan selama ada kon- sekuensi atau kesepakatan. Contoh lain, kita dapat saja memberikan nilai 3 untuk jawaban sangat cantik, nilai 2 untuk jawaban cantik, nilai 1 untuk jawaban kurang «ant, dan nilai 0 untuk jawaban tidak cantik; atau sebaliknya, yang sangat cantik diberi nilai 0 dan tidak cantik diberi nilai 3. 4. Data Skala interval pany, nurut Data interval adalah data yang punya ruas-ruas atau interval, atau jarak yang sail berdekatan dan sama. Jarak itu berpedoman pada ukuran tertentu misalnya nilai chan ‘serata (mean), bilangan kelipatan atau nilai lainnya yang disepakati. Contohnya ki-lekb mengklasifikasikan kelompok umur dan bentuk kenakalan remaja dari ‘Ssansi tertentu, terdapat pada Tabel 7.2. ® Data Skala Rasio seb! Data ini punya titik nol absolut, Dikatakan bahwa suatu skala memiliki semua intel ‘dan sala interval dan ditambah pula mempunyaititik nol yang sebenarnya dan “SB tik permulaan, maka skala semacam ini disebut skalarasio. Pada suatu ap ‘asio dari tiap dua titik skala tidak tergantung pada unit pengukuran. Um- ‘TABEL7.2 Data Interval Berdasatkan Bentuk Kenakalan 127 ——_= ———— _Melodolog! Feneltian Sosial don Ehonomi Pamanya, kalau kita mengukur massa atau berat dalam skals ratio. Sls gg mempunyai tik nol yang sebenarnya, Begitu pula skala gram. Raso ana sig ie dua berat tidak tergantung kepada unit pengukuran. Apabila kita menentiys Som berat dua buah benda yang berbeda, bukan saja dengan pon tetapi juga dngn dela gram, maka kita akan menemukan bahwa rasio kedua berat tersebut dengar pe co adalah sama rasionya dengan gram. ae 3. Data Primer sumber « Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau sunbe 4. sun pertama di lapangan. Kalau seorang peneliti meneliti pengaruh program kelvap Sum berencana terhadap keharmonisan kehidupan keluarga, kemudian meagan! Kalau ki data tersebut langsung kepada peserta atau pasangan suami istri yang mengist ib piaas program keluarga berencana, maka sesungguhnya peneliti tersebut telah new peut gunakan data primer, Begitu pula kalau seorang peneliti mendapat data be™ pemerkosaan dari si korban berarti data tersebut adalah data primer } Sun Sun 4. Data Sekunder i mer. Da Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua st ae mengan sekundet, Kalau seorang peneliti meneliti kecenderungan petant eee adalah s nakan pupuk untuk keperluan pertaniannya, kemudian mengambil da Kar dari Petugas Pertanian Lapangan (PPL) setempat, berarti data yan8 aa Sumber itu adalah data sekunder. Hal tersebut karena datanya diperoleh dari sees mungkin mengetahui data tersebut hanya dari pemberitahuan pet@h" ie tia pupuk. Data sekunder kemudian dikategorikan menjadi dua." umn ee a, Internal data, yaitu tersedia tertulis pada sumber data sekund®™ ys keunder kalau pada perusahaan, dapat berupa faktur, laporan Lael asi operating statements, general and departemental budgets. |ap° Bksternal Bab 7: Data dan Metode Pengumpulan Data 4 in c. SUMBER DATA sumber data adalah salah satu yang paling vital dalam penelitian. Kesalahan dalam menggunakan atau memahami sumber data, maka data yang diperoleh juga kan memeleset dari yang diharapkan. Oleh karena itu, peneliti harus mampu memahami sumber data mana yang mesti digunakan dalam penelitiannya itu. ‘Ada dua jenis sumber data yang biasanya digunakan dalam penelitian sosial, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. 4, Sumber Data Primer Sumber data ini adalah sumber pertama di mana sebuah data dihasilkan. Kalau kita kembali ke contoh data primer di atas, maka sumber data primer ada- lah pasangan suami istri pengikut program keluarga berencana dan si korban pemerkosaan. 2. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber data kedua sesudah sumber data pri- ‘ner, Data yang dihasilkan dari sumber data ini adalah data sekunder. Kalau kita "engembil contoh data sekunder di atas, maka Petugas Pertanian lapangan (PPL) ‘lah sebagai sumber data sekunder. Karena sesuatu dan lain hal, peneliti tidak atau sukar memperoleh data dari Sumber data primer, dan mungkin juga karena menyangkut hal-hal yang sangat Prbadi schingga sukar data itu didapat langsung dari sumber data primer. Oleh ‘na itu, sumber data sekunder diharapkan dapat berperan membantu meng- a data yang diharapkan. Begitu pula pada keadaan semestinya yaitu sum- "2 primer dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan, sumber data se- “er dapat membantu memberi keterangan, atau data pelengkap sebagai bahan anding. d MACAM.MACAM METODE PENCUMPULAN DATA ron mae Pembicaraan mengenai metodologi penelitian persoalan metode in ing C2 Menjadi amat penting. Metode pengumpulan data adalah Pegg we” Pengumpulan data yang menentukan berhasil atau tidak suaty a Penggunaan metode pengumpulan data atau metode pe- 129 Bob 7: Data don Metode Pengunpuion Dato, —————" tulis saja, sedangkan pada responden yang tidak tergolong mampu baca-tulis, metode angket tidak berguna sama sekali. ) Formulasi angket membutuhkan kecermatan tinggi, sehingga betul-betul mampu mewakili peneliti dalam pengumpulan data. Karena tuntutan yang demikian, pekerjaan formulasi angket membutuhkan waktu yang lama, ter- masuk kebutuhan uji coba dan merevisi angket tersebut. c) Penggunaan metode angket menyebabkan peneliti terlalu banyak tergantung atau membutuhkan kerja sama dengan objek penelitian.* 4) Pada kasus tertentu, terjadi salah menerjemahkan beberapa poin pertanyaan, maka peneliti tidak dapat memperbaiki dengan cepat, akhirnya memenga- ruhi jawaban responden. ©) Kadang kala pengisian angket oleh responden dipengaruhi oleh orang-orang yang ada di sekitar responden, hal ini menyebabkan jawaban responden tidak objektif lagi. ra f) Kemungkinan responden menjawab seenaknya, atau kadang kala bersifat main-main serta berdusta. Hal tersebut mungkin sekali terjadi, terutama kalau wd angket bersifat anonymous (tanpa nama dan alamat responden dilembaran angket). e 2. Metode wi fawancara al Metode wawancara juga biasa disebut dengan metode interviu atau disebut ‘ ‘

You might also like