Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 6 No.

1 – Januari 2019

Pengaruh Gel Kombinasi Ekstrak Kulit Semangka ( Citrullus Lanatus( Thunb.)) Dan Ekstrak
Kulit Manggis (GarciniaMangostana L.) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci
(Effect of Watermelon Skin Extract Gel Combination (Citrullus Lanatus (Thunb.)) And
Mangosteen Skin Extract (Garcinia Mangostana L.) Against Healing Burns In Rabbits)

1 2 3 4
Yosephine Vania Prima Aryati ,Iwan Setiawan ,Nofi Risa Ariani , Diah Dwi Hastuti
1,2,3,4
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional, Surakarta
vania_yosephine@yahoo.com; risanofi@gmail.com; ddwi284@gmail.com

Abstract : Burns caused by damage or loss of tissue due to contact with heat sources. Treatment of
burns is done by restoring the function and shape of skin tissue back. The use of herbal plants as an
alternative treatment of burns increased due to the lack of side effects caused. Watermelon skin
(Citrullus lanatus (Thunb.)) Has an alkaloid content of sitrulin that plays a role in the healing process of
wound and mangosteen skin (Garcinia mangostana L.) contains xanton flavonoids that have anti-
inflammatory effect by triggering the formation of collagen which plays an important role in the
maintenance of structures and wound healing. The aim of this research is to know the effect of gel
combination of skin watermelon extract and mangosteen skin which has anti-inflammatory effect on
burn on rabbit's back and quality control of gel preparation. Testing of physical quality of gels made
include organoleptic test, pH, homogeneity, viscosity, adhesion, dispersion, protection and
acceptability at 0 days storage until the 28th day. The gel activity test was performed on 7 rabbits
divided into 7 treatment groups consisting of negative control, positive control, KS (100), KM (100),
KSKM (25:75), KSKM (50:50), KSKM (75 : 25). Each rabbit is burned using a hot metal plate 2 cm in
diameter. Wound diameter was measured for 14 days. The results showed that gel combination of
watermelon extract and mangosteen skin can decrease burn diameter. The effective formula is the
75:25 KSKM formula with an average diameter of 1.29 cm.
Keywords : Burns, Citrullus lanatus, Garcinia mangostana, Gel

Abstrak : Luka bakar disebabkan karena kerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak dengan
sumber panas. Pengobatan luka bakar dilakukan dengan mengembalikan fungsi dan bentuk jaringan
kulit kembali. Penggunaan tanaman herbal sebagai alternatif pengobatan luka bakar meningkat
karena minimnya efek samping yang ditimbulkan. Kulit semangka (Citrullus lanatus (Thunb.))
mempunyai kandungan alkaloid berupa sitrulin yang berperan dalam proses penyembuhan luka serta
kulit manggis (Garcinia mangostana L.) memiliki kandungan flavonoidberupa xanton yang memiliki
efek anti inflamasi dengan memicu pembentukan kolagen yang berperan penting dalam pemeliharaan
struktur dan penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh gel kombinasi ekstrak
kulit semangka dan kulit manggis yang memiliki efek antiinflamasi pada luka bakar yang terdapat
pada punggung kelinci serta kontrol kualitas sediaan gel yang dibuat. Pengujian mutu fisik gel yang
dilakukan meliputi uji organoleptik, pH, homogenitas, viskositas, daya lekat, daya sebar, daya proteksi
dan aseptabilitas pada penyimpanan hari ke-0 sampai hari ke-28. Uji aktivitas gel dilakukan pada 7
ekor kelinci yang dibagi dalam 7 kelompok perlakuan yang terdiri dari kontrol negatif, kontrol positif,
KS (100), KM (100), KSKM(25:75), KSKM (50:50), KSKM (75:25). Setiap kelinci dibuat luka bakar
menggunakan lempeng logam panas berdiameter 2 cm. Pengukuran diameter luka dilakukan selama
14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel kombinasi ekstrak kulit semangka dan kulit manggis
dapat menurunkan diameter luka bakar. Formula efektif yaitu formula KSKM 75:25 dengan rata-rata
diameter 1,29 cm.
Kata kunci : Luka bakar, Citrullus lanatus, Garcinia mangostana, Gel

I. PENDAHULUAN Health Organization (WHO) memperkirakan


Luka bakar (combustio) adalah kerusakan bahwa terdapat 265.000 kematian yang terjadi
atau kehilangan jaringan akibat kontak dengan setiap tahunnya di seluruh dunia akibat luka bakar
sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, (WHO, 2014). Di Indonesia, prevalensi luka bakar
listrik, dan radiasi (Moenadjat, 2009). World pada tahun 2013 adalah sebesar 0.7% dan telah

ISSN 2355-1313 (Print) 2623-0038 (Online) - ijmsbm.org 73


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 6 No. 1 – Januari 2019

mengalami penurunan sebesar 1.5% berkhasiat sebagai penyembuhan luka bakar


dibandingkan pada tahun 2008 (2.2%). Provinsi dibuat dalam satu sediaan akan mempermudah
dengan prevalensi tertinggi adalah Papua (2.0%) dalam pengaplikasian pada kulit.
dan Bangka Belitung (1.4%), sedangkan
prevalensi di Jawa Timur sebesar 0.7% (Depkes, II. METODE PENELITIAN
2013). Alat dan Bahan
Prinsip pengobatan luka bakar adalah Peralatan yang digunakan ialah batang
mengembalikan fungsi dan bentuk jaringan kulit pengaduk, blender, cawan porselin, erlenmeyer,
kembali normal dengan komplikasi lokal pH meter, viskometer, stopwatch, alat uji daya
seminimal mungkin. Gaya hidup back to nature lekat, kaca, anak timbang, kertas saring, gelas
menjadikan masyarakat saat menggunakan obat ukur, pot gel, rotary evaporator, t, timbangan
herbal sebagai alternatif pengobatan. Tanaman analitik, timbangan hewan, sarung tangan,
herbal diminati di negara maju serta negara- masker, oven, pisau, aluminium foil, kertas saring,
negara berkembang karena aktivitas obat, tingkat kamera, pinset,, water bath.
keamanan yang lebih tinggi dan biayanya yang Bahan uji yang digunakan adalah air suling, ,
terjangkau, salah satunya adalah semangka dan etanol 70%, serbuk Mg, HCL pekat, HCL 2M,
manggis, pada umumnya buah semangka dan serbuk NaCl, asam sulfat pekat, NaOH, paraffin,
manggis hanya dikonsumsi daging buahnya reagen wagner, reagen mayer, reagen
sedangkan kulit semangka maupun manggis dragendroff, ekstrak kulit manggis, CMC Na,
hanya dibuang sebagai limbah tanpa ada gliserin, nipagin, gel bioplacenton, ekstrak kulit
pemanfaatan lebih lanjut. Kulit semangka semangka dan alkohol.
(Citrullus lanatus (Thunb.)) mempunyai Hewan uji yang digunakan adalah kelinci
kandungan sitrulin yang termasuk tipe golongan dengan berat 1,0 – 2 kg dengan kondisi fisiologis
alkaloidyang berperan dalam proses dalam keadaan sehat. Hewan di bagi secara acak
penyembuhan luka karena pengaruhnya terhadap ke 7 kelompok perlakuan.
angiogenesis, inflamasi, proliferasi sel, deposisi Jalannya penelitian
matriks dan remodeling (Niwanggalih. P et al., Buah semangka di potong-potong dan
2014). Kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dipisahkan antara daging buah dengan kulitnya
memiliki kandungan flavonoidberupa xanton yang sedangkan buah manggis di kupas dan di ambil
memiliki efek anti inflamasi dengpn memicu kulitnya. Kulit buahnya dicuci dengan air bersih.
pembentukan kolagen yang berperan penting Kulit buah dipotong menjadi kecil-kecil,
dalam pemeliharaan struktur dan penyembuhan dikeringkan dengan panas matahari, kemudian
luka (Suratman et al., 1996). diserbuk dengan blender. Serbuk yang sudah jadi
Pengaruh gel kombinasi ekstrak kulit digunakan untuk ekstraksi.
semangka dan kulit manggis terhadap Ekstrak etanol kulit semangka dan kulit
penyembuhan luka bakar belum pernah dilakukan manggis dibuat dengan metode maserasi. Serbuk
sebelumnya, jika dibandingkan dengan penelitian kulit buah semangka direndam dengan 1 liter
terdahulu kulit semangka diekstraksi dengan etanol 70% dalam bejana maserasi selama 1x24
menggunakan alat freeze dryer dengan suhu 32 jam, sambil sesekali diaduk dan terlindung dari
0C tanpa etanol sebagai pelarutnya. Penggunaan cahaya matahari. Maserat yang telah jadi disaring
ekstrak etanolik diharapkan dapat melarutkan menggunakan corong, kemudian dipekatkan
phenolic compound seperti flavonoid dan tanin menggunakan rotary evaporator dan selanjutnya
(Chew et al., 2011). Selain itu, tidak dilakukan diuapkan diatas penangas air.
kontrol kualitas formulasi sediaan obat dari Penapisan Fitokimia
ekstrak kulit semangka tersebut, melainkan Uji Flavonoid
sebatas meneliti jumlah neutrofil pada radang Ekstrak kulit manggis ditambahkan serbuk Mg
luka gores (Niwanggalih et al., 2014). dan asam klorida pekat. Apabila terbentuk warna
Informasi tersebut mendorong peneliti untuk orange, merah atau kuning berarti positif
melakukan penelitian dengan merancang suatu flavonoid.
sediaan topikal berbentuk gel dengan kombinasi Uji Alkaloid
ekstrak kulit semangka dan kulit manggis yang

ISSN 2355-1313 (Print) 2623-0038 (Online) - ijmsbm.org 74


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 6 No. 1 – Januari 2019

Ekstrak kulit semangka dimasukkan ke dalam Dilakukan secara visual mulai dari tekstur,
gelas beker, ditambah dengan HCl 2M sambil warna, bau dan rasa dari gel.
diaduk. Masukkan kedalalam 3 tabung reaksi b. pH
ditambahkan pereaksi Wagner (+) coklat Masukkan alat pH meter yang sudah
kemerahan, pereaksi dragendroff (+) orange dan dikalibrasi kedalam gel.
pereaksi mayer (+) endapan putih berarti ekstrak c. Homogenitas
mengandung alkaloid. Gel dioleskan pada kaca transparan dimana
Formula Gel sediaan diambil 3 bagian yaitu atas, tengah dan
Nama Formula bawah. Homogenitas ditunjukkan dengan tidak
Bahan F1 F2 F3 F4 F5 F6 adanya butiran kasar.
Ekstrak Kulit d. Daya Sebar
Semangka 0 15% 0 3,75% 7,50% 11.25% Sebanyak 0,5 g gel diletakkan ditengah kaca.
(%)
Ditimbang dulu peneutup kaca kemudian
Ekstrak Kulit 2.5
Manggis (%) 0 0 1,87% 1,25% 0,62% diletakkan diatas massa sediaan gel selama 1
%
menit. Diukur diameter sediaan yang menyebar
CMC Na (%) 3 3 3 3 3 3 dengan mengambil rata-rata diameter dari
Gliserin (%) 15 15 15 15 15 15 beberapa sisi.
Nipagin (%) 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 e. Daya Proteksi
Aquadest(%) ad ad ad ad ad Kertas saring (10cm x 10cm) dibasahi larutan
ad 100
100 100 100 100 100 PP sebagai indikator dan dikeringkan. Olesi
Keterangan : dengan sediaan pada kertasa saring. Celupkan
F1 (Basis) ; F2 (Ekstrak kulit semangka 100 (KS)) kertas saring lain (2,5cm x 2,5cm) pada bagian
; F3 (Ekstrak kulit manggis 100 (KM)) ; F4 pinggir dengan paraffin cair dan setelah kering
(Ekstrak kulit semangka dan kulit manggis (KSKM akan didapat area yang dibatasi dengan paraffin.
25 : 75)) ; F5 (Ekstrak kulit semangka dan kulit Kertas saring yang diolesi gel ditempelkan
manggis (KSKM 50 : 50)) ; F6 (Ekstrak kulit dibawah kertas saring yang diberi pembatas. Area
semangka dan kulit manggis (KSKM 75 : 25)) tersebut dibasahi dengan larutan NaOH (0,1 N).
Penyiapan Hewan Uji dan Pembuatan Luka Dilakukan pengamatan timbulnya warna merah
Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini ungu.
ialan kelinci sebanyak 7 ekor dengan berat 1,0 – f. Daya Lekat
2 kg dengan kondisi fisiologis dalam keadaan Gel 0,5 g diletakkan diatas obyek glass yang
sehat. Hewan di bagi secara acak ke 7 kelompok telah ditentukan luasnya kemudian diletakkan
perlakuan. Setiap kelinci dibuat luka bakar obyek glass yang lain diatas gel tersebut, ditekan
menggunakan lempeng logam panas berdiameter dengan beban 500 g selama 5 menit. Dilepaskan
2 cm. beban 80 g pada ujung alat dan catat waktu yang
Pengamatan atau Pengumpulan Data diperoleh.
Sebelum perlakuan, ditentukan kelinci dengan Analisis data
cara pengacakan. Setelah kelinci dibuat luka, Pengukuran rata-rata diameter luka terbuka
kemudian diukur luas luka awal sebelum dilakukan yaitu diameter luka terbuka setiap
dilakukan perlakuan. Masing-masing kelinci diberi ulangan perlakuan.Dihitung dengan rumus
perlakuan sebagai berikut perlakuan A (basis), 𝑑𝑥(1)+𝑑𝑥(2)+ 𝑑𝑥(3)+ d(4)
:𝑑𝑥 = untuk rata-rata diameter
perlakuan B (Bioplacenton), perlakuan C (KS 4

100), perlakuan D (KM 100), perlakuan E (KSKM luka terbuka (cm). Sedangkan untuk persentase
25:75), perlakuan F (KSKM 50:50), perlakuan G penyembuhan luka dihitung dengan rumus :
𝑑𝑜−𝑑𝑥
(KSKM 75:25). Dilakukan pengamatan selama 14 P% = x 100%.
𝑑𝑜
hari untuk melihat diameter penutup luka dengan
cara mengoleskan secara merata pada daerah III. HASIL
luka dua kali sehari. Pengamatan pada luka Kulit buah yang telah dipisahkan dicuci bersih,
dilakukan dengan cara mengukur diameter luka. dirajang tipis-tipis, dikeringkan dengan oven pada
0
Evaluasi Sediaan Gel suhu 50 C. Kulit dihaluskan dan ditimbang 250
a. Uji Organoleptik gram simplisia kulit semangka dan 100 gram
simplisia kulit manggis. Simplisia dimaserasi

ISSN 2355-1313 (Print) 2623-0038 (Online) - ijmsbm.org 75


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 6 No. 1 – Januari 2019

dengan pelarut etanol. Filtrat yang didapatkan Formula 2 dan 6 memiliki daya sebar yang lebih
dipekatkan dengan rotary evaporator hingga baik dibandingkan formula lain.
diperoleh ekstrak kental kulit semangka dan kulit Uji Daya Lekat
manggis dengan masing-masing rendemen Uji ini untuk mengetahui kemampuan gel
47,44% b/b dan 17,6% b/b melekat pada kulit. Semakin lama waktu gel untuk
Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa melekat, semakin besar pula daya lekatnya pada
ekstrak kulit semangka dan ekstrak kulit manggis kulit. Formula 3 mempunyai daya lekat paling baik
mengandung alkaloid dan flavonoid. Penapisan dari enam formula yang diuji.
ini dilakukan untuk mengetahui berbagai macam Uji daya proteksi
kandungan kimia yang terdapat di dalam Kriteria gel yang baik yaitu semakin lama
tumbuhan. penyimpanan maka daya proteksi semakin turun.
Penggunaan basis Na-CMC dalam pmebuatan Pada enam formula yang disimpan selama 28
gel bertujuan untuk mendapatkan gel yang jernih, hari didapatkan hasil mengalami penurunan daya
bersifat netral dan memiliki daya pengikat yang proteksi.
kuat. Pada pembuatan gel ditambahkan gliserin Uji Aseptabilitas
sebagai humektan yang berfungsi meningkatkan Uji ini untuk mengetahui kualitas gel dan
kelembutan, daya sebar serta melindungi dari pandangan masyarakat terhadap gel yang dibuat.
kemungkinan sediaan menjadi kering. Uji ini dilakukan pada 20 responden dan
Hasil Pengujian Stabilitas Fisik Gel didapatkan hasil pada enam perlakuan bahwa
Uji organoleptis sediaan gel dapat diterima oleh responden.
Pengamatan warna secara visual Hasil Pengujian Luka Bakar
menunjukkan bahwa semua formula tidak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
mengalami perubahan warna selama 28 hari pada formula berapa gel kombinasi ekstrak kulit
penyimpanan, yakni warna bening (F1), coklat semangka dan ekstrak kulit manggis dapat
kekuningan (F2), coklat kehitaman (F3), coklat menyembuhkan luka bakar. Pada penelitian ini
kekuningan (F4), coklat (F5), coklat kehitaman digunakan ekstrak kulit semangka dan kulit
(F6). manggis dengan 5 variasi konsentrasi sebagai
Uji Homogenitas perawatan luka bakar. Pengamatan perubahan
Pada enam formula yan dibuat menunjukkan diameter luka bakar dapat dilihat pada gambar 1.
susunan yang homogen dengan tidak terlihatnya 2.5
butiran kasar baik pada suhu ruang. Kontrol (-)
Rata-rata Diameter Luka

Uji pH 2 Kontrol (+)


Sediaan yang dihasilkan memenuhi rentang KS 100
pH kulit 4,0-7,0. Jika pH yang terlalu asam dapat 1.5 KM 100
Bakar

menyebabkan iritasi kulit dan terlalu basa KSKM 25:75


1
menyebabkan kulit bersisik. KSKM 50:50
Uji Viskositas 0.5 KSKM 75:25
Hasil pengukuran viskositas menunjukkan
semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka 0
viskositas sediaan semakin meningkat. 0 2 4 6 8 10 12 14
Peningkatan jumlah ekstrak dapat memperkuat Hari ke -
matriks penyusun gelsehingga mengakibatkan Gambar 1. Grafik rata-rata diameter luka
kenaikan. Berdasarkan hasil pengukuran bakar
viskositas keenam sediaan mengalami penurunan Keterangan :
viskositas hingga hari ke 28. F1 : formula basis
Uji Daya Sebar F2 : formula gel ekstrak kulit semangka
Semakin tinggi daya penyebaran sediaan gel F3 : formula gel ekstrak kulit manggis
maka semakin baik sediaan gel dalam F4 : formula gel kombinasi ekstrak kulit semangka
melepaskan zat aktifnya. Daya sebar berkaitan dan kulit manggis (25 : 75)
dengan viskositas dan daya lekat sediaan gel. F5 : formula gel kombinasi kulit semangka dan
kulit manggis (50 : 50)

ISSN 2355-1313 (Print) 2623-0038 (Online) - ijmsbm.org 76


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 6 No. 1 – Januari 2019

F6 : formula gel kombinasi kulit semangka dan maggis 25%. Sediaan gel kombinasi ekstrak kulit
kulit manggis (75 : 25) semangka dan kulit manggis terhadap
penyembuhan luka bakar pada kelinci
IV.PEMBAHASAN memberikan kontrol kualitas yang baik.
Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa dari 7
perlakuan yang diberikan pada masing-masing UCAPAN TERIMA KASIH
hewan uji memberikan pengaruh pada diameter Kemenrestek Dikti Melalui Simbelmawa Atas
luka bakar yang dioleskan 2 kali sehari. Perlakuan Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian
pada kontrol negatif menunjukan diameter luka Eksakta Tahun Pelaksanaan 2018.
bakar yang paling lebar. Hal ini menunjukkan
bahwa luka bakar yang hanya diberi basis DAFTAR PUSTAKA
memberikan efek penyembuhan yang lebih lama Asri, D. P., 2012, Efektivitas Ekstrak Kulit
dibandingkan luka bakar yang diberi perlakuan Manggis (Garcinia mangostana L.)
ekstrak dan bioplacenton. Pada perlakuan yang Terhadap Percepatan Proliferasi Fibroblas
diberi ekstrak menunjukkan hasil yang berbeda pada Proses Penyembuhan Luka
pada setiap variasi konsentrasi baik pada bentuk Traumatik Akut Mukosa Mulut Tikus Wistar,
tunggal maupun kombinasinya. Pada formula 6 Skripsi, Fakultas Kedokteran Gigi
didapatkan hasil diameter penutupan luka bakar Universitas Airlangga, Surabaya.
yang mendekati kontrol positif yaitu 1,29 cm. Hal
ini menunjukkan bahwa kombinasi kulit semangka Departemen Kesehatan RI, 1979, Farmakope
75% dengan kulit manggis 25 % menghasilkan Indonesis Edisi III, Depkes RI, Jakarta
efek penutupan luka bakar yang lebih baik
dibanding kombinasi formula lainnya. Depkes RI, 2009, Farmakope Herbal Indonesia,
Pengaruh yang ditunjukkan oleh kulit Departemen Kesehatan Republik
semangka dan kulit manggis dikarenakan adanya Indonesia, Jakarta
senyawa metabolit sekunder. Senyawa gamma
Desiana, Dyah Tantri. 2015. Efek Diuresis Ekstrak
mangostin dalam esktrak kulit manggis memiliki
Semangka Kuning Berbiji (Citrullus
khasiat sebagai anti-inflamasi dengan
Lanatus) pada Tikus Putih Jantan (Rattus
penghambatan COX-2 sehingga mempercepat
Norvegicus). Karya Tulis Ilmiah strata satu,
proses penyembuhan luka pada fase inflamasi.
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Selain pada fase inflamasi, ekstrak kulit manggis
berperan dalam menyembuhkan luka bakar pada Maulana, Lena., Sugihartini, Nining., 2015.
fase proliferasi dimana ekstrak kulit manggis Formulasi Gel Ekstrak Etanol Kulit Buah
dapat meningkatkan proses epitelisasi dan Manggis (Garcinia Mangostana L.) Dengan
mempercepat proliferasi fibroblas. Kulit semangka Variasi Gelling Agent Sebagai Sediaan
mempunyai kandungan alkaloid berupa sitrulin Luka Bakar. Fakultas Farmasi Universitas
yang berperan dalam proses penyembuhan luka. Ahmad Dahlan Yogyakarta. Pharmaciana
Komponen sitrulin dalam jumlah banyak dapat Vol.5. No.1,43-52.
diubah menjadi arginin dalam tubuh. Arginin telah
menunjukkan dapat membantu penyembuhan Nisa, Olga N.L, dkk., 2017, Uji Stabilitas Pada Gel
luka dan deposit kolagen pada luka dengan Ekstrak Daun Pisang (Gelek Usang),
mempengaruhi kecepatan pembentukan kolagen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
pada daerah luka. Muhammadiyah Magelang. University
Research Colloquium.
IV. SIMPULAN
Pemberian gel kombinasi kulit semangka dan Niwanggalih, P., 2014. Pengaruh Ekstrak Kulit
kulit manggis pada kelinci dapat memberikan Semangka (Citrullus Lanatus (Thunb.))
pengaruh terhadap diameter penutupan luka Terhadap Jumlah Neutrofil Pada Radang
bakar. Formula yang paling efektif dalam Luka Gores Mencit (Mus musculus) Jantan
penyembuhan luka bakar kelinci adalah formula 3 BALB/c Dan Pemanfaatannya Sebagai
dengan kombinasi kulit semangka 75% dan kulit Karya Ilmiah Populer. Karya Tulis Ilmiah

ISSN 2355-1313 (Print) 2623-0038 (Online) - ijmsbm.org 77


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 6 No. 1 – Januari 2019

Strata Satu, Universitas Negeri Jember,


Jember.

Rimando, Agnes M. dan Penelope M. Perkins-


Veazie. 2005. Determineof Citrulline in
Watermelon Rind. Journal of
Chromatography A :196-200. USA

Rizka Ulfatin Arifah, S. N. Nurul Makiyah,


2014.The Potential of Watermelon (Citrullus
lanatus) Ethanol Extract as an Anti-
Inflammatory through duodenum epithelium
Thickness Observation of Mice BALB /c,
Karya Tulis Ilmiah, UMY.

Sativa, Oryza, et al., 2014, Uji Aktivitas


Antiinflamasi Gel Ekstrak Buah Kaktus
(Opuntia elatior Mill.) Pada Tikus (Rattus
norvegicus L.) Yang Diinduksi Lamda
Karagenan, Fakultas Farmasi Universitas
Tadulako. Jurnal of Natural Science
Vol.3.No.2,79-94.

Voight R., 1994, Buku Pelajaran Tekhnologi


Farmasi, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.

ISSN 2355-1313 (Print) 2623-0038 (Online) - ijmsbm.org 78

You might also like