Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

ESTIMASI KARAKTERISTIK DINAMIS TANAH

UNTUK PEMETAAN DAERAH RAWAN BENCANA GEMPABUMI


BERDASARKAN DATA PENGUKURAN MIKROTREMOR DI KOTA
SOLOK

Agus Adibil Muhtar1, Sismanto2, Marjiyono3


Departemen Fisika FMIPA, UGM, Jl. Kaliurang Km 3, Yogyakarta 1,2
Pusat Survei Geologi Jl. Diponegoro No. 57 Bandung 40122 3

agus.muhtar@yahoo.com

Abstract

The soil dynamic characteristics can provide information about the soil layer structure which
can be used for basic infrastructure development and natural disasters mitigation, especially
earthquakes. This research has been conducted to estimate soil dynamic characteristics for
earthquake vulnerable zone mapping based on microtremor measurement data in Solok City.
Microtremor single station data were analyzed using HVSR method and microtremor array data
were analyzed using SPAC method. The soil dynamic characteristics estimated in this research
includes the value of dominant frequency, peak amplitude, seismic vulnerability index, peak
ground acceleration, ground shear strain, shear wave velocity and sediment layer thickness. The
results showed that Solok City has a dominant frequency values ranged from 0,42 Hz to 4,91
Hz, peak amplitude ranged from 1.92 to 8.47, seismic vulnerability index ranged from 1.72 to
108.01, peak ground acceleration ranged from 99,36 to 115,43 gal, ground shear strain ranged
from 1,887x10-4 to 1,242x10-2, shear wave velocity ranged from 149.02 to 192.46 m/s and
sediment layer thickness ranged from is 9.8 m to 110.86 m. The soil dynamic characteristics
distribution generally indicates that Solok city area is quite high potential building damage due to
the earthquakes. The results showed that the highest eartquake vulnerable zones include most
area in Kelurahan Kampung Jawa, north part of Kelurahan Nan Baimo, and west part of
Kelurahan Laing.

Keywords : Microtremor, HVSR, SPAC, Soil dynamic characteristics, Solok city, Earthquake
vulnerable zone mapping.

1. PENDAHULUAN disebabkan adanya sistem patahan Mentawai


dan sistem patahan Sumatera. Tiga sumber
1.1. Latar Belakang gempabumi tersebut semakin menambah
kompleknya tektonik wilayah Sumatera Barat
Sumatera Barat merupakan salah satu dan menyebabkan wilayah ini menjadi daerah
kawasan dengan intensitas kejadian yang rawan terhadap gempabumi (Triyono,
gempabumi yang tinggi karena wilayah ini 2009).
merupakan pertemuan antara dua lempeng Kota Solok merupakan kota yang
tektonik Indo-Australia dengan lempeng strategis di Sumatera Barat karena kota
tektonik Eurasia. Sumber gempa di wilayah ini ini terletak pada persimpangan jalan antar
tidak hanya berasal dari pertemuan lempeng provinsi dan antar kabupaten/kota. Selain
tektonik saja, akan tetapi juga itu, Kota Solok juga memiliki peran sentral

Estimasi Karakteristik ... (Agus Adibil Muhtar, Sismanto, 1


sebagai salah satu penghasil beras terbaik yang menggambarkan kondisi permukaan
yang menopang perokonomian di Sumatera bedrock di suatu daerah (Marjiyono,
Barat. Namun demikian, potensi bahaya dkk., 2014). Parameter yang digunakan
gempabumi mengancam kota ini karena untuk memetakan daerah rawan bencana
secara umum Kota Solok merupakan salah gempabumi berdasarkan pada karakteristik
satu daerah dengan indeks kerawanan dinamika tanah yaitu frekuensi dominan,
dengan kelas risiko yang tinggi (Kurniawan, amplitudo puncak, indeks kerentanan
dkk, 2014). Kejadian gempabumi yang seismik, ground shear strain, kecepatan
merusak Kota Solok dengan Magnitudo 7,4 gelombang sekunder dan ketebalan lapisan
terjadi pada 9 Juni 1943 di bawah Danau sedimen.
Singkarak dan menghasilkan pergeseran
horizontal sejauh 1 meter di dekat Kota 1.2. Tujuan
Solok (Sieh and Natawijaya, 2000) dan
gempa pada 6 Maret 2007 juga telah Penelitian ini bertujuan untuk:
menyebabkan banyak kerusakan di a. Menentukan karakteristik dinamis
sepanjang segmen ini dari Sumani hingga tanah berdasarkan parameter HVSR
Selayo (Edward, 2015). Penelitian yaitu nilai frekuensi dominan, faktor
mengenai upaya mitigasi amplifikasi, indeks kerentanan
bencana gempabumi di Kota Solok seismik, PGA dan ground shear strain
masih belum begitu banyak dilakukan. serta parameter SPAC berupa
Sedangkan pada saat ini Kota Solok sudah kecepatan gelombang sekunder dan
menunjukkan perkembangannya dengan kedalaman batuan dasar.
melakukan pembangunan infrastruktur
b. Memetakan hasil estimasi
dan beberapa fasilitas umum. Padahal
karakteristik dinamis tanah untuk
besarnya ancaman gempabumi yang
pemetaan daerah rawan bencana
mungkin akan terjadi di Kota Solok di masa
gempabumi di Kota Solok.
yang akan datang, membutuhkan berbagai
usaha untuk penanggulangan bencana
2. METODOLOGI
sehingga perencanaan pendirian bangunan
dengan memperhatikan peta mikrozonasi
2.1. Tempat dan Waktu Penelitian
ini diharapkan memperkecil korban dan
kerugian akibat gempabumi ke depannya.
Tempat penelitian berada di Kota
Salah satu upaya untuk mengurangi risiko
Solok, Provinsi Sumatera Barat, meliputi
bencana gempabumi di suatu daerah adalah
Kecamatan Lubuk Sikarah yang terdiri atas
dengan menganalisis dan memetakan
tujuh kelurahan, dan Kecamatan Tanjung
potensi bahaya gempabumi secara
Harapan, yang terdiri atas enam kelurahan.
lengkap. Hal ini dapat dilakukan dengan
Penelitian dilakukan pada bulan Januari
mengidentifikasi karakteristik dinamis tanah
sampai dengan bulan Mei tahun 2016.
di daerah tersebut. Pengukuran mikrotremor
dengan metode HVSR dan SPAC dapat
digunakan untuk memetakan daerah rawan 2.2. Sampling Data
bencana berdasarkan karakteristik dinamis
tanah Kota Solok. Mikrotremor merupakan Data mikrotremor diperoleh dari data
getaran konstan pada permukaan bumi pengukuran yang dilakukan oleh Tim Pusat
selain gempabumi yang berasal dari Survey Geologi (PSG) Bandung. Jumlah
aktivitas manusia dan fenomena alam, titik ukur mikrotremor adalah sebanyak 85
(Aki, 1957). Pengukuran mikrotremor dapat titik pengukuran mikrotremor single station
digunakan untuk mengetahui kondisi dan 8 titik pengukuran mikrotremor array.
geologi dan ketebalan lapisan sedimen
permukaan

2 Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana Vol. 7, No. 2 Tahun 2016 Hal. 140-150
2.3. Analisis Data Frekuensi dominan (fo) dan amplitudo
puncak (A) tersebut merupakan parameter
2.3.1. Analisis Data Mikrotremor Single yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
Station (Metode HVSR) karakteristik dinamik lapisan tanah permukaan.
Nilai frekuensi dominan dan amplitudo puncak
Metode HVSR merupakan selanjutnya digunakan untuk menentukan
perhitungan data mikrotremor dengan cara ketebalan lapisan sedimen, indeks kerentanan
menghitung perbandingan komponen seismik (Kg), percepatan getaran tanah (PGA),
horizontal (H) dan komponen vertikal (V) dan ground shear strain (γ) (Nakamura, 2000).
yang terjadi pada spektrum getaran tanah Tingkat kerentanan tanah permukaan
pada setiap data yang diakusisi. Data terhadap deformasi saat terjadi gempabumi
mikrotremor single station menggambarkan dapat diidentifikasi berdasarkan indeks
kecepatan getaran tanah dalam tiga kerentanan seismik (Kg). Pada lapisan
komponen arah, yaitu utara-selatan (N-S), sedimen tebal, jika disertai dengan penguatan
barat-timur (E-W), dan vertikal (U-D) yang getaran gelombang seismik (amplitudo
dinyatakan dalam domain waktu. Data puncak) besar, maka akan menghasilkan nilai
tersebut kemudian diolah menggunakan indeks kerentanan yang besar pula. Semakin
metode HSVR melalui perangkat lunak tinggi indeks kerentanan seismik suatu daerah
Geopsy. maka semakin tinggi potensi kerusakan akibat
gempabumi (Daryono, 2011). Menurut
Nakamura (2008), indeks kerentanan seismik
diperoleh dari kuadrat amplitudo maksimum
(A) dibagi dengan frekuensi dominan (fo),
yang secara matematis ditulis sebagai:

2
A
K 
g fo (1)

Percepatan getaran tanah maksimum


(Peak Ground Acceleration/PGA) merupakan
Gambar 1. Peta sebaran titik pengukuran mikrotremor
di Kota Solok Percontohan.
nilai terbesar dari percepatan getaran tanah
yang pernah dialami di suatu tempat karena
Hasil analisis data mikrotremor dengan gempabumi (Broptopuspito, dkk, 2006).
menggunakan metode HVSR ini adalah kurva Menurut Fukushima dan Tanaka (1990),
H/V dengan puncak kurva adalah frekuensi persamaan empiris untuk menghitung PGA
dominan (fo) dan amplitudo puncak (A) di batuan dasar (di bawah lapisan sedimen
(Gambar 2). permukaan) yaitu:

Log ( ab) = 1,3 + 0,41M


0,42M
Log (R.0,32.10 ) 0.0034R (2)

Nilai PGA di batuan dasar ini kemudian


Gambar 2. Contoh kurva digunakan untuk menghitung nilai ground
HVSR hasil shear strain.
pengukuran Ground shear strain menyatakan besarnya
di Kota Solok. regangan maksimum yang dialami tanah

Estimasi Karakteristik ... (Agus Adibil Muhtar, Sismanto, 3


permukaan jika terjadi gempabumi (Nakamura, jarak antar seismometer (r) yang berbeda-
1997). Nilai ground shear strain dinyatakan beda. Jarak seismometer yang digunakan
dalam persamaan: adalah 2,5 m, 5 m, 10 m, 20 m dengan durasi
γ = Kg × 10-6 × α (3) tiap pengukuran antara 20 - 45 menit.
Data pengukuran mikrotremor array
dengan γ merupakan ground shear-strain, Kg diolah menggunakan metode SPAC (Spatial
merupakan indeks kerentanan seismik, 10-6 Autocorrelation) untuk menentukan kecepatan
merupakan tetapan untuk mengestimasi nilai gelombang sekunder (Vs). Pengolahan data
strain pada satuan 10-6 pada lapisan tanah diawali dengan menggunakan program
permukaan dan α merupakan nilai PGA di Geopsy selanjutnya menggunakan program
batuan dasar. Spac2disp untuk mendapatkan kurva dispersi
dan terakhir menggunakan software Dinver
2.3.2. Analisis Data Mikrotremor Array untuk mendapatkan profil kecepatan
(Metode SPAC) gelombang sekunder (Vs).
Ketebalan lapisan sedimen
Metode SPAC merupakan metode berhubungan dengan frekuensi dominan yang
pengukuran mikrotremor dengan tujuan merupakan frekuensi resonansi lapisan
untuk memperoleh kurva dispersi (kurva sedimen permukaan saat mencapai nilai
kecepatan fase-frekuensi) dan permodelan amplitudo maksimum. Menurut Seht dan
struktur kecepatan gelombang sekunder Wohlenberg (1999), hubungan ketebalan
(Vs) pada lapisan bawah permukaan bumi lapisan sedimen (h), kecepatan gelombang
(Thein dkk, 2015). Metode ini merupakan sekunder (Vs) dan frekuensi dominan (fo)
metode pengukuran gelombang mikrotremor dapat dirumuskan:
komponen vertikal dengan asumsi bahwa vs
h (5)
gelombang mikrotremor pada komponen
4f0
vertikal didominasi oleh gelombang Rayleigh
(Okada, 2006).
Profil kecepatan gelombang sekunder 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
diperoleh dari proses inversi yang dilakukan
dengan cara mencocokkan kurva koherensi 3.1. Data Mikrotremor Single Station
teoritis dari fungsi Bessel terhadap kurva
koherensi pengukuran secara iterasi. Menurut Kurva HVSR yang didapatkan dari
Okada (2006) koefisien SPAC memenuhi analisis ini secara umum menunjukkan puncak
persamaan Bessel orde nol yang dinyatakan yang jelas (clear peak) dan dapat digunakan
dalam persamaan (4): untuk menentukan nilai frekuensi dominan
serta ampifikasi. Contoh hasil kurva HVSR
⎛ 2fr ⎞
ditunjukkan pada Gambar 3.
 ⎟f , r   J o ⎜ (4)
 cf
⎝ ⎠

dengan ρ(f,r) adalah koofisien SPAC, Jo


adalah fungsi Bessel orde nol, c(f) adalah
kecepatan gelombang sekunder, dan r adalah
jarak antar stasiun pengukuran.
Pengambilan data mikrotremor array
dilakukan dengan menggunakan 4
seismometer dengan konfigurasi berbentuk
segitiga. Pada mikrotremor array pengukuran
hanya dilakukan pada komponen vertikal. Satu
data mikrotremor array terdiri atas 4 data
Gambar 3. Spektrum HVSR di titik (a) S001, (b) S002.
pengukuran dengan
4 Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana Vol. 7, No. 2 Tahun 2016 Hal. 140-150
Nilai frekuensi dominan (f0) yang dkk.,2009; Sungkono dan Santosa, 2011).
didapatkan berkisar antara 0,42 - 4,91 Hz. Kondisi geologi di Kota Solok yang
Adapun peta sebaran nilai frekuensi dominan tersusun atas endapan aluvium dan endapan
pada daerah penelitian dapat dilihat pada kolovium menyebabkan daerah tersebut
Gambar 4. Sebaran nilai frekuensi yang memiliki nilai Kg yang tinggi. Berdasarkan
diperoleh dari hasil pengukuran menunjukkan analisis data diperoleh bahwa Kelurahan
bahwa frekuensi tinggi umumnya berada di Kampung Jawa merupakan daerah dengan
sebelah timur laut dan di sebelah barat Kota nilai Kg yang tinggi (zona merah) karena
Solok. Daerah ini merupakan wilayah dengan daerah tersebut tersusun dari kombinasi dua
elevasi yang relatif lebih tinggi, yaitu berupa jenis endapan yang bersifat lunak dan tebal.
daerah lereng dan perbukitan. Sedangkan Sedangkan daerah lain yang berada pada
sebaran nilai frekuensi rendah tersebar di zona hijau memiliki nilai Kg yang rendah
bagian tengah Kota Solok yang memiliki disebabkan daerah ini memiliki nilai amplifikasi
elevasi relatif lebih rendah. Nilai frekuensi ini yang lebih kecil sehingga amplitudo
menggambarkan ketebalan lapisan sedimen gelombang seismik tidak terlalu mengalami
permukaan di mana nilai frekuensi berbanding perbesaran dan kurang rentan mengalami
terbalik dengan ketebalan lapisan sedimen. deformasi saat daerah tersebut mengalami
Semakin tinggi nilai frekuensi maka akan gempabumi.
semakin tipis ketebalan sedimen, dan Hasil perhitungan menunjukkan daerah
sebaliknya (Parolai, dkk., 2002; Prabowo penelitian mengalami PGA sebesar 99,36
2015). sampai 115,43 gal. Sebaran nilai PGA di
Selain frekuensi dominan, spektrum batuan dasar pada daerah penelitian dapat
HVSR juga memperlihatkan nilai amplitudo dilihat pada Gambar 7. PGA di batuan
puncak (A). Nilai amplitudo puncak yang dasar dihitung berdasarkan pada parameter
didapatkan berkisar antara 1,92 - 8,47. gempabumi yang terjadi pada tanggal 06
Adapun peta sebaran nilai frekuensi dominan Maret 2007, posisi episenter pada 0.55o LS
pada daerah penelitian dapat dilihat pada dan 100.47o BT pada kedalaman 22,5 Km
Gambar 5. Amplitudo berkaitan dengan dengan skala 6,5 magnitudo momen.
kontras impedansi antara lapisan permukaan Persamaan yang digunakan adalah
terhadap lapisan di bawahnya. Semakin persamaan (2) dari Fukushima dan Tanaka
tinggi nilai amplitudo maka semakin tinggi (1990). Dari Gambar 7 terlihat bahwa nilai
kontras impedansi, begitu pula sebaliknya. PGA akan semakin besar jika semakin dekat
Nilai frekuensi dominan dan amplitudo puncak dengan hiposenter dan semakin kecil di
selanjutnya digunakan untuk menentukan tempat yang jauh dari pusat gempa. Hal ini
indeks kerentanan seismik (Kg). disebabkan oleh PGA batuan dasar hanya
Nilai indeks kerentanan seismik pada dipengaruhi oleh nilai magnitudo dan jarak
daerah penelitian berkisar antara 1,72-108,01. hiposenter gempabumi. Nilai PGA di batuan
Adapun peta sebaran nilai indeks kerentanan dasar selanjutnya akan digunakan dalam
seismik di daerah penelitian dapat dilihat pada analisis perhitungan nilai ground shear strain.
Gambar 6. Nilai indeks kerentanan seismik Nilai ground shear strain (GSS) pada
ini berkaitan dengan tingkat kerawanan suatu daerah penelitian berkisar antara 1,887x10-
wilayah dari ancaman risiko gempabumi. 4 - 1,242x10-2. Sebaran nilai ground shear
Semakin besar nilai indeks kerentanan strain di batuan dasar pada daerah penelitian
seismik di suatu wilayah, maka tingkat risiko dapat dilihat pada Gambar 8. Semakin besar
gempabumi terhadap kerusakan akibat nilai ground shear strain maka lapisan
gempabumi semakin besar. Daerah dengan sedimen permukaan akan semakin mudah
sedimen lunak yang tebal akan memiliki nilai meregang dan bergeser sehingga terjadi
indeks kerentanan seismik tinggi sehingga deformasi seperti rekahan tanah, likuifaksi dan
semakin meningkatkan potensi kerusakan longsoran. Berdasarkan hubungan ground
tanah dan bangunan saat mengalami shear strain terhadap kondisi dan sifat
gempabumi (Nakamura, 2000; Daryono, dinamika tanah pada

Estimasi Karakteristik ... (Agus Adibil Muhtar, Sismanto, 5


permukaan (Isihara, 1982) maka Kelurahan
Kampung Jawa yang memiliki nilai di atas 10-2
berpotensi untuk mengalami longsor, kompaksi
tanah, dan likuifaksi. Hal ini diperkuat dengan
kejadian tanah longsor di Kelurahan Kampung
Jawa pada 08 Februari 2016 (Faruqi, 2016).
Kelurahan lain di Kota Solok yang
memiliki rentang nilai 10-4 - 10-3 berpotensi
untuk mengalami rekahan dan penurunan
tanah. Keadaan topografi yang cukup tinggi di
Kelurahan Nan Baimo dan Kelurahan Tanah
Garam dipadu dengan kondisi tanah yang
merupakan endapan Alluvium dan Kolovium
semakin mendukung potensi terjadinya Gambar 6. Peta Sebaran Nilai Kg di Daerah Penelitian.
rekahan bahkan dimungkinkan bisa terjadi
tanah longsor. Sedangkan kelurahan lain
yang berada pada daerah topografi rendah
berpotensi untuk mengalami rekahan sehingga
menyebabkan rusaknya bangunan.

3.2. Data Mikrotremor Array

Gambar 7. Peta Sebaran Nilai PGA di Daerah


Penelitian.

Gambar 4. Peta Sebaran Nilai Frekuensi Dominan di


Daerah Penelitian.

Gambar 8. Peta Sebaran Nilai GSS di Daerah


Penelitian.

Metode SPAC digunakan untuk


menghitung kecepatan gelombang geser
(Vs) di lapisan sedimen berdasarkan data
Gambar 5. Peta Sebaran Nilai Amplitudo di Daerah hasil pengukuran mikrotremor array. Analisis
Penelitian. terhadap kecepatan gelombang geser dekat

6 Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana Vol. 7, No. 2 Tahun 2016 Hal. 140-150
permukaan sangat penting untuk mempelajari faktor pembagi pada titik-titik pengukuran yang
efek lokal (Picozzi.,dkk, 2009; Grutas, memiliki litologi aluvium. Dari tabel (1) dapat
2012). Analisis menggunakan metode SPAC dilihat bahwa nilai Vs pada kondisi geologi dan
menghasilkan ground profile yang merupakan litologi yang sama akan memberikan nilai yang
perolehan iterasi dengan nilai error terkecil. relatif sama sehingga meskipun pengukuran
Dari ground profile ini kemudian didapatkan mikrotremor array hanya di 8 titik namun tetapi
nilai Vs. dapat mewakili pengukuran Vs pada area
Nilai Vs hasil analisis SPAC di delapan sekitar daerah penelitian.
titik pengukuran berkisar antara 149.02-192.46 Ketebalan lapisan sedimen dan
m/s (Tabel 1). Pada analisis SPAC ini nilai Vs identifikasi struktur geologi di bawah lapisan
yang digunakan untuk analisis selanjutnya sedimen dapat secara akurat ditentukan
karena nilai Vs di lapisan sedimen sangat dengan persamaan (5) (Seht dan Wohlenberg,
mendekati nilai Vs rata-rata dari pengukuran 1999; Thein, dkk., 2013,; Marjiyono, dkk.,
di lubang bor (Bettig, dkk., 2001; Prabowo, 2014). Ketebalan sedimen di daerah penelitian
2015). Nilai Vs ini kemudian dirata-rata untuk berkisar antara 9,8 m - 110,86 m. Secara
memetakan ketebalan sedimen menggunakan umum daerah yang memiliki sedimen paling
persamaan (5) (Syahrudin, dkk. 2014). tebal berada di bagian tengah Kota Solok yang
Tabel 1. Kecepatan gelombang geser (Vs) hasil analisis
memiliki elevasi rendah. Sedangkan daerah
SPAC. yang memiliki sedimen paling tipis berada di
bagian barat Kelurahan Tanah Garam dan
Titik
Vs (m/s) Jenis Sedimen
bagian timur Kelurahan Laing yang berada
Pengukuran pada elevasi lebih tinggi. Peta persebaran
A001 149.02 Qal ketebalan lapisan sedimen dapat dilihat pada
A002 156.71 Qal Gambar 9.
A003 149.07 Qal Morfologi bedrock di daerah penelitian
A004 150.72 Qal dapat diketahui dengan cara mengurangkan
ketinggian permukaan di titik pengukuran
A005 167.2 Qal
(elevasi dari permukaan laut) dengan
A006 164.87 Qal
ketebalan lapisan sedimen. Nilai yang
A007 179.33 Qal didapatkan kemudian diinterpolasi untuk
A008 192.46 Qtau mendapatkan gambaran morfologi bedrock.

Berdasarkan analisis SPAC didapatkan


bahwa nilai Vs sebesar 192.46 m/s di titik
A008 berada pada daerah yang memiliki
litologi berupa Qtau atau undifferentiated
volcanic product yaitu berupa endapan
kolovium, konglomerat dan lahar. Nilai
kemudian digunakan sebagai faktor pembagi
pada titik-titik pengukuran dengan litologi
Qtau. Sedangkan nilai Vs sebesar 149.02-
179.33 m/s di titik A001-A007 berada pada
daerah yang memiliki litologi berupa Qal atau
aluvium. Nilai Vs pada titik A001-A007
tersebut kemudian dirata-rata sehingga
didapatkan nilai Vs rerata sebesar Gambar 9. Peta Persebaran Ketebalan Lapisan
159.5 m/s. Nilai ini kemudian digunakan Sedimen.
sebagai

Estimasi Karakteristik ... (Agus Adibil Muhtar, Sismanto, 7


menggabungkan peta indeks kerentanan
seismik, peta PGA lapisan tanah permukaan,
peta ground shear strain, dan peta ketebalan
lapisan sedimen. Peta daerah rawan bencana
akibat gempabumi di Kota Solok dapat dilihat
pada Gambar 11. Dari peta tersebut tampak
bahwa daerah-daerah dengan zona warna
merah merupakan daerah dengan tingkat
kerawanan tinggi, zona kuning merupakan
daerah dengan tingkat kerawanan sedang,
dan zona hijau dengan tingkat kerawanan
rendah, dan terdapat dua patahan yang
diperkirakan melintasi Kota Solok (garis biru
solid). Tingkat kerawanan ini menggambarkan
Gambar 10. Penampang 3D Morfologi Bedrock Daerah
kerusakan yang mungkin akan terjadi apabila
Penelitian.
daerah tersebut mengalami gempabumi.
Secara umum sebagian besar Kota Solok
berpotensi untuk mengalami kerusakan akibat
gempabumi antara lain disebabkan karena
tanah longsor, penurunan tanah, kompaksi
tanah, dan likuifaksi.
Daerah yang memiliki tingkat
kerawanan tinggi (zona merah) akibat
bencana gempabumi antara lain mencakup
sebagian besar Kelurahan Kampung Jawa,
bagian utara Kelurahan Nan Balimo, dan
bagian barat Kelurahan Laing. Hal ini
disebabkan pada daerah tersebut memiliki
Gambar 10. Peta kerawanan akibat gempabumi di
lapisan sedimen yang tebal (aluvium dan
Kota Solok.
kolovium), variasi kemiringan lahan yang
Penampang 3D morfologi daerah cukup curam dan juga dilintasi oleh patahan
penelitian pada Gambar 10 menunjukkan dari segmen Sumani.
bahwa Kota Solok berada pada sebuah Daerah yang memiliki tingkat
cekungan yang dibatasi oleh dua bidang batas kerawanan sedang (zona kuning) akibat
yang memanjang dari arah tenggara ke barat bencana gempabumi mencakup bagian timur
laut Kota Solok. Kedua bidang batas tersebut Kelurahan Tanah Garam, bagian barat
diperkirakan sebagai batas patahan antara Kelurahan Kampung Jawa, bagian tengah
blok yang naik dan blok yang turun. Kota Kelurahan Nan Balimo, sebagian Kelurahan
Solok sebagian besar terletak pada blok yang Laing, bagian tengah Kelurahan Simpang
turun atau disebut dengan graben. Graben Rumbio, bagian timur dan barat Kelurahan
adalah hasil dari patahan pada kulit bumi yang Kampai Tabu Karambia, Kelurahan IX Korong,
mengalami depresi dan terletak di antara dua Kelurahan Sinapa Piliang, Kelurahan Koto
bagian yang lebih tinggi (Crawford, 1998). Panjang, Kelurahan Pasar Pandan Air Mati,
Berdasarkan sifat-sifat patahan maka dapat Kelurahan Aro IV Korong. Daerah ini
diidentifikasi bahwa patahan yang melintasi merupakan daerah yang memiliki variasi
Kota Solok merupakan jenis patahan normal sedimen Alluvium yang cukup tebal dan rawan
(normal fault). akan terjadinya rekahan tanah dan penurunan
Peta daerah rawan bencana akibat tanah.
gempabumi di Kota Solok dibuat dengan Sedangkan daerah yang memiliki
tingkat kerawanan rendah (zona hijau) akibat
bencana gempabumi mencakup sebagian

8 Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana Vol. 7, No. 2 Tahun 2016 Hal. 140-150
besar

Estimasi Karakteristik ... (Agus Adibil Muhtar, Sismanto, 9


Kelurahan Tanah Garam, Kelurahan IV Suku, 2) Estimasi karakteristik dinamis tanah
bagian barat daya Kelurahan Kampung Jawa, menunjukkan bahwa Kota Solok secara
bagian selatan Kelurahan Nan Balimo, bagian umum berpotensi mengalami kerusakan
timur Kelurahan Laing, Kelurahan Tanjung bangunan akibat gempabumi. Daerah
Paku, bagian timur dan selatan Kelurahan yang memiliki tingkat kerawanan tinggi
Simpang Rumbio, dan bagian tengah di Kota Solok akibat bencana
Kelurahan Kampai Tabu Karambia. Daerah gempabumi antara lain mencakup
dengan zona hijau ini umumnya memiliki nilai sebagian besar Kelurahan Kampung
Kg yang kecil. Namun demikian daerah ini Jawa, bagian utara Kelurahan Nan
masih memiliki potensi untuk mengalami Balimo, dan bagian barat Kelurahan
amplifikasi dan rekahan tanah karena lapisan Laing.
sedimen Alluvium yang cukup tebal.
Kota Solok secara umum merupakan 4.2. Saran
daerah yang memiliki potensi kerusakan
besar akibat gempabumi yang disebabkan Jumlah titik-titik pengukuran mikrotremor
oleh patahan Sumatera. Daerah yang memiliki ditambah lebih banyak dan area pengukuran
tingkat kerawanan sedang (zona kuning) lebih diperluas untuk dapat mengungkap lebih
hingga tinggi (zona merah) akibat bencana jauh karakteristik dinamis tanah dan batas-
gempabumi di kota Solok berada pada daerah batas patahan yang melintasi Kota Solok.
di sekitar dua patahan dari Segmen Sumani. Selain itu juga perlu dilakukan kajian lebih
Patahan Sumatera dari segmen Sumani yang mendalam tentang seismisitas dan tingkat
melintasi Kota Solok berpotensi menimbulkan keaktifan patahan yang melintasi Kota Solok.
kerusakan tinggi karena segmen patahan
tersebut menyimpan potensi gempa berskala UCAPAN TERIMAKASIH
magnitude gempa 7.2 -7.4 Mw dengan periode
perulangan selama 100 tahun. Gempa terakhir
Penulis mengucapkan terima kasih yang
yang terjadi akibat aktivitas patahan Sumani
sebesar-besarnya kepada LPDP atas bantuan
yang melewati Kota Solok terjadi pada tahun
dana penelitian, Prof. Dr. Sismanto, M.Si dari
1926 (6.7 Mw) sehingga diperkirakan pada
Prodi Geofisika UGM dan Marjiyono, M.Si dari
tahun 2026 akan terjadi gempa dengan
Pusat Survey Geologi Bandung atas waktu,
magnitude yang lebih besar (Natawidjaja,
arahan dan bimbingan yang telah diberikan,
2007).
dan Pusat Survey Geologi (PSG), Badan
Geologi, Kementrian ESDM atas data yang
4. KESIMPULAN DAN SARAN diberikan kepada penulis
4.1. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
1) Nilai frekuensi dominan tanah berkisar Aki, K., 1957, Space and Time Spectra of
antara 0,42 Hz hingga 4,91 Hz, Stationary Stochastic Waves, with
amplifikasi berkisar antara 1,92 hingga Special Reference to Microtremors,
8,47, indeks kerentanan seismik Earthquake Research Institute Japan,
berkisar antara 1,72 hingga 108,01, Vol 35, pp 415-456.
PGA berkisar antara 99,36 hingga Bettig, B., P.Y. Bard, F. Scherbaum, J. Riepl,
115,43 gal, ground shear strain PGA F. Cotton, C. Cornou dan D. Hatzfeld,
berkisar antara 1,887×10-4 hingga 2001, Analysis of Dense Array Noise
1,24×10-2, kecepatan gelombang geser Measurements Using The Modified
berkisar antara 149.02 hingga 192.46 Spatial Auto-Correlation Method
m/s dan kedalaman batuan dasar (SPAC): Application to The Genoble
berkisar antara 9,8 m hingga 110,86 m. Area, Bulletino Di Geofisica Teorica Ed
Applicata, 42, 3-4, 281-304.

10 Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana Vol. 7, No. 2 Tahun 2016 Hal. 140-150
Broptopuspito, K.S, Tiar P., dan Ferry M.W., Kurniawan, L., Triutomo, S., Yunus, R., Amri,
2006, Percepatan Getaran Tanah M. R., Hartyanto, A. A., 2014, Indeks
Maksimum Daerah Istimewa Yogyakarta Risiko Bencana Indonesia, BNPB,
1943-2006, J. Geofisika, 2006/1. Jakarta.
Crawford, M. J., 1998, Physical Geology, Cliff Marjiyono, Ratdomopurbo, Suharna, M.H.H
Notes, Inc, Lincoln, Nebraska Zajuli, dan R. Setianegara, 2014,
Daryono, Sutikno, J. Sartohadi, Dulbahri, dan Geologi Bawah Permukaan Dataran
K. Klaten Berdasarkan Interpretasi Data
S. Brotopuspito, 2009, Efek Tapak Mikrotremor, Jurnal Geologi dan
Lokal (Local Site effect) di Graben Sumberdaya Mineral, 15, 1, 3-9.
Bantul Berdasarkan Pengukuran Nakamura, Y, 1997, Seismic Vulnerability
Mikrotremor, International Conference Indices for Ground And Structures Using
Earth Science And Technology, Microtremor, World Congress on
Yogyakarta 6-7 August 2009 Railway Research, Florence, Nov. 1997.
Daryono, 2011, Indeks Kerentanan Seismik Nakamura, Y, 2000, Clear Identification of
Berdasarkan Mikrotremor Pada Setiap Fundamental Idea of Nakamura’s
Satuan Bentuklahan di Zona Graben Technique and its Applications, Proc
Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, XII World Conf. Earthquake
Disertasi, Program Pascasarjana Engineering, New Zealand, 2656.
Fakultas Geografi, UGM, Yogyakarta. Nakamura, Y., T. Sato, dan M. Nishinaga,
Edward, A., 2015, Bahaya Gempabumi Zona 2008, Local Site Effect of Kobe Based
Patahan Sumatera, Tim Pusdalops PB on Microtremor Measurement.
BPBD Prov. Sumatera Barat. IAGI. Proceeding of the Sixth International
Sumatera Barat. Conference on Seismic Zonation EERI,
Faruqi, A.L., 2016, Tanah Longsor Jalan Palm Springs California.
Sumatera Barat Sumatera Utara putus, Natawidjaja, 2007, Gempabumi dan Tsunami
https://m.tempo.co/read/news/2016 di Sumatera dan Upaya Untuk
/02/08 /058743013/tanah-longsor-jalan- Mengembangkan Lingkungan
sumatera-barat-sumatera-utara-putus HidupYang Aman Dari Bencana Alam,
diakses 18 Juni 2016 via Google.com http://
Fukusima, Y., dan Tanaka, T., 1990, A New geospasial.menlh.go.id/assets/Analisis/
Attenuation Relation for Peak Horizontal DHNLaporanKLH2007finalv2sm.pdf,
Acceleration of Strong Earthquake diakses 22 Mei 2016.
Ground Motion in Japan, Bull of the Okada, H., 2006, Theory of efficient array
seismological society of America. Soc. observations of microtremors with
Am., 80, 757-783. special reference to the SPAC method,
Grutas, R. N., 2012. Exploration of S-wave J. Exploration Geophysics, 37, 73-85.
Velocity of Sedimentary Layers with Parolai, S., P.Bormann dan C. Milkereit, 2002,
Application to Seismic Microzonation New Relationships between Vs,
in Metro Manila, the Philippines, Thicknes of Sediments, and Resonance
Doctoral Dissertation, Frequency Calculated by the H/V Ratio
Department of of Seismic Noise for the Cologne Area
Environmental Science and Technology, (Germany), Bull of Seismological
Tokyo Institute of Technology. Society of America, 92, 6, 2521-2527.
Isihara, K., 1982, Evaluatian of Soil Properties
for Use in Earthquake Response
Analysis. Proc. Int. Symp. On Numerical
Model in Geomech, 237-259.

Estimasi Karakteristik ... (Agus Adibil Muhtar, Sismanto, 1


Picozzi, M., Strollo, A., Parolai Rix, S., Thein, P.S., S. Pramumijoyo, K.S. Broptopuspito,
Durukal, E., O zel, O., Karabulut, W. Wilopo, J. Kiyono, and A. Setyanto,
S.,Zschau,J., dan Erdik,M., 2009, Site 2013, Estimation of sedimen Thickness
characterization by seismic noise in by Using Microtremor Observation
Istanbul,Turkey, Soil Dynamics and at Palu City, Indonesia, Prociding of
Earthquake Engineering 29. 469 - 482 The 11th International Conference on
Prabowo, N., 2015, Pemetaan Daerah Mining, Materials and Petroleum
Rawan Rekahan Tanah Berdasarkan Engineering, The 7th International
Analisis Mikrotremor di Kota Madya Conference on Earth Resources
Denpasar dan Kabupaten Badung, Bali, Tecnology, Chiang Mai, Thailand, 116.
Tesis, Program Studi S2 Ilmu Fisika, Thein, P.S., S. Pramumijoyo, K.S. Broptopuspito,
Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas W. Wilopo, J. Kiyono, Furukawa, A.,
Gadjah Mada, Yogyakarta. Putra, P.R, and A. Setyanto, 2015,
Seht, M.I, dan Wohlenberg, J., 1999, Estimation of S-Wave Velocity Structure
Microtremor Used To Map Thickness of For Sedimentary Layered Media Using
Soil, Bulletin of the Seismological Microtremor Array Measurements In
Society of America, 89, 1, 250-259. Palu City, Indonesia, Procedia
Sieh, K. and Natawidjaja, D., 2000, Environmental Sciences 28, 595 - 605
Neotectonics of the Sumateran fault, Triyono, R., 2009, Ancaman Gempabumi
Indonesia: Journal of Geophysical di Sumatera Tidak Hanya Bersumber
Research 105, 28,295-28,326. dari Mentawai Megathrust,
Sungkono dan B.J. Santosa, 2011, http://www.bmkg.
Karakterisasi Kurva Horizontal to go.id/BMKG_Pusat/Publikasi/ Artikel/
Vertical Spectral Ratio: Kajian Literatur Artikel_Detail.bmkg ?id=ztib94418083
dan Pemodelan. Jurnal Neutrino, 4, 1. bpzn5154, 14 Agustus 2015, diakses
Syahrudin, M.H., Aswad, S., Palullungan, E. tanggal 06 Maret 2016
F., Maria, dan Syamsuddin, 2014,
Penentuan Profil Ketebalan Sedimen
Lintasan Kota Makassar Dengan
Mikrotremor, Jurnal Fisika Vol. 4 No. 1,
Mei 2014

12 Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana Vol. 7, No. 2 Tahun 2016 Hal. 140-150

You might also like