Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

Week 2

a. HT Obstructive, Irritative Voiding Symptoms


Lower Urinary Tract Symptoms

FUN WISE → frequency, urgency, nocturia, weak stream, intermittency, straining, incomplete emptying
FUN → irritative
WISE → obstructive

• Hesitancy → Difficulty a patient has with initiating the urinary stream, often the patient has to push
or strain to begin micturition
• Weak stream → Decreased force during micturition
• Intermittency → Stopped and started again several times during urinate
• Incomplete emptying → A sensation of not emptying the bladder completely after finished urinating
• Dribbling → Small amount of urine dribbling at the end of micturition
• Frequency → Have to urinate again less than two hours after finished urinating (micturating more
often with no increase in the total urine output)
• Nocturia → Get up to urinate (more than twice) from the time of night sleep untill got up in the
morning
• Urgency → Difficult to postpone micturition
• Incontinence:
o Stress incontinence
→ Instantaneous leakage of urine after the stress of coughing or after a
sudden rise in intra-abdominal pressure of any cause

o Urge incontinence → intense urge to urinate and then leakage of urine in the absence of cough
or other stressor
o Total (continuous) incontinence → frequent leaking of small amounts of urine from neurological
disease
Bladder is always full and excess urine leaks
o Overflow incontinence → The involuntary release of urine from an overly full urinary bladder.
Once bladder is full, it empties itself without control (like in infants)
Different types of pain according to the site :
• Ureteral Pain → Usually acute and secondary to obstruction, the site of obstruction e.g. ureteral
stones)
Mid ureter, lower ureter → can be determined by site of referred pain and/or associated symptoms
(LUTS) 

• Vesical pain → Most often by over distention of the UB
o Constant Suprapubic (SP) (Pain that is not related to Acute Urinary Retention is seldom of
Urologic origin)
o Intermittent SP (Pain is usually related to inflammatory conditions (e.g. Acute Cystitis,
Interstitial Cystitis), Worse when the bladder is full and partially relieved by bladder emptying)
o Bacterial Cystitis (Pain may be referred to distal Urethra)
• Prostatic pain
o Usually secondary to inflammatory conditions and in the perineum (e.g. Acute Prostatitis)
o Referred to lumbosacral spine, inguinal canals or lower extremities. Associated Irritative
lower urinary tract symptoms ± Urinary retention
• Penile and testicular pain
o Flaccid Penis: Pain is usually 2ndy to inflammation of Venereal diseases or Paraphimosis.
o Erect Penis: Usually due to Peyronie’s disease or Priapism
o Primary Acute Testicular Pain arises with acute intrascrotal pathology e.g. Trauma, Torsion,
Infections.
o Chronic testicular pain caused by Hydrocele or Varicocele (is usually dull, heavy sensation,
does not radiate)
o Referred Testicular pain is usually from Renal or retroperitoneal pathology with normal
scrotal examination
HT Irritative + Obstructive Urinary Symptoms
Selamat siang bu, perkenalkan saya Kintan mahasiswi FKUPH yang pada hari ini akan melakukan wawancara
medis kepada ibu. Beberapa pertanyaannya mungkin bersifat sensitive dan pribadi, namun ibu tenang saja
karena akan dijaga kerahasiaannya. Apakah ibu bersedia?
1. Identitas
• Sebelumnya boleh perkenalkan identitas ibu terlebih dahulu bu, dimulai dari nama, usia, dan
pekerjaan
2. Chief Complain
• Ibu datang ke rumah sakit dengan keluhan apa? Apakah baru pertamakali dirasakan?
3. Onset
• Terjadinya sejak kapan?
• Bisa diceritakan bu susah BAK nya seperti apa?
• Sebelum keluhan tersebut muncul, apkah ada kejadian tertentu yang terjadi sebelumnya? Habis
melakukan sesuatu seperti hubungan seksual atau yang lainnya?
4. Characteristic
• Saat BAK bisa diceritakan Bu apa saja yang dirasakan? Apakah terdapat rasa tidak nyaman saat
berkemih seperti nyeri, panas, susah memulai?
• Apabila ada nyeri kapan munculnya?
o Saat pertama kali urine keluar, ditengah atau diakhir BAK?
o Kapan nyerinya terasa paling parah?
o Nyerinya seperti apa? Menusuk/tajam/panas?
o Apakah nyeri muncul hanya saat buang air kecil saja?
• Karakteristik Urine
o Apakah pancarannya lemah atau tidak dari biasanya?
o Apakah aliran kencingnya sering berhenti ditengah-tengah BAK?
o Apakah ada kesulitan untuk memulai BAK? Seperti harus mengejan terlebih dahulu?
o Ada rasa tidak tuntas atau rasa tidak puas setelah BAK?
o Apakah volume urine normal/kurang/lebih?
o Apakah setelah BAK ada urin yang menetes?
o Boleh diceritakan urine yang keluar warnanya apa jernih/keruh? Apakah terdapat bau/busa?
o Apakah ada kencing yang berpasir?
• Apakah ada BAK yang disertai darah? Jika ada, apakah keluar bersamaan atau menetes setelah BAK?
• Apakah ada keluhan terbangun untuk buang air kecil saat malam hari?
• BAK berapa kali dalam sehari? Apakah frekuensinya jadi lebih sering dari biasanya?
• Apakah ada kebiasaan seperti sering menahan BAK?
5. Radiate
• Apakah nyerinya menyebar ke tempat lain?
6. Associated Factor
• Apakah ada keluhan tambahan lain seperti demam? Mual muntah?
• Penurunan BB selama 1 bulan ini?
• Nyeri pinggang? Nyeri perut bagian bawah? Apakah ada keluhan BAB?
7. Time
• Rasa susah pipisnya ini terjadi terus menerus atau hilang timbul?
• Semakin kesini apakah keluhannya semakin parah?
8. Exacerbating / Relieving Factor
• Apakah ada hal yang memperparah ataupun memperingan gejala nya?
• Apakah sudah pernah diobati sebelumnya?
9. Severity
• Keluhan ini apakah mengganggu kegiatan sehari-hari nya?
• Jika ada nyeri perut, skala dari 0-10 dari 0 paling tidak sakit dan 10 yang paling sakit, Ibu ada di skala
berapa?
10. RPD
• Apakah pernah mengalami hal yang serupa sebelumnya?
• Apakah ibu memiliki riwayat penyakit keganasan?
• Apakah ada riwayat penyakit kronis seperti HT, DM, ISK, batu ginjal??
11. RPK
• Apakah keluarga pernah mengalami hal yang serupa?
• Apakah keluarga memiliki riwayat penyakit seperti yang saya sebutkan diatas?
12. RPO
• Apakah sudah mengkonsumsi obat untuk meringankan gejala? Apakah membaik?
• Apakah ada konsumsi obat-obatan rutin?
• Apakah memiliki riwayat penggunaan kateter? Riwayat masuk rumah sakit? Operasi?
13. Riwayat Kebiasaan
• Mohon maaf Bu, apakah ibu merokok, minum alkohol ataupun menggunakan obat-obatan terlarang?
• Saat membersihkan kemaluan setelah BAK dengan air, apakah dengan air mengalir? Arahnya dari
depan ke belakang?
• Apakah setelah BAK ibu mengeringkan kemaluannya? Apakah arahnya dari depan ke belakang?
• Satu hari ibu minum air berapa liter? atau berapa gelas dalam sehari?
• Apakah suka minum yang manis-manis?
• Apakah jadi sering haus?
• Makanan sehari-harinya gimana Bu?
14. Riwayat Seksual
• Sudah menikah atau belum? Sudah berapa lama menikah?
• Apakah sekarang ibu sedang aktif secara seksual?
• Pertama kali berhubungan umur brp? (Risk <25yo)
• Pasangan seksualnya siapa, sesama jenis atau lawan jenis?
• Apakah ada pasangan seksual lebih dari 1?
• Kapan terakhir berhubungan seksual?
• Apakah saat berhubungan seksual menggunakan proteksi seperti kondom/spermicide?
• Apakah ada pemakaian alat bantu seksual gak? Seperti lubricant atau benda lain yg dimasukkan ke
dalam vagina?
• Rute seksnya apakah genital-genital, genital-oral, genital-anal?
Oke bu, wawancara medis telah selesai. Untuk diagnosis pastinya akan kita lakukan beberapa pemeriksaan
lain terlebih dahulu ya bu, terima kasih atas kooperasinya. Selamat siang.

Questions What you think about ... !


Voiding and storage symptoms “e.g. character, quality, duration... etc” :
Are you urinating more frequently than usual during the -Bladder inflammation or infection
day? -Benign prostatic hyperplasia
-Neurologic disease
Do you feel a strong sensation that you need to urinate -UTI
immediately? -Bladder cancer
-Radiation damage
-Neurogenic bladder dysfunction
Is the urge to urinate so immediate that you sometimes -Acute cystitis
urinate before you can get to the bathroom? -Upper motor neuron lesions
-Multiple sclerosis, Parkinson’s disease
Do you have pain during urination? • 1-2 days:
How long have you had this pain? o Bacterial cystitis
o Acute bacterial prostatitis
o Bacterial epididymitis
• 2–7 days:
o Urethritis/epididymitis
(gonorrhea, chlamydia, herpes
simplex virus)
• More than 14 days?
o Chlamydia infection (in
women)
• Weeks to months?
o Interstitial cystitis
o Chronic bacterial prostatitis
At what point during urination does your pain occur?
 • At the beginning of urination?
Urethritis
• At the end of urination? Cystitis or
prostatitis

Is your urinary stream weaker than usual? Voiding symptoms (For men) weak or
intermittent stream, hesitancy, dribbling,
Do you experience dribbling or slow urine flow at the end of and dysuria commonly occur with
urination? bladder outlet obstruction from benign
Does it take longer than usual to begin urination? prostatic hyperplasia or urethral
stricture.

Is the amount of urine with each episode less than Bladder Interstitial cystitis
inflammation from infection, irritants, systemic usual?
Do you experience dribbling or slow urine flow at the end of Uretritis
urination?
Hematuria:
Have you noticed any change in the urine color? Gross: The presence of blood in the urine
in sufficient quantity to be visible to the
naked eye. Microscopic: 2–3 red blood
cells per high-power field on urine
microscopy
When you pass red urine is it painful or painless
If it is Painless hematuria should be regarded as
painful, is it painful before urination or after? a symptom of urologic malignancy until
proven other wise. Before: Stone. After:
Clot colic due to arteriovenous
malformation, malignancy, or other
causes
When does red urine occur? Before or after urination At the beginning: urethral causes.Late:
trigone of the bladder, or its neck. Total:
any site other than the bladder or the
urethra.
Severity: The duration: The presence of clots, try to describe the longer, the danger. the darker the
its shape. The color of urine: urine, the more severe the case.
Hematospermia: Presence of blood in semen and it’s
usually a benign condition.

Constitutional symptoms:

Fever Loss of weight


Sweating Chills and rigors
Loss of appetite Fatigability

b. HT – ERECTILE DYSFUNCTION
Erectile dysfunction → tidak dapat mencapai atau mempertahankan ereksi sehingga tidak dapat melakukan
aktivitas seksual with penetration. Bisa karena physical atau psychological conditions.
Ereksi itu terjadi dimana darah dari pelvic vascular masuk ke erectile tissue di penis
a. Trabecular smooth muscle relaxes
b. Darah mengalir masuk ke sinusoidal spaces
c. Ekspansi erectile tissue terbatas oleh tunica albuginea
d. Peningkatan tekanan dalam sinusoidal spaces yang blocks outflow venous blood dari penis
e. Penis rigidity
CAUSES :
1. Age
2. Vascular causes :
a. Atherosclerosis and its risk factors b. Diabetes
→ endothelial dysfunction → c. Renal failure
impact blood flow during d. Peripheral vascular disease
tumescence e. Sleep apnoea
3. Neurological conditions :
a. Spinal cord disease
b. Stroke and dementia
c. Multiple sclerosis
d. Local interruption in nerve supply to penis (pelvic surgery, trauma)
4. Medications (25%) : antidepressant and anti-hypertensive are the most, alcohol and recreational
drugs. Hormonal conditions less common (testosterone deficiency, high prolactin)
5. Faktor psikologis (10%):
a. Ansietas :  sympathetic tone → impaires smooth muscle relaxation during tumescence
b. Depresi : directly or through medications treatment
c. Relationship problems
6. Penile injury or disease :
a. Peyronie's disease Vascular, Neurological,
b. Priapism Hormonal, Trauma → organik

c. Anatomic abnormalities
Degree
HT Erectile Dysfunction
Selamat siang pak, perkenalkan saya Kintan mahasiswi FKUPH yang pada hari ini akan melakukan wawancara
medis kepada bapak. Beberapa pertanyaannya mungkin bersifat sensitive dan pribadi, namun bapak tenang
saja karena akan dijaga kerahasiaannya. Apakah Bapak bersedia?
1. Identitas
• Sebelumnya boleh perkenalkan identitas bapak terlebih dahulu pak, dimulai dari nama, usia, dan
pekerjaan
2. Chief Complain
• Bapak datang kesini ada keluhan apa? (gangguan ereksi)
3. Onset
• Terjadi sejak kapan Pak?
• Bisa diceritakan pak susah ereksi nya seperti apa?
• Apakah keluhannya terjadi secara tiba-tiba?
• Sebelum keluhan tersebut muncul, apakah ada kejadian tertentu yang terjadi sebelumnya?
• Habis melakukan sesuatu seperti hubungan seksual atau yang lainnya?
• Apabila memiliki lebih dari 1 pasangan, apakah gangguan ereksi hanya terjadi di 1 pasangan tertentu?
4. Characteristic
• Apakah penis terasa tidak sekeras biasanya atau tidak bisa berdiri sama sekali?
• Apakah butuh waktu yang lebih lama untuk mencapai ereksi?
• Biasanya butuh berapa lama?
• Apakah lebih lama atau lebih cepat dari biasanya dari mulai berdiri sampai turun lagi?
• Setelah selesai berhubungan apakah masih bisa berdiri?
• Apakah dapat mencapai ereksi dengan masturbasi?
• Apakah masih terjadi ereksi di pagi hari?
5. Associated Symptoms
• Apakah bapak mengalami penurunan libido atau hawa nafsu?
• Apakah ada luka yang susah sembuh?
• Apakah ada peningkatan/penurunan BB akhir-akhir ini?
6. Time
• Keluhan ini terjadi seberapa sering?
• Apakah hilang timbul atau terus menerus?
• Apakah gejala nya semakin kesini semakin parah atau tidak?
7. Exacerbating / Relieving Symptoms
• Apakah ada yang memicu timbulnya keluhan?
• Apakah ada yang memperburuk gejala?
• Apakah ada yang memperingan gejalanya?
8. Severity
• Apakah mengganggu hubungan dengan pasangan?
9. RPD
• Sebelumnya pernah mengalami gejala seperti ini ngga?
• Apakah ada riwayat darah tinggi, kencing manis, atau keganasan?
• Apakah ada riwayat trauma pada alat kelamin?
10. RPK
• Di keluarga apakah ada keluhan serupa?
• Apakah dikeluarga memiliki riwayat penyakit seperti yang saya sebutkan diatas?
11. RPO
• Apakah sudah mengonsumsi obat untuk meringankan gejala? Jika ya, apakah setelah minum obat
bisa ejakulasi?
• Apakah ada minum obat seperti Viagra?
• Apakah ada obat-obatan rutin yang diminum?
12. Riwayat Seksual
• Sudah menikah atau belum? Sudah berapa lama menikah?
• Apakah sekarang bapak sedang aktif secara seksual?
• Pasangan seksualnya siapa, sesama jenis atau lawan jenis?
• Apakah ada pasangan seksual lebih dari 1?
▪ Apakah keluhannya dialami pada pasangan sendiri?
▪ Apakah keluhan juga dialami pada pasangan lain?
• Kapan terakhir berhubungan seksual?
• Apakah keluhannya muncul setelah terakhir kali berhubungan seks atau udah dari sebelumnya. Atau
saat berhubungan?
• Apakah saat berhubungan seksual menggunakan proteksi seperti kondom/spermicide?
• Rute seksnya apakah genital-genital, genital-oral, genital-anal?
13. Riwayat Sosial dan Kebiasaan
• Apakah bapak merokok, minum alkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang?
• Apakah bapak sedang memiliki konflik atau stress? mungkin dalam pekerjaan atau dengan orang
lain? Apakah kecemasan memengaruhi kemampuan Bapak dalam ereksi?
Oke pak, wawancara medis telah selesai. Untuk diagnosis pastinya akan kita lakukan beberapa pemeriksaan
lain terlebih dahulu ya pak, terima kasih atas kooperasinya. Selamat siang.
a. PF – MALE CATHETERIZATION
Penggantian kateter maksimal dalam 2 minggu.
Indikasi
Terapeutik :
• Dekompresi kandung kemih pada pasien dengan retensi urin akut / kronik
• Kateterisasi dan irigasi pada gross hematuria untuk membuang darah dan bekuan dari kandung
kemih
• Pemantauan keseimbangan cairan dan perawatan higienis pada pasien baring total/post-op
Diagnostik :
• Memperoleh sampel urin yang tidak terkontaminasi untuk pemeriksaan mikrobiologis
• Mengukur sisa volume urin pasca berkemih apabila pemeriksaan non invasive (USG) tidak tersedia
Kontraindikasi :
• Trauma uretra (darah pada meatus uretra, hematoma perineal)

Selamat siang Pak, perkenalkan saya Kintan mahasiswi FKUPH. Yang pada hariini akan melakukan
pemasangan alat kateter pada Bapak. Apakah Bapak bersedia?
• Saya akan menjelaskan mengenai prosedurnya terlebih dahulu ya Pak. Kateter ini nanti akan
dimasukkan ke dalam saluran kemih Bapak yang berfungsi untuk pengeluaran urin. Mungkin akan
terasa tidak nyaman, tapi prosedur ini aman ya Pak.

1. Pertama-tama saya akan melakukan cuci tangan terlebih dahulu


2. Selanjutnya saya akan memeriksa TTV pasien dimulai dari
a. Suhu tubuh normal
b. Tekanan darah normal
c. Nadi normal
d. Laju nafas normal
3. Kemudian silahkan buka celana dan pakaian dalamnya lalu berbaring di bed dengan posisi telentang dan
kaki di buka sedikit dan saya akan berdiri disebelah kanan pasien.
4. Lalu saya akan mempersiapkan alat dan bahan di alas steril
a. Foley catheter pria ukuran 14-16 f. Gel lidokain
b. Kantung urin steril g. Spuit 10-20 cc
c. Larutan antiseptic h. Cairan saline
d. Handscoon steril i. Tape untuk fiksasi
e. Kasa steril
5. Kemudian saya akan menggunakan handscoon steril
6. Lalu saya akan memegang ujung penis menggunakan kasa steril dan melakukan asepsi
a. Dilakukan dari dalam keluar
b. Dimulai dari bagian yang akan dimasukan katetrisasi
c. Ganti kasa setiap mengusap
d. Angkat penis dengan kasa steril
e. Sterilisasi pada bagian ventral penis, scrotum hingga kedalam.
7. Lalu saya akan memasang duk bolong
8. Saya akan memasukkan lidokain pada spuit 10/20 cc dan menegakkan penis pasien
9. Lalu saya akan memasukkan lidokain ke dalam meatus urethra dan kemudian menutup salurannya
menggunakan kasa steril. Dan saya akan menunggu sekitar 5 menit hingga anestesi tersebut bekerja
10. Kemudian saya akan mengambil kateter yang sudah dipasang ke kantung urine
11. Saya akan mengoleskan ujung kateter dengan sterile jelly / viscous lidocaine dan memasukkan ke dalam
uretra dengan halus sampai ujung atau terdapat tahanan dan sampai urin mengalir
12. Saya akan mencatat warna dan jumlah urin yang keluar setelah pemasangan
13. Setelah sampai ujung, saya akan mengembangkan balon dengan menggunaan saline (memiliki resiko
mengkristal, jadi bisa dikasih sterile water) sebanyak yang tertulis pada kateter, sekitar 10-15cc
14. Lalu saya akan menarik kateter secara perlahan hingga terasa resistensi untuk mengecek apakah balon
sudah mengembang sempurna
15. Kemudian saya akan melepaskan duk bolong
16. Lalu saya akan melakukan fiksasi kateter pada bagian inguinal pasien dengan plester untuk
mempermudah mobilisasi
17. Dan saya akan menaruh kantong urin pada tempat yang lebih rendah dari ranjang pasien
18. Setelah itu saya akan periksa dan catat volume urin dan memastikan bahwa pasien tidak dalam kesakitan
• “Pak, pemasangan kateter sudah selesai ya. Lalu nanti akan dilakukan pemantauan warna dan jumlah
urin yg ada di kantong setelah pemasangan kateter ini. Maksimal penggunaan keteter adalah 2
minggu ya pak. Bapak juga dipersilahkan untuk memakai kembali pakaiannya. Terima kasih atas
kooperasinya pak, selamat siang”
19. Saya akan melepaskan handscoon dan cuci tangan kembali
b. PF – FEMALE CATHETERIZATION
Selamat siang bu, perkenalkan saya Kintan mahasiswi FKUPH. Yang pada hariini akan melakukan
pemasangan alat kateter pada ibu. Apakah ibu bersedia?
• Saya akan menjelaskan mengenai prosedurnya terlebih dahulu ya bu. Kateter ini nanti akan
dimasukkan ke dalam saluran kemih ibu yang berfungsi untuk pengeluaran urin. Mungkin akan terasa
tidak nyaman, tapi prosedur ini aman ya bu.

1. Pertama-tama saya akan melakukan cuci tangan terlebih dahulu.


2. Selanjutnya saya akan memeriksa TTV pasien dimulai dari
a. Suhu tubuh normal
b. Tekanan darah normal
c. Nadi normal
d. Laju nafas normal
3. Kemudian saya akan meminta pasien untuk membuka celana dan pakaian dalamnya lalu berbaring di
bed dengan posisi litotomi
4. Lalu saya akan mempersiapkan alat dan bahan di alas steril
a. Foley catheter pria ukuran 14-16 f. Spuit 10-20 cc
b. Kantung urin steril g. Cairan saline
c. Larutan antiseptic h. Set kateter steril
d. Handscoon steril i. Tape untuk fiksasi
e. Gel lidokain
5. Kemudian saya akan menggunakan handscoon steril
6. Saya akan melakukan asepsi/sterilisasi. Dengan cara memisahkan labia pasien dengan tangan non
dominan dan tangan dominan melakukan Teknik asepsis.
a. Melingkar dari dalam keluar
b. Lalu bibir vagina dari atas kebawah pada bagian kanan kiri
7. Lalu saya akan memasang duk bolong
8. Saya akan memasukkan lidokain pada spuit 10/20 cc
9. Lalu saya akan memasukkan lidokain ke dalam meatus urethra. Dan saya akan menunggu selama 5 menit
hingga anestesi tersebut bekerja
10. Kemudian saya akan mengambil kateter yang sudah dipasang ke kantung urin
11. Saya akan mengoleskan ujung kateter dengan sterile jelly / viscous lidocaine dan memasukkan ke dalam
uretra dengan halus sampai ujung atau terasa tahanan dan sampai urin mengalir
12. Setelah sampai ujung, saya akan mengembangkan balon dengan menggunaan saline sebanyak yang
tertulis pada kateter, sekitar 10-15cc
13. Lalu saya akan menarik kateter secara perlahan hingga terasa tahanan untuk mengecek apakah balon
sudah mengembang sempurna
14. Kemudian saya akan melepaskan duk bolong
15. Lalu saya akan melakukan fiksasi kateter pada bagian inguinal pasien dengan plester untuk
mempermudah mobilisasi
16. Dan saya akan menaruh kanong urin pada tempat yang lebih rendah dari ranjang pasien
17. Setelah itu saya akan periksa dan catat volume urin dan memastikan bahwa pasien tidak dalam kesakitan
• “Bu, pemasangan kateter sudah selesai ya. Lalu nanti akan dilakukan pemantauan warna dan jumlah
urin yg ada di kantong setelah pemasangan kateter ini. Terima kasih atas kerjasamanya”
18. Saya akan melepaskan handscoon dan cuci tangan kembali
c. PF – DIGITAL RECTAL EXAMINATION
Indikasi • Genitourinary problem
• Suspek apendisitis, BPH, pengganti periksa • Trauma especially pelvic or spinal
dalam untuk wanita yang belum Kontraindikasi
berhubungan seksual • Anak-anak dapat menyebabkan vasovagal
• Rectum bleeding syndrome
• Perubahan bowel habits • Prostatitis dapat menyebabkan infeksi
• As part of abdominal exam • Haemorrhoid interna grade IV

Selamat siang Pak, perkenalkan saya Kintan mahasiswi FKUPH. Yang pada hariini akan melakukan
pemeriksaan fisik rectal touche kepada Bapak. Apakah Bapak bersedia?
• Saya akan menjelaskan mengenai prosedurnya terlebih dahulu ya Pak. Jadi nanti saya akan
memasukan jari saya ke dalam lubang dubur Bapak. Saya akan ditemani oleh suster. Mungkin akan
terasa tidak naman, tapi prosedur ini aman ya Pak. Boleh diberitahu jika ada rasa nyeri ya Pak.

1. Pertama-tama saya akan melakukan cuci tangan terlebih dahulu, Bapak silahkan buang air kecil terlebih
dahulu
2. Selanjutnya saya akan memeriksa TTV pasien dimulai dari
a. Suhu tubuh normal
b. Tekanan darah normal
c. Nadi normal
d. Laju nafas normal
3. Kemudian saya akan meminta pasien untuk membuka celana dan pakaian dalamnya lalu berbaring di
bed dengan posisi lateral decubitus position (miring diujung bed dan lutut ditekuk ke arah dada)
a. Lateral decubitus (paling nyaman)
b. Modified litotomy position
c. Standing position
d. Pronasi
4. Lalu saya akan mempersiapkan alat dan bahan
a. Sarung tangan non stle
b. K-Y jelly atau lubricant
c. Gauze atau tissue
5. Kemudian saya akan menggunakan handscoon
6. Inspeksi
• Saya akan melakukan inspeksi untuk melihat kulit bagian bawah dengan memisahkan kedua gluteus
pasien. Saya akan melihat apakah terdapat prolapse, hemorrhoid externa, massa, fistula, abcess, anal
warts, skin tag, atau rash.
• Saya juga akan meminta pasien untuk mengejan untuk melihat apakah ada prolaps hemorrhoid dan
keadaan tonus sphincter ani
7. Palpasi
• Saya akan melakukan palpasi pada bagian perianal untuk memastikan apakah ada massa atau abses
• Setelah itu saya akan memberikan lubricant pada tangan saya
o “pak tolong tarik nafas ya, saya akan memasukkan tangan saya”
8. Evaluasi
• Saya akan mengevaluasi tonus sfingter ani pasien apakah normo, hiper, atau hipotonus.
• Kemudian saya juga akan mengevaluasi ampula rekti pasien apakah normal, dilatasi, atau collapse.
• Mukosa recti dengan cara memutar jadi secara sirkuler untuk merasakan apakah mukosa licin atau
berbenjol, apakah teraba massa tumor atau penonjolan prostat
o Jika ada massa deskripsikan bentuk, ukuran, jumlah, konsistensi
o “Apakah ada nyeri Pak?”
9. Kemudian saya akan meraba bagian prostat pada arah jam 12, 3 kanan, 9 kiri
10. Jika ada penonjolan prostat, deskripsikan ukuran, arah jam, konsistensi, permukaan halus/kasar, sulcus
medianus teraba / tidak, pole sperior tercapai / tidak
11. Kemudian saya akan mengeluarkan jari telunjuk dari anus
12. Lalu saya akan melihat apakah terdapat darah, feses, maupun lendir. Lalu melepaskan handscoon

Pak pemeriksaan fisik telah selesai. Bapak boleh menggunakan bajunya kembali selagi saya mencuci tangan
6 langkah. Terima kasih atas kooperasinya pak, selamat siang.

You might also like