Professional Documents
Culture Documents
Konsumsi Makronutrien Pada Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (Kek) Di Masa Pandemi Covid-19
Konsumsi Makronutrien Pada Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (Kek) Di Masa Pandemi Covid-19
Konsumsi Makronutrien Pada Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (Kek) Di Masa Pandemi Covid-19
Volume Manarang
6, Nomor 2, Desember 2020 Konsumsi Makronutrien pada Ibu Hamil
Volume 6, Nomor 2, Desember 2020, pp. 85 – 90
ISSN 2528-5602 (Online), ISSN 2443-3861 (Print)
Journal homepage: http://jurnal.poltekkesmamuju.ac.id/index.php/m
Ellyani Abadi
Program Studi S1 Gizi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan Kendari
Telp. 085241769006
Email: ellyaniabadi@gmail.com
yang dikonsumsi oleh ibu dan dari simpanan zat Penelitian ini bertujuan untuk
gizi yang berada dalam tubuh ibu (Supariasa, D mengetahui konsumsi makronutrien pada ibu
N., 2017). Dampak KEK pada ibu hamil adalah hamil KEK khususnya tingkat konsumsi energi,
mempunyai risiko lebih besar untuk melahirkan karbohidrat, protein, dan lemak pada ibu hamil
bayi BBLR, mengalami kematian saat KEK di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu
persalinan, perdarahan, pasca persalinan yang Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.
sulit karena lemah, dan mudah mengalami
gangguan kesehatan. Bayi yang dilahirkan METODE PENELITIAN
dengan BBLR umumnya kurang mampu Jenis Penelitian
meredam tekanan lingkungan yang baru, Jenis penelitian yang digunakan adalah
sehingga dapat berakibat pada terhambatnya deskriptif dengan menggunakan rancangan
pertumbuhan dan perkembangan bahkan survei.
mengganggu kelangsungan hidup (Fathonah,
2016). Lokasi dan Waktu Penelitian
World health organization (WHO) Penelitian ini berlokasi di Wilayah Kerja
mengemukakan bahwa Prevalensi KEK pada Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Sulawesi
kehamilan secara global sebesar 35% sampai Tenggara. Penelitian dilaksanakan pada bulan
75% dan 40 % kematian ibu di negara Juni – September 2020.
berkembang berkaitan dengan KEK (Ai Yeyeh
Rukiyah, 2010). Hasil Riset Kesehatan Dasar Populasi dan Sampel
(Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa di Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil
Indonesia, prevalensi KEK pada wanita hamil KEK trimester III di wilayah kerja Puskesmas
usia 15-49 tahun mencapai 24,2%, kemudian Puuwatu sebanyak 35 orang dan sampel adalah
hasil Riskesdas (2018) prevalensi KEK ibu hamil KEK trimester III di wilayah kerja
sebanyak 17,3% (Kemenkes RI., 2018). Puskesmas Puuwatu sebanyak 35 orang yang
Sulawesi Tenggara merupakan salah satu diperoleh menggunakan sampel jenuh. Ibu
Provinsi yang memiliki prevalensi KEK sedang hamil dikategorikan KEK didasarkan pada hasil
pada tahun 2017 sebesar 21,9% (Kemenkes RI., pengukuran lingkar lengan atas < 23,5 cm.
2018), sedangkan prevalensi KEK di Kota
Kendari tahun 2019 sebanyak 14,37%, serta di Pengumpulan Data
Puskesmas Puuwatu sebesar 11,04% (Dinas Pengumpulan data asupan
Kesehatan Kota Kendari, 2020). Prevalensi makronutrien (energi, protein, lemak dan
tersebut di atas target SDGs 2015 – 2030 bahwa Karbohidrat) diperoleh dengan wawancara
target nasional ibu hamil KEK adalah 5% menggunakan formulir recall 2x24 jam,
(Kemenkes RI., 2015). kemudian data berat badan (BB) diperoleh
Penyebab KEK pada ibu hamil terdiri menggunakan timbangan injak PER dengan
atas penyebab langsung dan tidak langsung. presisi 0,1 dan tinggi badan (TB) menggunakan
Faktor penyebab langsung adalah asupan gizi microtoice dengan presisi 0,1. Data BB dan TB
yang kurang dan penyakit infeksi (Edowai et digunakan untuk menentukan kebutuhan gizi
al., 2018; Kemenkes RI, 2016; UNICEF, 2012). ibu hamil KEK.
Penelitian Hermadani (2020), menemukan Kebutuhan gizi ibu hamil dihitung
bahwa ada hubungan antara tingkat asupan menggunakan rumus Harrish Benedict dengan
makronutrien (Energi, Protein, Lemak, penambahan zat gizi ibu hamil setiap trimester
Karbohidrat) dengan kejadian KEK pada ibu disesuaikan dengan AKG. Tingkat kecukupan
hamil. Demikian pula penelitian Dicatara, energi, protein, lemak dan karbohidrat
(2018) diperoleh hubungan signifikan antara didasarkan pada rekomendasi Widyakarya
asupan energi dan protein dengan kejadian Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) 2012 yang
KEK pada ibu hamil. Penelitian Kasrida terbagi dalam 5 kategori yaitu defisit tingkat
Dahlan, (2019) juga menemukan bahwa rerata berat (<70% angka kebutuhan), defisit tingkat
asupan energi ibu hamil yang mengalami sedang (70 – 79% angka kebutuhan), defisit
kekurangan energi kronik (KEK) adalah 1.322 tingkat ringan (80 – 89% angka kebutuhan)
kalori, keadaan ini tentunya masih di bawah (Supariasa, D N., 2017). Instrumen yang
standar kebutuhan gizi ibu hamil. digunakan adalah instrumen baku yang telah
valid dan reliabel.
2 Jurnal Kesehatan
Volume 6, Nomor 2, Desember Konsumsi Makronutrien pada Ibu Hamil
Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata kebutuhan lemak terendah adalah 60,4 gr dan
konsumsi energi adalah 1.258,5 kalori dengan tertinggi adalah 87, sedangkan rata-rata
konsumsi terendah adalah 983,3 kalori dan kebutuhan karbohidrat adalah 449,7 gr, dengan
tertinggi adalah 1.663,2 kalori. Rata-rata kebutuhan karbohidrat terendah adalah 369,1
konsumsi protein adalah 43 gr, dengan gr dan tertinggi adalah 524,6 gr.
konsumsi protein terendah adalah 30,3 gr dan Tabel 2 menunjukkan bahwa tingkat
tertinggi adalah 67,2 gr. Kemudian rata-rata kebutuhan energi 100% mengalami defisit
konsumsi lemak adalah 51,3 gr, dengan tingkat berat, kemudian tingkat kecukupan
konsumsi lemak terendah adalah 26,7 gr dan protein 91,4% mengalami defisit tingkat berat
tertinggi adalah 75,8, sedangkan rata-rata dan 8,6% mengalami defisit tingkat sedang.
konsumsi karbohidrat adalah 158 gr, dengan Kemudian tingkat kecukupan lemak sebagian
konsumsi karbohidrat terendah adalah 116,5 gr besar mengalami defisit tingkat berat yaitu
dan tertinggi adalah 226 gr. 57,1%, kemudian 20% mengalami defisit
Tabel 1 juga menunjukkan bahwa rata- tingkat ringan, 14,3% normal dan 8,6%
rata kebutuhan energi adalah 2.527 kalori mengalami defisit tingkat sedang.
dengan kebutuhan terendah adalah 200,1 kalori
dan tertinggi adalah 2982,3 kalori. Rata-rata PEMBAHASAN
kebutuhan protein adalah 93 gr, dengan Penelitian ini mengkaji konsumsi
kebutuhan protein terendah adalah 80,6 gr dan makronutrien ibu hamil terdiri dari 3 jenis zat
tertinggi adalah 104,6 gr. Kemudian rata-rata gizi yaitu Protein, Lemak dan Karbohidrat yang
kebutuhan lemak adalah 74,2 gr, dengan terakumulasi dalam kandungan energi dan
3 Jurnal Kesehatan
Volume 6, Nomor 2, Desember Konsumsi Makronutrien pada Ibu Hamil
berdasarkan hasil recall 2x24 jam diperoleh standar kebutuhan energi selama kehamilan, hal
bahwa tingkat konsumsi energi dan karbohidrat ini didasarkan pada hasil recall 2x24 jam bahwa
100% dalam kategori defisit berat dengan rata- jumlah konsumsi makanan masih kurang
rata konsumsi energi adalah 1.258,6 kalori, khususnya dari aspek kuantitas, secara kualitas
sedangkan rata-rata kebutuhan energi ibu hamil makanan yang dikonsumsi bervariasi yakni
adalah 2.526 kalori, demikian pula dengan terdapat makanan sumber karbohidrat seperti
konsumsi karbohidrat, rata-rata konsumsi nasi dan sagu, makanan sumber protein seperti
karbohidrat sebesar 158,4 gr, sedangkan rata- ikan, telur, daging ayam serta mengonsumsi
rata kebutuhan protein adalah 93 gr. sayuran dan buah-buahan, namun jumlah
Hal ini membuktikan bahwa konsumsi makanan yang dikonsumsi sangat sedikit
energi ibu hamil masih rendah yakni di bawah sehingga tidak mencukupi kebutuhannya.
Tabel 2. Kategori Tingkat Kecukupan Makronutrien pada Ibu Hamil KEK (n=35)
4 Jurnal Kesehatan
Volume 6, Nomor 2, Desember Konsumsi Makronutrien pada Ibu Hamil
5 Jurnal Kesehatan
Volume 6, Nomor 2, Desember Konsumsi Makronutrien pada Ibu Hamil
6 Jurnal Kesehatan