Active Learning

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 26

Active

Learning
Don’t Lecture Me!

Berapa lama seseorang/siswa dapat mempertahankan
materi yang telah dipelajari?
Students that take a conventional
lecture that is followed by a test,
forget around 90% of the material
within 6 months. In an active
learning environment students can
retain more than 70% of what they
have learned two years later.
Apa yang muncul dalam benak kita mengenai perbedaan
passive learning dan active learning?
ACTIVE PASSIVE
Ketika kita berpikir, reaksi otak kita adalah….
It appears that learning is enhanced when multiple
neural pathways are activated at the same time. In plain
terms, the more we can activate students’ brains in
different ways, the more they learn. This means that
engaging as many sensory, cognitive, emotional and
social processes in students will increase their learning
potential.
JADI APA ITU ACTIVE LEARNING?
Active learning (Carl wieman)
● 1. Prior the Class
● 2.Challenging Problem
● 3. Discuss with classmates
● 4. Follow up discussion
CYBERGOGY
● Suhaimi, N. A., Adnan, M., & Puteh, M.
(2021). Mathematical Learning
Transformation through Cybergogy
Approach towards Future Ready
Curriculum. Review of International
Geographical Education Online, 11(4),
897-906.
Engagement - Activity Engineering
- Goal Strengthening

steps to do
subject:
Mathematics
Teaching and learning goal:

Growing learners’ mathematical mindsets through experience and a flourishing joy of


mathematics

Focus: -Yahya Tabesh-


Area of circle
Pendahuluan dan membangun engagement

1. Salam sapa antar siswa dan guru


2. Do’a pembuka
3. Cek kesiapan belajar dengan ekspresi melalui emoticon ala zoom

Cybergogy Neuroscience
Emotive Presence
if students do not feel comfortable in
(feeling secure, feeling
a classroom setting, they will not
comfortable)
learn. Physiologically speaking,
stressed brains are not able to form
the necessary neural connections.
Pendahuluan dan membangun engagement
4. Riddle of the day: untuk memotivasi siswa agar tenang dalam menghadapi
masalah termasuk menghadapi matematika yang selalu dianggap rumit.

Cybergogy
Emotive Presence
(feeling confident)

Neuroscience
If you believe in your
unlimited potential, you will
achieve a higher level in
maths, and in life. (Carol
Dweck, dalam Jo Boaler)
Pendahuluan dan membangun engagement
5. Apersepsi: dengan menggunakan fitur annotation di zoom untuk apersepsi
bagian lingkaran, fitur poll di zoom untuk apersepsi analisis kesalahan dalam
menemukan keliling lingkaran.

Cybergogy
Cognitive Presence
(Generative Learning)

Neuroscience
Meninjau konsep membantu
memperkuat jalur yang
memperkuat koneksi antara
sel-sel otak dan dengan
demikian meningkatkan
ingatan (Wolfe, 2006)
Pendahuluan dan membangun engagement

6. Menyampaikan tujuan pembelajaran


7. Centering (Ice breaking math and movement)

Cybergogy Neuroscience
(Cognitive Presence –
Movement / physical exercise can
Ownership of learning)
increase mood and adherence
Ice breaking encourages
(Basel, 2013)
students to share ownership for
the learning environment of the
class
)
Inti dengan rekayasa alur kegiatan belajar
1. Stimulation, siswa menggali informasi melalui google dengan keyword “Al Dar
Headquarters”
2. Imagine, jika siswa menjadi arsitek
3. Problem statement, berapa banyak kaca yang dibutuhkan?

Cybergogy
(Emotive Presence – Feeling
Curious)

Neuroscience
Mengambil perhatian dan emosi ananda dengan
hal menarik (otak menyaring dan memprioritaskan
.informasi yang diterima seseorang. Berbagai
penelitian telah menyinggung pentingnya emosi
dalam membantu otak untuk memprioritaskan
informasi yang akhirnya dibawa ke kesadaran fokus
pembelajar (Compton 2003, Vuilleumier 2005)
Inti dengan rekayasa alur kegiatan belajar
4. Data Processing: siswa dibagi kedalam beberapa kelompok (breakout room zoom). Siswa
diarahkan untuk membuka geogebra dengan link https://www.geogebra.org/m/jzsxxnhq .
Siswa berdisuksi untuk menurunkan rumus luas lingkaran.

Cybergogy
(Cognitive Presence – self regulated
learning & knowledge constructions)
(Social Presence - sharing,
cohesiveness, acceptance, collaborative
learning)

Neuroscience
Papert (dalam Simon, 1986) menyatakan
bahwa siswa yang mengeksplorasi dan
menemukan sendiri suatu konsep
matematika berkesempatan untuk lebih dapat
“do mathematics” dibanding siswa yang
belajar matematika secara pasif.
Inti dengan rekayasa alur kegiatan belajar
4. Data Processing: siswa dibagi kedalam beberapa kelompok (breakout room zoom). Siswa
diarahkan untuk membuka geogebra dengan link https://www.geogebra.org/m/jzsxxnhq .
Siswa berdisuksi untuk menurunkan rumus luas lingkaran.

Cybergogy
(Cognitive Presence – self regulated
learning & knowledge constructions)
(Social Presence - sharing,
cohesiveness, acceptance, collaborative
learning)

Neuroscience
Papert (dalam Simon, 1986) menyatakan
bahwa siswa yang mengeksplorasi dan
menemukan sendiri suatu konsep
matematika berkesempatan untuk lebih dapat
“do mathematics” dibanding siswa yang
belajar matematika secara pasif.
Inti dengan rekayasa alur kegiatan belajar
5. Verification: Siswa diarahkan untuk membuka jamboard untuk mengemukaan
penemuannya secara tertulis. Beberapa siswa ditunjuk untuk mengemukaan penemuan secara
lisan.

Cybergogy
(Cognitive Presence – generative
learning, knowledge construstions)
(Social Presence - sharing,
acceptance)

.
Inti dengan rekayasa alur kegiatan belajar
6. Challenge: Siswa diberikan challenge untuk mengerjakan latihan berbasis game mengenai luas lingkaran
pada link https://polyup.com/educators/plansByGrade/7?m=MFCT4HX. Game ini menuntut siswa untuk
learning by doing juga mengkontruksi computational thinking, karena sistem pengerjaan game ini mirip
dengan alur pemograman.

Cybergogy
(Cognitive Presence – generative
learning, knowledge constructions,
ownership of learning)

Neuroscience
Dengan game ini, diharapkan siswa berani do error in mathematics, kreatif,
dan pantang menyerah (growth mindset) .

When we make mistake in math, synapses fire. –Jo Boaler

In a growth mindset, students understand that their talents and abilities can
be developed and expanded through effort, good learning, and persistence.
(Dweck 2006; Boaler 2016)
Penutup sebagai pembungkus dan pengukuhan mastery

1. Generalisasi:Penarikan kesimpulan bersama mengenai penurunan rumus luas lingkaran. Ananda


ditantang untuk membuat analogi terkait hal tersebut.

Cybergogy Neuroscience
Analogi dapat membuat konsep baru atau konsep
(Cognitive Presence – generative abstrak menjadi lebih konkrit, accessable, dan mudah
learning, knowledge construstions) digali kembali/diingat kembali (Nason 2004, Hanglund
2013, Burdina and Sauer 2015)
Penutup sebagai pembungkus dan pengukuhan mastery

2. Refleksi melalui google form: Seberapa percaya diri kamu dalam memahami materi hari ini? Apa yang
didapat? Apa yang belum dipahami? Apa yang disukai? Apa yang masih membuat kamu penasaran?
3. Do’a penutup
4. Salam

Tujuan: Mengevaluasi self efficacy / growth mindset siswa

You might also like