Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar

Vol. …. No……20….
e-issn : 2622-0148, p-issn : 2087-0035

PENGARUH STRES TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II
The Effect of Stress on Blood Sugar Levels in Patient Diabetes Mellitus

Nurhikma, Muhasida, Hariani


Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Makassar
(nurhikma_d4kep@poltekkes-mks.ac.id - 085242577074)

ABSTRACT

Introduction: Stress is the body's reaction to psychosocial stressors (mental stress/ life burden). Diabetes Mellitus is a
chronic metabolic disorder disease characterized by increased blood glucose (Hiperglycemic), caused by an
imbalance between the supply and the need to facilitate the inclusion of glucose in cells in order to be used for
metabolism and cell growth. . The purpose of this literature study is to explain the effect of stress on blood glucose
levels in people with type diabetes mellitus. Method: Literature Study using journal data source obtained through
search using three databases ( library, google scholar) journal issued 2015-2021. The perisma checklist guides these
reviews, titles, abstentions, full text and methodologies assessed for study feasibility, data tabulation and narrative
analysis of past study findings. Results : based on 10 journals the results of the search of the majority of journals
discussing the Influence of Stress on blood glucose in people with Diabetes Mellitus Type, the total number of
respondents approximately a thousand respondents overall related to factors related to the incidence of Diebetes
Mellitus. Conclusion: that stress levels affect the increase in blood sugar levels in patients diebetes Mellitus.

Keywords : Stress, Blood Sugar, Diabetes Mellitus

ABSTRAK
Pendahuluan : Stres reaksi/respons tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan mental/ beban kehidupan).
Diabetes Melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai peningkatan glukosa darah
(Hiperglikemi), disebabkan karena ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan untuk memfasilitasi masuknya
glukosa dalam sel agar dapat di gunakan untuk metabolisme dan pertumbuhan sel. Tujuan Tujuan dari studi literatur
ini adalah untuk menjelaskan pengaruh stress terhadap kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe.
Metode : Studi Literatur menggunakan sumber data jurnal yang didapat melalui pencarian menggunakan tiga
database ( perpusnas, google scholar) jurnal terbitan 2015-2021. Daftar periksa perisma memandu ulasan ini, judul,
abstak, teks lengkap dan metodologi dinilai untuk kelayakan studi, tabulasi data dan analisis naratif dari temuan studi
dilalukan. Hasil : berdasarkan 10 jurnal hasil penelusuran mayoritas jurnal membahas Pengaruh Stres terhadap
glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus Tipe , total dari jumlah responden kurang lebih seribu responden
secara keseluruhan yang terkait dengan faktor yang berhubungan dengan kejadian Diebetes Melitus . Kesimpulan :
bahwa tingkat stress berpengaruh dengan peningkatan kadar gula darah pada penderita Diebetes Melitus.

Kata kunci : Stres, Gula darah, DiabetesMelitus

PENDAHULUAN (
Stres adalah reaksi/respons tubuh terhadap Kortisol merupakan musuh dari insulin sehingga
stresor psikososial (tekanan mental/ beban membuat glukosa lebih sulit untuk memasuki sel dan
kehidupan). Stres dewasa ini digunakan secara meningkatkan glukosa darah (Pratiwi et al., 2019).
bergantian untuk menjelaskan berbagai stimulus Diabetes Melitus merupakan penyakit gangguan
dengan intensitas berlebihan yang tidak disukai metabolisme kronis yang ditandai peningkatan
berupa respons fisiologis, perilaku, dan subjektif glukosa darah (Hiperglikemi), disebabkan karena
terhadap stres; konteks yang menjembatani ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
pertemuan antara individu dengan stimulus yang untuk memfasilitasi masuknya glukosa dalam sel
membuat stres; semua sebagai suatu sistem. Stress agar dapat di gunakan untuk metabolisme dan
menyebabkan produksi berlebih pada kortisol, pertumbuhan sel. Berkurang atau tidak adanya
kortisol adalah suatu hormon yang melawan efek insulin menjadikan glukosa tertahan didalam darah
insulin dan menyebabkan kadar glukosa darah tinggi. dan menimbulkan peningkatan gula darah,
Jika seseorang mengalami stress berat yang sementara sel menjadi kekurangan glukosa yang
dihasilkan dalam tubuhnya, maka kortisol yang sangat di butuhkan dalam kelangsungan dan fungsi
dihasilkan akan semakin banyak, ini akan sel (Izzati & Nirmala, 2015).
mengurangi sensifitas tubuh terhadap insulin.

1
Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Vol. …. No……20….
e-issn : 2622-0148, p-issn : 2087-0035

Diabetes Melitus terbagi menjadi 2 tipe insulin dan menyebabkan kadar glukosa darah tinggi.
yaitu tipe I dan tipe II. Individu yang menderita Jika seseorang mengalami stress berat yang
diabetes melitus tipe I memerlukan suplai insulin dari dihasilkan dalam tubuhnya, maka kortisol yang
luar (eksogen insulin), seperti injeksi untuk dihasilkan akan semakin banyak, ini akan
mempertahankan hidup. Tanpa insulin pasien akan mengurangi sensifitas tubuh terhadap insulin.
mengalami diabetik ketoasidosis, kondisi yang Kortisol merupakan musuh dari insulin sehingga
mengancam kehidupan yang di hasilkan dari asidosis membuat glukosa lebih sulit untuk memasuki sel dan
metabolik. Individu dengan diabetes melitus tipe II meningkatkan glukosa darah.
resisten terhadap insulin, suatu kondisi dimana tubuh
atau jaringan tubuh tidak berespon terhadap aksi dari Oleh karena itu perlu untuk dilakukan
insulin. Sehingga individu tersebut hanya selalu rangkuman literatur yang bertujuan untuk
menjaga pola makan, mencegah terjadinya menganalisis pengaruh stress terhadap kadar
hipoglikemi atau hiperglikemi dan hal tersebut akan glukosa darah pada penderita diabetes melitus.
berlangsung secara menerus sepanjang hidupnya
(Izzati & Nirmala, 2015). Menurut Muflihatin (2015) METODE
meningkatnya penderita diabetes mellitus dapat Literature review merupakan rangkuman
disebabkan oleh faktor genetik, kegemukan, menyeluruh dari beberapa studi penelitian yang
perubahan gaya hidup yang mendadak, diet yang ditemukan berdasarkan tema yang telah ditentukan
salah, ketidakpatuhan minum obat, kurangnya pada bulan april-mei 2021. Pengambilan data
melakukan aktivitas fisik, proses menua, perokok dan dilakukan melalui studi pustaka dengan cara
stres. Stres merupakan faktor yang dapat melakukan penelusuran hasil publikasi ilmiah dengan
mempengaruhi terkendalinya kadar gula dalam darah rentang tahun 2015-2021 mengumpulkan berbagai
penderita DM tipe 2, tingginya tingkat stres seorang jurnal dan artikel kemudian disimpulkan menjadi
penderita DM dan kurangnya akan pengendalian argumen untuk memperkuat data penelitian, Hasil
ketika stres dapat menyebabkan sulitnya mengontrol penelusuran kemudian dianalisis dan disimpulkan
kadar gula dalam darah. Menurut Shahab dalam dengan minimal 11 literatur yang sesuai dan relevan
Siregar L. B dan Hidajat L. L (2017) dengan variabel pengaruh stress terhadap kadar
glukosa darah pada penderita diabetes melitus. Data
Diabetes tidak hanya menyebabkan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kematian premature diseluruh dunia. Penyakit ini sekunder yang tidak diperoleh dari pengamatan
juga menjadi penyebab utama kebutaan, penyakit langsung akan tetapi dari hasil penelusuran yang
jantung, dan gagal ginjal. Organisasi International telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu,
Diabetes Federation ( IDF ) memperkirakan sumber data sekunder yang didapatkan berupa
sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20-79 artikel, jurnal bereputasi baik nasional maupun
tahun di dunia menderita diabetes pada tahun 2019 internasional dengan tema yang sudah ditentukan.
atau setara dengan angka prevelensi sebesar 9,3% Pencarian literatur dalam literature review ini
dari total penduduk pada usia yang sama. menggunakan 3 database dengan kriteria kualitas
Berdasarkan jenis kelamin, IDF memperkirakan tinggi dan sedang, yaitu perpusnas, google scholar,
prevelensi diabetes di tahun 2019 yaitu 9% pada dan pubmed.
perempuan dan9,65% pada laki-laki. Prevelensi Tabel 2.1. Kata Kunci Literatur Review
diabetes diperkirakan meningkat seiring Kadar gula Diabetes
Stres
penambahan umur penduduk menjadi 19,9% atau darah Melitus
111,2 juta orang pada umur 65- 79 tahun. Angka OR OR OR
dipredikasi terus meningkat hingga mencapai 578 blood sugar diabetes
juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045. stres
level melitus
(Riskerdas, 2018).
Tabel 2.2. Format PICOS dalam Literatur Review
Stres adalah reaksi/respons tubuh terhadap
Kriteria Inklusi Ekslusi
stresor psikososial (tekanan mental/ beban
kehidupan). Stres dewasa ini digunakan secara Populasi\ masalah Studi Tidak
bergantian untuk menjelaskan berbagai stimulus terdiri dari termasuk
dengan intensitas berlebihan yang tidak disukai pengaruh pengaruh
berupa respons fisiologis, perilaku, dan subjektif stress stress
terhadap stres; konteks yang menjembatani terhadap terhadap
pertemuan antara individu dengan stimulus yang kadar kadar
membuat stres; semua sebagai suatu sistem. Stress glukosa glukosa
menyebabkan produksi berlebih pada kortisol, darah darah pada
kortisol adalah suatu hormon yang melawan efek pada penderita
2
Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Vol. …. No……20….
e-issn : 2622-0148, p-issn : 2087-0035

penderita diabetes terhadap kriteria inklusi dan eksklusi didapkan


diabetes melitus sebanyak 10 artikel yang bisa dipergunakan dalam
Melitus literatur review.
Intervensi Pengaruh Tidak
stress menjelaskan HASIL
terhadap pengaruh Sepuluh artikel memenuhi kriteria inklusi,
kadar stress adapun factor yang berkontribusi dalam studi
glukosa terhadap pengaruh stress terhadap kadar glukosa terhadap
darah kadar penderita diabetes mellitus mengunakan metode
pada glukosa kuantitatif dan metode cross sectional. Secara
penderita darah pada keseluruhan setiap penelitian membahas tentang
diabetes penderita pengaruh stress terhadap kadar glukosa darah
Mellitus diabetes terhadap penderita diabetes melitus. Peneliti
melitus mengidentifikasi pengaruh stress terhadap kadar
Komparator - - glukosa darah pada penderita diabetes mellitus.
Hasil/ luaran Analisis Tidak Stres adalah respon tubuh yang tidak spesifik
pengaruh menjelaskan terhadap setiap kebutuhan yang terganggu, suatu
stress pengaruh fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan
terhadap stress sehari-hari dan tidak dapat dihindari, setiap orang
kadar terhadap mengalaminya, stres memberi dampak secara total
glukosa kadar pada individu yaitu terhadap fisik, psikologis,
darah glukosa intelektual, sosial dan spiritual, stres dapat
pada darah pada mengancam kesimbangan fisiologis (Meivy dkk,
penderita penderita 2017) (Adam & Tomayahu, 2019).
diabetes diabetes
mellitus mellitus Tabel 3.1. Hasil Pencarian Studi Berdasarkan
Studydesingn/desain - metode - Database Penelitian
penelitian kuantitatif Sum Ta Data N Jenis studi
dan ber hu bas penelitian/artikel
metode bah n e Des Cros De
cross asa kripti s skri
sectional f secti ptif
Tahun publikasi Diatas Diatas 2015 kua onal kua
2015 ntita litat
Bahasa Indonesia, Selain tif if
Inggris bahasa Indo 20 Perp 5800 1
Indonesia, nesi 15 usn
Bahasa a- - as
Inggris Ingg 20 Goo 428 3 5 1
ris 21 gle
Jumlah dan cara pengambilan subjek scho
Berdasarkan hasil pencarian literatur lar
melalui publikasi ditiga database dan menggunakan Pub 5802 1
kata kunci yang sudah disesuaikan dengan Medical med
Subject Heading (MeSH) yaitu, stres OR stress AND Hasil 4 6 1
glukosa darah OR blood sugar level AND diabetes
mellitus tipe II OR diabetes melitus dari hasil
pencarian peneliti mendapatkan 12.090 artikel yang
sama dengan kata kunci hasil pencarian yang sudah Faktor yang berkontribusi pada study
didapatkan, kemudian diperiksa berdasarkan pengaruh stress terhadap kadar glukosa darah pada
publikasi, ditemukan terdapat (n=8490) artikel yang penderita diabetes mellitus yaitu Deskriptif Kuantitatif
sama sehingga dikeluarkan dan tersis 3.600 dan Cross Sectional. Secara keseluruhan setiap
kemuadian judul diidentifikasi dan disaring penelitian membahas mengenai pengaruh stress
berdasarkan duplikat (n=228), abstrak diidentifikasi terhadap kadar glukosa darah pada penderita
dan disaring (n=119), Judul diidentifikasi berdasarkan diabetes mellitus. Study yang sesuai dengan topic
full text (n=18), studi termasuk dalam sintesis (n=10). study literatur ini rata-rata dilakukan di Indonesia.
Assessment yang dilakukan berdasarkan kelayakan Pada sepuluh study penelitian ditemukan bahwa

3
Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Vol. …. No……20….
e-issn : 2622-0148, p-issn : 2087-0035

stress memiliki pengaruh yang penting pada pengaruh stress terhadap kadar glukosa darah pada
penderita diabetes mellitus. penderita diabetes mellitus tipe 2 yaitu 44 sampel
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stress
3.2. Karakteristik Responden Study dengan kadar glukosa darah (Pratiwi, Amatiria, &
Responden dalam penelitian ini melibatkan Yamin, 2016). Penelitian yang dilakukan di
dari 10 jurnal literature review di masing-masing Puskesmas Kecematan Gambir Jakarta Pusat
dilakukan di daerah Indonesia, dengan total dengan metode kualitatif deskriptif dan pengumpulan
responden 425 individu. Responden dalam penelitian data dilakukan dengan wawancara serta kuesioner
ini rata-rata memiliki usia 25-60 tahun dan bersifat dan didapatkan 5 sampel dalam penelitian ini
multi wilayah. Karakteristik responden dalam ditemukan bahwa pengaruh stress terhadap kadar
penelitian ini yaitu perempuan berjumlah 146 glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2
individu, laki-laki berjumlah 103 individu dan tanpa yaitu 5 sampel tersebut memiliki pengaruh stress
keterangan berjumlah 176 individu. Sebangian besar terhadap kadar glukosa darah ( Siregar, & Hidajat,
responden memiliki tingkat pendidikan di level 2017
sekolah dasar dan berdasarkan pekerjaan sebangian ). Penelitian yang sama juga dilakukan di
besar bekerja sebagai IRT ( Ibu Rumah Tangga ). wilayah dokter keluarga Djazariah Kabupaten Kendal
Responden dalam penelitian ini secara keseluruhan dengan metode penelitian yaitu deskriptif kuantitatif
adalah masyarakat dari wilayah Indonesia dan dan pengumpulan data yang digunakan berupa
penduduk asli dari tempat penelitian. kuesioner dan didapatkan sampel berjumlah 37
responden dan dalam penelitian ini di dapatkan
3.3. Pengaruh Tingkat Stress Terhadap Kadar bahwa stress berpengaruh pada kadar glukosa darah
Glukosa Darah penderita diabetes mellitus tipe 2 ( PH, Sari, &
Stres adalah reaksi/respons tubuh Hermanto, 2018 ). Penelitian yang dilakukan
terhadap stresor psikososial (tekanan mental/ beban Kecematan Sukoharjo menggunakan metode
kehidupan). Stres dewasa ini digunakan secara penelitian yaitu analitik observasional dengan
bergantian untuk menjelaskan berbagai stimulus pendekatan cross sectional dan pengumpulan data
dengan intensitas berlebihan yang tidak disukai yang digunakan adalah kuesioner lalu didapatkan
berupa respons fisiologis, perilaku, dan subjektif sampel sebanyak 72 responden kemudian
terhadap stres; konteks yang menjembatani didapatkan bahwa pengaruh stress terhadap kadar
pertemuan antara individu dengan stimulus yang glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2
membuat stres; semua sebagai suatu sistem. Stress sangat signifikan ( Wulandari, & Kurnianingsih,
menyebabkan produksi berlebih pada kortisol, 2018 ). Penelitian yang sama dilakukan di
kortisol adalah suatu hormon yang melawan efek Pusekesmas Kota Barat Kota Gorontalo dengan
insulin dan menyebabkan kadar glukosa darah tinggi. metode cross sectional study dan teknik
Jika seseorang mengalami stress berat yang pengumpulan data dilakukan menggunakan
dihasilkan dalam tubuhnya, maka kortisol yang kuesioner kemudian didapatkan 52 orang sample
dihasilkan akan semakin banyak, ini akan kemudian dalam penelitian ini di dapatkan bahwa
mengurangi sensifitas tubuh terhadap insulin. tingkat stress memiliki pengaruh yang besar
Kortisol merupakan musuh dari insulin sehingga terhadap penderita diabetes mellitus tipe 2 ( Adam, &
membuat glukosa lebih sulit untuk memasuki sel dan Tomayahu, 2019 ). Penelitian yang dilakukan di
meningkatkan glukosa darah (pratiwi,2016). rumah sakit Pancaran Kasih GMIM Manado dengan
Dari review artikel membuktikan bahwa menggunakan metode penelitian yaitu cross
ada pengaruh stress terhadap kadar glukosa darah sectional dan sampel terdiri dari 75 orang kemudian
pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Elpriska instrument yang digunakan yaitu lembar kuesioner
(2016) melakukan penelitian di RSUD. Dr. Pirngadi dengan variable umur, kadar gula darah, jenis
Medan dengan metode penelitian kusntitstif dengan kelamin, dan tingkat stress ( Meivy, Julia, & Vandri,
desain case control dan pengumpul data diambil 2017 ) Penelitian yang sama dilakukan ruang
dengan teknik kuesioner dengan 80 orang pasien (40 penyakit dalam RSUD Gambiran kota Kediri dengan
orang kasus dan 40 orang control) dan dalam menggunakan metode cross sectional dengan teknik
penelitian ini ditemukan bahwa pengaruh stress pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
terhadap kadar glukosa darah pada penderita kuesioner dan dari itu didapatkan 34 responden dan
diabetes mellitus yaitu 26 orang. Penelitian yang di dalam penelitian ini di dapatkan bahwa terdapat
sama juga dilakukan di RSUDAM Bandar Lampung hubungan antara tingkat stress terhadap kadar
dengan metode kuantitatif dan menggunakan desain glukosa darah pada penderita diabetes mellitus di
korelasi dan pengumpulan data dikumpulkan ruang penyakit di RSUD Gambiran kota Kediri
menggunakan lembar kuesioner dan didapatkan 44 ( Fitriyani, Jayani, & Anugraheni, 2015 ). Penelitian
sampel dan dalam penelitian ini ditemukan bahwa ini dilakukan di Puskesmas Anggeraja Kabupaten

4
Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Vol. …. No……20….
e-issn : 2622-0148, p-issn : 2087-0035

Enrekang metode yang digunakan yaitu cross kadar gula dalam darah menjadi meningkat. Kondisi
sectional study dan teknik pengambilan data yg yang rileks dan tidak stress dapat mengembalikan
dilakukan yaitu dengan menggunakan kuesioner hormon stress dan memungkinkan tubuh untuk
kemudian dari pengumpulan data tersebut didapat menggunakan insulin lebih efektif. Pengaruh stress
sebanyak 54 orang responden dan dalam penelitian dapat meningkatkan kadar gula darah terkait dengan
ini ditemukan bahwa stress dan diabetes mellitus system neuroendokrin yaitu melalui jalur
memiliki hubungan yang sangat erat ( Ikhwan, Astuti, hipotalamus-pituitary-adrenal (Toriquddin et al.,
& Misriani, 2018 ). Penelitian yang sama dilakukan di 2019). Penelitian (Siregar & Hidajat, 2017)
ruang dahlia di RSUD Jombang dan metode yang mengatakan bahwa penderita diabetes mellitus
digunakan adalah analitik cross sectional dengan mengalami banyak perubahan hidup. Perubahan
teknik pengumpulan data dengan menggunakan dalam hidup yang mendadak ini membuat penderita
kuesioner kemudian di dapatkan sampel penelitian diabetes mellitus menunjukkan beberapa reaksi atau
sebanyak 39 responden dan dalam penelitian ini di gejala psikologis yang negative diantaranya mudah
dapatkan bahwa terdapat hubungan stress terhadap marah, merasa diri tidak berguna, kecemasan yang
kadar glukosa darah pada penderita diabetes meningkat, stress, dan depresi. Penelitian ini juga
mellitus ( Toriquddin, Puspita A, & Fatmawati, 2019 ). sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Adam
3.4. Pengaruh stress terhadap peningkatan kadar & Tomayahu, 2019) mengungkapkan bahwa stress
glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 dapat meningkatkan kandungan glukosa darah
Menurut (Ikhwan, et. al., 2018) stres dapat memicu karena stress menstimulus organ endokrin untuk
kadar gula darah dalam tubuh yang semakin mengeluarkan ephinefrin, ephinefrin mempunyai efek
meningkat sehingga semakin stres yang di alami yang sangat kuat delam menyebabkan timbulnya
oleh penderita diabetes melitus maka diabetes proses glikoneogenesis di dalam hati, sehingga akan
melitus yang di derita akan semakin tambah buruk melepaskan sejumlah basar glukosa ke dalam darah
Dari hasil pengujian pengaruh antara dalam beberapa menit. Hal inilah menyebabkan
variabel x dan y yang telah dilakukan sebelumnya peningkatan kadar glukosa darah saat stress atau
dengan menggunakan metode rumus koefisien tegang. Beberapa hal yang menyebabkan gula darah
naik, yaitu kurang berolahraga, bertambahnya jumlah
korelasi Pearson Product Moment, maka diperoleh p
makanan yang dikomsumsi, meningkatnya stress
value sebesar 0,0001 yang artinya bahwa Ho ditolak, dan faktor emosi, pertambahan berat badan dan
karena P value < 0,05 yaitu terdapat pengaruh yang usia, serta dampak perawatan dari obat, misalnya
signifikan antara stress terhadap kadar gula darah steroid. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
sewaktu. Selanjutnya melihat arah korelasi dari dilakukan oleh Izzati & Nirmala (2015), yang
variabel stress dan GDS tersebut karena angka menyimpulkan bahwa tingkat stress berpengaruh
koefisien korelasi bernilai positif (+) yakni 0,865, dengan peningkatan kadar gula darah pada pasien
Diabetes Melitus.
maka hubungan kedua variabel merupakan
hubungan searah. Searah artinya jika variabel stress Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
nilainya tinggi, maka variabel GDS juga tinggi dan di RSU Bandar Lampung menunjukkan bahwa
sebaliknya. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh yang signifikan antara stress terhadap
pengaruh stress terhadap kadar gula darah pada kadar gula darah sewaktu. Variable stress dan kadar
pasien diabetes melitus sangat kuat, searah dan gula darah juga akan meningkat. Beberapa hal yang
dapat menyebabkan gula darah naik, yaitu kurang
signifikan.
berolahraga, makanan yang masuk tidak terkontrol,
meningkatnya stress menstimulus organ endokrin
PEMBAHASAN
untuk mengeluarkan ephonefrin yang menyebabkan
4.1 Tingkat stress terhadap peningkatan kadar timbulnya proses glikoneogenesis didalam hati. Hal
glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula
darah saat stress. (Pratiwi et al., 2016). Berdadarkan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilkukan penelitian (Fitriani et al., 2015) bahwa data yang
di RSUD Jombang menunjukkan bahwa mayoritas didapatkan menunjukkan bahwa dari 34 responden
responden penderita diabetes mellitus mengalami sebagian besar responden dengan tingkat stress
stress berat cenderung mengalami peningkatan gula yang berat mengalami peningkatan kadar glukosa
darah. Hal ini menyatakan bahwa ada pengaruh darah. Berdasarkan hasil uji statistic dengan
stress dengan kadar gula darah pada penderita menggunkan uji korelasi Spearman’s Rank (Rho)
diabetes mellitus. Stress adalah faktor yang sangat diperoleh nilai p = 0,001 dengan tingkat kepercayaan
berpengaruh bagi penderita diabetes mellitus, 95%, artinya ada hubungan antara tingkat stress
peningkatan hormon stress dapat menyebabkan dengan kadar glukosa darah pada pasien DM di

5
Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Vol. …. No……20….
e-issn : 2622-0148, p-issn : 2087-0035

ruang penyakit dalam RSUD Gambiran kita Kediri Kondisi rileks dapat mengembalikan kontra-regulasi
tahun2015. Untuk mengatasi stress penderita hormone stress dan memungkinkan tubuh untuk
Diabetes Mleitus salah satunya adalah dengan menggunakan insulin lebih efektif. Pengaruh stress
memberikan manajemen stress sebagai salah satu terhadap peningktan kadar gula darah terkait dengan
terapinya. (Ritonga & Ningsih, 2021). Dari hasil system neuroendokrin yaitu melalui jalur
penelitian (Izzati & Nirmala, 2015) yang dilakukan Hipotalamus-Pituitary-Asrenal. Bagi individu
terhadap 32 orang pasien diabetes mellitus di sebaiknya menjaga pola pikirnya agar psikisnya tidak
wilayah kerja puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad terganggu yang mengakibatkan stress, karena ketika
Bukittinggi 2015, maka ada hubungan tingkat stress penderita diabetes mellitus mengalami stress akan
dengan peningkatan kadar gula darah pasien mengakibatkan hiperglikemia. Individu tidak perlu
diabetes mellitus dengan p-value. memikirkan hal0hal yang buruk terhadap
penyakitmya, lebih baik berfikiran positif akan
Berdasarkan fakta dan teori diatas maka kesembuhan penyakitnya. Banyak cara untuk
penulis menyimpulkan bahwa kadr gula darah dapat menjaga agar tidak stress seperti berolahraga,
dipengaruhi oleh faktor stress. Responden yang melihat hiburan, berlibur atau rekreasi dan
memiliki tingkat stress yang dapat dipenaruhi risiko melakukan kegiatan-kegiatan yang positif lainnya.
terjadinya peningkatan kadar gula darah dan Dan ketika kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia
begitupun sebaliknya jika responden mengalami sebaiknya individu jangan berfikiran negative tentang
peningktan stress maka akan meningkatkan kadar keadaan penyakitnya. Harus selalu optimis untuk
glukosa darah. sembuh dan terus mengkonsumsi obat-obatan,
ilahraga teratur dan menjaga pola makan.
4.2 Pengaruh stress terhadap peningkatan kadar
glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 KESIMPULAN
Dari penelusuran ini dapat disimpulkan
Stress pada pasien DM dapat berakibat bahwa penderita diabetes mellitus yang mengalami
gangguan pada pengontrolan gula darah. Dalam stress ringan menyebabkan kadar gula darah dalam
keadaan stress akan terjadi peningktaan ekskresi keadaan normal sedangkan orang yang mengalami
hormone karekolamin, glucagon, glukokortikoid, - stress berat cenderung mengalami peningkatan gula
endorfin dan hormone pertumbuhan. Stress darah sehingga tingkat stress berpengaruh dengan
menyebabkan produksi berlebih pada kortisol, yang peningkatan kadar gula darah pada pasien Diabetes
berfungsi melawan efek insulin dan menyebabkan Melitus. Stress berpengaruh pada kadar glukosa
kadar glukosa darah tinggi. Stress dapat darah pada penderita Diabetes Melitus. Stress
meningkatkan kandungan glukosa darah karena adalah factor yang sangat berpengaruh bagi
stress menstimulus organ endokrin untuk penderita diabetes mellitus, peningkatan hormone
mengeluarkan ephinefrin, ephinefrin mempunyai efek stress dapat menyebabkan kadar gula dalam darah
yang sangat kuat dalam menyebabkan timbulnya menjadi meningkat. Kondisi yang rileks dan tidak
proses glikoneogenesis di dalam hati, sehingga akan stress dapat mengembalikan hormone stress dan
melepaskan sejumlah besar glukosa ke dalam darah memungkinkan tubuh untuk menggunakan insulin
dalam beberapa menit. Hal inilah yang menyebabkan lebih efektif. Pengaruh stress terkait dengan system
peningkatan kadar glukosa darah saat stress atau neuroendokrin yaitu melalui jalur hipotalamus-
tegang. pituitary-adrenal. Stres dapat meningkatkan
kandungan glukosa darah karena stres menstimulus
Menurut Yosep & Sutini (2014) stress organ endokrin untuk mengeluarkan ephinefrin,
adlah tanggapan/reaksi tubuh terhadap berbagai ephinefrin mempunyai efek yang sangat kuat dalam
tuntutan atau beban atasnya yang bersifat non menyebabkan timbulnya proses glikoneogenesis di
spesifik. Penelitian ini diperkuat penelitian dalam hati, sehingga akan melepaskan sejumlah
sebelumnya yang dilakukan Labindjang, Kadir, & besar glukosa ke dalam darah dalam beberapa
Salamanja (2015) stress merupakan faktor yang menit. Hal inilah menyebabkan peningkatan kadar
berpengaruh penting bagi penyandang diabetes glukosa darah saat stres atau tegang.
peningkatan hormone stress diproduksi dapat
menyebabkan Kadar Gula Darah menjadi meningkat.
CONFLICT OF INTEREST
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Labindjang,
Rangkuman menyeluruh Literatur review ini
Kdir & Slamanja (2015) tentang hubungan stress
adalah penulisan yang dilakukan secara mandiri
dengan kadar glukosa darah pada penderita diabetes
sehingga tidak terdapat konflik kepentingan terhadap
mellitus, menyatakan bahwa stress merupakan faktor
penulisannya.
yang berpengaruh penting bagi penyandang diabetes
peningkatan hormone stress diproduki dapat
menyebabkan kadar gula darah menjadi meningkat.
6
Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Vol. …. No……20….
e-issn : 2622-0148, p-issn : 2087-0035

DAFTAR PUSTAKA

Adam, L., & Tomayahu, M. B. (2019). Tingkat Stres Dengan Kadar Gula Darah.

1(1), 1–5.

Fitriyani, Jayani, I., & Anugraheni, I. (2015). Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan
Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus.

Ikhwan, Astuti, E., & Misriani. (2018). Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Tingkat
Stres Pada Penderita Diabetes Millitus Tipe 2 Lokasi Dan Desain Penelitian. 7.

Izzati, W., & Nirmala. (2015). Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Di
Wilayah Kerja Puskesmas Perkotaan Rasimah.

Ph, L., Sari, I. P., & Hermanto. (2018). Gambaran Tingkat Stres Pasien Diabetes
Mellitus. 2(1).

Pratiwi, P., Amatiria, G., & Yamin, M. (2016). Pengaruh Stress Terhadap Kadar Gula
Darah Sewaktu Pada Pasien Diabetes Melitus Yang Menjalani Hemodialisa.
Jurnal Kesehatan, V(1,April 2014), 11–16.

Pratiwi, P., Amatiria, G., & Yamin, M. (2019). Pengaruh Stress Terhadap Kadar Gula
Darah Sewaktu Pada Pasien Diabetes Melitus. 11–16.

Ritonga, E. P., & Ningsih, R. W. (2021). Pengaruh Manajemen Stres Terhadap


Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang. 7(1), 40–46.

Siregar, L. B., & Hidajat, L. L. (2017). Faktor Yang Berperan Terhadap Depresi ,
Kecemasan Kasus Puskesmas Kecamatan Gambir Jakarta Pusat. 6(1), 15–22.

Toriquddin, M. R., A, H. P., & Fatmawati, I. (2019). Hubungan Stres Dengan Kadar Gula
Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Di Ruang Dahlia Rsud Jombang. I, 44–
55.

Wulandari, D., & Kurnianingsih, W. (2018). Pengaruh Usia, Stres, Dan Diet Tinggi
Karbohidrat Terhadap Kadar Glukosa Darah. 8(1), 16–25.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/14730

https://journals.umkt.ac.id/index.php/bsr/article/view/1019

You might also like