Professional Documents
Culture Documents
Efektifitas Aplikasi Edukasi Gizi Remaja Berbasis Android Untuk Pencegahan Stunting
Efektifitas Aplikasi Edukasi Gizi Remaja Berbasis Android Untuk Pencegahan Stunting
Efektifitas Aplikasi Edukasi Gizi Remaja Berbasis Android Untuk Pencegahan Stunting
ABSTRACT
The prevalence of stunting in Indonesia even increasing from 2016. This is caused by multifactors,
one of which is the lack of nutrition education for adolescents. The purpose of this study was to create
an android-based stunting education application for adolescent and to determine the effectiveness of
its use for preventing stunting. This research is broadly carried out in 2 stages, namely the design and
development stage of the android application, and the stage of testing the effectiveness of the
application in the target group using the quasi-experimental method with the pretest-posttest. The
sample for the application effectiveness test was taken purposively as many as 30 students spread
across 2 different schools in Pariaman City, West Sumatra). Data analysis used the Wilcoxon test.
The results of this study are an android-based stunting education application called the EduStunting
application and the results of its effectiveness test on adolescents. The EduStunting android
application is able to improve adolescent knowledge and attitudes related to stunting and related
factors (balanced nutrition and anemia) with a p value <0.05. The android application is one of the
media that needs to be developed for adolescent health education media, especially in this case related
to stunting, because android devices are mostly used by adolescents in Indonesia and support
education during the pandemic and digital era 4.0. The android educational application is expected
to be able to contribute to reducing the stunting rate in Indonesia.
ABSTRAK
Prevalensi stunting di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2016. Hal ini disebabkan oleh
multifaktor, salah satunya adalah kurangnya edukasi gizi bagi remaja. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menciptakan aplikasi edukasi stunting pada remaja berbasis android dan melihat
efektifitasnya. Penelitian ini secara garis besar dilakukan dengan 2 tahap, yaitu tahap perancangan
dan pembuatan aplikasi android, dan tahap menguji efektifitas aplikasi pada kelompok sasaran
menggunakan metode quasi-experiment dengan pretest-posttest. Sampel untuk uji efektifitas aplikasi
diambil secara purposive sebanyak 30 orang siswa yang tersebar di 2 sekolah yang berbeda di
Sumatera Barat. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini adalah aplikasi
edukasi stunting berbasis android yang diberi nama Aplikasi EduStunting dan hasil dari uji
efektifitasnya pada remaja. Aplikasi android EduStunting mampu meningkatkan pengetahuan dan
sikap remaja terhadap stunting dan faktor terkait (gizi seimbang dan anemia) dengan nilai p<0,05.
Aplikasi android merupakan salah satu media yang perlu dikembangkan untuk media edukasi
kesehatan remaja, terutama dalam hal ini adalah terkait stunting, karena perangkat android paling
banyak digunakan remaja di Indonesia dan menunjang edukasi dimasa pandemi dan era digital 4.0.
Aplikasi edukasi android diharapkan mampu berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di
Indonesia.
(443-451)
(443-451)
(443-451)
(443-451)
Adapun hasil uji efektifitas aplikasi sampai tabel 3. Uji efektivitas aplikasi
edukasi stunting berbasis android kepada adalah terkait materi edukasi, bukan semua
kelompok sasaran yaitu, remaja pada 2 fitur yang tersedia dalam aplikasi.
sekolah di Sumatera Barat, dengan jumlah
sampel 30 orang, tergambar pada tabel 1
Pada tabel 1. terlihat bahwa rerata stunting, sebelum dilakukan paparan atau
pengetahuan remaja sebelum dilakukan intervensi rerata sikap remaja terhadap
paparan aplikasi android stunting adalah stunting adalah dengan skor 48,47 dan
10,93 dan setelah dilakukan paparan rerata meningkat menjadi 51,00 setelah
pengetahuan meningkat menjadi 13,57. dilakukan paparan.
Begitu juga dengan sikap remaja terhadap
(443-451)
Tabel 3. Hasil Analisis Pengetahuan dan Sikap Sebelum dan Sesudah Intervensi
Menggunakan Uji Wilcoxon
Variabel Mean SD SE P value N
Skor Pengetahuan
Sebelum Intervensi 10,93 0,31 43,709 0,000 30
Setelah Intervensi 13,57 0,35 30
Skor Sikap
Sebelum Intervensi 48,47 0,83 39,311 0,016 30
Setelah Intervensi 51,00 1,06 30
Uji bivariat dilakukan dengan uji pengembangan dalam siklus hidup. Masa
non parametik yaitu uji Wilcoxon, yang remaja menawarkan kesempatan untuk
terlihat pada pada tabel 3. Pada tabel 3 mengatasi masalah gizi yang ditimbulkan
dapat disimpulkan bahwa aplikasi edukasi pada saat pertama dekade kehidupan dan
android efektif meningkatkan pengetahuan untuk mengembangkan pola makan dan
dan sikap remaja terhadap stunting dengan gaya hidup yang sehat (WHO, 2018).
nilai p<0,05. Berdasarkan Peraturan Menteri
Stunting merupakan proses siklus, Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016, salah
perempuan yang tumbuh menjadi wanita satu upaya yang dilakukan untuk
stunting lebih cenderung melahirkan bayi menurunkan prevalensi stunting adalah
BBLR. Jika bayi-bayi itu adalah anak meningkatkan penyuluhan untuk perilaku
perempuan, mereka cenderung hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pola
melanjutkan siklus, menciptakan siklus gizi seimbang pada remaja (Kementrian
antargenerasi. Siklus antargenerasi Kesehatan RI, 2016). Tujuan dari upaya ini
stunting sulit diputus jika tidak dilakukan adalah untuk meningkatkan pengetahuan
pada masa yang tepat (FAO, 2007; dan perilaku remaja, serta
Martorell R, 2012). mengoptimalkan pertumbuhan dan
Remaja adalah salah satu critical perkembangan remaja sebagai calon orang
window untuk perbaikan pertumbuhan atau tua. Pendidikan atau edukasi gizi remaja
catch up tinggi badan. Salah satu cara diharapkan berkontribusi pada kesadaran
untuk memutus siklus antar generasi remaja sebagai calon orang tua akan
stunting adalah meningkatkan gizi remaja kesehatan ibu dan anak di masa penting
putri sebelum konsepsi (Brown JF, Isaacs dalam kehidupannya, termasuk memutus
JS, Krinke UB M, MA, 2004; WHO, rantai persoalan stunting.
2014). Pada siklus kehidupan, Pendidikan kesehatan adalah
pertumbahan pada masa remaja behavioral investment jangka panjang
merupakan pertumbuhan paling cepat sebagai suatu proses perubahan perilaku
setelah pertumbuhan pada masa bayi. pada diri sesorang. Dalam waktu yang
Sekitar 15-20% peningkatan tinggi badan pendek (immediate impact) pendidikan
terjadi pada masa remaja, 40-60% masa kesehatan menghasilkan perubahan atau
tulang terbentuk, dan hingga 50% dari peningkatan pengetahuan (Notoadmodjo
berat badan orang dewasa diperoleh. Pada S, 2010). Pengetahuan merupakan faktor
saat yang sama, otak remaja mengalami kekuatan terjadinya perubahan sikap.
pertumbuhan dan perkembangan yang luar Pengetahuan dan sikap akan menjadi
biasa dan sebagian dibentuk oleh sosial, landasan terhadap pembentukan perilaku
emosional dan paparan perilaku. Sehingga remaja sehingga dalam diri seseorang
remaja sering disebut peluang penting idealnya ada keselarasan yang terjadi
untuk pertumbuhan dan antara pengetahuan dan sikap, dimana
LLDIKTI Wilayah X 448
Resmiati et al | Efektifitas Aplikasi Edukasi Gizi Remaja Berbasis Android Untuk Pencegahan
Stunting
(443-451)
sikap terbentuk setelah terjadi proses tahu Penelitian terkait pengembangan aplikasi
terlebih dahulu. android terkait stunting memang sedang
Pendidikan gizi remaja perlu banyak dilakukan, tetapi baru ditemukan
diprioritaskan karena mereka dapat yang berfokus pada tahap pengembangan
memutus siklus stunting dan media dan pembuatan aplikasi, dan peningkatan
edukasi berbasis android sebagai media pengetahuan ibu dan status gizi balita.
untuk merubah pengetahuan dan perilaku Diantaranya adalah penelitian Pratiwi
remaja perlu dikembangkan. Selain itu, (2018), penelitian Rianti (2020) dan Fahmi
permasalahan gizi tidaklah bisa diatasi (2020), serta Rufaindah (2021) dimana
dengan satu disiplin ilmu saja karena dinyatakan bahwa aplikasi android yang
faktor penyebab gizi juga multifaktor. dikembangkan mampu meningkatkan
Diperlukan sebuah integrasi berbagai pengetahuan ibu terhadap stunting maupun
disiplin ilmu untuk membantu pencegahan stunting (Fahmi, A., R.
menyelesaikan masalah stunting ini, salah Rudiyanto, 2020; Pratiwi, 2018; Rianti,
satunya adalah teknologi informasi. 2020; Rufaindah, 2021).
Penelitian yang pernah ada Sedangkan penelitian yang bersifat
mengintegrasikan sistem informasi dengan pengembangan dan pembuatan aplikasi
gizi belum banyak dan sangat terbatas. diantaranya adalah penelitian yang
Pada penelitian ini menunjukkan dilakukan oleh Syaroni (2020), dan Astutik
hasil bahwa aplikasi android efektif (2021), sedangkan Latifah (2021)
meningkatkan pengetahuan dan sikap melakukan pembuatan aplikasi dan
terhadap stunting. Dengan peningkatan melakukan penelitian uji coba pada
pengetahuan dan sikap terhadap stunting kelompok sasaran (ibu balita) secara
setelah paparan aplikasi android edukasi kualitatif (Astutik Andayani S, 2020;
stunting, diasumsikan bahwa aplikasi Latifah, A., L. Fitriani, 2021; Syaroni, W.,
android efektif untuk pencegahan stunting & Munir, 2020).
jika dilakukan secara sistematis dan Keterbatasan penelitian ini adalah
berkelanjutan. Remaja sebagai calon orang jumlah sampel yang masih minim dan
tua diharapkan dengan keterpaparan diambil secara purposive. Hal ini
dengan aplikasi ini mampu menstimulus disebabkan oleh kondisi pandemic covid-
mereka untuk menghindari terjadinya 19 yang sedang melanda Indonesia dan
stunting pada diri mereka yang masih dunia. Pengujian efektivitas masih bersifat
dalam pertumbuhan dan juga anak jangka pendek (pengetahuan dan sikap),
keturunan mereka kelak. belum melihat kepada dampak dan
Penelitian ini sejalan dengan outcome (perubahan perilaku dan status
penelitian yang dilakukan oleh Perdana, gizi remaja). Selain itu, hal yang diuji
dkk, menyatakan bahwa media edukasi dalam efektifitas media yang
berbasis android lebih efektif dibanding dikembangkan belum komprehensif,
media lainnya dalam meningkatkan hanya terkait media edukasi yang
pengetahuan dan perilaku gizi seimbang dirancang dalam aplikasi, belum semua
siswa (Perdana et al., 2017). Begitu juga fitur yang tersedia.
penelitian Cartel et al, aplikasi android
efektif untuk intervensi gizi, dalam hal ini SIMPULAN
penurunan berat badan (Carter et al., Pendidikan gizi remaja perlu
2013). diprioritaskan karena pada siklus
Penelitian oleh Perdana dan Carter kehidupan remaja merupakan salah satu
memang tidak terkait stunting karena siklus kehidupan yang menjadi peluang
belum ditemukan penelitian efektifitas untuk dapat memutus siklus stunting
aplikasi android stunting terhadap remaja. antargenerasi. Media edukasi berbasis
LLDIKTI Wilayah X 449
Resmiati et al | Efektifitas Aplikasi Edukasi Gizi Remaja Berbasis Android Untuk Pencegahan
Stunting
(443-451)
(443-451)
Perdana, F., Madanijah, S., & Ekayanti, I. Anak Lahir Stunting Berbasis
(2017). Pengembangan Media Android. Prosiding Forum Ilmiah
Edukasi Gizi Berbasis Android dan Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli
Website Serta Pengaruhnya Kesehatan Masyarakat Indonesia).
Terhadap Perilaku Tentang Gizi Rufaindah, E. dan P. (2021). Application
Seimbang Pada Siswa Sekolah of “Stunting Prevention” Android-
Dasar. 12(November), 169–178. Based Applications to Mother
https://doi.org/10.25182/jgp.2017.12. Knowledege and Nutritional Status of
3.169-178 Toddlers Ages 0-36 Months. Jurnal
Pratiwi, I. G. dan D. A. R. (2018). Kebidanan., 11(1), 41–46.
Penerapan Aplikasi Berbasis Android http://dx.doi.org/10.31983/jkb.v11i1.
“Status Gizi Balita” terhadap 6462
Pengetahuan Ibu dalam Pemantauan Syaroni, W., & Munir, Z. (2020).
Status Gizi Anak Usia 12-24 bulan. Pemanfaatan Aplikasi Android dalam
Jurnal Kebidanan Akademi Mendiagnosa dan Memonitoring
Kebidanan Jember, 2(1). Kasus Stunting Lebih Dini. Jurnal
Prentice, A. M., Ward, K. A., Goldberg, G. Teknik Elektro Dan Komputer, 9(3),
R., Jarjou, L. M., Moore, S. E., 189-196.
Fulford, A. J., & Prentice, A. (2013). https://doi.org/doi:https://doi.org/10.
Perspective Critical windows for 35793/jtek.9.3.2020.30377
nutritional interventions against WHO. (2014). Global Nutrition Targets
stunting. 911–918. 2025: Stunting policy brief.
https://doi.org/10.3945/ajcn.112.052 WHO. (2018). Guideline: implementing
332.1 effective actions for improving
Rianti, E. dkk. (2020). Aplikasi Cegah adolescent nutrition.