Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Mentari V | A 2,5 Years Old boy With Scabies

LAPORAN KASUS

A 2,5 YEARS OLD BOY WITH SCABIES


Vindita Mentari, S.Ked
Faculty of Medicine, Lampung University

Abstract
Hygiene is a behavior that is taught in people's lives to prevent the onset of disease. A skin disease caused by a
parasite is scabies. Primary health care approach to family medicine plays an important role in disease diagnosis of
scabies in the first time, appropriate therapy, and community education. Scabies is an infestation of the skin disease
caused by the mite Sarcoptes scabiei that can be found in the horny layer of skin tunnel at places of predilection. S.
scabiei influx into the epidermis does not immediately give the symptoms of pruritus. Itching occur 1 month after the
primary infestation and the presence of a second infestation as a manifestation of the immune response to the mites
secretions produced or tunnel under the skin. The scabies treatment should also be completed for patients and
families is also done for patients who have similar symptoms. Boys age of 2.5 years with a chief complaint shortness
itching since a month before admission. Based on the results of anamnesis, complaints of itching, especially at night
and in certain parts of the body such as wrists, between fingers and umbilical. Complaints also felt his mother. On
physical examination found blood pressure, pulse, temperature normal. Dermatologic status throughout the body,
especially in the back area, interdigitalis, antebrachii and below the umbilicus there are multiple sized miliary
papules partially erythematous skin color. Also there are pustules, erosions and excoriations were covered with dark
red crusts. Looks solitary vesicles that already broke below the umbilicus and looks a scratch mark. No laboratory
examination. Based on anamnesis physical examination, the diagnosis of patients is scabies. Therapy given to
patients is 5% permethrin cream for 10 hours usage, presipitatum sulfur 6% ointment applied 3 nights in a row, 1x1
oral sedative antihistamines. Scabies is caused experienced by patients as a result of contracting one of the family
members with the same complaint so that the diagnosis and management should be precise and comprehensive.

Keywords: papula, permetrin, pustula, scabies

Abstrak
Kebersihan merupakan suatu perilaku yang diajarkan dalam kehidupan manusia untuk mencegah timbulnya
penyakit. Salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit adalah Skabies. Pelayanan kesehatan primer
dengan pendekatan kedokteran keluarga memegang peranan penting pada penyakit skabies dalam hal penegakan
diagnosis pertama kali, terapi, dan edukasi komunitas. Skabies merupakan penyakit kulit akibat infestasi tungau
Sarcoptes scabiei yang dapat ditemukan di dalam terowongan lapisan tanduk kulit pada tempat-tempat predileksi.
Masuknya S. scabiei ke dalam epidermis tidak segera memberikan gejala pruritus. Rasa gatal timbul 1 bulan setelah
infestasi primer serta adanya infestasi kedua sebagai manifestasi respons imun terhadap tungau maupun sekret
yang dihasilkan terowongan di bawah kulit. Terapi skabies ini juga harus tuntas bagi penderita dan juga dilakukan
bagi keluarga penderita yang memiliki gejala yang sama. Anak Laki-laki usia 2,5 tahun dengan keluhan utama gatal
sejak sebulan sebelum ke puskesmas. Berdasarkan hasil anamnesa, keluhan gatal terutama pada malam hari dan
pada bagian tertentu tubuhnya seperti pergelangan tangan, sela jari, bawah perut. Keluhan juga ikut dirasakan
ibunya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan normal. Status dermatologik
di seluruh tubuh terutama di daerah punggung, interdigitalis, antebrachii dan dibawah umbilicus terdapat papul
multipel berukuran milier warna kulit sebagian eritematosa. Juga terdapat pustul, erosi dan ekskoriasi yang ditutupi
krusta merah kehitaman. Tampak vesikel soliter yang sudah pecah di bawah umbilicus dan tampak bekas garukan.
Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium. Diagnosis pasien Skabies. Terapi yang diberikan pada pasien yaitu krim
permetrin 5% selama 10 jam sekali pemakaian, salep sulfur presipitatum 6% dioleskan 3 malam berturut,
antihistamin sedative oral 1x1. Skabies yang dialami oleh pasien disebabkan akibat tertular salah satu anggota
keluarga yang mengalami keluhan yang sama sehingga dalam penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan harus
tepat dan menyeluruh.

Kata kunci: papul, permetrin, pustul, skabies

Korespondensi : Vindita Mentari I vinditam@yahoo.com

J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 143


Mentari V | A 2,5 Years Old boy With Scabies

Pendahuluan
Higiene atau biasa juga disebut beberapa negara berkembang
dengan kebersihan, adalah upaya untuk prevalensinya dilaporkan 6-27%
memelihara hidup sehat yang meliputi populasi umum dan insidens tertinggi
kebersihan pribadi, kehidupan pada anak usia pra sekolah dan remaja.
bermasyarakat, dan kebersihan kerja. Berdasarkan Departemen Kesehatan
Kebersihan merupakan suatu perilaku Republik Indonesia, prevalensi penyakit
yang diajarkan dalam kehidupan skabies dalam masyarakat diseluruh
manusia untuk mencegah timbulnya Indonesia pada tahun 1996 adalah 4,6
penyakit karena, pengaruh lingkungan % - 12,95 % dan skabies menduduki
serta membuat kondisi lingkungan agar urutan ketiga dari 12 penyakit kulit.5
terjaga kesehatannya.1 Perkembangan penyakit ini juga
Perilaku adalah suatu kegiatan dipengaruhi oleh keadaan sosial
makhluk hidup yang berhubungan ekonomi yang rendah, tingkat higiene
dengan berbagai aktifitas. Perilaku atau yang buruk, kurangnya pengetahuan,
aktifitas manusia, dapat diamati baik dan kesalahan dalam diagnosis serta
secara langsung maupun yang tidak penatalaksanaan.3
dapat diamati oleh pihak luar. Dalam Pelayanan kesehatan primer
kaitannya dengan pemeliharaan memegang peranan penting pada
kesehatan, individu merespon perilaku penyakit skabies dalam hal penegakan
lingkungan, perilaku kesehatan untuk diagnosis pertama kali, terapi yang
dirinya sendiri. Perilaku kesehatan yang tepat, dan edukasi komunitas dalam
berkaitan dengan upaya kebersihan diri pencegahan penyakit dan menularnya
dalam kaitannya dengan upaya penyakit ke komunitas, karena penyakit
pencegahan penyakit dilakukan dengan ini mudah sekali menular terutama
berbagai cara contohnya seperti pada pemukiman yang padat.6
kebiasaan mandi, mencuci tangan dan Transmisi atau perpindahan antar
kaki, dan kebersihan pakaian.2 penderita dapat berlangsung melalui
Kulit merupakan pembungkus kontak kulit langsung yang erat dari
yang elastis yang melindungi tubuh dari orang ke orang. Hal tersebut dapat
pengaruh lingkungan, kulit merupakan terjadi bila hidup dan tidur bersama,
organ tubuh yang terletak paling luar misalnya anak-anak yang mendapat
dan membatasinya dari lingkungan infestasi tungau dari ibunya, hidup
hidup manusia. Penyakit kulit dapat dalam satu asrama. Selain itu
disebabkan oleh jamur, virus, kuman, perpindahan tungau juga dapat terjadi
parasit hewani dan lain-lain. Salah satu melalui kontak tidak langsung, yaitu
penyakit kulit yang disebabkan oleh melalui pakaian atau alat mandi yang
parasit adalah Skabies. 3 digunakan bersama.7 Masalah seperti
Skabies merupakan penyakit inilah yang kemudian perlu untuk
kulit akibat infestasi tungau Sarcoptes ditelaah lebih lanjut.
scabiei. Penyakit yang mempengaruhi
semua jenis ras di dunia tersebut Kasus
ditemukan hampir pada semua negara An. K, 2,5 tahun, datang ke
di seluruh dunia dengan angka puskesmas diantar oleh ibunya dengan
prevalensi yang bervariasi.4 Di keluhan gatal pada tubuh. Gatal

J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 144


Mentari V | A 2,5 Years Old boy With Scabies

dirasakan sudah sebulan. Gatal bambu-bambu. Ventilasi kurang, rumah


dirasakan terutama pada malam hari di terasa lembab, hanya ada jendela kecil
daerah punggung, bawah perut, 30 m x 50 m. Kebersihan dan kerapian
pergelangan tangan dan sela jari rumah kurang. Pakaian ditumpuk-
tangan. Gatal tidak dipengaruhi cuaca tumpuk menjadi satu. Sprei, sarung
maupun makanan yang dikonsumsi. bantal, sarung kursi serta tirai jarang
Selain pasien, anggota keluarga lainnya dicuci. Kamar mandi ada diluar rumah
yang tinggal serumah juga memiliki dan jamban masih menumpang dengan
keluhan yang serupa yaitu paman dan tetangga. Air minum didapat dengan
ibu pasien. Hal ini menyebabkan ibu membeli air mineral dalam galon, dan
pasien merasa khawatir. air untuk mandi-cuci-kakus dari sumur.
Sebelumnya, sekitar 2 bulan Saluran air dialirkan ke got di depan
yang lalu, ibu pasien bercerita bahwa rumah yang mengalir. Tidak ada tempat
paman pasien yang tinggal bersama sampah di dalam rumah.
keluarganya, telah pulang dari Keluhan gatal dan bintik-bintik
palembang. Sejak itu pasien sering tidur di tubuh anaknya dirasakan semakin
malam bersama pamannya. Paman parah dan tidak kunjung sembuh begitu
pasien juga mengeluh gatal-gatal di pula dengan keluhan gatal pada ibu
tubuhnya. Setelah itu tiap pagi ibu pasien. Sehingga ibu pergi ke
pasien melihat tangan dan tubuh Puskesmas Karang Anyar dan diberikan
pasien muncul bintik-bintik dan pasien obat salep 2-4 untuk pasien dan
mengeluh gatal. Lama kelamaan ibu anggota keluarga yang mengeluh gatal
pasien pun mengeluhkan gatal di serupa.
tangan dan tungkai bawahnya. Pola pengobatan keluarga
Pasien sering menggaruk bagian merupakan kuratif, dimana anggota
tubuh yang gatal sehingga timbul keluarga mencari pelayanan kesehatan
koreng dan bekas luka. Pasien sering jika sakit saja. Keluarga pasien juga
menggunakan pakaian yang sama tidak pernah mengingatkan pasien
berulang kali sebelum dicuci. Pasien untuk mengobati setiap ada keluhan
menggunakan handuk bergantian gatal pada keluarga dikarenakan
dengan ibunya yang juga memiliki persepsi keluarga penyakit gatal
keluhan gatal serupa. Gatal belum mungkin karena serangga dan sembuh
pernah diobati di puskesmas, hanya sendiri.
diberikan bedak salisil beberapa kali Riwayat keluarga dengan
namun keluhan tidak pernah hilang. penyakit yang sama disangkal pasien.
Selama ini keluarga berobat ke layanan Riwayat penyakit keluarga yang lainnya
kesehatan jika keluhan sudah benar- seperti hipertensi diakui ibu pasien ada
benar mengganggu dan tidak teratasi pada ayah dari bapak pasien yang
dengan obat warung. meninggal dikarenakan jantung.
Pasien adalah anak tunggal dari Sedangkan kakak perempuan dari ibu
pasangan usia subur yang tinggal di pasien meninggal dikarenakan
rumah dengan tiga kamar dengan kecelakaan. Riwayat penyakit asam
ukuran rumah 6 m x 5 m. Sinar urat atau DM disangkal. Riwayat
matahari tidak dapat masuk ke dalam merokok ada pada anggota keluarga
kamar tidur. Dinding terbuat dari yaitu kakek, paman dan bapak pasien.

J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 145


Mentari V | A 2,5 Years Old boy With Scabies

Pada pemeriksaan fisik bawah perut dan terutama pada malam


didapatkan keadaaan umum tampak hari sejak sebulan yang lalu disertai
sakit sedang. Suhu 36,8oC, nadi ditemukannya gejala gatal serupa pada
80x/menit, nafas 20x/menit, berat anggota keluarga yang tinggal serumah.
badan 12kg, tinggi badan 102cm, Pemeriksaan fisik didapatkan lesi pada
lingkar kepala 49cm. kulit kemerahan disertai papul milier
Status dermatologi yang multipel serta ditemukan bekas
didapatkan di seluruh tubuh terutama garukan dengan erosi dan ekskoriasi.
di daerah punggung, interdigitalis, Penyebab keadaan ini adalah
antebrachii dan bawah umbilicus lingkungan rumah yang padat, higiene
terdapat papul multipel berukuran lingkungan dan higiene perorangan
milier warna kulit sebagian yang kurang yang dapat menjadi
eritematosa. Gambaran terowongan tempat hidup tungau Sarcoptes scabiei
juga terlihat diujung dekat papul yang .8
multipel. Juga terdapat pustul, erosi Ditemukannya tungau pada
dan ekskoriasi yang ditutupi krusta pemeriksaan kerokan kulit memastikan
merah kehitaman. Tampak vesikel diagnosis skabies. Kerokan kulit
soliter yang sudah pecah di bawah dilakukan dengan mengangkat atap
umbilicus. Tampak bekas garukan. terowongan atau papula menggunakan
Mata tak tampak konjuntiva scalpel nomor 15. Kerokan diletakkan
pucat, sklera anikterik. Telinga dan pada kaca objek, diberi minyak mineral
hidung dan mulut dalam batas normal. atau minyak imersi, diberi kaca
Leher tidak ada pembesaran KGB. penutup dan dengan pembesaran 20X
Suara paru vesikular kanan dan kiri. atau 100X dapat dilihat tungau, telur
Bunyi jantung pada pemeriksaan atau fecal pellet.9 Namun pemeriksaan
auskultasi reguler. Abdomen dalam ini tidak dapat dilakukan karena tidak
batas normal. Ekstremitas superior dan tersedianya preparat KOH atau
inferior dalam batas normal, tidak mikroskop di puskesmas. Penegakkan
edema dan akral hangat. Status diagnosis skabies dilakukan atas dasar
neurologis : Reflek fisiologis normal, terpenuhinya 2 dari 4 tanda kardinal,
Reflek patologis (-). Pemeriksaan yaitu pruritus nokturna, menyerang
laboratorium belum dilakukan manusia secara berkelompok,
dikarenakan fasilitas belum memadai ditemukannya terowongan, dan
seperti pemeriksaan KOH atau lampu ditemukannya tungau.3 Diagnosis pasti
wood untuk menegakkan diagnosa ditetapkan dengan menemukan tungau
tungau Skabies. atau telur, namun tungau sulit
ditemukan. Dari 900 pasien skabies
Pembahasan rata-rata hanya terdapat 11 tungau per
Pada kunjungan pertama pasien penderita dan pada sebagian besar
ke puskesmas (22 April 2014), penderita hanya terdapat 1-5 tungau
diperoleh diagnosa penyakit pada per penderita.10
pasien ini adalah skabies pada anak. Ini Skabies adalah penyakit yang
berdasarkan pada anamnesis berupa disebabkan oleh mikroskopis tungau
gatal terutama pada sela jari, parasit. Hal ini terjadi pada orang
pergelangan tangan, punggung dan dengan sistem kekebalan tubuh

J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 146


Mentari V | A 2,5 Years Old boy With Scabies

rendah. Penelitian menunjukkan bahwa 5% dan didapatkan hasil keluhan yang


sel kulit seperti fibroblas dan berkurang.
keratinosit merespon adanya infeksi Pengobatan topikal ini efektif
tungau dengan mengeluarkan produk untuk kasus skabies yang gagal dengan
inflamasi.11 Namun tungau skabies pengobatan skabies lain. Penularan
mengandung molekul yang menekan skabies terutama melalui kontak
ekspresi molekul adhesi sel vaskular. langsung yang erat, maka untuk
Penekanan ini menghambat atau keberhasilan terapi seluruh keluarga
mengurangi ekstravasasi limfosit, yang tinggal dalam 1 rumah harus
neutrofil dan sel-sel lain ke dalam diobati dengan anti skabies secara
dermis yang terinfeksi tungau sehingga serentak.15 Pengobatan secara umum
menghambat respon protektif kulit.12 untuk skabies adalah ivermectin oral
Gatal yang disebabkan tungau dikombinasikan dengan krim kulit anti –
menyebabkan ketidaknyamanan skabies seperti permetrin, benzil
kepada pasien. Namun, komplikasi benzoat. Pemberian durasi oral
serius dapat terjadi seperti infeksi ivermectin menggunakan skala
pioderma yang sering disebabkan oleh berdasarkan pemeriksaan kulit yang
Streptococcus pyogenes atau diklasifikasikan dengan skor.16
Staphylococcus aureus. Di daerah Pengobatan skabies juga dapat
tropis, kerusakan kulit akibat skabies menurunkan prevalensi infeksi
telah diduga sebagai akibat penting sekunder karena bakteri pada kulit.13
dalam patogenesis penyakit yang Pada kunjungan kedua di rumah
berhubungan dengan demam rematik pasien (1 Mei 2014), dicari faktor –
akut dan glomerulonefritis faktor yang menyebabkan masalah
poststreptococcal.13 kesehatan pada pasien berupa skabies.
Penatalaksanaan yang diberikan Diantaranya, mengidentifikasi
pertama kali dan yang hanya tersedia di penyebab yang memungkinkan
puskesmas Karang Anyar adalah salep terjadinya keluhan gatal yang sama di
2-4 yang dioleskan pada seluruh tubuh anggota keluarga. Dilakukan identifikasi
kecuali bagian wajah, yang kemungkinan adanya penyakit yang
mengandung belerang endap (sulfur mendasari terjadinya keluhan tersebut.
presipitatum) dengan konsentrasi 4- Didapatkan paman pasien yang datang
20% tidak efektif terhadap stadium dari palembang 2 bulan yang lalu dan
telur, oleh karena itu penggunaannya sejak itu paman pasien tidur dengan
tidak boleh kurang dari tiga hari. pasien. Lama kelamaan ibu pasien
Sebenarnya pengobatan skabies yang terkena keluhan gatal tersebut pula.
dianjurkan adalah menggunakan krim Sehingga penyakit ini ditularkan melalui
Permetrin 5%. Permetrin sebagai anti kontak langsung yang erat.17
skabies lebih poten jika dibandingkan Pada kunjungan kedua ini juga
dengan lindan (gameksan) atau dilakukan perencanaan intervensi
preparat sulfur, juga lebih potendan edukasi pada ibu dan keluarga pasien
aman pada bayi dan anak.14 Sehingga tentang penyakit skabies, memberikan
pasien dan anggota keluarga yang dukungan pada keluarga untuk
terkena menggunakan krim permetrin mengobati seluruh anggota keluarga
yang mengalami keluhan yang sama

J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 147


Mentari V | A 2,5 Years Old boy With Scabies

dengan menggunakan krim pemetrin uang untuk ditabung. Masalah


5% dan antihistamin sedative oral. lingkungan rumah pada keluarga
Intervensi yang dilakukan berupa adalah ventilasi dan penerangan di
pemberian poster tentang perilaku dalam rumah yang masih kurang serta
hidup bersih dan sehat dan pencegahan banyaknya pakaian ditumpuk dan
skabies. digantung di sembarang tempat, yang
merupakan lingkungan yang baik untuk
Pencegahan skabies adalah berkembang biaknya parasit seperti
memberikan edukasi kepada keluarga skabies serta tidak tersedianya
pasien untuk mencuci pakaian, sprei, jamban.21 Keluarga dimotivasi untuk
gorden dan menjemur sofa dan tempat memperbaiki ventilasi dan penerangan
tidur. Hal ini dilakukan untuk dengan membuka pintu rumah pada
mematikan semua tungau dewasa dan siang hari dan selalu mencuci dan
telur sehingga tidak terjadi menyeterika pakaian setelah digunakan
kekambuhan. Penularan melalui kontak dan menyimpannya dalam lemari serta
tidak langsung seperti melalui dimotivasi untuk membuat jamban
perlengkapan tidur, pakaian, atau sehat yang pada akhir intervensi
handuk memegang peranan penting.18 keluarga sudah menyediakan tempat
Penularan pasien dengan scabies dan berniat membuat jamban.
dengan kontak secara langsung kurang Selain itu, penemuan kasus
lebih 10-20 menit sangatlah penting skabies pada beberapa tempat telah
diperhatikan. Penularan dapat melalui dilaporkan kepada Puskesmas
kontak langsung seperti penggunaan setempat. Setelah dilakukan pelaporan
kasur, handuk atau pun pakaian secara ke pihak Puskesmas, mereka hanya
bersamaan.19 dapat menyediakan Salep 2-4 untuk
Dalam menatalaksana pasien, pengobatan skabies. Salep 2-4 yang
seorang dokter perlu memperhatikan mengandung belerang endap (sulfur
pasien seutuhnya, tidak hanya tanda presipitatum) dengan konsentrasi 4-
dan gejala penyakit namun juga 20%.22 Oleh karena itu tidak efektif
psikologisnya. Pembinaan keluarga terhadap stadium telur, sehingga
yang dilakukan pada kasus ini tidak penggunaannya tidak boleh kurang dari
hanya mengenai penyakit pasien, tetapi tiga hari. Kekurangan lain dari obat ini
juga mengenai masalah-masalah yaitu berbau, lengket, mengotori
lainnya seperti fungsi ekonomi dan pakaian, dan kadang mengiritasi
pemenuhan kebutuhan keluarga, kulit.3,11
perilaku kesehatan keluarga, dan Prognosis ditegakkan
lingkungan.20 berdasarkan dari anamnesa dan
Masalah ekonomi yang dialami pemeriksaan fisik yang didapatkan
adalah tidak adanya tabungan keluarga pada pasien. Secara klinis, pada pasien
dan paman belum mempunyai ini tidak terdapat risiko yang
pekerjaan. Hal ini karena rendahnya mengancam kehidupan sehingga
pendapatan keluarga sehingga hanya prognosis quo ad vitam adalah ad
cukup untuk memenuhi kebutuhan bonam.23 Lalu secara fungsional,
pangan dan sandang serta paman tidak berdasarkan hasil pemeriksaan fisik
ada dirumah saat intervensi dilakukan. masih beraktivitas sehingga prognosis
Keluarga dimotivasi untuk menyisihkan

J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 148


Mentari V | A 2,5 Years Old boy With Scabies

quo ad fungsionam adalah ad malam.24 Fakultas Kedokteran Universitas


Berdasarkan fungsi sosialnya, pasien Indonesia. 2009 : 119-122
4. Murtiastutik D. Buku Ajar Infeksi Menular
yang mengalami skabies memiliki Seksual : Skabies. Edisi 1. Surabaya :
resiko menular ke orang lain apabila Airlangga University Press. 2005 : 202-208
pengobatan tidak adekuat sehingga 5. Dinas Kesehatan Kabupaten 50 kota.
prognosis quo ad sanationam adalah Laporan Tahunan Dinas Kesehatan
dubia ad bonam.25 Kabupaten 50 Kota Tahun 2010.
Kabupaten 50 kota : Dinas Kesehatan
Kabupaten 50 Kota ;2010
Simpulan 6. Walton, SF., et al. Problems in Diagnosing
1. Diagnosis skabies pada kasus ini Scabies, a Global Disease in Human and
sudah sesuai dengan beberapa teori Animal Populations. American Society for
dan telaah kritis dari penelitian Microbiology 2007: p. 268–279.
7. Gilmore, SJ. Control Strategies for
terkini. Endemic Childhood Scabies. PLoS ONE
2. Ada beberapa faktor risiko internal 6(1): e15990. 2011.
dan eksternal yang memicu 8. McCarthy, J. Kemp, D. Walton, S. Currie, B.
terjadinya skabies dan hal ini telah Review Scabies : More Than Just An
dinyatakan oleh beberapa teori yang Irritation. Postgrad Medical Journal 2004 :
80 : 382-386
menjadi sumber acuan. 9. Fox, G. Itching And Rash In A Boy And His
3. Penyebab skabies yang dialaami Grandmother. The Journal Of Family
oleh beberapa anggota keluarga Practice 2006 : 55 : para. 26-27, 30
dikarenakan ketidaktahuan terhadap 10. Schultz MW, Gomez M, Hansen RC, et al.
penyakit dan higienitas personal dan Comparative study of 5% permethrin
cream and 1% lindane lotion for the
lingkungan yang kurang. treatment of Scabies. Archives of
4. Penatalaksaaan pada pasien dan Dematology 2009;126:167-70
anggota keluarga seperti ibu pasien 11. Morgan MS, Arlian LG, Markey MP.
terkait skabies sudah berhasil Sarcoptes scabiei Mites Modulate Gene
terbukti menggunakan krim Expression in Human Skin Equivalents.
PLoS ONE: 8(8): e71143. 2013
permetrin 5% dengan hasil keluhan 12. Tabri F. Skabies pada bayi dan anak.
gatal malam hari dan lesi pada kulit Dalam: Boediardja SA, Sugito TL, Kurniati
yang berkurang. DD, editor. Infeksi kulit pada bayi dan
anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI,.p.62-
79. 2008
13. Mika A, Reynolds SL, Pickering D,
Daftar Pustaka McMillan D, Sriprakash KS, et al. (2012).
1. Wijayanti Yuni. Hubungan Sanitasi Complement inhibitors from scabies mites
Lingkungan dan Higiene Perorangan promote streptococcal growth–a novel
dengan Penyakit Skabies dI Desa Genting mechanism in infected epidermis? PLoS
Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Negl Trop Dis 6: e1563.
Skripi; Semarang: 2006. 14. Albakri, L. Goldman, MD. Permethrin for
2. Kurniawati Debi. Hubungan antara scabies in children. The Journal of
Kebersihan Pribadi dan Kontak Canadian Family Physician 2010 : 56 :
Perseorangan dengan Kejadian Scabies 1005-1006.
pada Anak SD yang Berobat di Puskesmas 15. Davis JS, McGloughlin S, Tong SYC, Walton
Gemuh 1 Kecamatan Gemuh, Kabupaten SF,. A Novel Clinical Grading Scale to
Kendal. Universitas Muhammadiyah Guide the Management of Crusted
Semarang; skripsi. 2004. Scabies. PLoS Negl Trop Dis 7(9): e2387.
3. Handoko, R. Skabies. In : Djuanda, A. 2013
Hamzah, N. Aisah, S. Ilmu Penyakit Kulit 16. Isa M.,Soedjajadi K., Hari B.N. Faktor
Dan Kelamin Edisi Kelima. Jakarta : Sanitasi Lingkungan Yang Berperan

J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 149


Mentari V | A 2,5 Years Old boy With Scabies

Terhadap Prevalensi Penyakit Scabies.


Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.2, No.1 :
11 – 18. 2005.
17. Johnston, G. Sladden, M. Scabies :
Diagnosis And Treatment. British Medical
Journal 2005 : 331 : 619-622
18. Infection Control Service (ICS). Northern
Ireland Regional Infection Control Manual
p2-3. 2008.
19. Claramita M, van Dalen J, van der Vleuten
C. Pat Educ Couns 2011; 85 (3): e169-e174
20. Davis JS, McGloughlin S, Tong SYC, Walton
21. Walton, SF., et al. Problems in Diagnosing
Scabies, a Global Disease in Human and
Animal Populations. American Society for
Microbiology 2007: p. 268–279.
22. Leone, P. Scabies And Pediculosis : An
Update Of Treatment Regiments And
General Review. Oxford Journals 2007 : 44
: 154-159
23. Trisnanta. A. Perbedaan Angka Kejadian
Skabies Berdasarkan Status Gizi pada
Santri Pondok Pesantren Al-Madinah
Boyolali. Universitas Sebelas Maret;
Skripsi; Surakarta: 2010.
24. Bagian Kulit dan Kelamin. Pedoman
pelayanan medis Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin Perjan
RSCM.Jakarta: Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin, 2007.
25. Chosidow, O. Scabies. The New England
Journal Of Medicine 2010 : 1718-1727

J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 150

You might also like