Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Transformasi No.

32 Tahun 2017
Volume II Halaman 76 - 167

PERILAKU PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN IDENTITAS DIRI


(Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Perilaku Penggunaan Media Sosial dan Identitas Diri
di Kalangan Mahasiswa S1 Jurusan Komunikasi Universitas Slamet Riyadi Surakarta)

Fanny Hendro Aryo Putro


Manajemen Komunikasi, Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta
email: fanny.hap@gmail.com

Abstract
Many university students use social media, in the good side it can increse their knowledge
and in the other side can give bad influence such as not appreciate about time and get
impact about what became trens in social media. The existence of social media has become
a part of the pattern of life of students. A little To much will exert influence in the creation
of or changes to the identity of users of social media. This research uses qualitative
research methods, descriptive phenomenology of approach with research on the method of
phenomenology is to (1) Textural description: what is the subject of research on a
phenomenon. (2) Structural description: how the subject experiencing and interpret her
experiences with regard to the utilization of social media among students in aspects of the
development and establishment of self-identity. Some of the views to see all social
relationships with social media-based internet identity in the formation of a one-semester
student is at a cycle of development that are transitional towards a more mature phase.
Social media became a staple in the lives of students. Related with undergraduate student
identity in the Department of Communication Sciences of Slamet Riyadi University in the
use of social media, that the media usage is more adapted to the mood. Also in the
presence of the use pseudonyms in the account he had made indicating that the student has
not had a sense of responsibility that is full of what has been written and upload content.
Then required the existence of a form of parapet as separator changes behavior offered by
social media.

Keywords: student’s identity, usage behavior of social media, social media

Pendahuluan Penggunaan media sosial lebih banyak


Berkembangya Media Sosial memberikan pengaruh negatif terhadap
sendiri merupakan media baru yang kepribadian mahasiswa bahkan mampu
didesain dengan tujuan untuk memudahkan membuat anak dewasa sebelum waktunya
saling berinteraksi antar penguna media dari pada umur yang sejatinya. karena
sosial yang bersifat interaktif dengan basis dalam bermedia sosial tidak ada batasan
teknologi, Dengan melihat sisi perubahan umur yang jelas bagi penggunanya, dan
yang terjadi pada teknologi media baru, mereka lebih banyak mengkonsumsi
juga berdampak menjamurnya smartphone konten yang tidak sesuai dengan apa yang
murah dan berkualitas dengan demikian semestinya untuk membentuk kepribadian
ikut andil mendorong percepatan mahasiswa yang memang sedang berada
pemerataaan teknologi. pada tahap pencarian jati diri dan baru
Dengan menjamurnya beragam akan mengenal dunia luar.
konten media sosial, turut memfasilitasi (http://www.kompasiana.com/niningrasada
dan mempermudah hubungan dengan /kepribadian-ciptaan-sosial-media)
teman-teman. serta kemudahan mencari Media sosial dapat menjadi acuan
informasi tentang perkembangan yang ada, tempat untuk mengkonstruksi
baik yang bersifat nasional maupun pembentukan identitas imajinatif dari para
internasional, tidak dapat di pungkiri, pengguna yang berbeda dengan dunia
perkembangan zaman globalisasi sekarang. nyata. Konstruksi identitas dapat dilakukan

147
Transformasi No. 32 Tahun 2017
Volume II Halaman 76 - 167

melalui memproduksi konten dengan bahwa dengan handphone atau smartphone


beragam foto yang di upload berupa foto yang dimilikinya akan mampu
diri, teman, keluarga, tokoh tulisan yang mengukuhkan identitas diri dengan gaya
dibuat/dirujuk/dikomentari, quote yang maupun bersosial media. Mahasiswa yang
diambil, link yang diakses, tempat yang berada di fase akhir remaja, dimana
dikunjungi, serta krgiatan-kegiatan yang nantinya mereka akan berinteraksi dengan
dilakukan atau diikuti. Terdapat beraneka masyarakat, keberadaan media sosial ini
ragam karakter symbol untuk mewakili dapat memberi peran dalam proses
perasaan atau pikiran narasumber ketika pengukuhan identitas diri tersebut.
berhubungan melalui media sosial. Berdasarkan uraian di atas, peneliti
Maraknya penggunaan media sosial ingin mengetahui perilaku penggunaan
di berbagai kalangan menunjukkan peran media sosial dan identitas diri di kalangan
media sosial yang sudah merambah di Mahasiwa khususnya mahasiswa S1
semua aspek kehidupan khususnya Komunikasi Universitas Slamet Riyadi
dibidang informasi. Pengunaan media Surakarta. Pemilihan obyek penelitian
sosial di kalangan mahasiswa pada mahasiswa S1 Komunikasi Universitas
kenyataanya lebih berisiko dari pada orang Slamet Riyadi Surakarta semester 1 masih
dewasa menurut psikolog Elizabett tergolong dalam usia remaja, ini sesuai
Santosa, Selain itu meningkatnya dengan karakter remaja yang masih dalam
pengguna status jejaring sosial yang tahap pencarian jati diri dan berperilaku
sebagian besar diantaranya adalah remaja, yang tidak berbeda jauh dari anak SMA.
merupakan fenomena yang berkembang Ketidakmatangan mahasiswa dalam
saat ini. Berakibat dampak positif dan mengenali identitas diri maupun
negatif yang ditimbulkan media sosial ini lingkungannya disebabkan karena usia
juga berdampak bagi pengguna. mahasiswa merupakan masa pencarian dan
Jiwa remaja yang labil dan pengukuhan jati diri sebelum menginjak
emosional sering salah dalam menafsirkan usia dewasa. Cattell berpendapat,
apa yang mereka dapatkan baik dari media kepribadian adalah suatu wawasan yang
massa maupun dari situs pertemanan. dapat memberikan prediksi tentang apa
Keadaan yang seperti demikian yang akan dilakukan seseorang dalam
menjadikan remaja ajang coba-coba apa keadaan dan situasi tertentu. Sebagai
yang ditawarkan kepada mereka melalui mahasiswa yang nantinya akan segera
media-media tersebut yang kemudian terjun ke dalam kehidupan bermasyarakat,
memunculkan perubahan perilaku baik itu Perkembangan pesat di media sosial
yang positif maupun negatif pada diri menjadikan mahasiswa menggunakan
remaja. media sosial tersebut dalam setiap perilaku
Penulis melihat beberapa hal yang kehidupannya. dengan komposisi umur
unik dari keberadaan mahasiswa S1 mahasiswa yang termasuk dalam kategori
Komunikasi Universitas Slamet Riyadi adolescence, mulai muncul kemandirian
Surakarta semester 1, dimana mereka dan pencarian jati diri. Di sinilah kita harus
dalam menjaga eksistensi mereka di media mencari jati diri dengan mengikuti
sosial, terlepas dari tujuan dan manfaat apa kegiatan-kegiatan terkait penggunaan
yang didapat dari perangkat canggih yang sosial media tersebut.
tertanam dalam handphone itu sudah Berkaitan dengan pemanfaatan
dimaksimalkan penggunaannya atau belum media sosial di kalangan mahasiswa dalam
oleh mahasiswa. Mereka rela aspek perkembangan dan pembentukan
mengeluarkan biaya yang tinggi untuk identitas diri menjadi sangat penting untuk
memiliki sebuah handphone yang bagus diteliti tentang bagaimana melihat identitas
atau berkelas, meski hanya digunakan diri mahasiswa secara umum dan proses
sekedar untuk menulis status di Facebook pembentukan identitas mahasiswa sebagai
atau mengunggah foto diri (selfie). Di proses social. Beberapa pandangan untuk
samping itu mahasiswa juga beranggapan melihat segala hubungan sosial dengan

148
Transformasi No. 32 Tahun 2017
Volume II Halaman 76 - 167

media sosial yang berbasis dengan internet terhadap teknologi yang telah dihasilkan
dalam pembentukan identitas diri. dan digunakan. Media pada akhirnya
Mahasiswa semester 1 berada pada siklus merupakan sebuah sistem tentang know-
perkembangan yang bersifat transisional how yang mengarahkan pengetahuan dan
menuju fase yang lebih matang. mengenalkan seperangkat aturan dan
Dari latar belakang dapat di kesempatan baru (Sussman, 1997).
rumuskan pokok permasalahan yang ingin Pembentukan identitas juga terjadi melalui
penulis kemukakan dalam penyusunan rangkaian ide-ide yang dimunculkan di
penelitian ini adalah (1)Bagaimana media sosial
perilaku penggunaan media sosial Perkembangan media Ciber di era
facebook dan cara pandang mahasiswa perkembangan teknologi komunikasi yang
dalam pemanfaatan teknologi berbasis sudah mendunia ini, hampir semua
media sosial di kalangan mahasiswa S1 masyarakat global berpaling ke teknologi
jurusan Ilmu Komunikasi Semester 1 komunikasi. Bahkan sekarang ini teknologi
Universitas Slamet Riyadi Surakarta komunikasi telah menjadi kunci utama
(2)Bagaimana penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari artinya
facebook dalam pembentukan identitas diri masyarakat tidak bisa lepas dari teknologi
terkait kemantangan mental dan emosional komunikasi yang merupakan wadah
di kalangan mahasiswa S1 jurusan Ilmu sumber informasi, Teknologi komunikasi
Komunikasi Semester 1 Universitas Slamet saat ini. menjadi ‘ikon’ media modern dan
Riyadi Surakarta? paling berpengaruh adalah media Internet
Penelitian ini bertujuan mengetahui dan teknologi populer seperti smart-
penggunaan media sosial kaitannya dalam phones.
membentuk identitas diri yang mencakup Identitas diri merupakan susunan
kematangan mental dan emosional di gambaran diri individu sebagai seseorang.
kalangan mahasiswa S1 jurusan Ilmu menurut Michael Hecth dan koleganya
Komunikasi Semester 1 Universitas Slamet (dalam Little John : 131) pada teori
Riyadi Surakarta. Penelitian ini diharapkan komunikasi tentang identitas, identitas
dapat memberikan beberapa manfaat adalah sebuah penghubung utama antara
sebagai berikut : (1)Mengetahui perilaku individu dan masyarakat serta komunikasi
penggunaan media sosial dan cara pandang merupakan mata rantai yang
mahasiswa dalam pemanfaatan teknologi memperbolehkan hubungan ini terjadi.
berbasis media sosial di kalangan Identitas yang ada adalah kode yang
mahasiswa S1 jurusan Ilmu Komunikasi mendefinisikan keanggotan individu dalam
Semester 1 Universitas Slamet Riyadi komunitas yang beragam. Kode yang
Surakarta.(2)Mengetahui penggunaan terdiri dari simbol, seperti bentuk pakaian
media sosial dalam pembentukan identitas dan kepemilikan dan kata-kata, seperti
diri terkait kemantangan mental dan deskprisi diri atau benda yang biasanya
emosional di kalangan mahasiswa S1 individu katakan, dan makna yang individu
jurusan Ilmu Komunikasi Semester 1 dan orang lain hubungkan terhadap benda-
Universitas Slamet Riyadi Surakarta. benda atau atribut-aribut tersebut.
Keberadaan isi media dan strukturnya
Metode Penelitian
merupakan hal yang mendasar dalam
perkembangan teori media, dimana Pemilihan obyek penelitian
menurut McLuhan (global village) adalah mahasiswa S1 Komunikasi Universitas
suatu keadaan dimana kita terpaksa melihat Slamet Riyadi Surakarta semester 1
kembali serta mengevaluasi lagi segala mengingat obyek penelitian masih
bentuk pemikiran kita, setiap tindakan dan tergolong dalam usia remaja, ini sesuai
juga setiap lembaga karena dunia seakan dengan karakter remaja yang masih dalam
menjadi demikian sempit akibat penemuan tahap pencarian jati diri dan berperilaku
berbagai tekonologi dibidang komunikasi. yang tidak berbeda jauh dari anak SMA.
adanya peradaban, memberi ciri tersendiri Berdasarkan usia pengguna, Pemilihan

149
Transformasi No. 32 Tahun 2017
Volume II Halaman 76 - 167

lokasi didasarkan keberadaan program sebagai pembanding terhadap data itu.


studi ilmu komunikasi Fakultas ilmu sosial Triangulasi yang paling banyak digunakan
dan Ilmu Politik Universitas Slamet Riyadi ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.
Surakarta yang dipandang secara umum Analisis data dalam penelitian
memiliki beberapa aspek penting dalam komunikasi kualitatif pada prinsipnya
pendidikannya Pertimbangan lainnya dimaksudkan untuk memberikan makna
adalah kelangkaan studi yang berkaitan terhadap data, menafsirkan atau
perilaku penggunaan media sosial dan mentransformasikan data ke dalam bentuk-
identitas diri di kalangan mahasiswa. bentuk narasi. Narasi ini kemudian
Metode penelitian yang akan mengarah pada temuan yang sesuai
digunakan dalam penelitian ini adalah proposisi-proposisi ilmiah yang akhirnya
metode penelitian deskriptif kualitatif sampai pada kesimpulan final. (Pawito,
dengan pendekatan fenomenologi. 2009).
Penelitian fenomenologi menjelaskan atau
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
mengungkap makna konsep atau fenomena
pengalaman yang didasari oleh kesadaran
yang terjadi pada beberapa individu. 1.1 Perilaku Penggunaan Media Sosial
Seperti yang dikatakan Littlejohn (2008) Mahasiswa S1 Jurusan Komunikasi
bahwa fenomenologi adalah suatu tradisi Universitas Slamet Riyadi
untuk mengeksplorasi pengalaman Surakarta
manusia. Dalam konteks ini ada asumsi Melalui internet mahasiswa dapat
bahwa manusia aktif memahami dunia di mengakses berbagai informasi dan ilmu
sekelilingnya sebgai sebuah pengalaman pengetahuan sesuai dengan kebutuhan
hidupnya dan aktif menginterpretasikan yang relevan sesuai dengan kepentingan
pengalamannya tersebut. Penelitian ini akademik mereka. internet menjadi pilihan
dilakukan dalam situasi yang alami, alternatif pencarian informasi bagi
sehingga tidak ada batasan dalam mahasiswa selain perpustakaan. Berbagai
memaknai atau memahami fenomena yang informasi yang dapat diperoleh dari
dikaji. Fokus penelitian pada metode internet menjadikan kebutuhan akan
fenomenologi ini yaitu (1)Textural internet sudah menjadi bagian yang tidak
description: apa yang dialami subjek terpisahkan di kalangan mahasiswa.
penelitian tentang sebuah Dengan berbagai fasilitas yang disediakan
fenomena.(2)Structural description: internet, mahasiswa dapat mencari
bagaimana subjek mengalami dan berbagai informasi penting baik yang
memaknai pengalamannya. terkait dengan tugas pendidikan, hiburan
Dalam penelitian ini, sumber data ataupun hal-hal lain. Hal ini sesuai dengan
diperoleh dari wawancara in-depth apa yang dikemukakan oleh responden
interview dan observasi. unit analisis yang menyatakan bahwa :
dalam penelitian ini, menggunakan metode “Dunia internet sudah lama saya
purposive sampling yaitu . Sampel ini kenal, kapan waktunya saat smp
dipilih dengan cermat sehingga relevan Google adalah yang pertama-tama
dengan desain penelitian, Teknik yang aku gunakan karena saran teman.
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Disitu saya dapat membaca
(1) Observasi (2) Wawancara (3) Studi berbagai informasi. Setelah mulai
Pustaka serta teknik pemeriksaan akrab dengan internet, berbagai
keabsahan data menggunakan metode fasilitas saya gunakan seperti
triangulasi. Moleong (2006) Facebook, Twitter dan lain-lain.
mengemukakan bahwa yang dimaksud Banyak manfaat yang dapat kita
dengan triangulasi adalah Teknik ambil didalamnya”
pemeriksaan keabsahan data yang (Wawancara, 23 April
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar 2016)
data itu untuk keperluan pengecekan atau

150
Transformasi No. 32 Tahun 2017
Volume II Halaman 76 - 167

Kebutuhan dan motif penggunaan dapat berbagi dan mendapatkan informasi


media atau uses and gratifications dimulai ke pengguna lain, adanya feedback
di lingkungan sosial, dimana yang dilihat tersebut membuat komunikasi yang
adalah kebutuhan-kebutuhan khalayak. mereka lakukan di media semakin rutin
Beraneka ragamnya kebutuhan tersebut seperti yang dikatakan dalam teori
menimbulkan motif motif tertentu dalam mediamorfosis menurut Walther (1996)
diri seseorang untuk menentukan dalam salah satu tiga faktor yang
tindakannya, khususnya dalam motif cenderung menjadikan partner komunikasi
penggunaan media. Motif jika via komputer lebih menarik yaitu Ikatan
dihubungkan dengan konsumsi media intensifikasi bisa terjadi yang di dalamnya
berarti segala alasan dan pendorong dalam pesan-pesan positif dari seorang partner
diri seseorang menyebabkan orang tersebut akan membangkitkan pesan-pesan positif
menggunakan media dan tujuannya dalam dari rekan satunya. Dari hasil wawancara
menggunakan media tersebut. Penggunaan tersebut menunjukan bahwa melalui media
media sosial di kalangan mahasiswa sosial yang mereka gunakan membuat
program studi Ilmu Komunikasi khalayak mengetahui tentang keberadaan
Universitas Slamet Riyadi Surakarta diri kita, dan menjadi tertarik untuk
termasuk dalam kategori tinggi, dimana mengenal lebih jauh, tidak hanya itu
mereka para mahasiswa dalam setiap dengan media sosial terjadi perubahan
aktivitas kesehariannya tidak lepas dari prilaku yaitu seseorang merasa penasaran
media sosial tersebut. Hal tersebut di atas untuk mengetahui lebih lanjut apa yang
sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh terjadi pada kita.
responden, yaitu :
“Hampir di setiap aktivitas, aku 1.2 Identitas Diri pada Mahasiswa S1
tidak lepas dari media sosial. Jurusan Komunikasi Universitas
Bahkan terkadang saat makanpun, Slamet Riyadi Surakarta
untuk membuka facebook, karena Pengumuman identitas dipengaruhi
karena asik saling balas balasan oleh karakteristik fisik (misalnya, jenis
karena banyak hal untuk dibahas kelamin, etnis, tarik) dan pengetahuan
sosial ini mendapatkan kesenangan dengan latar belakang sosial. Selain itu,
dan juga informasi” (Wawancara, atribut pribadi sering mengontrol
23 April 2016) penempatan identitas. Oleh karena itu
sangat sulit bagi individu untuk mengklaim
Dari observasi yang peneliti lihat identitas dan menciptakan tayangan yang
pada setiap akun media sosial informan tidak sesuai dengan sifat-sifat mereka yang
bahwa mereka berbagi foto cenderung diproyeksikan. Sebaliknya, lingkungan
lebih suka berinteraksi menonjolkan sisi online memungkinkan individu untuk
entertaint saja dari fungsi komunikasi yaitu terlibat dalam pengaturan terkontrol di
edukasi, informative, rekreatif. Setiap kali mana identitas yang ideal dapat
mereka makan dan minum ditempat yang disampaikan. Dalam interpretasinya,
mewah, mereka selalu memfotonya dan penyampaian atau pengungkapan identitas
mengupload foto makanan tersebut ke diri dalam postingan mahasiswa Program
media sosial. Weather (1996) Studi Ilmu Komunikasi Universitas Slamet
mengungkapkan tentang situasi Riyadi, seringkali diwujudkan dalam
komunikasi dengan perantara komputer tampilan dan suasana hidup yang
yang mungkin mengarah pada menyenangkan, seperti yang disampaikan
pembentukan hubungan emosional yang oleh responden yaitu :
kuat. Tetapi dari interaksi yang sering “Seseorang harus tahu apa yang
mereka lakukan dapat membawa manfaat menjadi kebaikan dan ciri khas kita,
dan efek positif dari media sosial ini, para tampilan yang sempurna, dan
mahasiswa Program Studi Ilmu keinginan-keinginan kosong
Komunikasi Universitas Slamet Riyadi melompong yang kita taburkan

151
Transformasi No. 32 Tahun 2017
Volume II Halaman 76 - 167

yang memungkinkan mereka dari diri mahasiswa, dan teman-teman


mengira benar apa kekosongan itu mereka di Facebook adalah penontonnya.
sebagai suatu yang benar. Juga Mahasiswa akan membuat segala macam
adanya keinginan atau gagasan lain cara untuk mempertahankan eksistensi diri
yang menarik baik untuk kita mereka dalam lingkungannya. Mereka akan
mungkin juga dapat terwujud merasakan kebahagiaan tersendiri ketika
dengan penyampaian kita yang orang lain dapat melihat image diri yang
baik. (Wawancara, 24 April 2016) mereka bangun di akun Facebook-nya dan
akan lebih bahagia lagi ketika ada
Wawancara tersebut menunjukkan temannya yang merasa iri dengan
bahwa apa yang mereka posting di media gambaran yang mereka lakukan
sosial tidak selalu menggambarkan keadaan
social life Hasil ini menunjukan adanya Di media sosial identitas diri
keragaman makna tentang keberadaan dimaknai beragam dan kadang berbeda
media sosial, yang terungkap adalah Media dengan dunia real. Mahasiswa yang ingin
sosial dapat menjadi sarana untuk dimaknai tidak berbeda antara dunia nyata
eksistensi diri, menampung dan virtual, merasa harus hati-hati saat dia
pemikiran,melepaskan pikiran, hiburan mengkonstruksi dirinya di media sosial,dan
atau kepuasan, dan membangun jaringan mempertimbangkan nilai dan norma di
sosial. Selain itu media sosial juga menjadi dunia nyata di dalam dunia virtualnya.
sarana yang sangat efektif untuk berbagi, Media sosial juga dapat menjadi tempat
publikasi karya, membentuk komunitas, untuk mengkonstruksi identitas imajinatif
dan sarana edukasi pemikiran alternatif dari para pengguna yang berbeda dengan
(kritis). Terkait kebebasan, media social dunia real. Konstruksi identitas dapat
dimaknai lebih memberikan kebebasan dan dilakukan melalui beragam foto yang di
melepaskan narasumber dari ikatan nilai upload berupa foto diri, teman, keluarga,
atau norma budaya, dialogis dan tokoh tulisan yang dibuat / dirujuk /
mempertajam pemikiran atau terbiasa dikomentari, quote yang diambil, link yang
menerima kritik, itu dapat terjadi karena diakses, tempat yang dikunjungi, kegiatan
media social dimaknai sebagai tempat yang dilakukan atau diikuti. Terdapat juga
berdebat, berargumen, mempermalukan beragam simbol yang mewakili emosi atau
atau mendapatkan respon atau apresiasi pikiran narasumber ketika berhubungan
dari pengguna lain. melalui media sosial.
“Keberadaan media sosial ini
sangat penting untuk Pembentukan identitas melalui
mengekspresikan apa yang kita mau media sosial yang dilakukan narasumber
dan inginkan. Melalui media sosial melalui berbagai bentuk, baik
kita dapat tampilkan segala sesuatu menggunakan bahasa verbal maupun non
tentang diri kita sesuai yang verbal. berupa Tulisan yang dapat
diinginkan. Memang terkadang, ada membentuk identitas seorang pengguna
tanggapan yang sinis tentang kita, media sosial. sebagai contoh melalui nama
namun peduli amat. Yang penting yang digunakan, informasi atau isi yang
kita dapat mengeksploitasi sesuai dimuat seperti berbagai tulisan berupa
dengan keinginan kita.” status, tweet, notes (ungkapan, opini),
(Wawancara, 23 April 2016). komentar, cerita (fiksi, perjalanan, refleksi)
Hasil wawancara diatas dan berbagai artikel terkait dengan isu yang
menunjukkan bahwa para mahasiswa diminati atau dianggap penting oleh
sengaja membangun sebuah image yang narasumber. Hasil wawancara dengan
baik, yang ingin diperlihatkan pada teman- responden terkait penggunaan nama asli
temannya. Apa yang mereka perlihatkan di maupun samaran di sosial media
akun Facebook adalah sebuah front stage menyatakan bahwa :

152
Transformasi No. 32 Tahun 2017
Volume II Halaman 76 - 167

“Terkadang kita memang ingin membentuk pula keberadaan manusia itu


nama yang baik maupun nama sendiri. Teknologi membentuk individu
modern dari akun kita. Berbagai bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam
nama baik itu singkatan maupun masyarakat dan teknologi tersebut
nama-nama modern yang keren akhirnya mengarahkan manusia untuk
sering kita gunakan, agar kita bergerak dari satu abad teknologi ke abad
terlihat sebagai seseorang yang teknologi yang lain McLuhan berpikir
mempunyai nama yang bagus, yang bahwa budaya kita dibentuk oleh
dengan sendiri tentunya akan bagaimana cara kita berkomunikasi.
berimbas penilaian ada diri kita sebagaimana yang dikatakan McLuhan
juta baik. Selain itu memang nama bahwa “Kita membentuk peralatan untuk
samaran digunakan untuk berkomunikasi, dan akhirnya peralatan
mengaburkan siapa kita. Namun untuk berkomunikasi yang kita gunakan itu
untuk hal-hal yang bersifat akhirnya membentuk atau mempengaruhi
akademik, kita menggunakan nama kehidupan kita sendiri”. Apa yang diterpa
akun yang sesuai dengan nama asli dari dua media itu masuk ke dalam
kita.” (Wawancara, 23 April 2016). perasaan manusia dan mempengaruhi
kehidupan seharihari kita. Selanjutnya, kita
Berbagai motif terkait penggunaan ingin menggunakannya lagi dan terus
nama samaran tersebut menunjukkan menerus.
bahwa mahasiswa tidak menyadari bahwa
pemakaian nama samaran terkadang Persepsi-persepsi yang ditemukan
memunculkan polemik tersendiri dalam dalam penelitian ini menunjukan bahwa
dunia media sosial. banyaknya akun-akun ada perubahan budaya komunikasi untuk
dengan menggunakan identitas samaran. mereka yang intens menggunakan media
Ada semacam kepuasan yang tidak bisa sosial, seperti contoh persepsi terhadap
dijelaskan oleh mahasiswa, hal ini intensitas penggunaan media sosial, bagi
dibuktikan dengan beberapa jawaban informan mereka sering menggunakan
pertanyaan saat wawancara, menurut media sosial karena mereka mengalami
mahasiswa ada kepuasan tesendiri jika kesulitan untuk mengungkapkan perasaan,
berkomunikasi di media sosial. Bagi khususnya perasaan marah dan sedih
mahasiswa ini adalah hal yang menarik kepada orang lain oleh karena itu mereka
untuk bisa menemani mahasiswa jika memilih untuk menyampaikannya lewat
sedang sendiri di rumah atau dimana saja. media sosial, walaupun mereka menyadari
Bagi mahasiswa jika mereka sudah bahwa cara tersebut bukanlah solusi, tetapi
mengungkapkan pesan yang berhubungan bagi mereka media sosial adalah salah
dengan perasaan mereka, mereka merasa tempat penyaluran yang tepat. Dengan
ada suatu perasaan yang lega. Menurut melihat hal ini maka pernyataan Mcluhan
mereka itu membantu meredam perasaan dalam teori Determenisme teknologi
yang sedang berkecamuk dalam pikiran, bahwa perubahan yang terjadi pada
tetapi sama halnya dengan pembahasan berbagai macam cara berkomunikasi akan
berlebihan di atas, bahwa mereka membentuk pula keberadaan manusia itu
mengalami penyesalan setelah sendiri pada akhirnya teknologi
mengungkapkannya di media sosial apalagi membentuk individu bagaimana cara
jika pesan yang disampaikan secara etika berpikir.
tidak pantas, mereka sendiri menyadari
bahwa pesan-pesan yang seperti itu tidak Penutup
pantas untuk disampaikan di media sosial. Hasil pembahasan mengenai perilaku
penggunaan media sosial dan identitas diri
Ide dasar teori ini adalah bahwa pada mahasiswa S1 Jurusan Komunikasi
perubahan yang terjadi pada berbagai Universitas Slamet Riyadi Surakarta dapat
macam cara berkomunikasi akan disimpulkan sebagai berikut : (1)Sebagian

153
Transformasi No. 32 Tahun 2017
Volume II Halaman 76 - 167

besar mahasiswa S1 Fakultas Ilmu oleh media sosial tersebut, benteng


Komunikasi Universitas Slamet Riyadi tangguh dari diri pribadi dan juga positive
Surakarta menggunakan jejaring sosial thinking harus ditanamkan. (2)Apapun
setiap hari. Dalam penggunaan sosial sarana yang kita gunakan untuk
media tersebut, mahasiswa sering memudahkan suatu tindakan atau
mengesampingkan waktu dan tempat perbuatan kita, hendaknya disesuaikan
dalam pemakaian sosial media. dengan identitas diri yang telah
Penggunaan media sosial disesuaikan ditanamkan kepada kita sejak kecil.
dengan fungsinya yang positif, meski
terkadang dibukanya akun-akun negatif, Daftar Pustaka
dimana masing-masing mempunyai peran Basuki Agus Suparno, dkk, 2012.
dan fungsinya sesuai dengan kepribadian Computer Mediated
masing-masing mahasiswa. Perubahan Communication Situs Jejaring
perilaku mahasiswa terkait penggunaan Sosial dan Identitas Diri Remaja,
media sosial tidaklah terlalu besar Skripsi. Program Studi Ilmu
pengaruhnya, mengingat penggunaan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial
media masa tersebut sudah dilakukan dan Ilmu Politik Universitas
untuk jangka waktu yang lama. Media Pembangunan Nasional ”Veteran”
Sosial dapat di maknai sebagai alat Yogyakarta Jl. Babarsari no 2
penghubung modern yang dapat Yogyakarta 55281, Telp 0274-
menghubungkan antar individu di berbagai 487147 e-mail:
belahan dunia, meskipun jejaring sosial basuki.agus@gmail.com
memiliki segelintir pengaruh positif
terhadap kelakuan individu/seseorang, Patti M. Valkenburg, Ph.D., Jochen Peter,
namun perlu di ingat, jejaring sosial Ph.D., And Alexander P. Schouten,
ternyata mempunyai lebih banyak M.A. Friend Networking Sites and
sisi/pengaruh negatifnya terhadap Their Relationship to Adolescents’
seseorang, hingga dapat mempengaruhi Well-Being and Social Self-
seseorang bertingkah di luar batasan orang Esteem. Amsterdam School of
normal, seperti pamer perjalanan wisata, Communications Research
pamer kecepatan speedometer, memotret (ASCoR), University of
makanan, hingga menyebabkan Amsterdam, Amsterdam, The
“Dehumanisasi”/ seseorang lebih peduli Netherlands.
pada dunia maya di internet daripada CYBERPSYCHOLOGY &
lingkungan nyata di sekitarnya, (2)Terkait BEHAVIOR Volume 9, Number 5,
identitas diri mahasiswa S1 Fakultas Ilmu 2006. © Mary Ann Liebert, Inc.
Komunikasi Universitas Slamet Riyadi
dalam penggunaan media sosial, bahwa Burns, R.B. 1993. Konsep Diri Teori,
media tersebut penggunaannya lebih Pengukuran, Perkembangan dan
disesuaikan dengan suasana hati. Juga Perilaku. Alih. Bahasa: Eddy.
dalam adanya pemakaian nama samaran Penerbit Arcan: Jakarta;
dalam akun yang dibuatnya menunjukkan
bahwa mahasiswa belum memiliki rasa Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan
tanggung jawab yang penuh terhadap apa Peserta Didik. Bandung : PT.
yang telah ditulis dan diunggahnya. Dari Remaja Rosdakarya
hasil kesimpulan dapat di sarankan
(1)Banyaknya akibat yang ditimbulkan Ean, L.C. 2011. School of Communication,
dari media sosial khususnya terkait Taylor’s University, Malaysia.
perubahan tingkah laku para pemakainya, Computer Mediated
maka diperlukan adanya suatu bentuk Communication and Organisational
tembok pembatas sebagai pemisah Communication: The Use of New
perubahan tingkah laku yang ditawarkan

154
Transformasi No. 32 Tahun 2017
Volume II Halaman 76 - 167

Communication Technology in the http://www.kompasiana.com/niningrasada/


workplace, 3, h.11-1 kepribadian-ciptaan-sosial-media

H.B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian http://hamdimuhamad.blogspot.in/2016/03/


Kualitatif. Surakarta : UNS Press. raymond-cattell-analisis-faktor.html

Hassan, F. 1999. Teknologi dan dampak


kebudayaannya: Tantangan dalam
laju teknologi. Orasi Ilmiah Dies
Natalis Institut Teknologi Sepuluh
November ke-39. Surabaya, 11
November 1999

Little John, Stephen W, 2008, Theories of


Human Commnucation, 9th Edition,
Wadworth: Albuquerque, New
Mexico.

McLuhan, Marshall. Understanding


Media: The Extensions of Man.
New York: McGraw Hill, 1964.

Moleong, Lexy. J. 2004. Metode Penelitian


Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Bandung

Pavlik, V. John. 1996. New Media


Technology Curtural and
Commercial. Perspektives. U.S.A:
Allin and Bacon

Pearson, Judy dkk. 2006. Human


Communication Second Edition.
McGraw Hill: New York

Nasrullah, Rulli. (2014). Teori dan Riset


Media Siber. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.

Purwadi. 2004. Proses Pembentukan


Identitas Diri Remaja. Humanitas :
Indonesian Psychologycal Journal
Vol.1.

http://ciricara.com/2013/12/12/facebook-
media-sosial-yang-semakin-
digemari-di-indonesia/

155

You might also like