7233 26347 1 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Vol. 5, No.

2 (2018) 103-109

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Teknik Akrostik dalam Penulisan Puisi


(Studi Deskriptif terhadap Karya Siswa Kelas V
Sekolah Dasar Negeri 1 Gunungpereng)
Gian Tresna Hidayat1; Dian Indihadi2
Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya
Email: tresnahidayatgian@gmail.com, indihadi1234@gmail.com
Abstract
The fifth grade of Primary School 1 Gunungpereng in language learning and literature Indonesia often get the
assignment to write a poem. In the lesson the teacher using one of the techniques of poetry namely acrostichon or
techniques are often called also acrostichon. Then the poem was used as the basis of assessment of teachers in
determining the ability of the child. As it turns out, the assessment of the ability of students in writing poetry based on
the techniques used have not been implemented. It is identified as one of the issues that will be the focus of the
research. In this study, children were assigned to write acrostic poems with the theme my aspiration technique. The
poem then analyzed the appropriateness of the use of the techniques. That is, the formulation of research problem is
centered on the use of technique acrostichon poems in the making of the child, the views of the relevance of poetry
writing with Word patterns and the relevance of the pattern words with the content of the poem. So it can be found in
the use of precision engineering acrostichon poem by the fifth grade of primary school in poetry.
This research is compiled and executed with the use of a descriptive qualitative approach through the method. This
study aims to describe the relevance of poetry writing with Word patterns and the relevance of the pattern words with
the content of the poems contained in the writing of poetry with engineering work themed acrostichon my aspiration.
After the discovery of the problem, then the researcher performs an analysis of 52 themed poems written goals with
classroom work acrostichon engineering a fifth grade of primary school 1 Gunungpereng.
Based on the discussion of the results of the analysis of the use of the technique in the writing acrostichon poem by
children, it turns out 52 poem written by a fifth grade of primary school 1 Gunungpereng in accordance with the rules
in the writing of the poem written by the technique of acrostichon.
Keywords: Acrostichon Technique, The Poems of Child

Abstrak
Siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungpereng dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia sering mendapatkan
penugasan untuk menulis puisi. Dalam pembelajarannya guru menggunakan salah satu teknik menulis puisi yakni
teknik acrostichon atau sering disebut juga akrostik. Kemudian puisi tersebut dijadikan sebagai dasar penilaian guru
dalam menentukan kemampuan siswa. Ternyata, penilaian kemampuan siswa dalam menulis puisi berdasarkan teknik
yang digunakan belum dilakssiswaan. Hal tersebut diidentifikasi sebagai salah satu masalah yang akan dijadikan fokus
penelitian. Dalam penelitian ini, siswa ditugaskan untuk menulis puisi dengan teknik akrostik yang bertemakan cita-
citaku. Kemudian puisi tersebut dianalisis ketepatan penggunaan tekniknya. Yakni, rumusan masalah penelitian ini
berpusat pada penggunaan teknika akrostik dalam pembuatan puisi karya siswa, dilihat dari relevansi pola kata
dengan penulisan puisi dan relevansi pola kata dengan isi puisi. Sehingga dapat ditemukan ketepatan penggunaan
teknik akrostik dalam puisi karya siswa Kelas V SD tersebut dalam menulis puisi.
Penelitian ini disusun dan dilakssiswaan dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan relevansi pola kata dengan penulisan puisi dan relevansi pola kata dengan isi
puisi yang terdapat dalam penulisan puisi dengan teknik akrostik karya siswa bertemakan cita-citaku. Setelah
ditemukan permasalahan, kemudian peneliti melakukan analisis terhadap 52 puisi yang bertema cita-cita yang ditulis
dengan teknik akrostik karya siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungpereng.
Berdasarkan pembahasan hasil analisis terhadap penggunaan teknik akrostik dalam penulisan puisi karya siswa,
ternyata 52 puisi yang ditulis oleh siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungpereng sesuai dengan aturan dalam penulisan
puisi yang ditulis dengan teknik akrostik.
Kata Kunci: Teknik Akrostik, Puisi Anak

@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 2 (2018) 103-109
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2
104 Gian Tresna Hidayat ; Dian Indihadi
Teknik Akrostik dalam Penulisan Puisi
(Studi Deskriptif terhadap Karya Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Gunungpereng)

PENDAHULUAN pada materi puisi. Oleh karena itu, penelitian


Berdasarkan kurikulum tingkat satuan ini difokuskan pada hasil karya siswa tentang
pendidikan yang disusun oleh Depdiknas pembuatan puisi yang ditulis dengan teknik
menyatakan bahwa siswa dituntut untuk akrostik oleh siswa kelas V SD tersebut.
dapat menulis sebuah karya berupa puisi Sehingga judul yang diambil dalam penelitian
yang sesuai dengan kaidah penulisan puisi. ini adalah “Analisis Teknik Akrostik pada Puisi
Dalam struktur pembuatan puisi ada yang Karya Siswa Siswa Kelas V Sekolah Dasar
disebut akroustik. Akroustik dalam puisi Negeri 1 Gunungpereng”.
maksudnya adalah sebuah teknik menulis Menurut Tarigan (1986, hml. 4) “menulis
puisi yang huruf awal baris-barisnya merupakan suatu kegiatan yang produktif
menyusun sebuah atau beberapa kata. Di dan ekspresif”. Artinya Menulis merupakan
dalam puisi akrostik menggunakan huruf kegiatan yang paling sering dilakukan setiap
dalam sebuah kata untuk memulai tiap-tiap orang. Menulis membutuhkan keterampilan
baris dalam puisi, semua baris dalam puisi khusus yang harus dipelajari dan senantiasa
menceritakan atau mendeskripsikan topik dilatih serta memerlukan keterampilan
kata yang penting. tambahan bahkan motivasi tambahan. Siswa
Berdasarkan hasil studi lapangan yang dikatan berhasil dalam mengikuti pelajaran
telah dilakukan pada salah satu sekolah dasar disekolah sedikit banyaknya ditentukan oleh
yakni SD Negeri 1 Gunungpereng terkhusus bagaimana kemampuan siswa itu dalam
pada siswa kelas V, belum terdeteksinya menulis. Dengan demikian, pembelajaran
pembuatan sebuah karya puisi yang sesuai menulis sangatlah penting dalam kesuksesan
dengan karakteristik dan teori puisi siswa pembelajaran. Dalam kegiatan menulis,
serta ditulis dengan teknik akrostik. seorang guru harus mampu merangsang
Berangkat dari permasalahan yang terjadi imajinasi siswa dan memunculkan serta
di lapangan, penulis tertarik untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan.
melakukan penelitian dalam hal menganalisis Karya imajinatif yang menggambarkan
tentang peranan seorang guru sebagai kondisi emosional pengarangnya dan
pendidik yang dirasa sangat penting ditangkan dalam bentuk tulisan disebut karya
mengetahui kemampuan siswa dalam sastra. Widjoko dkk. (2009, hml. 2)
menguasai tentang pembuatan puisi dengan mengemukakan bahwa “karya sastra sebagai
teknik akrostik dalam pembelajaran Bahasa cabang seni merupakan bagian integral dari
dan Sastra Indonesia di kelas V khususnya kebudayaan”. Dalam kutipan lain, Widjoko
@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 2 (2018) 103-109
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2
Gian Tresna Hidayat ; Dian Indihadi 105
Teknik Akrostik dalam Penulisan Puisi
(Studi Deskriptif terhadap Karya Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Gunungpereng)

dkk. (2009, hml. 98) mengemukakan bahwa kata tertentu. Singkatan ini bisa berbentuk
“sastra anak adalah karya imajinatif manusia apa saja, misalnya dari kata benda, kata sifat
baik lisan maupun tulisan yang secara khusus maupun kata kerja. Berikut contoh membuat
diperuntukan untuk anak-anak”. Salah satu puisi dengan menggunakan kata ‘dokter’
contoh sastra anak adalah puisi. dengan tema ‘IMPIANKU”.
Dalam ensiklopedia Indonesia N-Z (dalam
Tarigan 1984 hlm. 4) “puisi merupakan hasil
seni sastra, yang kata-katanya disusun
menurut syarat-syarat tertentu dengan
menggunakan irama, sajak, dan kadang-
kadang kata kiasan.“ jadi, puisi adalah sebuah
karya sastra yang diciptakan dengan sayat-
syarat dan aturan-aturan tertentu dan dibuat Puisi yang ditulis dengan teknik akrostik,
sebagai media pengungkapan emosional dalam penulisannya harus terdapat pola kata
penciptanya melalui tulisan. Dalam karya yang ditulis secara vertikal. Selain itu, dalam
sastra puisi biasanya makna yang ingin penulisan puisi harus terdapat penulisan
disampaikan penulis lebih tersirat sehingga huruf awal baris untuk membentuk pola kata
makna tersebut akan muncul ketika puisi itu secara vertikal, harus terdapat penulisan pola
telah dibaca secara keseluruhan. kata dari keterkaitan awal kata dalam setiap
Dalam artikelnya Taoziri A. (2013, hlm. 3) barisnya, terdapatnya pola kata yang ditulis
“pembelajaran menulis puisi dengan teknik dengan huruf kapital pada awal baris dan
yang tepat dapat sangat membantu dalam terdapa keterikatan judul puisi dengan pola
melatih kemampuan menulis puisi”. kata yang ditulis dengan huruf kapital dan
Pembelajaran sastra terutama dalam hal juga harus saling berhubungan antara pola
pembuatan puisi, ada berbagai macam teknik kata dengan isi puisi. Teknik akrostik dapat
yang bisa digunakan, salah saunya adalah digunakan guru untuk melatih siswanya
teknik acrostichon atau sering disebut dalam membuat karya puisi yang didasarkan
dengan teknik akrostik. Teknik ini dipandang pada pengalaman atau ungkapan
sebagai teknik yang paling relevan digunakan emosionalnya.
untuk menulis sebuah karya puisi bagi Hipotesis dalam peneltian ini dipandang
pemula. Teknik akrostik merupakan teknik dari relevansi pola kata dengan penulisan
menulis puisi yang menjabarkan singkatan puisi dalam penulisan puisi karya siswa kelas
@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 2 (2018) 103-109
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2
106 Gian Tresna Hidayat ; Dian Indihadi
Teknik Akrostik dalam Penulisan Puisi
(Studi Deskriptif terhadap Karya Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Gunungpereng)

V SD Negeri 1 Gunungpereng akan cenderung menggambarkan atau melukiskan keadaan


berdampak pada peningkatan pengungkapan subjek penelitian.
terhadap sesuatu hal dan hal ini dapat Penelitian ini dilakukan di SDN 1
dilakukan penelitian dalam bentuk deskripsi Gunungpereng Kota Tasikmalaya. Subjek
yang dapat diklasifikasikan berdasarkan yang diambil dalam penelitian ini adalah puisi
pencapaian indikator. Jika dipandang dari karya siswa kelas V semester II SDN 1
relevansi pola kata dengan isi puisi dalam Gunungpereng.
penulisan puisi karya siswa kelas V SD Negeri Instrumen dalam penelitian ini adalah
1 Gunungpereng akan melatih anak dalam peneliti sendiri dalam arti human instrument.
hal teknik penulisan puisi dengan aturan yang Fungsinya untuk menetapkan focus
benar dan hal ini dapat dilakukan penelitian penelitian,memilih informan sebagai sumber
dalam bentuk deskripsi yang dapat data, mengumpulkan data, menilai,
diklasifikasikan berdasarkan pencapaian menganalisis, dan menafsirkan data serta
indikator. membuat suatu kesimpulan atas hasil dari
METODE PENELITIAN penelitiannya. Selain itu, instrument lain yang
Penelitian ini disusun menggunakan dipandang dibutuhkan dalam penelitian ini
metode deskriptif yang didasarkan pada adalah dokumentasi dan instruen tes tertulis.
pedoman analisis dengan melalui pendekatan Teknik pengumpulan data dalam
kualitatif. Moleong (2007 hml. 6) penelitian ini menggunakan teknik tes
mendefinisikan bahwa “Penelitian kualitatif tertulis, dokumentasi, dan studi literatur.
adalah penelitian yang bermaksud untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
memahami fenomena tentang apa yang Berdasarkan hasil analisis data dipadang
dialami oleh subjek penelitian misalnya dari relevansi pola kata dengan penulisan
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., puisi, diperoleh data bahwa dari 52 data yang
secara holistik, dan dengan cara deskripsi diambil, 23 diantaranya puisi karya siswa
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada dapat dikategorikan sebagai puisi yang
suatu konteks khusus yang alamiah dan sangat istimewa, hal ini ditandai dengan
dengan memanfaatkan berbagai metode tercapainya seluruh indikator penilaian yang
alamiah”. Jadi, penelitian kualitatif deskriptif harus terpenuhi, yakni terdapatnya pola kata
dilakukan untuk memahami fenomena yang yang ditulis secara vertikal, terdapat
sedang terjadi dengan cara mendeskripsikan penulisan huruf awal baris untuk membentuk
dalam bentuk kata-kata dengan pola kata secara vertikal, terdapat penulisan

@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 2 (2018) 103-109
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2
Gian Tresna Hidayat ; Dian Indihadi 107
Teknik Akrostik dalam Penulisan Puisi
(Studi Deskriptif terhadap Karya Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Gunungpereng)

pola kata dari keterkaitan awal kata dalam dan terdapatnya judul yang menggabarkan
setiap barisnya, terdapat pola kata yang suatu keterhubungan dengan isi puisi dan
ditulis dengan huruf kapital pada setiap baris, pola kata. Selain dari pada itu, 31 puisi
dan terdapatya keterkaitan judul dengan pola lainnya digolongkan sebagai puisi yang
kata yang ditulis dengan huruf kapital. istimewa. Hal ini dikarenakan tidak
Sedangkan 27 puisi karya siswa lainnya terdapatnya salah satu indikator penilaian
terbagi menjadi dua kategori, yakni 17 yang harus terpenuhi. Sedangkan 10 puisi
diantaranya digolongkan sebagai puisi siswa lainnya dikategorikan sebagai puisi yang
yang istimewa. Hal itu dikarenakan dari 5 kompleks, hal ini ditandain dengan tidak
indikator penilaian, hanya terdapat 4 terdapatnya dua indikator dari 5 indikator
indikator yang memenuhi kriteria penilaian. penilaian yang harus terpenuhi dan satu puisi
Untuk 12 puisi siswa lainnya digolongkan dikategorikan sebagai puisi yang sederhana,
sebagai puisi yang kompleks, hal ini karena puisi tersebut hanya memenuhi dua
dikarenakan puisi tersebut hanya memenuhu indikator dari 5 indikator penilaian yang
tiga kriteria dari 5 kriteria penilaian yang harus tercapai. Dengan demikian, dapat
harus terpenuhi. Dalam penelitian ini, tidak dipahami bahwa dalam pembuatan puisi
ditemukannya puisi siswa yang dapat siswa yang dituliskan dengan teknik akrostik,
digolongkan sebagai puisi yang sederhana sebagian besar siswa sudah mampu
maupun puisi yang digolongkan sebagai puisi mengaplikasikan teknik akrostik dalam
yang sangat sederhana. pembuatan puisi. Hanya saja, dari 52 puisi
Sedangkan dipandangg dari relevansi pola yang diambil tidak semua puisi dapat
kata dengan isi puisi, dari 52 puisi karya siswa dikategorikan sabagai puisi yang sangat
10 diantaranya dikategorikan sebagai puisi istimewa yang ditulis dengan teknik akrostik.
yang sangat istimewa, hal ini berdasarkan Perbedaan yang sangat signifikan terlihat dari
pada tercapainya seluruh indikator penilaian relevansi pola kata dengan penulisan puisi
yang harus terpenuhi. Hal itu terlihat dari dan relevansi pola kata dengan isi puisi.
terdapat pola kata yang dapat dibaca vertikal Dalam relevansi pola kata dengan penulisan
dari atas kebawah, terdapat keterkaitan puisi siswa lebih dominan mencapai kriteria
unsur kata pada tiap baris sesuai dengan pola sangat istimewa dibandingkan dengan
kata, terdapat pola kata yang dijabarkan kriteria lainnya. Sedangkan jika dilihat dari
dengan tiap baris puisi, terdapat isi puisi relevansi pola kata dengan isi puisi siswa
yangmerupakan penjabaran dari pola kata, lebih dominan pada kriteria istimewa, hal ini

@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 2 (2018) 103-109
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2
108 Gian Tresna Hidayat ; Dian Indihadi
Teknik Akrostik dalam Penulisan Puisi
(Studi Deskriptif terhadap Karya Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Gunungpereng)

terlihat lebih dari setengah dari jumlah


keseluruhan siswa menempati kriteria
tersebut. Akan tetapi dari keseluruhan puisi
yang siswa buat dengan teknik akrostik,
hanya beberapa puisi yang dapat
dikategorikan sebagai puisi yang kompleks
dan satu puisi yang dikategorikan sederhana,
itu pun dilahat dari segi relevansi pola kata Gambar 1
Grafik Penggunaan Teknik Akrostik
dengan isi puisi.
Dalam penelitian ini, dari keseluruhan SIMPULAN
puisi yang siswa buat dengan teknik akrostik, Berdasarkan pembahasan yang telah
tidak terdapatnya puisi yang bisa terurai, penggunaan teknik akrostik pada
dikategorikan sebagai puisi yang sangat puisi karya siswa yang telah dilakukan di
sederhana, hal ini menunjukan bahwa hampir kelas V SD Negeri 1 Gunungpereng, dapat
keseluruhan dari puisi yang siswa buat, siswa diketahui bahwa relevansi pola kata dengan
mampu dalam menggunkan teknik akrostik penulisan puisi dipandang bahwa sebagian
pada penulisan puisi. Berikut merupakan besar siswa sudah mampu mengaplikasikan
tabel kemampuan penggunaan teknik teknik akrostik dalam penulisan puisi, hanya
akrostik pada penulisan puisi karya siswa saja kebanyakan siswa sering lupa
beserta grafiknya. menuliskan huruf kapital. Dan pada Relevansi
Tabel 1 pola kata dengan isi puisi terlihat bahwa
Kemampuan Penggunaan Teknik Akrostik
Relevansi Pola Relevansi Pola banyak sekali ditemukannya kesalahan yang
Kriteria Kata dengan Kata dengan Isi
mendesar, yakni penulisan kembali pola kata
Penulisan Puisi Puisi
pada salah satu baris puisi. Namun secara
Sangat
23 10 keseluruhan, siswa sudah mampu
Istimewa
Istimewa 17 31 mengungkapkan apa yang ada dalan
Kompleks 12 10 fikirannya kedalam puisi, terutama
Sederhana 0 1
pandangan siswa terhadapat cita-citanya
Sangat
0 0 sendiri.
Sederhana
Setelah analisis yang dilakukan terhadap
puisi karya anak kelas V SD Negeri 1
Gunugnpereng dengan tema cita-citaku,
@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 2 (2018) 103-109
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2
Gian Tresna Hidayat ; Dian Indihadi 109
Teknik Akrostik dalam Penulisan Puisi
(Studi Deskriptif terhadap Karya Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Gunungpereng)

khususnya analisis mengenai penggunaan


teknik akrostik dalam puisi yang siswa buat,
peneliti mendapat gambaran langsung
tentang kemampuan siswa dalam menulis
puisi dengan teknik akrostik dan
pengungkapan terhadap sesuatu yang siswa
cita-citakan dan dituangkan dalam puisinya.
DAFTAR PUSTAKA
Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian
Kualitatif (Ed. Rev.). Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Taoziri, A. (2013). The Use Of Techniques


Acrostichon in Improving The Ability
To Write a Poem. (Skripsi). Sekolah
Sarjana, Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.

Tarigan, H. G. (1984). Prinsip-prinsip Dasar


Sastra. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (1986). Prinsip-prinsip Dasar


Sastra. Bandung: Angkasa.

@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 2 (2018) 103-109
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved

You might also like