Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/321120982

Pemanfaatan ITIL v3 untuk Mengatasi Masalah Layanan TI pada Sistem


Terintegrasi di Perguruan Tinggi

Conference Paper · November 2017

CITATIONS READS

2 5,598

1 author:

Yeffry Handoko Putra


Universitas Komputer Indonesia
57 PUBLICATIONS   51 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Fish Robot View project

Governance Risk Management and Compliance View project

All content following this page was uploaded by Yeffry Handoko Putra on 28 August 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Pemanfaatan ITIL v3 untuk Mengatasi Masalah Layanan TI pada

Sistem Terintegrasi di Perguruan Tinggi
Yeffry Handoko
Magister Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia

Jl. Dipati Ukur 112-116 Bandung
Email: yeffryhp@unikom.ac.id

Abstrak - Permasalahan dalam penerapan suatu layanan berbasis teknologi informasi yang terintegrasi adalah perlunya
standar data, kesiapan sistem dalam men-sharing data, ketersediaan sistem, beban pengunaan yang besar, serta
keengganan pengguna untuk memanfaatkan sistem baru yang terintegrasi. Pada penelitian akan diusulkan kerangka
kerja ITIL (Information Technology Infrastructure Libary) untuk meninjau kembali praktek layananan pada IT Service
Management dari suatu sistem layananan terintegrasi yang digunakan di perguruan tinggi. Hasil dari penelitian ini
berupa 8 proses management layanan yang harus diprioritaskan untuk menyelesaikan masalah, serta berdasasrkan nilai
KPI < 40% terdapat 4 proses manajemen layanan yang harus diperbaiki.
.
Kata kunci: ITIL, ITSM, Sistem terintegrasi, perguruan tinggi, indikator kinerja kunci

Using ITIL v3 to Solve IT Service Problems in 



Integration System at Universities

Abstract - The problem in deal with Integrated IT Service are standard of Data, readiness of data sharing, availability,
big load, the lack of user to use new system. In this research will be proposed ITIL Framework to evaluate service
practice on ITSM of integrated service system in university. The result of this research are 8 priority processes of
service management to overcome the problems and by the mean of gap analysis is obtained 4 Key Performance
Indicator to be controlled.

Keyword: ITIL, ITSM, integration system, university, Key Performance Indicator

1. PENDAHULUAN Common Object Request Broker Architecture


Beberapa perusahaan TI mencoba untuk (COBRA) yang memanfaatkan middleware [1].
meningkatkan tingkat layanan, menurunkan biaya Masalah lain dalam proses integrasi adalah
adminstrasi, melakukan integrasi sistem berkaitan masalah heterogen dari masing-masing sistem lama
dengan proses sharing knowledge, serta melakukan seperti perbedaan sistem operasi, perangkat lunak
peningkatan keamanan sistem informasi. Aktivitas pengelola data, middle ware, user interface, aturan
yang biasa dilakukan di organisasi TI juga dicoba bisnis [2]. ITIL menyediakan pendekatan
untuk dimanfaatkan di perguruan tinggi. Salah satu sistematis untuk melihat dan mengevaluasi sistem
kerangka kerja yang mulai ditinjau adalah ITIL (IT terintegrasi dari sisi manusia, teknologi, proses dan
Infrastructure Library) yang merupakan organisasi [3]. Proses identifikasi proses,
kumpulkan praktek terbaik dari ITSM (IT Service perancangan, implementasi dan evaluasi yang ada
Management). di dalam kerangka kerja ITIL dapati digunakan
Perguruan tinggi mengganti sistem lama untuk sebagai tool atau alat untuk melihat lebih
memperoleh tingkat layanan yang lebih baik permasalahan yang ada dan memudahkan
dengan melibatkan seluruh civitas akademika mengusulkan rekomendasi yang sesuai. Pada
berkontribusi pada sistem terintegrasi. Sistem beberapa perusahaan TI seringkali ITIL digunakan
Integrasi diharapkan memberikan layanan dengan sebagai alat untuk memperoleh standar kualitas
kualitas yang lebih tinggi yang berarti kinerja lebih seperti ISO 9000 dan ISO/IEC 20000. [4,5]
tinggi, ketersediaan lebih baik dan skalabilitas. Beberapa perusahaan TI yang berkembang
Namun ide melakukan pengintegrasian sistem sangat mengandalkan ITIL seperti Procter &
memberikan masalah mulai dari awal pengusulan Gamble, NASA, HSBC Bank, NHS, Boeing dalam
sistem sampai pada implementasi sistem. Secara manajemen layanan TI-nya. Namun suatu
teknis pada data, integrasi data dilakukan terobosan baru untuk mengimplementasikan ITIL
menggunakan XML wrapping, replikasi data yang di sistem terintegrasi pada perguruan tinggi yang
menggunakan desentralisasi data [1]. Pada aplikasi, aktivitasnya lebih banyak pada manajemen
integrasi dilakukan dengan metoda screen pengetahuan (knowledge management) seperti data
wrapping yaitu dengan memberikan Graphical aktivitas Tri Dharma dosen (penelitian, publikasi,
Interface yang baru pada aplikasi lama, kemudian pengajaran, dan pengabdian pada masyarakat) ,
juga ada point to point integration yang data kerja sama, data kepangkatan, data karyawan,
meningkatkan bebab server kemudian ada juga
data mahasiswa dan evaluasi kinerja dosen/ manajemen kinerja, pemulihan bencana,
karyawan. manajemen ketersediaan dan banyak lagi.
ITSM adalah proses yang sangat terfokus pada
1.1. Tujuan Penelitian kerangka kerja dan metodologi peningkatan
Tujuan dari penelitian ini adalah : kualitas seperti TQM, Six Sigma, Business Process
• Memetakan permasalahan pada layanan sistem Management, CMMI). Ilmu tidak membahas
integrasi pada proses inti dari ITIL v3 mengenai detail penggunaan suatu produk vendor
• Mencoba mencari solusi dari permasalahan atau pada detail teknis dari sistem yang sedang
layanan pada sistem integrasi mempergunakan dibuat. Namun fokusnya pada menyediakan
proses yang terdapat pada ITIL v3. kerangka kerja yang menstrukturisasi aktivitas TI
dan interaksi personal teknis dengan penggunan
1.2. Sistematika Pembahasan bisnis atau pelanggan.
Sistematika pembahasan pada paper ini adalah Manajemen layanan TI (ITSM) bertujuan
diawali dengan 1) pendahuluan yang menjelaskan menyediakan layanan yang memfasilitasi
ide pemanfaatan ITIL serta beberapa perbandingan pencapaian tujuan organisasi atau tujuan bisnis
kajian pustaka; dan metoda yang digunakan 2) secara tepat waktu dan efektif biaya.
Teori mengenai ITSM dan ITIL yang dituliskan ITSM dan ITIL keduanya terintegrasi dan
dalam dua sub bab secara terpisah; 3) Ide berbasis proses, jika ITIL mendefinisikan dan
melakukan sistem terintegrasi dan permasalahan mendokumentasikan praktek terbaik (best
yang terjadi pada saat awal konsep maupun pada practices) maka ITSM yang menerapkannya untuk
saat implementasi; 4) Pemilihan beberapa proses mempertemukan dengan persyaratan yang diminta
dari ITIL yang sesuai dengan permasalahan; 5) pelanggan serta mempriotaskan praktek terbaik itu.
Pembahasan berupa kajian terhadap proses yang
telah terpiih dan rekomendasi yang bisa digunakan 2.2. Information Technology Infrastructure
untuk menyelesaikan masalah 6) Kesimpulan Library (ITIL)
berupa rangkuman dari seluruh penelitian yang
dituangkan pada paper ini. Pengembang ITIL adalah Office of Government
Commerce (OGC), mereka mendefinisikan ITIL
1.3. Metoda Penelitian sebagai kumpulan praktek terbaik yang menjadi
Penelitian dilakukan pada satu perguruan tinggi panduan bagi ITSM. ITIL sendiri sudah mengalami
negeri dan dua perguruan swasta dalam rangka dua kali revisi, versi 2 diluncurkan pada tahun 2000
tugas perkuliahan Kontrol dan Audit Sistem dan versi 3 pada tahun 2007.
Informasi [6]. Data diperoleh melalui survey dan Praktek terbaik ITIL v3 terdiri dari 5 inti dan 26
wawancara pada beberapa orang yang terkait proses yaitu
dengan tanggung jawabnya menggunakan 1. Service Strategy (SS), yang membantu
klasifikasi RACI (Responsible, Accountable, organisasi TI menciptakan keselarasan antara
Consulted, Informed). Tentunya data memiliki strategi TI dan bisnis guna meningkatkan dan
faktor ketidaktepatan, namun dengan mengembangkan layanan sepanjang waktu
mengkombinasikan teknik akuisisi data dengan sebagai aset strategis. Proses yang terlibat pada
fokus pada klasifikasi RACI diharapkan responden inti ini adalah Strategy Generation, Portfolio
yang memberi jawaban adalah orang yang sesuai. Management, Demand Management, Financial
Management.
2. TEORI DASAR 2. Service Design (SD), yang menyediakan
Layanan sistem informasi berupa fungsi yang praktek terbaik untuk perancangan layanan dan
diciptakan oleh sistem informasi untuk diberikan proses TI atau dapat dikatakan yang merancang
pada pengguna. Layanan sistem informasi juga blueprint dari semua layanan. Proses yang
dapat diartikan sebagai kumpulan proses terlibat pada inti ini adalah Availability
penghantaran nilai (value delivery) kepada Management, Catalog Management, IT Service
pengguna, sehingga pada layanan terdapat Continuity Management, Service Level
penciptaan nilai dan pencarian nilai terbaik. [7] Management, Capacity Management,
Information Security Management, Supplier
2.1. Information Technology Service Management
Management (ITSM) 3. Service Transition (ST), yang memberikan
Dasar dari ITSM dapat ditemukan di dalam gambaran bagaimana organisasi TI dapat
manajemen layanan dan pada beberapa fungsi yang menghantarkan layanan terbaik yang
dilakukan pada penerapan teknologi informasi. diperlukan oleh pengguna, dan mengatur
Pada perkembangannya fungsi-fungsi layanan transisi dari layanan baru, layanan modifikasi
tersebut memperoleh tingkat maturitas yang lebih pada proses TI. Dapat juga diartikan sebagai
tinggi sebagai contoh Manajemen Perubahan, jembatan antara Service Design dengan Service
Manajemen Konfigurasi, Manajemen kapasitas, Operation. Proses yang terlibat pada inti ini
adalah Asset and Configuration Management,
No Permasalahan
Transition Planning and Support, Change
Management, Knowledge Management, 1 kesamaan format data
Evaluation Management, Service validation
and testing. koneksi antara server data dengan server
4. Service Operation (SO), yang menyediakan 2 integrasi
metodologi dari penghantaran efektif,
kekonsistenan tingkat layanan pada pengguna. 3 pencegahan redudansi data
Proses yang terlibat pada inti ini adalah Event
Management, Incident Management Request 4 pengelolaan retensi data
Fulfillment, Access Management, Problem
Management. 5 pemeliharaan keamanan sistem,
5. Continual Service Improvement, yang alokasi data yang mana yang akan disimpan
menawarkan praktek terbaik untuk 6 di server terintegrasi dan yang akan tetap di
mengantisipasi kebutuhan end-user dan server data lokal
membuat perubahan layanan yang sesuai
sepanjang waktu. Proses yang terlibat pada inti 7 aksesbilitas server
ini adalah Service Improvement, Reporting
Management, Measurement Management 8 pemilihan jenis server

Manfaat dari penggunaan ITIL adalah [8] 9 availabilitas server


a. Meningkatkan availabilitas, reliabilitas, kemanan
layanan sistem informasi 10 prosedur update data
b. Memudahkan pengawasan dokumen dan
membetuk komunikasi peranan dan tanggun 11 penentuan ukuran file hasil digitasi
jawab
c. Optimasi pra sarana dan mengantisipasi 12 proses mendigitalkan arsip
perubahan keperluan bisnsis penentuan penugasan atau pertanggung
d. Mengurangi TCO (Total Ownership Cost) 13 jawaban

2.3. Sistem Terintegrasi Yang Ditinjau


Tabel 2. Permasalahan setelah implementasi sistem
Sistem terintegrasi ini adalah berupa sistem
terintegrasi
yang dapat digunakan sebagai data center dan juga
data sharing pada suatu perguruan tinggi. Sistem ini No Permasalahan
selain memanfaatkan data lama yang sudah ada dan
menyebar di setiap server data juga memerlukan 14 Keengganan untuk mengupdate data
data terbaru, sehingga koordinasi penentuan retensi
data berada pada sistem terintegrasi ini. Masalah 15 Data yang sudah dikirim ke server integrasi
yang timbul secara garis besar dapat dibagi dua tidak dapat diakses oleh departemen atau
pejabat yang memerlukan
yaitu :
a. masalah konseptual di awal pembuatan sistem 16 Tidak ada monitoring untuk kebenaran dan
b. masalah yang muncul setelah implementasi retensi data
sistem.
Dalam ITIL biasanya masalah konseptual 17 Data yang berasal dari berkas digitasi
disebut dengan problem dan jika terjadi tidak memiliki ukuran yang terlalu besar dan
mengurangi kualitas layanan sedangkan masalah terakumulasi pada server integrasi
yang muncul setelah penerapan disebut insiden
18 Sistem lama terasa lebih mudah
karena bisa mengurangi kualitas layanan sistem.
Permasalahan di awal pembuatan sistem integrasi
dapat dilihat pada tabel 1. Sedangkan masalah yang
muncul setelah implementasi adalah lebih banyak
kepada etos kerja seperti yang diperlihatkan pada
tabel 2. Tabel 3. Penyesuaian permasalahan aktual 

Berdasarkan dari permasalah ini maka jika dengan proses pada ITIL
dicocokan dengan ITIL proses yang terkait dapat
dilihat pada tabel 3.

Tabel 1. Permasalahan Konseptual di 



awal penyusunan sistem terintegrasi
Nomor
Permasala Proses dan inti ITIL yang berelasi
- dengan permasalahan
han 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel dipilih beberapa proses yang
1 Catalog Management (SD) menjadi tinjauan untuk penelitian ini berdasarkan
tingkat kepentingan dan dapat diselesaikan dengan
2 Availability Management (SD) memperbaiki kebijakan layanan tanpa menambah
biaya. (Tabel 4).
3 Catalog Management (SD) Key Performance Indicator (KPI) dari masing-
masing proses diperoleh melalui observasi dan
4 Catalog Management (SD) wawancara pada stakeholder untuk tingkat RACI
Information Security Management yang sesuai dan diperlihatkan pada tabel 5. Pada
5 tabel 5 ini terlihat bahwa sebenarnya indikator
(SD), Incident Management (SO)
kinerja kunci (Key Performance Indicator) yang
Catalog Management (SD), harus diperbaiki terdapat pada masalah yang
6 Portfolio Management (SS) memiliki nilai KPI terkecil. Mengingat semua
sistem terintegrasi yang diamati di perguruan tinggi
Availability Management (SD),
7 Access Management (SO) baru diimplementasikan sekitar satu kuartal tahun
(4 bulanan), maka dipilih KPI yang harus
Catalog Management (SD), diperbaiki <40%, jadi ada 4 proses yang harus
8 Portfolio Management (SS) diperbaiki yaitu asset and configuration
management, access management, change
Availability Management (SD), IT
9 management, Demand Management,
Service Continuity (SD)
IT Service Continuity (SD), Change Tabel 4. Proses ITIL yang dipilih sebagai tinjauan
10 Management (ST) Inti
Proses
ITIL
11 Capacity Management (SD)
SS Demand Management
Portfolio Management (SS),
12 Knowledge Management (ST) Availability Management

Release and Deployment SD Capacity Management

13 Management (ST), Problem Service Level Management


Management (SO) Change Management

ST Asset and configuration Management


IT Service Continuity (SD), Change
14 Management (ST), Event Access Management

Management (SO) SO Problem Management


Demand Management (SS), Portfolio
Management (SS),

Information Security Management Tabel 5. Perhitungan KPI untuk masing-masing proses


(SD), Service level Management berdasarkan survei dan wawancara
15 (SD), Asset and Configuration
Management (ST), Access Nilai Rata-
terbaik rata nilai
Management (SO), Event Nilai KPI
yang yang
Management (SO) terburuk diinginka diperole (%)
Proses n h
Demand Management (SS), Release
validating and testing (ST), Asset (c-a)/

16 and Configuration Management a b c
(b-a)
(ST), Request Fulfillment
Management Demand
2.1 4 2.5 21
Manag.
Demand Management (SS);

Capacity Management(SD), Asset Availability


17 1 5 2.6 40
and Configuration Management Manag.
(ST), Incident Management (SO)
Capacity
Transition Planning and Support 1 4 3.2 73
Manag.
18 (ST)
Service integrasi menjadi penuh dengan duplikasi data
Level 1 4 2.2 40 namun server integrasi benar-benar menjadi
Manag. menyimpan data utama. XML adalah middleware,
beberapa perguruan tinggi pernah menggunakan
Change middleware lain dalam Arsitektur integrasinya
1 4 1.8 27
Manag. seperti COBRA, SOAP, NET
Asset and
configurati 2 4 2.0 0 Rekomendasi untuk masalah Change
on Manag. Management: Masalah ini jika ditinjau kembali
Access dari tabel 2 maka permasalahan ini muncul
1 5 1.2 5 berkenaan dengan etos kerja seperti keengganan
Manag.
mengupdate data, tidak ada monitoring kontinu,
Problem
2 4 2.8 40 sistem integrasi dipegang oleh dosen yang memiliki
Manage.
tanggung jawab yang cukup banyak. Beberapa
usulan lain penyelesaian adalah melalui tinjauan
pada Service Transition. Pada inti service
Jika dikembalikan ke tabel 1 dan tabel 2 maka Transition, sebenarnya sistem integrasi merupakan
masalah yang perlu untuk segera diselesaikan sebuah Sistem Manajemen Pengetahuan
adalah masalah nomor 7, 10, 14, 15, 16 dan 17 (Knowledge Management System) maka untuk
Jika dikelompokkan terdapat tiga masalah yang mengembalikan etos kerja perlu dirancang kembali
berkaitan dengan server integrasi, satu berkaitan Management Perubahan (Change Management)
dengan data, satu berkaitan dengan ukuran file dan lebih halus dan mengena pada semua pengguna dan
satu lagi mengenai aksesbilitas. Berdasarkan dari
survei, setelah implementasi sistem, telah Release and Deployment Management melalui
ditindaklanjuti dengan training dosen dan karyawan beberapa tahapan pengujian.
sehingga masalah no 17 di tabel 2 sebenarnya Berdasarkan diskusi dengan pihak pengelola
sudah teratasi. maka perlu adanya Manajemen Perubahan yang
memfokuskan pada hal-hal berikut :
Rekomendasi untuk masalah Demand a. mengontrol siklus hidup dari perubahan ke
Management: Perlu kebijakan penetapan ukuran sistem baru dan mengelola resiko yang
byte maksimum dokumentasi yang didigitasi
sehingga pertumbuhan jumlah data pada server muncul (termasuk permasalahan penurunan
integrasi dapat diprediksi. etos kerja di pengguna)
b. menghindari penurunan kualitas layanan
Rekomendasi untuk masalah Asset and (disruptive service)
Configuration Management: Pada ITIL v3 c. Melakukan evaluasi tahapan perubahandalam
terdapat CMS (Configure Management System) bentuk perubahan normal, standar dan
dan CMDB (Configure Management Database). emergensi
Pengguna dapat mengakses CMDB melalui CMS d. Menetapkan Request for Change (RFC)
sehingga beberapa layanan data ke server integrasi m e l a l u i p r o s s e s r e v i e w, k o m p l a i n ,
dapat diekstrak dari CMS. CMDB memelihara klasifikasi, otorisasi, perencanaan baru dan
semua data departemen, layanan, data direktorat, implementasi,
rektorat sebagai Configuration Item (CI). Dapat Sedangkan Release and Deployment
diusulkan penggunaan SOA (Service Oriented Management pada sistem integrasi di perguruan
Architecture) sehingga layanan bisa muncul di tinggi berupa:
berbagai aplikasi pada departemen. a. Mengontrol pelaksanaan pengujian sistem,
menjadwalkan penggunaan dan
Rekomendasi untuk masalah Access pengembangan sistem yang menjamin
Management: proses integrasi data di perguruan lingkungan kerja dan budaya kerja tidak
tinggi pada umumnya mempergunakan XML terganggu
Integration dan Data Replication. Menggunakan
XML Integration, data bersifat terdistribusi b. Mempersiapkan fasilitas, skill dan
sehingga tidak membebani server integrasi. Namun pembiayaan.
koneksi ke setiap departemen dari server integrasi c. Menampung komplain dan pertanyaan.
ke server departemen sangat rendah reliabilitasnya.
Sedangkan menggunakan data replication, server 4. KESIMPULAN
Permasalahan sistem terintegrasi pada pembantu seperti Microsoft Service Center
perguruan tinggi dapat dipetakan menggunakan IT Tools. Selain sebagai dosen aktivitasnya adalah
service Management dengan prioritas pada 8 proses menjadi auditor sistm informasi, trainer pada
dari ITIL. Berdasarkan nilai KPI <40% terdapat 4 beberapa pelatihan mengenai standar kualitas,
proses manajemen layanan yang harus diperbaiki. standar keamanan sistem informasi dan tata
kelola sistem informasi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada para mahasiswa Magister
Sistem Informasi Angkatan ke-5 peserta matakuliah
Kontrol dan Audit Sistem Informasi yang telah
menyelesaikan tugas dan membantu pengumpulan
data untuk keperluan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] M. Chowdhury and M. Iqbal, Integration of
Legacy Systems in Software Architecture in
International Symposium On Foundations Of
Software Engineering, California, 2014.
[2] Ziegler, P. and Klaus, D. (2017). Three decades
of data integration-All problems solved?.
Zurich: University of Zurich, pp.1-10.
[3] A.H Chuan Chen and S. Koung Chou, "Issues
in Implementing Information Technology
Service Management", Service Science, vol 1,
no.2, pp. 13-16, May 2010
[4] ISO/IEC 2005a. ISO/IEC 2000:2005
Information Technology - Service Management
- Part 1: Specification. Geneva: International
Organization for Standardization
[5] ISO/IEC 2005b. ISO/IEC 2000:2005
Information Technology - Service Management
- Part 2: Code of Practice. Geneva:
International Organization for Standardization
[6] Data survei pada beberapa perguruan tinggi,
Tugas matakuliah Kontrol dan Audit Sistem
Informasi, 2014.
[7] ITIL Service Strategy, 2011 Edition, The
Stationary Office, London
[8] Hochstein, A., Tamm, G., & Brenner, W. 2005.
Service- Oriented IT Management: Benefit,
Cost and Success Factors. 15th European
Conference on Information Systems,
Regensburg, Germany.

BIO DATA PENULIS

Yeffry Handoko saat ini adalah Ketua Program


Studi Magister Sistem Informasi di Universitas
Komputer Indonesia. Ia memiliki gelar Doktor
di bidang Instrumentasi dan Kontrol, memiliki
sertifikasi Auditor Sistem Informasi (CISA) dan
pernah mengikuti pelatihan ITIL v3.
Pengalamannya menyusun manajemen layanan
dan help desk di berbagai instansi serta
berpengalaman menggunakan perangkat

View publication stats

You might also like