Literatur Jurnal Internasional & Nasional Obstectri

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

Mata Kuliah : Keperawatan Gawat darurat

Dosen :Faisal Asdar, S.Kep., Ns., M.Kes

LITERATUR JURNAL INTERNASIONAL &


NASIONAL OBSTECTRI

Disusun Oleh:

ANA JURHANA
NH0119005

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
Zannah, Ai N et al..................................................................................hal. 09 - 15
Journal.stikesdrsoebandi.ac.id

Motivation, persuasive communication, and obstetric risk


management training to improve midwives professionalism in
preventing maternal death
Ai N. Zannah,1 Ruswana Anwar,2 Farid Husin3
1 Student of Midwifery Master, Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran,
Bandung, Indonesia ainzsoleha@gmail.com
2 Department of Obstetrics and Gynecology, Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran,
Bandung, Indonesia ruswana_anwar@yahoo.com
3 Department of Obstetrics and Gynecology, Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran,
Bandung, Indonesia farid_husin@yahoo.com

ABSTRACT
Obstetric complication is the direct cause of maternal mortality which could be
prevented by improving the professionalism of midwives manifested through competence
and ethical training. This study aimed to analyze the effect of motivational training,
persuasive communication, and obstetric risk management to midwives' professionalism in
order to prevent maternal mortality. The approach of quasi-experiment pre-posttest design
with control groups were administered in this study. A total of 60 midwives from health
service centers in Tasikmalaya Regency area were chosen as subjects by consecutive
sampling, and divided into treatment and control groups. Professionalism consisting of
ethics and competence was measured by using a questionnaire and checklists. Data
analysis was conducted by Simple Linear Regression Test, Fisher’s Exact, and T-Test. The
findings of this study showed the increase in professionalism (ethics and competence)
midwives after training, with an increase of 28.6% (17.57%; 32.84%; p<0,001). The effect
of training on professionalism was 65%, and the trained midwives were 2.89 times more
likely to have higher professionalism than those who did not attend the training. The training
on motivation, persuasive communication, and obstetrics risk management can be an
intervention to improve the professionalism of midwives that will impact on efforts to
prevent maternal deaths.

Keywords : midwife professionalism, motivation, obstetrics risk management,


persuasive communication, training.
ABSTRAK
Komplikasi obstetri merupakan penyebab langsung kematian ibu yang sebagian besar dapat
dicegah dengan meningkatkan profesionalisme bidan yang diwujudkan melalui
pelatihan etika dan kompetensi. Etika dirubah dengan penguatan motivasi, sedangkan
kompetensi ditingkatkan melalui komunikasi persuasif dan penanganan risiko obstetri,
supaya bidan dapat mendeteksi secara dini ibu yang berisiko, serta ibu dapat cepat dan
tepat mengambil keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
pelatihan motivasi, komunikasi persuasif, dan penanganan risiko obstetri terhadap
peningkatan profesionalisme bidan dalam upaya mencegah kematian ibu. Penelitian ini
menggunakan quasi-experiment pre-posttest design with control groups. Subjek
penelitian dipilih secara consecutive sampling berjumlah 60 bidan di wilayah puskesmas
Kabupaten Tasikmalaya, dan dibagi dalam kelompok perlakuan serta kontrol.
Profesionalisme yang terdiri dari etika dan kompetensi diukur menggunakan
kuesioner dan daftar tilik. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Uji Regresi
Linear Sederhana, Fisher’s Exact, dan T-Test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat
peningkatan profesionalisme (etika dan kompetensi) bidan sesudah pelatihan, dengan
peningkatan skor persentase 28,6 (17,57; 32,84, p<0,001). Pengaruh pelatihan terhadap
profesionalisme sebesar 65% (p<0,001), dan bidan yang mengikuti pelatihan berpeluang
2,89 kali memiliki profesionalisme tinggi dibandingkan yang tidak pelatihan. Pelatihan
motivasi, komunikasi persuasif, dan penanganan risiko obstetri menjadi intervensi untuk
meningkatkan profesionalisme bidan yang akan berdampak pada upaya mencegah kematian
ibu.
Keywords : profesionalisme bidan, motivasi, manajemen risiko kebidanan, komunikasi
persuasif, pelatihan.

Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol. 6, No. 2 1


Zannah, Ai N et al..................................................................................hal. 09 - 15
Journal.stikesdrsoebandi.ac.id

Pendahuluan: diperlukan intervensi yang terorganisir,


Angka kematian ibu (AKI) di salah satunya dengan pelatihan
Indonesia tahun 2015 adalah 305/100.000 komprehensif, yaitu etika dirubah dengan
Kelahiran Hidup (KH), masih jauh dari penguatan motivasi, yang nanti diharapkan
target Millennium Development Goals dalam diri bidan ada kemauan untuk
(MDGs) 102/100.000 KH ataupun target bekerja keras dan antusias dalam
Sustainable Development Goals (SDGs) melakukan asuhan sesuai kewenangannya.
tahun 2030 (70/100.000 KH).1, 2 Keterampilan komunikasi secara persuasif
Ketidakberhasilan dalam penurunan AKI dan penanganan risiko obstetri
disebabkan oleh faktor yang sangat ditingkatkan, supaya bidan dapat
kompleks, dan sebagian besar dapat mendeteksi secara dini ibu yang berisiko,
dicegah (90%) seperti faktor yang dan ibu dapat cepat dan tepat mengambil
berkaitan dengan tenaga kesehatan keputusan, sehingga tidak terjadi
(66,7%).1,3 Berdasarkan analisis faktor keterlambatan penanganan maupun
penyebab kematian ibu di beberapa daerah rujukan.9-13
provinsi Jawa Barat termasuk Kabupaten Dengan begitu, pelatihan motivasi,
Tasikmalaya pada tahun 2015, didapatkan komunikasi persuasif, dan penanganan
90% kematian maternal terjadi akibat risiko obstetri untuk bidan yang bekerja
keterlambatan rujukan dari pelayanan sama dengan para ahli diharapkan dapat
kesehatan di tingkat dasar salah satunya meningkatkan profesionalisme, sehingga
oleh bidan, sehingga ibu terlambat menda- bidan dapat mempertanggungjawabkan
patkan penanganan yang tepat dan tugas profesinya untuk mencapai status
memadai di tingkat pelayanan kesehatan ibu yang optimal dan mencegah
4,5
selanjutnya. kesakitan bahkan kematian ibu.
Keterlambatan rujukan terjadi
karena profesionalisme bidan dianggap Metode:
masih belum optimal terutama dalam Penelitian ini menggunakan desain
asuhan obstetri, dengan sering quasy experiment pre-posttest with control
ditemukannya keterlambatan penanganan group. Subjek penelitian terdiri dari bidan
dan deteksi dini risiko obstetri pada ibu praktik mandiri, bidan desa, dan bidan
(52,6%), melakukan tindakan tidak sesuai Puskesmas di 8 Puskesmas wilayah
kewenangannya (45,7%), serta keter- Kabupaten Tasikmalaya yang memenuhi
lambatan ibu maupun keluarga dalam kriteria inklusi, yaitu memiliki gelar
mencari pelayanan atau memutuskan sarjana minimal DIII Kebidanan, memiliki
persetujuan tindakan pada saat terjadi Izin Praktek Bidan yang masih berlaku,
risiko bahkan komplikasi/kegawatdaru- memiliki setidaknya pengalaman kerja 3
ratan (67%) yang diasumsikan karena ku- tahun, dan menolong setidaknya 5
rangnya kesadaran ibu dan keluarga akibat persalinan tiap bulan. Seluruh subjek ber-
kurang meyakinkan dan kurang efektifnya jumlah 60 bidan, terdiri dari 30 bidan
komunikasi kesehatan yang dilakukan oleh kelompok perlakuan (diberikan modul dan
tenaga kesehatan dalam penyampaian pelatihan) serta 30 bidan kelompok kontrol
informasi tentang risiko dan komplikasi (membaca buku pelatihan yang pernah
obstetri.6-8 didapat) yang diambil melalui teknik con-
Profesionalisme bidan dalam secutive sampling. Subjek diberi
kesehatan ibu ditunjukkan melalui etika, penjelasan prosedur penelitian dan
pengetahuan dan keterampilan yang dapat meminta persetujuan dengan menanda-
dipertanggungjawabkan untuk memastikan tangani lembar informed consent.
ibu mencapai status kesehatan dan Analisis data dari data primer
kesejahteraan optimal. Untuk dapat me- dengan pengisian kuesioner etika dan
ningkatkan profesionalisme bidan, pengeta-huan serta observasi menggu-

Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol. 6, No. 2 10


Zannah, Ai N et al..................................................................................hal. 09 - 15
Journal.stikesdrsoebandi.ac.id

nakan ceklis keterampilan komunikasi dan bidan, mempunyai karakteristik sebagian


ceklis manajemen risiko obstetri oleh besar berusia ≥35 tahun (63,3%) dan
bidan. Kuesioner dan ceklis telah di uji pengalaman kerja ≥10 tahun (70%).
validitas dan reliabilitasnya kepada bidan Sedangkan tingkat pendidikan cukup
di kota Bandung, serta oleh ahli psikologi, merata antara DIII dan DIV (50%). Hasil
komunikasi, dan dokter spesialis obgin. analisis uji chi-square menunjukkan tidak
Data dianalisis dengan uji regresi linier ada perbedaan (p> 0,05) pada karakteristik
sederhana, Fisher's Exact, dan T-Test. usia, pendidikan, dan pengalaman kerja
Penelitian ini dilakukan selama 4 minggu antara kelompok perlakuan dan kontrol,
dari 21 Desember 2017 sampai 20 Januari sehingga layak untuk dibandingkan.
2018. Begitu pun tingkat profesionalisme bidan
sebelum intervensi berdasarkan tabel 1
Hasil: dengan uji-T tidak berpasangan
Subjek penelitian yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang
dikelompokkan menjadi perlakuan dan signifikan (p> 0,05).
kontrol, masing-masing berjumlah 30
Tabel 1 Perubahan Profesionalisme (Etika dan Kompetensi) Bidan dalam Penanganan
Risiko Obstetri Sebelum dan Sesudah Pelatihan

Ket*uji t berpasangan **uji t tidak berpasangan

Tabel 1 di atas menunjukkan 37,24%. Hasil uji statistik menunjukkan


bahwa nilai rata-rata profesionalisme perbedaan yang signifikan dalam
bidan setelah perlakuan lebih tinggi profesionalisme bidan antara sebelum dan
daripada sebelum perlakuan dengan sesudah pelatihan motivasi, komunikasi
peningkatan 28,6%, yang terdiri dari persuasif, dan penanganan risiko obstetri..
peningkatan etika 17,57% dan kompetensi

Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol. 6, No. 2 11


Zannah, Ai N et al..................................................................................hal. 09 - 15
Journal.stikesdrsoebandi.ac.id

Bidan merupakan profesi yang dia-


Tabel 2 Besarnya Pengaruh Pelatihan Motivasi, kui secara nasional maupun internasional
Komunikasi Persuasif, dan Pena- oleh sejumlah praktisi di seluruh dunia,
nganan Risiko Obstetri terhadap
yang memiliki tugas utama meningkatkan
Profesionalisme Bidan dalam Upaya
Mencegah Kematian Ibu kesehatan ibu, anak dan keluarga
Variabel p* R2 R2 berencana dalam rangka mewujudkan
Adjusted kesehatan keluarga dan masyarakat.9
Profesionalisme <0,001 0,663 0,651 Kurangnya sikap profesionalisme bidan
Bidan
akan menurunkan kualitas pelayanan yang
Ket: *uji regresi linear sederhana
diberikan sehingga menyebabkan
ketidakpuasan ibu sehingga kesakitan dan
Besarnya pengaruh pelatihan
kematian ibu tidak terelakan. Upaya untuk
terhadap profesionalisme bidan ditunjuk-
meningkatkan profesionalisme bidan
kan pada tabel 2, bahwa bidan yang
adalah dengan mengembangkan kemam-
mengikuti pelatihan motivasi, komunikasi
puan, melalui pendidikan, pelatihan, dan
persuasif, dan penanganan risiko obstetri
pengalaman, juga motivasi kerja. Untuk
memiliki efek 65% pada peningkatan pro-
mencapai kinerja yang baik, maka upaya
fesionalisme bidan, sisanya 35% dipenga-
tersebut harus dilaksanakan secara terpadu
ruhi oleh faktor lainnya. Begitu pun dan multi disiplin serta melibatkan seluruh
dengan tabel 3, dimana bidan yang
tenaga kesehatan yang terkait.10
mengikuti pelatihan berpeluang 2,89 kali
Usaha yang sudah dilakukan dan
memiliki profesionalisme yang tinggi
diharapkan mampu meningkatkan kinerja
dibandingkan bidan yang tidak mengikuti
bidan di Indonesia untuk menjadi bidan
pelatihan.
yang profesional adalah dengan cara
Tabel 3. Pengaruh pelatihan motivasi,
meningkatkan jenjang pendidikan bidan,
komunikasi persuasif, dan penanganan risiko yang dulu hanya lulusan D1, maka
obstetri terhadap profesionalisme bidan dalam sekarang bidan harus meneruskan jenjang
Upaya Mencegah Kematian Ibu pendidikan minimal D3 sesuai dengan
peraturan pemerintah sejak tahun 2010
Profesionalisme
Varia Nilai
RR mengenai batas minimal pendidikan
Tinggi Rendah
bel p* ( bidan.16 Selain itu, bidan juga wajib
f (%) f (%) 95%)
mengikuti berbagai pelatihan seperti
Kelom Perlakuan 26 (87) 4 (13)
<0.00
2,89 pelatihan asuhan persalinan normal (APN),
pok (1,64-
Kontrol 9 (30) 21 (70) 1
5,08) bidan delima, Contraceptive Tecnology Up
Ket: *uji Fisher’s Exact to date (CTU) dan Midwifery Update
(MU). Meskipun upaya professionalisme
Diskusi: bidan sudah di tingkatkan, namun sampai
Profesionalisme merupakan faktor sekarang penurunan angka kematian ibu
penting dalam memengaruhi kualitas suatu belum seperti yang diharapkan yaitu target
pelayanan, dimana baik buruknya suatu angka kematian ibu sebesar 102 per
pelayanan ditentukan oleh profesionalisme 100.000 KH pada tahun 2015 belum
seorang tenaga ahli. Suatu pelayanan tidak tercapai.2
akan mampu menunjukkan eksistesi tanpa Oleh karena itu, dikembangkan
adanya profesionalisme. Profesionalisme program pelatihan yang mencakup semua
adalah sebutan yang mengacu kepada aspek profesionalisme khususnya profesi
sikap dalam bentuk komitmen dari para bidan dengan pelatihan motivasi, komuni-
anggota suatu profesi untuk senantiasa kasi persuasif, dan penanganan risiko
mewujudkan pelayanan yang prima dan obstetri, bekerja sama dengan para ahli di
senantiasa meningkatkan kualitas dalam bidangnya agar pelatihan ini dapat benar-
pemberian pelayanan.14,15 benar merubah profesionalisme bidan

Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol. 6, No. 2 12


Zannah, Ai N et al..................................................................................hal. 09 - 15
Journal.stikesdrsoebandi.ac.id

menjadi lebih baik sehingga dapat et.al di Somalia yang menunjukkan bahwa
meningkatkan kualitas asuhan yang pelatihan kegawatdaruratan obstetri
nantinya dapat menurunkan angka berdampak pada peningkatan kompetensi
kesakitan dan kematian. Pelatihan yang dan kualitas pelayanan ibu.20
baik dapat meningkatkan pengetahuan, Penilaian profesionalisme dalam
membantu seseorang yang mempunyai penelitian ini diukur dari etika dan
keahlian untuk bekerja dengan teknologi kompetensi (pengetahuan, komunikasi,
dan sosial budaya yang baru, membantu dan keterampilan) bidan dalam pena-
untuk memahami bagaimana bekerja nganan risiko obstetri terutama pada
secara efektif dalam tim, dan untuk kasus-kasus yang menyebabkan kematian
memperbaiki kemampuan kerja seseorang. ibu. Berdasarkan tabel 1 dan 2 profesional-
17
isme bidan meningkat 28,6% dari sebelum
Pemberian motivasi yang diberikan pelatihan sampai 2-4 minggu setelah
kepada bidan dalam bentuk pelatihan, pelatihan, dengan besarnya pengaruh
dapat memberikan peningkatan motivasi pelatihan terhadap profesionalisme adalah
intrinsik, yang berdampak secara emosi- 66%. Sedangkan berdasarkan tabel 3,
onal dan menyebabkan bidan dengan kesa- dengan mengkategorikan profesionalisme
darannya menerima informasi, merespon rendah dan tinggi, menyatakan bahwa
secara aktif (reaction), melakukan peni- bidan yang mengikuti pelatihan
laian, membentuk sistem nilai bagi dirinya berpeluang sebesar 2,89 kali memiliki
berdasar nilai-nilai yang diyakini (learn- profesionalisme tinggi dibandingkan bidan
ing), serta pada akhirnya membentuk yang tidak pelatihan, dengan nilai
komitmen kuat atas perilaku etika yang p<0,001.
akan dilakukan (behavior).18,19 Profesionalisme bidan yang
Komunikasi persuasif yang meningkat khususnya dalam penanganan
dilatihkan dalam penelitian ini, bukan risiko obstetri diharapkan dapat
hanya dapat meningkatkan keterampilan meningkatkan kualitas pelayanan terutama
komunikasi/ konseling bidan, tetapi juga pencegahan komplikasi obstetri yang
dapat memberikan pemahaman dan merupakan penyebab terjadinya kematian
kesadaran yang lebih efektif kepada ibu, ibu. Selanjutnya unsur komunikasi dalam
dan keluarga khususnya yang mempunyai profesionalisme dapat membantu
risiko obstetri yang dapat mengancam memberikan pemahaman dan kesadaran
jiwa. Hal ini sesuai dengan penelitian etika bagi ibu dan keluarga tentang risiko
yang pernah dilakukan di Amerika Serikat, obstetri yang akan dihadapi, atau yang
yang menyatakan bahwa komunikasi sedang dijalani dan bagaimana
persuasi sangat dibutuhkan bila pasien dan mencegahnya agar tidak terjadi
keluarga dengan jelas tidak memahami komplikasi. 3T (3 Terlambat yaitu
risiko atau membuat keputusan yang terlambat dalam mencapai fasilitas,
bertentangan dengan tujuan jangka terlambat dalam mendapatkan pertolongan
panjang bagi kesehatan dan kesejahteraan yang cepat dan tepat di fasilitas pelayanan,
mereka.12 terlambat dalam mengenali tanda bahaya
Kompetensi bidan dalam kehamilan dan persalinan) yang merupa-
penanganan risiko obstetri adalah bidan kan penyebab kematian ibu senantiasa
pelaksana yang kompeten, pelaksanaan dapat dicegah dengan meningkatkan
asuhan yang benar dan sesuai prosedur, profesionalisme tenaga kesehatan
serta hasil pelayanan yang baik yaitu ibu khususnya dalam hal ini adalah bidan
dan bayi sehat selamat. Hasil penelitian dengan mengikuti pelatihan yang
yang menunjukkan kompetensi meningkat menyuluruh yang mencakup semua aspek
setelah pelatihan, selaras dengan penelitian profesionalisme.
sebelumnya yang dilakukan oleh Ameh

Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol. 6, No. 2 13


Zannah, Ai N et al..................................................................................hal. 09 - 15
Journal.stikesdrsoebandi.ac.id

Kesimpulan: TUNAS RISET KESEHATAN.


Terdapat peningkatan profesional- 2017;6(3).
isme bidan setelah pelatihan motivasi, 7. Despitasari M, Rosita R. Hubungan
komunikasi persuasif, dan penanganan Kompetensi Dan Pelaksanaan
risiko obstetri, dengan nilai peningkatan Wewenang Bidan Praktik Mandiri Di
tertinggi adalah kompetensi diikuti oleh Kota Bogor Tahun 2013. Jurnal
etika. Namun, ada penurunan yang Ekologi Kesehatan.
signifikan juga dalam nilai-nilai 2015;14(2):17180.
profesional bidan dalam waktu 4 minggu 8. Nataria D. Analisis penyebab kematian
setelah pelatihan, yaitu dari variabel etika. maternal di Kabupaten Cirebon (Studi
Oleh karena itu, diperlukan pelatihan Epidemiologi dalam Upaya
secara berkala untuk mempertahankan Menurunkan Kematian Maternal
profesionalisme (etika dan kompetensi) Perinatal di Provinsi Jawa Barat).
bidan. Universitas Padjadjaran Bandung.
2017.
Daftar pustaka: 9. Nursing & Midwifery Council (NMC).
1. Alkema L, Chou D, Hogan D, Zhang Enabling professionalism in nursing
S, Moller A-B, Gemmill A, et al. and midwifery. Last updated:
Global, regional, and national levels 15/05/2017. 2017. Diunduh 26 Juli
and trends in maternal mortality 2017. Tersedia dari:
between 1990 and 2015, with scenario- https://www.nmc.org.uk/globalassets/s
based projections to 2030: a systematic itedocuments/other-
analysis by the UN Maternal Mortality publications/enabling-
Estimation Inter-Agency Group. The professionalism.pdf.
Lancet. 2016;387(10017):46274. 10. Lassi ZS, Musavi NB, Maliqi B,
2. Indonesia KKR. InfoDATIN: Pusat Mansoor N, de Francisco A, Toure K,
Data dan Informasi Kementerian et al. Systematic review on human
Kesehatan RI. Kemenkes RI. 2016. resources for health interventions to
3. Merali HS, Lipsitz S, Hevelone N, improve maternal health outcomes:
Gawande AA, Lashoher A, Agrawal P, evidence from low- and middle-
et al. Audit-identified avoidable factors income countries. Human Resources
in maternal and perinatal deaths in low for Health. 2016;14(1):10.
resource settings: a systematic review. 11. Michie S, Van Stralen MM, West R.
BMC pregnancy and childbirth. The behaviour change wheel: a new
2014;14(1):280. method for characterising and
4. Jasmiati. Analisis penyebab kematian designing behaviour change
maternal di Kabupaten Karawang interventions. Implementation science.
(Tesis). Universitas Padjadjaran 2011;6(1):42.
Bandung. 2017. 12. Dubov A. Ethical persuasion: the
5. Widiyanti R. Faktor-faktor penyebab rhetoric of communication in critical
kematian maternal di Kabupaten care. Journal of evaluation in clinical
Tasikmalaya Tahun 2015 (Tesis). practice. 2015;21(3):496502.
Universitas Padjadjaran Bandung. 13. Moran NF, Naidoo M, Moodley J.
2017. Reducing maternal mortality on a
6. Meilan N. Hubungan deskripsi countrywide scale: The role of
pekerjaan, review kinerja, emergency obstetric training. Best
pengetahuan, dan pelatihan dengan Practice & Research Clinical
kinerja bidan praktik mandiri (BPM) Obstetrics & Gynaecology.
dalam melaksanakan pelayanan 2015;29(8):1102-18.
antenatal terpadu. 2-TRIK: TUNAS-

Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol. 6, No. 2 14


Zannah, Ai N et al..................................................................................hal. 09 - 15
Journal.stikesdrsoebandi.ac.id

14. Mueller PS. Teaching and assessing Terhadap Kinerja Perawat Suatu
professionalism in medical learners Kajian Literatur. Abstrak. 2013.
and practicing physicians. Rambam 23. GROSSMAN, Rebecca; SALAS,
Maimonides medical journal. Eduardo. The transfer of training: what
2015;6(2). really matters. International Journal of
15. Cruess S, Cruess R. Teaching Training and Development, 2011, 15.2:
professionalism–why, what and how. 103-120.
Facts, views & vision in ObGyn. 24. Yusof A. The relationship training
2012;4(4):259. transfer between training
16. Ellard DR, Chimwaza W, Davies D, characteristic, training design and work
O'Hare JP, Kamwendo F, Quenby S, et environment. Human Resource
al. Can training in advanced clinical Management Research. 2012;2(2):18
skills in obstetrics, neonatal care and
leadership, of non-physician clinicians
in Malawi impact on clinical services
improvements (the ETATMBA
project): a process evaluation. BMJ
open. 2014;4(8):e005751.
17. Peraturan Menteri Kesehatan RI.
Permenkes RI Nomor 28 Tahun 2017
tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan. 2017.
18. Kirkpatrick J. The Kirkpatrick four
levels: a fresh look after 50 years,
1959-2009. April 2009. Available
form: http://www cedma-europe
org/news letter% 20articles/misc/The%
20Kirkpatrick% 20Four% 20Levels.
2014.
19. Suprapto A, Setyawati EP, Syaefullah
A. Pengaruh Pengetahuan, Sikap Dan
Motivasi Terhadap Perilaku Bidan
Dalam Pelayanan Pemeriksaan
Kehamilan Di Sarana Pelayanan
Kesehatan Primer Di Kabupaten
Lampung Barat: Universitas
Padjadjaran; 2014.
20. Ameh C, Adegoke A, Hofman J,
Ismail FM, Ahmed FM, Van Den
Broek N. The impact of emergency
obstetric care training in Somaliland,
Somalia. International Journal of
Gynecology & Obstetrics.
2012;117(3):2837.
21. Armstrong M. A handbook of human
resource management practice: Kogan
Page Publishers; 2016.
22. Ridwan LF. Pengaruh Motivasi
Intrinsik Dan Motivasi Ekstrinsik

Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol. 6, No. 2 15


Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 08 No. 02 Juli
20171712017171 2017171
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 08 No. 02 Juli
20171722017172
EVALUASI EFEKTIVITAS PELATIHAN2017172
PENANGANAN GAWAT DARURAT
OBSTETRI DAN NEONATUS (PPGDON) DI PROGRAM STUDI D-IV BIDAN
PENDIDIK FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA

An Evaluation Of Effectiveness Emergency Response Training On Obstetric And


Neonates At Diploma Iv Midwife Educators Study Program Faculty Of Health Sciences
Respati Yogyakarta University

Vitrianingsih1,
NurKhasanah2
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta
Jl.Raya Tajem KM 1,5 Maguwoharjo, Depok, Sleman,
Yogyakarta Handphone 085712166956
vee.three080589@gmail.co
m

ABSTRA
CK
Latar Belakang. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012
Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan
Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 36 per 1.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian
Neonatus (AKN) adalah sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup. Kemampuan kinerja tenaga
kesehatan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanankesehatan maternal dan
neonatal terutama kemampuan dalam mengatasimasalah yang bersifat kegawatdaruratan.
Untuk dapat memberikan asuhan yang tepat dan benar diperlukan bidan yang terampil dan
professional dalam menangani kondisi kegawatdaruratan.
Tujuan. Mengevaluasi efektivitas PPGDON di Program Studi D-IV Bidan Pendidik
Universitas Respati Yogyakarta.
Metode. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen, berupa One Grup Pre test -
Post test
Design. Pendekatan yang digunakan prospektif. Sampel penelitian adalah peserta pelatihan
PPGDON sejumlah 200 orang. Teknik sampling total sampling. Instrumen penelitian berupa
master tabel hasil rekapitulasi nilai pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan. Analisa
data univariat dan bivariat menggunakan paired t-test.
Hasil. Rata-rata nilai pengetahuan sebelum mengikuti pelatihan adalah (46,52) dan setelah
mengikuti
pelatihan (69,02) sedangkan rata-rata nilai Keterampilan setelah mengikuti pelatihan adalah
(80,69). PPGDON efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta
pelatihan dengan P- value 0,001
Kesimpulan. PPGDON efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta
pelatihan di
Program studi D-IV Bidan pendidik Universitas Respati
Yogykarta

Kata kunci : Efektivitas,


Pelatihan,PPGDON

ABSTRACT
Background. Based on Indonesian Demographic and Health Survey in 2012, Maternal
Mortality Rate (MMI) in Indonesia was as much as 359 per 100,000 of births life. Meanwhile
Neonatal Mortality Rate (NMR)was as much as 19 per 1,000 births life. The performance
capability of health workers has a direct impact on improving the quality of maternal and
neonatal health care, especially the ca- pability in response the emergency problems. To be
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 08 No. 02 Juli
able to provide the right and20171732017173
good care, it is re-2017173
quired a skilled and professional midwife in
response the emergency problems.
Research objective. To evaluate the effectiveness of emergency response training on
Obstetric and
Neonates at Diploma IV Midwife Educators, at Respati Yogyakarta
University.
Methods. The research is quantitative research with experimental method, the design was one
group
pre-test and one post-test. The research approach was prospective approach. Research sample
was taken from the training of emergency response on Obstetric and Neonatal participants
totaling 200 people. The sampling technique was total sampling. The research instrument
was master table from the recapitulation result score of knowledge and skills of the training
participants. The data analysis was using univariate and bivariate of paired t-test.
Results. The average score of the knowledge before training was 46.52 and after training was
69.02, while the average score of the skills after training was 80.69. The training of
emergency response on Obstetric and Neonatal was effective in increasing the knowledge
and skills of the trainees with p- value 0.001
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 08 No. 02 Juli
20171742017174
Conclusion. The training of emergency 2017174
response on Obstetric and Neonatal was effective in increas- ing the
knowledge and skills of the trainees Diploma IV Midwife Educators Study Program, Respati Yogyakarta
Universty

Keywords: Effectiveness, training, emergency response on Obstetric and Neonatal


PENDAHULUAN promosi dengan berlandaskan kemitraan
Berdasarkan Survei Demografi dan dan pemberdayaan masyarakat bersama-
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 Angka sama dengan tenaga kesehatan lainnya
Kematian Ibu (AKI) Indonesia sebesar 359 untuk senantiasa siap melayani siapa saja
per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan yang membutuhkannya, kapan dan
Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 32 dimanapun dia berada.
per 1.000 kelahiran hidup dan Angka Tenaga bidan yang berkualitas
Kematian Neonatus (AKN) adalah dihasilkan dari institusi pendidikan
sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup1. kebidanan yang terakreditasi, Program
Dari berbagai faktor yang berperan pada Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Ilmu
kematian Ibu dan Bayi, kemampuan Kesehatan Universitas Respati Yogyakar-
kinerja tenaga kesehatan berdampak ta sudah terakreditasi serta memiliki visi
langsung pada peningkatan kualitas menjadi Menjadi program studi unggul
pelayanan kesehatan maternal dan neo- dan terpercaya untuk menghasilkan Sarjana
natal terutama kemampuan dalam Sains Terapan Bidan Pendidik professional
mengatasi masalah yang bersifat yang mampu bersaing di tingkat nasional
kegawatdaruratan. Semua penyulit pada tahun 2018.
kehamilan dan komplikasi yang terjadi Berdasarkan Permenristekdikti No 44
dapat dihindari apabila kehamilan dan Tahun 2015 tentang SNPT, dalam pasal
persalinan direncanakan, diasuh dan 25 ayat 5 disebutkan bahwa mahasiswa
dikelola secara benar. Untuk dapat yang dinyatakan lulus berhak memperoleh
memberikan asuhan kehamilan yang tepat surat keterangan pendamping ijazah
danbenar diperlukan tenaga kesehatan yang
(SKPI)2. Hal tersebut juga diatur dalam
terampil dan professional dalam menangani
Permendikbud RI No. 81 Tahun 2014
kondisi kegawatdaruratan.
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan
Bidan merupakan salah satu tenaga Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi, dalam
kesehatan yang memiliki posisi penting pasal 1Ayat 4 disebutkan bahwa “Surat
dan strategis terutama dalam penurunan Keterangan Pendamping Ijazah yang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka selanjutnya disingkat dengan SKPI adalah
Kematian Bayi (AKB). Bidan memberikan dokumen yang memuat informasi tentang
pelayanan kebidanan yang peningkatan pengetahuan dan
berkesinambungan dan paripurna, keterampilan. Adapun SKPI sebagaimana
berfokus pada aspek pencegahan, yang dimaksud pada ayat 1 dapat
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 08 No. 02 Juli
20171752017175 2017175
memuat informasi tambahan tentang pelatihan kerja yang diselenggarakan5.
prestasi lulusan selama berstatus Dalam hal ini adalah evaluasi pelatihan
mahasiswa dan /atau jabatan dalam profesi. penanganan gawat darurat obstetri dan
Informasi tambahan tersebut berupa neonatal. Mengingat pentingnya kegiatan
sertifikat mengikuti seminar- seminar, evaluasi tersebut maka peneliti tertarik
pelatihan dan pertemuan ilmiah.3 untuk menelaah secara empiris tentang
Kegiatan pelatihan diadakan selain “Evaluasi Efektifitas Pelatihan Gawat
untuk memberikan bekal kemampuan Darurat Obstetri dan Neonatus di
kognitif, afektif maupun psikomotor pada Universitas Respati Yogyakarta Tahun
kegawatdaruratan obstetri neonates dan 2016”.
upaya mencapai visi dari program studi,
selain itu untuk melaksanakan peraturan METODE
PENELITIAN
yang telah diatur dalam Permenristekdikti
Penelitian ini adalah penelitian
dan permendikbud tentang SKPI. Adapun
kuantitatif dengan metode eksperimen,
harapan pelatihan ini adalah ketika
berupa One Grup Pre-Posttest Design
mahasiswa telah menyelesaikan Program
untuk variabel pengetahuan dan Post Test
Studi D IV Bidan Pendidik, telah memiliki
Only Design untuk variabel keterampilan.
skill dalam penanggulangan
Pendekatan yang digunakan adalah
kegawatdaruratan obstetri neonatus mampu
prospektif yaitu peneliti melakukan
menangani kasus-kasus dengan
pengukuran pengatahuan pra dan post
kegawatdaruratan medis, serta mampu
pelaksanaan kegiatan pelatihan. Teknik
mempercepat respontisme
sampling dalam penelitian ini adalah total
kegawatdaruratan obstetri neonatus
sampling sampling yaitu seluruh peserta
sehingga kematian pada ibu dan bayi
pelatihan PPGDON Program Studi D-IV
dapat ditanggulangi.
Bidan Pendidik Fkaultas Ilmu Kesehatan
Efektivitas atau keberhasilan suatu
Universitas Respati Yogyakarta. Analisa
program pelatihan dipengaruhi berbagai
data terdiri dari analisis univariat dan
hal antara lain materi dari pelatihan,
bivariat menggunakan analisis uji beda
trainer, motivasi peserta pelatihan dan
paired t-test.
pembelajaran 4. Guna mengetahui
bagaimana efektifitas pelatihan bagi
HASIL
peningkatan pengetahuan dan keterampilan PENELITIAN
Tabel. 1
mahaiswa maka dilakukan
Analisis Univariat Pengetahuan dan Keterampilan
evaluasi pasca kegiatan tersebut.
Kelompok Peserta Pelatihan
Jumlah PPGDON
Nilai Nilai
Rata-
Kegiatan evaluasi dilakukan untuk Responden Min Max
rata
Pre-test 200 28.00 65.00
mengetahui keberhasilan dari sebuah 46.52
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 08 No. 02 Juli
20171762017176 2017176
Post_test 200 47.00 90.00 69.01 pelatihan yaitu 46,52 dan nilai rata-rata
Skill 200 72.00 86.00 80.69
setelah pelatihan yaitu 69,01.
Berdasarkan hasil Uji Hipotesis variabel
Berdasarkan Tabel 1 maka dapat
diketahui bahwa dari keseluruhan responden
pengetahuan sebelum dan sesudah

yang berjumlah 200 peserta menunjukkan nilai pelatihan, menggunakan Paired Samples
rata-rata peserta sebelum pelatihan 46.52 dan T Tes pada interval kepercayaan 95%
nilai rata- rata setelah pelatihan yaitu 69.02. diperoleh P_Value 0.001 (<0.05) sehingga
Dengan demikian maka dapat disimpulkan dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak,
bahwa rata-rata nilai peserta pelatihan artinya rata-rata pengetahuan peserta
mengalami peningkatan dibandingkan sebelum pelatihan sesudah mengikuti PPGDON
pelatihan. Peningkatan juga dapat dilihat
secara signifikan lebih tinggi dibanding
dari perbandingan antara nilai tertinggi dan
sebelum mengikuti PPGDON. Perbedaan
terendah antara sebelum dan setelahpelatihan.
pengetahuan sebelum dan sesudah
Pada kelompok pre test nilai tertinggi yaitu 65
menunjukkan bahwa pelatihan efektif
dan nilai terendah 28 sedangkan pada
meningkatkan pengetahuan mahasiswa.
kelompok post test nilai tertinggi 90 dan
nilai terendah 72. Selain pengetahuan
mahasiswa, evaluasi juga dapat dilihat dari PEMBAHASA
N
keterampilan mahasiswa, dimana nilai rata-rata
Penelitian ini menganalisis perbedaan
peserta pelatihan adalah 80,69 dengan nilai
pengetahuan dan keterampilan mahasiswa
minimal 72 dan nilai maksimal 86.
sebagai hasil dari pelatihan penanganan
Tabel 2 kegawatdaruratan obstetri dan neonatus
Analisis Efektifitas Pelatihan guna untuk meningkatkan kompetensi
Penanganan
mahasiswa lulusan Universitas Respati
Gawat Darurat Obstetri dan
Neonatus Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis
Kelompo Jumlah Mea cc P- diketahui terdapat peningkatan nilai rata-
k responde n value
n rata pengetahuan antara sebelum dan
Pre-test 200 46.5 0.59 0.00
setelah mengikuti kegiatan pelatihan
2 9 1
Post-test 200 69.0 sebesar 22 poin dimana nilai sebelum
1
pelatihan yaitu
Berdasarkan tabel 2 diketahui 46,01 dan nilai setelah pelatihan sebesar
bahwa nilai rata-rata pengetahuan 69,01. Untuk mengetahui apakah selisih
mahasiswa sebelum pelaksanaan nilai sebelum dan setelah pelatihan
berrmakna secara statististik maka
dilakukan analisis dengan menggunakan
uji pairet t-test dan dipatkan hasil p-value
0,001>0,05 artinya pelatihan efektif
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 08 No. 02 Juli
20171772017177 2017177
meningkatkan pengetahuan mahasisiwa. hubungan yang kausal atau hubungan
Hal ini sesuai dengan teori yang sebab akibat dengan kriteria yang
dikemukakan oleh Sudjana (2006) dijadikan acuan atau standar, efektif, atau
Pelatihan dianggap berhasil bila bisa berpenampilan superior di tempat kerja
memberi dampak perubahan bagi peserta pada situasi tetentu 8.
pelatihan sesuai dengan tuntutan Hasil penelitian ini sejalan dengan
organisasi. Dalam hal ini terdapat penelitian yang pernah dilakukan oleh
perubahan nilai pengetahuan antara Himawati (2012) tentang Efektifitas
sebelum dan setelah pelatihan PPGDON. Program Pelatihan Service Excellence di
Efektivitas pelatihan juga dapat Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh
dilihat berdasarkan keterampilan Darah Harapan Kita Jakarta. Dimana hasil
mahasiswa setelah mengikuti pelatihan. penelitian menunjukkan bahwa Pelatihan
Berdasarkan hasil analasis data nilai Service Excellence di RS Jantung dan
terendah untuk keterampilan yaitu 72 dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta
nilai tertinggi sebesar 86 dengan nilai rata- sangat efektif dalam meningkatkan
rata 80,69. Hal ini sesuai dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
pernyataan bahwa seseorang sudah kinerja pegawai pasca pelatihan 9.
memenuhi kriteria lulus dalam sebuah Meningkatnya pengetahuan dan
ujian apabila nilai kelulusan uji skill keterampilan mahasiswa pada penelitian
adalah ini merupakan sebab akibat dari proses
≥ 70,00 6. Dengan nilai tersebut maka belajar mengajar selama pelatihan
mahasiswa dapat dikatakan lulus atau PPGDON. Menurut Alvares, efektifitas
kompeten dalam memberikan penanganan suatu pelatihan merupakan pendekatan
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal. teoritikal untuk memahami hasil-hasil yang
Seseorang telah dianggap diperoleh akibat suatu program pelatihan.
berkompeten apabila memiliki Efektifitas pelatihan tidak hanya dilihat
pengetahuan dan menguasai keterampilan, dari hasil pelatihan yang dirasakan bagi
seperti yang ada dalam UU RI No 14
individu ataupun organisasi10.
tahun 2005 dijelaskan bahwa kompetensi
Efektivitas pelatihan dipengaruhi
adalah seperangkat pengetahuan, oleh proses sebelum diseleggarakannya
keterampilan, dan perilaku yang harus pelatihan, selama penyelenggaraan
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru pelatihan hingga sesudah pelatihan
atau dosen dalam melaksanakan tugas dilaksankan. Efektivitas pelatihan
keprofesionalan7. Kompetensi adalah suatu dipengaruhi oleh kualitas trainer dan
karakteristik dasar individu yang ketepatan metode pelatihan11. Metode
memiliki suatu pendidikan dan pelatihan yang diterapkan
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 08 No. 02 Juli
20171782017178 2017178
dalam pelatihan mencakup berbagai kategori baik dimana didapatkan nilai rata-
metode antara lain ceramah biasa dimana rata keterampilan sebesar 80,69. Selain
pengajar / instruktur bertatap muka karena metoda yang beraneka ragam
langsung dengan peserta dan pada keberhasilan pelatihan juga ditunjang
pertengahan/jeda atau akhir ceramah dengan alat peraga yang memadai
diadakan diskusi antara peserta dengan selama kegiatan berlangsung. Alat peraga
instruktur, peserta dengan peserta atau yang digunakan dalam pelatihan ini
kombinasi keduanya. Metode meliputi tulisan, gambar, film, alat medis,
penyampaian teori ini dilaksanakan benda tiruan berupa boneka manikin
secara interaktif dengan menjalin tiruan manusia sebagai objek
komunikasi dua arah sehingga materi latihanpenanganan kasus, sampai dengan
yang tergali lebih dalam. benda asli yaitu manusia sebagai objek
Metode lain yang digunakan adalah praktek pemeriksaan fisik dan
metode demonstrasi dan simulasi. Metode penanganan kasus. Dalam hal ini alat
demontrasi digunakan untukmateri peraga digunakan untuk membantu
keterampilan mencakup penanganan peserta pelatihan dalam memahami
asfiksia dengan resusitasi, pertolongan materi yang disampaikan. Hal ini juga
persalinan sungsang, penanganan distosia sesuai dengan teori Edgar Dale bahwa
bahu, intubasi, initial assasment, resusitasi peraga yang semakin mendekati bentuk
jantung paru, pembidaian. Sedangkan benda asli semakin tinggi intensitas dalam
metode simulasi digunakan sebagai puncak mempersepsi bahan pendidikan.
pembelajaran dimana peserta di hadapkan Hasil penelitian ini juga sejalan
pada situasi bencana dengan banyak dengan penelitian yang dilakukan oleh
korban yang didalamnya dibutuhkan Sudrajat (2010) dengan judul “Pengaruh
berbagai keterampilan untuk menangani Pelatihan Basic Trauma And Cardiac Life
masalah yang ada. Metode metode simulasi Support Terhadap Peningkatan
ini memberikan pengalaman yang nyata Pengetahuan Kegawat Daruratan Trauma
sehingga peserta pelatihan dapat dan Jantung Pada Perawat Peserta
merealisasikan seperti keadaan sebenarnya. Pelatihan di Ambulans Gawat Darurat
Dengan demikian, maka apabila para 118” dengan hasil ada pelatihan BTCLS
peserta kembali ketempat kerjanya akan berpengaruh perhadap peningkatan
mampu melakukan penanganan terhadap pengetahuan kegawatdaruratan trauma dan
kasus kegawatdaruratan. jantung peserta pelatihan dengan kenaikan
Berdasarkan hasil analasis data nilai 7 poin antara pre dan post test12.
keterampilan peserta termasuk kedalam
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 08 No. 02 Juli
20171792017179 2017179
Efektifitas pelatihan juga dipengaruhi 2. Rata-rata nilai pengetahuan sebelum
oleh jumlah peserta pelatihan yang ada dalam mengikuti pelatihan adalah (46,52)
sebuah kelompok. Menurut Kementerian 3. Rata-rata nilai pengetahuan setelah
Komunikasi dan Informatika Republik
mengikuti pelatihan (69,02)
Indonesia Nomor
4. Rata-rata nilai Keterampilan setelah
105/DIRJEN/2011 apabila tujuan pelatihan
mengikuti pelatihanadalah (80,69)
lebih banyak aspek kognitif (peningkatan
pengetahuan) maka jumlah ideal peserta adalah
SARAN
30 orang. Sedangkan jika tujuan pelatihan
Berdasarkan hasil penelitian yang
mengarah ke teknis atau keterampilan aspek
raktis maka jumlah ideal adalah< 15 orang. Hal diperoleh, maka peneliti menyarankan

ini kurang sesuai dengan pelaksanaan beberapa hal yaitu:


PPGDON yang diselenggarakan dimana 1. Bagi Institusi Pendidikan Universitas
jumlah peserta dalam satu periode lebih dari 30 Respati Yogyakarta
orang. Meskipun jumlah peserta lebih banyak Diharapkan bagi pihak Institusi
namun demikian hasil pelatihan cukup baik di UNRIYO untuk tetap
lihat dari peningkatan pengetahuan dan menyelenggarakan pelatihan PPGDON
keterampilan peserta pelatihan.
setiap tahunnya dengan perencanaan
dan pelaksanaan yang lebih baik lagi,
KESIMPULA
N khususnya berkaitan dengan

Berdasarkan hasil penelitian tentang jumlahpeserta dalam setiap periode

Efektifitas Pelatihan Penanganan gawat sebaiknya kurang dari 30 orang.

Darurat Obstetri dan NeonatusUniversitas 2. Bagi Mahasiswa

Respati Yogyakarta Tahun 2017 Diharapkan bagi mahasiswa untuk

didapatkan hasil penelitian dan menerapkan pengetahuan dan

pembahasan yang disimpulkan sebagai keterampilan yang diajarkan selama

berikut: pelatihan di lapangan kerja nantinya.

1. Pelatihan Penanganan Gawat Darurat 3. Bagi Peneliti Selanjutnya


Diharapkan penelitian ini dapat
Obstetri dan Neonatal efektif dalam
meningkatkan pengetahuan dan menjadi acuan bagi peneliti
selanjutnya dan dapat ditindaklanjuti
keterampilan peserta pelatihan di
Program studi D-IV Bidan pendidik sehingga hasilnya lebih berkualitas
guna menggali lebih dalam lagi
Universitas Respati Yogyakarta
Tahun 2016 dengan P-value 0,001 mengenai pelatihan penanganan
gawatdarurat obstetri dan neonatus.
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 08 No. 02 Juli
20171802017180 2017180
DAFTAR PUSTAKA 8. Nursalam, 2008. Konsep dan
1. Kemenkes RI. 2013. Profil Kesehatan penerapan metodologi penelitian ilmu
Indonesia 2012. Diakses melalui keperawatan : pedoman skrips, Tesis
http://www.depkes.go.id dan Instrumen Penelitian. Jakarta:
2. Permenristekdikti Nomor 44 Tahun Salemba Medika.
2015 tentang Standar Nasional 9. Hikmawati, D. 2012. Evaluasi
Pendidikan Tinggi Efektivitas Pelatihan Service
3. Permendikbud RI No. 81 Tahun 2014 Excellence di Rumah Sakit Jantung
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Pembuluh Darah Harapan Kita
dan Sertifikat Profesi Pendidikan Jakarta. Skripsi. Universitas
Tinggi Indonesia
4. Rashid, Kartini Mat and Jusoff, 10. Alvarez, Kaye, et al. (2004). An
Kamaruzaman. (2010). The Integrated Model of Training
Determinants of Training Evaluation and Effectiveness. Human
Effectiveness in Malaysian Resource Development Review
Organizations. Interdisciplinary Volume III, pg 385- 416
Journal of Contemporary Research in 11. Ooi, Ai Yee, et al., (2007). The
Business, Vol II. Determinants of Training
5. Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Effectiveness in Malaysian
Manajemen Sumber Daya Organizations. International Journal of
Perusahaan Bandung: PT Remaja Business Research
Rosdakarya 12. Sudrajat, J. 2010. Pengaruh Pelatihan
6. Yanti dan Pertiwi.H.W. 2010. Basic Trauma And Cardiac Life
Panduan Praktik menghadapai UAP Support Terhadap Peningkatan
metode OSCA. Jogjakarta: Mitra Pengetahuan Kegawat Daruratan
Cendekia. Trauma Dan Jantung Pada Perawat
7. Undang-undang Republik Indonesia Peserta Pelatihan Di Ambulans
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru Gawat Darurat 118. Skripsi.
dan Dosen Universitas Indonusa Esa Unggul
Jakarta.

You might also like