Professional Documents
Culture Documents
Layanan BK Dari Rumah
Layanan BK Dari Rumah
2 Effect of SIMPESA career application on student self-effcaccy in selecting 2018 Jurnal of Physics: confrence series
major (ketua_ terindex scopus
3 Learning Media Edu-Games ‘My Profession” as an effort to introduce 2018 Jurnal of physics: confrence series
various types of profession in early childhood educations students terindex scopus
(anggota)
4 Career guidance models using experimental learning approach to improve 2018 1st International Conference on
student soft skill Advanced Multidisciplinary Research
(ICAMR 2018)
5 The development and piloting test of an adolescent bullying intervention In 2019 Global Healts Action
Indonesia-The Roots Indonesa programs
6 Learning Media Edu-Games ‘My Profession” as an effort to introduce 2020 Jurnal of physics: confrence series
various types of profession in early childhood educations students terindex scopus
7 A need analysis of E-Kompas spezialisation sevices model for high school 2020 Journal of Educational Science and
students to improve the selection of major in higer education Technology
Semua Orang Diliputi Kecemasan
Karena COVID-19
Data Penyebaran COVID-19 di Indonesia
(3512 Positif, 10-4-2020)
Apa itu Work From Home ?
• Merupakan hal baru untuk banyak orang yang
pada awalnya memang menimbulkan
kesenangan (dianggap libur dirumah dan tidak
harus kerja/sekolah)
• Bisa menimbulkan stres, panik, cemas .
• Orangtua stres karena tidak punya laptop,
koneksi internet tidak bagus, pulsa mahal.
• Dirumah padat orang
• Orangtua bekerja sulit bagi waktu dirumah
karena harus menyelesaikan pekerjan kantor tapi
juga harus membantu tugas sekolah anak-
anaknya
• Hanya berpindah tempat kerja/belajar, sehingga
butuh adaptasi karena ini adalah masa transisi
bagi semua orang termasuk guru dan siswa
Siswa belajar
dirumah….
Kegiatan Siswa di Rumah
Orangtua Juga Menjadi Guru Di Rumah
Orangtua
berperan jadi
guru di rumah
membantu
anak-anak
kerja tugas
dari sekolah
Apa Saja Masalah Yang Muncul:
Apa Yang Terjadi?
• Terlalu sering melihat paparan dimedia
• Terlalu banyak informasi negatif masuk di kepala, yang dapat
mengakibatkan gangguan psikosomatis
• Tidak ada aktivitas di rumah
• Panik, cemas
• Emosi tidak stabil
• Stres banyak tugas di rumah
• Panic buying, menimbun masker, sembako, dll
• Orangtua juga stres karena jadi guru dadakan
• Siswa hanya main game dirumah
• Muncul kekerasan dirumah
• Masalah ekonomi
• dll
Dalam Fase Transisi Dirumah Siswa Rentan
Mengalami Stres…
• Siswa hanya diminta merangkum materi pembelajaran.
• Tidak ada pengarahan cara penggunaan aplikasi media belajar
digital.
• Siswa diminta mengerjakan soal-soal di LKS dengan jumlah soal
yang banyak.
• Siswa tidak terlibat dalam perencanaan cara belajar.
• Hanya sekedar mengerjakan soal/tugas tanpa interaksi antara
guru dan Siswa .
• Fasilitas belajar dirumah tidak memadai
• Siswa tidak punya teman, tidak bisa main dengan teman
Kenali Gejala Stres Anak
• Gejala emosi: frustrasi, suasana hati berubah-ubah, sulit menenangkan pikiran,
rendah diri, serta merasa kesepian, tidak berguna, bingung, dan hilang kendali,
hingga tampak bingung, menghindari orang lain.
• Gejala fisik: lemas, pusing, migrain, sakit kepala tegang, gangguan pencernaan
(mual dan diare atau sembelit), nyeri otot, jantung berdebar, sering batuk pilek,
gangguan tidur, hasrat seksual menurun, tubuh gemetar, telinga berdengung,
kaki tangan terasa dingin dan berkeringat, atau mulut kering dan sulit menelan.
• Gejala kognitif: sering lupa, sulit memusatkan perhatian, pesimis, memiliki
pandangan yang negatif, dan membuat keputusan yang tidak baik.
• Gejala perilaku: tidak mau makan, menghindari tanggung jawab, serta
menunjukkan sikap gugup seperti menggigit kuku atau berjalan bolak-balik,
merokok, hingga mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
Menjaga Kesehatan Mental Selama WFH
American Psychological Association (2020)
• Membatasi Konsumsi Informasi hanya dari Sumber yang Terpercaya
(saring sebelum sharing informai dari media)
• Buatlah Jadwal Rutinitas Harian (belajar, olahraga dan hiburan)
• Tetap melakukan komunikasi dengan keluarga dan teman melalui
email, panggilan telfon dan memanfaatkan platform media sosial.
• Pertahankan gaya hidup sehat (termasuk pola makan, tidur,
olahraga, dan berinteraksi sosial dengan keluarga yang anda cintai
dirumah).
• Menggunakan stategi psikologi untuk mengelola stress dan tetap
positif.
Lanjutan…..
• Evaluasi rasa cemas anda secara realistis, cobalah untuk tidak berpikir
irrasional dan cenderung melebih-lebihkan pemikiran negatif,
fokuslah terhadap apa yang dapat anda lakukan dan menerima
kondisi yang tidak dapat anda ubah. Salah satu cara untuk melakukan
ini adalah membuat jurnal rasa terima kasih dan bersyukur setiap hari
dan lakukan relaksasi
• Setiap anak punya caranya sendiri untuk mengekspresikan emosi.
Terkadang terlibat dalam kegiatan kreatif, seperti bermain dan
menggambar, menulis, bisa memudahkan proses ini. Bantu anak
menemukan hal yang positif cara untuk mengekspresikan perasaan
yang mengganggu seperti kemarahan, ketakutan, dan kesedihan.
Lanjutan…..
• Anak anak mengikuti respon orangtua mereka dalam
menanggapi situasi sehingga penting bagi orang dewasa untuk
mengelola emosinya sendiri dengan baik dan tetap tenang
• Jika anak-anak harus terpisah dengan orang tua karena proses
karantina pastikan untuk tetap intens melakukan kontak
melalui telepon atau panggilan video.
• Jadilah Kreatif selama masa WHF dan lakukan hal-hal
menyenangkan bersama keluarga
Apa Yang Guru BK Bisa Lakukan Untuk
Membantu Siswa Dirumah?
Beberapa Tips Untuk Guru BK
• Pertama, pastikan guru BK jangan lagi menambah beban materi
dalam bentuk tugas yang membuat pikiran mereka jadi mumet dan
stres.
• Guru BK hendaknya hadir sebagai penyemangat siswa. Buat mereka
happy dan fun melewati hari-hari membosankan tinggal di rumah.
• Layanan BK harus kreatif dan menyenangkan sehingga mampu
membuat siswa bisa hidup bahagia dan produktif selama masa
physical distancing ini.
• Sering menyapa dan mendengarkan curhat anak
• Guru BK yang happy akan membuat siswa juga happy dan
semangat belajar
Comprehensive and Creative Guidance and
Counseling Program
• Teknik Ekspresif: Pendekatan ini cocok bagi konseli yang merasa kesulitan
dan enggan untuk mengekspresikan permasalahan yang mereka alami
(seni visual, musik, drama, menulis ekspresif, dan tari/gerak).
• Teknik ini membantu siswa yang cenderung katarsis di jejaring sosial,
Konselor dapat mengembangkan wadah yang tepat agar siswa dapat
melakukan katarsis pada tempatnya sehingga tidak timbul masalah-
masalah baru di kemudian hari. Melalui konseling ekspresif ini, konselor
dapat berinovasi agar dapat memberikan layanan yang sesuai untuk
remaja pada era disrupsi dengan berbagai karakteristik yang mereka bawa.
Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan
konselor dalam expressive writing ?
• Berapa lama Anda mengalami masalah ini?
• Apa dampak masalah ini pada hidup Anda?
• Bagaimana masalah itu memengaruhi energi Anda
untuk tugas sehari-hari?
• Apakah masalah ini berdampak pada hubungan
Anda dengan anggota keluarga lainnya?
• Apa dampak masalah ini pada kehidupan anak
Anda?
• Apa yang Anda pikirkan tentang dampak masalah
yang ada pada hidup Anda?
• Apakah Anda menerima apa yang sedang
dilakukan masalahnya? Apakah efek ini dapat Anda
terima atau tidak? Kenapa ini?
• Mengapa Anda mengambil posisi ini pada apa
masalahnya? Bagaimana Anda menginginkannya?
• Apa langkah yang bisa anda ambil dalam
mengatasi masalah?
• Guided Imagery : strategi konsentrasi terfokus di mana
gambar visual digunakan untuk membuat penguatan perasaan dan
latihan relaksasi.
• Guided imagery konseli dipandu untuk fokus pada pikiran positif
atau gambar yang menyenangkan sambil membayangkan situasi
yang tidak nyaman atau menimbulkan kecemasan-kecemasan.
Konseli diarahkan untuk dapat memblokir hal-hal negatif dengan
memanfaatkan ketidak fokusan emosi antara perasaan senang
dengan kejadian yang tidak menyenangkan.
Teknik Relaksasi
(1) Tangan (2) Tangan bagian belakang
• Whatsup
• Podcast
• Instagram
• Telegram
• Facebook
• Zoom
• Youtube
• dll
Thank You
Be Happy